DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PADURENAN
Alamat : Jl. Mutiara Gading Timur Blok F1 Kec. Padurenan
Kota Bekasi Telpon (021) 82617098
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
Adanya dukungan dari Pemda dan DPRD untuk mengembangkan Puskesmas, berupa
pembenahan sistem manajemen Puskesmas menjadi PPK BLUD menjadi titik tolak
pengembangan pelayanan kesehatan di Kecamatan Padurenan dan sekitarnya.
Gambaran rencana organisasi meliputi latar belakang, Visi, Misi dan tujuan organisasi
diuraikan pada BAB II. BAB III memaparkan Analisis Lingkungan Bisnis. Rencana
Pemasaran sebagai dasar perhitungan operasional diuraikan pada BAB IV, dilanjutkan
pada BAB V Rencana Manajemen terkait perkembangan SDM, Sistem/ Subsistem, dan
Program dan kegiatan tahun 2011-2015 pada BAB VI.
BAB VII menguraikan proyeksi-proyeksi keuangan meliputi proyeksi pendapatan,
proyeksi laporan operasional, neraca, dan laporan keuangan lainnya. Pada prinsipnya
keuangan BLUD diproyeksikan tetap mendapat alokasi APBD/ APBN minimal untuk
menggaji Pegawai Negeri Sipil, belanja modal, dan belanja barang dan jasa.
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya merespon paradigma baru tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bekasi
melalui Unit Pelayanan Puskesmas berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, dan
terjangkau serta profesional sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat .
Agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu baik, terjangkau dan profesional,
maka Puskesmas harus pula dikelola secara profesional. Prinsip – prinsip efektifitas
dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi indikator dalam
pelaksanaannya.
Agar dalam pengelolaan puskesmas bisa fleksibel dan responsif, diperlukan suatu
bentuk tata kelola keuangan yang fleksibel pula, dalam hal ini pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2005 tentang Penyelenggaran
Keuangan Badan Layanan Umum, dan PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 23/2005 memungkinkan mengubah organisasi seperti
puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat menjadi Badan Layanan
Umum (BLUD) agar dapat lebih otonom dalam pengelolaan keuangan. Perubahan
status Puskesmas menjadi BLUD.
2
Penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibiltas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek
bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
1. Sejarah Singkat
- Kelurahan Padurenan
- Kelurahan Mustika Sari
- Kelurahan Padurenan
- Kelurahan Cimuning
Data Umum
Nama : PUSKESMAS PADURENAN
Pemilik : Pemerintah Daerah Kota Bekasi
Alamat : Jl. Mutiara Gading Timur Blok F1 Padurenan
Kota : Bekasi
Telepon/Fax : (021) 82617098
3
Luas Tanah : 576 m2
Luas Bangunan : 512 m2
Jumlah Pelayanan : Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Pengembangan
Jumlah Pegawai : 38 orang
Status Akreditasi : belum terakreditasi
Ijin Operasional : sedang proses
2. Landasan Operasional :
1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437);
3. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
4. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/SK/X/2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
9. Peraturan Daerah Kota BekasiNomor50 tahun 2011tentang Pembentukan dan
Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana TeknisKota
Bekasi.
4
10. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 05 tahun 2014tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kota Bekasi
11. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 11 t ahun 2012tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis Lainnya
Industri kesehatan saat ini telah mengalami perubahan lingkungan eksternal yang
mendasar di seluruh Indonesia, sebagai dampak perubahan pada sistem
kepemerintahan yaitu terbitnya Otonomi Daerah, UU No 32 Tahun 2004, UU No
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran, UU Tentang SJSN, UU No 1 Tahun
2004 Tentang Perbendaharaan Negara dengan PP No 23 Tahun 2005 Tentang
Badan Layanan Umum. Dampak yang langsung bisa dirasakan adalah
bergesernya paradigma pengelolaan puskesmas yang mengharuskan pengelolaan
yang lebih profesional. Perubahan pada intinya disebabkan oleh manusia, dengan
tujuan kelangsungan hidup, namun tidak sedikit perubahan yang berdampak
negatif jika perubahan itu tidak direncanakan dengan baik.
Melihat terjadinya perubahan regulasi dan politik serta perubahan teknologi yang
sangat cepat, maka secara sadar ataupun tidak, lingkungan internal puskesmas
akan terpengaruh untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan
eksternal. Yang menjadi titik krusial adalah sejauhmana anggota organisasi di
Puskesmas dan Dinas Kesehatan bisa melakukan perubahan secepat perubahan
lingkungan eksternal.
