Anda di halaman 1dari 18

Karya Ilmiah

Definisi, syarat, jenis, manfaat, karakteristik, Langkah penulisan,


Definisi
Karya hasil pemikiran atau hasil penelitian yang ditulis secara
sistematis, rasional, logis, objektif, analitis, dan konsisten (taat
azas) dan netral.

• Pemaparan karya ilmiah ditulis secara mendalam dengan


menggunakan konsep berfikir analisitik untuk menjelaskan
"mengapa“ atau "bagaimana" suatu topik permasalahan itu
terjadi dan bagaimana cara pemecahannya.
• Pemaparan karya ilmiah disusun secara sistematis dengan
menggunakan alur berpikir logis yang runtut dan terarah.
Syarat Karya ilmiah
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai dengan metode ilmiah.
 Merupakan cara bekerja atau prosedur untuk memperoleh kebenaran ilmiah
yang memiliki dua tuntutan, yakni rasional dan teruji. Komponennya:
• Perumusan Masalah
• Pengajuan Hipotesis
• Verifikasi Data
• Penarikan Kesimpulan
3. Sosok tampilannya sesuai dan memenuhi syarat sebagai sosok
keilmuan
Jenis-jenis karya ilmiah
1. Makalah
• Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan
pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat
empiris dan objektif.

2. Kertas kerja
• Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada
makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat
empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan
penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk
disajikan dalam seminar atau lokakarya
Jenis-jenis karya ilmiah
3. Laporan Praktik Kerja
• Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil
temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya
ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII)

4. Skripsi
• Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis
untuk meraih gelar sarjana
Jenis-jenis karya ilmiah
5. Tesis
• Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru
dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih
mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih
gelar magister.

6. Disertasi
• Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru
yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya
ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
Manfaat Penyusunan karya ilmiah
• Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
• Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
• Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
• Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan
sistematis;
• Memperoleh kepuasan intelektual;
• Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sikap ilmiah bagi penulis
• Sikap ingin tahu  bertanya mengapa, apa, dan bagaimana;
• Sikap kritis  mencari informasi sebanyak mungkin;
• Sikap terbuka  menerima pendapat orang lain;
• Sikap objektif  menyatakan apa adanya;
• Sikap menghargai orang lain  mengutip karangan orang lain
dengan mencantumkan nama pengarang;
• Sikap berani  mempertahankan hasil penelitian;
• Sikap futuristik  mengembangkan ilmu pengetahuan lebih jauh.
Karakteristik karya ilmiah
1. Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan
berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah.

• Fungsi teori :
• Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
• Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
• Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu
gejala
• Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
Karakteristik karya ilmiah
2. Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya
dan konkret.
3. Logis
Artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri,
diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak
pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi
oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
Karakteristik karya ilmiah
5. Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah
disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem
yang berlaku, terurut, dan tertib.

6. Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut
aturan ilmiah yang berlaku.

7. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,
gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan
keraguan-raguan dalam benak pembaca.
Karakteristik karya ilmiah
8. Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara
cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan
betapa pun kecilnya.

9. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya
karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
Karakteristik karya ilmiah
10.Bahasanya Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa
yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.

11.Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional/internasional)


Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga
tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.
Langkah-Langkah penulisan karya ilmiah
1. Menemukan dan menguji gagasan
• apakah gagasan itu penting untuk ditulis?;
• apakah gagasan akan mendapat dukungan referensi yang cukup memadai?;
• apakah gagasan itu masih aktual atau baru untuk saat ini?;
• apakah gagasan yang akan ditulis dapat memberi manfaat bagi pembaca?;
• apakah gagasan sesuai dengan tema yang diminta organisasi (fakultas),
pemberi dana?
Langkah-Langkah penulisan karya ilmiah
2. Buatlah outline/kerangka karya tulis secara matang.
• Paper/makalah/artikel merupakan karya tulis ilmiah yang terbatas isinya
sehingga kerangka tulisan dalam karya ilmiah tersebut dapat berupa pokok
pokok pikiran (main idea) paragraph serta pokok-pokok isi pembahasan (mind
mapping).
• Outline ini akan menuntun penulis untuk menulis secara sistematis dan tidak
diulang-ulang. Setelah ouline disusun secara matang, penulis tinggal
mengembangkannya dalam bentuk paragraph lengkap dan menambah
dengan referensi yang mendukung.
Langkah-Langkah penulisan karya ilmiah
3. Kumpulkan semua referensi yang relevan.
• Kutip bagian-bagian referensi yang penting seperti definisi, asumsi, teori,
prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, dan kajian hasil penelitian yang relevan.
Bandingkan kutipan dari sumber yang satu dengan sumber lainnya untuk
mengetahui persamaan dan perbedaannya. Apabila terdapat dua referensi
yang berbeda pandangan, paparkan pandangan penulis untuk menetapkan
posisinya yaitu mengambil jalan tengah atau condong pada salah satu
pandangan yang lebih rasional.
• Referensi yang lengkap dapat membuat tulisan menjadi lebih meyakinkan dan
berkualitas. Ide yang bagus namun tidak didukung referensi dapat
menyebabkan karya menjadi kurang berbobot dan kurang meyakinkan untuk
diikuti oleh pembaca.
Langkah-Langkah penulisan karya ilmiah
4. Tulis semua sumber pustaka yang diacu.
• Penulisan sumber pustaka dilakukan sesuai dengan kode etik penulisan agar
penulis tidak asal menjiplak tulisan orang lain saja.

• Pengambilan referensi (acuan) yang sama tidak boleh lebih dari 10% jumlah
karya tulis ilmiah secara keseluruhan. Apabila ketentuan ini dilanggar, penulis
dapat dituntut karena telah melanggar kode etik dan melanggar hak cipta
penerbitan.
Langkah-Langkah penulisan karya ilmiah
5. Menyunting hasil tulisan sebelum dipublikasikan.
• Sebelum karya tulis dibaca orang banyak maka perlu disunting, dikoreksi atau
diedit oleh penulis sendiri dan teman sejawat. Koreksi dari penulis digunakan
untuk membetulkan kesalahan yang masih ditemukan seperti kesalahan ketik,
bahasa, ejaan dan tanda baca.
• Penulis juga perlu melihat kembali isi tulisan apakah tulisan perlu disingkat,
dipertajam, atau disederhanakan.
• Penulis harus bersikap terbuka dalam menerima saran dan kritik orang lain.
• Menyunting sebaiknya dilakukan beberapa saat setelah karya tulis selesai
dibuat. Sambil memikirkan kembali apa yang telah ditulis dan dengan pikiran
yang jernih, penulis dapat merasakan apa yang dianggap benar pada saat
menulis ternyata masih terdapat kesalahan setelah dibaca ulang pada saat
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai