Anda di halaman 1dari 49

PEMERINTAH KOTA BEKASI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PADURENAN
Alamat : Jl. Mutiara Gading Timur Blok F1 Kec. Padurenan
Kota Bekasi Telpon (021) 82617098

BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF

Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Bisnis adalah untuk merencanakan


penggunaan sumber daya yang dimiliki agar dapat digunakan seoptimal mungkin dalam
memenuhi kebutuhan penggunanya. Dengan dasar Rencana Pembangunan Rencana
Strategis Bisnis ini dijadikan landasan dalam operasional PPK-BLUD untuk 5 ( lima )
tahun kedepan.

Adanya dukungan dari Pemda dan DPRD untuk mengembangkan Puskesmas, berupa
pembenahan sistem manajemen Puskesmas menjadi PPK BLUD menjadi titik tolak
pengembangan pelayanan kesehatan di Kecamatan Padurenan dan sekitarnya.

Gambaran rencana organisasi meliputi latar belakang, Visi, Misi dan tujuan organisasi
diuraikan pada BAB II. BAB III memaparkan Analisis Lingkungan Bisnis. Rencana
Pemasaran sebagai dasar perhitungan operasional diuraikan pada BAB IV, dilanjutkan
pada BAB V Rencana Manajemen terkait perkembangan SDM, Sistem/ Subsistem, dan
Program dan kegiatan tahun 2011-2015 pada BAB VI.
BAB VII menguraikan proyeksi-proyeksi keuangan meliputi proyeksi pendapatan,
proyeksi laporan operasional, neraca, dan laporan keuangan lainnya. Pada prinsipnya
keuangan BLUD diproyeksikan tetap mendapat alokasi APBD/ APBN minimal untuk
menggaji Pegawai Negeri Sipil, belanja modal, dan belanja barang dan jasa.

Sebagai dasar aplikasi PPK BLUD, selanjutnya Puskesmas Padurenan menyiapkan


Rencana Kegiatan Tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan merujuk
pada Renstra Dinas Kesehatan Kota Bekasi
1
BAB II
RENCANA ORGANISASI

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan adanya sistem pembiayaan kesehatan masyarakat, Puskesmas sebagai


tujuan pertama untuk memperoleh pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat harus
berbenah untuk senantiasa memberikan pelayanan yang bermutu. Paradigma baru
menggambarkan masyarakat yang semakin kritis terhadap tuntutan akan pelayanan
yang semakin baik dan memuaskan, khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan.

Dalam upaya merespon paradigma baru tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bekasi
melalui Unit Pelayanan Puskesmas berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, dan
terjangkau serta profesional sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat .

Agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu baik, terjangkau dan profesional,
maka Puskesmas harus pula dikelola secara profesional. Prinsip – prinsip efektifitas
dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi indikator dalam
pelaksanaannya.

Menghadapi perubahan dan tantangan di atas, diperlukan manajemen pengelolaan


yang fleksibel dan responsif yang ditopang perencanaan yang agresif yaitu
perencanaan yang proaktif dan berkesinambungan, tidak sekedar reaktif.

Agar dalam pengelolaan puskesmas bisa fleksibel dan responsif, diperlukan suatu
bentuk tata kelola keuangan yang fleksibel pula, dalam hal ini pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2005 tentang Penyelenggaran
Keuangan Badan Layanan Umum, dan PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 23/2005 memungkinkan mengubah organisasi seperti
puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat menjadi Badan Layanan
Umum (BLUD) agar dapat lebih otonom dalam pengelolaan keuangan. Perubahan
status Puskesmas menjadi BLUD.

2
Penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibiltas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek
bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Puskesmas Padurenan merupakan Unit Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota


Bekasi yang memiliki pelayanan rawat jalan berupa poli umum, poli gigi, dan poli
kesehatan ibu dan anak, laboratorium serta farmasi. Jumlah tenaga yang dimiliki
Puskesmas Padurenan adalah sebanyak 38 orang terdiri dari tenaga medis 7 orang,
tenaga keperawatan 10 orang, kebidanan 12 orang, tenaga farmasi asisten apoteker 1
orang, tenaga kesehatan lingkungan 1 orang, tenaga gizi 2 orang, analis lab 1 orang, 1
orang tenaga fungsional umum PNS dan 3 orang tenaga fungsional umum non PNS.
Potensi ini juga merupakan kekuatan dan peluang internal yang harus dikelola untuk
mencapai visi dan misi Puskesmas Padurenan

1. Sejarah Singkat

Puskesmas Padurenan didirikan pada tanggal 26 Januari 2005yang berlokasi di


Jl Raya Padurenan no. 58 Kelurahan Padurenan, Kecamatan Padurenan. Pada
tanggal 13 Februari 2010 dipindah lokasinya ke Jl. Mutiara Gading Timur Blok
F1 Kelurahan Padurenan, Kecamatan Padurenan. Pada awal berdirinya dan
sampai saat ini Puskesmas Padurenan mempunyai wilayah kerja 4 Kelurahan,
yaitu;

- Kelurahan Padurenan
- Kelurahan Mustika Sari
- Kelurahan Padurenan
- Kelurahan Cimuning

Data Umum
Nama : PUSKESMAS PADURENAN
Pemilik : Pemerintah Daerah Kota Bekasi
Alamat : Jl. Mutiara Gading Timur Blok F1 Padurenan
Kota : Bekasi
Telepon/Fax : (021) 82617098

3
Luas Tanah : 576 m2
Luas Bangunan : 512 m2
Jumlah Pelayanan : Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Pengembangan
Jumlah Pegawai : 38 orang
Status Akreditasi : belum terakreditasi
Ijin Operasional : sedang proses

2. Landasan Operasional :
1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437);
3. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
4. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/SK/X/2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
9. Peraturan Daerah Kota BekasiNomor50 tahun 2011tentang Pembentukan dan
Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana TeknisKota
Bekasi.
4
10. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 05 tahun 2014tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kota Bekasi
11. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 11 t ahun 2012tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis Lainnya

3. Tujuan Menjadi Badan Layanan Umum

Puskesmas Padurenan merupakan pusat layanan kesehatan dasar masyarakat di


wilayah kecamatan Padurenan khususnya dan masyarakat sekitar kecamatan
Padurenan umumnya yang merupakan Unit Pelayanan Dinas Kesehatan Kota
Bekasi.Puskesmas Padurenan mulai beroperasi sejak tahun 2005 dan sampai saat
ini Puskesmas Padurenan telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan selama
lebih kurang 10 tahun dengan berbagai kegiatan operasional.

Industri kesehatan saat ini telah mengalami perubahan lingkungan eksternal yang
mendasar di seluruh Indonesia, sebagai dampak perubahan pada sistem
kepemerintahan yaitu terbitnya Otonomi Daerah, UU No 32 Tahun 2004, UU No
29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran, UU Tentang SJSN, UU No 1 Tahun
2004 Tentang Perbendaharaan Negara dengan PP No 23 Tahun 2005 Tentang
Badan Layanan Umum. Dampak yang langsung bisa dirasakan adalah
bergesernya paradigma pengelolaan puskesmas yang mengharuskan pengelolaan
yang lebih profesional. Perubahan pada intinya disebabkan oleh manusia, dengan
tujuan kelangsungan hidup, namun tidak sedikit perubahan yang berdampak
negatif jika perubahan itu tidak direncanakan dengan baik.

