Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN

Aspek Perlindungan Lingkungan

Jakarta, Agustus 2018

1
SISTEMATIKA

1. Konsep Perlindungan Lingkungan Hidup Pertambangan


2. Pokok-Pokok Pengaturan Lingkungan Hidup Pertambangan
3. Pokok-Pokok Perubahan Pengaturan Reklamasi, Pascatambang,
dan Pascaoperasi

Taman Tebing Breksi Prambanan (bekas tambang batubreksi)


sumber:
https://www.hobiwisata.com/2018/02/lokasi-dan-harga-tiket-masuk-wisata.html
2
KONSEP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN (LHP)

PERMEN ESDM NO 26/2018


wajib melaksanakan pengelolaan LHP, Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi

LAMPIRAN V KEPMEN ESDM NO 1827/2018

SISTEM PENGELOLAAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENANGGULANGAN,


eksplorasi, konstruksi, penambangan,
pengangkutan,pengolahan/pemurnian PEMULIHAN TERHADAP
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENCEMARAN/PERUSAKAN

PENGHARGAAN PENGELOLAAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN

LAMPIRAN VI KEPMEN ESDM NO 1827/2018


REKLAMASI RENCANA REKLAMASI JAMINAN REKLAMASI
&
PASCATAMBANG RENCANA PASCATAMBANG JAMINAN PASCATAMBANG

PASCAOPERASI RENCANA PASCAOPERASI


3
POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan (1)

No Kegiatan Substansi
Pengelolaan Lingkungan Hidup
1 Eksplorasi § Efisiensi pembukaan lahan
§ Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan sebelum
pengeboran, pembuatan sumur/paritan uji
§ Kajian geokimia dalam rangka studi kelayakan
2 Konstruksi § Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan
§ Pengamanan, pengelolaan tanah zona pengakaran
§ Sarana dan prasarana pertambangan dilengkapi fasilitas
pengelolaan lingkungan (drainase, kolam pengendap, oil trap)
3 Penambangan § Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan
§ Pengamanan, pengelolaan tanah zona pengakaran
§ Jarak aman penambangan/penimbunan terhadap fasilitas umum
§ Pengutamaan backfilling
§ Pengelolaan air larian permukaan, air tambang
§ Integrasi pencegahan dan penanggulangan AAT dalam
penambangan

4
POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan (2)

No Kegiatan Substansi
3 Penambangan § T. Bawah Tanah: kajian, identifikasi, dan pemantauan subsidence
§ T. Semprot, Kapal Keruk Darat: air kerja sirkulasi tertutup
§ T. Kapal Keruk Laut: pencegahan dan penanggulangan tumpahan
hidrokarbon dan bahan kimia
§ T. Ekstraksi Cair: daur ulang air kerja, pemantauan subsidence
4 Pengangkutan Pengendalian debu, pencegahan kebocoran, pencegahan dan
penanggulangan tumpahan hidrokarbon dan bahan kimia
5 Pengolahan/ § Air kerja sirkulasi tertutup atau air keluaran yang memenuhi baku
pemurnian mutu
§ Larangan penggunaan merkuri
§ Sirkulasi air kerja tertutup dan fasilitas minimum untuk pelindian
timbunan bijih

Pemantauan Lingkungan Hidup

1 Peralatan Pealatan pantau yang standar


2 Tenaga kerja Tenaga kerja pertambangan yang berkompeten
5
POKOK-POKOK PENGATURAN
Penanggulangan Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup

Tata cara baku penanggulangan pencemaran:


1. penyiapan ketentuan dan prosedur;
2. penyiapan personil dan tim yang berkompeten;
3. penyiapan sarana, peralatan dan bahan; dan
4. kesiapsiagaan dan tanggap darurat lingkungan.

sumber: https://twitter.com/greenpeaceid/status/878136035380649984
6
POKOK-POKOK PENGATURAN
Sistem Pengelolaan Perlindungan Lingkungan Hidup Pertambangan pada
kegiatan pertambangan yang wajib AMDAL

1. Kebijakan Lingkungan;
2. Perencanaan;
3. Struktur Organisasi;
4. Pelaksanaan;
5. Evaluasi;
6. Dokumentasi; dan
7. Tinjauan Manajemen.

Danau Cinta Balocci, Pangkep (bekas tambang tanah liat/batu kapur)


sumber:
https://twitter.com/makassar_guide/status/958507542404935680

7
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (1)

Perubahan pengaturan:
1. Penyederhanaan;
2. Pengaturan baru; dan
3. Penjelasan/perincian.

Tebing Koja Tangerang (bekas tambang pasir)


sumber:
https://medium.com/pergi-com/tebing-koja-destinasi-murah-meriah-nan-instagramable-di-tangerang-8516f36b29a4

8
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (2)

KETERANGAN PERMEN 7 TAHUN 2014 KEPMEN 1827 TAHUN 2018


Penyederhanaan
Rencana Reklamasi Tahap seluruh komoditas menyusun mineral bukan logam dan batuan
OP ≤5 tahun:
dimasukkan/digabungkan ke
dalam rencana Pascatambang
termasuk Jaminan Reklamasi
Laporan Pelaksanaan § permohonan pencairan Jaminan § tidak perlu ada permohonan
Reklamasi Tahap Reklamasi tersendiri pencairan
Eksplorasi dan OP § penyampaian laporan § paling lambat 31 Januari
pelaksanaan tidak diatur tahun berjalan

Konsultasi Pemangku harus berkonsultasi dengan dapat berkonsultasi dengan


Kepentingan pemangku kepentingan pemangku kepentingan untuk
yang tidak wajib AMDAL pada
saat peningkatan OP-nya
Penebaran Tanah Zona Penebaran tanah zona
Pengakaran pengakaran dilakukan setelah
ada hasil analisis kualitas tanah

9
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (3)

KETERANGAN PERMEN 7 TAHUN 2014 KEPMEN 1827 TAHUN 2018


Pengaturan Baru
Rencana Pascaoperasi - § IUP OPK Pengolahan dan
Pemurnian menyusun rencana
Pascaoperasi
§ disampaikan paling lambat 1
tahun setelah mendapatkan IUP
OPK Pengolahan dan Pemurnian
Reklamasi di Sungai - pengelolaan kualitas air,
pencegahan dan penanggulangan
erosi dan pendangkalan sungai,
serta kestabilan sempadan sungai
Sistem data dan informasi menyampaikan data spasial
dalam bentuk shape file (.shp)

Biaya Reklamasi Tahap - penyesuaian inflasi


Eksplorasi dan OP
Fasilitas Pembibitan - IUP OP wajib AMDAL perlu
membangun
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (4)

KETERANGAN PERMEN 7 TAHUN 2014 KEPMEN 1827 TAHUN


2018
Penjelasan/Perincian
Perubahan Rencana Pascatambang jika terjadi perubahan § jika ada perubahan atas
rencana Reklamasi tata guna lahan, dokumen
studi kelayakan, dan/atau
dokumen Lingkungan
Hidup
§ Jika mengajukan
perpanjangan IUP/K
Pencairan Jaminan Reklamasi Tahap OP persetujuan pencairan persetujuan pencairan
paling lambat 30 hari setelah setelah dilakukan penilaian
diterimanya laporan pencairan
Penetapan Pihak Ketiga § jika 2 tahun berturut- § jika 2 tahun berturut-
turut pelaksanaan ≤60% turut pelaksanaan ≤60%
§ diusulkan IUP/K, atau dinyatakan lalai
dievaluasi oleh § jika tidak diusulkan IUP/K,
Menteri/gubernur ditetapkan oleh
Menteri/gubernur
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGATURAN
Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi (5)

Keterangan Permen 7 Tahun 2014 Kepmen 1827 Tahun 2018


Kompetensi tenaga belum dijelaskan perencanaan dan
pelaksanaan Reklamasi dan
Pascatambang dilakukan oleh
tenaga teknis pertambangan
yang berkompeten
Pembukaan kembali area menyampaikan rencana kegiatan menyampaikan rencana kegiatan
reklamasi Penambangan dengan pertimbangan Penambangan dengan
nilai keekonomian reklamasi pertimbangan nilai keekonomian
reklamasi, perencanaan dan
pelaksanaan reklamasi kembali,
penjaminan reklamasi kembali
Kriteria keberhasilan belum dijelaskan diajukan IUP/K berdasarkan
Reklamasi selain kajian
revegetasi tahap OP
Keanekaragaman hayati belum ditegaskan reklamasi revegetasi ditujukan
untuk perlindungan
keanekaragaman hayati
Rencana Reklamasi 5 belum ditegaskan luasan reklamasi sesuai
tahun pertama ketersediaan lahan, biaya
reklamasi sesuai bukaan lahan
REKLAMASI REVEGETASI

www.minerba.esdm.go.id
REKLAMASI BENTUK LAIN
REKLAMASI BENTUK LAIN

15
Karang Benda

Land condition Mining


before mining

Back filling and Ex mined area


Regrading
Land cultivation Water treatment

Planting
Mulc 5 t/ha
Rice field

Long bean field

Page 18 Rice field


PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

JUMLAH, LUAS, LOKASI VOID SESUAI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

HARUS BERMANFAAT DAN DIKONSULTASIKAN


PENGELOLAAN
LUBANG BEKAS PENGAMANAN SESUAI KETENTUAN
TAMBANG
MONITORING DAN PEMELIHARAAN

MEKANISME SERAH TERIMA SESUAI KETENTUAN


DASAR HUKUM
KEPMEN ESDM 1827/ K/MEM/30/2018 LAMPIRAN VI : PEDOMAN PELAKSANAAN
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG SERTA PASCAOPERASI PADA KEGIATAN
USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
CONTOH PELAKSANAAN
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

22
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

23
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

24
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

25
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

26
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

27
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG

28
PENGELOLAAN LUBANG BEKAS TAMBANG
Upaya – Upaya yang harus dilakukan Seluruh Perusahaan
Pertambangan di Provinsi Kaltim untuk meningkatkan pengawasan
terhadap lubang bekas tambang, yaitu:

a. Membuat tanda peringatan yang tidak mudah dirusak

b. Melakukan jadwal patroli rutin

c. Pemagaran dengan bahan yang tidak mudah rusak

d. Memperkuat tanggul yang tidak mudah dijangkau

e. Membuat sistem pemipaan apabila air void


dimanfaatkan oleh warga sekitar
Membuat tanda peringatan yang tidak mudah
dirusak
Pemagaran dengan bahan yang tidak mudah rusak dan
penanggulan
Melakukan patroli rutin
AREA PETERNAKAN SAPI

33
PENGATURAN PETERNAKAN SAPI/PETERNAKAN SAWIT PADA LAHAN
BEKAS TAMBANG
Dasar Hukum
Permen ESDM 26 tahun 2018 (pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik)
Kepmen ESDM 1827K/30/MEM/2018 (pedoman pelaksanaan kaidah Teknik pertambangan yang baik)

• Diakomodasi dalam regulasi ESDM tapi harus tercantum


dalam Amdal, rencana Reklamasi, rencana Pascatambang
• Mengajukan kriteria khusus keberhasilan Reklamasi
• Dilakukan di Areal Penggunaan Lain (APL), bukan kawasan
hutan
• Menerapkan upaya pengamanan terhadap lahan reklamasi
yang masih dalam penjaminan supaya tidak terganggu
aktivitas penggembalaan sapi.