Disamping perubahan akibat otonomi daerah, dengan terjadinya reformasi
diberbagai bidang yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya
5
dimasyarakat.Salahsatu yang perlu dicermati adalah meningkatnya keberanian
para pelanggan puskesmas dalam mengkritisi pelayanan di puskesmas. Bahkan
berbagai LSM telah melakukan kontrol sosial secara ketat terhadap pelayanan
yang diberikan oleh lembaga kesehatan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota
Bekasi harus menyikapi berbagai perubahan yang terjadi dengan menjadikan
Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
B. VISI
Tercapainya Puskesmas SUKSES ( Santun, Unggul, Kompak, Sapa, Empati,
Senyum)
C. MISI
3. Pemberdayaan masyarakat
D. STRATEGI
6. Perberdayaan masyarakat
7. Penguatan manajemen
6
E. TUJUAN UMUM
F. TUJUAN KHUSUS
7
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
Konsep
Perusahaan Tempat
Asuransi pendidikan tenaga
kesehatan
Pemberi
Masyarakat Pelayanan
Kesehatan
Badan
Pengatur Teknologi medis,
Pemerintah/ obat-obatan dan
Tata Hukum peralatan kesehatan
Pemerintah
sebagai pembayar
Pemberi Pinjaman /
Bantuan Luar Negeri
8
- UU no 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara.
9
2. Masyarakat
KEPADATAN
PENDUDUK PENDUDUK
NO DESA / KELURAHAN LUAS (Km²) (JIWA/Km²)
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
10
4. Sarana Kesehatan
Sampai saat ini subsidi pemerintah masih terus berjalan dan meningkat dari tahun
ke tahun. Kesehatan masyarakat miskin dibiayai langsung oleh pemerintah pusat
melalui Kementerian Kesehatan RI dalam bentuk JKN (Peserta Bantuan Iur/PBI)
dan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) sementara Pemerintah Kota Bekasi
menyediakan dalam bentuk Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).
11
1. Aktivitas Pelayanan
a. Upaya Kesehatan Perorangan
Puskesmas Padurenan menyelenggarakan aktifitas pelayanan dalam Upaya
Kesehatan Perorangan berupa pelayanan rawat jalan yang dimulai pukul
07.30 dan berakhir pukul 14.00, yang terdiri dari
Pelayanan pendaftaran
Poli umum
Poli gigi
Poli kesehatan ibu dan anak
Laboratorium
Farmasi
Tabel 2. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Puskesmas Padurenan Tahun 2014
ket; no. 1: thn 2012; 49.000, no.2: thn 2013;47.000, no.3: thn 2014; 50.157
12
b. Upaya Kesehatan Masyarakat
Aktivitas Pelayanan dalam Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas Padurenan berupa :
promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan,
kesehatan ibu dan anak,
perbaikan gizi masyarakat,
pemberantasan dan pencegahan penyakit.
c. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Sekolah
Pelayanan VCT
Pelayanan P3K
2. Aktivitas Pendukung
a. Budaya Organisasi
Iuran dana sosial untuk keperluan yang sakit atau kematian (sikap & nilai-
nilai dasar) telah dibangun sebagai salah satu budaya organisasi yang telah
dilakukan oleh semua lini dalam rangka mencapai visi melalui misi yang
ada.
No Jabatan Pejabat
1 Kepala Puskesmas Hj. Neneng Sumiati,S.ST
2 Ka Sub.Bag.Tata Usaha -
a. Urusan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Bd. Neni, Bd. Nila
b. Urusan Keuangan
Bendahara Pengeluaran Dirangkap masing-masing bendahara
Bendahara Penerimaan Dirangkap masing-masing bendahara
Bendahara JKN Nofi
Bendahara BOK Nesa
Bendahara APBD Imas
Pengurus Barang Mulat
c. Urusan Umum dan Kepegawaian Bertha
13
3 Ka Unit Fungsional
a. Koordinator Pokja Manajemen Mutu dan
dr. Johny
Pelayanan
b. Pendaftaran Bertha, Ama
dr. Johny, dr. Wajib, dr. Murni, dr. Arie,
c. Poli Umum
dr. Asri
d. Poli Gigi drg. Linda, drg. David
e. Poli kesehatan Ibu dan Anak Bd. Titin RL
f. Poli HIV dr. Murni
g. Laboratorium Festi
h. Farmasi Afni
Koordinator Pokja Manajemen Program
a. P2M dr. Murni
b. KIA/KB Bd. Titin RL/Bd. Nasytoh
c. Penyehatan Lingkungan Velli
d. Promosi Kesehatan Sytha
e. Perbaikan gizi masyarakat, Linda
f. Usaha Kesehatan Sekolah Mulat
g. P3K dr. Johny
14
b. Sumber Daya Keuangan
Tabel 3.
