Anda di halaman 1dari 100

PERENCANAAN STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH


NEGERI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

DEVIA INDRIATI
NIM TK 151129

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERENCANAAN STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan

DEVIA INDRIATI
NIM TK 151129

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERSEMBAHAN

َّ ‫ِب ۡس ِمٱللَّ ِه‬


َّ ِ‫ٱلر ۡح َٰمن‬
ِ‫ٱلر ِح ِيم‬
Alhamdulillahirobbil’alamin telah usai sebuah langkah cita yang ingin
kuraih. Namun ini bukan akhir dari Perjalanan, melainkan berupa awal
dari Perjuangan.

Dengan menyebut asma Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang. Segala puji tuhan semesta alam, pemilik hari
pembalasan. Hanya Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami memohon pertolongan.

Lantunan Shalawat dalam rintihanku, menadahkan tangan seraya


berdo’a dalam syukur yang tiada terkira, tanda Terimakasih ku.
Kupersembahkan perjuanganku ini kepada orang yang sangat kucintai dan
kusayangi sebagai tanda bakti,hormat, kekuatan dan dukungan serta terima
kasih tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada:

Orangtuaku tercinta Ayahanda yang bernama Saharudin dan


Ibunda yang bernama Mursinah. Yang telah mengasuhku mulai dari lahir
hingga dewasa sekarang ini, semoga kedua orang tua selalu mendapat
rahmat dari Allah SWT, Aamiin. Adik-adikku sayang Muhammad Fahrul
Ichsan, Muhammad Nazriel Hafiq, Muhammad Mahdy Afiq, acikku
tercinta Ririn Murnia, Serta Abah Tamrin dan Nenekku Mastiyah
Terimakasih atas dukungan, semangat dan do’a kalian sehingga saya dapat
menyelesaikan program studi manajemen pendidikan di perguruan tinggi
ini.

Terimakasih untuk semua yang telah membantuku dalam


penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu memberi taufik dan
hidayah kepada kita semua Aamiin ya robbal ‘alamiin.
MOTTO

َّ ‫ِب ۡس ِمٱللَّ ِه‬


َّ ِ‫ٱلر ۡح َٰمن‬
ِ‫ٱلر ِح ِيم‬
ِ‫سِ َّماِقدَّم ۡتِ ِلغ ٖۖدِوِٱتَّقُواْ َّه‬
َِّ ِ‫ٱّللِ ِإ َّن‬
ِ‫ٱّلل‬ ُ ‫ٱّللِوِ ۡلتن‬
ٞ ‫ظ ۡرِن ۡف‬ َِّ ْ‫َٰ َٰٓيأيُّهاٱلَّذِينِِءامنُواِْٱتَّقُوا‬
ِِ٨١ِ‫يرِ ِبماِتعۡ ملُون‬ ُ ُۢ ‫خ ِب‬
ِ

Artinya : Wahai Orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT


dan Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang dilakukan pada
hari esok, dan bertakwalah kepada Allah SWT , sesungguhnya Allah
SWT maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Q.S Al- Hasyr ;
18)
KATA PENGANTAR

َّ ‫ِب ۡس ِمٱللَّ ِه‬


َّ ِ‫ٱلر ۡح َٰمن‬
ِ‫ٱلر ِح ِيم‬
Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan
kehadirat Allah Swt. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam semesta
ini, dan Yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di
kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul :“Perencanaan
Strategis Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 2 Kota Jambi”.

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana
program S.I Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari
bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. Serta usaha-
usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini
banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi.Tetapi berkat kerja keras,
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, utuk
itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, Selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I. Selaku pembantu Dekan I Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil, S.Ag. Selaku pembantu Dekan II Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
5. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd. Selaku pembantu Dekan III
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
ABSTRAK
Nama : DEVIA INDRIATI
NIM : TK151129
Judul : Perencanaan Strategis Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.

Skripsi ini membahas tentang perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu


pendidikan di madrasah tsanawiyah negeri 2 kota jambi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk memberikan jawaban
atas permasalahan yang telah diuraiakan, karena sifatnya menggunakan
pendekatan analisis deskriftif dengan menggunakan teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dapatlah
disimpulkan bahwa Perencanaan yang disusun mengacu pada 8 standard
pendidikan serta visi, misi, dan tujuan madrasah. Karena pencapaian kualitas
tersebut tidak terlepas dari visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan
serta menjadi acuan utama dalam membangun sekolah agar mampu tercapai
dengan baik. Kendala dalam peningkatan mutu pendidikan Dalam hal ini secara
khusus peneliti merumuskan ada 2 kendala yang ada dalam Madrasah Tsanawiyah
Negeri 2 Kota Jambi yaitu dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Anggaran pembiayaan Program. Solusi pada kendala peningkatan mutu yaitu
melakukan kerjasama dengan LSM serta lembaga pemerintahan. Perbaikan secara
terus menerus. Hal ini dilakukan kepala sekolah untuk membantu mengurangi
biaya yang digunakan untuk pendanaan dalam menjalankan program sekolah yang
menunjang mutu pendidikan, melakukan kegiatan pendidikan untuk peningkatan
profesionalisme guru seperti MGMP, studi banding, workshop, seminar,
melakukan kerjasama dengan SMP, SMA Negeri yang ada di Kota Jambi.

Kata Kunci : Perencanaan Strategis, Mutu Pendidikan


ABSTRACT

Name : DEVIA INDRIATI


NIM : TK151129
Title : Strategic Planning in Improving Education Quality In
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jambi City.

This thesis discusses strategic planning in improving the quality of education in


madrasah tsanawiyah negeri 2 Jambi city This study uses a qualitative approach,
in an effort to provide answers to problems that have been described, because they
use a descriptive analysis approach using data collection techniques through
observation, interviews and documentation. The results of the study can be
concluded that the compiled planning refers to 8 educational standards as well as
the vision, mission, and objectives of the madrasa. Because the achievement of
quality is inseparable from the vision, mission, and objectives of the school that
have been determined and become the main reference in building schools to be
able to achieve well. Constraints in improving the quality of education In this case
specifically the researchers formulated there are 2 obstacles that exist in the
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi, namely in terms of Human
Resources (HR) and Program Budget financing. The solution to the problem of
quality improvement is to collaborate with NGOs and government institutions.
Continuous improvement. This is done by the school principal to help reduce the
costs used for funding the running of school programs that support the quality of
education, carry out educational activities to improve the professionalism of
teachers such as MGMP, comparative studies, workshops, seminars, collaborate
with middle school, high school Country in Jambi City.

Keywords: Strategic Planning, Educational Quality


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi

MOTTO ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSRACT.................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1


B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ..................................................................................... 7

1. Manajemen Strategis ............................................................... 7


2. Pengertian Perencanaan Strategis............................................. 8
3. Konsep Perencanaan Strategis ................................................. 11
4. Mutu Pendidikan ...................................................................... 18
5. Strategi peningkatan mutu pendidikan ..................................... 22

B. Study Relevan ....................................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................ 28


B. Setting dan Subjeck Penelitian .............................................. 28
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 30
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 32
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data.................................... 34
G. Jadwal Penelitian ................................................................... 35

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ......................................................................... 37


B. Temuan Khusus dan Pembahasan ............................................ 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 61
B. Saran ......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 Profil madrasah

Tabel 4.2 Perbatasan madrasah

Tabel 4.3 Kualifikasi guru

Tabel 4.4 Nama tenaga pendidik dan pendidik

Tabel 4.5 Robel siswa

Tabel 4.6 Keadaan sarana dan prasarana

Tabel 4.7 Anggaran DIPA


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Daftar riwayat hidup

Lampiran II Instrumen pengumpulan data

Lampiran III. Daftar responden dan informan

Lampiran IV Surat Pernyataan Responden

Lampiran V. Kartu bimbingan skripsi pembimbing I

Lampiran VI. Kartu bimbingan skripsi pembimbing II

Lampiran VII. Dokumentasi Penelitian


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan


meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) menuju era globalisasi
yang penuh dengan tantangan sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan
sesuatu yang sangat fundamental bagi setiap individu. Oleh karena itu, kegiatan
pendidikan tidak dapat diabaikan begitu saja, terutama dalam memasuki era
persaingan yang semakin ketat, tajam, berat pada abad millennium ini (Rivai,
2010, hlm. 1).
Pendidikan sangat penting bagi pembangunan nasional untuk
menfokuskan pada peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu
akan diperoleh pada sekolah yang bermutu dan sekolah yang bermutu akan
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu pula. Kekuatan reformasi
yang hakiki sebenarnya bersumber dari SDM yang berkualitas, serta memiliki
visi, transparansi, dan pandangan jauh kedepan yang tidak hanya
mementingkan diri dan kelompoknya tetapi senantiasa mengedepankan bangsa
dan negara. Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pra syarat
mutlak dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan, salah
satu cara meningkatkannya melalui jalur pendidikan (Shulhan & Soim,2013,
hlm. 103)
Faktor penting yang besar dalam pengaruhnya terhadap mutu pendidikan
adalah kepala sekolah (stakeholder) sebagai pemimpin pendidikan. Kepala
sekolah merupakan pimpinan tunggal disekolah yang mempunyai tanggung
jawab untuk mengajar dan mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan pendidikan di sekolah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
sekolah (Mulyasa,2015, hlm. 181).
Kepala sekolah merupakan orang yang diberi tugas dan tanggung jawab
mengelola sekolah, menghimpun, memanfaatkan dan menggerakkan seluruh
potensi sekolah secara optimal untuk mencapai tujuan. Pengelolaan pendidikan
dengan menciptakan belajar yang kondusif secara berkelanjutan merupakan
comitment dalam pemenuhan janji sebagai pemimpin pendidikan. Tugas utama
yang di emban oleh kepala sekolah sebagai seorang pemimpin merumuskan
berbagai bentuk kebijakan yang berhubungan dengan visi, orientasi dari
strategi pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien (Sagala Syaiful, 2013,
hlm.88).
Perencanaan pendidikan memiliki posisi yang strategis dalam
keseluruhan proses pendidikan. Perencanaan pendidikan akan dapat
memberikan kejelasan arah usaha dalam proses pendidikan. Dengan kejelasan
arah ini usaha pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian,salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan terletak
pada kualitas perencanaan pendidikan yang menyeluruh (Akdon,2011, hlm.
252).
Perencanaan memiliki dua arti penting. Pertama, sebagai pijakan (titik
awal) dari keseluruhan proses manajemen. Kedua, berfungsi mengarahkan
segenap aktivitas dalam organisasi. Perencanaan secara garis besar dapat
dibedakan menjadi tiga jenis,yaitu perencanaan strategis, standing plans yaitu
rencana yang relatif baku untuk jangka waktu tertentu,dan single-use plans
yaitu rencana untuk sekali/sebuah program/kegiatan (Kompri,2017, hlm. 109).
Sekolah dalam rangka memberikan pendidikan yang berkualitas,
perencanaan pendidikan harus dirumuskan secara menyeluruh, mulai dari
tingkat nasional (makro), tingkat daerah /departemen (meso), sampai pada
tingkat insitusi/sekolah (mikro). Sejalan dengan semakin kompleknya
lingkungan internal dan eksternal pendidikan,kebutuhan melakukan
perencanaan strategis semakin diperlukan. Gejala ini perlu mendapat respon
proaktif dengan cara berupaya untuk memahami paradigma baru dalam
pengelolaan pendidikan yang menuntut kajian kontekstual tempat
institusi/organisasi pendidikan itu beroperasi. Dalam hal ini ,perencanaan
pendidikan mikro diterapkan dalam konteks penyusunan perencanaan sekolah.
Djam’an Satori menyatakan dalam Akdon (2011, hlm. 254)
mengemukakan bahwa pertimbangan kontekstual dalam menyusun
perencanaan mikro sekolah ini mencakup:
1. Analisis pihak-pihak yang berkepentingan dilakukan dengan
memperhatikan aspirasi guru-guru,murid,orang tua,administratif
masyarakat,dunia kerja dan pemerintah sebaagai stakeholder eksternal,
serta peran kepala sekolah sebagai stakeholder intenal.
2. Perumusan visi, misi dan tujuan peningkatan mutu sekolah
merefleksikan aspirasi para stakeholder. Visi, misi, dan tujuan
menunjukkan arah dan orientasi peningkatan mutu sekolah seperti yang
dikehendaki oleh stakeholdernya.
3. Perumusan bidang hasil pokok (perluasan dan pemerataan mutu,
relevansi, dan efektivitas dan efisiensi pengelolaan) perlu diartikulasikan
sebagai rumusan-rumusan yang khas untuk lembaga sekolah itu.
4. Analisis posisi mencakup kajian lingkungan internal dan eksternal
sekolah.
5. Kajian yang sistematis dan kritis terhadap lingkungan internal dan
eksternal lembaga akan melahirkan sejumlah isu-isu strategis sebagai
sumber bagi peningkatan mutu sasaran dan program prioritas.
6. Perumusan sasaran peningkatan mutu sekolah menggambarkan nilai-
nilai perubahan atau keadaan yang diinginkan lembaga.
7. Perencana perlu merumuskan dengan jelas strategi sasaran-sasaran
perencanaan dan peningkatan mutu sekolah.
8. Program peningkatan mutu lembaga sekolah diturunkan dari strategi
tindakan untuk mencapai sasaran .
9. Pelaksanaan atau implementasi suatu program merupakan fase kritis.
10. Pengendalian dan umpan balik dimaksudkan untuk meningkatkan
efektivitas pencapaian sasaran dan mengkaji aspek efisiensinya.
Perencanaan strategis adalah proses sistematik yang disepakati oleh
organisasi dan membangun keterlibatan di antara stakeholder utama tentang
prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan operasi..
Materi rencana strategi ini meliputi penetapan tujuan,sasaran,dan strategi
organisasi yang berisi kebijakan,program dan kegiatan.
Observasi awal penulis tanggal 28 Maret 2019 di MTSN 2 Kota Jambi
ini menerapkan pendekatan penyelenggaraan pendidikan yang memadukan
pendidikan agama dan pendidikan umum menjadi satu jalinan kurikulum yang
utuh dibawah naungan kementerian agama. Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTSN) 2 Kota Jambi merupakan sekolah unggulan yang berkompeten dari
kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini terlihat dari program-program dan
kegiatan di madrasah yang telah melakukan sebelumnya perencanaan strategis
dalam meningkatkan mutu madrasah sehingga mampu meraih prestasi
akademik yang membanggakan baik di tingkat kota maupun provinsi di
antaranya menjadi juara umum di kompetisi Matematika di UIN STS Jambi
dalam acara nuansa Matematika XII Se- provinsi jambi, juara 3 Olimpiade
IPA tingkat SMP- Sederajat di Gebyar Expo SMA 8 Kota Jambi , juara
harapan I pada lomba IPA dan PKN di Gebyar Prestasi tingkat SMP/MTS di
SMP Xaverius 1 Kota Jambi. Output yang dihasilkan memiliki kualitas yang
baik sehingga dapat di terima pada MA/SMA/SMK terfavorit di jambi maupun
di luar jambi. Selain itu, sekolah ini telah menyandang status akreditasi A.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian dilakukan
dengan maksud ingin mengetahui bagaimana MTSN 2 Kota Jambi melakukan
penyusunan perencanaan strategis dalam peningkatan mutu sehingga sekolah
ini terkenal berkualitas dan pernah menjadi sekolah model, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang judul: Perencanaan Strategis
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Negeri
2 Kota Jambi.
B. Fokus Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terjadi kesimpang-siuran,maka
penulis memfokuskan penelitian ini hanya pada perencanaan strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan melalui program dan kegiatan yang dilakukan
disekolah .

