Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ISU GLOBAL

TREN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH “HUBUNGAN


TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET PADA PASIEN ATAU PENDERITA
DIABETES MELITUS”

Dosen Pembimbing :
Henny Ekawati, S. Kep., Ners.,M.Kes

Oleh :
Nama: Nur Khoirun Nisa
Nim: 1902012792
Kelas: 5B keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN


2021
I.
A. Definisi Tren dan Isu Keperawatan

➢ Tren adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta.
➢ Isu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya
atau buktinya.
➢ Definisi Trend dan Issu Keperawatan
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang
praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

B. Kriteria Tren dan Isu Keperawatan

1. Kriteria Tren
➢ Terjadi pada saat ini.
➢ Dibicarakan banyak orang. Terjadi secara fakta.

2. Kriteria Isu
➢ Terjadi pada saat ini.
➢ Dibicarakan banyak orang.
➢ Belum tentu fakta.

C. Cara Mengidentifikasi Tren dan Isu Keperawatan

1. Cara Mengidentfikasi Tren


➢ Mengumpulkan informasi dan data yang sesuai dengan berita.
➢ Pastikan sumber informasi dapat dipercaya kebenarannya.
➢ Jangan mudah untuk percaya terhadap informasi yang baru saja kita dengar.
➢ Data yang diperoleh diamati dengan benar dan secara teliti agar menemukan hasil yang
maksimal.

2. Cara Mengidentifikasi Isu


➢ Cari tahu sumber data.
➢ Analisis isu yang beredar.
➢ Tanamkan prinsip bahwa isu yang beredar bukanlah fakta dan kebenaran dari isu yang
baru saja beredar belum terjamin.
➢ Persiapkan diri untuk menghadapi dan berespon terhadap isu.
➢ Pastikan isu yang beredar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
II.
D. Kasus Tren dan Isu Keperawatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET PADA PASIEN


ATAU PENDERITA DIABETES MELITUS

Pengetahuan sangat penting untuk mencegah resiko terjadinya komplikasi jangka


panjang pada pasien atau penderita diabetes melitus. Pengetahuan tentang diet diabetes melitus
(DM) merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pasien melaksanakan penanganan DM
selama hidupnya. Dalam hal ini pasien yang mengetahui diet yang baik dan benar untuk DM dan
mengikuti anjuran bahwa diet DM dapat membantu sekali untuk penyembuhan DM dan
mengurangi resiko DM, tentu akan berusaha untuk mengatur dan menerapkan kebiasaannya,
serta pola makannya sesuai aturan DM agar kadar gula tetap terkontrol sehingga tidak
menimbulkan komplikasi yang dapat memperberat kondisi pasien atau penderita DM.
Pengetahuan diet DM akan mempengaruhi sikap terhadap diet yang sesuai untuk
penderita DM sehingga akan membentuk perilaku terkait pemilihan makanan yang sesuai diet
yang dianjurkan. Seseorang dengan pengetahuan yang tinggi dan rasa keinginan ingin sembuh
pasti akan memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi, sebaliknya
seseorang dengan pengetahuan yang rendah akan berperilaku dengan memilih makanan dari
segi tampilan tanpa memperhatikan nilai gizi makanan. Jadi, pengetahuan tentang Diet DM
yang kurang dapat menyebabkan ketidaktepatan pola makan.
Pola Makan atau melakukan diet ketat merupakan salah satu pilar utama penanganan
DM. Dalam diet penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi asupan serat, karena serat
juga menjadi salah syarat dalam diet tersebut. Serat makanan memiliki manfaat yang penting
bagi kesehatan, salah satunya adalah dapat membantu mengendalikan kadar glukosa dalam
darah.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi DM mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.

III.