Alokasi Anggaran Belanja Puskesmas Padurenan
Kota Bekasi Tahun 2013 s.d 2014
Pengembalian
Tahun Retribusi
No JKN APBD BOK
Anggaran Kesehatan
(APBD)
1 2013 Rp. 33.477.000 - Rp. 438.000.000 Rp. 100.000.000
2 2014 Rp. 39.230.000 Rp. 2.813.854.000 Rp. 570.000.000 Rp. 104.850.000
Tabel 4.
Analisa Cost Recovery Puskesmas Padurenan
Tahun 2013 s.d 2014
1 2013 Rp.571.477.000
*Prognosa
15
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cost Recovery Puskesmas
Padurenan tahun 2014 meningkat karena adanya pendapatan dari kapitasi
JKN.
c. Sumber Daya Manusia
Tabel 5.
Ketersediaan Tenaga PuskesmasPadurenan
Tahun 2014
16
d. Sistem Informasi
(1) Lahan
Tabel 6.
Kondisi Lahan Puskesmas Padurenan
Tahun 2014
Lahan 576 m2
Bangunan 512 m2
Lahan parkir 100 m2
Area terbuka/vegetas 100 m2
Lahan untuk pengembangan 150 m2
C. ANALISIS SWOT
18
pengembangan cukup keuangan
7. Pelayanan
kesehatan yang
komprehensif
19
pengaruh eksternal sehingga strategi pengembangan yang akan dilakukan lebih
tepat pada sasaran. Pola yang digunakan adalah menggunakan diagram analisis
SWOT.
Berbagai Peluang
Lingkungan
Kuadran IV Kuadran II
Mendukung strategi Mendukung strategi
yang Devensif yang diversifikasi
Ancaman Utama
dari Lingkungan
20
Adapun bentuk matriks faktor internal dan eksternal Puskesmas Padurenan
tergambar dalam tabel berikut :
21
Faktor eksternal
Peluang
1. Potensi pasar menengah keatas cukup tinggi 0,15 2 0,30
2. Pengelolaan Keuangan BLUD 0,15 4 0,60
3. Peluang kerjasama dengan Yankes lain 0,15 3 0,45
4. Masyarakat semakin pintar 0,10 3 0,30
5. Kebijakan dan program Pemda yang mendukung 0,10 3 0,30
6. Teknologi kedokteran berkembang pesat 0,05 2 0,10
7. Sarana transportasi baik 0,10 2 0,20
8. Peningkatan kesadaran kesehatan 0,10 3 0,30
Total skor Peluang 1,00 2,55
Ancaman
1. Persaingan semakin ketat 0,30 4 1,20
2. Tuntutan masyarakat meningkat 0,30 1 0,30
3. Peningkatan KTD akibat kemajuan teknologi. 0,20 1 0,20
4. Krisis ekonomi 0,20 1 0,20
Total skor Ancaman 1,00 1,90
Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang
diperoleh Puskesmas Padurenan. Untuk faktor internal, skor kekuatan : 3,45 dan
skor kelemahan 2,05 (Skor kekuatan – kelemahan : 3,45 – 2,05 = 1,4) dan untuk
faktor eksternal, skor peluang 2,55 dan skor ancaman 1,90 (Skor peluang – skor
ancaman : 2,55 – 1,90 = 0,65). Ini berarti Puskesmas Padurenan berada di
Kuadran I, yaitu berada di posisi mendukung strategi yang agresif.
22
1,9 2,5
THREATS 0 5 OPPORTU
NITIES
1,4
5
WEAKNES
S
Upaya yang dapat dilakukan Puskesmas Padurenan ke depan antara lain dengan
cara mengkaji kembali jenis layanan kesehatan yang ada dan penetapan unggulan
sehingga dapat meningkatkan daya saing dengan Puskesmas lain, Klinik swasta
atau Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta.