Melihat terjadinya perubahan regulasi dan politik serta perubahan teknologi yang
sangat cepat, maka secara sadar ataupun tidak, lingkungan internal puskesmas
akan terpengaruh untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan
eksternal. Yang menjadi titik krusial adalah sejauhmana anggota organisasi di
Puskesmas dan Dinas Kesehatan bisa melakukan perubahan secepat perubahan
lingkungan eksternal.
Disamping perubahan akibat otonomi daerah, dengan terjadinya reformasi
diberbagai bidang yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya
5
dimasyarakat.Salahsatu yang perlu dicermati adalah meningkatnya keberanian
para pelanggan puskesmas dalam mengkritisi pelayanan di puskesmas. Bahkan
berbagai LSM telah melakukan kontrol sosial secara ketat terhadap pelayanan
yang diberikan oleh lembaga kesehatan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota
Bekasi harus menyikapi berbagai perubahan yang terjadi dengan menjadikan
Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

B. VISI
Tercapainya Puskesmas SUKSES ( Santun, Unggul, Kompak, Sapa, Empati,
Senyum)

C. MISI

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada semua pihak

2. Mengembangkan dan meningkatkan system pelayanan kesehatan dengan


memberdayakan tenaga kesehatan yang lebih profesional

3. Pemberdayaan masyarakat

D. STRATEGI

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana pelayanan kesehatan

3. Peningkatan advokasi dan komunikasi lintas program dan lintas sektoral

4. Peningkatan kemitraan dengan lintas sektoral dan institusi kesehatan

5. Peningkatan upaya promotif dan preventif

6. Perberdayaan masyarakat

7. Penguatan manajemen

6
E. TUJUAN UMUM

Tujuan umum penyusunan Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Padurenan adalah


untuk mendukung sasaran yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Padurenan khususnya, dan masyarakat sekitarnya pada umumnya agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

F. TUJUAN KHUSUS

Sedagkan tujuan khusus penyusunan dokumen rencana strategi bisnis Puskesmas


Padurenan yaitu memenuhi persyaratan administratif untuk mengimplementasikan
PPK BLUD.

7
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Konsep

Kerangka Analisis Lingkungan Eksternal

Perusahaan Tempat
Asuransi pendidikan tenaga
kesehatan

Pemberi
Masyarakat Pelayanan
Kesehatan
Badan
Pengatur Teknologi medis,
Pemerintah/ obat-obatan dan
Tata Hukum peralatan kesehatan

Pemerintah
sebagai pembayar

Pemberi Pinjaman /
Bantuan Luar Negeri

Gambar 1. Komponen sistem pelayanan kesehatan yang membutuhkan reformasi.


(Diadaptasi dari: Public Health Forum di LSHTM tahun 1998)

Dengan melakukan scaning terhadap lingkungan luar dengan menggunakan


pendekatan analisis lingkungan operasional berdasarkan komponen dalam sistem
kesehatan menghasilkan:

1. Lingkungan Politik/Peraturan perundangan ;

- UU No Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem JaminanSosial


Nasional (UU SJSN).

- UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.

- UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas undang – undang nomor


18 tahun 1997 tentang pajak Daerah dan retribusi daerah.

- UU no 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara.

8
- UU no 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara.

- UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

- UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4437);

- PP No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

- PP No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi


Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

- PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara


Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kab/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

- PP No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4762);

- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2004 – 2009;

Dari hasil scaning tersebut ada kecenderungan pemerintah untuk menjadi


regulator yang lebih ketat dalam memantau kegiatan sebuah institusi pelayanan
kesehatan. Hal tersebut membuka peluang untuk lebih meningkatkan kualitas
pelayanan puskesmas. Upaya meningkatkan kualitas memerlukan biaya yang
tidak sedikit, perlu pembenahan-pembenahan baik dari sisi input, proses maupun
output agar sesuai dengan need dan demand pasien.

9
2. Masyarakat

Tabel 1. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk


Di Wilayah Puskesmas Padurenan
Tahun 2014

KEPADATAN
PENDUDUK PENDUDUK
NO DESA / KELURAHAN LUAS (Km²) (JIWA/Km²)
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Padurenan 8,30 41054 39552 80606 9,712

2 Mustika Sari 5,12 18188 21689 39877 7,788

3 Padurenan 5,01 21791 19753 41544 8,292

4 Cimuning 6,30 26694 25350 52044 8,261

JUMLAH 24,73 107,727 106,344 214,071 214071

3. Lingkungan Teknologi Medik, Obat dan Peralatan Kesehatan.

Perkembangan teknologi kedokteran, obat-obatan dan peralatan kesehatan


yang demikian pesat akhir - akhir ini telah menjadikan proses pelayanan kesehatan
semakin kompleks. Sebagian besar kemajuan teknologi ini tidak dibarengi dengan
perubahan budaya pelayanan kesehatan yang memadai. Dalam berbagai situasi,
pasien justru sering menjadi korban meskipun dalam kenyataannya tidak pernah
ada unsur kesengajaan di dalamnya. Masalah medical error yang dalam 10 tahun
terakhir ini banyak menghiasi berbagai media masa, baik cetak maupun elektronik
salah satunya adalah akibat perkembangan teknologi yang tidak dibarengi oleh
penerapan budaya safety di Puskesmas.

10
4. Sarana Kesehatan

Pemenuhan sarana kesehatan harus sejalan dengan bertambahnya jumlah


penduduk, pembentukan wilayah administratif baru, dan meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap ketersediaan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu
dan terjangkau. Jumlah puskemas yang ada di Kota Bekasi saat ini sebanyak 31,
pustu sebanyak 24dan 1 RSUD. Di wilayah kerja Puskesmas Padurenan terdapat 0
RSUD, 70 dokter praktek swasta, 80 bidan praktek swasta.Upaya pelayanan medis
yang dilakukan di Puskesmas Padurenan adalah upaya kesehatan perorangan dipoli
umum, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak,laboratorium, konsultasi gizi dan
konsultasi sanitasi serta farmasi. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan
anak, perbaikan gizi masyarakat, serta pemberantasan dan pencegahan penyakit. Di
samping itu, masih ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan berupa upaya
kesehatan Sekolah, poli HIV, dan Pelayanan P3K.

5. Pemerintah sebagai pembayar

Sampai saat ini subsidi pemerintah masih terus berjalan dan meningkat dari tahun
ke tahun. Kesehatan masyarakat miskin dibiayai langsung oleh pemerintah pusat
melalui Kementerian Kesehatan RI dalam bentuk JKN (Peserta Bantuan Iur/PBI)
dan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) sementara Pemerintah Kota Bekasi
menyediakan dalam bentuk Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).

B. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kota


Bekasi,Puskesmas Padurenan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat dasar
yang dijelaskan dalam uraian sebagai berikut.

11
1. Aktivitas Pelayanan
a. Upaya Kesehatan Perorangan
Puskesmas Padurenan menyelenggarakan aktifitas pelayanan dalam Upaya
Kesehatan Perorangan berupa pelayanan rawat jalan yang dimulai pukul
07.30 dan berakhir pukul 14.00, yang terdiri dari
 Pelayanan pendaftaran
 Poli umum
 Poli gigi
 Poli kesehatan ibu dan anak
 Laboratorium
 Farmasi
Tabel 2. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Puskesmas Padurenan Tahun 2014

ket; no. 1: thn 2012; 49.000, no.2: thn 2013;47.000, no.3: thn 2014; 50.157

Terjadi peningkatan jumlah kunjungan di tahun 2014 akibat peningkatan


pelayanan menjadi PONED, pelayanan BPJS dan adanya perbaikan
bangunan fisik gedung Puskesmas.

