Anda di halaman 1dari 10

BAB IX

PADATAN DAN FLUIDA

Kerapatan sebuah zat padat atau zat cair adalah rasio massa terhadap volumenya:

m
ρ=
V
Satuan ρ : kg/m3; gr/cm3; gr/liter.

Contoh: Segalon air mineral bervolume 19 liter. Jika kerapatan air 1 kg/ l , tentukan
massa air tersebut. Abaikan massa gallon.
Penyelesaian:
m=ρ . V =( 1 kg /l ) ( 19 l )=19 kg

Tegangan dan Regangan


Tegangan tarik: rasio gaya tarik F terhadap
luas penampang A. L
F L
Tegangan=
A

F
A

Akibat ditarik batang bertambah panjang sebesar ∆ L. Perbandingan antara ∆ L


dengan L di namakan regangan.
∆L
Regangan=
L

Modulus Young Y: rasio tegangan terhadap regangan dalam daerah linier:

Tegangan F. L
Y= =
Regangan A . ∆ L

Jadi:

F .L
Y= ( dalam N /m2 )
A.∆ L
Contoh: Massa 500 kg digantungkan pada kawat baja 3 m yang luas penampangnya
0,15 cm2. Berapakah pertambahan panjang kawat? Modulus Young baja
Y =2 x 10 11 N /m.
Penyelesaian:
Berat massa 500 kg:
mg= (500 kg ) ( 9,81 N /kg )=4,90 x 103 N
Tegangan kawat:
F 4,90 x 10 3 N
tegangan= = 2
=3,27 x 108 N /m 2
A ( 0,15 x 10 m )
−2

∆ L=( tegangan
Y ) L=¿
Tekanan oleh fluida terhadap benda.
Rasio tekanan terhadap penurunan dalam volume F V
(−∆V /V ) dinamakan modulus limbak (modulus bulk) B:
F
−p F
B=
∆ V /V
F F

Kompresiblitas (k) invers B.


F V  V

1 −∆ V
K= =
B p .V

Contoh: Sebuah bola timah bervolume 0,50 m 3, ditekan 2,0 × 107 Pa. Modulus bulk
timah 4,2 × 1010 Pa. Tentukan perubahan volume bola.
Penyelesaian:
Gunakan persamaan:
−P
B=
∆V
V

3 7
−V . P −( 0,5 m )( 2,0 × 10 Pa )
∆V = = =−2,4 ×10−4 m3
B ( 4,2 ×1010 Pa )
Tekanan di dalam air P:
 Tekanan di dalam air akan bertambah dengan
bertambahnya kedalaman.
 Tekanan atmosfir berkurang bila ketinggiannya
bertambah.
 Tekanan di dasar kolom harus lebih besar dari
tekanan di bagian atas kolom untuk menopang
berat kolom.
 Dalam keadaan setimbang: gaya neto ke atas sama
dengan berat kolom
Jadi:
P2 . A−P1 . A−Mg=0

karena: M =ρV =ρA ( y 1− y 2 ), maka:


P2 A−P1 A=ρA ( y 1− y 2 ) g

P2=P :tekanan pada kedalam h , P1=PO=1 atm , dan y 1− y 2=h ,maka :

P=PO + ρg h

Contoh: Tentukan tekanan di kedalaman 10 m di bawah permukaan danau bila


tekanan di permukaan danau adalah 1 atm = 101 kPa.
Penyelesaian:
P=PO + ρ .h . g=101 kPa+ ( 1000 kg . m−3 ) ( 10 m )( 9,8 N /kg )=9,91 kPa

Hukum Pascal:
Tekanan yang diberikan pada suatu fluida yang tertutup diteruskan tanpa
berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana.
Contoh: Penerapan pada alat pengangkat mobil.
Tekanan di titik 1 sama dengan di titik 2, sehingga:

F 1 F2 F F
P1=P2 atau = atau 21 = 22
A1 A2 d1 d2

Karena d 2 >d 1, maka F 2> F 1

Contoh: Penghisap besar pada sebuah dongkrak hidrolik mempunyai jari-jari 20 cm.
Berapakah gaya yang harus diberikan pada penghisap kecil berjari-jari 2 cm untuk
mengangkat sebuah mobil yang massanya 1500 kg?
Penyelesaian:
A1 r1 2 2 cm 2
F 1=( ) () (
A2
F2 =
r2
F 2=
20 cm )
( 1500 kg ) ( 9,8 m . s−2 )=147 N

Manometer pipa terbuka


Manometer ini untuk mengukur tekanan yang tidak
diketahui P. Perbedaan P−PO sama dengan ρ . g . h.
Tekanan gauge: perbedaan antara tekanan “absolut” P
dan tekanan atmosfir PO.

P−PO =P gauge =ρ . g . h

Alat ukur lain untuk mengukur tekanan adalah barometer


(oleh Toricelli). Tekanan udara luar (tekanan atmosfir):
PO =ρ . g . h

Pada percobaan ρ Hg=13,595 ×10 kg /m , h = 0,76 m dan g =


3 3

9,8065 m/s2, maka tekanan udara luar:

PO =1,013× 105 Pa=1atm


Contoh: Gambar di bawah ini menunjukkan kolom air
setinggi 40 cm seimbang dengan kolom cairan lain setinggi
31 cm. berapakah rapat massa cairan?
Penyelesaian:
Tekanan di kanan A dan kiri A adalah sama (kedaan
seimbang) sehingga:
h1 ρ1 g=ρ2 ρ2 g

maka:
h 40
ρ2= 1 ρ1= ( 1000 kg .m−3 ) =1290 kg . m−3
h2 31

Gaya Apung B
 Gaya yang diberikan fluida pada benda yang tenggelam di
dalamnya.
 Besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
 Tidak bergantung pada komposisi atau bentuk benda.

B=F 2−F 1=ρf gA ∆ h=hhh ρ f g V f

Jadi besar gaya apung:

B=hhh ρ f g V f

V f : vilume fluida yang dipindahkan

Sebuah benda akan mengapung dalam fluida, jika kerapatan benda lebih kecil dari
kerapatan fluida.
Benda dalam keadaan seimbang static, sehingga:
Gaya apung = berat benda
atau
B=F g → ρf g V f =ρ b g V b

atau
ρb V f
=
ρf V b
Prinsip Archimedes
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida,
diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan.

Contoh: Sebuah gabus mempunyai kerapatan 200 kg/m 3.


Tentukan bagian volume gabus yang tenggelam.
Penyelesaian:
Dalam keadaan setimbang: berat gabus = gaya apung
V ' ρ b 200 1
ρb . g . V = ρf . g . V →' = = =
V ρ 1.000 5

Jadi 1/5 gabus tenggelam.


Contoh: Massa suatu balok aluminium adalah 25 gr. T
Berapakah volumenya? Berapakah tegangan di tali yang
menggantungkan balok itu ketika balok tersebut
terendam keseluruhannya di dalam air? Massa jenis
aluminium adalah 2700 kg/m3.
Penyelesaian:
Volume balok:
m 0,025 kg
V= = =9,26 x 10−6 m 3=9,26 cm3
ρ 2700 kg/m 3

Tegangan tali FT:


F T + gaya apung=m g

gaya apung=berat air yang dipinda h kan= ρair g V f

gaya apung=( 9,26 x 10−6 m 3 ) ( 1000 kg / m3 ) ( 9,8 m/s 2 )=0,091 N


F T =( 0,025 kg ) ( 9,8 m/s 2 )−0,091 N=0,154 N
Fluida Bergerak
Syarat-syarat:
 Aliran nonturbulen (teratur)
 Keadaan tunak (steady)
 Nonviskus (tidak kental)
 Inkompresibel

Persamaan Konntinuitas:
V 1=V 2 → A 1 ∆ x 1= A 2 ∆ x 2
atau
A1 v 1 ∆ t 1 =A 2 v 2 ∆ t 2
A 1 v 1= A 2 v 2
Atau
Q= A . v=konstan

Q : laju aliran volume (debit) dalam m3/det.

