Anda di halaman 1dari 27

PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan / atau E-

ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN purchasing.


2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usaha yang
PEMERINTAH. melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan PBJ yang
diberi kepercayaan oleh K/L/PD sebagai pihak pemberi
KETENTUAN UMUM
pekerjaan.
Pengertian : PBJ Pemerintah atau disebut Pengadaan
Penyelenggara Swakelola adalah tim yang
Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
menyelenggarakan kegiatan secara Swakelola.
k/L/PD yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya
sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah SDM PBJ adalah ASN dan Non-ASN yang bekerja di bidang
terima, hasil pekerjaan. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Lembaga adalah organisasi non-Kementerian Negara dan Pejabat Fungsional PBJ disebut Pengelola Pengadaan
instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk Barang/Jasa adalah ASN yang diberi tugas, tanggung
melaksanakan tugas tertentu berdasarkan UUD 1945 jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan PBJ.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
disingkat LKPP adalah lembaga pemerintah yang bertugas Personel selain Pejabat Fungsional PBJ disebut Personel
mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Lainnya adalah ASN, TNI DAN POLRI yang diberi tugas,
Barang/Jasa Pemerintah. tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang
PBJ.
kewenangan penggunaan anggaran K/L/PD.
Rencana Umum PBJ (RUP) adalah daftar rencana PBJ
Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN yang
yang akan dilaksanakan oleh K/L/PD.
(KPA) adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA
untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung E-marketplace PBJ adalah pasar elektronik yang
jawab penggunaan anggaran pada K/L yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa
bersangkutan. pemerintah.
Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBD Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah layanan
(KPA) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran pelaksanaan PBJ secara elektronik.
dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Perangkat Daerah. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) adalah
aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja PBJ melalui Swakelola yang selanjutnya disebut
negara/anggaran belanja daerah. Swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa yang
dikerjakan sendiri oleh K/L/PD atau kelompok
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah pejabat masyarakat.
pada Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
melaksanakan 1 atau beberapa kegiatan dari suatu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) adalah organisasi
program sesuai dengan bidang tugasnya. yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara
sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak,
Unit Kerja PBJ (UKPBJ) adalah unit kerja di K/L/PD yang kebutuhan,kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk
menjadi pusat keunggulan PBJ. berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja) Pemilihan adalah
berdasarkan Pancasila.
sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala UKPBJ
untuk mengelola pemilihan Penyedia. PBJ melalui Penyedia adalah cara memperoleh
barang/jasa yang disediakan oleh Pelaku Usaha.
Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/ pejabat
fungsional/ personel yang bertugas melaksanakan
1. Siho2021
Pelaku Usaha adalah badan usaha atau perseorangan bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
yang Melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang rupiah).
tertentu.
Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi adalah metode
Penyedia Barang/Jasa Pemerintah (Penyedia) adalah pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi
Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa yang bernilai paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus
berdasarkan kontrak. juta rupiah).

Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak E-reverse Auction adalah metode penawaran harga
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat secara berulang.
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
Dokumen Pemilihan adalah dokumen yang ditetapkan
dimanfaatkan oleh pengguna barang.
oleh Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan/ Agen
Produk adalah barang yang dibuat atau jasa yang Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang
dihasilkan oleh Pelaku Usaha. harus ditaati oleh para pihak dalam pemilihan Penyedia.

Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian Kontrak PBJ (Kontrak) adalah perjanjian tertulis antara
kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, PA/KPA/PPK dengan Penyedia atau pelaksana Swakelola.
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
Surat Jaminan (Jaminan) adalah jaminan tertulis yang
kembali suatu bangunan.
Dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/
Jasa Konsultansi adalah jasa layanan, profesional yang Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang
membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan,
keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir. dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
Jasa Lainnya adalah jasa nun-konsultansi atau jasa yang
bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia.
membutuhkan peralatan, metodologi khusus,dan/atau
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada
dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti
Pekerjaan. PBJ di seluruh K/L/PD dalam jangka waktu tertentu.

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perkiraan harga Pengadaan Berkelanjutan adalah Pengadaan
barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK yang telah Barang/Jasa yang bertujuan untuk mencapai nilai
memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan dan manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak
Pajak Pertambahan Nilai. hanya untuk K/L/PD sebagai penggunanya tetapi juga
untuk masyarakat, serta signifikan mengurangi dampak
Pembelian secara Elektronik (E- purchasing) adalah tata
negatif terhadap lingkungan dan sosial dalam
cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog
keseluruhan siklus penggunaannya.
elektronik atau toko daring.
Konsolidasi PBJ adalah strategi PBJ yang menggabungkan
Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan
beberapa paket PBJ sejenis.
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
Seleksi adalah metode pemilihan untuk mendapatkan
kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat
Penyedia Jasa Konsultansi.
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
Tender/Seleksi Internasional adalah pemilihan Penyedia ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
dengan peserta pemilihan dapat berasal dari Pelaku
Kepala Lembaga adalah Kepala LKPP
Usaha nasional dan Pelaku Usaha asing.
Toko Dalam Jaringan (Toko Daring) adalah sistem
Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk
informasi yang memfasilitasi PBJ melalui penyelenggara
mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/
perdagangan melalui sistem elektronik dan ritel daring.
Jasa Konsultansi/ Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu.
1. PBJ meliputi:
Pengadaan Langsung Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
a. Barang;
Lainnya adalah metode pemilihan untuk mendapatkan
b. Pekerjaan Konstruksi;
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
c. Jasa Konsultansi; dan

2. Siho2021
d. Jasa Lainnya. b. efektif;
2. PBJ dilaksanakan dengan cara: c. transparan;
a. Swakelola; dan/atau d. terbuka;
b. Penyedia. e. bersaing;
f. adil; dan
g. Akuntabel
BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP, DAN ETIKA
Etika Pengadaan Barang/Jasa
PENGADAAN BARANG/JASA
6. Etika dalam PBJ:
a. melaksanakan tugas secara tertib, disertai
Tujuan Pengadaan Barang/Jasa rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran,
kelancaran, dan ketepatan tujuan PBJ;
3. Tujuan PBJ: b. bekerja secara profesional, mandiri, dan
a. Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari menjaga kerahasiaan informasi yang
setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk
aspek kualitas,kuantitas, waktu, biaya, lokasi, mencegah penyimpangan PBJ;
dan Penyedia; c. tidak saling mempengaruhi baik langsung
b. Meningkatkan penggunaan produk dalam maupun tidak langsung yang berakibat
negeri; persaingan usaha tidak sehat;
c. Meningkatkan peran serta Usaha Mikro, d. menerima dan bertanggung jawab atas
Usaha Kecil, dan Koperasi; segala keputusan yang ditetapkan sesuai
d. Meningkatkan peran Pelaku Usaha nasional; dengan kesepakatan tertulis pihak yang
e. Mendukung pelaksanaan penelitian dan terkait;
pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian; e. menghindari dan mencegah terjadinya
f. Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif; pertentangan kepentingan pihak yang terkait,
g. Mewujudkan pemerataan ekonomi dan baik secara langsung maupun tidak langsung,
memberikan perluasan kesempatan yang berakibat persaingan usaha tidak sehat
berusaha; dan dalam PBJ;
h. Meningkatkan Pengadaan Berkelanjutan. f. menghindari dan mencegah pemborosan dan
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa kebocoran keuangan negara;
g. menghindari dan mencegah penyalahgunaan
4. Kebijakan PBJ meliputi : wewenang dan/atau kolusi; dan
a. Meningkatkan kualitas perencanaan PBJ; h. tidak menerima, tidak menawarkan, atau
b. Melaksanakan PBJ yang lebih transparan, tidak menjanjikan untuk memberi atau
terbuka, dan kompetitif; menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan
c. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan apa saja dari atau kepada siapapun yang
sumber daya manusia PBJ; diketahui atau patut diduga berkaitan dengan
d. Mengembangkan E-marketplace Pengadaan PBJ.
Barang/Jasa; 7. Pertentangan kepentingan (sebagaimana 6.e)
e. Menggunakan teknologi informasi dan pihak yang terkait:
komunikasi, serta transaksi elektronik; a. Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti
f. Mendorong penggunaan barang/jasa dalam pada suatu badan usaha, merangkap sebagai
negeri dan Standar Nasional Indonesia (SNI); Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti
g. Memberikan kesempatan kepada Usaha pada badan usaha lain yang mengikuti
Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah; h. Tender/Seleksi yang sama;
mendorong pelaksanaan penelitian dan b. konsultan perencana/pengawas dalam
industri kreatif; dan Pekerjaan Konstruksi bertindak sebagai
h. Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan. pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
Prinsip Pengadaan Barang/Jasa direncanakannya/ diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan pengadaan pekerjaan
5. Prinsip PBJ terintegrasi;
a. efisien;
3. Siho2021
c. konsultan manajemen konstruksi berperan m. menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal; dan
sebagai konsultan perencana; n. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
d. pengurus/manajer koperasi merangkap untuk metode pemilihan:
sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat 1) Tender/ Penunjukan Langsung/ E-
Pengadaan pada pelaksanaan PBJ di K/L/PD; purchasing untuk paket PBJ Konstruksi/
e. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran
baik langsung maupun tidak langsung paling sedikit di atas
mengendalikan atau menjalankan badan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
usaha Penyedia; dan/atau rupiah); atau
f. beberapa badan usaha yang mengikuti 2) Seleksi/ Penunjukan Langsung untuk
Tender/Seleksi yang sama, dikendalikan baik paket Pengadaan Jasa Konsultansi
langsung maupun tidak langsung oleh pihak dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit
yang sama, dan/atau kepemilikan sahamnya di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai miliar rupiah).
oleh pemegang saham yang sama . o. PA untuk pengelolaan APBN/APBD dapat
melimpahkan kewenangan.
BAB III PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA

Pelaku Pengadaan Barang/Jasa KUASA PENGGUNA ANGGARAN

8. Pelaku PBJ terdiri atas: 11. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melaksanakan
- PA; pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari
- KPA; PA.
- PPK; 12. KPA berwenang menjawab Sanggah Banding
- Pejabat Pengadaan; peserta Tender Pekerjaan Konstruksi.
- Pokja Pemilihan; 13. KPA dapat menugaskan PPK (sebagaimana 11)
- Agen Pengadaan; untuk melaksanakan kewenangan yang terkait
- Penyelenggara Swakelola; dan dengan:
- Penyedia. a. melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran
PENGGUNA ANGGARAN
belanja; dan/atau
9. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat b. mengadakan perjanjian dengan pihak
pemegang kewenangan penggunaan anggaran lain dalam batas anggaran belanja yang
K/L/PD. telah ditetapkan.
10. Tugas dan wewenang PA (Pengguna Anggaran) 11. KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan Barang/Jasa.
pengeluaran anggaran belanja; 12. KPA pada PBJ yang menggunakan anggaran
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain belanja dari APBD, dapat merangkap sebagai PPK.
dalam batas anggaran belanja yang telah
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
ditetapkan;
c. menetapkan perencanaan pengadaan; 13. Pejabat Pembuat Komitmen/PPK adalah pejabat
d. menetapkan dan mengumumkan RUP; yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
e. melaksanakan Konsolidasi PBJ; mengambil keputusan dan/atau melakukan
f. menetapkan Penunjukan Langsung untuk tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
Tender/ Seleksi ulang gagal; anggaran belanja negara/anggaran belanja
g. Menetapkan pengenaan Sanksi Daftar daerah.
Hitam; 14. PPK memiliki tugas:
h. menetapkan PPK; a. menyusun perencanaan pengadaan;
i. menetapkan Pejabat Pengadaan; b. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
j. menetapkan Penyelenggara Swakelola; Barang/Jasa;
k. menetapkan tim teknis; c. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka
l. menetapkan tim juri/tim ahli untuk Acuan Kerja (KAK);
pelaksanaan melalui Sayembara/ Kontes; d. menetapkan rancangan kontrak;
4. Siho2021
e. menetapkan HPS; d. melaksanakan E-purchasing yang bernilai
f. menetapkan besaran uang muka yang akan paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus
dibayarkan kepada Penyedia; juta rupiah).
g. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
KELOMPOK KERJA PEMILIHAN
h. melaksanakan E-purchasing untuk nilai
paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua 20. Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja) Pemilihan
ratus jutarupiah); adalah sumber daya manusia yang ditetapkan
i. mengendalikan Kontrak; oleh kepala UKPBJ untuk mengelola pemilihan
j. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh Penyedia.
dokumen pelaksanaan kegiatan; 21. POKJA memiliki tugas:
k. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan
kegiatan kepada PA/ KPA; pemilihan Penyedia kecuali E-purchasing dan
l. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan Pengadaan Langsung;
kegiatan kepada PA/KPA dengan berita b. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
acara penyerahan; untuk metode pemilihan:
m. menilai kinerja Penyedia; 1. Tender/Penunjukan Langsung untuk
n. menetapkan tim pendukung; paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
o. menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu
p. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Anggaran paling banyak
Barang/Jasa. Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
15. PPK melaksanakan tugas pelimpahan rupiah); dan
kewenangan dari PA/KPA, meliputi: 2. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan
pengeluaran anggaran belanja; dan nilai Pagu Anggaran paling banyak
b. mengadakan dan menetapkan perjanjian Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miiiar
dengan pihak lain dalam batas anggaran rupiah).
belanja yang telah ditetapkan. 22. Pokja Pemilihan beranggotakan 3 (tiga) orang.
16. Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada PBJ 23. Dalam hal berdasarkan pertimbangan
yang menggunakan anggaran belanja dari APBD, kompleksitas pemilihan Penyedia (sesuai 22),
PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan anggota Pokja Pemilihan dapat ditambah
tugas PPK sepanjang berjumlah gasal.
17. PPTK yang melaksanakan tugas PPK wajib 24. Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh tim ahli atau
memenuhi persyaratan kompetensi PPK. tenaga ahli.
PEJABAT PENGADAAN AGEN PENGADAAN
18. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/ 25. Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku
pejabat fungsional/ personel yang bertugas Usaha yang melaksanakan sebagian atau seluruh
melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan pekerjaan PBJ yang diberi kepercayaan oleh
Langsung, dan / atau E-purchasing. K/L/PD sebagai pihak pemberi pekerjaan.
19. Pejabat Pengadaan dalam PBJ memiliki tugas: 26. Agen Pengadaan dapat melaksanakan
a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
Pengadaan Langsung; 27. Pelaksanaan tugas Agen Pengadaan mutatis
b. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan mutandis dengan tugas Pokja Pemilihan dan/atau
Penunjukan Langsung untuk pengadaan PPK.
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya 28. Pelaksanaan tugas Pokja Pemilihan dan/atau PPK
yang bernilai paling banyak dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); perundang-undangan.
c. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan 29. Ketentuan lebih lanjut mengenai Agen
Penunjukan Langsung untuk pengadaan Jasa Pengadaan diatur dengan Peraturan Kepala
Konsultansi yang bernilai paling banyak Lembaga.
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan
PENYELENGGARA SWAKELOLA

5. Siho2021
30. Penyelenggara Swakelola adalah tim yang Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran
menyelenggarakan kegiatan secara Swakelola. Sementara (KUA-PPAS).
31. Penyelenggara Swakelola terdiri atas Tim 42. Perencanaan pengadaan terdiri atas:
Persiapan, Tim Pelaksana, dan atau Tim a. Perencanaan pengadaan melalui Swakelola;
Pengawas. dan/atau
32. Tim Persiapan memiliki tugas menyusun sasaran, b. Perencanaan pengadaan melalui Penyedia.
rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan 43. Perencanaan pengadaan melalui Swakelola
rencana biaya. meliputi:
33. Tim Pelaksana memiliki tugas melaksanakan, a. penetapan tipe Swakelola;
mencatat, mengevaluasi, dan melaporkan secara b. penyusunan spesifikasi teknis/KAK; dan
berkala kemajuan pelaksanaan kegiatan dan c. penyusunan perkiraan biaya/Rencana
penyerapan anggaran. Anggaran Biaya (RAB).
34. Tim Pengawas memiliki tugas mengawasi 44. Tipe Swakelola terdiri atas:
persiapan dan pelaksanaan fisik maupun a. Tipe I yaitu Swakelola yang direncanakan,
administrasi Swakelola. dilaksanakan, dan diawasi oleh K/L/PD
35. Penyelenggara Swakelola dapat dibantu oleh penanggung jawab anggaran;
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. b. Tipe II yaitu Swakelola yang direncanakan
dan diawasi oleh K/L/PD penanggung jawab
PENYEDIA
anggaran dan dilaksanakan oleh K/L/PD lain
36. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang pelaksana Swakelola;
selanjutnya disebut Penyedia adalah Pelaku c. Tipe III yaitu Swakelola yang direncanakan
Usaha yang menyediakan barang/jasa dan diawasi oleh K/L/PD penanggung jawab
berdasarkan kontrak. anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas
37. Penyedia wajib memenuhi kualifikasi sesuai pelaksana Swakelola; atau
dengan barang/jasa yang diadakan dan sesuai d. Tipe IV yaitu Swakelola yang direncanakan
dengan ketentuan peraturan perundang- oleh K/L/PD penanggung jawab anggaran
undangan. dan/atau berdasarkan usulan Kelompok
38. Penyedia bertanggung jawab atas: Masyarakat, dan dilaksanakan serta diawasi
a. pelaksanaan Kontrak; oleh Kelompok Masyarakat pelaksana
b. kualitas barang/jasa; c Swakelola.
c. ketepatan perhitungan jumlah atau volume; 45. Perencanaan pengadaan melalui Penyedia
d. ketepatan waktu penyerahan; dan meliputi:
e. ketepatan tempat penyerahan. a. penyusunan spesifikasi teknis/KAK;
b. penyusunan perkiraan biaya/RAB;
c. pemaketan Pengadaan Barang/Jasa;
d. Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa; dan
BAB IV PERENCANA PENGADAAN
e. penyusunan biaya pendukung
Perencanaan Pengadaan 46. Hasil perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
dimuat dalam RUP.
39. Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi
kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara, jadwal, SPESIFIKASI TEKNIS/KERANGKA ACUAN
dan anggaran Pengadaan Barang/Jasa.
47. PPK dalam menyusun spesifikasi teknis/KAK
40. Perencanaan pengadaan yang dananya
barang/jasa menggunakan :
bersumber dari APBN dilakukan bersamaan
a. produk dalam negeri;
dengan proses penyusunan Rencana Kerja K/L
b. produk bersertifikat SNI;
setelah penetapan Pagu Indikatif.
c. produk usaha mikro dan kecil serta koperasi
41. Perencanaan Pengadaan yang dananya
dari hasil produksi dalam negeri; dan
bersumber dari APBD dilakukan bersamaan
d. produk ramah lingkungan hidup.
dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan
48. Dalam penyusunan spesilikasi teknis/KAK
Anggaran Perangkat Daerah (RKA Perangkat
dimungkinkan penyebutan merek terhadap:
Daerah) setelah nota kesepakatan Kebijakan
a. komponen barang/jasa;
b. suku cadang;
6. Siho2021
c. bagian dari satu sistem yang sudah ada; atau d. Pengumuman RUP melalui SIRUP dapat
d. barang/jasa dalam katalog elektronik atau ditambahkan dalam situs web K/L/PD papan
Toko Daring. pengumuman resmi untuk masyarakat, surat
49. Pemenuhan penggunaan produk dilakukan kabar, dan/atau media lainnya.
sepanjang tersedia. e. Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal
50. Produk ramah lingkungan menggunakan barang terdapat perubahan/revisi paket pengadaan
dan jasa yang berlabel ramah lingkungan hidup. atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA)/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
PEMAKETAN PENGADAAN BARANG/JASA

51. Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan


dengan berorientasi pada: BAB V PERSIAPAN PENGADAAN
a. keluaran atau hasil;
BARANG/JASA
b. volume barang/jasa;
c. ketersediaan barang/jasa; Persiapan Swakelola
d. kemampuan Pelaku Usaha; dan/atau
e. ketersediaan anggaran belanja. 55. Persiapan PBJ melalui Swakelola meliputi
52. Dalam melakukan pemaketan Pengadaan penetapan sasaran, Penyelenggara Swakelola,
Barang/Jasa, dilarang: rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan RAB.
a. menyatukan atau memusatkan beberapa 56. Penetapan sasaran pekerjaan Swakelola
paket PBJ yang tersebar di beberapa ditetapkan oleh PA/KPA.
lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan 57. Penetapan Penyelenggara Swakelola dilakukan
dan tingkat efisiensinya seharusnya sebagai berikut:
dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing- a. Tipe I Penyelenggara Swakelola
masing; ditetapkan oleh PA/KPA;
b. menyatukan beberapa paket PBJ yang b. Tipe II Tim Persiapan dan Tim Pengawas
menurut sifat dan jenis pekerjaannya harus ditetapkan oleh PA/KPA, serta Tim
dipisahkan; Pelaksana ditetapkan oleh K/L/PD lain
c. menyatukan beberapa paket PBJ yang pelaksana Swakelola;
besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh c. Tipe III Tim Persiapan dan Tim Pengawas
usaha kecil; dan/atau ditetapkan oleh PA/KPA serta Tim
d. memecah PBJ menjadi beberapa paket Pelaksana ditetapkan oleh pimpinan
dengan maksud menghindari Tender/Seleksi. Ormas pelaksana Swakelola; atau
d. Tipe IV Penyelenggara Swakelola
KONSOLIDASI PENGADAAN BARANG/JASA ditetapkan oleh pimpinan Kelompok
Masyarakat pelaksana Swakelola.
53. Konsolidasi PBJ dilakukan pada tahap
58. Rencana kegiatan ditetapkan oleh PPK dengan
perencanaan pengadaan, persiapan Pengadaan
memperhitungkan tenaga ahli/peralatan/bahan
Barang/Jasa melalui Penyedia, dan/atau
tertentu yang dilaksanakan dengan Kontrak
persiapan pemilihan Penyedia.
tersendiri.
54. Konsolidasi PBJ dilaksanakan oleh PA/KPA/PPK
59. Tenaga ahli hanya dapat digunakan dalam
dan/atau UKPBJ.
pelaksanaan Swakelola tipe I dan jumlah tenaga
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN ahli tidak boleh melebihi 50% (lima puluh persen)
dari jumlah anggota Tim Pelaksana.
a. Pengumuman RUP K/L dilakukan setelah
60. Hasil persiapan PBJ melalui Swakelola
penetapan alokasi anggaran belanja.
dituangkan dalam KAK
b. Pengumuman RUP Perangkat Daerah dilakukan
kegiatan/subkegiatan/output.
setelah rancangan Peraturan Daerah tentang
61. Rencana kegiatan yang diusulkan oleh Kelompok
APBD disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah
Masyarakat dievaluasi dan ditetapkan oleh PPK.
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
62. Biaya PBJ melalui Swakelola dihitung
c. Pengumuman RUP, dilakukan melalui aplikasi
berdasarkan komponen biaya pelaksanaan
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan
Swakelola.
(SIRUP).

7. Siho2021
63. PA dapat mengusulkan standar biaya a. Lumsum;
masukan/keluaran Swakelola kepada menteri b. Harga Satuan;
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
bidang keuangan negara atau kepala daerah. d. Putar Kunci; dan
e. Biaya Plus Imbalan.
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI
74. Jenis Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi
PENYEDIA
nonkonstruksi terdiri atas:
64. Persiapan PBJ melalui Penyedia oleh PPK a. Lumsum;
meliputi kegiatan: b. Waktu Penugasan; dan
a. menetapkan HPS; c. Kontrak Payung.
b. menetapkan rancangan kontrak; 75. Jenis Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi
c. menetapkan spesifikasi teknis/KAK; dan/atau Konstruksi terdiri atas:
d. menetapkan uang muka, jaminan uang muka, a. Lumsum; dan
jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, b. Waktu Penugasan.
sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian 76. Kontrak Lumsum merupakan Kontrak dengan
harga. ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang
65. HPS dihitung secara keahlian dan menggunakan pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu,
data yang dapat dipertanggungjawabkan. dengan ketentuan sebagai berikut:
66. Nilai HPS bersifat tidak rahasia. a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh
67. Rincian HPS bersifat rahasia. Penyedia;
68. HPS digunakan sebagai: b. berorientasi kepada keluaran; dan
a. alat untuk menilai kewajaran harga c. pembayaran didasarkan pada tahapan
penawaran dan/atau kewajaran harga produk/keluaran yang dihasilkan sesuai
satuan; dengan Kontrak.
b. dasar untuk menetapkan batas tertinggi 77. Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak
penawaran yang sah dalam Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yang tetap untuk
Lainnya;dan setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan
c. dasar untuk menetapkan besaran nilai spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian
Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran yang seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah
nilainya kurang dari 80% (delapan puluh ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
persen) dari nilai HPS. a. volume atau kuantitas pekerjaannya masih
69. HPS tidak menjadi dasar perhitungan besaran bersifat perkiraan pada saat Kontrak
kerugian negara. ditandatangani;
70. Penyusunan HPS dikecualikan untuk Pengadaan b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Barang/Jasa dengan Pagu Anggaran paling bersama atas realisasi volume pekerjaan; dan
banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), E- c. nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh
purchasing, dan Tender pekerjaan terintegrasi. pekerjaan diselesaikan
71. Penetapan HPS paling lama 28 (dua puluh 78. Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
delapan) hari kerja sebelum batas akhir untuk: merupakan Kontrak PBJ Konstruksi/jasa Lainnya
a. pemasukan penawaran untuk pemilihan gabungan Lumsum dan Harga Satuan dalam 1
dengan pascakualifikasi; atau (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
b. pemasukan dokumen kualifikasi untuk 79. Kontrak Payung dapat berupa kontrak harga
pemilihan dengan prakualifikasi. satuan dalam periode waktu tertentu untuk
72. Jenis Kontrak PBJ Lainnya terdiri atas: barang/jasa yang belum dapat ditentukan
a. Lumsum; volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat
b. Harga Satuan: Kontrak ditandatangani.
c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan; 80. Kontrak Putar Kunci merupakan suatu perjanjian
d. Kontrak Payung; dan mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal
e. Biaya Plus Imbalan. Penyedia setuju untuk membangun proyek
73. Jenis Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi tersebut secara lengkap sampai selesai termasuk
terdiri atas:
8. Siho2021
pemasangan semua perlengkapannya sehingga b. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai
proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni. paling sedikit diatas Rp50.000.000,00 (lima
81. Kontrak Biaya Plus lmbalan merupakan jenis puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling
Kontrak yang digunakan untuk Pengadaan banyak Rp200.000.000,00(dua ratus juta
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rupiah), dan
rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai c. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan
Kontrak merupakan perhitungan dari biaya aktual nilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ditambah imbalan dengan persentase tetap atas ratus juta rupiah).
biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap. 90. Surat perjanjian digunakan untuk :
82. Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan a. Pengadaan Barang/Pekerjaan
merupakan Kontrak Jasa Konsultansi untuk Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling
pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus
didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang juta rupiah)
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan b. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
belum bisa dipastikan. paling sedikit di atas Rp 100.000.000,00
83. Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak (seratus juta rupiah).
Pengadaan Barang/Jasa yang membebani lebih 91. Surat pesanan digunakan untuk Pengadaan
dari 1 (satu) tahun anggaran dilakukan setelah Barang/Jasa melalui E-purchasing.
mendapatkan persetujuan pejabat yang 92. Ketentuan mengenai bukti pendukung untuk
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan masing-masing bentuk Kontrak dilakukan sesuai
perundang- undangan, dapat berupa: peraturan menteri yang menyelenggarakan
a. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 12 urusan pemerintahan di bidang keuangan negara
(dua belas) bulan; atau peraturan menteri yang menyelenggarakan
b. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 1 urusan di bidang pemerintahan dalam negeri.
(satu) tahun anggaran; atau pekerjaan yang 93. Uang muka dapat diberikan untuk persiapan
memberikan manfaat lebih apabila pelaksanaan pekerjaan.
dikontrakkan untuk jangka waktu lebih dari 1 94. Uang muka diberikan dengan ketentuan sebagai
(satu) Tahun Anggaran dan paling lama 3 berikut:
(tiga) tahun anggaran. a. paling tinggi 30% (tiga puluh persen) dari
84. PPK dapat menggunakan selain jenis Kontrak nilai kontrak untuk usaha kecil;
sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang akan b. paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari
dilaksanakan. nilai kontrak untuk usaha non-kecil dan
85. PPK dalam menetapkan jenis Kontrak harus Penyedia Jasa Konsultansi; atau
memperhatikan prinsip efisien, efektif dan tidak c. paling tinggi 15% (lima belas persen) dari nilai
bertentangan dengan ketentuan peraturan kontrak untuk Kontrak Tahun Jamak.
perundang- undangan. 95. Pemberian uang muka dicantumkan pada
86. Bentuk Kontrak terdiri atas: rancangan kontrak yang terdapat dalam
a. bukti pembelian/pembayaran; Dokumen Pemilihan.
b. kuitansi; 96. Jaminan Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:
c. surat perintah kerja; a. Jaminan Penawaran;
d. surat perjanjian; dan b. Jaminan Sanggah banding;
e. surat pesanan. c. Jaminan Pelaksanaan;
87. Bukti pembelian/pembayaran digunakan untuk d. Jaminan Uang Muka; dan
PBJ Lainnya dengan nilai paling banyak e. Jaminan Pemeliharaan.
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). 97. Jaminan Penawaran untuk pengadaan Pekerjaan
88. Kuitansi digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi dan pengadaan barang/jasa yang
Lainnya dengan nilai paling banyak dilakukan secara terintegrasi.
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). 98. Jaminan Sanggah Banding hanya untuk
89. Surat perintah kerja digunakan untuk : pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
a. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai 99. Jaminan dapat berupa bank garansi atau surety
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus bond.
juta rupiah), 11. Bentuk Jaminan bersifat:
9. Siho2021
a. tidak bersyarat; b. Pengadaan Barang/Jasa melalui E-
b. mudah dicairkan; dan purchasing.
c. harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling 22. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan sebagai
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah berikut:
surat perintah pencairan dari Pokja a. untuk nilai penawaran antara 80% (delapan
Pemilihan/PPK/Pihak yang diberi kuasa oleh puluh persen) sampai dengan 100% (seratus
Pokja Permilihan/PPK diterima. persen) dari nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan
12. Pengadaan Jasa Konsultansi tidak diperlukan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak;
Jaminan Penawaran, Jaminan Sanggah Banding, atau
Jaminan Pelaksanaan, dan Jaminan b. untuk nilai penawaran di bawah 80%
Pemeliharaan. (delapan puluh persen) dari nilai HPS,
13. Jaminan dari Bank Umum, Perusahaan Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima
Penjaminan,Perusahaan Asuransi, lembaga persen) dari nilai HPS.
keuangan khusus yang menjalankan usaha di 23. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan untuk
bidang pembiayaan,penjaminan, dan asuransi pekerjaan terintegrasi sebagai berikut:
untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai a. untuk nilai penawaran antara 80% (delapan
dengan ketentuan peraturan perundang- puluh persen) sampai dengan 100% (seratus
undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor persen) dari nilai Pagu Anggaran, Jaminan
Indonesia dapat digunakan untuk semua jenis Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari
Jaminan. nilai kontrak; atau
14. Perusahaan Penjaminan, Perusahaan Asuransi, b. untuk nilai penawaran di bawah 80%
dan lembaga keuangan khusus yang menjalankan (delapan puluh persen) dari nilai Pagu
usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan Anggaran, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5%
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia (lima persen) dari nilai Pagu Anggaran.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- 24. Jaminan Pelaksanaan berlaku sampai dengan
undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor serah terima pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Indonesia merupakan Perusahaan Penerbit Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan
Jaminan yang memiliki izin usaha dan pencatatan Konstruksi.
produk suretyship di Otoritas Jasa Keuangan 25. Jaminan Uang Muka diserahkan Penyedia
15. Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud kepada PPK senilai uang muka.
diberlakukan untuk nilai HPS paling sedikit di atas 26. Nilai Jaminan Uang Muka bertahap dapat
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). dikurangi secara proporsional sesuai dengan sisa
16. Jaminan Penawaran besarnya antara 1% (satu uang muka yang diterima.
persen) hingga 3% (tiga persen) dari nilai HPS. 27. Jaminan Pemeliharaan diberlakukan untuk
17. Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan secara Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang
terintegrasi, Jaminan Penawaran besarnya antara membutuhkan masa pemeliharaan, dalam hal
1% (satu persen) hingga 3% (tiga persen) dari nilai Penyedia menerima uang retensi pada serah
Pagu Anggaran. terima pekerjaan pertama (Provisional Hand
18. Jaminan Sanggah Banding besarnya 1% (satu Over).
persen) dari nilai HPS. 28. Jaminan Pemeliharaan dikembalikan 14 (empat
19. Untuk Pekerjaan Konstruksi terintegrasi, belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan
Jaminan Sanggah Banding besarnya 1% (satu selesai.
persen) dari nilai Pagu Anggaran. 29. Besaran nilai Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
20. Jaminan Pelaksanaan diberlakukan untuk (lima persen) dari nilai kontrak.
Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan 30. Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling penggunaan barang hingga jangka waktu
sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta tertentu sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
rupiah). 31. Sertifikat Garansi diterbitkan oleh produsen atau
21. Jaminan Pelaksanaan tidak diperlukan, dalam pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen.
hal: 32. Penyesuaian harga dilakukan dengan ketentuan
a. Pengadaan Jasa Lainnya yang aset Penyedia sebagai berikut:
dikuasai oleh pengguna; atau
10. Siho2021
a. diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak 35. E-purchasing dilaksanakan untuk Barang/
dengan jenis Kontrak Harga Satuan atau Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya yang sudah
Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan tercantum dalam katalog elektronik atau Toko
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Daring.
yang telah tercantum dalam Dokumen 36. Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk
Pemilihan dan/atau perubahan Dokumen Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya yang
Pemilihan; dan bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
b. tata cara penghitungan penyesuaian harga ratus juta rupiah).
harus dicantumkan dengan jelas dalam 37. Penunjukan Langsung dilaksanakan untuk
Dokumen Pemilihan dan/atau perubahan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam
Dokumen Pemilihan yang merupakan bagian keadaan tertentu.
tidak terpisahkan dari Kontrak. 38. Kriteria Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
33. Persyaratan dan tata cara penghitungan Lainnya untuk keadaan tertentu meliputi:
penyesuaian harga terdiri atas: a. penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang
a. penyesuaian harga diberlakukan pada mendadak untuk menindaklanjuti komitmen
Kontrak Tahun Jamak yang masa internasional yang dihadiri oleh
pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) Presiden/Wakil Presiden;
bulan; b. barang/jasa yang bersifat rahasia untuk
b. penyesuaian harga diberlakukan mulai bulan kepentingan Negara meliputi
ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan intelijen,perlindungan saksi, pengamanan
pekerjaan; Presiden dan Wakil Presiden, Mantan
c. penyesuaian harga satuan berlaku bagi Presiden dan Mantan wakil Presiden beserta
seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali keluarganya serta tamu negara setingkat
komponen keuntungan, biaya tidak langsung kepala negara/kepala pemerintahan, atau
(overhead cost), dan harga satuan timpang barang/jasa lain bersifat rahasia sesuai
sebagaimana tercantum dalam penawaran; dengan ketentuan peraturan perundang-
d. penyesuaian harga satuan diberlakukan undangan;
sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang c. Pekerjaan Konstruksi bangunan yang
tercantum dalam Kontrak; merupakan satu kesatuan sistem konstruksi
e. penyesuaian harga satuan bagi komponen dan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko
pekerjaan yang berasal dari luar negeri, kegagalan bangunan yang secara
menggunakan indeks penyesuaian harga dari keseluruhan tidak dapat direncanakan/
negara asal barang tersebut; diperhitungkan sebelumnya;
f. jenis pekerjaan baru dengan harga satuan d. Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya
baru sebagai akibat adanya adendum kontrak yang hanya dapat disediakan oleh 1
dapat diberikan penyesuaian harga mulai (satu)Pelaku Usaha yang mampu;
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum e. pengadaan dan penyaluran benih unggul
kontrak tersebut ditandatangani; dan yang meliputi benih padi, jagung, dan kedelai,
g. indeks yang digunakan dalam hal serta pupuk yang meliputi Urea, NPK, dan ZA
pelaksanaan Kontrak terlambat disebabkan kepada petani dalam rangka menjamin
oleh kesalahan Penyedia adalah indeks ketersediaan benih dan pupuk secara tepat
terendah antara jadwal kontrak dan realisasi dan cepat untuk pelaksanaan peningkatan
pekerjaan. ketahanan pangan;
34. Metode pemilihan Penyedia f. pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas
Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya terdiri umum di lingkungan perumahan bagi
atas: Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang
a. E-purchasing; dilaksanakan oleh pengembang yang
b. Pengadaan Langsung; bersangkutan;
c. Penunjukan Langsung; g. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
d. Tender Cepat; dan yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan
e. Tender. oleh pemegang hak paten, atau pihak yang
telah mendapat izin dari pemegang hak
11. Siho2021
paten, atau pihak yang menjadi pemenang 47. Metode dua file digunakan untuk Pengadaan
tender untuk mendapatkan, izin dari Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
pemerintah; memerlukan penilaian teknis terlebih dahulu.
h. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya 48. Metode dua tahap digunakan untuk Pengadaan
yang setelah dilakukan Tender ulang Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
mengalami kegagalan; atau memiliki karakteristik sebagai berikut:
i. pemilihan penyedia untuk melanjutkan a. spesifikasi teknisnya belum bisa ditentukan
pengadaan Barang/Pekerjaan dengan pasti;
Konstruksi/Jasa Lainnya dalam hal terjadi b. mempunyai beberapa alternatif penggunaan
pemutusan Kontrak. sistem dan desain penerapan teknologi yang
39. Tender Cepat dilaksanakan dalam hal Pelaku berbeda;
Usaha telah terkualifikasi dalam, Sistem c. dimungkinkan perubahan spesifikasi teknis
Informasi Kinerja Penyedia untuk pengadaan berdasarkan klarifikasi penawaran teknis
yang: yang diajukan; dan/atau
a. spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah d. membutuhkan penyetaraan teknis
dapat ditentukan secara rinci;atau 49. Metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
b. dimungkinkan dapat menyebutkan merek terdiri atas:
40. Tender sebagaimana dilaksanakan dalam hal a. Seleksi;
tidak dapat menggunakan metode pemilihan b. Pengadaan Langsung; dan
Penyedia c. Penunjukan Langsung.
41. Metode evaluasi penawaran Penyedia 50. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya bernilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00
dilakukan dengan: (seratus juta rupiah).
a. Sistem Nilai; 51. Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk Jasa
b. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis; atau Konsultansi yang bernilai sampai dengan paling
c. Harga Terendah banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
42. Metode evaluasi Sistem Nilai digunakan untuk 52. Penunjukan Langsung dilaksanakan untuk Jasa
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi dalam keadaan tertentu.
Lainnya yang memperhitungkan penilaian teknis 53. Kriteria Jasa Konsultansi dalam keadaan tertentu
dan harga. meliputi:
43. Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur a. Jasa Konsultansi yang hanya dapat dilakukan
Ekonomis digunakan untuk Pengadaan Barang oleh 1 (satu) Pelaku Usaha yang mampu;
yang memperhitungkan faktor umur ekonomis, b. Jasa Konsultansi yang hanya dapat dilakukan
harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah
dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin
tertentu. pemegang hak cipta;
44. Metode evaluasi Harga Terendah digunakan c. Jasa Konsultansi di bidang hukum meliputi
untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan konsultan hukum/advokasi atau pengadaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dalam hal harga menjadi arbiter yang tidak direncanakan sebelumnya,
dasar penetapan pemenang di antara penawaran untuk menghadapi gugatan, dan/atau
yang memenuhi persyaratan teknis. tuntutan hukum dari pihak tertentu, yang
45. Metode penyampaian dokumen penawaran sifat pelaksanaan pekerjaan dan/atau
dalam pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan pembelaannya harus segera dan tidak dapat
Konstruksi/Jasa Lainnya dilakukan dengan: ditunda;
a. 1 (satu) file; d. permintaan berulang (repeat order) untuk
b. 2 (dua) file; atau Penyedia Jasa Konsultansi yang sama;
c. 2 (dua) tahap. e. Jasa Konsultansi yang setelah dilakukan
46. Metode satu file digunakan untuk Pengadaan Seleksi ulang mengalami kegagalan;
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang f. pemilihan penyedia untuk melanjutkan Jasa
menggunakan metode evaluasi Harga Terendah. Konsultansi dalam hal terjadi pemutusan
Kontrak;