12
b. Upaya Kesehatan Masyarakat
Aktivitas Pelayanan dalam Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas Padurenan berupa :
 promosi kesehatan,
 kesehatan lingkungan,
 kesehatan ibu dan anak,
 perbaikan gizi masyarakat,
 pemberantasan dan pencegahan penyakit.
c. Upaya Kesehatan Pengembangan
 Upaya Kesehatan Sekolah
 Pelayanan VCT
 Pelayanan P3K

2. Aktivitas Pendukung
a. Budaya Organisasi

Iuran dana sosial untuk keperluan yang sakit atau kematian (sikap & nilai-
nilai dasar) telah dibangun sebagai salah satu budaya organisasi yang telah
dilakukan oleh semua lini dalam rangka mencapai visi melalui misi yang
ada.

Tata Kerja Struktur Organisasi

No Jabatan Pejabat
1  Kepala Puskesmas Hj. Neneng Sumiati,S.ST
2  Ka Sub.Bag.Tata Usaha - 
  a. Urusan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Bd. Neni, Bd. Nila
  b. Urusan Keuangan
Bendahara Pengeluaran Dirangkap masing-masing bendahara
  Bendahara Penerimaan Dirangkap masing-masing bendahara
Bendahara JKN Nofi
Bendahara BOK Nesa
Bendahara APBD Imas
Pengurus Barang Mulat
c. Urusan Umum dan Kepegawaian Bertha

13
3 Ka Unit Fungsional
a. Koordinator Pokja Manajemen Mutu dan
dr. Johny
Pelayanan
b. Pendaftaran Bertha, Ama
dr. Johny, dr. Wajib, dr. Murni, dr. Arie,
  c. Poli Umum
dr. Asri
  d. Poli Gigi drg. Linda, drg. David
e. Poli kesehatan Ibu dan Anak Bd. Titin RL
f. Poli HIV dr. Murni
g. Laboratorium Festi
h. Farmasi Afni
Koordinator Pokja Manajemen Program
  a. P2M dr. Murni
  b. KIA/KB Bd. Titin RL/Bd. Nasytoh
  c. Penyehatan Lingkungan Velli
d. Promosi Kesehatan Sytha
e. Perbaikan gizi masyarakat, Linda
f. Usaha Kesehatan Sekolah Mulat
g. P3K dr. Johny

14
b. Sumber Daya Keuangan

Sejak tahun 2013, Puskesmas telah menjadi Kuasa Pengguna Anggaran,


sehingga sudah melakukan pengelolaan keuangan secara mandiri

Berikut gambaran anggaran belanja dan anggaran pendapatan Puskesmas


Padurenan dari tahun 2013 – 2014, terdiri dari :

Tabel 3.
Alokasi Anggaran Belanja Puskesmas Padurenan
Kota Bekasi Tahun 2013 s.d 2014

Pengembalian
Tahun Retribusi
No JKN APBD BOK
Anggaran Kesehatan
(APBD)
1 2013 Rp. 33.477.000 - Rp. 438.000.000 Rp. 100.000.000
2 2014 Rp. 39.230.000 Rp. 2.813.854.000 Rp. 570.000.000 Rp. 104.850.000

Gambaran tabel di atas menunjukkan bahwa Puskesmas memang sudah


cukup kuat untuk membiayai operasional Puskesmas sendiri.

Tabel 4.
Analisa Cost Recovery Puskesmas Padurenan
Tahun 2013 s.d 2014

No. Tahun Pendapatan Belanja Operasional Cost Recovery


Anggaran

1 2013 Rp.571.477.000

2 2014 Rp.3.527.934.000 Rp.1.954.752.944

*Prognosa

15
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Cost Recovery Puskesmas
Padurenan tahun 2014 meningkat karena adanya pendapatan dari kapitasi
JKN.
c. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Padurenan yang menjadi


kekuatan dalam pelayanan kesehatan. Adapun kondisi SDM yang ada di
Puskesmas Padurenan, terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.
Ketersediaan Tenaga PuskesmasPadurenan
Tahun 2014

No. Klasifikasi Tenaga Tersedia


1 Dokter umum 5
2 Dokter gigi 2
3 Bidan 12
4 Perawat umum 8
5 Perawat gigi 2
6 Sanitarian 1
7 Gizi 2
8 Asisten apoteker 1
9 Analis laborat 1
10 Fisioterapi 0
10 Kasubag Tata Usaha 0
10 Staf Tata Usaha 2
11 Penjaga malam & kebersihan 1
12 Sopir 1
  Total 38

16
d. Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas


Padurenan sampai dengan tahun 2014 belum dilaksanakan secara Sistem
Aplikasi yaitu Billing System dan Accounting System (komputerisasi),
dengan design web based, namun untuk pelayanan BPJS sudah
menggunakan sistem Primary Care On Line.

e. Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)

(1) Lahan
Tabel 6.
Kondisi Lahan Puskesmas Padurenan
Tahun 2014

Lahan 576 m2
Bangunan 512 m2
Lahan parkir 100 m2
Area terbuka/vegetas 100 m2
Lahan untuk pengembangan 150 m2

(2) Fisik bangunan

Secara Umum Puskesmas Padurenan berdiri pada Luas Lahan 576m²


dengan Luas Bangunan 512m². Bangunan ini didukung dengan Daya
Listrik 5500 VA,serta sebagian ruangan yang memiliki AC

(3) Peralatan dan Mesin

Peralatan dan Mesin yang dimiliki Puskesmas Padurenan berupa


peralatan kesehatan, peralatan kantor, dengan total nilai Rp.
17
217.025.844 (tanpa memperhitungkan nilai penyusutan barang),
kendaraan Ambulance dengan nilai Rp. 219.376.000

C. ANALISIS SWOT

Untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis yang berguna bagi


pengembangan Puskesmas Padurenan diperlukan adanya analisa yang dapat
memetakan posisi Puskesmas Padurenan saat ini yang akan mengembangkan
pelayanan dan menggali potensi sumber pendapatan puskesmas secara optimal.
Analisa yang umum digunakan adalah analisa SWOT dimana analisa ini akan
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats) dengan faktor internal kekuatan (Stregths) dan kelemahan (Weakness).
Analisa SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Hasil Analisa SWOT :

1. Matrik Analisis SWOT

Gambar 2.1 . Matriks SWOT Analisis Puskesmas Padurenan


ANALISIS
LINGKUNGAN Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)
INTERNAL 1. Tarif yang 1. Perilaku wirausaha
(ALI) diterapkan terjangkau karyawan belum
oleh masyarakat. membudaya.
2. Masih ada 2. Kesejahteraan tenaga
biaya operasional dan profesional msh kurang.
investasi dari 3. Infra struktur bangunan
ANALISIS pemerintah. yang ada belum sesuai
LINGKUNGAN 3. Puskesmas dengan standar
EKSTERNAL Padurenan telah cukup puskesmas
(ALE) dikenal masyarakat . 4. Sarana/prasarana kurang
4. Memiliki 5. Komitmen masih lemah.
Sumber Daya 6. Belum terealisasi
Manusia yang sepenuhnya budaya yang
profesional. mendukung pencapaian
5. Efektifitas visi misi.
pelayanan cukup baik 7. Belum adanya
6. Lahan fleksibilitas pengelolaan

18
pengembangan cukup keuangan
7. Pelayanan
kesehatan yang
komprehensif

Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO


1. Potensi utk meraih pasar 1. m 1. membangun
menengah ke atas emperluas pangsa infrastruktur sistem
/asuransi/korporasi cukup pasar/ pertumbuhan informasi untuk
tinggi. dengan membuka meningkatkan secara
2. Kebijakan pemerintah untuk layanan baru. (S1, S2, signifikan kualitas
menjadi BLUD terbuka lebar. S3, S4, S5, O2, O4, layanan pasien. (W1,O1)
3. Peluang kerjasama dengan O5, O8). 2. membangun
pelayanan kesehatan lain . 2. M hubungan baik (lobying)
4. Masyarakat semakin pintar. enjadi PUSKESMAS- dengan PEMDA, donor
5. Adanya kebijakan dan BLUD. (S6, O2 ,O5, dana kemanusiaan
program pemerintah yang O7). (dalam dan luar negeri),
mendukung. 3. M peningkatan tarif sesuai
6. Pemanfaatan perkembangan endapatkan lisensi unit cost untuk pasar
pesat teknologi kedokteran.. Akreditasi pembeli langsung.
7. Sarana transportasi baik, W4,W6,W7,
SDM menjadi sangat mobile. O1,O2,O3.O4,O5 (net
8. Meningkatnya kesadaran working aliansi)
akan pentingnya kesehatan. 3. penggalangan
komitmen W3,W7,W10,
O1,

Ancaman (Treaths) Strategi ST Strategi WT


1. Persaingan usaha yang 1. meningkatkan 1. meningkatkan
semakin ketat. kualitas layanan kualitas manajemen
2. Tuntutan masyarakat Puskesmas Puskesmas untuk
meningkat. 2. Mendapatkan menghadapi globalisasi
3. Peningkatan KTD (Kejadian lisensi Akreditasi bisnis.
Tidak Diinginkan) akibat 3. Meningkatkan 2. konsolidasi internal.
kemajuan teknologi. kepuasan karyawan 3. membangun sistem
4. Krisis ekonomi. terpadu pengelolaan
kinerja

2. Matriks Faktor Eksternal & Internal

Dalam menetapkan strategi untuk pengembangan Puskesmas Padurenan maka


diperlukan adanya suatu parameter yang dapat melihat kekuatan internal dan

19
pengaruh eksternal sehingga strategi pengembangan yang akan dilakukan lebih
tepat pada sasaran. Pola yang digunakan adalah menggunakan diagram analisis
SWOT.

Gambar 2.2. Diagram Analisis SWOT

Berbagai Peluang
Lingkungan

Kuadran III Kuadran I


Mendukung Mendukung

Kelemahan Internal Kekuatan Internal


yang Kritikal Substansial

Kuadran IV Kuadran II
Mendukung strategi Mendukung strategi
yang Devensif yang diversifikasi

Ancaman Utama
dari Lingkungan

20
Adapun bentuk matriks faktor internal dan eksternal Puskesmas Padurenan
tergambar dalam tabel berikut :

Tabel 7. Matriks Faktor Internal & Eksternal Puskesmas Padurenan

Faktor-Faktor strategi Bobot Rating Skor


Faktor Internal
Kekuatan
1. Tarif terjangkau 0,15 4 0,60
2. Mulai pemenuhan standar akreditasi 0,15 4 0,60
3. Dukungan biaya pemerintah 0,20 3 0,60
4. Nama Puskesmas Padurenan cukup dikenal 0,20 3 0.60
5. Memiliki tenaga professional. 0,10 4 0,40
6. Efektifitas pelayanan cukup baik 0,05 4 0,20
7. Lahan pengembangan cukup 0,05 3 0,15
8. Pelayanan kesehatan yang komprehensif 0,10 3 0,30
Total skor Kekuatan 1,00 3,45
Kelemahan
1. Perilaku wirausaha karyawan belum 0,20 3 0,60
membudaya.
2. Kesejahteraan tenaga profesional masih 0,10 4 0,40
kurang
3. Infra struktur bangunan belum sesuai 0,20 1 0,20
4. Sarana/prasarana masih kurang 0,20 2 0,40
5. Komitmen pegawai belum optimal 0,05 3 0,15
6. Belum optimal budaya yang mendukung 0,05 2 0,10
pencapaian visi
7. Belum adanya fleksibilitas pengelolaan 0,20 1 0,20
keuangan
Total skor Kelemahan 1.00 2,05

21
Faktor eksternal
Peluang
1. Potensi pasar menengah keatas cukup tinggi 0,15 2 0,30
2. Pengelolaan Keuangan BLUD 0,15 4 0,60
3. Peluang kerjasama dengan Yankes lain 0,15 3 0,45
4. Masyarakat semakin pintar 0,10 3 0,30
5. Kebijakan dan program Pemda yang mendukung 0,10 3 0,30
6. Teknologi kedokteran berkembang pesat 0,05 2 0,10
7. Sarana transportasi baik 0,10 2 0,20
8. Peningkatan kesadaran kesehatan 0,10 3 0,30
Total skor Peluang 1,00 2,55

Ancaman
1. Persaingan semakin ketat 0,30 4 1,20
2. Tuntutan masyarakat meningkat 0,30 1 0,30
3. Peningkatan KTD akibat kemajuan teknologi. 0,20 1 0,20
4. Krisis ekonomi 0,20 1 0,20
Total skor Ancaman 1,00 1,90

Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang
diperoleh Puskesmas Padurenan. Untuk faktor internal, skor kekuatan : 3,45 dan
skor kelemahan 2,05 (Skor kekuatan – kelemahan : 3,45 – 2,05 = 1,4) dan untuk
faktor eksternal, skor peluang 2,55 dan skor ancaman 1,90 (Skor peluang – skor
ancaman : 2,55 – 1,90 = 0,65). Ini berarti Puskesmas Padurenan berada di
Kuadran I, yaitu berada di posisi mendukung strategi yang agresif.

Gambar 3. Diagram Analisis SWOT


STRENG
TH
3,5
5 Agresive

22
1,9 2,5
THREATS 0 5 OPPORTU
NITIES
1,4
5

WEAKNES
S
Upaya yang dapat dilakukan Puskesmas Padurenan ke depan antara lain dengan
cara mengkaji kembali jenis layanan kesehatan yang ada dan penetapan unggulan
sehingga dapat meningkatkan daya saing dengan Puskesmas lain, Klinik swasta
atau Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta.

D. ASUMSI.

Dari kedua analisis tersebut diatas melalui analisis SWOT, maka apabila ingin menjadi
Puskesmas terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat dapat melalui asumsi-asumsi
sebagai berikut :

1. Puskesmas harus dikelola secara mandiri (BLUD) dengan SDM yang


profesional, produktif dan berkomitmen serta mampu melakukan networking
yang luas. Perlu ada dukungan SDM yang profesional dibidangnya untuk
mempersiapkan dan menjalankan BLUD secara penuh.

2. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will
Pemerintah Daerah sebagai pemilik puskesmas.

3. Meraih peluang pasar menengah ke atas. Perlu ada fasilitas yang memadai dan
kualitas layanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar tersebut.

Sedangkan asumsi penyusunan proyeksinya adalah

23
1. Asumsi makro

NO INDIKATOR PROYEKSI
(1) Pertumbuhan Ekonomi 4,7%
(2) Inflasi 6,25%
(3) Kurs Dollar Rp.13.500,00
(4) Bunga Deposito 12 bulan 6,98%
(5) Bunga Pinjaman 7,5%

2. Asumsi mikro

NO INDIKATOR PROYEKSI
(1) Subsidi Pemerintah Gaji, jasa pelayanan
pengadaan obat, alat
kesehatan, kendaraan
opersional, dan
bangunan fisik,
pemeliharaan
(2) Tarif Pelayanan Sesuai PERDA
(3) PPK-BLUD Fleksibilitas Keuangan
per semesterke II 2016

E. ISUE-ISUE STRATEGI/PENGEMBANGAN.

1. Potensi untuk mendapat subsidi dan dana sosial kemanusiaan cukup terbuka (O),
namun belum ada tim penyusun proposal yang handal seperti yang diharapkan
oleh pihak donor (W).

