Kerapatan sebuah zat padat atau zat cair adalah rasio massa terhadap volumenya:
m
ρ=
V
Satuan ρ : kg/m3; gr/cm3; gr/liter.
Contoh: Segalon air mineral bervolume 19 liter. Jika kerapatan air 1 kg/ l , tentukan
massa air tersebut. Abaikan massa gallon.
Penyelesaian:
m=ρ . V =( 1 kg /l ) ( 19 l )=19 kg
F
A
Tegangan F. L
Y= =
Regangan A . ∆ L
Jadi:
F .L
Y= ( dalam N /m2 )
A.∆ L
Contoh: Massa 500 kg digantungkan pada kawat baja 3 m yang luas penampangnya
0,15 cm2. Berapakah pertambahan panjang kawat? Modulus Young baja
Y =2 x 10 11 N /m.
Penyelesaian:
Berat massa 500 kg:
mg= (500 kg ) ( 9,81 N /kg )=4,90 x 103 N
Tegangan kawat:
F 4,90 x 10 3 N
tegangan= = 2
=3,27 x 108 N /m 2
A ( 0,15 x 10 m )
−2
∆ L=( tegangan
Y ) L=¿
Tekanan oleh fluida terhadap benda.
Rasio tekanan terhadap penurunan dalam volume F V
(−∆V /V ) dinamakan modulus limbak (modulus bulk) B:
F
−p F
B=
∆ V /V
F F
1 −∆ V
K= =
B p .V
Contoh: Sebuah bola timah bervolume 0,50 m 3, ditekan 2,0 × 107 Pa. Modulus bulk
timah 4,2 × 1010 Pa. Tentukan perubahan volume bola.
Penyelesaian:
Gunakan persamaan:
−P
B=
∆V
V
3 7
−V . P −( 0,5 m )( 2,0 × 10 Pa )
∆V = = =−2,4 ×10−4 m3
B ( 4,2 ×1010 Pa )
Tekanan di dalam air P:
Tekanan di dalam air akan bertambah dengan
bertambahnya kedalaman.
Tekanan atmosfir berkurang bila ketinggiannya
bertambah.
Tekanan di dasar kolom harus lebih besar dari
tekanan di bagian atas kolom untuk menopang
berat kolom.
Dalam keadaan setimbang: gaya neto ke atas sama
dengan berat kolom
Jadi:
P2 . A−P1 . A−Mg=0
P=PO + ρg h
Hukum Pascal:
Tekanan yang diberikan pada suatu fluida yang tertutup diteruskan tanpa
berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana.
Contoh: Penerapan pada alat pengangkat mobil.
Tekanan di titik 1 sama dengan di titik 2, sehingga:
F 1 F2 F F
P1=P2 atau = atau 21 = 22
A1 A2 d1 d2
Contoh: Penghisap besar pada sebuah dongkrak hidrolik mempunyai jari-jari 20 cm.
Berapakah gaya yang harus diberikan pada penghisap kecil berjari-jari 2 cm untuk
mengangkat sebuah mobil yang massanya 1500 kg?
Penyelesaian:
A1 r1 2 2 cm 2
F 1=( ) () (
A2
F2 =
r2
F 2=
20 cm )
( 1500 kg ) ( 9,8 m . s−2 )=147 N
P−PO =P gauge =ρ . g . h
maka:
h 40
ρ2= 1 ρ1= ( 1000 kg .m−3 ) =1290 kg . m−3
h2 31
Gaya Apung B
Gaya yang diberikan fluida pada benda yang tenggelam di
dalamnya.
Besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Tidak bergantung pada komposisi atau bentuk benda.
B=hhh ρ f g V f
Sebuah benda akan mengapung dalam fluida, jika kerapatan benda lebih kecil dari
kerapatan fluida.
Benda dalam keadaan seimbang static, sehingga:
Gaya apung = berat benda
atau
B=F g → ρf g V f =ρ b g V b
atau
ρb V f
=
ρf V b
Prinsip Archimedes
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida,
diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan.
Persamaan Konntinuitas:
V 1=V 2 → A 1 ∆ x 1= A 2 ∆ x 2
atau
A1 v 1 ∆ t 1 =A 2 v 2 ∆ t 2
A 1 v 1= A 2 v 2
Atau
Q= A . v=konstan
Contoh: Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jari-jari 0,3 cm, di
mana kelajuannya 10 cm/s, ke dalam daerah di mana jari-jari berkurang menjadi 0,2
cm karena penebalan dinding (arteriosclerosis). Berapakah kelajuan darah di bagian
yang lebih kecil?
Penyelesaian:
A r 2 0,3 2
A2 () ( )
v 2= 1 v 1= 1 v 1=
r2 0,2
( 10 cm/s )=22,5 cm/s
Hukum Bernoulli:
1
P+ ρ . g . y + ρ . v 2=tetap
2
1 1
P1 + ρ . g . y 1+ ρ. v 21 =P 2+ ρ. g . y 2 + ρ . v 22
2 2
1
P1 + ρ ( v 21−v 22 )=P 2
2
Dengan subsitusi: p2=20 kPa
Hukum Toricelli
Sebuah tangki air yang besar mempunyai lubang yang kecil
pada jarak h di bawah permukaan air.
Aplikasi persamaan Bernoulli di titik a (air relative diam) dan
b:
1
P2 + ρ . g . y 2=P1 + ρ . g . y 1+ ρ v 21
2
Contoh: Pada gambar di atas, (a) tentukan laju air keluar lubang pada kedalaman 50
cm, dan (b) jarak mendatar yang dicapai air, jika kedalaman total air 350 cm.
Penyelesaian:
(a) Laju keluar air:
v 2=√ 2 g h=√2 ( 9,8 m/ s2 ) ( 0,5 m )=3,13 m/s
(b) Jarak mendatar:
1
∆ y =v Oy t− g t 2 →−3=( 0 ) t −( 4,9)t 2
2
t=0,782 s
x=v ox t=( 3,13 ) ( 0,782 )=2,45 m