12. Siho2021
g. Jasa Konsultansi yang bersifat rahasia sesuai 65. Kualifikasi pada pascakualifikasi dilakukan
dengan ketentuan peraturan perundang- bersamaan dengan pelaksanaan evaluasi
undangan; atau penawaran dengan menggunakan metode sistem
h. Jasa ahli Dewan Sengketa Konstruksi. gugur.
54. Dalam hal dilakukan Penunjukan Langsung untuk 66. Prakualifikasi dilaksanakan pada pelaksanaan
Penyedia Jasa Konsultansi, diberikan batasan pemilihan sebagai berikut:
paling banyak 2 (dua) kali. a. Tender Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
55. Metode evaluasi penawaran Penyedia Jasa Lainnya untuk Pengadaan yang bersifat
Konsultansi dilakukan dengan: kompleks;
a. Kualitas dan Biaya; b. Seleksi Jasa Konsultansi Badan Usaha; atau
b. Kualitas; c. Penunjukan Langsung Pengadaan
c. Pagu Anggaran; atau Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
d. Biaya Terendah. Konsultansi Badan Usaha/Jasa Konsultansi
56. Metode evaluasi Kualitas dan Biaya digunakan Perorangan/Jasa Lainnya.
untuk pekerjaan yang ruang lingkup pekerjaan, 67. Kualifikasi pada prakualifikasi dilakukan
jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian sebelum pemasukan penawaran dengan
pekerjaan dapat diuraikan dengan pasti dalam menggunakan metode:
KAK. a. sistem gugur untuk Penyedia
57. Metode evaluasi Kualitas digunakan untuk Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya;
pekerjaan yang ruang lingkup pekerjaan, jenis atau
tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan b. sistem pembobotan dengan ambang batas
tidak dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK untuk Penyedia Jasa Konsultansi.
atau untuk pekerjaan Penyedia Jasa Konsultansi 68. Hasil prakualifikasi menghasilkan:
Perorangan. a. daftar peserta Tender Barang/Pekerjaan
58. Metode evaluasi Pagu Anggaran hanya Konstruksi/Jasa Lainnya; atau
digunakan untuk ruang lingkup pekerjaan b. daftar pendek peserta Seleksi Jasa
sederhana yang dapat diuraikan dengan pasti Konsultansi.
dalam KAK dan penawaran tidak boleh melebihi 69. Dalam hal Pelaku Usaha telah terkualifikasi
Pagu Anggaran. dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia, tidak
59. Metode evaluasi Biaya Terendah hanya diperlukan pembuktian kualifikasi.
digunakan untuk pekerjaan standar atau bersifat 70. Pokja Pemilihan dilarang menambah
rutin yang praktik dan standar pelaksanaan persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan
pekerjaannya sudah mapan. tidak objektif.
60. Metode penyampaian dokumen penawaran 71. Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat kompleks
pada pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi adalah pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/
melalui Pengadaan Langsung dan Penunjukan Jasa Lainnya yang mempunyai risiko tinggi,
Langsung menggunakan metode satu file. memerlukan teknologi tinggi, menggunakan
61. Metode penyampaian dokumen penawaran peralatan yang didesain khusus, dan/atau sulit
pada pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi mendefinisikan secara teknis bagaimana cara
melalui Seleksi menggunakan metode dua file. memenuhi kebutuhan dan tujuan Pengadaan
62. Kualifikasi merupakan evaluasi kompetensi, Barang/Jasa.
kemampuan usaha, dan pemenuhan persyaratan 72. Jadwal pemilihan untuk setiap tahapan
sebagai Penyedia. ditetapkan berdasarkan alokasi waktu yang
63. Kualifikasi dilakukan dengan pascakualifikasi cukup bagi Pokja Pemilihan dan peserta
atau prakualifikasi. pemilihan sesuai dengan kompleksitas pekerjaan.
64. Pascakualifikasi dilaksanakan pada pelaksanaan 73. Dokumen Pemilihan terdiri atas:
pemilihan sebagai berikut: a. Dokumen Kualifikasi; dan
a. Tender Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa b. Dokumen Tender/ Seleksi/ Penunjukan
Lainnya untuk Pengadaan yang bersifat tidak Langsung/ Pengadaan Langsung.
kompleks; atau
b. Seleksi Jasa Konsultansi Perorangan.