Contoh: Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jari-jari 0,3 cm, di
mana kelajuannya 10 cm/s, ke dalam daerah di mana jari-jari berkurang menjadi 0,2
cm karena penebalan dinding (arteriosclerosis). Berapakah kelajuan darah di bagian
yang lebih kecil?
Penyelesaian:
A r 2 0,3 2
A2 () ( )
v 2= 1 v 1= 1 v 1=
r2 0,2
( 10 cm/s )=22,5 cm/s
Hukum Bernoulli:
1
P+ ρ . g . y + ρ . v 2=tetap
2

Penerapan dari gambar di samping:

1 1
P1 + ρ . g . y 1+ ρ. v 21 =P 2+ ρ. g . y 2 + ρ . v 22
2 2

Contoh: Gambar di bawah ini menunjukkan


irisan melintang pipa. Di titik 1 diameter pipa
1 2
6 cm, di titik 2 harganya 2 cm. pada titik 1, 6cm 2cm
v1 =2 m/ s dan p1=180 kPa . Hitunglah v 2 dan p2.
Penyelesaian:
Persamaan kontinuitas:
A1 r1 2 6 2
v 2= v 1=
A2 ( ) ()
r2
v 1=
2
( 2 m/s )=18 m/s

Gunakan hukum Bernoulli. Karena h1 =h2 maka:


1 1
P1 + ρ v 21=P2 + ρ v 22
2 2

1
P1 + ρ ( v 21−v 22 )=P 2
2
Dengan subsitusi: p2=20 kPa

Hukum Toricelli
Sebuah tangki air yang besar mempunyai lubang yang kecil
pada jarak h di bawah permukaan air.
Aplikasi persamaan Bernoulli di titik a (air relative diam) dan
b:
1
P2 + ρ . g . y 2=P1 + ρ . g . y 1+ ρ v 21
2

Karena titik a dan b berhubungan dengan tekanan atmosfir, maka P1 ¿ P2 , sehingga


persamaan menjadi:
1
ρ . g . y 2=ρ . g . y 1 + ρ v 21
2
Atau
v1 =√2. g ( y 2− y 1 ) =√2. g . h

Ini dikenal sebagai hukum Toricelli.

Contoh: Pada gambar di atas, (a) tentukan laju air keluar lubang pada kedalaman 50
cm, dan (b) jarak mendatar yang dicapai air, jika kedalaman total air 350 cm.
Penyelesaian:
(a) Laju keluar air:
v 2=√ 2 g h=√2 ( 9,8 m/ s2 ) ( 0,5 m )=3,13 m/s
(b) Jarak mendatar:
1
∆ y =v Oy t− g t 2 →−3=( 0 ) t −( 4,9)t 2
2
t=0,782 s
x=v ox t=( 3,13 ) ( 0,782 )=2,45 m

Fluida mengalir dalam pipa:


Hukum Bernoulli:
1 1
P1 + ρ v 12+ ρg y 1=P 2+ ρ v22 + ρg y 2
2 2
Kontinuitas:
A1
A 1 v 1 = A 2 v 2 → v 2 = v1
A2
dan P1=P2=P O, sehingga:
2
1 1 A1
2
2
PO + ρ v 1 + ρg y 1=PO + ρ v + ρg y 2
2 A2 1 ( )
2
A
v1 2
[ ( )]
1− 1
A2
=2 g ( y 2− y 1 )=2 g h → v 1= √2 g h
√1−( A1 / A 2 )2
Daya angkat sayap pesawat terbang
Bila titik1: sayap bagian bawah dan titik 2: sayap bagian Tarikan/ pengereman

atas, penerapan Bernoulli:


1 1 Daya angkat
P1 + ρ v 12=P2 + ρ v 22
2 2
perbedaan tekanan sayap:
1
∆ P=P1−P2= ρ ( v 22−v 12 )
2

Anda mungkin juga menyukai