M GEOGRAFI
PENELITIAN TANAH LONGSOR
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
. 1.NABILA SASKIA PUTRI AMRI
2.REZKY KURNIA
3.CICI CAYSARIA
4.ABIE WAHYU ADZANU
5.MUHAMMAD AMIN MARFIADIN
X MIPA 2
MAN 1 KONAWE
Tahun Ajaran 2021/2022
1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TANAH LONGSOR PADA TEPIAN JEMBATAN AMERORO
(2019)
Nama: Nama:
Abu jafar ,s.pd. Ayu pebriwati.S,pd
...…………. …………..
Nip. Nip
MENGETAHUI
KEPALA MADRASAH
..……………………..
Nip.196705151995031001
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA KELOMPOK 1
PENELITIAN TANAH LONGSOR PADA JEMBATAN AMERORO (2019)
Oleh:
GURU PEMBIMBING
Nama:
…………………………
Nip.
MENGETAHUI :
KEPALA MADRASAH
Nama: Nyuheri Slamet, S.pd,M.pd
..……………………..
Nip.196705151995031001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah penelitian tanah longsor di Jembatan Ameroro ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalwat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran Geografi. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Adapun Kekurangan Pada Makalah Kelompok kami Kami Meminta Maaf Karena Manusia
Tidak luput Dari kesalahan Baik itu kesalahan Besar Maupun Sekecil apapun
ABSTRAKSI
Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang berlangsung secara
perlahan. Pada beberapa jenis bencana seperti Tanah longsor di tepian jembatan ameroro di
kabupaten Konawe hampir tidak mungkin diperkirakan secara akurat kapan, dimana akan terjadi
dan besar kekuatannya. Sedangkan beberapa bencana lainnya seperti banjir, tanah
longsor,kekeringan, letusan gunung api, tsunami dan anomaly cuaca masih dapat diramalkan
menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi. Kejutan tersebut terjadi karen
kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya, akibatnya banyak
korban jiwa, korban luka-luka dan juga kerugian materi. Untuk itu sangatdibutuhkan upaya-
upaya untuk menekan timbulnya dampak bencana. Salah satu upaya tersebut adalah dengan
membantu mengumpulkan data kebutuhan di lokasi bencana dan menyalurkan bantuan yang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................1
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………...3
ABSTRAK………………………………………………………………..5
DAFTAR ISI..............................................................................................6
A.Kesimpulan ................................................................................15
B. Saran .........................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Tepian jembatan Ameroro yang Longsor sehingga Akses mengakibatkan akibat
Akses jalan yang menuju kota unaaha Lumpuh Total. [Foto istimewa]
Gambar 1.3 :polisi memberikan garis polisi pada area yg akan longsor
Gambar 1.4 : Alat berat Buldoser saat melakukan penimbunan untuk menghubungkan Jembatan Ameroro
yang terputus akibat dihantam banjir, Sabtu (15/6/2019). (Foto: Istimewa
BAB I
PENDAHULUAN
Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan
penyusun lereng (BNPB, 2008). Secara umum faktor yang menyebabkan terjadinya tanah
longsor dapat bersifat alami maupun disebabkan oleh campur tangan manusia. Faktor alami
yang mempengaruhi terjadinya tanah longsor adalah keadaan geomorfologi, iklim, geologi,
hidrologi, dan tanah. Campur tangan manusia juga dapat menyebabkan terjadinya tanah
longsor seperti aktivitas pemotongan lereng untuk keperluan pembuatan jalan, pembuatan
saluran drainase dan kolam penampungan air(Tjahjono, 2003).
Gangguan kestabilan lereng dipengaruhi oleh kondisi geomorfologi terutama faktor kemiringan
lereng, kondisi batuan ataupun tanah penyusun lereng, dan kondisi hidrologi atau tata air pada
lereng. Stabilitas tanah dipengaruhi oleh jenis tanah terhadap kapasitas menahan air serta sifat
yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah. Jumlah kejadian tanah longsor semakin
meningkat ketika memasuki musim penghujan, tidak adanya tumbuhan yang dapat mengikat
tanah dan menyerap air menyebabkan tanah mencapai tingkat kejenuhan serta ketahanan
batuan/tanah penyusun lereng menurun akan menyebabkan lereng tidak stabil di
sepanjangbidang gelincir (Kurniaet al., 2004). Daya dukung tanah di kawasan tersebut menjadi
semakin rendah akibat adanya konversi penggunaanlahan. Semakin maraknya konversi
penggunaan lahan akibat aktivitas manusia dapat memberikan kelebihan beban akibat
pembangunan timbunan dan bangunan atau beban berat yang lain di atas lereng sehingga
meningkatkan gerakan massa tanah dan menyebabkan longsor (Hardiyatmo, 2006).