24
2. Masyarakat semakin pintar, ekonomi masyarakat meningkat, pertambahan
jumlah penduduk, teknologi kedokteran semakin maju, sistem asuransi membaik,
lokasi yang mudah diakses, membuka peluang untuk meraih pasar menengah ke
atas (O), namun SDM dan sarana/prasarana belum memadai (W).

3. Dukungan Pemerintah Kota Bekasi untuk memajukan puskesmas tinggi, punya


SDM profesional (S), membuka peluang :

 untuk pengembangan usaha dengan membuka jenis layanan baru seperti poli
fisioterapi, poli tumbuh kembang anak dll untuk menjaring masyarakat
menengah keatas (O), namun kuantitas SDM masih terbatas, sarana/prasarana
belum memadai (W).

 Menjadikan puskesmas dengan sistem PPK-BLUD (O), namun perilaku wira


usaha personil masih perlu ditingkatkan (W).

 Untuk mendapatkan tenaga-tenaga profesional (O)

F. STRATEGI

Setelah mempelajari Analisa Lingkungan Eksternal dan Internal, strategi


yang dipilih adalah dengan menentukan hal-hal sebagai berikut :
1) Tujuan (goal):

Puskesmas mempunyai 4 tujuan yang berbasis “Balanced Scorecard”


Yakni :

i. Perspektif Keuangan : meningkatkan kemampuan keuangan


(financial return ).

ii. Perspektif pelanggan : meningkatkan kepuasan pasien.

iii. Perspektif proses bisnisinternal : melaksanakan pelayanan prima


yang akuntabel dan sesuai standar.

25
iv. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : melaksanakan
pendidikan, pelatihan dan penelitian dan pengembangan SDM agar
profesional, produktif dan berkomitmen.

2) Pertumbuhan dengan pengembangan pasar

(1) Lobbying dengan Pemda/ Pusat untuk pengembangan bisnis kedepan.

(2) Pengadaan tenaga rekam medik

Indikator fungsional:

(1) Tesedianya Tenaga rekam medik.

(2) Tersusunnya sistem pemasaran

Inisiatif Strategik:

(1) Pengadaan ruang :

 Pembangunan ruang baru

 Operasionalisasi ruang pelayanan

(2) Pengadaan tenaga pendukung:

 Rekruitmen tenaga rekam medik

(3) Konsolidasi internal untuk jenis layanan baru

(4) Pelatihan manajemen pelayanan baru

(5) Pengadaan/penyusunan system perawatan

(6) Pengadaan program pemasaran:

 Penyusunan program pemasaran

 Operasionalisasi program pemasaran

3) Memelihara lingkup:

26
(1) Perbaikan kualitas, efisiensi, transparansi, kecepatan dan fleksibilitas.

(2) Indikator fungsional :

 Terpenuhinya SPM.

 Terlaksananya sistem Remunerasi berbasis kinerja.

 Tersusunnya tarif baru berdasarkan unit cost

(3) Inisiatif strategi :

 sosialisasi SPM dan unit cost keseluruh personel terkait.

 Pelatihan SPM dan penyusunan unit cost, penyusunan remunerasi.

 Pengadaan system pencatatan dan pelaporan.

 Operasionalisasi SPM, tarif baru dan system remunerasi.

3) Strategi memasuki pasar (rencana pemasaran)

4) Strategi kompetitif (rencana pemasaran)

5) Strategi implementasi (RBA)

G. ANALISIS ISUE-ISUE STRATEGI DAN PILIHAN

Critical Strategic Issues Analysis and Choise (CSI Analysis) dilakukan dengan
melakukan analisa terhadap asumsi yang telah dibuat, sehingga mendapatkan isu-isu
berbasis Balanced Score Card sebagai berikut :

1. Perspektif Keuangan :

o Bertumbuhnya pendapatan.

o Menekan biaya

2. Perspektif pasien :
 meningkatnya kualitas pelayanan.
 meningkatnya kualitas hubungan dg pasien
 meningkatnya citra puskesmas
27
 menurunnya komplain dari pasien

3. Perspektif proses bisnis internal :


 Terintegrasikannya proses layanan kepada pasien.
 meningkatnya kualitas proses layanan kepada pasien.
 meningkatnya kecepatan inovasi jasa
 meningkatnya kualitas layanan kepada masyarakat & lingkungan
 meningkatnya pelayanan purna jual

4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran :


 Tersedianya SDM yang berdaya (profesional, produktif dan
berkomitmen).
 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
 Terselenggaranya manajemen yang mandiri (BLUD).
 Sistem informasi yang terintegrasi.
 Sistem organisasi yang berkapabilitas

H. FAKTOR UTAMA PENENTU KEBERHASILAN

Critical Succes Factor (CSF) diperoleh dari analisis CSI yang mempunyai bobot
terbesar yakni :

Tabel 8. Pembobotan isu-isu strategi dan pilihan

Dampak Potensial Urgency


No Isu-isu
Low Signif Major Low Signif Press

1 Tersedianya SDM yang berdaya X X


(profesional, produktif dan
berkomitmen).
2 Tersedianya sarana dan X X
prasarana yang memadai.
4 Terselenggaranya manajemen X X
puskesmas yang mandiri
(BLUD).

28
Dampak Potensial Urgency
No Isu-isu
Low Signif Major Low Signif Press

5 Sistem informasi yang X X


terintegrasi.
6 System organisasi yang X X
berkapabilitas
7 meningkatnya kualitas layanan X X
kpd masyarakat lingkungan
8 meningkatnya kecepatan inovasi X X
jasa
9 meningkatnya kualitas proses X X
layanan kpd pasien.
10 Terintegrasikannya proses X X
layanan kpd pasien.
11 meningkatnya citra puskesmas X X
12 meningkatnya kualitas hubungan X X
dg pasien
13 meningkatnya kualitas jasa X X
14 Perspektif keuangan X X
Berdasarkan hasil pembobotan di atas, didapatkan faktor-faktor kunci keberhasilan misi
dan visi Puskesmas Padurenansebagai berikut :

1. Perlu adanya SDM yang berdaya (profesional, produktif dan berkomitmen).

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

3. Perlu adanya status kemandirian puskesmas yakni telaksananya PPK-BLUD.

4. Sistem organisasi yang berkapabilitas.

5. Perlu peningkatan kualitas proses layanan kepada pasien

29
30
BAB IV

RENCANA PEMASARAN

A. SASARAN, TARGET, DAN STRATEGI

Puskesmas Padurenan berlokasi di Kecamatan Padurenan. Target pasar adalah


Kelurahan yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Padurenan.

