Anda di halaman 1dari 9

Produk dan layanan lembaga Layanan keuangan mikro dan

Koperasi
Layanan keuangan mikro sendiri adalah layanan produk dan jasa keuangan dari berbagai
industri jasa keuangan, yang bersifat low cost atau terjangkau bagi masyarakat golongan
ekonomi menengah ke bawah. Agar layanan itu dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dari
kalangan paling bawah sekalipun, dibuat kios-kios layanan keuangan mikro dan direkrut agen-
agen layanan keuangan tanpa kantor. Di tempat dan melalui agen-agen itu para nasabah
keuangan mikro bisa mendapatkan berbagai layanan keuangan mikro, termasuk pengiriman
uang. Di bawah ini adalah produk layanan keuangan mikro yang digadang-gadang OJK untuk
masyarakat Indonesia :

TABUNGAN.

Berbeda dengan produk tabungan pada umumnya, produk tabungan layanan keuangan mikro
yang diberi nama TabunganKu tidak mengenakan biaya administrasi bulanan kepada nasabah.
Setoran awalnya pun hanya Rp 20 ribu, dengan minimum setoran Rp10 ribu. Bandingkan dengan
tabungan regular yang setoran awal mencapai Rp 500 ribu. Tentu saja, dengan kemudahan
tersebut, maka suku bunga TabunganKu lebih rendah dari tabungan regular. Asal, niatnya
memang untuk menabung – bukan untuk bertransaksi aktif.

ASURANSI.

Sepertiga penduduk Indonesia, atau 77 juta jiwa, tidak memiliki simpanan yang dapat di
andalkan, jika mereka mendapatkan musibah yang tak terduga. Di situlah asuransi mikro dapat
memberikan jalan keluar bagi keluarga berpenghasilan rendah, untuk mengalihkan risiko, agar
tidak semakin terperosok ke jurang kemiskinan. Itu sebabnya asuransi mikro biasanya
menawarkan premi murah – di bawah Rp 50 ribu. Misalnya, asuransi mikro khusus demam
berdarah – hanya Rp 20 ribu per orang per tahun, kecelakaan diri, panen gagal dan sebagainya. 

KREDIT.
Konsep kredit mikro berawal dari Grameen Bank, yang dirintis oleh Profesor Muhammad Yunus
di era ‘70-an, yang memberikan pinjaman kecil tanpa agunan kepada masyarakat miskin
Bangladesh. Tujuannya agar mereka dapat menggunakan uanga pinjaman sebagai modal
memulai usaha sendiri, sehingga dapat menghasilkan dan menciptakan hidup yang lebih
sejahtera. Itu dilakuka untuk menjembatani kesenjangan akibat banyak masyarakat yang tidak
bankable – atau tidak mampu memenuhi persyaratan untuk menikmati layanan perbankan
regular.

INVESTASI.

Sektor investasi pun tak dilupakan oleh layanan keuangan mikro, karena ada pula reksadana
mikro, yang nilai awal investasi hanya Rp 100 ribu. Padahal, biasanya untuk mulai investasi
reksadana dibutuhkan dana minimal Rp 500 ribu. Selain itu juga ada layanan pembiayaan
investasi logam mulia dengan cicilan ringan. Nasabah dapat memiliki logam mulia di akhir
cicilan, baik untuk disimpan sebagai investasi jangka panjang maupun dijual, bila terdapat
kebutuhan. (https://www.uc.ac.id/library/mengenal-produk-layanan-keuangan-mikro/)

Produk layanan Koperasi sebagai berikut: 

1. SIMPAN PINJAM

SIMPANAN

Ketentuan Umum :

 Calon penyimpan adalah karyawan atau dosen yang sudah menjadi Anggota Koperasi ADI
 Menyetorkan uang langsung ke kantor koperasi ADI atau dapat dipotongkan dari gaji

1.    Simpanan Pokok (SIMPOK)

Simpanan yang di bayarkan sekali selama menjadi anggota. Besarnya simpanan pokok di
koperasi ADI sebesar Rp 200.000,00. Simpanan pokok hanya bisa diambil kembali ketika keluar
dari keanggotaan Koperasi.

2.    Simpanan Wajib (SIMWA)


Simpanan yang wajib di bayarkan sebulan sekali. Besarnya simpanan wajib di koperasi ADI
sebesar Rp 100.000,00. Dan untuk pembayaran simpanan wajib dilakukan lewat pemotongan
gaji setiap bulannya. Simpanan ini hanya bisa di ambil kembali ketika keluar dari keanggotaan
Koperasi.

