MAKALAH
MAKALAH
Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat
rahmat dan kasihnya Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Kerajaan Islam di Pulau Jawa “Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran sejarah, serta bertujuan agar pembaca dapat
mengetahui penyebaran islam di Indonesia melalui kerajaan-kerajaan islam di
pulau Jawa khususnya kerajaan demak dan kerajaan mataram.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan bagi berbagai
kalangan. Penulis tahu makalah ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya.
Untuk itu penulis mohon saran serta kritik membangun dari pembaca guna dapat
memperbaiki segala kekurangan ini di kemudian hari.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB II Pembahasan
1. Kerajaan islam dipulau jawa................................................. 4
a. Kerajaan Demak .............................................................. 4
b. Kerajaan mataram............................................................. 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di pulau Jawa, ada sembilan tokoh penyebar agama Islam yang dikenal sebagai
Wali Sanga (wali sembilan). Peranan Wali Sanga antara lain:
1. Sebagai penyebar agama Islam
2. Pendukung berdirinya kerajaan Islam
3. Penasehat Raja
4. pendukung berkembangnya kebudayaan daerah yang disesuaikan dengan
Islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan Demak
Pada waktu Sunan Ampel (Raden Rahmat) wafat, maka para wali songo
berkumpul di Ampel Denta, Surabaya, mereka sepakat untuk mendirikan sebuah
pusat pemerintahan yang mengatur urusan-urusan umat Islam, juga sepakat untuk
mendirikan masjid di Bintaro.
Raden Patah adalah anak Raja Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit). Beliau
mempunyai saudara laki-laki, Raden Damar yang menjadi penguasa Majapahit di
Palembang. Kepada beliau inilah Prabu Brawijaya menitipkan ibu Raden Patah
yang sedang hamil, ia adalah seorang selir Prabu Brawijaya, maka lahirlah putra
yang diberi nama Raden Joyowiseno. Setelah besar, dia ke Jawa dan belajar
kepada Sunan Ampel. Dan Sunan Ampellah yang memberi nama Abdul Fatah
artinya pembuka pintu gerbang kemenangan.
Raden Patah (Pangeran Jimbun) kemudian dikawinkan dengan cucu raden Rahmat.
Setelah beberapa lama berguru kepada Raden Rahmat, diutuslah beliau ke Bintaro.
Di sana beliau hidup bersama isterinya mengepalai satu masyarakat kecil kaum
Islam. Keberangkatannya ke Bintaro adalah hasil kesepakatan para wali, hendak
membuat Bintaro sebagai pusat kegiatan umat Islam. Akhirnya atas usul para wali
Raden Patah diangkat menjadi adipati Bintaro (Demak) pada tahun 1462 M. Dan
atas perintah Sunan Ampel, Raden Patah ditugaskan mengajar agama Islam serta
membuka pesantren di desa Glagat Wangi (Demak).
4
B . Kerajaan Mataram
Pada masa dia memerintah Mataram goncang. Demak dan Ponorogo berontak
namun beliau dapat mengatasinya. Tahun 1612, Surabaya tidak bersedia lagi
mengakui kedaulatan Mataram. Akhirnya sultan menduduki Mojokerto, merusak
Gresik dan membakar desa-desa sekitar Surabaya. Namun Surabaya tetap bertahan,
sultan mengalami kegagalan dan wafat pada tahun 1613.
5
menurun semasa pemerintahan Amangkurat II. Satu demi satu wilayah kekuasaan
Mataram dikuasai oleh VOC (Belanda). Kemudian raja memindahkan pusat
pemerintahan dari Mataram ke Kartasura. Di tempat baru itu ia menjalankan
pemerintahan terhadap sisa-sisa wilayah Mataram, sampai ia wafat 1702.
Keruntuhan Mataram sudah diambang pintu. Tahun 1755, dengan campur tangan
VOC, kerajaan Mataram dibagi menjadi dua wilayah melalui perjanjian Giyanti,
yaitu sebagai berikut;
Pada tahun 1757, kembali dengan campur tangan VOC, Mataram terpecah belah
lagi melalui perjanjian Salatiga. Mataram menjadi kerajaan kecil sebagai berikut:
1. Kesultanan Yoyakarta
2. Kesultanan Surakarta
3. Kadipaten Pakualaman
4. Kadipaten Mangkunegaran.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kerajaan islam di jawa, mulai dari kerajaan Demak ke barat Cirebon dan banten,
dari Demak kepedalaman muncul kerajaan Pajang dan Mataram, Di pulau Jawa,
ada sembilan tokoh penyebar agama Islam yang dikenal sebagai Wali Sanga (wali
sembilan), Pada tahun 1478 Demak diproklamirkan menjadi Kerajaan Islam
pertama di Jawa.
Pada tahun 1757, kembali dengan campur tangan VOC, Mataram terpecah belah
lagi melalui perjanjian Salatiga. Mataram menjadi kerajaan kecil sebagai berikut:
1. Kesultanan Yoyakarta
2. Kesultanan Surakarta
3. Kadipaten Pakualaman
4. Kadipaten Mangkunegaran.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
7
http://id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 17 mei 2020)
http://kulimijit.blogspot.com (diakses pada tanggal 17 mei 2020)
http://jeparaku.multiply.com(diakses pada tanggal 17 mei 2020)
http://118.96.151.46(diakses pada tanggal 17 mei 2020)