Selain itu banyak pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kota
Bekasi mereka merekrut banyak karyawan dan menanggung aminan kesehatan
para karyawan. Ini merupakan target pasar lainnya karena otomatis mereka mencari
layanan kesehatan terbaik di kota ini dan Puskesmas Padurenan menjadi salah satu
alternatif. Hal ini dapat meningkatkan pemasukan Puskesmas Padurenan disamping
kerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan lainnya terutama BPJS.
Penentuan sasaran/target yang akan dicapai pada tahun 2014 -2018, mengacu pada
sasaran RPJMD Kota Bekasi yaitu :
1. Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB
2. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat
5. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu dan tertanganinya kasus/permasalahan kesehatan pada kelompok
masyarakat rentan
6. Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasil
penelitian dalam pengambilan keputusan
7. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya
masyarakat miskin dan rentan melalui jamkesmas / jamkesda
8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui
pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme

31
Sasaran tersebut ditempuh melalui Program penataan peraturan perundang-
undangan, Program perbaikan gizi masyarakat, Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita,
Program peningkatan kesehatan ibu hamil melahirkan dan anak, Program upaya
kesehatan masyarakat, Program peningkatan pelayanan kesehatan Lansia, Program
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana , Puskesmas / Puskesmas
Pembantu dan jaringannya.

Adapun indikator, sasaran/target pelayanan Puskesmas Padurenan2014-2018 adalah


sebagai berikut :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat

Tabel 9.
INDIKATOR, TARGET SPM
PUSKESMAS PADURENAN
Tahun 2014-2018

Jenis Stan 2014 2015 2016 2017 2018


No Indikator
Pelayanan dar
1. Pelayanan a. Cakupan kunjungan Ibu 95% 85% 90% 95% 95% 95%
persalinan dan hamil K-4
perinatologi b. Cakupan ibu hamil dengan 90% 90% 90% 90% 90% 90%
komplikasi yang ditangani
c. Cakupan pertolongan 90% 90% 90% 90% 90% 90%
persalinan oleh bidan atau
tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan 90 % 80 % 85 % 90 % 90 % 90 %
d. Cakupan pelayanan nifas 80 % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
e. Cakupan Neonatus dengan
komplikasi yang ditangani 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
f. Cakupan kunjungan bayi
2. Pelayanan Cakupan desa/kalurahan 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
Imunisasi Universal Child Immunization
(UCI)

3. Pelayanan Cakupan pelayanan anak balita 90 % 75 % 80 % 85 % 90 % 90 %


balita
4. Pelayanan gizi a. Cakupan pemberian makanan 80 % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
pendamping ASI pada anak
usia 6-24 bulan keluarga

32
miskin
b. Cakupan balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat perawatan
5. Pelayanan Cakupan penjaringan kesehatan 85% 85% 85% 85% 85% 85%
usaha siswa SD dan setingkat
kesehatan
sekolah
6. Pelayanan KB Cakupan jumlah Pasangan Usia 80% 70% 75% 80% 80% 80%
Subur yang memakai kontrasepsi

7. Pelayanan dan a. AFP 100% 100% 100% 100% 100% 100%


penanganan b. Penderita Pneumonia Balita 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penderita c. Penemuan pasien baru TB 70 % 40 % 50 % 60 % 70 % 70 %
penyakit BTA Positip
d. Penderita DBD yang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100%
e. Penemuan penderita diare
8. Pelayanan Cakupan pelayanan kesehatan 15 % 15 % 15 % 15 % 15 % 15 %
kesehatan dasar terhadap peserta BPJS unsur
dasar pasien PBI
masyarakat
miskin
9. Penyelidikan Cakupan Desa/Kalurahan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Epidemiologi mengalami KLB yang dilakukan
dan penyelidikan epidemiologi < 24
Penanggulang jam
an KLB
10. Promosi Cakupan Desa Siaga Aktip 80 % 30 % 60 % 80 % 80 % 80 %
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
11. Pelayanan Cakupan pelayanan gawat darurat 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Gawat darurat
di sarana
kesehatan
Puskesmas

2. Upaya Kesehatan Perorangan

33
Tabel 10.
INDIKATOR, TARGET PELAYANAN (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)
PUSKESMAS PADURENAN
Tahun 2014-2018

N PELAYANAN INDIKATOR TARGET


O 2014 2015 2016 2017 2018
1 Klinik Umum Kunjungan 29511 32463 35710 39281 43210
2 Klinik Gigi Kunjungan 9345 10280 11308 12439 13683
3 KIA/KB Pelayanan 15622 17229 18952 20848 22933
4 Laboratorium Pelayanan 5012 5514 6066 6673 7341

B. STRATEGI MEMASUKI PASAR

Strategi merebut pasar dari masyarakat langsung, ataupun pasar asuransi adalah
dengan mengedepankan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau. Pasar
menengah kebawah merupakan pasar yang paling besar dari keseluruhan pasien
yang dilayani di Puskesmas Padurenan. Segmen pasar ini dengan karakter utama daya
beli yang rendah sehingga tarif yang terjangkau menjadi pertimbangan utama. Selain
itu pendekatan promosi yang intensif, serta kemudahan prosedur, ditambah
peningkatan pelayanan serta perbaikan fasilitas juga perlu dipertimbangkan.

Sedangkan untuk segmen masyarakat menengah keatas yang selama ini masih
menempati porsi kecil sebagai konsumen di Puskesmas Padurenan ternyata jumlahnya
tidak sedikit jika kita mampu menarik mereka pada layanan kesehatan berkualitas
yang kita tawarkan. Segmen ini memiliki karakter yang berbeda dengan kelas
sebelumnya dimana mereka memerlukan adanya eksklusifitas terhadap mutu layanan.
Diperkirakan pasar masyarakat kelas menengah ke atas ini sekitar + 10% dari jumlah
penduduk. Semakin tinggi daya beli dan kesejahteraan mereka maka harga bukan
merupakan factor penentu, yang penting permintaan mereka terpenuhi. Segmen ini
pada akhirnya lebih condong kearah penyedia layanan kesehatan swasta yang
dianggap mampu memenuhi kebutuhan kualitas pelayanan yang mereka inginkan.

34
Oleh karena itu peningkatan kualitas dari seluruh komponen yang terlibat di
Puskesmas Padurenan adalah kunci utama untuk dapat menarik pasar dari segmen ini.

Pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah jangkauan Puskesmas


Padurenan adalah suatu potensi pasar tersendiri yang selama ini belum ditangani
secara serius. Biasanya karakter perusahaan yang mengutamakan masalah
kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya memerlukan suatu pemeriksaan
dan perawatan kesehatan terus menerus. Jika Puskesmas Padurenan melirik juga pasar
ini sudah tentu perlu diikuti oleh peningkatan sistem operasional dan sumber daya
yang mendukung.

C. STRATEGI PEMASARAN

1. Kebijakan tarif pelayanan,

Tarif yang murah merupakan suatu keunggulan. Tarif tersebut belum


mengindahkan unit cost . Untuk selanjutnya pihak manajemen Puskesmas perlu
mempertimbangkan tarif berdasarkan unit cost, agar Puskesmas bisa bertahan
bahkan mungkin berkembang dan mandiri.

2. Pengembangan produk baru

Pengembangan produk baru adalah optimalisasi pelayanan yang sudah ada dan
atau penanmbahan layanan baru.