E. Analisa Kasus Tren dan Isu Keperawatan


Kasus tersebut merupakan salah satu tren Keperawatan Medikal Bedah (KMB). Kasus
tersebut merupakan salah satu tren didunia keperawatan karena :

1. Terjadi pada saat ini


Saat ini penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit yang banyak terjadi di kalangan
masyarakat. Penyakit ini jika tidak dapat mengkontrolnya dapat merusak sistem tubuh. Salah
satu caranya yaitu dengan mengubah pola hidup, dengan cara meningkatkan diet dan latihan
fisik . Tren yang berlaku yaitu melakukan penerapan diet sesuai anjuran yang merupakan
komponen utama dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes, akan tetapi sering kali menjadi
kendala dalam pelayanan diabetes karena dibutuhkan kepatuhan dan motivasi dari pasien itu
sendiri serta tingginya pengetahuan.
Sebenarnya pasien DM banyak yang mengetahui anjuran diet, tetapi banyak pula pasien
sekarang yang tidak mematuhinya, dan salah satunya kurangnya faktor pengetahuan yang
mendalam tentang diabetes melitus (DM). Saat pasien dalam kondisi stabil meraka menganggap
bahwa diet yang dijalankan cenderung tidak menyenangkan dan membuat mereka merasa setres
sehingga mereka makan sesuai dengan keinginannya sendiri yang membuat mereka merasa
tertarik dan dilakukan secara terus menerus sampai sebelum mereka merasakan gejala serius
terjadi, kejadian ini sudah marak sekali dan bahkan sering sekali terjadi.
Pengetahuan untuk saat ini sangat-sangat diperlukan untuk mengendalikan mengurangi dampak
yang disebabkan oleh DM serta Self-management juga mendukung dan sangat bermanfaat untuk
mengembangkan keterampilan yang dihadapi oleh pasien untuk meningkatkan keyakinan diri.
Penyakit Diabetes Melitus (DM) sering juga disebut silent killer dimana prevalensinya
dari tahun ketahun semakin meningkat. International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017
melaporkan bahwa jumlah pasien DM didunia pada tahun 2017 mencapai 425 juta orang dewasa
berusia antara 20–79 tahun Data
Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) menunjuk- kan bahwa prevalensi pasien diabetes provinsi
Jawa Timur masuk 10 besar se-Indonesia de- ngan prevalensi 6,8% (Kominfo Jatim, 2015).

2. Dibicarakan banyak orang


Penyakit diabetes dianggap penyakit yang jika kambuh langsung diberikan pengobatan
langsung sembuh dan tanpa harus melalui proses diet secara rutin karena dianggapnya malah
terlalu membuat ribet dan pusing. Serta pengetahuan yang didapatkan tentang penyakit diabetes
melitus (DM) terlalu rendah. Dan juga banyak yang mengatakan bahwa penderita dm itu tidak
perlu untuk mengatur pola makanannya secara ketat secara terus menerus.

3. Berdasarkan fakta
Salah satu anjuran dokter pada kenyataannya pada pasien DM atau penderita DM
perawatan yang harus dilakukan meliputi diet yaitu kontrol gula darah, konsumsi obat, olahraga,
dan lain-lain yang harus dilakukan sepanjang hidup. Diet ini harus dilakukan dengan ketat dan
rutin untuk memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mengubah pola hidup dan diet merupakan
hal yang sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan sama saja pasien harus merubah
kebiasaankebiasaan yang telah mereka lakukan selama berpuluh-puluh tahun yang lalu,
kemudian harus diubah secara drastis. Perubahan pola makan dan takaran diet yang dilakukan
harus sesuai apa yang dianjurkan oleh dokter.