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok masalah yang akan
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi?
2. Bagaimana kendala perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala perencanaan strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota
Jambi.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui perencanaan strategikdalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
b) Untuk mengetahui kendala dan penghambat dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
c) Untuk mengetahui solusi dan pendukung dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
a) Kegunaan Teoritis
Memberi wawasan secara teoristik terhadapperencanaan strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota
Jambi.
b) Kegunaan Praktis.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1) Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu
(S1) dalam jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2) Sebagai bahan masukan /kontribusi bagi pihak yang terkait terhadap
perencanaan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
3) Untuk memperdalami ilmu pengetahuan yang telah penulis terima dari
dosen pembimbing di jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik
1. Manajemen Strategis
Manajemen Strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi,
implementasi strategi, serta evaluasi dan pengendalian. Manajemen strategis
menekankan pada pengamatan dan kesempatan (opportunity), ancaman
(threat) lingkungan dipandang dari sudut kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Variabel-variabel internal dan eksternal yang paling penting
untuk perusahaan dimasa yang akan datang disebut faktor strategis dan
diidentifikasi melalui analisis SWOT. Manajemen Strategis dikembangkan
dalam empat tahap, mulai dari perencanaan keuangan dasar ke perencanaan
berbasis peramalan yang biasa disebut perencanaan strategis menuju
manajemen strategis yang berkembang sepenuhnya, termasuk implementasi,
evaluasi, dan pengendalian (Mulyasa, 2007, hlm. 217-218)
Ansof berpendapat bahwa manajemen strategis adalah suatu pendekatan
yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan
organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan
meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat organisasi
(sekolah) menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.
Pendekatan yang sistematis untuk melakukan perubahan menjadi hal penting
dalam manajemen Strategik harus di pastikan bahwa tujuan akan dicapai.
Oleh karena itu para pemimpin sekolah menggunakan pendekatan yang
sistematis dalam menyusun strategi program sekolah (Syaiful Sagala, 2013,
hlm. 129).
Definisi lain tentang manajemen strategis adalah perencanaan berskala
besar (disebut perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsip), agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam
usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional untuk menghasilkan
barang atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas,dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategis) dan berbagai
sasaran (Tujuan Operasional) organisasi (Nawawi, Hadari, 2003, hlm. 149).
Manajemen strategis diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala
besar dalam arti mencangkup seluruh komponen di lingkungan sebuah
organisasi yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis (RENSTRA)
yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional (RENOP), yang kemudian
dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
Manajemen strategis adalah suatu proses perencanaan yang disusun dan
ditentukan oleh seorang pimpinan, yang jika dikaitkan dengan pendidikan
berarti kepala sekolah yang dapat dibantu oleh tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan lainnya sehingga apa yang direncanakan dapat dicapai secara
efektif dan efisien (Alam Syamsul, 2017, hlm. 17)

2. Pengertian Perencanaan Strategis


Perencanaan strategis sebagai komponen dari manajemen strategis
bertugas untuk menjelaskan tujuan dan sasaran, memilih sebagai
kebijaksanaan tertama dalam memperoleh dan mengalokasikan sumber daya
serta menciptakan suatu pedoman dalam menerjemahkan kebijaksanaan
organisasi (Steiss & Salusu, 2006, hlm. 500).
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau
mungkin timbul. Perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan,
sasaran strategi yang meliputi kebijakan dan program yang realistis dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan (Wibowo, 2013, hlm. 89)
Perencanaan strategis adalah suatu kerangka berpikir logis yang
menetapkan dimana anda berada, kemana akan pergi, dan bagaimana anda
bisa ada disana. Perencanaan strategis merupakan proses yang mengarahkan
para pemimpin dalam mengembangkan visi dalam menggambarkan masa
depan yang dikehendaki. Perencanaan berhubungan dengan dampak masa
depan dari keputusan yang dibuat sekarang yang mencakup pilihan-pilihan
yang berkaitan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Perencanaan
strategis adalah falsafah, yaitu suatu sikap, a way of life, suatu proses berpikir
dan suatu aktivitas intelektual (Steiss & Salusu, 2006, hlm. 501).
Perencanaan strategis adalah kegiatan perencanaan dari sebuah
organisasi dimana peranan manajer puncak adalah sangat penting.
perencanaan strategis memusatkan perhatian pada pelaksanaan pekerjaan
yang benar (efektivitas dan efisiensi). Perencanaan strategis juga
memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dan hal-hal yang kurang
menyenangkan yang muncul karena tujuan, sasaran dan strategi telah
dianalisis sebelumnya begitu pula dengan menganalis risiko dan peluang.
sehingga dapat membantu manajer dalam mengantisipasi masalah sebelum ia
muncul dan memecahkan masalah sebelum ia menjadi lebih berlarut-larut.
Perencanaan strategis dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan
perkembangan organisasi (Akdon, 2011, hlm. 276 ).
Mengenai pentingnya suatu perencanaan, ada beberapa ayat Al Qur’an
yang terkait dengan fungsi perencanaan diantaranya yaitu dalam Surah Al-
Hasyr ayat 18 :

ِ‫س ِ َّماِقدَّم ۡت ِ ِلغ ٖۖد ِوِٱتَّقُواْ َّه‬


َِّ ِ ‫ٱّلل ِ ِإ َّن‬
ِ‫ٱّلل‬ َِّ ْ‫َٰ َٰٓيأيُّهاٱلَّذِينِ ِءامنُواْ ِٱتَّقُوا‬
ُ ‫ٱّلل ِو ۡلتن‬
ٞ ‫ظ ۡر ِن ۡف‬
ُ ُۢ ‫خ ِب‬
ِ(ِ١٨)ِ‫يرِ ِبماِتعۡ ملُون‬

Artinya: “ Wahai Orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


SWTdan Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang dilakukan pada hari
esok, dan bertakwalah kepada Allah SWT , sesungguhnya Allah SWT maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( Al-Qur’an, 59:18 ).
Perencanaan strategis khususnya digunakan untuk mempertajam fokus
organisasi agar semua sumber organisasi digunakan secara optimal untuk
melayani misi organisasi itu. Beberapa konsep utama dalam definisi ini
menegaskan makna dari keterlibatan perencanaan strategis:
a. Prosesnya strategis sebab melibatkan bagaimana memilih, bagaimana
cara terbaik untuk menanggapi keadaan lingkungan yang dinamis dan
terkadang tidak bersahabat.
b. Perencanaan strategis itu sistematis dalam hal memerlukan apa yang
dilakukan selanjutnya terfokus dan produktif.
c. Perencanaan strategis itu mencakup Pemilihan prioritas tertentu,
pembuatan keputusan tentang tujuan dan sasaran,baik dalam jangka
panjang maupun pendek.
d. Prosesnya itu tentang membangunKomitmen (Allison&Kaye, 2004,
hlm.2).
Dalam dunia pendidikan seperti sekolah/madrasah rencana strategis
biasanya disebut atau dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Sekolah
(RKS). Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan salah satu wujud dari
fungsi manajemen sekolah yang sangat penting harus dimiliki oleh sekolah,
untuk memberi arahan dan bimbingan bagi orang yang berada disekolah
dalam rangka tujuan peningkatan dan pengembangan sekolah. Dalam
penyusunan rencana pengembangan sekolah harus memperhatikan beberapa
prinsip yaitu: mengubah kondisi nyata menjadi kondisi yang diinginkan
(ideal), mencapai prestasi siswa, membawa perubahan yang lebih baik,
peningkatan dan pengembangan yang sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, tanggap terhadap perubahan, transparan, berdasarkan kebutuhan
dan realistik sesuai dengan analisis swot. Dengan Prinsip tersebut diharapkan
akan terjadinya sumbangsih yang sangat besar terhadap pengaplikasian
rencana kerja sekolah dengan terciptanya pendidikan yang mandiri,
berkualitas, dan berdaya saing tinggi (Rojak A.I, 2017, hlm. 5).
Penyusunan Rencana Pengembangan sekolah dapat meliputi:
melakukan analisis strategis lingkungan sekolah, melakukan analisis situasi
pendidikan sekolah saat ini dan yang diharapkan pada lima tahun kedepan,
menentukan kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang
diharapkan lima tahun kedepan, merumuskan visi dan misi sekolah,
menentukan strategi pelaksanaan pada sekolah, menentukan tonggak-tonggak
kunci keberhasilan, menentukan rencana biaya (alokasi dana), dan membuat
rencana pemantauan/evaluasi (Rohiyat, 2010, hlm. 98-102).

3. Konsep Perencanaan Strategis


Konsep perencanaan strategis dimaksudkan untuk menyatukan berbagai
kegiatan dalam organisasi serta melakukan pengukuran secara
keseluruhan,konsep tersebut akan memudahkan manajer untuk menfokuskan
perhatiannya pada pencapaian hasil dalam rangka mengetahui
efektivitas,efisiensi dan ekonomisnya pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Perencanaan strategik merupakan tulang punggung dari
manajemen strategik, perencanaan yang komprehensif dan bersifat
menyeluruh mencakup penetapan dan penjabaran pencapaian tujuan.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan dalam rangka pembuatan alternatif-alternatif. Perencanaan
strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai pada kurun waktu satu sampai lima tahun dengan memperhitungkan
potensi,peluang,dan kendala yang mungkin timbul (Akdon, 2011, hlm. 277 ).
Rencana strategik mengandung visi, misi, tujuan, dan sasaran yang
meliputi kebijaksanaan, program dan kegiatan yang realistis dan disusun
sedemikian rupa dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Dalam
menyusun perencanaan strategik, terlebih dahulu setiap lembaga perlu
menentukan visi,misi,tujuan dan sasaran yang ingin dicapai mengingat bahwa
perencanaan strategik merupakan keputusan yang mendasar yang nantinya
akan dijadikan acuan operasional kegiatan lembaga terutama dalam rangka
pencapaian tujuan akhir lembaga.
Perencanaan strategik memiliki sejumlah manfaat bagi organisasi antara
lain:Organisasi dapat menyiapkan perubahan secara proaktif dalam
menghadapi perubahan dalam lingkungan organisasi yang semakin kompleks
dan perkembangan yang sangat cepat dalam era informasi, di satu sisi
menuntut adanya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat
sedangkan disisi lainnya dihadapkan pada keterbatasan sumber daya dan
tuntutan pelayanan yang semakin beragam. Perencanaan strategik akan
menuntun pada diagnosa yang tepat dan objektif, sehingga organisasi dapat
membangun strateginya sesuai dengan sumber daya yang penggunaanya
diarahkan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan
strategik memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa yang
akan datang. Perencanaan strategik bersifat fleksibel dan adaptif, walaupun
pendekatan yang digunakan adalah jangka panjang,namun bila muncul
perkembangan baru dapat dilakukan penyesuaian untuk memanfaatkan
peluang yang ada.Perencanaan strategik memperhatikan kualitas pelayanan
kepada masyarakat ,kepuasan pelanggan merupakan faktor penentu
keberhasilan bagi setiap organisasi.Implementasi perencanaan strategik akan
dapat meningkatkan komunikasi baik secara vertikal maupun horizontal antar
unit kerja (Akdon, 2011, hlm. 278).
Dalam rangka penyusunan perencanaan strategik diperlukan
keterpaduan dalam alokasi berbagai keahlian sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya agar dapat menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategik, nasional dan global. Analisis terhadap lingkungan
organisasi baik lingkungan internal maupun eksternal merupakan hal yang
sangat penting dalam memperhitungkan faktor-faktor kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan tantangan/kendala
(threats).
Perencanaan strategik harus mencakup: Pernyataan Visi , Misi , Strategi
dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi, rumusan tentang Tujuan,
Sasaran dan uraian kegiatan organisasi dan Uraian tentang cara mencapai
tujuan dan sasaran,visi,misi,dan strategi diharapkan selaras dengan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi (Akdon , 2011, hlm. 278).
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, suatu gambaran yang
menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan oleh organisasi. Perumusan visi yang jelas harus mampu:
menarik komitmen dan menggerakkan orang, menciptakan makna bagi
kehidupan anggota organisasi, menciptakan standar keunggulan, dan
menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Dasar-dasar
perumusan isi: mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah
organisasi,memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi
perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik yang ada dalam
organisasi, memiliki orientasi terhadap masa depan,sehingga segenap jajaran
organisasi harus berperan dalam mendefinisikan dan mmbentuk masa depan
organisasinya, dan mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam
lingkungan organisasi ,serta mampu menjamin kesinambungan
kepemimpinan organisasi.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
organisasi sesuai dengan visi yang telah ditetapkan,agar pencapaian tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. misi tersebut
diharapkan seluruh jajaran organisasi dapat mengenal organisasinya dan
mengetahui peran dan fungsinya,program dan kegiatan yang harus
dilaksanakan serta hasil yang harus di capai pada masa-masa yang akan
datang. proses perumusan misi harus memperhatikan masukan pihak-pihak
yang berkepentingan dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian
sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategik.
Strategi menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual,analitis,
realistis ,rasional dan komprehensif mengenai berbagai langkah yang
diperlukan dalam mencapai hasil yang konsisten dengan visi dan misi.
Strategi diperlukan dalam mencapai dan memperlancar/percepatan
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Faktor- faktor kunci keberhasilan akan lebih menfokuskan strategi
organisasi dalam mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan
efisien. uraian tentang faktor kunci keberhasilan dapat dimulai dengan
melakukan identifikasi indikator dan ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Faktor-faktor kunci
keberhasilan tersebut antara lain potensi, peluang, kekuatan, tantangan,
kendala, dan kelemahan yang dihadapi,termasuk sumber daya, dana, sarana
dan prasarana, serta peraturan perundang-undangan dan kebijakan organisasi
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya (Akdon, 2011, hlm. 279)
Dalam kerangka pikir manajemen strategik, tujuan tidak harus
merupakan target-target yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi.
pencapaian tujuan merupakan ukuran dari keberhasilan kinerja faktot-faktor
kunci keberhasilan suatu organisasi. oleh karena itu tujuan merupakan bagian
integral dari proses manajemen strategik yang di dalamnya mengandung
usaha untuk melaksanakan suatu tindakan. untuk itu tujuan haruslah
menegaskan apa (what) yang secara khusus (spesific) harus dicapai dan kapan
(when).
Pencapaian tujuan dapat menjadi tolok ukur untuk menilai kinerja
organisasi. Tujuan organisasi pada dasarnya untuk jangka panjang yang harus
diselesaikan selama waktu itu dan akan menngarahkan kinerja harian
organisasi. Beberapa kriteria tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasi visi,misi dan nilai-nilai organisasi.
b. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi
misi, program dan sub program organisasi.
c. Tujuan akan menjangkau hasil-hasil penilaian lingkungan
internal/eksternal dan yang diprioritaskan,serta mungkin dikembangkan
dalam merespon isu-isu strategik.
d. Tujuan cenderung untuk secara esensial tidak berubah,kecuali terjadi
pergeseran lingkungan,atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan
telah dicapai.
e. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang,yaitu sekurangnya 3
tahun atau lebih. pada umumnya jangka waktu tujuan disesuaikan dengan
tingkat organisasi,kondisi, posisi dan lokasi.
f. Tujuan harus dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat
ini dengan yang diinginkan.
g. Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub
program,tetapi belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.
h. Tujuan harus menantang,namun realistik dan dapat dicapai.
Perumusan tujuan biasanya hanya 2 atau 3 butir untuk setiap faktor
kunci keberhasilan, sehingga memberikan ukuran lebih spesifik dan
akuntabel. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
pada dasarnya merupakan penjabaran dari misi organisasi, oleh karena itu
maka tujuan menjadi benchmark untuk pengukuran kinerja organisasi. Tujuan
menyatakan kegiatan khusus apa (what) yang akan diselesaikan dan kapan
(when) dilakukannya (Akdon, 2011, hlm. 144).
Sasaran organisasi merupakan penggambaran hal yang ingin
diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang diambil organisasi guna
mencapai tujuan. sasaran organisasi merupakan bagian integral,tidak
terpisahkan dari suatu proses perencanaan strategik. Sasaran juga harus
menyatakan alokasi anggaran/sumber-sumber yang akan mendukung
pelaksanaan kegiatan.
Sasaran organisasi adalah penting karena merupakan salah satu tonggak
(Cornerstone) dari proses perumusan perencanaan strategik yang efektif yang
mendukung setiap butir tujuan, dan menyatakan tugas-tugas khusus
(specifictasks) yang harus dirampungkan dalam jangka waktu pendek (short-
tern) jika organisasi ingin sukses.
Rencana yang harus memenuhi sasaran suatu organisasi harus
mempunyai kualitas yang bervariasi jika diharapkan para karyawan di
berbagai tingkatan ikut ambil bagian untuk melaksanakannya. Beberapa ciri
yang sangat spesific/khusus yang dimiliki sasaran organisasi ini adalah:
a. Sasaran organisasi harus dapat diukur.
b. Sasaran organisasi harus bersifat spesifik karena merupakan panduan
(guidance) bagi keluarga organisasi yang bersangkutan.
c. Sasaran organisasi haruslah bertingkat dimana yang di bawah mendukung
yang di atasnya.(akdon,2011,hlm.148-152).
Sasaran organisasi adalah suatu pernyataan mengenai arah dan tindakan
yang diinginkan oleh organisasi diwaktu yang akan datang. strategi suatu
organisasi meliputi: kebijakan, program dan kegiatan manajemen untuk
melaksanakan misi organisasi. strategi mencakup bagaimana sasaran kinerja
harus dipenuhi, bagaimana suatu organisasi akan menitikberatkan perbaikan
pada pelanggan, bagaimana suatu organisasi akan memperbaiki kinerja
pelayanan,dan banyak hal mengenai bagaimana suatu organisasi akan
melaksanakan misinya.
Strategi bisa mengalami perubahan setiap saat sesuai dengan
lingkungan yang mempengaruhinya. strategi tidak statis melainkan dinamis.
perumusan strategi: dalam rangka membuat rencana operasioanal,para
manajer, para anggota staff kunci harus menentukan bagaimana mencapai
hasil yang diinginkan. biaya, keuntungan serta konsekuensi yang mungkin
timbul dari berbagai alternatif tindakan harus dievaluasi,dan diseleksi mana
yang paling efektif dan paling efisien.
Strategi atau cara mencapai tujuan dan sasaran dituangkan dalam
kebijakan,program akan kegiatan yang akan dilakukan setiap tahun dalam
kurun waktu lima tahun. strategi akan memperjelas makna dan hakikat suatu
rencana strategis khususnya sasaran tahunan dengan identifikasi rincian yang
sifatnya spesifik tentang bagaimana para pimpinan harus mengelolanya.
dengan kata lain strategi merupakan terjemahan pemikiran kepada tindakan
yang diarahkan pada penyelenggaraan operasional sehari-hari dari seluruh
komponen dan unsur organisasi. agar strategi dapat diterapkan dengan
baik,perlu diminta komitmen pimpinan puncak,terutama dalam menentukan
kebijakan organisasi.
Strategi menentukan garis besar atau dasar-dasar pokok pedoman
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam
bentuk kebijakan. kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan
tertentu. kebijakan merupakan kumpulan keputusan-keputusan sebagai
menentukan secara teliti bagaimana strategi akan dilaksanakan, mengatur
suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan
sasaran, menciptakan kebijakan dimana setiap pejabat dan pelaksana di
organisasi mengimplementasikan keputusan.
Program didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang dihimpun
dalam satu kelompok yang sama secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
untuk mencapai tujuan dan sasaran. Beberapa ciri program operasional adalah
sebagai berikut:
a. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk
implementasi strategi organisasi.
b. Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis
sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.
c. Program operasional merupakan penjabaran riel tentang langkah-langkah
yang diambil untuk menjabarkan kebijakan.
d. Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah (3-5
tahun) atau bersifat tahunan saja.
e. Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
f. Program kerja operasional didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan ,
sasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Kegiatan (aktivitas) instansi pemerintah merupakan penjabaran dari
program kerja operasional yang telah dibuat oleh organisasi tersebut.kegiatan
tersebut berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. kegiatan tahunan ini
menjadi bahan untuk mengevaluasi dan memperbaiki program kerja
operasional instansi pemerintah yang berdimensi lima tahunan.
Kegiatan organisasi merupakan penjabaran kebijakan sebagai arah dari
pencapaian tujuan dan sasaran yang memberikan kontribusi bagi pencapaian
visi dan misi organisasi. perhatian utama dari suatu aktivitas akan terlihat
pada tugas pokok dan fungsi,program kerja yang menjadi isu nasional,
aktivitas dominan dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi sesuai
peran pemerintah. aktivitas merupakan cerminan dari strategi konkrit
organisasi untuk di implementasikan dengan sebaik-baiknya dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran.
Rencana kegiatan terdiri dari pilihan-pilihan instansi pemerintah untuk
melaksanakan metode, proses, keterampilan, peralatan dan sistem kerja dalam
rangka mengimplementasikan program kerja operasional yang telah dibuat
dengan memperhatikan lingkungan organisasi ,baik lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal. Kegiatan ini perlu di letakkan dalam rencana
operasional secara bersama-sama. hal-hal penting dalam upaya ini antara lain:
a. Rencana operasional adalah tingkatan dimana hasil yang aktual dari suatu
program dilaksanakan.
b. Rencana operasional menggambarkan siapa yang akan bertanggungjawab
atas setiap langkah, dan kapan langkah tesebut selesai.
c. Proses berikut adalah suatu cara mengelola rencana operasional.
1) Merinci rencana operasional dalam langkah-langkah.
2) Menentukan penanggungjawab bagi implementasi rencana
operasional
3) Mengatur kerangka waktu bagi penyelesaian rencana operasional
4) Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakannya.
Akdon (2011, hlm. 153-157).

4. Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan adalah sebagai salah satu pilar pengembangan sumber
daya manusia yang sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional .
Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan
pendidikan yang berkualitas pada masa kini, pendidikan yang berkualitas
hanya akan muncul apabila terdapat lembaga pendidikan yang berkualitas.
Upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan titik strategi dalam upaya
menciptakan pendidikan yang berkualitas ( Mulyasa, 2007, hlm.216).
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai andil yang
cukup besar terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Perkembangan
dan kemajuan sekolah dapat dilihat dari kinerja kepala sekolah yang
profesional serta kepala sekolah tersebut mampu memanfaatkan sumber daya
yang ada secara efektif dan efisien. Melihat peran dan tugas kepala sekolah
yang beranega ragam tersebut kepala sekolah dihadapkan pada tantangan
untuk melaksanakan pendidikan yang terencana dan tertata serta
berkesinambungan dalam mengembangkan mutu pendidikan. Untuk itu dapat
dilakukan dengan cara seorang kepala sekolah mempunyai visi yang jelas dan
terarah (Azizah,dkk,2016. hlm 208).
Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah mempunyai tujuan untuk
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah melalui kegiatan pelaksanaan
program sekolah. Mutu pendidikan bersifat dinamis dan dapat ditelaah dari
berbagai sudut pandang. Kesepakatan tentang konsep mutu dikembalikan
pada acuan rumusan atau rujukan yang ada seperti kebijakan pendidikan,
proses belajar mengajar, kurikulum, sarana prasarana, fasilitas pembelajaran
dan tenaga kependidikan sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak yang
berkepentingan. Mutu pendidikan tidak saja ditentukan oleh sekolah sebagai
lembaga pengajaran, tetapi juga disesuaikan dengan apa yang menjadi
pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang
seiiring dengan kemajuan zaman(Sagala Syaiful, 2013, hlm. 170).
Ukuran sekolah yang bermutu dari kacamata pengguna/penerima
manfaat, pada umumnya sebagai berikut:
a. Sekolah memiliki akreditasi A.
b. Lulusan diterima di sekolah terbaik.
c. Guru yang profesional, ditunjukkan dengan hasil Uji Kompetensi Guru
(UKG) dan kinerja guru baik.
d. Hasil Ujian Nasional (UN) baik.
e. Peserta didik memiliki prestasi dalam berbagai kompetisi.
f. Peserta didik memiliki karakter yang baik.
Sekolah yang bermutu dalam kacamata pemerintah harus memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai berikut: Lulusan yang cerdas dan
komprehensif, Kurikulum yang dinamis sesuai kebutuhan zaman, Proses
pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan mengembangkan kreatifitas
siswa, Proses pembelajaran dilengkapi dengan sistem penilaian dan evaluasi
pendidikan yang andal, sahih, dan memenuhi prinsip-prinsip penilaian, Guru
dan tenaga kependidikan yang profesional, berpengalaman, dan dapat
menjadi teladan, Sarana dan prasarana yang digunakan lengkap dan sesuai
dengan kearifan lokal, Sistem manajemen yang akurat dan handal serta
Pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien (Mucktiany,dkk, 2015, hlm.
2-3).
Mutu merupakan suatu bentuk atau gambaran mengenai sebuah
organisasi atau lembaga atas kualitas yang diberikan oleh pihak produsen
kepada konsumen, artinya bahwa suatu organisasi atau lembaga dapat
mengelola dengan baik suatu organisasi atau lembaga untuk mencapai mutu
baik pada input, proses, maupun outputnya, sehingga organisasi atau lembaga
harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggannya. Dari hubungan
inilah suatu lembaga dapat dikatakan sebagai lembaga yang bermutu
(Azizah,dkk,2016. hlm 209).
Pengertian mutu secara umum mengandung makna derajat (tingkat)
keunggulan suatu produk berupa hasil kerja atau upaya baik barang maupun
jasa. Di konteks pendidikan pengertian mutu mengacu pada proses
pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu
terlibat berbagai input, seperti bahan ajar (kognitif, afektif, dan
psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana
prasarana sekolah, dukungan administrasi dan sumber daya lainnya serta
penciptaan suasana yang kondusif. Mutu dalam konteks hasil pendidikan
mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu
tertentu. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement)
dapat berupa hasil tes kemampuan akademis dan non akademis bahkan
prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat di pegang seperti
disiplin, keakraban, saling menghormati, dan kebersihan (Suryosubroto,
2010, hlm. 210)
Mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara
operasional dan efisien terhadap komponen- komponen yang berkaitan
dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen
tersebut menurut norma/standar yang berlaku. Mutu pendidikan mengacu
pada masukan, proses, luaran, dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat
dari berbagai sisi yaitu pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumber
daya manusia ,seperti kepala sekolah,guru, staf tata usaha dan siswa. kedua,
memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku-
buku ,kurikulum, prasarana,sarana sekolah dan lain-lain. ketiga, memenuhi
atau tidaknya kriteria masukan perangkat lunak seperti peraturan, struktur
organisasi,dan deskripsi kerja. keempat, mutu masukan yang bersifat harapan
dan kebutuhan,seperti visi, motivasi, ketekunan, dan cita-cita (Sudarwan,
2008, hlm.53).
Mutu proses pembelajaran mengandung makna bahwa kemampuan
sumber daya sekolah mentransformasikan beragam jenis masukan dan situasi
untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu dari peserta didik. Dilihat dari
hasil pendidikan, mutu pendidikan dipandang bermutu jika mampu
melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakulikuler pada peserta didik yang
dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program
pembelajaran tertentu.
Dari deskripsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan
adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif dan
efisien untuk melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada
peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau
menyelesaikan program pembelajaran tertentu. Mutu pendidikan bukanlah
upaya sederhana, melainkan suatu kegiatan dinamis dan penuh tantangan,
pendidikan akan terus berubah seiring dengan perubahan zaman yang
melingkarinya sebab pendidikan merupakan buah dari zaman. oleh karena
itu,pendidikan senantiasa memerlukan upaya dalam perbaikan dan
peningkatan mutu sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan
kehidupan masyarakat.
Joseph M.juran disebut bapak mutu berpandangan tentang mutu adalah:
Meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir, Perbaikan mutu
merupakan proses berkesinambungan,bukan program sekali jalan, Mutu
memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator,
Pelatihan massal merupakan prasyarat mutu, Setiap orang di sekolah mesti
mendapatkan pelatihan (Yamin& Maisah 2010, hlm. 29).
Indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Hasil akhir pendidikan.
b. Hasil langsung pendidikan, hasil langsung inilah yang dipakai sebagai
tolak pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan. misalnya
tes tertulis, daftar cek, anekdot, skala rating,dan skala sikap.
c. Proses pendidikan.
d. Instrumen input, yaitu alat berinteraksi dengan raw input (siswa).
e. Raw input dan lingkungan (Minarti Sri, 2016, hlm. 336).

5. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan


Strategi merupakan seni untuk mengelola sumber daya agar mampu
mencapai sasaran yang dituju dengan efektif dan efisien. Strategi ialah sebuah
perspektif mengenai apa yang hendak dilakukan oleh sebuah organisasi dan
apa yang sesungguhnya dilakukan oleh sebuah organisasi baik tindakannya
sejak awal memang di sengaja atau tidak. Perumusan sebuah strategi yang
dilakukan secara aktif dikenal sebagai perencanaan strategis dengan fokus
yang luas dan berwawasan jauh. Strategi menjelaskan pemikiran-pemikiran
secara konseptual,analitis, realistis ,rasional dan komprehensif mengenai
berbagai langkah yang diperlukan dalam mencapai hasil yang konsisten
dengan visi dan misi. Strategi diperlukan dalam mencapai dan
memperlancar/percepatan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan (Akdon, 2011, hlm. 279).
Peningkatan mutu pendidikan adalah suatu proses yang sistematis yang
terus menerus meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan faktor yang
berkaitan dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan
lebih efektif dan efisien. Mutu pendidikan tertuju pada mutu lulusan yang
berasal dari sekolah. Lulusan yang bermutu dihasilkan melalui proses
pendidikan yang bermutu juga. Proses pendidikan yang bermutu merupakan
bentuk dukungan dari berbagai aspek, termasuk didalamnya adanya dukungan
personalia, seperti administrator, guru, konselor, tata usaha yang bermutu dan
profesional, sarana prasarana pendidikan, fasilitas, media, sumber belajar
yang memadai, serta lingkungan yang mendukung (Priansa, dkk, 2014, hlm.
20)
Peningkatan mutu sebagai inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan
disekolah yang diharapkan dapat memberikan perubahan yang lebih baik
sesuai dengan perkembangan, tuntutan , dan dinamika masyarakat dalam
menjawab permasalahan pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah.
komponen untuk meningkatkan mutu tersebut ialah mutu sekolah, kepala
sekolah, guru, kurikulum, dukungan dana, sarana dan prasarana ,serta peran
orangtua siswa (Minarti sri, 2016,hlm.320).
Mengenai pentingnya suatu Peningkatan Mutu, ada beberapa ayat Al
Qur’an yang terkait dengan fungsi perencanaan diantaranya yaitu dalam
Surah Ar-Radd Ayat 11 :
ُ ‫ِم ُۢن ِب ۡي ِن ِيد ۡي ِه ِو ِم ۡن ِخ ۡل ِف ِِهۦ ِي ۡحف‬
ِ‫ظون ِهۥُ ِ ِم ۡن ِأ ۡم ِر ِ َّه‬
َِّ ِ ‫ٱّللِ ِ ِإ َّن‬
ِ‫ٱّلل َِل‬ ِ ‫ت‬ٞ ‫ل ۥهُ ِ ُمع ِق َٰب‬
ِ‫س َٰٓو ٗءا ِفَل‬ َِّ ِ ‫يُغ ِي ُر ِما ِ ِبق ۡو ٍم ِحت َّ َٰى ِيُغ ِي ُرواْ ِما ِ ِبأنفُ ِس ِه ۡهم ِو ِإذِآَٰ ِأراد‬
ُ ِ ‫ٱّللُ ِ ِبق ۡوم‬
ِ ‫مردَِّل ههِۥُِوماِل ُه‬
ِ(٨٨)ِ‫مِمنِدُونِِۦهِ ِمنِوا ٍل‬

Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya


bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah SWT. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehinga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain dia” ( Al-
Qur’an, 13:11).
Faktor-faktor utama Peningkatan Mutu Pendidikan Untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolahjika sebuah institusi hendak
meningkatkan mutu pendidikannya maka minimal harus melibatkan lima
faktor yang dominan, yaitu:
1. Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan
memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras,
mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja,
memberikan layananyang optimal, dan disiplin kerja yang kuat.
2. Guru; pelibatan guru secara maksimal, dengan meningkatkan kompetensi
dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, lokakarya serta pelatihan
sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.
3. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat “
sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah
dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa.
4. Kurikulum; adanya kurikulum yang konsisten, dinamis, dan terpadu dapat
memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga
goals (tujuan ) dapat dicapai secara maksimal.
5. Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada
lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat)
tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan atau instansi pemerintah
sehingga output dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja (Sudarwan
Danim , 2007, hlm.56).
Keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan baik
internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu
memberikan pelayanan sama atau melebihi harapn pelanggan. Dilihat jenis
pelanggannya, maka sekolah dikatakan berhasil jika; a. Siswa puas dengan
layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran yang diterima, puas
dengan perlakuan guru maupun pimpinan, puas dengan fasilitas yang
disediakan sekolah. b. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap
anaknya maupun layanan orang tua, misalnya puas karena menerima laporan
periodik tentang perkembangan siswa maupun program atau kegiatan
sekolah. c. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya
pembagian kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan , gaji/honorarium
dan sebagainya (Shulhan & Soim, 2013, hlm.118).
Arif Rachman mengatakan bahwa setidaknya ada 4 hal penting yang
dapatmeningkatkan mutu pembelajaran dan berlanjut pada mutu pendidikan
di sekolahadalah:
1. Peningkatan mutu: Sekolah harus menjadi tempat yang unggul
untukkegiatan pembelajaran, memenuhi dan menyesuaikan tuntutan dan
harapanundang-undang pendidikan, visi, misi, dan tuntutan zaman, upaya
sistematis danterencana ke arah perbaikan/peningkatan mutu pendidikan,
2. Aspek peningkatanmutu: Lingkungan pembelajaran yang menyenangkan
dan menantang, partisipasiaktif siswa, guru, orangtua, dan semua
pemangku pendidikan, manajemen yangbertanggung jawab baik moral,
mandat, manusia, dan modal, memiliki standarsekolah, baik nasional dan
internasional, SDM yang akuntabel, akseptabel, danavailabel,
3. Faktor utama peningkatan mutu sekolah: Pendidik dan tenagakependidikan
yang professional, proses pembelajaran aktif yang ditunjang olehfasilitas
pembelajaran, partisipasi siswa dan orangtua siswa kepada
programsekolah, supervisi secara konsisten, kontinue, dan konsekuen
(pengawasan yangsehat, terhadap program, pemberdayaan manusia, dan
keuangan), kemitraan(pemerintah, LS, PT, badan internasional dan
lainnya),
4. Program penunjangperbaikan mutu: Kreativitas kemasan kurikulum
(intrakurukuler dan ekstrakurikuler), siswa siap menghadapi program
pembelajaran (kesehatan,mental, pengetahuan, kebersamaan, memahami
kegunaan), keadaan keuanganyang realistis dan sumber yang terpercaya
(Moch. Saifulloh dkk ,2012, hlm.209).
Di antara komponen tersebut, komponen yang paling berperan dalam
meningkatkan mutu ialah peran dan fungsi guru serta kepemimpinan kepala
sekolah agar semakin profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Transformasi menuju mutu terpadu dalam pendidikan prosesnya dimulai
dengan mengembangkan suatu visi mutu dengan upaya difokuskan pada
pemenuhan berbagai kebutuhan dari pelanggan, mempersiapkan secara total
keterlibatan masyarakat dalam suatu program, menyusun beberapa sistem
untuk mengukur nilai tambah dari pendidikan, sistem penunjang tempat staf
dan peseta didik perlu mengelola perubahan, dan melakukan upaya
peningkatan dan perbaikan terus-menerus kemudian senantiasa berusaha
menghasilkan produk pendidikan ke arah yang lebih baik. Kepala sekolah dan
guru diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya, dalam meningkatkan
kinerjanya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Peningkatan mutu
pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya
melalui olahhati,olahpikir,olahrasa dan olahraga memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global (Minarti sri, 2016,hlm.321).

B. Studi Relevan
Berdasarkan penelurusan yang penulis lakukan bahwa beberapa
penelitian yang berkaitan dengan perencanaan strategis telah di teliti beberapa
peneliti sebelumnya yaitu:
1. Dwi Astuti dengan judul penelitian “Implementasi Perencanaan Strategis
Dalam Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik di Madrasah Aliyah
Dinniyah Putri” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi
:observasi,wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu
implementasi perencanaan strategis di MA Diniyyah putri lampung sudah
bagus meliputi perencanaan renstra,pelaksanaan renstra,dan evaluasi
renstra. Membentuk pemrakarsa pembuatan renstra,mengkaji berbagai
peraturan dan kebijakan peningkatan mutu pendidik,menciptakan visi misi
& nilai-nilai madrasah,dan menganalisis SWOT sesuai kondisi sekolah.
melaksanakan rapat dan pelatihan. serta mengevaluasi program dan
kegiatan yang dilakukan selama setahun kedepan.
2. R Yuhani'ah dengan judul penelitian “Perencanaan Strategik Mutu Sumber
Daya Manusia di STAI Ma'arif Lampung Tengah”. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
triangulasi data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian
ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
Renstra STAI Ma‟arif Rencana Strategik (Renstra) di STAI Ma‟arif
Kalirejo, merumuskan visi, misi dan tujuan, menganalisis
pasar, menganalisis SWOT, merencanakan operasional,
kebijakan dan perencanaan mutu, merumuskan biaya mutu dan
yang terakhir mengevaluasi.
3. Syamsul Alam dengan judul penelitian” Implementasi Perencanaan
Strategis Dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 2
Jeneponto Kabupaten Jeneponto” Pendekatan Deskriptif, teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
triangulasi data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian
ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian
Renstra di SMAN 2 Jeneponto sudah bagus dalam pengembangan sarana
dan prasarana sesuai dengan perencanaan menggunakan metode Analisis
SWOT yakni melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimiliki sekolah.
Atas dasar penusuran kajian empirik yang peniliti lakukan
menunjukkan bahwa secara subtansi memiliki perbedaan yang signifikan
dengan peneliti yang sebelumnya. Artinya secara keseluruhan penelitian
mempunyai kajian yang berbeda dengan penelitian diatas. Namun demikian ,
pada sisi Konsep tidak menutup kemungkinan memiliki persamaan
pendekatan .
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian


1. Pendekatan Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Lexy J.Moleong, 2004,
hlm.6)
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriftif.
Dengan metode deskriftif ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi yang jelas, mengenai perencanaan strategis dalam meningkatkan
mutu pendidikan diMadrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
2. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode interaktif
(penelitian studi kasus). dalam hal ini penelitian studi kasus ialah suatu
penelitian yang dilakukan dengan mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial,
individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

B. Setting dan Subjek Penelitian


1. Setting Penelitian
Setting Penelitian adalah Tempat dimana situasi sosial tersebut akan
diteliti. Misalnya di sekolah, di perpustakaan, di lembaga pemerintah, di
jalan, di rumah dan lain-lain (Sugiyono, 2017, hlm. 210).
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
yang berlokasikan di Jln. Adityawarman Sukerejo No. 5 kecamatan jambi
selatan kelurahan thehok kota jambi. Alasan peneliti memilih MTSN 2 Kota
Jambi karena merupakan salah satu sekolah favorit yang memiliki kualitas
dan mutu yang baik serta dapat bersaing dengan sekolah umum lain di
Provinsi Jambi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan
informasi tentang suatu fakta atau pendapat. Sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lainnya (Moleong, 2014, hlm. 157).
Adapun Teknik yang digunakan melalui teknik purposive sampling.
Teknik ini yang mana subjek penelitian dan tempat penelitian yang dipilih
dengan tujuan untuk memahami permasalahan pokok yang akan diteliti sesuai
dengan tujuan peneliti. Purposive sampling adalah teknik pengambilan
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu misalnya
orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan
( Sugiyono, 2017, hlm. 2018).
Maka ditetapkan informan kunci (Key informan) adalah Kepala sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi, dan Waka kurikulum, waka
kesiswaan, waka humas, waka sarana prasarana serta tata usaha dijadikan
informan tambahan.

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data:
a. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012, hlm. 225).
Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan
pengamatan (observasi ) yang mencakup informasi tentang implementasi
perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain, buku, laporan dan majalah
yang sifatnya dokumentasi (Sugiyono, 2012, hlm. 225).

2. Sumber data
Lofland dalam Lexy L Moleong (2004, hlm. 157) Sumber data adalah
kata kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan.
Dalam hal ini subjek dari mana data dapat diperolehyaitu:
a. Sumber data berupa manusia yakni kepala sekolahdan guru serta siswa
di sekolah.
b. Sumber data berupa dokumentasi, foto kegiatan, arsip dokumentasi resmi
yang berhubungan dengan kegiatan dalam perencanaan strategis yang
dilakukan disekolah

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview
(wawancara), dan Dokumentasi (Sugiyono, 2017, hlm. 104)
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan
berbagai alat yang sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil
maupun yang sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas (Sugiyono, 2012,
hlm. 226)
Pengamatan dibagi menjadi dua yaitu pengamatan terbuka dan
pengamatan tertutup. Pengamatan terbuka adalah pengamat dan latar
penelitian. Pengamat secara terbuka diketahui oleh subjek dan para subjek
dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati
peristiwa yang terjadi dan mereka menyadari bahwa ada orang yang
mengamati hal yang dilakukan mereka. Pengamatan tertutup adalah
pengamatnya beroperasi dan mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh
para subjeknya (Lexy L Moleong, 2004, hlm. 176).
2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dibagi menjadi tiga macam
yaitu, wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan
membuat instrumen sebagai pedoman untuk wawancara. Wawancara
semiterstruktur adalah termasuk kategori in-dept interview dalam
pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan terstruktur. Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
untuk pengumpulan data Esterberg menyatakan dalam Sugiyono (2012, hlm.
231).
Penggunaan metode ini adalah wawancara langsung yang diajukan
kepada informan kunci yakni kepala sekolah yang ada di lokasi penelitian
serta informan tambahan seperti waka kurikulum, waka kesiswaan, guru dan
siswa.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang (Sugiyono,
2012, hlm. 240)
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data
karena dalam banyak hal dokumen dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan
bahkan meramalkan. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan
dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang
secara tertulis tentang tindakan, pengalaman dan kepercayaannya seperti buku
harian, surat pribadi dan biografi. Dokumen resmi terbagi atas dokumen
internal dan eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman,
laporan, intruksi dan aturan suatu lembaga masyarakat digunakan dalam
kalangan itu sendiri. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang
dihasilkan oleh suatu lembaga sosial , misalnya majalah, koran , dan berita
yang disiarkan kepada media masa (Lexy L Moleong, 2004, hlm. 217).
Dengan menggunakan metode dokumentasi ini mempermudah dalam
pengamatan dan mewawancarai serta memperkuat penulis terhadap
keberadaan data yang akan dianalisis.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain Bodgan dalam Sugiyono(2017, hlm. 130).
Teknik ini menggunakan flow model analysis dari Miles dan Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu.Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.
Miles and Huberman dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (Penyajian
data), dan conclusiondrawing/verification (Kesimpulan) (Sugiyono, 2017,
hlm. 132-133).
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam
melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain
yang dipandang ahli. Melalui diskusi maka wawasan peneliti akan
berkembang sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan
dan pengembangan teori yang signifikan (Sugiono, 2017, hlm. 137).
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer
mini dengan memberikan kode pada aspek tertentu.
Peneliti mengumpulkan dan menelaah seluruh data yang terkumpul dari
hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi kemudian dilakukan reduksi
data, dengan cara mengambil data yang diperkirakan dapat diolah lebih lanjut
dan sesuai dengan pokok permasalahan untuk disajikan sebagai laporan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dengan
menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi,merencanakan kerja dan berdasarkan apa yang telah dipahami
(Sugiono, 2017, hlm. 137 ).selanjutnya dalam menganalisa data adalah
penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti
melalukan penarikan kesimpulan
3. Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah di teliti menjadi jelas (Sugiono, 2017, hlm. 142).
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitiian kualitatif
bersifat sementara dan akan berkembang setela peneliti berada dilapangan.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain(Lexy L Moleong, 2004, hlm. 330).
1. Tringulasi Sumber.
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono,
2012, hlm. 274 ).
Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya
kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah
diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang telah
diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi,
dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama. Data dari ke tiga
sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif,
tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang
berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah
dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya
dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut.
2. Tringulasi Teknik
Tringulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda
(Sugiyono, 2012, hlm. 274 ).
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan
observasi, dokumentasi, atau kuesioner.Bila dengan tiga teknik pengujian
kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap
benar.Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-
beda.
3. Tringulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhikredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan tehnik wawancara dipagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid.
Untuk itu dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan
wawancara , observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda maka dilakukan secaraberulang-ulang sampai ditemukan kepstian
datanya jika hasil uji menghasilkan data yang berbeda(Sugiyono, 2012, hlm.
274 ).
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian untuk memudahkan peneliti dalam mengadakan
menyusun agenda kegiatan yang telah terjadwal secara sistematis yang
terlihat pada tabel jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal penelitian
Desember Januari Februari Maret April Mei
No Kegiatan 2018 2018 2019 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul 
2 Pembuatan
proposal
3 Pengurusan  
dosen
pembimbing 1&
2
4 Seminar proposal
5 Perbaikan hasil
seminar
6 Pengesahan judul
dan izin riset
7 Riset lapangan
dan
pengumpulan
data
8 Penyusunan
skripsi
9 Perbaikan skripsi
10 Penyempurnaan
skripsi
11 Penggandaan
skripsi dan
penyampaian
kepada tim
penguji dan
fakultas
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM
1. Sejarah Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTsN ) 2 Jambi merupakan salah satu
lembaga pendidikan setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).
Keberadaan MTsN 2 Kota Jambi adalah sebagai salah satu upaya pemerintah
dalam hal ini Kementerian Agama untuk memacu Madrasah Tsanawiyah
khususnya di Kota Jambi agar kelak dapat sama-sama maju dan berprestasi
seimbang dengan SMP dalam Kota Jambi, bila perlu dapat mengunggulinya.
Dan disatu sisi, salah satu modal MTsN 2 adalah sekolah umum yang berciri
khas Islam, disinilah letak kelebihan dan keunggulan dari sekolah-sekolah
lain.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam perkembangannya keberadaan
MTsN 2 Jambi yang secara resmi dikukuhkan menjadi MTsN 2 Jambi oleh
Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI pada tanggal, 14 Maret 1998,
secara bertahap senantiasa dilakukan pembenahan dan perbaikan, baik pada
aspek tertib administrasi Kepala Madrasah dan guru, tertib administrasi
keuangan, tertib administrasi perlengkapan, tertib administrasi
kepegawaian/ketenagaan, administrasi proses belajar mengajar, praktikum
dan lain sebagainya.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir perkembangannya
menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti, baik pada jumlah siswa
yang mendaftar maupun perolehan NEM setiap tahun.Akan tetapi bila
dianalisa lebih mendalam perbandingan antara beban kerja MTsN 2 dengan
jumlah tenaga yang tersedia satu sisi dirasa telah mencukupi tenaga guru mata
pelajar agama ( PAI ), akan tetapi pada sisi lain terjadi kekurangan khususnya
pada mata pelajaran tertentu. Dalam kondisi seperti itu upaya untuk
mewujudkan madrasah yang berprestasi secara simultan tetap diupayakan
peningkatannya.
Kepala Sekolah dari Madrasah Negeri Kota Jambi keMadrasah Negeri 2 Kota
Jambi Berdasarkan Tahun Berdirinya :
1. DRS. MAHMUD AK TAHUN : 1979 – 1981
2. DRS. H.A. RAZAK HAZZUL TAHUN : 1981 – 1984
3. DRS. LUKMAN HAKIM TAHUN : 1984 – 1990
4. DRS. A. SOMAD HS TAHUN : 1990 – 1992
5. DRS. KAMALUDDIN BASRI TAHUN : 1992 – 1998
6. DRS. H. SATRIA TAHUN : 1998 – 2002
7. DRA. AISYAH TAHUN : 2002 – 2008
8. H.M. AMAN, S.Ag. TAHUN : 2008 – 2012
9. DRS. IMTAZMONA TAHUN:2012 –SEKARANG
Secara umum Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi dapat
dilihat pada tabel Berikut:
Tabel 4.1 profil madrasah

No Identitas Madrasah Uraian


1. Nama Madrasah MTSN 2 Kota Jambi
2. NSS 121115710002
3. NPSN 10508333
4. Status Akreditasi A
5. Alamat Jl.Adiyawarman Thehok
6. Kelurahan The Hok, Jambi Selatan
7. Kabupaten/Kota Kota Jambi
8. Kecamatan Jambi Selatan
9. Luas Keseluruhan Tanah 1500 M2
10. Jarak ke Pusat Kecamatan 6000 M
11. Tahun Berdiri 14 Maret 1998
12. Luas Bangunan 900 M2
13. Organisasi Penyelenggara Pendidikan
14. Status Kepemilikan Bangunan Milik Negara
Sekolah
Catatan. Data pada tabel 4.1 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi
2. Letak Geografis
Sekolah ini bernama Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi, dan
terletak di Jl. Adityawarman Sukorejo Thehok-Beringin Jambi Selatan.Telp.
(0741) 41250. Sekolah ini juga Merupakan daerah yang strategis, karena
lokasi ini berada dipusat kota dan tidak jauh dari sarana pendidikan lainnya.
Madrasah Tsanawiyah Negri 2 Kota Jambi berbatasan dengan :

Tabel 4.2 perbatasan madrasah


No Penjuru Mata Angin Berbatasan
1. Utara MIN 2 Kota Jambi
2. Selatan MAN 2 Kota Jambi
3. Barat Rumah Warga
4. Timur Jalan Lintas Kota Jambi
Catatan. Data pada tabel 4.2 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi

3. Visi dan Misi Madrasah


Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTsN ) 2 Jambi merupakan salah satu
lembaga pendidikan setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).
Keberadaan MTsN 2 Jambi di Kota Jambi adalah sebagai salah satu upaya
pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk memacu Madrasah
Tsanawiyah khususnya di Kota Jambi agar kelak dapat sama-sama maju dan
berprestasi seimbang dengan SMP dalam Kota Jambi, bilamana perlu dapat
mengunggulinya.

a. Visi Madrasah
Bertaqwa, Berakhlak Mulia dan Unggul Dalam Prestasi

b. Misi Madrasah
1) Memberdayakan organisasi yang berakhlak mulia
2) Meningkatkan kualitas professional kerja, budi pekerti dan profesi
3) Meningkatkan hubungan kerjasama orang tua, masyarakat dan murid
4) Meningkatkan kinerja dan pelayanan
5) Menciptakan lingkungan yang beriman, indah menyenangkan, aman
dan nyaman.
c. Tujuan
1) Memberikan pelayanan yang maksimal pada siswa-siswi, wali murid
dan masyarakat.
2) Meningkatkan mutu pendidikan.
3) Membentuk siswa-siswi yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT.
4) Menjadikan madrasah pusat kegiatan handal dan bermutu.
5) Penampilan madrasah yang indah.

Sebagai umpan balik dari itu semua MTsN 2 Kota perlu menunjukkan
prestasi-prestasi kredibilitas dengan peningkatan perencanaan kinerja, sasaran
program, maupun sumber daya organisasi MTsN 2 Kota Jambi yang lebih
tinggi yang akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Kementerian Agama.

d. Kurikulum

1) Terhitung pada tahun pelajaran 2007/2008 dan 2008/2009 Madrasah


Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Jambi menggunakan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK).
2) Mulai tahun pelajaran 2009/2010 s.d. tahun pelajaran 2016/2017
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Jambi sepenuhnya
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) &
Kurikulum 13.
3) Mulai Tahun Pelajaran 2017/2018 sampai dengan sekarang MTsN 2
Kota Jambi akan Menggunakan Kurikulum 2013.
4. Struktur Organisasi
Dalam rangka mengarahkan para pegawainya setiap orang
membutuhkan apa yang disebut organisasi. Struktur organisasi menunjukkan
kerangka dan susuanan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi-fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatu organisasi. Struktur organisasi mengandung unsur-unsur aplikasi kerja
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan besaran ( ukuran ) satuan kerja.Untuk melihat hubungan kerja
yang terdapat di MTS Negeri 2Kota Jambi sebagai berikut:
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2018/2019
KetuaKomite Kepala Madrasah
H. Antemas Drs. Imtazmona
Koordinator TU
Pembina Kegiatan Drs. Asrul, M.Pd.I
nnn EkstraKurikuler WKM.KurikulumAa WKM.Humas
Bendahara Kepegawaian Operator EMPA
Amir Mahmud, S.Pd Drs. Huzairin
Muslim, S.Ag Sutiono, SE AyuDestriWahyu
Osis Pramuka
1. Damairi, S.Pd, M.Pd ni, S.Pd
1. Dra. Jeany Eva WKM.Kesiswaan WKM.Sarpras
Komite Pembantu Pengelola UPP/
Krisna, M.Pd 2. EniMisetiyowati, Mangamar, S.Pd.I AH. Muktabari,S.Ag Bendahara Kepegawaian
2. Marta Wahyudi, S.Pd M.Pd SSS.AgS. Operator
SitiRuqayah, S.Pd.I 1. Ahmad
SIMPATIKA
Drum Band Firdaus, S.Pd
PMR Darkasi, S.Pd
Irwan, S.Pd PengelolaUrusanUm 2. H. M.
1. Azikri, S.Pd.I Pengelola um/ Arsiparis JamilIsba
2. Elizar, S.Pd FurnaMustita
UKS BimbinganKonseling Kebersihan
Dra.Nurhaida 1. EniMisetyowati, M.Pd PengelolaUrusan
Abdul Rohim
LCC/ Olimpiade Perpustakaan 2. Emi Warni, S.Pd PetugasUmum/ 6 K Pengelolaan
1. EpaSusanty, S.Pd Keterampilan 1. DesiKarlina, S.Pd 3. Mimiyati, S.Pd Said Salawati
2. TitienKartina, S.Pd 1. Drs. Edison 2. Zainidar, S.Pd.I
4. NoveDalas, M.Pd SatuanPengamanan Operator EMIS
3. Rabi’ahSalim, S.Pd.I, 2. Pitriati, S.Pd, M.Pd 3. Amelia Octavianti
M.Pd 1. M. Taufik PutriRamadhania
4. Salamah, S.Pd 2. M. Amin, A.Md h, SE
Olahraga
5. HeriYulistuti, S.Pd Laboratorium
Drs. KhairulRahman
6. Sadat, S.Pd.I 1. Dra. Jeany Eva WaliKelas VII WaliKelas VIII WaliKelas IX
7. MasrulS.Pd.I Krisna, M.Pd A. LismasariDewi, S.Pd A. Marta Wahyudi, S.Pd A. Dra. HertatiHS
Pengelola 3 K 2. HeriYulistuti, S.Pd B. Rahma, S.Pd
8. YenaSaptariana, S.Pd B. Khuzaimah, S.Pd.I, M.Pd B. TienKartina, S.Pd
1. Susilawati, S.Ag C. HeriYulistuti, S.Pd
3. Juhriyah, S.Pd C. Suryani, S.Pd C. NofitriYani, S.Ag
2. Yurlensi, S.Pd.I Rabi’ahSalim, S.Pd.I, M.Pd D. Juhriyah, S.Pd
4. Rabi’ahSalim, D. D. Irwan, S.Pd
Kopsis 3. NofitriYani, S.Ag E. SyarifahAisyah, S.Pd E. Susilawati, S.Ag, M.Pd E. SaripahSakinah, S.Ag
S.Pd.I, M.Pd
Drs. HendraAdiSakti, 4. Dra. Hertati HS F. Pitriati, S.Pd., M.P F. Dra. Nurhaida F. EpaSusanty, S.Pd
M.Pd G. SilmiahChatib, S.Ag, M.Pd G. Darkasi, S.Pd G. Dra. Jeany Eva Krisna, M.Pd
Darkasi, S.Pd H. Dra. Syari’ati H. Azikri, S.Pd.I, M.Pd H. YenaSaptariana, S.Pd
I. Salmah, S,Pd I. DesiKarlina, S.Pd
YenaSaptariana, S.Pd
SISWA J. Elizar, S.Pd
5. Keadaan Tenaga Pengajar / Guru