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Bandarlampung menyatakan, tanah longsor pada
umumnya terjadi di daerah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan berbatu.
1.2 Rumusan Masalah
2.Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya tanah longsor diameroro
3.Untuk mencari tahu apa penyebab tanah longsor di tepian jembatan ameroro
Manfaat dilakukannya Penelitian kelompok kami (secara tidak langsung ini) adalah
sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan guna tindakan pencegahan terjadinya
tanah longsor di daerah yang rawan terutama di daerah Konawe ini , sehingga mengurangi
jumlah korban jiwa maupun materi dan juga perencanan dalam pembangunan sarana dan
prasarana.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
pencampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Pemicu dari terjadinya gerakan tanah ini adalah
curah hujan yang tinggi serta kelerengan tebing (BNPB, 2008).
Definisi Tanah Longsor Menurut Para Ahli
Skempton dan Hutchinson (1969), tanah longsor atau gerakan tanah didefinisikan sebagai
gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan atau batuan penyusun lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan peyusun lereng tersebut.
2.2 Hasil Penelitian Secara Tidak langsung (sumber internet)
Gambar 1.1: Tepian jembatan Ameroro yang Longsor sehingga Akses mengakibatkan akibat
Akses jalan yang menuju kota unaaha Lumpuh Total. [Foto istimewa]
Dari Penelitian secara tidak langsung kelompok kami dapat dikatakan bahwa tanah longsor.
yang terjadi di jembatan Ameroro terjadi karena Tingginya curah hujan merupakan salah satu
penyebab tanah longsor. Saat musim kemarau yang panjang, tanah akan mengering dan
membentuk rongga pecah-pecah atu pori-pori. Hal itu berakibat terjadinya keretakan pada
tepian jembatan tersebut
Kemudian, kala musim hujan tiba, air hujan akan masuk dan meresap ke dalam tanah yang
retak dan memenuhi rongga, sehingga terjadilah pergeseran tanah. Tanah yang bergeser
menyebabkan erosi tanah dan kemudian terjadi longsor.hujan terus menerus yang
mengakibatkan banjir sehingga tanah yang ada di tepian jembatan tidak kuat dan menjadi tanah
longsor .
Gambar 1.2 Gambar 1.3
Kemuadian Pada Gambar 1 dan 2 merupakan hasil polisi sedang memberikan garis polisi
(info kami dapat dari Sumber internet).
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Konawe, Iptu Arifin menjelaskan, longsor di
ujung jembatan ini disebabkan oleh arus sungai konaweeha yang cukup deras. Sehingga tanah
timbunan yang berada di tepian perlahan terkikis yang akhirnya menyebabkan longsor.
Kata dia, sejak meluapnya air sungai konaweeha sejumlah ruas jalan di wilayah Kecamatan
Uepai terendam banjir dengan ketinggian hinnga 60 centi meter. Karena itu, pihaknya sudah
mengarahkan pengendara untuk tidak memaksakan melewati jalur tersebut dengan
pertimbangan keamanan.
“Memang kita sudah memperkirakan dengan melihak kondisi arus sungai dan juga posisi
jembatan itu sangat rawan, sehingga selain pertimbangan tingginya air yang merendam ruaas
jalan, kita juga mengkhawatirkan kondisi jembatan,” ungkap Arifin di lokasi kejadian, Minggu
(9/6/2019).
Gambar 1.4 Alat berat Buldoser saat melakukan penimbunan untuk menghubungkan Jembatan
Ameroro yang terputus akibat dihantam banjir, Sabtu (15/6/2019). (Foto: Istimewa).
SULTRAKINI.COM: KONAWE – Jalan Jembatan Ameroro yang merupakan jalan provinsi rute
Kendari-Kolaka yang putus akibat banjir mulai diperbaiki, Sabtu (15/6/2019). Perbaikan tersebut
dilakukan dengan menimbun jalan tersebut menggunakan buldoser.
Kapolres Konawe, AKBP Muh Nur Akbar mengatakan meski akses Jembatan Ameroro sudah
bisa dilalui, namun belum diperkenankan untuk melintasinya.