3.    Simpanan Sukarela (SIRELA)

Seperti tabungan, besaran simpanan sukarela tidak ditentukan, sesuai kemampuan anggota.
Simpanan sukarela dapat disetorkan dan diambil setiap saat, serta dapat dipotongkan dari gaji per
bulan dengan mengisi dan menandatangani formulir yang disediakan atau dapat diunduh di sini

4.    Simpanan Berjangka (SIJAKA)

Seperti deposito berjangka, simpanan berjangka merupakan simpanan yang dapat diambil sesuai
jangka waktu yang telah disepakati. Jangka waktu penyimpanan terdiri selama 3 bulan, 6  bulan
dan 12 bulan.

5.    Simpanan Pendidikan (SIPENA)

Yaitu bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana pendidikan bagi putra-
putri anggota Koperasi ADI. Penarikan dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun, pertama pada
saat ajaran baru, kedua pada saat semester.

6.    Simpanan Hari Raya (SAHARA)

Yaitu simpanan yang direncanakan untuk keperluan Idul Fitri. Penarikan dilakukan satu kali
menjelang idul fitri.

7.    Simpanan Qurban (SIQURMA)

Yaitu simpanan yang diperuntukan untuk keperluan pembelian hewan qurban. Penarikan
dilakukan satu kali menjelang ibadah qurban.

8.    Simpanan Walimah (SIWALIM)


Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang merencanakan pernikahan. Penarikan
dilakukan satu kali, satu bulan menjelang pernikahan.

9.    Simpanan Haji/umroh (SIHAJI)

Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang merencanakan untuk menunaikan
haji/umroh. Penarikan dilakukan satu kali. h.

10.   Simpanan kelahiran/aqiqah

Yaitu simpanan yang diperuntukkan bagi anggota Koperasi ADI yang menyelenggarakan
kelahiran dan aqiqah. Penarikan dilakukan satu kali menjelang kelahiran serta aqiqah

Pembiayaan

1. Pembiayaan Akad Ijarah Multi Jasa

Ketentuan Umum :

 Pembiayaan ini untuk membiayai kebutuhan anggota dalam memperoleh manfaat dan jasa,
seperti sekolah, renovasi rumah, dan keperluan lainnya.
 Syarat : Mengisi formulir pengajuan pembiayaan Reguler dengan akad Ijarah Multi Jasa
 melampirkan Fotocopy KTP dan slip gaji terbaru

2. Pembiayaan Akad Murabahah

Ketentuan Umum :

 Pembiayaan dengan prinsip jual-beli


 Memenuhi kebutuhan rumah & barang konsumtif/alat pendukung usaha anggota
 Syarat : Mengisi formulir pengajuan pembiayaan Reguler dengan akad Murabahah

3. Pembiayaan Akad Mudharabah 


Ketentuan Umum :

 Pembiayaan atas dasar kerjasama antara koperasi sebagai pemilik modal dan anggota sebagai
pengelola untuk modal suatu usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil
 Syarat : Mengisi formulir pengajuan pembiayaan Reguler dengan akad Mudharabah

4. Pembiayaan  Sebrakan

Aturan Pinjaman Sebrakan

 Pemohon harus sudah menjadi anggota koperasi ADI selama 3 bulan


 Mengisi formulir pembiayaan sebrakan
 Jangka waktu mulai 1 bulan sampai dengan 3 bulan
 Maksimal pembiayaan 5 juta
Peran Lembaga LKM terhadap pengembangan usaha (bagi
nasabah/ masyarakat/ sektor usaha, pemerintah, dsb)
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan institusi yang menyediakan jasa-jasa
keuangan kepada penduduk yang berpendapatan rendah dan termasuk dalam kelompok miskin.
LKM ini bersifat spesifik karena mempertemukan permintaan dana penduduk miskin atas
ketersediaan dana. Bagi lembaga keuangan formal perbankan, penduduk miskin akan tidak dapat
terlayani karena persyaratan yang harus dipenuhi tidak dimiliki. Dikaitkan dengan upaya-upaya
penanggulangan kemiskinan, usaha mikro, memiliki makna yang strategis. Dilihat dari perspektif
ini penguatan usaha mikro dengan wadahnya LKM berperan dalam dua saluran. Pertama, usaha
mikro dapat menciptakan kesempatan kerja, hal ini disebabkan LKM relatif padat karya dengan
modal yang kecil. Kedua, melalui pengembangan usaha mikro yang secara langsung terkait
dengan penduduk miskin yang memiliki usaha produktif.