Berbagai pengembangan produk baru ini diharapkan mampu memberikan


kontribusi positif terhadap keuangan Puskesmas
- Nebulizer
- Pengembangan pelayanan laboratorium
- Home visit
- Klinik Gizi
- Konsultasi/layanan Spesial
- Prothesa gigi
- Klinik sanitasi

35
- Klinik laktasi
- Pelayanan konseling remaja
- Tambalan gigi dengan sinar (Light Cure)

3. Kerjasama dengan pihak ke tiga/swasta


Pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kota Bekasi membuka
peluang bagi Puskesmas Padurenan untuk menarik para karyawan yang
membutuhkan layanan kesehatan berkualitas. Menjalin kerjasama dengan swasta
dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuangan Puskesmas. Kerjasama
dengan NGO/LSM dalam dan luar negeri juga ikut mendukung peningkatan
sumber daya tenaga kesehatan dan memberikan bantuan operasional yang
dibutuhkan mengingat Sasaran target yang akan dituju tidak hanya pasien
menengah ke bawah tetapi juga pasien menengah ke atas

36
BAB V

RENCANA MANAJEMEN

A. KONDISI MANAJEMEN DAN STAF

Pada saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada di Puskesmas
Padurenan cukup memadai untuk dapat menjalankan PPK – BLUD. Walaupun dari
hasil analisis beban kerja yang sudah dilakukan, masih diperlukan penambahan
kualitas dan kuantitas SDM tertentu. Tetapi secara tekhnis operasional sampai saat ini
kondisi manajemen dan fungsional telah dapat menjalankan tugas sesuai dengan
tupoksinya masing-masing. Pada masa yang akan datang sudah barang tentu perlu
dilakukan penyempurnaan disegala bidang yang ada, agar kondisi manajemen dan staf
menjadi lebih baik, sehingga memiliki kemampuan manajerial serta didukung oleh
staf teknis yang cukup memadai.

B. PROYEKSI KEBUTUHAN SDM

Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu
kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Jumlah SDM disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada sehingga
operasional Puskesmas dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pemenuhan kebutuhan
SDM tersebut selain disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas juga memperhatikan
penempatan karyawan (distribusi) dari Pemerintah Daerah.

37
Proyeksi kebutuhan Sumber daya Manusia didasarkan atas kebutuhan riil dan
rencana pengembangan pelayanan. Proyeksi kebutuhan SDM disusun dalam
susunan pegawai, dapat dirangkum sebagai berikut :

Tabel 11.
Proyeksi kebutuhan Tenaga Puskesmas Padurenan 2015-2019
Kondisi
Tenaga
No. Kebutuhan Rencana penambahan Total
Th
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Dokter umum 5 - - - 2 2 9
2 Dokter gigi 2 - 1 - 1 1 4
3 Apoteker 0 - 1 - 1 - 2
4 Bidan 12 - 3 - 2 - 17
5 Perawat umum 8 - 4 - 3 - 15
6 Perawat gigi 2 - 1 - 1 - 4
7 Gizi 2 - 1 - 1 - 4
8 Sanitasi 1 - 1 - - - 2
9 Laboratorium 1 - 1 - 1 - 3
10 Asisten Apoteker 1 - 1 - 1 - 3

11 Ka TU 0 - 1 - - - 1
12 Tata Usaha 1 - - - 1 - 2

13 Fisioterapis 0 - 1 - 1 - 2
14 Rekam Medik 1 - 1 - 1 1 3

15 Penjaga malam 1 - 1 - - - 2
16 Sopir 1 - - - - - 1

19 Akuntan 0 - 1 - - - 1

38
C. PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SUB SISTEM

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas akan kami kembangkan secara bertahap.


Prioritas sistem yang kami butuhkan yaitu pengembangan ke arah Sistem Penagihan
(Billing System), dan Sistem Akuntansi.

D. STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM DAN SUB


SISTEM

Untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan SDM dan Sub sistem ditempuh dengan
upaya-upaya sbb :

1. Kebutuhan tenaga medis yang berkaitan dengan pengembangan kualitas SDM


diusulkan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan baik yang
dilakukan oleh Puskesmas Padurenan, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
Bekasi,Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Pendidikan dan pelatihan
diselenggarakan melalui institusi pendidikan formal maupun non formal.

2. Kebutuhan jumlah tenaga dengan jalan pengadaan sendiri melalui tenaga kontrak
badan layanan umum hal ini juga berlaku bagi tenaga administrasi maupun
tenaga penunjang lainnya.

Pemenuhan kebutuhan sub sistem dilakukan melalui upaya yang sinergi dengan
berbagai unit kerja terkait maupun dengan pihak ke tiga melalui kesepakatan
kerjasama.

39
BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN

Tujuan, kebijakan, program, kegiatan, anggaran, dan penanggung jawab


pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Padurenan dilihat dengan pendekatan Balanced Score
Card. Pendekatan ini menggunakan perspektif Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi,
Proses Bisnis, dan Keuangan. Program-program yang dituangkan di Rencana Strategi
Bisnis (RSB) Puskesmas Padurenan ini ditekankan pada strategi pengembangan core
bisnis puskesmas dengan tidak meninggalkan program-program penunjang core bisnis.

Selengkapnya mengenai Program dan Kegiatan Puskesmas Padurenan untuk masa 5


tahun kedepan dapat dilihat pada lampiran 1 (Perumusan Program)

A. KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Puskesmas dalam upaya mewujudkan visi dan misi memberikan kebijakan sbb:

1. Pengembangan proses pelayanan yang berorientasi kepada pasien.

2. Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan menekankan patient safety dan


penyempurnaan proses pelayanan yang mengacu evident base dan pada
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.

3. Pengembangan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan cakupan, jenis dan


kemampuan pelayanan yang didukung oleh manajemen, teknologi dan SDM yang
kapabel dan berkomitmen.

Arah kebijakan tersebut diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan


sbb :

40
Waktu Pelaksanaan Penganggung
No Strategi Program Jawab Sumber dana

2015 2016 2017 2018 2019


1 Mengkomunikas 1. pertemuan rutin mini lokakarya √ √ √ √ √ Ka.Pusk & BOK
ikan TU
misi,visi,nilai √ √ √ √ √
2. mini lokakarya linsek Ka.Pusk & BOK
dasar keyakinan
TU
dasar dan
strategi 3. rapat tim managemen √ √ √ √ √ TU APBD
puskesmas
2 Pemeliharaan A. Manajemen SDM
Lingkup
 Memenuhi kebutuhan SDM v v v v v Ka TU Operasional BLU
 Peningkatan kompetensi SDM v v v v v Ka TU Operasional BLU

 Penggalangan komitmen SDM v v v v v Ka Pusk Operasional BLU

 System Remunerasi v v v v v Ka Pusk&TU Operasional BLU


v v v v v Promkes Operasional BLU
B. Manajemen Operasional program dan
layanan
 Pengembangan dan penerapan SPM v v v v v Koord Operasional BLU
(Upaya Kes Masy dan UKP) Program dan APBD
 Audit mutu klinik v v v v v Tim operasional
Akreditasi
C. Manajemen operasional non klinik
 System pemasaran v TU operasional

41
Waktu Pelaksanaan Penganggung
No Strategi Program Jawab Sumber dana

2015 2016 2017 2018 2019


 SIMPUS v v v v v Rekam medik operasional
D. Manajemen Keuangan
 Penghitungan Unit cost v v v v v Keuangan
 System akutansi dan keuangan v v v v v Keuangan
E. Manajemen Fisik
 Renovasi bangunan V Bag.Umum APBD
 Papan penunjuk V Bag Umum operasional
 Pemeliharaan gedung v v v v Bag Umum APBD
 Peralatan v Bendahara operasional
Barang

3 Pengembangan Pengembangan layanan opersional


pasar
 Pelayanan konsultasi Gizi v Koord.Pelaya
nan
 Pelayanan Konsultasi Kes Ling v Koord.Pelaya
nan
 Pelayanan Home Visit v Koord.Pelaya
nan
 Pelayanan lab kimia darah v Koord.Pelaya
nan