“Belum bisa dibuka, masih perlu pembenahan sehingga ketika dilewati tidak membahayakan
pengendara yang melintas,” tuturnya saat meninjau perbaikan jalan tersebut.
Pantauan SultraKini.com Jembatan Ameroro hingga kini masih miring ke kanan. Belum ada
konfirmasi resmi dari pihak Kemeterian PUPR kapan jembatan tersebut akan difungsikan
kembali.
2.3 Pembahasan
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
•Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material, sedangkan
•faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan material tersebut bergerak
Meskipun Penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng
yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
•erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut
yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
•lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
•gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah
pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
•gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
•getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
Adapun Dampak Yang Di timbulkan akibat terjadinya tanah Longsor di tepian jembatan
ameroro yg mengakibatkan Jembatan putus bagi masyarakat dan lingkungan Sbb:
5.Membuat Terasering.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor utama penyebab terjadinya bencana longsor
di jembatan ameroro yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat peneliti tarik
kesimpulan faktor utama penyebab terjadinya bencana tanah longsor di jembatan ameroro ini
karena di terjang banjir kemudian banyak disebabkan oleh bertambahnya berat beban pada
lereng yang dapat berasal dari alam itu sendiri yaitu faktor curah hujan, faktor kedua
disebabkan oleh faktor kemiringan lereng yang sangat terjal, faktor ketiga disebabkan oleh
penggunaan lahan, faktor keempat disebabkan oleh keberadaan sesar, faktor kelima
disebabkan oleh kondisi geologi dan faktor keenam disebabkan oleh faktor jenis tanah karena
tekstur (komposisi) dari pada tanah pembentuk lereng sangat berpengaruh terjadinya longsor.
Hal ini dipengaruhi oleh masyarakat dalam mengembangkan pertanian/perkebunan tidak
memperhatikan kemiringan lereng, pembukaan lahan-lahan baru di lereng-lereng bukit
menyebabkan permukaan lereng terbuka tanpa pengaturan sistem tata air (drainase) yang
seharusnya dan bentuk-bentuk teras bangku pada lereng tersebut perlu dilakukan untuk
mengerem laju erosi.
B.Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sehubungan dengan faktor penyebab bencana
tanah longsor di jembatab ameroro maka peneliti dapat ajukan beberapa saran dalam penelitian
ini:
1. Untuk wilayah yang memiliki tingkat potensi longsor tinggi sebaiknya tidak digunakan untuk
pemukiman penduduk agar tidak terjadi korban akibat longsor dan pada wilayah dengan tingkat
potensi tinggi yang sudah terlanjur menjadi pemukiman, lebih baik dilakukan relokasi ke tempat
yang lebih aman dan potensi longsornya rendah.
2. Untuk Masyarakat Pada musim hujan bagi penduduk yang tinggal di wilayah potensi bencana
longsor sedang sampai tinggi, diimbau supaya selalu siap siaga dan waspada terhadap
kemungkinan terjadinya bencana longsor dan diimbau untuk menghindari wilayah bencana
longsor, terutama jika terjadi hujan dengan durasi cukup lama dan intensitasnya tinggi dan tidak
mengalihkan fungsi lahan hutan menjadi tegalan, perkebunan, ataupun area terbangun lainnya
3. Untuk Penelitian LanjutanPenelitian ini dapat ditinjak lanjuti dengan mengkaji kerentanan,
kapasitas dan risiko bahaya bencana tanah longsor yang terjadi, sehingga kerugian yang terjadi
dapat diprediksi dan dikurangi serta dapat dijadikan dasar kebijakan dalam pembangunan
DAFTAR PUSTAKA:
https://m.rri.co.id/daerah/680763/jembatan-ameroro-konawe-putus-
arus-transportasi-darat-nasional-lintas-provinsi-terhenti
https://www.liputan6.com/regional/read/3986744/jembatan-ameroro-
pupus-diterjang-banjir-akses-konawe-menuju-kolaka-putus
https://zonasultra.com/jembatan-ameroro-longsor-akses-jalan-
unaaha-kolaka-lumpuh.html/amp
https://sumberdayaair.malangkab.go.id/pd/detail?title=sumberdayaair-
opd-bagaimana-cara-menghindari-tanah-longsor
"Keterangan:
"Jadi Pada Penelitian yang Kami buat adalah Penelitian Secara Tidak Langsung yang
Dimana Info yang kelompok Kami Dapatkan itu sumbernya Berasal Dari sumber
Internet"