Pemerintah mempunyai peran penting untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat


dalam kerangka keadilan distributif. Lembaga keuangan sebagai salah satu lembaga yang
berperan dalam pembangunan nasional dalam sektor ekonomi. Lembaga-lembaga yang
menamakan diri sebagai lembaga keuangan memiliki kesamaan yaitu tentang aspek yang
menyertai eksistensinya. Penyediaan landasan hukum bagi operasional lembaga LKM syariah
maupun konvensional, dalam UU No.1 tahun 2013 pasal 3 tentang lembaga keuangan mikro
yang bertujuan:

a) Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat

b) Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat

c) Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat


miskin atau berpenghasilan rendah. Pemerintah memberikan bantuan untuk pengembangan
usaha ke LKM/LKMS,dalamupayapenanggulangankemiskinan dan pengangguran.Adapun
sasaran pemberian dana bantuan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kesempatan lapangan kerja, kewirausahaan dikalanganmasyakatdenganLKM/LKMS.

(Journal.Trunojoyo.ac.id)
Persoalan & tantangan yang dihadapi oleh lembaga tsb
(berkaitan dengan perkembangan ekonomi dan teknologi
saat ini)
LKM
Adapun keenam tantangan tersebut adalah yang pertama lembaga keuangan mikro (LKM) tidak
dijamin oleh Undang-Undang (UU) namun tidak semua perbankan punya jaringan di pedesaan.
"Tidak semua perbankan punya jaringan di pedesaan, UU perbankan hanya mengizinkan bank
menghimpun sehingga securitynya sulit, lembaga keuangan mikro belum dijamin UU," jelas
Hatta.

Menurut Hatta dengan adanya UU maka akan mendorong masyarakat untuk menabung sehingga
ada perputaran dana di masyarakat yang dapat dimaksimalkan. "Ini mendiscourage masyarakat
untuk menabung, ada inefisiensi perputaran dana masyarakat. Diperlukan terlindunginya dana
masyarakat di LKM," jelasnya.

Kedua, perlunya  merumuskan dasar hukum LKM yang selaras dengan lembaga lain. "LKM
harus memberi perlindungan berasas kehati-hatian," tegasnya.

Ketiga adalah membangun pengawasan. Menurut Hatta LKM tersebar hingga wilayah terpencil
sehingga bank di daerah harus punya konektivitas.  "BPD tangani Pemda, maka harus bangun
linkages dengan UKM. BPD membangun lagi dengan sistem di atasnya. Sehingga sistem
keuangan kita terhubung, aliran dana terhubung sampai dengan pedesaan," tambahnya.

Keempat adalah pembinaan bagi usaha kecil menegah (ukm)."Pemda, khususnya provinsi.punya
kelengkapan infrastruktur. Kewenangan penerbitan izin pendirian LKM perlu ditentukan
sehingga bisa membina UKM," paparnya.

Kelima, integrasi LKM terhadap sektor keuangan."Perlu kepatuhan tata kelola yang baik serta
pengawasan yg teratur untuk memastikan keberlanjutan pelayanan keuangan lkm kepada masy
miskin dlm jangka panjang," kata Hatta.
Terakhir adalah implementasi peran pemerintah yang tepat dalam pengembangan keuangan
mikro. "ini dilakukan untuk mendorong LKM menjadi katalisator mengembangan
kewirausahaan. Membuat inkubator bisnis, tidak mungkn meningkatkan capacity bulidng kalau
tidak ada instrumennnya," tuturnya.

KOPERASI

Usaha kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap tidak penting dan disepelekan justru
sebagaian besar dapat eksis dalam menghadapi badai krisis. Sebagai contohnya banyak peluang pasar yang semula
tertutup sekarang menjadi terbuka. Contohnya, akibat mahalnya harga obat yang sebagaian besar masih harus diimpor,
produsen jamu yang membentuk koperasi mendapatkan kesempatan untuk memperluas jangkauan pasarnya.
Seandainya globalisasi benar-benar terwujud sesuai dengan terjadinya pasar bebas dan persaingan bebas, maka
bukan berarti tamatlah riwayatnya koperasi, justru koperasi harus menangkap dampak positif dari globalisasi. Sehingga
koperasi tetap berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri
menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Dampak
positif globalisasi ekonomi bagi koperasi, diantaranya :
Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo.
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia
bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan
yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan
masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik
dengan harga yang lebih rendah meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperolehpasar yang jauh lebih luas dari
pasar dalam negeri.. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. Modal dapat diperoleh dari
investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga
ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor
lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana
dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat
membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
(MEDIA.NELITI.COM)

Anda mungkin juga menyukai