13. Siho2021
BAB VI PELAKSANAAN PENGADAAN BAB VII PELAKSANAAN PENGADAAN
BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
Pelaksanaan 83. Pelaksanaan pemilihan melalui Tender/ Seleksi
74. Pelaksanaan Swakelola tipe I dilakukan dengan meliputi:
ketentuan sebagai berikut: a. Pelaksanaan Kualifikasi;
a. PA/KPA dapat menggunakan pegawai b. Pengumuman dan / atau Undangan;
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen
lain dan/atau tenaga ahli; Pemilihan;
b. Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi d. Pemberian Penjelasan;
50% (lima puluh persen) dari jumlah Tim e. PenyampaianDokumen Penawaran;
Pelaksana; dan f. Evaluasi Dokumen Penawaran;
c. Dalam hal dibutuhkan Pengadaan g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang;
Barang/Jasa melalui Penyedia, dilaksanakan dan
sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden h. Sanggah
ini. 84. Selain ketentuan 85 untuk pelaksanaan
75. Pelaksanaan Swakelola tipe II dilakukan dengan pemilihan Pekerjaan Konstruksi ditambahkan
ketentuan sebagai berikut: tahapan Sanggah Banding.
a. PA/KPA melakukan kesepakatan kerja sama 85. Pelaksanaan pemilihan, untuk Seleksi Jasa
dengan Kementerian/Lembaga/Perangkat Konsultansi dilakukan klarifikasi dan negosiasi
Daerah lain pelaksana Swakelola; dan terhadap penawaran teknis dan biaya setelah
b. PPK menandatangani Kontrak dengan Ketua masa sanggah selesai.
Tim Pelaksana Swakelola sesuai dengan 86. Pelaksanaan pemilihan melalui Tender Cepat
kesepakatan kerja sama dengan ketentuan sebagai berikut:
76. Pelaksanaan Swakelola tipe III dilakukan a. peserta telah terkualifikasi dalam Sistem
berdasarkan Kontrak PPK dengan pimpinan Informasi Kinerja Penyedia;
Ormas. b. peserta menyampaikan penawaran harga;
77. Pelaksanaan Swakelola tipe IV dilakukan c. evaluasi penawaran harga dilakukan melalui
berdasarkan Kontrak PPK dengan pimpinan aplikasi; dan
Kelompok Masyarakat. d. penetapan pemenang berdasarkan harga
78. Untuk pelaksanaan Swakelola tipe II, tipe III, dan penawaran terendah.
tipe IV, nilai pekerjaan yang tercantum dalam 87. Pelaksanaan E-purchasing wajib dilakukan untuk
Kontrak sudah termasuk kebutuhan barang/jasa barang/ jasa yang menyangkut pemenuhan
yang diperoleh melalui Penyedia. kebutuhan nasional dan/atau strategis yang
ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau
kepala daerah.
PEMBAYARAN SWAKELOLA 88. Pelaksanaan Penunjukan Langsung dilakukan
79. Pembayaran Swakelola dilakukan sesuai dengan dengan mengundang 1 (satu) Pelaku Usaha yang
ketentuan peraturan perundang-undangan. dipilih, dengan disertai negosiasi teknis maupun
harga.
89. Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan
PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN sebagai berikut:
a. pembelian/pembayaran langsung kepada
80. Tim Pelaksana melaporkan kemajuan
Penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa
pelaksanaan Swakelola dan penggunaan
Lainnya yang menggunakan bukti pembelian
keuangan kepada PPK secara berkala.
atau kuitansi; atau
81. Tim Pelaksana menyerahkan hasil pekerjaan
b. permintaan penawaran yang disertai dengan
Swakelola kepada PPK dengan Berita Acara Serah
klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga
Terima.
kepada Pelaku Usaha untuk Pengadaan
82. Pelaksanaan Swakelola diawasi oleh Tim
Pengawas secara berkala
14. Siho2021
Langsung yang menggunakan surat perintah b. pemenang atau pemenang cadangan tidak
kerja. ada yang menghadiri verifikasi data
90. Pemilihan dapat segera dilaksanakan setelah kualifikasi;
RUP diumumkan. c. ditemukan kesalahan dalam Dokumen
91. Untuk barang/jasa yang kontraknya harus Pemilihan atau tidak sesuai dengan
ditandatangani pada awal tahun, pemilihan ketentuan dalam Peraturan Presiden ini;
dapat dilaksanakan setelah: d. seluruh peserta terlibat korupsi, kolusi,
a. penetapan Pagu Anggaran K/L; atau dan/atau nepotisme;
b. persetujuan RKA Perangkat Daerah sesuai e. seluruh peserta terlibat persaingan usaha
dengan ketentuan peraturan perundang- tidak sehat; dan/atau
undangan. f. korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme
92. Pelaksanaan pemilihan dilakukan setelah RUP melibatkan Pokja Pemilihan/PPK.
diumumkan terlebih dahulu melalui aplikasi 97. Prakualifikasi gagal dan Tender/Seleksi gagal
SIRUP. dinyatakan oleh Pokja Pemilihan.
93. Penawaran harga dapat dilakukan dengan 98. Tender/Seleksi gagal dinyatakan oleh PA/KPA.
metode penawaran harga secara berulang (E- 99. Tindak lanjut dari prakualifikasi gagal, Pokja
reverse Auction). Pemilihan segera melakukan prakualifikasi ulang
dengan ketentuan:
a. setelah prakualifikasi ulang jumlah peserta
Tender/Seleksi Gagal
yang lulus 2 (dua) peserta, proses
94. Prakualifikasi gagal dalam hal: Tender/Seleksi dilanjutkan; atau
a. setelah pemberian waktu perpanjangan, b. setelah prakualifikasi ulang jumlah peserta
tidak ada peserta yang menyampaikan yang lulus 1 (satu) peserta, dilanjutkan
dokumen kualifikasi; atau dengan proses Penunjukan Langsung.
b. jumlah peserta yang lulus prakualifikasi 11. Tindak lanjut dari Tender/Seleksi gagal, Pokja
kurang dari 3 (tiga) peserta. Pemilihan segera melakukan:
95. Tender/Seleksi gagal dalam hal: a. evaluasi ulang; atau
a. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi; b. Tender/Seleksi ulang
b. tidak ada peserta yang menyampaikan 12. Evaluasi ulang, dilakukan dalam hal ditemukan
dokumen penawaran setelah ada pemberian kesalahan evaluasi penawaran.
waktu perpanjangan; 13. Tender/ Seleksi ulang, dilakukan untuk Tender/
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi Seleksi gagal
penawaran; 14. Dalam hal Tender/ Seleksi ulang gagal, Pokja
d. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan dengan persetujuan PA/ KPA
Pemilihan atau tidak sesuai dengan melakukan Penunjukan Langsung dengan
ketentuan dalam Peraturan Presiden ini; kriteria:
e. seluruh peserta terlibat korupsi, kolusi, a. kebutuhan tidak dapat ditunda;dan
dan/atau nepotisme; b. tidak cukup waktu untuk melaksanakan
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha Tender/Seleksi.
tidak sehat; 15. Tindak lanjut dari Tender Cepat gagal, Pokja
g. seluruh penawaran harga Tender Pemilihan melakukan reviu penyebab kegagalan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya Tender Cepat dan melakukan Tender Cepat
diatas HPS; kembali atau mengganti metode pemilihan lain.
h. negosiasi biaya pada Seleksi tidak
Pelaksanaan Kontrak
tercapai;dan/atau
i. korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme 16. Pelaksanaan Kontrak terdiri atas:
melibatkan Pokja Pemilihan/ PPK. a. Penetapan Surat Penunjukan Penyedia
96. Tender Cepat gagal dalam hal: Barang/Jasa (SPPBJ);
a. tidak ada peserta atau hanya 1 (satu) peserta b. Penandatanganan Kontrak;
yang menyampaikan dokumen penawaran c. Pemberian uang muka;
setelah ada pemberian waktu perpanjangan; d. Pembayaran prestasi pekerjaan;
e. Perubahan Kontrak;
15. Siho2021
f. Penyesuaian harga; dapat melakukan perubahan kontrak, yang
g. Penghentian Kontrak atau Berakhirnya meliputi:
Kontrak; a. menambah atau mengurangi volume yang
h. Pemutusan Kontrak; tercantum dalam Kontrak;
i. Serah Terima Hasil Pekerjaan; dan/atau b. menambah dan/atau mengurangi jenis
j. Penanganan Keadaan Kahar. kegiatan;
17. PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan
menandatangani Kontrak dengan Penyedia, kondisi lapangan; dan/atau
dalam hal belum tersedia anggaran belanja atau d. mengubah jadwal pelaksanaan.
tidak cukup tersedia anggaran belanja yang dapat 15. Dalam hal perubahan kontrak mengakibatkan
mengakibatkan dilampauinya batas anggaran penambahan nilai kontrak, perubahan kontrak
belanja yang tersedia untuk kegiatan yang dilaksanakan dengan ketentuan penambahan
dibiayai APBN/APBD. nilai kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh
persen) dari harga yang tercantum dalam Kontrak
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
awal.
18. Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada
Keadaan Kahar
Penyedia setelah dikurangi angsuran
pengembalian uang muka, retensi, dan denda. 16. Dalam hal terjadi keadaan kahar, pelaksanaan
19. Retensi sebesar 5% (lima persen) digunakan Kontrak dapat dihentikan.
sebagai Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan 17. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para
Konstruksi atau Jaminan Pemeliharaan Jasa pihak dapat melakukan perubahan kontrak.
Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan. 18. Perpanjangan waktu untuk penyelesaian Kontrak
20. Dalam hal Penyedia menyerahkan sebagian disebabkan keadaan kahar dapat melewati Tahun
pekerjaan kepada subkontraktor, permintaan Anggaran.
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran 19. Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar
kepada subkontraktor sesuai dengan realisasi diatur dalam Kontrak.
pekerjaannya.
Penyelesaian Kontrak
21. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan
dalam bentuk: 20. Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan
a. pembayaran bulanan; pekerjaan sampai masa pelaksanaan Kontrak
b. pembayaran berdasarkan tahapan berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia
penyelesaian pekerjaan/termin; atau mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK
c. pembayaran secara sekaligus setelah memberikan kesempatan Penyedia untuk
penyelesaian pekerjaan. menyelesaikan pekerjaan.
11. Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi 21. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
pekerjaan untuk Pengadaan Barang/ Jasa yang menyelesaikan pekerjaan, dimuat dalam
karena sifatnya dilakukan pembayaran terlebih adendum kontrak yang didalamnya mengatur
dahulu sebelum barang/jasa diterima, setelah waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi
Penyedia menyampaikan jaminan atas denda keterlambatan kepada Penyedia, dan
pembayaran yang akan dilakukan. perpanjangan Jaminan Pelaksanaan.
12. Pembayaran dapat dilakukan untuk peralatan 22. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
dan/atau bahan yang belum terpasang yang menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang berada pada ayat (1), dapat melampaui Tahun Anggaran
di lokasi pekerjaan dan telah dicantumkan dalam
Kontrak. Serah Terima Hasil Pekerjaan
13. Ketentuan mengenai pembayaran sebelum 23. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen)
prestasi pekerjaan dilakukan sesuai dengan sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan
14. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi secara tertulis kepada PPK untuk serah terima
lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar barang/jasa.
dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan 24. PPK melakukan pemeriksaan terhadap
dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia barang/jasa yang diserahkan.
16. Siho2021
25. PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara 35. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan di luar
Serah Terima. negeri berpedoman pada ketentuan dalam
26. PPK menyerahkan barang/jasa kepada PA/KPA. Peraturan Presiden ini.
27. Serah terima dituangkan dalam berita acara. 36. Dalam hal ketentuan dalam Peraturan Presiden
tidak dapat dilaksanakan, pelaksanaan
BAB VIII PENGADAAN KHUSUS Pengadaan Barang/Jasa menyesuaikan dengan
Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa di negara
Keadaan Darurat setempat.
37. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
28. Penanganan keadaan darurat dilakukan untuk Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri diatur oleh
keselamatan/perlindungan masyarakat atau menteri yang menyelenggarakan urusan
warga negara Indonesia yang berada di dalam pemerintahan di bidang luar negeri setelah
negeri dan/atau luar negeri yang pelaksanaannya berkonsultasi dengan LKPP.
tidak dapat ditunda dan harus dilakukan segera.
29. Keadaan darurat meliputi: Pengecualian
a. bencana alam, bencana non-alam,dan/atau 38. Dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan
bencana sosial; Presiden ini:
b. pelaksanaan operasi pencarian dan a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan
pertolongan; Umum/Badan Layanan Umum Daerah;
c. kerusakan sarana/prasarana yang dapat b. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan
mengganggu kegiatan pelayanan publik; berdasarkan tarif yang dipublikasikan secara
d. bencana alam, bencana non-alam,bencana luas kepada masyarakat;
sosial, perkembangan situasi politik dan c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan
keamanan di luar negeri,dan/atau sesuai dengan praktik bisnis yang sudah
pemberlakuan kebijakan pemerintah asing mapan; dan/atau
yang memiliki dampak langsung terhadap d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dengan
keselamatan dan ketertiban warga negara ketentuan peraturan perundang-undangan
Indonesia di luar negeri; dan/atau lainnya.
e. pemberian bantuan kemanusiaan kepada 39. Pengadaan Barang/ Jasa pada Badan Layanan
negara lain yang terkena bencana. Umum/ Badan Layanan Umum Daerah diatur
30. Penetapan keadaan darurat dilakukan sesuai tersendiri dengan peraturan pimpinan Badan
dengan ketentuan peraturan perundang- Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah.
undangan. 40. Dalam hal Badan Layanan Umum dan Badan
31. Keadaan darurat meliputi siaga darurat, tanggap Layanan Umum Daerah belum memiliki
darurat, dan transisi darurat ke pemulihan. peraturan pengadaan barang/jasa tersendiri,
32. Untuk penanganan keadaan darurat, PPK pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada Badan
menunjuk Penyedia terdekat yang sedang Layanan Umum dan Badan Layanan Umum
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa sejenis Daerah berpedoman pada Peraturan Presiden ini.
atau Pelaku Usaha lain yang dinilai mampu dan 41. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengecualian
memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan dalam Pengadaan Barang/Jasa diatur dengan
Pengadaan Barang/Jasa sejenis. Peraturan Kepala Lembaga.
33. Penanganan keadaan darurat dapat dilakukan
dengan penggunaan konstruksi permanen, dalam Penelitian
hal penyerahan pekerjaan permanen masih 42. Penelitian dilakukan oleh:
dalam kurun waktu keadaan darurat. a. PA/KPA pada K/L/PD sebagai penyelenggara
34. Penanganan keadaan darurat yang hanya bisa penelitian;dan
diatasi dengan konstruksi permanen, b. pelaksana penelitian.
penyelesaian pekerjaan dapat melewati masa 43. Penyelenggara penelitian memiliki
keadaan darurat. kewenangan:
Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri a. menetapkan rencana strategis penelitian
yang mengacu pada arah pengembangan
penelitian nasional;
17. Siho2021
b. menetapkan program penelitian tahunan d. Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai oleh
yang mengacu pada rencana strategis Lembaga Penjamin Kredit Ekspor atau
penelitian dan/atau untuk mendukung Kreditor Swasta Asing.
perumusan dan penyusunan kebijakan 54. Tender/Seleksi Internasional dilaksanakan untuk
pembangunan nasional; dan nilai kurang dari batasan, dalam hal tidak ada
c. melakukan penjaminan mutu pelaksanaan Pelaku Usaha dalam negeri yang mampu dan
penelitian. memenuhi persyaratan.
44. Pelaksana penelitian meliputi: 55. Badan usaha asing yang mengikuti Tender/Seleksi
a. Individu/kumpulan individu meliputi Pegawai Internasional harus melakukan kerja sama usaha
Aparatur Sipil Negara/non-Pegawai Aparatur dengan badan usaha nasional dalam bentuk
Sipil Negara; konsorsium, subkontrak,atau bentuk kerja sama
b. Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah; lainnya.
c. Perguruan Tinggi; 56. Badan usaha asing yang melaksanakan
d. Ormas;dan/atau Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi, harus
e. Badan Usaha. bekerja sama dengan industri dalam negeri
45. Pelaksana penelitian ditetapkan berdasarkan dalam pembuatan suku cadang dan pelaksanaan
hasil kompetisi atau penugasan. pelayanan purnajual.
46. Kompetisi dilaksanakan melalui seleksi proposal 57. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
penelitian. Konsultansi/Jasa Lainnya yang dilaksanakan
47. Penugasan ditetapkan oleh penyelenggara melalui Tender/Seleksi Internasional diumumkan
penelitian untuk penelitian yang bersifat khusus. dalam situs web K/L/PD Daerah dan situs web
48. Penelitian dapat menggunakan anggaran komunitas internasional.
belanja dan/ atau fasilitas yang berasal dari 1 58. Dokumen Pemilihan melalui Tender/Seleksi
(satu) atau lebih dari1(satu) penyelenggara Internasional paling sedikit ditulis dalam 2 (dua)
penelitian. bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa
49. Penelitian dapat dilakukan dengan kontrak Inggris.
penelitian selama 1 (satu) Tahun Anggaran atau 59. Dalam hal terjadi penafsiran arti yang berbeda
melebihi 1 (satu) Tahun Anggaran. terhadap Dokumen Pemilihan, dokumen yang
50. Pembayaran pelaksanaan penelitian dapat berbahasa Indonesia dijadikan acuan.
dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai 60. Pembayaran Kontrak melalui Tender/Seleksi
dengan kontrak penelitian. Internasional dapat menggunakan mata uang
51. Pembayaran dilakukan berdasarkan produk rupiah dan/atau sesuai dengan ketentuan
keluaran sesuai ketentuan dalam kontrak peraturan perundang-undangan.
penelitian. 61. Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan yang
52. Ketentuan lebih lanjut mengenai penelitian pendanaannya bersumber dari pinjaman luar
diatur dengan peraturan menteri yang negeri atau hibah luar negeri berlaku ketentuan
menyelenggarakan urusan pemerintahan di sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi. ini, kecuali diatur lain dalam perjanjian pinjaman
luar negeri atau perjanjian hibah luar negeri.
Tender/Seleksi Internasional dan Dana Pinjaman Luar
62. Proses Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan
Negeri atau Hibah Luar Negeri
yang pendanaannya bersumber dari pinjaman
53. Tender/Seleksi Internasional dapat dilaksanakan luar negeri dapat dilaksanakan sebelum
untuk: disepakatinya perjanjian pinjaman luar negeri
a. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan (advance procurement).
nilai paling sedikit diatas 63. Dalam menyusun perjanjian dapat
Rp1.000.000.000.000,00 (≥1 T); dikonsultasikan kepada LKPP.
b. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai
paling sedikit di atas Rp50.000.000.000,00
BAB IX USAHA KECIL, PRODUK DALAM NEGERI, DAN
(≥50 M);
PENGADAAN BERKELANJUTAN
c. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
paling sedikit di atas Rp25.000.000.000,00 Peran Serta Usaha Kecil
(≥25 M);atau
18. Siho2021
64. Usaha kecil terdiri atas Usaha Mikro dan Usaha a. barang tersebut belum dapat diproduksi
Kecil. didalam negeri; atau
65. K/L/PD wajib menggunakan produk usaha kecil b. volume produksi dalam negeri tidak mampu
serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri. memenuhi kebutuhan.
66. K/L/PD wajib mengalokasikan paling sedikit 40% 78. LKPP dan/atau K/L/PD memperbanyak
dari nilai anggaran belanja barang/jasa K/L/PD. pencantuman produk dalam negeri dalam
67. Paket pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ katalog elektronik.
Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran sampai 79. Preferensi harga merupakan insentif bagi produk
dengan Rp 15.000.000.000 (15 M) diperuntukan dalam negeri pada pemilihan Penyedia berupa
bagi usaha kecil dan / atau koperasi. kelebihan harga yang dapat diterima.
68. Nilai Pagu Anggaran pengadaan dikecualikan 80. Preferensi harga diberlakukan untuk Pengadaan
untuk paket pekerjaan yang menuntut Barang/Jasa dengan nilai HPS paling sedikit di
kemampuan teknis yang tidak dapat dipenuhi atas Rp 1.000.000.000,00 (≥ 1 M).
oleh usaha kecil dan koperasi. 81. Preferensi harga diberikan pada pengadaan
69. Kementerian yang menyelenggarakan urusan Barang dengan ketentuan sebagai berikut:
pemerintahan di bidang koperasi dan usaha kecil a. diberikan terhadap Barang yang memiliki
dan Pemerintah Daerah memperluas peran serta TKDN paling rendah 25%;
usaha kecil dan koperasi dengan mencantumkan b. diberikan paling tinggi 25%
barang jasa produksi usaha kecil dan koperasi c. Diperhitungkan dalam evaluasi harga
dalam katalog elektronik. penawaran yang telah memenuhi
70. Penyedia usaha nonkecil atau koperasi yang persyaratan administrasi dan teknis;
melaksanakan pekerjaan melakukan kerja sama d. penetapan pemenang berdasarkan urutan
usaha dengan usaha kecil dan/atau koperasi harga terendah Hasil Evaluasi Akhir (HEA);
dalam bentuk kemitraan, subkontrak, atau e. HEA dihitung dengan rumus
bentuk kerjasama lainnya, jika ada usaha kecil HEA = (1 KP) x HP dengan:
atau koperasi yang memiliki kemampuan di KP = TKDN x preferensi tertinggi
bidang yang bersangkutan. KP merupakan Koefisien Preferensi
71. Kerja sama dengan usaha kecil dan/atau koperasi HP merupakan Harga Penawaran setelah
dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan koreksi aritmatik; dan
f. dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
Penggunaan Produk Dalam Negeri
penawaran dengan HEA terendah yang
72. K/L/PD wajib menggunakan produk dalam negeri, sama, penawar dengan TKDN lebih besar
termasuk rancang bangun dan perekayasaan ditetapkan sebagai pemenang.
nasional. 82. Untuk Pekerjaan Konstruksi pada metode
73. Kewajiban penggunaan produk dalam negeri pemilihan Tender Internasional, preferensi
dilakukan apabila terdapat produk dalam negeri harga diberikan paling tinggi 7,5% kepada badan
yang memiliki penjumlahan nilai Tingkat usaha nasional di atas harga penawaran terendah
Komponen Dalam Negeri (TKDN) ditambah nilai dari badan usaha asing.
Bobot Manfaat Perusahaan(BMP) paling sedikit
Pengadaan Berkelanjutan
40% (empat puluh persen).
74. Nilai TKDN dan BMP mengacu pada daftar 83. Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan dengan
inventarisasi barang/ jasa produksi dalam Negeri memperhatikan aspek berkelanjutan.
yang diterbitkan oleh kementerian yang 84. Aspek berkelanjutan terdiri atas:
menyelenggarakan urusan pemerintahan di a. aspek ekonomi meliputi biaya produksi
bidang perindustrian. barang/jasa sepanjang usia barang/jasa
75. Kewajiban penggunaan produk dalam negeri tersebut;
dilakukan pada tahap Perencanaan Pengadaan, b. aspek sosial meliputi pemberdayaan usaha
Persiapan Pengadaan, atau Pemilihan Penyedia. kecil, jaminan kondisi kerja yang adil,
76. Ketentuan dicantumkan dalam RUP, spesifikasi pemberdayaan komunitas/usaha lokal,
teknis/KAK,dan Dokumen Pemilihan. kesetaraan, dan keberagaman; dan
77. Pengadaan barang impor dapat dilakukan, c. aspek lingkungan hidup meliputi
dalam hal: pengurangan dampak negatif terhadap
19. Siho2021
kesehatan, kualitas udara, kualitas tanah, f. Pengelolaan Penyedia;dan
kualitas air, dan menggunakan sumber daya g. Katalog Elektronik.
alam sesuai dengan ketentuan peraturan 94. SPSE memiliki interkoneksi dengan sistem
perundang-undangan. informasi perencanaan, penganggaran,
85. Pengadaan Berkelanjutan dilaksanakan oleh: pembayaran, manajemen aset, dan sistem
a. PA/KPA dalam merencanakan dan informasi lain yang terkait dengan SPSE.
menganggarkan Pengadaan Barang/Jasa; 95. Sistem pendukung SPSE meliputi:
b. PPK dalam menyusun spesifikasi teknis/KAK a. Portal Pengadaan Nasional;
dan rancangan kontrak dalam Pengadaan b. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Barang/Jasa;dan Pengadaan Barang/Jasa;
c. Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan/Agen c. Pengelolaan advokasi dan penyelesaian
Pengadaan dalam menyusun Dokumen permasalahan hukum;
Pemilihan. d. Pengelolaan peran serta masyarakat;
e. Pengelolaan sumber daya pembelajaran;dan
f. Monitoring dan Evaluasi.
BAB X PENGADAAN BARANG/JASA SECARA 96. elektronik nasional, katalog elektronik sektoral,
ELEKTRONIK dan katalog elektronik lokal.
97. Katalog elektronik memuat informasi berupa
Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk
86. Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa dalam negeri, produk SNI,produk ramah
dilakukan secara elektronik menggunakan sistem lingkungan hidup, negara asal, harga,Penyedia,
informasi yang terdiri atas Sistem Pengadaan dan informasi lainnya terkait barang/jasa.
Secara Elektronik (SPSE) dan sistem pendukung. 98. Pengelolaan katalog elektronik dilaksanakan oleh
87. LKPP mengembangkan SPSE dan sistem K/L/PD atau LKPP.
pendukung. 99. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan
88. Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik dengan katalog elektronik diatur dengan Peraturan
memanfaatkan E-marketplace. Kepala Lembaga.
89. E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa 100. Barang/jasa yang ditransaksikan melalui
menyediakan infrastruktur teknis dan layanan Toko Daring memiliki kriteria:
dukungan transaksi bagi K/L/PD dan Penyedia a. standar atau dapat distandarkan;
berupa: b. memiliki sifat risiko rendah; dan
a. Katalog Elektronik; c. harga sudah terbentuk di pasar.
b. Toko Daring;dan 1. Barang/jasa tidak ditayangkan pada katalog
c. Pemilihan Penyedia. elektronik.
90. LKPP mempunyai kewenangan untuk 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Toko Daring
mengembangkan, membina, mengelola, dan diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga.
mengawasi penyelenggaraan E- marketplace Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Pengadaan Barang/Jasa.
91. Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan E- 3. K/L/PD menyelenggarakan fungsi layanan
marketplace Pengadaan Barang/Jasa, LKPP dapat pengadaan secara elektronik.
bekerjasama dengan UKPBJ dan/atau Pelaku 4. Fungsi layanan pengadaan secara elektronik
Usaha. meliputi:
92. Dalam rangka pengembangan E-marketplace , 5. LKPP menetapkan standar layanan, kapasitas,
LKPP menyusun dan menetapkan peta jalan dan keamanan informasi SPSE dan sistem
pengembangan E-marketplace Pengadaan pendukung.
Barang/Jasa. 6. LKPP melakukan pembinaan dan pengawasan
93. Ruang lingkup SPSE terdiri atas: layanan pengadaan secara elektronik.
a. Perencanaan Pengadaan; 7. Ketentuan lebih lanjut mengenai fungsi layanan
b. Persiapan Pengadaan; pengadaan secara elektronik diatur dengan
c. Pemilihan Penyedia; Peraturan Kepala Lembaga.
d. Pelaksanaan Kontrak;
e. Serah Terima Pekerjaan;
20. Siho2021
BAB XI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KELEMBAGAAN 17. Dalam hal pengecualian pengelolaan pengadaan
Barang/Jasa dilakukan oleh Personel Lainnya
Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa
18. Personel Lainnya wajib memiliki sertifikat
8. Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa.
terdiri atas: 19. Dalam hal Personel Lainnya belum memiliki
a. Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan sertifikat kompetensi di bidang Pengadaan
Barang/Jasa; Barang/Jasa wajib memiliki sertifikat Pengadaan
b. Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Barang/Jasa tingkat dasar/level- 1.
Sistem Pengadaan Barang/Jasa; dan 20. Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan
c. Sumber Daya Pendukung Ekosistem Barang/Jasa berkedudukan di UKPBJ.
Pengadaan Barang/Jasa. 21. Atas dasar pertimbangan kewenangan, Sumber
9. Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia yang ditugaskan sebagai PPK dapat
yang melaksanakan fungsi pengadaan berkedudukan di luar UKPBJ.
barang/jasa dilingkungan K/L/PD. 22. K/L/PD yang wajib memiliki Pengelola Pengadaan
10. Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Sistem Barang/Jasa menyusun rencana aksi pemenuhan
Pengadaan Barang/Jasa merupakan sumber daya Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
manusia yang melaksanakan perancangan 23. Dalam hal jumlah Pengelola Pengadaan
kebijakan dan sistem Pengadaan Barang/Jasa. Barang/Jasa di lingkungan