Tenaga pendidik di MTS Negeri 2 Kota Jambi mempunyai tugas utama


dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan kepada siswa dan siswi.
Ketentuan yang ada menunjukkan bahwa tenaga pengajar dalam suatu lembaga
pendidikan harus mempunyai ijazah guru untuk menjadi tenaga pengajar. Guru
adalah pelaksanaan dan pengembangan program kegiatan dalam proses belajar
mengajar, bagaimanapun guru merupakan peraturan dalam menyampaikan
materi pelajaran untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan.Seorang Guru
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan
anak didiknya.
Jumlah Guru Tetap yang mengajar pada Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) 2 Kota Jambi sampai tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 53 Orang
orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini sangat
mendukung bagi kemajuan pendidikan MTS Negeri 2 Kota Jambi itu sendiri.
Dari segi sumber daya mengajar mereka rata-rata mempunyai kualifikasi
sebagai Guru, baik dari segi lembaga pendidikan umum maupun dari
pendidikan agama. Dengan demikian sumber daya mengajar di Madrasah
Aliyah Nururrodhiyah Kota Jambi telah memenuhi persyaratan baik dari segi
pendidikan umum maupun pendidikan agama.Untuk mendapatkan gambaran
sesungguhnya terhadap jumlah guru sesuai dengan kualifikasinya sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Kualifikasi Guru
Pendidikan Guru Status
NO JURUSAN
SLTA DI/3 S1/S2 Jlh Kemenag Diknas Honorer

1. PAI - - 10 10 7 - 3

2. Matematika - 1 5 6 6 - -

3. PPKN - - 1 1 - - 1

4. IPA - - 5 5 4 1 -

5. IPS - - 5 5 5 - -
SAMBUNGAN

6. B. Indonesia - - 6 6 6 - -

7. B. Inggris - - 5 5 5 - -

8. B. Arab - - 3 3 3 - -

9. Penjaskes - - 2 2 2 - -

10. Seni Budaya - - 2 2 2 - -

11. M u l ok - - 2 2 - - 2

12. BK - - 5 5 5 - -

1 TIK/PRA 1 1 1 3 3
3. KARYA

J u m l ah 1 3 51 55 45 1 9
Catatan. Data pada tabel 4.3 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kualifikasi pendidikan guru pada
MTsN 2 Kota Jambi sebagai berikut :
a. Guru yang berpendidikan S1 sebanyak 38 orang (69%) dan Pendidikan
D1/D3 sebanyak 1 orang (3%). Dan Pendidikan S2 sebanyak 15 orang
(28%). Dan sekarang yang melanjutkan ke S3 sebanyak 1 orang.
b. Guru Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 45 Orang (73,1%) dan
Dinas Pendidikan sebanyak 1 Orang (7,7%) dan guru honorer (GTT)
sebanyak 8 orang (19,1%).
Tabel 4.4 Nama Tenaga Pendidik dan Pendidik
NO NAMA NIP PANGKAT JABATAN

Gol/ TMT
Ruang
1 2 3 4 5 6
1 Drs. Imtazmona 195909231986031003 IV/A 01/10/2001 Kepala
Madrasah
2 Dra. Hertati 196704011992032003 IV/A 01/04/2004 Guru
3 Drs. Huzairin 196212141985031003 IV/A 01/10/2004 Waka
Humas
4 Drs. Sahdanur 196303231994021001 IV/A 01/10/2004 Guru
(SAMBUNGAN)
5 Drs. Khairul 196606191994011002 IV/A 01/10/2004 Guru
Rahman
6 Dra. Syariati 196311101995022001 IV/A 01/04/2006 Guru
7 Drs. Edison 196504161995021001 IV/A 01/04/2006 Guru
8 Heri Yulistuti,S.Pd 196807241997032002 IV/A 01/04/2007 Guru
9 Emiwarni, S.Pd 196005161982032002 IV/A 01/04/2008 Guru
10 Yurlesni, S.Pd.I 196104301987032001 IV/A 01/04/2008 Guru
11 Mangamar,S.Pd.I 196411101991031005 IV/A 01/04/2008 Waka
Kesiswaan
12 Dra. Nurhaida 196611051997032001 IV/A 01/04/2008 Guru
13 Suryani,S.Pd 196904061999032002 IV/A 01/04/2008 Guru
14 Rosmiyenti,S.Pd 196812251996032003 IV/A 01/10/2008 Guru
15 Dra. Jeany Eva 196910201999032001 IV/A 01/10/2008 Guru
Krisna
16 Muhammad 197601031999031005 IV/A 01/10/2008 Guru
Arif.S.Ag
17 A.H. 196811031999031002 IV/A 01/04/2009 Waka
Muktabari,S.ag Sarana
Prasarana
18 Amir 196801211994121001 IV/A 01/04/2009 Waka
Mahmud,S.Pd Kurikulum
19 Irwan,S.Pd 197307161999031001 IV/A 01/04/2009 Guru
20 Syarifah 197305091999032001 IV/A 01/10/2009 Guru
Aisyah,S.Pd
21 Silmiyah 197404041999032004 IV/A 01/10/2009 Guru
Chatib,S.Ag
22 Lismasari 196910021998032002 IV/A 01/10/2010 Guru
Dewi,S.Pd
23 Ahmad 196701061999031002 IV/A 01/10/2010 Guru
Zarkasi,S.Pd
24 Darkasi,S.pd 197407261999031001 IV/A 01/04/2010 Guru
25 Juhriyah,S.Pd 196805072000122001 IV/A 01/10/2010 Guru
26 Salmah, S.Pd. '197207111995122001 IV/A 01/10/2010 Guru
27 Desi Karlina,S.Pd 197412311999032006 IV/A 01/04/2011 Guru
28 Saripah Sakinah, 196504262001122001 IV/A 01/10/2018 Guru
S.Ag
29 Damairi, M.Pd. 197011112005011002 IV/A 01/04/2011 Guru
30 Drs. Asrul, M.Pd.I. 196506061998031004 IV/A 01/04/2015 Kaur TU
31 Tien Kartina,S.Pd 197601112003122003 III/D 01/04/2011 Guru
32 Hendra Adi Sakti, 196512112005011004 III/D 01/04/2011 Guru
M.Pd.
33 Mimiyati, RM, 196710182005012003 III/d 01/04/2013 Guru
SPD
34 Epa Susanti,S.Pd 197708152005012008 III/D 01/10/2014 Guru
(SAMBUNGAN)
35 Pitriati, S.Pd. 197803042005012009 III/D 01/10/2015 Guru
36 Yena 198009282005012008 III/D 01/04/2015 Guru
Saptariana,S.Pd
37 Susilawati, S.Ag 197412231994032001 III/D 01/10/2015 Guru
38 Nove Dalas, M.Pd. 198002212006042025 III/D 01/04/2017 Guru
39 Eni Misyetiowati, 198209052006042019 III/D 01/04/2017 Guru
M.Pd
40 Rabi'ah 198201192006042025 III/c 01/10/2013 Guru
Salim,S.Pdi.
41 Muslim, S.Ag. 197711102007011027 III/C 01/10/2016 Peg.TU
42 Zainidar, S.Pd.I 196508071987032002 III/C 01/04/2077 Peg.TU
43 Riswansyah, S.Pd 197004272006041006 III/C 01/08/2017 Guru
44 Rahmah,S.Pd 197609032006042021 III/C 01/10/2015 Guru
45 Khuzaimah, S.Pd.I 197607062007102002 III/c 01/04/2019 Guru
46 Azikri, S.Pd.I 197810092007101004 III/c 01/04/2019 Guru
47 Elizar, S.Pd.I 197404062009102001 III/B 01/10/2015 Guru
48 Nofitri Yani,S.Ag 197711232011012001 III/B 01/10/2016 Guru
49 Martha 198403172009011009 III/B 01/10/2016 Guru
Wahyudi,A.Md
50 Furna Mustita 197602071998022001 II/D 01/10/2011 Peg.TU
51 Sutiono, SE 197501292009101001 II/d 01/04/2018 Peg TU
52 Abdul Rahim 197202262014111004 II/A 01/11/2014 Peg TU
53 Muhammad Jamil 196802122014111002 I/C 01/11/2014 Peg TU
Isba
Catatan. Data pada tabel 4.4 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi
6. Keadaan Peserta Didik
Siswa adalah sarana kependidikan yang dididik, diarahkan, diberikan
ajaran nama-nama dan bermaca-macam ilmu pengetahuan serta keterampilan.
Siswa merupakan unsur yang esensial pendidikan yang harus ada dalam
pengajara, ada guru tidak ada siswa tentunya kegiatan pembelajaran tidak
terlaksana. Siswa MTS Negeri 2 Kota Jambi berjumlah 1063 orang, yang
terbagi menjadi 27 robel pada tahun 2018. Daftar Keadaan Siswa/i MTS
Negeri 2 Kota Jambi dari masa ke masa sebagai berikut:
Tabel 4.5 Robel Siswa
No Kls Jlh Siswa 2003/2004 Jlh. Siswa 2004/2005
Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. I 6 114 146 260 6 134 119 253
2. II 7 125 141 266 6 97 140 237
3. III 5 80 97 177 6 117 141 258
18 319 384 703 18 348 400 748
Sambungan
No Kls Jlh Siswa 2006/2007 Jlh. Siswa 2007/2008
Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 6 110 116 226 6 116 139 255
2. VIII 6 133 128 261 6 119 125 244
3. IX 6 127 123 250 6 133 122 255
18 370 367 737 18 368 386 754

No Kls Jlh Siswa 2008/2009 Jlh. Siswa 2009/2010


Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 7 115 110 225 6 94 116 210
2. VIII 6 110 136 249 7 113 112 225
3. IX 6 108 124 231 6 110 128 638
19 333 372 705 19 317 356 673

No Kls Jlh Siswa 2010/2011 Jlh. Siswa 2011/2012


Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 7 135 148 283 7 116 165 281
2. VIII 6 96 116 212 7 120 150 270
3. IX 6 102 132 234 5 80 115 195
19 333 396 729 19 316 429 746

No Kls Jlh Siswa 2012/2013 Jlh. Siswa 2013/2014


Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 6 112 149 261 8 146 164 310
2. VIII 7 116 147 265 6 100 147 247
3. IX 7 118 151 269 7 92 162 254
20 346 447 795 21 338 473 811

No Kls Jumlah Siswa 2014/2015 Jlh. Siswa 2015/2016


Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. I 8 159 192 351 8 173 170 343
2. II 8 126 171 297 8 150 182 332
3. III 6 99 140 239 8 128 171 299
22 384 503 887 451 523 974
No Kls Jumlah Siswa 2016/2017 Jumlah Siswa 2017/2018
Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 9 206 201 407 10 198 237 435
2. VIII 8 166 177 343 9 197 195 392
3. IX 8 131 183 314 8 168 166 334
25 503 561 1064 27 563 598 1161

No Kls Jumlah Siswa 2018/2019 Jumlah Siswa 2019/2020


Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 8 122 146 268
2. VIII 10 188 233 421
3. IX 9 184 190 374
27 494 569 1063
Catatan. Data pada tabel 4.5 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi

7. Keadaan Sarana dan Prasarana


Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran sarana dapat
membantu proses pembelajaran agar berjalan dengan baik dan juga
memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik. Sarana adalah
segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Sedangkan
Prasarana adalah sesuatu yang terwujud sebelu adanya sarana. Jadi sarana dan
prasarana maksudnya disini adalah sesuatu yang digunakan sebagai alat
memperlancar kegiatan atau proses belajar mengajar atau alat-alat maupun
fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Di MTS Negeri 2 Kota Jambi sarana dan prasarana merupakan salah
satu faktor yang mempunyai fungsi sangat penting yang dapat mempermudah
dan memperlancar proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pendidikan.
Tabel 4.6 Keadaan Sarana dan Prasarana