42
Waktu Pelaksanaan Penganggung
No Strategi Program Jawab Sumber dana

2015 2016 2017 2018 2019


4 Memasuki pasar operasional
 Nebulizer v v v v v Pelayanan
 Pelayanan Fisioterapi v v v v v Koord operasional
Pelayanan
 EKG v v v v Koord operasional
Pelayanan
 Light cure (tambal sinar gigi) dan protesa v v v v v Koord Operasional
gigi Pelayanan

B. TARGET KINERJA PELAYANAN

N PELAYANAN INDIKATOR PROGNOSA PROYEKSI


O 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Klinik Umum Kunjungan 29511 32463 35710 39281 43210 47531
2 Klinik gigi Kunjungan 9345 10280 11308 12439 13683 15052
3 KIA/KB Pelayanan 15622 17229 18952 20848 22933 25227
4 laboratorium Pelayanan 5012 5514 6066 6673 7341 8075

43
C. TARGET KINERJAKEUANGAN (Jml Pelayanan x tarif)

NO PELAYANAN PROGNOSA PROYEKSI


2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Klinik Umum Rp 147.555.000 Rp 162.315.000 Rp 178.550.000 Rp 196.405.000 Rp 216.050.000 Rp 237.655.000

2 Klinik gigi Rp 46.725.000 Rp 51.400.000 Rp 56.540.000 Rp 62.195.000 Rp 68.415.000 Rp 75.260.000

3 KIA/KB Rp 78.110.000 Rp 86.145.000 Rp 94.760.000 Rp 104.240.000 Rp 114.665.000 Rp 126.135.000

4 laboratorium Rp 25.060.000 Rp 27.570.000 Rp 30.330.000 Rp 33.365.000 Rp 36.705.000 Rp 40.375.000

5 Kapitasi JKN Rp 2.813.854.000 Rp 3.095.239.400 Rp 3.404.763.340 Rp 3.745.239.674 Rp 4.119.763.642 Rp 4.531.740.007

D. SASARAN

NO PERSPEKTIF INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PENANGGUNG TARGET PROSEDUR


JAWAB
1 Pembelajaran dan Peningkatan  Peningkatan mutu dan Kepala TU Terpenuhinya Pelaksanaan
Pertumbuhan kualitas SDM kompetensi karyawan SDM yang pendidikan
SDM profesionaldan berkelanjutan
- pelatihan kompeten (>90%) internal maupun
- workshop eksternal

Penyempurnaan Pengembangan organisasi Kepala TU Terpenuhinya Penetapan SK


organisasi sesuai kelengkapan organisasi BLU
kebutuhan BLU organisasi unit
kerja
2 Proses Bisnis Internal Meningkatnya  Peningkatan Mutu Tim mutu Jumlah kunjungan Melengkapi
kualitas mutu meningkat sarana dan
44
NO PERSPEKTIF INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PENANGGUNG TARGET PROSEDUR
JAWAB
pelayanan Manajemen dan Tercapainya prasarana
Administrasi respon tim masing- Monitoring dan
- Pelaksanaan masing unit kerja perbaikan
akreditasi sesuai standar dan berkelanjutan
sasaran mutu
puskesmas

Tercapainya waktu
tunggu pendaftaran
maksimal 10 menit
-Monitoring dan
- Penyempur Kelengkapan perbaikan
naan Sistem Pengisian Rekam berkelanjutan
Pelayanan Medik 80% -Pengukuran
pencapaian
sasaran mutu

-Monitoring dan
Komplain perbaikan
- Penyempurnaan pelanggan < 10% berkelanjutan
Sistem Pelayanan -Pengukuran
Rekam Medik penilaian
sasaran mutu

-Monitoring dan
perbaikan
- Penyempurnaan berkelanjutan
Sistem Pelayanan -Pengukuran
Farmasi pencapaian

45
NO PERSPEKTIF INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PENANGGUNG TARGET PROSEDUR
JAWAB
sasaran mutu

- Penyempurnaan Waktu tunggu Monitoring dan


Sistem Pelayanan pelayanan lab perbaikan
Laboratorium kimia darah <120 berkelanjutan
menit -Pengukuran
Waktu tunggu pencapaian
pelayanan lab sasaran mutu
darah rutin <60
menit
- Penyempurnaan Monitoring dan
Sistem Pemeliharaan : perbaikan
Alat medik dan berkelanjutan
penunjang medik
terkalibrasi > 90% Pengadaan
secara bertahap /
usulan bantuan
dll

 Peningkatan Sarana Pemenuhan


Pelayanan Rujukan kebutuhan bahan
Terpenuhinya dan alat
kebutuhan alat
kedokteran 100%
 Peningkatan Monitoring dan
Pendukung Pelayanan perbaikan
Kesehatan Meningkatnya berkelanjutan

46
NO PERSPEKTIF INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PENANGGUNG TARGET PROSEDUR
JAWAB
cakupan pelayanan
dengan
pertumbuhan rata-
rata 5% pertahun
3 Kepuasan Pelanggan Kepuasan  Promosi Kesehatan MR Mutu Indek Kepuasan Survey kepuasan
pelanggan - Peningkatan kualitas Masyarakat pelanggan
SDM

- Pendidikan Peningkatan citra Perbaikan hasil


Berkelanjutan positif survey
Puskesmas sebagai Pelaksanaan
Puskesmas yang promosi baik
bersih dan indah, lewat media
pelayanan prima cetak maupun
dan paripurna gedung

4 Keuangan Peningkatan  Penerapan Tata Kelola Pejabat Pengelola Cost Recovery Pengendalian
Kemandirian Keuangan Keuangan meningkat lebih biaya
Puskesmas - Pelaksanaan Tarif dari 40% operasional
sesuai dengan Unit
Cost Peningkatan
pendapatan
- Penyempurnaan Sistem Puskesmas
Pelayanan Keuangan

47
BAB VII

RENCANA KEUANGAN

Proyeksi laporan keuangan Puskesmas Padurenan periode 2015 – 2019 diharapkan


dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi sumber daya ekonomi,
terutama aspek keuangan, yang akan dikelola oleh Puskesmas Padurenan dalam 5
tahun ke depan.

Penyusunan Proyeksi Keuangan 5 Tahunan sebagai bagian dari Rencana Strategis


Bisnis Puskesmas Padurenan 2015-2019 merupakan salah satu aspek penilaian dalam
rangka pembentukan Puskesmas menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

Proyeksi Keuangan 5 Tahunan terdiri dari: (1) Proyeksi Laporan Arus Kas; (2)
Proyeksi Neraca; (3) Proyeksi Laporan Operasional; dan (4) Rasio Keuangan.

Bagi stakeholders, proyeksi dapat dijadikan dasar dalam menetapkan kebijakan dan
langkah-langkah terkait pengelolaan Puskesmas Padurenan terutama dalam hal
peningkatan pelayanan bagi para pengguna jasa puskesmas.

Asumsi utama dari proyeksi laporan keuangan adalah bahwa pada tahun 2014 – 2018
Puskesmas Padurenan telah menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), sehingga struktur laporan keuangan 2014-2018 mengikuti ketetapan
dalam Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

PROYEKSI KEUANGAN
Proyeksi Laporan Keuangan Puskesmas Padurenan periode tahun 2014 sebagai
berikut:
A. Proyeksi Neraca
Belum ada
B. Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas
Proyeksi laporan operasional berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya
Puskesmas Padurenan sebagai BLUD pada periode 2015-2019 belum ada

48
49

Anda mungkin juga menyukai