Sebagian besar pasien DM memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan rendah dalam
menjalankan anjuran diet DM sehingga membuat mereka merasa setres. Pasien atau penderita
yang memiliki tingkat pengetahuan kurang dan rendah dalam memeroleh informasi DM dan
bahkan tidak mendapatkan sebuah penyuluhan, membuat mereka tidak mengetahui bahwa
penyakit DM membutuhkan penanganan serius.
JURNAL YANG MENDUKUNG :

1. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DIABETES SELFMANAGEMENT


DENGAN TINGKAT STRES PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENJALANI
DIET (2019)

Pengetahuan sangat penting dalam mengembangkan diabetes self-management untuk


mencegah resiko komplikasi jangka panjang dengan diet yang ketat. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan diabetes self- management dengan tingkat stres
pasien diabetes melitus yang menjalani diet. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional.
Jumlah total sampel didapatkan sebesar 106 responden dengan multistage sampling, Kriteria
inklusi meliputi pasien DM <5 tahun dengan rentang usia 35-55 tahun, tidak menggunakan
insulin injeksi, Pasien DM masih berkeluarga dan tinggal dengan keluarganya. Data didapatkan
dengan kuesioner Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire, Self- Management Dietary
Behaviors Questionnaire, dan tingkat stres menjalani diet. Kemudian dianalisis dengan uji
Spearman test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (p=0,049; r=-0,192) dan
diabetes self- management (p= 0,000; r= 0,341) memiliki hubungan terhadap tingkat stres saat
menjalani diet. Diabetes self- management memiliki hubungan yang sangat kuat dari pada tingkat
pengetahuan terhadap tingkat stres pasien diabetes yang menjalani diet. Penelitian selanjutnya
diharapkan bisa menggunakan responden dengan wilayah yang lebih luas dan serta
mengembangkan intervensi yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan tentang diet pada
pasien diabetes melitus.

2. TREND DIABETES MELLITUS TIPE 2 (2019)

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular yang
memerlukan penanganan yang tepat. DM adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa darah
meningkat diatas normal atau disebut hiperglikemia. Prevalensi DM cenderung meningkat di
Indonesia hingga tahun 2030. Penanganan yang tidak tepat akan menyebabkan komplikasi yang
serius. DM adalah utas terbesar bagi kesehatan manusia. Kecenderungan untuk meningkat
berkorelasi dengan perubahan gaya hidup dan urbanisasi.

3. PENGETAHUAN TENTANG DIET DIABETES MELITUS


BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN KLIEN MENJALANI DIET
(2018)

Data dari RSU DR. Wahidin Sudirohusodo selama setahun, pasien yang menderita Diabetes
Melitus sebanyak 709 orang, yang terdiri dari laki-laki 346 orang, perempuan 363 orang, dan dari
data klasifikasi DM, yang luka dibetik sebanyak 71 orang, yang terjadi karena salah satu
penyebabnya ketidakpatuhan menjalankan dietnya, banyaknya kasus komplikasi pada DM,
sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang diet
DM dengan kepatuhan klien menjalani diet. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan
gambaran hubungan tingkat pengetahuan tentang diet DM dengan kepatuhan klien menjalani diet
di ruang poliklinik Endokrin RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo.Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan desain penelitian analitik dengan menggunakan metode cross sectional, Populasi
adalah semua pasien DM yang datang berobat ke Poliklinik Endokrin. Sampel penelitian
menggunakan tehnik Purposive Sampling, Instrumen (alat pengumpul data) yang digunakan adalah
kuisioner, analisa yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji kai-kuadrat. Hasil dari uhi X2 dengan menggunakan SPSS diperoleh
hasil nilai X2 lebih besar dari nilai X2 tabel 0,05, sehingga ada hubungan tingkat pengetahuan
tentang diet DM dengan kepatuhan klien menjalani diet, dan nilai P lebih kecil dari intervalnya
makin bermakna suatu penelitian. Dan dari nilai odds ratio (7,250) 7,250 kali lebih besar untuk
patuh menjalani diet. Kesimpulan: menggambarkan bahwa responden yang berpengetahuan cukup
sama besar dengan yang berpengetahuan kurang dan kepatuhan terhadap diet lebih besar
dibandingkan dengan yang tidak patuh serta ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diet
Diabetes Melitus dengan kepatuhan klien menjalani diet di Ruang Poliklinik Endokrin RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Diabetes mellitus, Diet.

4. Self Management Dengan Prilaku Diet Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas (2018)

Diabetes mellitus menjadi masalah global dengan kejadian penyakit yang terus meningkat. hal
ini perlu penanganan yang baik agar tidak terjadi komplikasi. Self management merupakan suatu
metode yang dapat digunakan untuk mengontrol perilaku DM, yang bermamfaat untuk mengolah
kesehatan dan kesejahteraan melalui berbagai kegiatan dan keterampilan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh Self management terhadap perilaku diet penderita DM tipe 2.
Penelitian menggunakan Quasi-experimental design dengan menggunakan pendekatan pre and
post test non equivalent group design. Sampel terdiri dari 60 responden yang dipilih secara
purposive sampling. Hasil penelitian bahwa adanya pengaruh self management terhadap prilaku
diet penderita DM, terdapat perbedaan yang signikan perilaku diet penderita DM kelompok
intervensi sebelum dan sesudah diberikan self management ( p =0.01), adanya perbedaan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol ( p=0.00) pada penderita DM tipe 2. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa self management bermamfaat bagi pasien DM tipe 2
untuk mengontrol dan mengelolah penyakit DM yang dialami Kata Kunci :Self management, DM
tipe 2, Perilaku diet

5. HUBUNGAN KEPATUHAN DIET TERHADAP PENGENDALIAN


KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
(2021)
Kepatuhan adalah perubahan sikap dan perilaku individu yang dilakukan dan diberikan dalam
bentuk terapi baik diet, aktifitas fisik maupun minum obat. Pasien DM memiliki masalah
kepatuhan terhadap pengobatan, diketahui bahwa tingkat kepatuhan pasien DM untuk
melaksanakan diet sebesar 65% namun hanya 19% pasien yang mematuhi untuk
melaksanakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet, aktifitas
fisik, dan minum obat terhadap pengendalian kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di RS
Karyamedika Bantargebang Bekasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang
didukung oleh penelitian kualitatif dengan desain crossectional. Penelitian dilakukan pada Juni –
Agustus 2019. Sampel berjumlah 143 responden menggunakan proportionate stratified random
sampling. Analisis univariat dan bivariate menggunakan uji statistic chisquare. Terdapat hubungan
yang bermakna antara kepatuhan diet dengan nilai (p=0,000). Oleh karena itu, dukungan keluarga
dan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
pasien diabetes mellitus dalam mengendalikan kadar gula darah dengan
memberikan informasi mengenai tatalaksana diabetes mellitus sehingga dapat mengubah sikap
dan perilaku.

IV.
F. Peran Perawat dalam Tren dan Isu Keperawatan
➢ Konsultan
Perawat menjadi konsultan bagi klien yang mengalami stres saat melakukan diet dm,
sehingga dapat memberikan saran dan masukkan untuk mencari solusi yang terbaik untuk
klien.

➢ Edukator
Perawat memberikan edukasi atau informasi yang mampu meningkatkan pengetahuan bagi
klien yang susah untuk melakukan diet dm. Perawat juga memberi promosi dan edukasi
kesehatan dalam pencegahan, pengobatan, penyampaian tanda gejala serta cara penanganan dm
dengan tepat dan efisien.

➢ Kolaborator
Perawat bekerja sama dengan tim medis untuk mengobati penderita dm, dan juga pasti
dengan tim gizi guna untuk mengatur diit yang tepat.

V.
G. Aplikasi yang sudah diterapkan
Dirumah sakit dan di lingkungan masyarakat aplikasi yang diterapkan tentang
penyakit DM yaitu dengan memberikan penyuluhan2 dengan berbagai media2 serta terapi2
penyembuhannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://alfiyyahaee.blogspot.com/p/definisi-trend-dan-issue.html?m=1

http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/tren-dan-issue-keperawatan/

http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/.download/780/632

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/INC/article/view/2720

http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth/article/download/415/266

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/5290/5336

https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/203

Anda mungkin juga menyukai