11. Sumber Daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Barang/Jasa merupakan sumber daya manusia belum mencukupi sesuai rencana aksi
yang terdiri dari berbagai keahlian tertentu pemenuhan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa,
dalam mendukung pelaksanaan Pengadaan maka:
Barang/Jasa. a. pelaksanaan tugas Pokja Pemilihan dilakukan
12. Ketentuan mengenai Sumber Daya Manusia dengan ketentuan:
Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan ketentuan 1. Pokja Pemilihan untuk setiap paket
peraturan perundang-undangan. pengadaan, wajib beranggotakan
13. Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pengelola
Barang/Jasa terdiri atas: Pengadaan Barang Jasa; dan
a. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; dan 2. Anggota Pokja Pemilihan selain Pengelola
b. Personel Lainnya. Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan
14. K/L/PD wajib memiliki Pengelola Pengadaan oleh Pegawai Negeri Sipil yang memiliki
Barang/Jasa sebagai Pokja Pemilihan/Pejabat sertifikat kompetensi, dan/atau sertifikat
Pengadaan. keahlian tingkat dasar/level-1 di bidang
15. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dapat Pengadaan Barang/,Jasa.
ditugaskan sebagai PPK, membantu tugas b. pelaksanaan tugas Pejabat Pengadaan yang
PA/KPA, melaksanakan persiapan pencantuman tidak dapat dilakukan oleh Pengelola
barang/jasa dalam katalog elektronik, dan Pengadaan Barang/Jasa, dilakukan oleh
ditugaskan sebagai Sumber Daya Pendukung Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sertifikat
Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa. kompetensi dan/atau sertifikat keahlian
16. Kewajiban dikecualikan untuk tingkat dasar/level-1 di bidang Pengadaan
Kementerian/Lembaga dalam hal: Barang/Jasa.
a. nilai atau jumlah paket pengadaan di 24. Dalam hal K/L/PD belum memiliki Pengelola
Kementerian/Lembaga tidak mencukupi pengadaan Barang/Jasa, sampai tersedianya
untuk memenuhi pencapaian batas angka Pengelola Pengadaan berdasarkan rencana aksi
kredit minimum pertahun bagi Pengelola pemenuhan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa; atau pelaksanaan tugas pokja Pemilihan/Pejabat
b. Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengadaan Pengadaan dilaksanakan oleh:
Barang/Jasa dilakukan oleh prajurit Tentara a. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sertifikat
Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian kompetensi dan/atau sertifikat keahlian tingkat
Negara Republik Indonesia. dasar/level- 1 di bidang Pengadaan
Barang/Jasa;dan/atau
21. Siho2021
b. Agen Pengadaan. Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
25. Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana aksi masing-masing.
pemenuhan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 35. Pengawasan dapat dilakukan melalui kegiatan
diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga. audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan/atau
penyelenggaraan whistleblowing system.
Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa
36. Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa sejak
26. Menteri/kepala lembaga/kepala daerah perencanaan, persiapan, pemilihan Penyedia,
membentuk UKPBJ yang memiliki tugas pelaksanaan Kontrak, dan serah terima pekerjaan
menyelenggarakan dukungan pengadaan 37. Ruang lingkup pengawasan Pengadaan
barang/jasa pada Kementerian Barang/Jasa meliputi:
/Lembaga/Pemerintah Daerah. a. pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-
27. Dalam rangka pelaksanaan tugas UKPBJ, UKPBJ besarnya;
memiliki fungsi: b. kepatuhan terhadap peraturan;
a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa; c. pencapaian TKDN;
b. pengelolaan layanan pengadaan secara d. penggunaan produk dalam negeri;
elektronik; e. pencadangan dan peruntukan paket untuk
c. pembinaan Sumber Daya Manusia dan usaha kecil; dan
Kelembagaan Pengadaan Barang/ Jasa; f. Pengadaan Berkelanjutan.
d. pelaksanaan pendampingan, konsultasi, 38. Pengawasan dapat dilakukan bersama dengan
dan/atau bimbingan teknis; dan kementerian teknis terkait dan/atau lembaga
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh yang mempunyai tugas menyelenggarakan
menteri/ kepala lembaga/ kepala daerah. urusan pemerintahan di bidang pengawasan
28. UKPBJ berbentuk struktural dan ditetapkan keuangan negara/daerah dan pembangunan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- nasional.
undangan. 39. Hasil pengawasan digunakan sebagai alat
29. Kepala UKPBJ wajib memenuhi standar pengendalian pelaksanaan Pengadaan
kompetensi jabatan yang mencakup kompetensi Barang/Jasa
teknis di bidang Pengadaan Barang/ Jasa.
Pengaduan oleh Masyarakat
30. Fungsi pengelolaan layanan pengadaan secara
elektronik dapat dilaksanakan oleh unit kerja 40. Masyarakat menyampaikan pengaduan kepada
terpisah. APIP disertai bukti yang faktual, kredibel,dan
31. Pembentukan UKPBJ dikecualikan bagi Lembaga autentik.
yang tidak memenuhi kriteria untuk membentuk 41. Aparat Penegak Hukum meneruskan pengaduan
UKPBJ. masyarakat kepada APIP untuk ditindaklanjuti.
32. UKPBJ K/L/PD melaksanakan peningkatan 42. APIP menindaklanjuti pengaduan sesuai
kapabilitas UKPBJ melalui model kematangan kewenangannya.
UKPBJ untuk menuju pusat keunggulan 43. APIP melaporkan hasil tindak lanjut pengaduan
Pengadaan Barang/Jasa. kepada menteri/kepala lembaga/kepala daerah.
33. Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga yang 44. Menteri/kepala lembaga/kepala daerah
tidak memenuhi kriteria untuk membentuk melaporkan kepada instansi yang
UKPBJ dan pelaksanaan peningkatan kapabilitas berwenang,dalam hal diyakini adanya indikasi
UKPBJ melalui model kematangan UKPBJ diatur KKN yang merugikan keuangan negara.
dalam Peraturan Kepala Lembaga. 45. Menteri/kepala lembaga/kepala daerah
memfasilitasi masyarakat dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan Pengadaan
BAB XII PENGAWASAN, PENGADUAN, SANKSI, DAN Barang/Jasa.
PELAYANAN HUKUM
Sanksi
Pengawasan Internal
46. Dalam hal peserta pemilihan:
34. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah wajib a. menyampaikan dokumen atau keterangan
melakukan pengawasan Pengadaan Barang/Jasa palsu/tidak benar untuk memenuhi
melalui aparat pengawasan internal pada
22. Siho2021
persyaratan yang ditentukan dalam c. ayat (2) dikenakan sanksi pencairan Jaminan
Dokumen Pemilihan; Penawaran dan Sanksi Daftar Hitam selama
b. terindikasi melakukan persekongkolan 1(satu) tahun;
dengan peserta lain untuk mengatur harga d. ayat (3) huruf a dikenakan sanksi penrcairan
penawaran; Jaminan Pelaksanaan atau sanksi pencairan
c. terindikasi melakukan korupsi, kolusi, Jaminan Pemeliharaan, dan Sanksi Daftar
dan/atau nepotisme dalam pemilihan Hitam selama 1 (satu) tahun;
Penyedia; atau e. ayat (3) huruf b sampai dengan huruf e
d. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dikenakan sanksi ganti kerugian sebesar nilai
dapat diterima oleh Pejabat kerugian yang ditimbulkan; atau
Pengadaan/Pokja Pemilihan/Agen f. ayat (3) huruf f dikenakan sanksi denda
Pengadaan, peserta pemilihan dikenai sanksi keterlambatan.
administratif. 50. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh
47. Dalam hal pemenang pemilihan mengundurkan PA/KPA atas usulan Pejabat Pengadaan/Pokja
diri dengan alasan yang tidak dapat diterima Pemilihan/Agen Pengadaan.
sebelum penandatanganan Kontrak, pemenang 51. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh
pemilihan dikenai sanksi administratif. (3) Dalam PA/KPA atas usulan Pejabat Pengadaan/Pokja
hal Penyedia: Pemilihan/Agen Pengadaan.
a. tidak melaksanakan Kontrak, tidak 52. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam sebagaimana
menyelesaikan pekerjaan, atau tidak dimaksud dalam Pasal 78 ayat (5) huruf c dan
melaksanakan kewajiban dalam masa Pasal 78 ayat (5)huruf d, ditetapkan oleh PA/KPA
pemeliharaan; atas usulan PPK.
b. menyebabkan kegagalan bangunan; 53. Pengenaan sanksi denda keterlambatan
c. menyerahkan Jaminan yang tidak dapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (5)
dicairkan; huruf f ditetapkan oleh PPK dalam Kontrak
d. melakukan kesalahan dalam perhitungan sebesar 1% (satu permil) dari nilai kontrak atau
jumlah/volume hasil pekerjaan berdasarkan nilai bagian kontrak untuk setiap hari
hasil audit; keterlambatan.
e. menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya 54. Nilai kontrak atau nilai bagian kontrak
tidak sesuai dengan Kontrak berdasarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak
hasil audit; atau termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
f. terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai 55. Perbuatan atau tindakan peserta pemilihan yang
dengan Kontrak, Penyedia dikenai sanksi dikenakan sanksi dalam proses katalog berupa:
administratif. a. menyampaikan dokumen atau keterangan
48. Perbuatan atau tindakan dikenakan sanksi palsu/tidak benar untuk memenuhi
administratif berupa: persyaratan yang ditentukan dalam
a. sanksi digugurkan dalam pemilihan; Dokumen Pemilihan;
b. sanksi pencairan jaminan; b. terindikasi melakukan persekongkolan
c. Sanksi Daftar Hitam; dengan peserta lain untuk mengatur harga
d. sanksi ganti kerugian; dan/atau penawaran;
e. sanksi denda. c. terindikasi melakukan korupsi, kolusi,
49. Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dan/atau nepotisme dalam pemilihan
dimaksud pada: Penyedia;
a. ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c d. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dikenakan sanksi digugurkan dalam dapat diterima Pokja Pemilihan /Agen
pemilihan,sanksi pencairan Jaminan Pengadaan; atau
Penawaran, dan Sanksi Daftar Hitam selama e. tidak menandatangani kontrak katalog. (2)
2 (dua) tahun; Perbuatan atau tindakan Penyedia yang
b. ayat (1) huruf d dikenakan sanksi pencairan dikenakan sanksi dalam proses E-purchasing
Jaminan Penawaran dan Sanksi Daftar Hitam berupa tidak memenuhi kewajiban dalam
selama 1 (satu) tahun; Kontrak pada katalog elektronik atau surat
pesanan.
23. Siho2021
56. Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud 63. PA/KPA menayangkan informasi peserta
pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan: pemilihan/Penyedia yang dikenakan Sanksi
a. sanksi digugurkan dalam pemilihan; Daftar Hitam dalam Daftar Hitam Nasional.
b. Sanksi Daftar Hitam; 64. LKPP menyelenggarakan Daftar Hitam Nasional.
c. sanksi penghentian sementara dalam sistem
Pelayanan Hukum Bagi Pelaku Pengadaan
transaksi E- purchasing; dan / atau
Barang/Jasa
d. sanksi penurunan pencantuman Penyedia
dari katalog elektronik. 65. kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib
57. Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana memberikan pelayanan hukum kepada Pelaku
dimaksud pada: Pengadaan Barang/Jasa dalam menghadapi
a. ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c permasalahan hukum terkait Pengadaan
dikenakan sanksi digugurkan dalam Barang/Jasa.
pemilihan dan Sanksi Daftar Hitam selama 2 66. Pelayanan hukum sebagaimana dimaksud pada
(dua) tahun; ayat (1) diberikan sejak proses penyelidikan
b. ayat (1) huruf d dan huruf e dikenakan Sanksi hingga tahap putusan pengadilan.
Daftar Hitam selama 1 (satu) tahun; 67. Pelaku Pengadaan sebagaimana dimaksud pada
c. ayat (2) atas pelanggaran surat pesanan ayat (1) dikecualikan untuk Penyedia, Ormas,
dikenakan sanksi penghentian sementara kelompok masyarakat penyelenggara swakelola,
dalam sistem transaksi E- purchasing selama dan Pelaku Usaha yang bertindak sebagai Agen
6 (enam)bulan; atau Pengadaan.
d. ayat (2) atas pelanggaran Kontrak pada
katalog elektronik dikenakan sanksi Penyelesaian Sengketa Kontrak
penurunan pencantuman Penyedia dari 68. Penyelesaian sengketa Kontrak Penyedia dalam
katalog elektronik selama 1 (satu) tahun. pelaksanaan dilakukan melalui:
58. Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada a. layanan penyelesaian sengketa Kontrak;
ayat (4) ditetapkan oleh b. arbitrase;
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atas c. Dewan Sengketa Konstruksi; atau
usulan Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan/Agen d. penyelesaian melalui pengadilan.
Pengadaan dan/ atau PPK. 69. Layanan penyelesaian sengketa Kontrak
59. Dalam hal terjadi pelanggaran sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1) huruf a sampai diselenggarakan oleh LKPP.
huruf c dan Pasal 80 ayat (1) huruf a sampai huruf 70. Ketentuan mengenai Dewan Sengketa Konstruksi
c, UKPBJ melaporkan secara pidana. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
60. sanksi administratif dikenakan kepada diatur dengan peraturan menteri yang
PA/KPA/PPK/Pejabat Pengadaan/Pokja menyelenggarakan urusan pemerintahan di
Pemilihan yang lalai melakukan suatu perbuatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
yang menjadi kewajibannya.
61. Pemberian sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pejabat BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN
Pembina Kepegawaian/pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- 71. Menteri/kepala lembaga dapat menindaklanjuti
undangan. pelaksanaan Peraturan Presiden ini untuk
62. Sanksi hukuman disiplin ringan, sedang, atau pengadaan yang dibiayai APBN dengan peraturan
berat dikenakan kepada menteri/peraturan kepala lembaga.
PA/KPA/PPK/pejabatPengadaan/Pokja Pemilihan 72. Kepala Daerah dapat menindaklanjuti
yang terbukti melanggar pakta integritas pelaksanaan Peraturan Presiden ini untuk
berdasarkan putusan Komisi Pengawas pengadaan yang dibiayai APBD dengan peraturan
Persaingan Usaha, Peradilan Umum, atau daerah/peraturan kepala daerah.
Peradilan Tata Usaha Negara. 73. LKPP mengembangkan sistem dan kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan
Daftar Hitam Nasional perkembangan dan kebutuhan, dengan