34
PERMASALAHAN DALAM PETERNAKAN SAPI-PERKEBUNAN SAWIT
PADA LAHAN PASCATAMBANG

• Kesesuaian RTRW program Peternakan Sapi-Perkebunan Sawit


dengan lahan pascatambang.
• Dibutuhkan perubahan rencana Reklamasi/Pascatambang
untuk mengintegrasikan reklamasi bentuk lain: peternakan
sapi/perkebunan sawit; atau
• Dibutuhkan proses penciutan lahan WIUP pada perusahaan
yang masih beroperasi apabila lahan pascatambang akan
dikonversi secara permanen menjadi peternakan
sapi/perkebunan sawit .
• Pengelolaan program peternakan sapi/perkebunan sawit yang
bertanggung jawab agar target reklamasi perusahaan
pertambangan tercapai sesuai kriteria keberhasilan yang
direncakanan.
35
PERUBAHAN RENCANA REKLAMASI/PASCATAMBANG UNTUK
MENGAKOMODASI PETERNAKAN SAPI/PERKEBUNAN SAWIT TANPA
PENCIUTAN WILAYAH IUP

• tanggung jawab kewilayahan masih berada di IUP


• dilakukan di Areal Penggunaan Lain (APL), bukan kawasan
hutan
• tercantum dalam Amdal
• mengajukan kriteria khusus keberhasilan
Reklamasi/Pascatambang
• menerapkan upaya pengamanan terhadap lahan
Reklamasi yang masih dalam penjaminan supaya tidak
terganggu aktivitas penggembalaan sapi.

36
PENCIUTAN WILAYAH IUP UNTUK DIKONVERSI PENUH KEPADA
PETERNAKAN SAPI/PERKEBUNAN SAWIT

• IUP mengajukan permohonan penciutan WIUP


• wilayah penciutan bukan wilayah sumberdaya/cadangan
• Jika terdapat lahan Reklamasi/Pascatambang pada wilayah
penciutan harus memenuhi keberhasilan
Reklamasi/Pascatambang atau dilakukan perubahan Amdal,
rencana Reklamasi, dan rencana Pascatambang yang ada
• wilayah yang diciutkan berada di Areal Penggunaan Lain (APL),
bukan kawasan hutan
• tetap menerapkan upaya pengamanan supaya aktivitas
penggembalaan sapi tidak mengganggu lahan reklamasi WIUP
• IUP sudah tidak bertanggung jawab secara kewilayahan
terhadap wilayah yang diciutkan
37
MODEL INTEGRASI PETERNAKAN SAPI DENGAN REKLAMASI LAHAN
BEKAS TAMBANG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (1)
• Usaha pembibitan dan penggemukan sapi “PESAT” (peternakan sapi terpadu)
kerjasama dengan IPB Bogor
• Luas lahan 22 ha
• Total populasi sapi Sapi pembibitan = 62 ekor; Sapi penggemukan = 65 ekor dan Sapi
perah = 20 ekor
• Total pengunjung PESAT YTD 2018 2.580 orang
• Melibatkan masyarakat peternak disekitar lokasi PT KPC
• Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan, transfer teknologi dan pendampingan
• Pengembangan UKM peternakan on-farm dan off-farm
• Format kemitraan PESAT antara PT KPC, Pemda Kabupaten Kutai Timur, perguruan
tinggi, dan masyarakat setempat

38
MODEL INTEGRASI PETERNAKAN SAPI DENGAN REKLAMASI LAHAN
BEKAS TAMBANG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (2)

• Luas Pemanfaatan Lahan Reklamasi dan


Peruntukan Untuk Peternakan Sapi di
PT Berau Coal Site Binungan seluas 92 ha
• Jenis sapi terdiri dari brahman cross, Bali
dan Donggala
• Total Jumlah sapi 230 ekor

39
www.minerba.esdm.go.id

Brown Canyon Semarang (Bekas tambang bahan galian C)


sumber:
https://id.pinterest.com/pin/714172453380403049/
40

Anda mungkin juga menyukai