D. ASUMSI.
Dari kedua analisis tersebut diatas melalui analisis SWOT, maka apabila ingin menjadi
Puskesmas terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat dapat melalui asumsi-asumsi
sebagai berikut :
2. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will
Pemerintah Daerah sebagai pemilik puskesmas.
3. Meraih peluang pasar menengah ke atas. Perlu ada fasilitas yang memadai dan
kualitas layanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar tersebut.
23
1. Asumsi makro
NO INDIKATOR PROYEKSI
(1) Pertumbuhan Ekonomi 4,7%
(2) Inflasi 6,25%
(3) Kurs Dollar Rp.13.500,00
(4) Bunga Deposito 12 bulan 6,98%
(5) Bunga Pinjaman 7,5%
2. Asumsi mikro
NO INDIKATOR PROYEKSI
(1) Subsidi Pemerintah Gaji, jasa pelayanan
pengadaan obat, alat
kesehatan, kendaraan
opersional, dan
bangunan fisik,
pemeliharaan
(2) Tarif Pelayanan Sesuai PERDA
(3) PPK-BLUD Fleksibilitas Keuangan
per semesterke II 2016
E. ISUE-ISUE STRATEGI/PENGEMBANGAN.
1. Potensi untuk mendapat subsidi dan dana sosial kemanusiaan cukup terbuka (O),
namun belum ada tim penyusun proposal yang handal seperti yang diharapkan
oleh pihak donor (W).
24
2. Masyarakat semakin pintar, ekonomi masyarakat meningkat, pertambahan
jumlah penduduk, teknologi kedokteran semakin maju, sistem asuransi membaik,
lokasi yang mudah diakses, membuka peluang untuk meraih pasar menengah ke
atas (O), namun SDM dan sarana/prasarana belum memadai (W).
untuk pengembangan usaha dengan membuka jenis layanan baru seperti poli
fisioterapi, poli tumbuh kembang anak dll untuk menjaring masyarakat
menengah keatas (O), namun kuantitas SDM masih terbatas, sarana/prasarana
belum memadai (W).
F. STRATEGI
25
iv. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : melaksanakan
pendidikan, pelatihan dan penelitian dan pengembangan SDM agar
profesional, produktif dan berkomitmen.
Indikator fungsional:
Inisiatif Strategik:
3) Memelihara lingkup:
26
(1) Perbaikan kualitas, efisiensi, transparansi, kecepatan dan fleksibilitas.
Terpenuhinya SPM.
Critical Strategic Issues Analysis and Choise (CSI Analysis) dilakukan dengan
melakukan analisa terhadap asumsi yang telah dibuat, sehingga mendapatkan isu-isu
berbasis Balanced Score Card sebagai berikut :
1. Perspektif Keuangan :
o Bertumbuhnya pendapatan.
o Menekan biaya
2. Perspektif pasien :
meningkatnya kualitas pelayanan.
meningkatnya kualitas hubungan dg pasien
meningkatnya citra puskesmas
27
menurunnya komplain dari pasien
Critical Succes Factor (CSF) diperoleh dari analisis CSI yang mempunyai bobot
terbesar yakni :
28
Dampak Potensial Urgency
No Isu-isu
Low Signif Major Low Signif Press
29
30
BAB IV
RENCANA PEMASARAN
Selain itu banyak pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kota
Bekasi mereka merekrut banyak karyawan dan menanggung aminan kesehatan
para karyawan. Ini merupakan target pasar lainnya karena otomatis mereka mencari
layanan kesehatan terbaik di kota ini dan Puskesmas Padurenan menjadi salah satu
alternatif. Hal ini dapat meningkatkan pemasukan Puskesmas Padurenan disamping
kerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan lainnya terutama BPJS.
Penentuan sasaran/target yang akan dicapai pada tahun 2014 -2018, mengacu pada
sasaran RPJMD Kota Bekasi yaitu :
1. Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB
2. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat
5. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu dan tertanganinya kasus/permasalahan kesehatan pada kelompok
masyarakat rentan
6. Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasil
penelitian dalam pengambilan keputusan
7. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya
masyarakat miskin dan rentan melalui jamkesmas / jamkesda
8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui
pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme
31
Sasaran tersebut ditempuh melalui Program penataan peraturan perundang-
undangan, Program perbaikan gizi masyarakat, Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita,
Program peningkatan kesehatan ibu hamil melahirkan dan anak, Program upaya
kesehatan masyarakat, Program peningkatan pelayanan kesehatan Lansia, Program
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana , Puskesmas / Puskesmas
Pembantu dan jaringannya.