24. Siho2021
mempertimbangkan tujuan, kebijakan, prinsip, Pemerintah, tetap berlaku sampai dengan
dan etika Pengadaan Barang/Jasa. berakhirnya Kontrak.
74. Hasil pengembangan sistem dan kebijakan 76. Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan Keamanan dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Kepala Lembaga. BAB XIV peraturan perundang-undangan di bidang
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 88 Pada saat industri pertahanan.
Peraturan Presiden ini berlaku: 77. Dalam hal Peraturan Presiden mengenai syarat
a. Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan wajib dan tata cara pengadaan Alat Peralatan
dijabat oleh Pengelola Pengadaan Pertahanan dan Keamanan belum ada,
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan
Pasal 74 ayat (1) huruf a paling lambat 31 Keamanan dilakukan sesuai dengan ketentuan
Desember 2020; Peraturan Presiden ini.
b. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan
BAB XV KETENTUAN PENUTUP
yang dijabat oleh Aparatur Sipil
Negara/TNI/Polri sebagaimana dimaksud 78. Ketentuan lebih lanjut mengenai:
dalam Pasal 74 ayat (1) huruf b wajib memiliki a. jenis dan uraian barang/jasa sebagaimana
sertifikat kompetensi di bidang Pengadaan dimaksud dalam Pasal 3;
Barang/Jasa paling lambat 31Desember b. pelaku pengadaan sebagaimana dimaksud
2023; dalam Pasal 8;
c. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan c. Agen Pengadaan sebagaimana dimaksud
yang dijabat oleh personel lain sebagaimana dalam Pasal 14;
dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) huruf c d. perencanaan pengadaan sebagaimana
wajib memiliki sertifikat kompetensi di dimaksud dalam Pasal 18;
bidang Pengadaan Barang/Jasa paling lambat e. Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa
31Desember 2023; sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21;
d. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan f. persiapan Swakelola sebagaimana dimaksud
wajib memiliki Sertifikat Keahlian Tingkat dalam Pasal 23, dan pelaksanaan Swakelola
Dasar di bidang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47;
sepanjang belum memiliki sertifikat g. persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui
kompetensi di bidang Pengadaan Penyedia sebagaimana dimaksud dalam
Barang/Jasa sampai dengan 31 Desember Pasal 25;
2023. h. jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
75. Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini: sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27;
1. Pengadaan Barang/Jasa yang persiapan dan i. metode pemilihan Penyedia
pelaksanaan dilakukan sebelum tanggal 1 Juli Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
2018 dapat dilakukan berdasarkan Peraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, dan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Jasa Konsultansi sebagaimana dimaksud
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam Pasal 41;
sebagaimana telah beberapa kali diubah, j. metode evaluasi penawaran Penyedia
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39,dan
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun Jasa Konsultansi sebagaimana dimaksud
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa dalam Pasal 42;
Pemerintah. k. metode penyampaian dokumen penawaran
2. Kontrak yang ditandatangani berdasarkan dalam pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Konstruksi/Jasa Lainnya sebagaimana
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dimaksud dalam Pasal 40, dan Jasa
sebagaimana telah beberapa kali diubah, Konsultansi sebagaimana dimaksud dalam
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Pasal 43;
Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat l. kualifikasi Penyedia sebagaimana dimaksud
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun dalam Pasal 44;
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
25. Siho2021
m. jadwal pemilihan Penyedia sebagaimana bidang pemerintahan dalam negeri paling lama
dimaksud dalam Pasal 45; 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak
n. dokumen pemilihan Penyedia sebagaimana Peraturan Presiden ini diundangkan.
dimaksud dalam Pasal 46; 81. Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman dan
o. pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui tata cara Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri
Penyedia sebagaimana dimaksud dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60
Pasal 50 sampai denganPasal 58; ditetapkan dengan peraturan menteri yang
p. Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan menyelenggarakan urusan pemerintahan di
keadaan darurat sebagaimana dimaksud bidang luar negeri paling lama 90 (sembilan
dalam Pasal 59; puluh) hari terhitung sejak Peraturan Presiden ini
q. pengecualian sebagaimana dimaksud dalam diundangkan.
Pasal 61; 82. Ketentuan lebih lanjut mengenai penelitian
r. Tender/Seleksi Internasional sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62
dimaksud dalam Pasal 63; ditetapkan dengan peraturan Menteri yang
s. katalog elektronik sebagaimana dimaksud menyelenggarakan urusan pemerintahan di
dalam Pasal 72; bidang riset dan pendidikan tinggi paling lama 90
t. Sumber Daya Manusia Pengadaan (sembilan puluh) hari terhitung sejak Peraturan
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Presiden ini diundangkan.
Pasal 74; 83. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
u. kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75; sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
v. sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
sampai dengan Pasal 82; tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
w. Daftar Hitam Nasional sebagaimana Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
dimaksud dalam Pasal 83; Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dicabut dan
x. layanan penyelesaian sengketa kontrak dinyatakan tidak berlaku. Pasal 93 Pada saat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85; dan Peraturan Presiden ini mulai berlaku, semua
y. pengembangan sistem dan kebijakan dalam peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
dimaksud dalam Pasal 87, ditetapkan dengan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
Peraturan Kepala Lembaga paling lama 90 beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
(sembilan puluh) hari terhitung sejak Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Peraturan Presiden ini diundangkan Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden
79. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk Kontrak Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
dan dokumen pendukung Kontrak sebagaimana Barang/Jasa Pemerintah, dinyatakan masih tetap
dimaksud dalam Pasal 28 untuk pendanaan yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau
bersumber dari APBN, dan pemberian belum diganti dengan ketentuan dalam
kesempatan kepada Penyedia untuk Peraturan Presiden ini. Pasal 94
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
dalam Pasal 56 ditetapkan dengan peraturan diundangkan.
menteri yang menyelenggarakan urusan
Pasal II
pemerintahan di bidang keuangan negara paling
lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini :
Peraturan Presiden ini diundangkan.
80. Ketentuan lebih lanjut mengenai dokumen 1. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
pendukung Kontrak sebagaimana dimaksud kewajiban memiliki sertifikat kompetensi untuk
dalam Pasal 28 untuk pendanaan yang Personel Lainnya sebagaimana dimaksud dalam
bersumber dari APBD, dan pemberian Pasal 74A ayat (6) dilaksanakan paling lambat 31
kesempatan kepada Penyedia untuk Desember 2023.
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud 2. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
dalam Pasal 56 ditetapkan dengan peraturan fungsi pengelolaan layanan pengadaan secara
menteri yang menyelenggarakan urusan di elektronik yang dilaksanakan oleh unit kerja

26. Siho2021
terpisah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat (4) berlaku sampai dengan 31 Desember
2023.
3. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Pengadaan Jasa
Konsultansi Konstruksi/Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi tetap dilaksanakan sesuai:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia dan
peraturan pelaksana; dan
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun Melalui Penyedia sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
Bangun Melalui Penyedia dan peraturan
pelaksana, sampai diterbitkannya Peraturan
Kepala Lembaga mengenai Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi/Pengadaan Jasa
Konsultansi Konstruksi/Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini
dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.

27. Siho2021

Anda mungkin juga menyukai