Tabel 9.
INDIKATOR, TARGET SPM
PUSKESMAS PADURENAN
Tahun 2014-2018
32
miskin
b. Cakupan balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat perawatan
5. Pelayanan Cakupan penjaringan kesehatan 85% 85% 85% 85% 85% 85%
usaha siswa SD dan setingkat
kesehatan
sekolah
6. Pelayanan KB Cakupan jumlah Pasangan Usia 80% 70% 75% 80% 80% 80%
Subur yang memakai kontrasepsi
33
Tabel 10.
INDIKATOR, TARGET PELAYANAN (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)
PUSKESMAS PADURENAN
Tahun 2014-2018
Strategi merebut pasar dari masyarakat langsung, ataupun pasar asuransi adalah
dengan mengedepankan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau. Pasar
menengah kebawah merupakan pasar yang paling besar dari keseluruhan pasien
yang dilayani di Puskesmas Padurenan. Segmen pasar ini dengan karakter utama daya
beli yang rendah sehingga tarif yang terjangkau menjadi pertimbangan utama. Selain
itu pendekatan promosi yang intensif, serta kemudahan prosedur, ditambah
peningkatan pelayanan serta perbaikan fasilitas juga perlu dipertimbangkan.
Sedangkan untuk segmen masyarakat menengah keatas yang selama ini masih
menempati porsi kecil sebagai konsumen di Puskesmas Padurenan ternyata jumlahnya
tidak sedikit jika kita mampu menarik mereka pada layanan kesehatan berkualitas
yang kita tawarkan. Segmen ini memiliki karakter yang berbeda dengan kelas
sebelumnya dimana mereka memerlukan adanya eksklusifitas terhadap mutu layanan.
Diperkirakan pasar masyarakat kelas menengah ke atas ini sekitar + 10% dari jumlah
penduduk. Semakin tinggi daya beli dan kesejahteraan mereka maka harga bukan
merupakan factor penentu, yang penting permintaan mereka terpenuhi. Segmen ini
pada akhirnya lebih condong kearah penyedia layanan kesehatan swasta yang
dianggap mampu memenuhi kebutuhan kualitas pelayanan yang mereka inginkan.
34
Oleh karena itu peningkatan kualitas dari seluruh komponen yang terlibat di
Puskesmas Padurenan adalah kunci utama untuk dapat menarik pasar dari segmen ini.
C. STRATEGI PEMASARAN
Pengembangan produk baru adalah optimalisasi pelayanan yang sudah ada dan
atau penanmbahan layanan baru.
35
- Klinik laktasi
- Pelayanan konseling remaja
- Tambalan gigi dengan sinar (Light Cure)
36
BAB V
RENCANA MANAJEMEN
Pada saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada di Puskesmas
Padurenan cukup memadai untuk dapat menjalankan PPK – BLUD. Walaupun dari
hasil analisis beban kerja yang sudah dilakukan, masih diperlukan penambahan
kualitas dan kuantitas SDM tertentu. Tetapi secara tekhnis operasional sampai saat ini
kondisi manajemen dan fungsional telah dapat menjalankan tugas sesuai dengan
tupoksinya masing-masing. Pada masa yang akan datang sudah barang tentu perlu
dilakukan penyempurnaan disegala bidang yang ada, agar kondisi manajemen dan staf
menjadi lebih baik, sehingga memiliki kemampuan manajerial serta didukung oleh
staf teknis yang cukup memadai.
Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu
kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Jumlah SDM disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada sehingga
operasional Puskesmas dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pemenuhan kebutuhan
SDM tersebut selain disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas juga memperhatikan
penempatan karyawan (distribusi) dari Pemerintah Daerah.
37
Proyeksi kebutuhan Sumber daya Manusia didasarkan atas kebutuhan riil dan
rencana pengembangan pelayanan. Proyeksi kebutuhan SDM disusun dalam
susunan pegawai, dapat dirangkum sebagai berikut :
Tabel 11.
Proyeksi kebutuhan Tenaga Puskesmas Padurenan 2015-2019
Kondisi
Tenaga
No. Kebutuhan Rencana penambahan Total
Th
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Dokter umum 5 - - - 2 2 9
2 Dokter gigi 2 - 1 - 1 1 4
3 Apoteker 0 - 1 - 1 - 2
4 Bidan 12 - 3 - 2 - 17
5 Perawat umum 8 - 4 - 3 - 15
6 Perawat gigi 2 - 1 - 1 - 4
7 Gizi 2 - 1 - 1 - 4
8 Sanitasi 1 - 1 - - - 2
9 Laboratorium 1 - 1 - 1 - 3
10 Asisten Apoteker 1 - 1 - 1 - 3
11 Ka TU 0 - 1 - - - 1
12 Tata Usaha 1 - - - 1 - 2
13 Fisioterapis 0 - 1 - 1 - 2
14 Rekam Medik 1 - 1 - 1 1 3
15 Penjaga malam 1 - 1 - - - 2
16 Sopir 1 - - - - - 1
19 Akuntan 0 - 1 - - - 1
38
C. PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SUB SISTEM
Untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan SDM dan Sub sistem ditempuh dengan
upaya-upaya sbb :
2. Kebutuhan jumlah tenaga dengan jalan pengadaan sendiri melalui tenaga kontrak
badan layanan umum hal ini juga berlaku bagi tenaga administrasi maupun
tenaga penunjang lainnya.
Pemenuhan kebutuhan sub sistem dilakukan melalui upaya yang sinergi dengan
berbagai unit kerja terkait maupun dengan pihak ke tiga melalui kesepakatan
kerjasama.
39
BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN
Puskesmas dalam upaya mewujudkan visi dan misi memberikan kebijakan sbb:
40
Waktu Pelaksanaan Penganggung
No Strategi Program Jawab Sumber dana
41
Waktu Pelaksanaan Penganggung
No Strategi Program Jawab Sumber dana
42
Waktu Pelaksanaan Penganggung
No Strategi Program Jawab Sumber dana
43
C. TARGET KINERJAKEUANGAN (Jml Pelayanan x tarif)
D. SASARAN
Tercapainya waktu
tunggu pendaftaran
maksimal 10 menit
-Monitoring dan
- Penyempur Kelengkapan perbaikan
naan Sistem Pengisian Rekam berkelanjutan
Pelayanan Medik 80% -Pengukuran
pencapaian
sasaran mutu
-Monitoring dan
Komplain perbaikan
- Penyempurnaan pelanggan < 10% berkelanjutan
Sistem Pelayanan -Pengukuran
Rekam Medik penilaian
sasaran mutu
-Monitoring dan
perbaikan
- Penyempurnaan berkelanjutan
Sistem Pelayanan -Pengukuran
Farmasi pencapaian
45
NO PERSPEKTIF INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PENANGGUNG TARGET PROSEDUR
JAWAB
sasaran mutu
46
NO PERSPEKTIF INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PENANGGUNG TARGET PROSEDUR
JAWAB
cakupan pelayanan
dengan
pertumbuhan rata-
rata 5% pertahun
3 Kepuasan Pelanggan Kepuasan Promosi Kesehatan MR Mutu Indek Kepuasan Survey kepuasan
pelanggan - Peningkatan kualitas Masyarakat pelanggan
SDM
4 Keuangan Peningkatan Penerapan Tata Kelola Pejabat Pengelola Cost Recovery Pengendalian
Kemandirian Keuangan Keuangan meningkat lebih biaya
Puskesmas - Pelaksanaan Tarif dari 40% operasional
sesuai dengan Unit
Cost Peningkatan
pendapatan
- Penyempurnaan Sistem Puskesmas
Pelayanan Keuangan
47
BAB VII
RENCANA KEUANGAN
Proyeksi Keuangan 5 Tahunan terdiri dari: (1) Proyeksi Laporan Arus Kas; (2)
Proyeksi Neraca; (3) Proyeksi Laporan Operasional; dan (4) Rasio Keuangan.
Bagi stakeholders, proyeksi dapat dijadikan dasar dalam menetapkan kebijakan dan
langkah-langkah terkait pengelolaan Puskesmas Padurenan terutama dalam hal
peningkatan pelayanan bagi para pengguna jasa puskesmas.
Asumsi utama dari proyeksi laporan keuangan adalah bahwa pada tahun 2014 – 2018
Puskesmas Padurenan telah menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), sehingga struktur laporan keuangan 2014-2018 mengikuti ketetapan
dalam Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
PROYEKSI KEUANGAN
Proyeksi Laporan Keuangan Puskesmas Padurenan periode tahun 2014 sebagai
berikut:
A. Proyeksi Neraca
Belum ada
B. Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas
Proyeksi laporan operasional berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya
Puskesmas Padurenan sebagai BLUD pada periode 2015-2019 belum ada
48
49