Th.. Sumber KONDISI Luas


No Gedung Lantai
Anggaran Dana B S R Dlm M2
1. Lab. Bahasa 1 Lantai 1997/1998 APBN X - - 100
2. Perpustakaan 1 Lantai 1997/1998 APBN X - - 100
3. R.Komputer 1 Lantai 1994/1995 APBN - X - 120
4. R. Kantor 1 Lantai 1993/1994 APBN - X - 56
5. R. Belajar 1 Lantai 1993/1994 APBN - X - 210
6. Labor IPA 1 Lantai 1994/1995 APBN - X - 102
7. R. Belajar 1 Lantai 1990/1991 APBN - X - 80
8. R. Belajar 1 Lantai 1993/1994 APBN - X - 105
9. R. Belajar 1 Lantai 1996/1997 APBN - - X 201
10. R. Belajar 1 Lantai 1991/1992 BP.3 X - - 65
11. R. Belajar 1 Lantai 1998/1999 APBN - X X 194
12. R. Belajar 1 Lantai 1990/1991 BP.3 - - X 168
13. R. Belajar 1 Lantai 1991/1992 BP.3 - - X 112
14. R. Belajar 1 Lantai 2003/2004 BP.3 X - - 112
15. R. Belajar 1 Lantai 2005/2006 APBN X - - 128
16. Mushalla 1 Lantai 1994/1995 BP.3 - X - 100
17. Rumah Penjaga 1 Lantai 1996/1997 BP.3 - - X 70
SAMBUNGAN
18. WC 1 Lantai 2001/2002 BP.3 - - X 12
19. Pos Satpam 1 Lantai 2001/2002 BP.3 X - - 12
20. R. Belajar 1 Lantai 2009/2010 APBN X - - 128
21. Lap. Upacara 1 Lantai 2009/2010 Swadaya X - - ± 900
22. Musholla 1 Lantai 2010/2011 Swadaya X - - 200
23. WC Guru 1 Lantai 2011/2012 Swadaya - - - 80
24. R. Belajar di TIngkat 1 Lantai 2016/2017 Swadaya X - - 168
Catatan. Data pada tabel 4.6 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi

8. Buku Pelajaran , Peralatan Dan Media Pendidikan.

Adapun Buku pegangan Guru, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota


Jambi telah menggunakan Buku pegangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
untuk Siswa Kelas VII, VIII, IX, kemudian pada tahun pelajaran 2004 – 2005
MTsN 2 Kota Jambi telah mengadakan Kontrak kerjasama pengadaan
Komputer dengan Perusahaan yang disetujui oleh Komite Sekolah untuk
proses belajar mengajar siswa MTsN 2 Kota Jambi pada bidang study
Tekhnologi Informasi dan Kumunikasi sebanyak 22 Unit Komputer, sampai
saat ini sebagian besar sudah mengalami kerusakan, kemudian mendapat
bantuan dari Kanwil Depag Prov. Jambi sebanyak 16 Unit pada tahun 2008.
Pada tahun 2010 Kanwil Kemenag Provinsi Jambi memberi bantuan 2 Unit
Lap Top.
Tabel 4.7 anggaran DIPA
NO URAIAN ANGGARAN
1 10 PC Unit Komputer DIPA 2010
2 8 PC Unit Komputer DIPA 2011
3 2 Note Book DIPA 2011
4 4 LCD Projector/Infocus DIPA 2011
5 1 Note Book DIPA 2012
6 3 LCD Projector/Infocus DIPA 2012
7 5 PC Unit Komputer DIPA 2013
8 5 Printer (Jenis Peralatan Personal DIPA 2013
Komputer)
SAMBUNGAN
9 1 Paket (Pengadaan Peralatan Labor DIPA 2014
IPA)
10 Moubeleair DIPA 2015
11 Gedung & Bangunan Pemeliharaan DIPA 2016
Catatan. Data pada tabel 4.7 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

1. Perencanaan Strategis Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di


Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi
Perencanaan merupakan suatu tahapan yang menentukan suatu
keputusan dalam sebuah organisasi untuk upaya mendapatkan tujuan yang
akan di sepakati. Perencanaan Madrasah adalah penggambaran masa
depan dari sosok institusi sekolah yang dikehendaki oleh warganya. Setiap
Sekolah harus mempunyai rencana yang komprehensif untuk
mengoptimalkan segala sumber daya yang ada dan yang diperoleh guna
mencapai tujuan yang diinginkan dimasa akan datang.
Perencanaan Strategis digunakan oleh setiap instansi baik
perusahaan maupun lembaga pendidikan dalam setiap melakukan atau
membuat sesuatu dalam organisasi, agar organisasi dapat berjalan dengan
baik dan berkembang sehingga lembaga pendidikan tersebut agar tidak
mendapatkan masalah besar yang mengakibatkan rusaknya suatu
organisasi.
Peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh madrasah
mempunyai tujuan untuk mengembangkan mutu pendidikan di madrasah
melalui kegiatan pelaksanaan program madrasah. Mutu pendidikan bersifat
dinamis dan dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Kesepakatan
tentang konsep mutu dikembalikan pada acuan rumusan atau rujukan yang
ada seperti kebijakan pendidikan, proses belajar mengajar, kurikulum,
sarana prasarana, fasilitas pembelajaran dan tenaga kependidikan sesuai
dengan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
Mutu pendidikan tidak saja ditentukan oleh sekolah sebagai
lembaga pengajaran, tetapi juga disesuaikan dengan apa nyaman di
sekolah akan memberikan dampak yang baik terhadap keberlangsungan
proses belajar mengajar di sekolah. Apabila peserta didik merasa nyaman
berada di sekolah maka peserta didik akan mudah untuk mengikuti
kegiatan yang dilakukan oleh sekolah sehingga secara langsung peserta
didik juga dapat meningkatkan prestasinya.
Pembinaan kepada peserta didik perlu dilakukan dengan cara
membuat program pengembangan bagi peserta didik itu sendiri untuk
mengetahui keterampilan apa saja yang dimiliki oleh peserta didik, karena
kemampuan serta keterampilan yang dimiliki dari tiap-tiap peserta didik
sangatlah beragam dan berbeda. Untuk itu sekolah perlu melakukan
pembinaan kepada peserta didik yang berprestasi baik akademik maupun
non akademik. Kegiatan di atas harus ditunjang dengan partisipasi guru
sebagai yang menjadi pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung
selalu berkembang seiiring dengan kemajuan zaman (Sagala, 2013, hlm.
170).

Perencanaan yang disusun mengacu pada 8 standar pendidikan


serta visi, misi, dan tujuan madrasah. Pencapaian kualitas tersebut tidak
terlepas dari visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan serta
menjadi acuan utama dalam membangun sekolah agar mampu tercapai
dengan baik. Visi kepala madrasah akan sangat menentukan ke arah mana
lembaga pendidikan itu dibawa, apabila kepala madrasah tidak mempunyai
visi jauh ke depan hanya akan melaksanakan tugasnya sebagai rutinitas
sehari-hari tanpa tahu kemajuan apa yang harus ia capai dalam kurun
waktu tertentu.
Penyusunan perencanaan program penunjang mutu di MTSN 2
Kota jambi dilakukan oleh kepala madrasah bersama dengan waka
kurikulum,waka humas, waka sarana prasarana, waka kesiswaan, para
guru, karyawan, maupun orang tua peserta didik. Hal yang dilakukan oleh
madrasah antara lain:

1. Mengadakan rapat kepala madrasah bersama guru, staf dan seluruh guru
karyawan dan komite madrasah bersama-sama untuk membahas
program yang akan dilaksanakan,
2. Melakukan analisis sasaran dan merumuskan sasaran didasarkan pada
visi, misi, dan tujuan sekolah,
3. Melakukan analisis SWOT (strenght, weakness, opportunity, threat),
dengan cara menganalisis segala sesuatu yang berkaitan dengan
program yang akan dijalankan oleh sekolah agar pelaksanaannya dapat
dilakukan secara maksimal dan lebih memberikan dampak positif bagi
peserta didik khususnya dalam menunjang mutu pendidikan di sekolah
baik secara akademik maupun nonakademik.
4. Sosialisasi program kepada orang tua peserta didik, dengan
membicarakan alokasi pelaksanaan program dan alokasi biaya yang
dibutuhkan dalam melaksanakan program,
5. Melakukan perbaikan dan pembaharuan yang berhubungan dengan
fasilitas sekolah sesuai dengan dana yang dimiliki oleh pihak sekolah,
6. Meminta partisipasi kepada orang tua peserta didik untuk ikut serta
dalam pealaksanaan program kerja sekolah baik yang bersifat material
maupun non-material.
7. Pemenuhan sarana prasarana sekolah, hal ini dilakukan kepala sekolah
guna untuk menunjang kegiatan peningkatkan mutu pendidikan
disekolah,
8. Pemberian arahan kepada guru maupun peserta didik dalam pengajaran,
hal ini dilakukan kepala sekolah dengan melakukan kunjungan ke
kelas-kelas yang bertujuan untuk melihat bagaimana proses pengajaran
yang dilakukan guru dan peserta didik, selain itu kepala madarasah
yang dibantu oleh para waka memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk terus meningkatkan minat belajarnya di sekolah.
9. Meningkatkan profesionalisme guru, hal ini dilakukan kepala
madarasah guna bersama-sama dengan guru dan karyawan bersama-
sama merumuskan tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh sekolah
secara bersama sama yang dilakukan pada awal tahun ajaran baru atau
awal semester
10. Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis,
sehat, dinamis, dan nyaman, sehingga segenap anggota sekolah dapat
bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja
yang tinggi. (Dokumentasi, MTSN 2 Kota Jambi)

Berdasarkan Pengamatan peneliti dilapangan pihak madrasah


tsanawiyah negeri 2 kota jambi telah melakukan perencanaan strategis
baik itu dari jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Madrasah sudah juga menyusun program-program yang dapat menunjang
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Upaya yang dilakukan juga
dalam hal kurikulum seperti proses pembelajaran, Prestasi akademik dan
prestasi non akademik. Sarana dan prasarana juga sebagai faktor
penunjang peningkatan mutu pendidikan. Upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi juga
melibatkan guru, peserta didik, penjaga sekolah, orang tua siswa dan
komite sekolah. (Observasi, 2 April 2019)

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi salah satu sekolah


yang telah melakukan perencanaan strategis dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Madrasah ini juga merupakan daerah yang strategis
karena lokasi yang relatif masih bisa dijangkau dari segala arah dengan
menggunakan banyak alat transportasi dan berada di pusat kota dari
kondisi tersebut maka MTsN 2 Kota Jambi memiliki kekuatan, kelemahan
dan peluang.
Kekuatan MTsN 2 Kota Jambi adalah sebagai berikut : Terletak di
tengah Kota Jambi, Jumlah guru sebanyak 53 orang sehingga memadai
untuk membimbing 24 rombongan belajar. Kualifikasi 94,5 % adalah
lulusan S1 dan 5,5 % bealum memenuhi kualifikasi S-1. Tenaga
administrasi 8 orang. Pustakawan 1 orang. Penjaga Madrasah 3 orang.
Tenaga kebersihan 2 orang. Ruang laboratorium IPA 1 ruang. Ruang
multimedia 1 ruang. Lapangan olahraga : bola basket, tenis lapangan, bola
voli. Ruang Perpustakaan yang menyediakan buku penunjang
pembelajaran. Musholla yang bersih dan nyaman. Ruang BK 1 ruang.
Ruang UKS 1 ruang. Jumlah peserta didik yang cukup. (Dokumentasi,
MTSN 2 Kota Jambi)

Kelemahan MTsN 2 Kota Jambi yang perlu mendapat perhatian


dan ditindaklanjuti adalah : Belum adanya gedung serbaguna, kurang
memadainya alat pendukung pembelajaran dari masing-masing mata
pelajaran. Penggunaan laboratorium IPA kurang maksimal karena kurang
lengkapnya sarana prasarana laboratorium. Ruang Multimedia belum
tersedia perangkat Computer yang memadahi. Belum tersedianya ruang
OSIS dan ruang Pramuka Media, sarana dan prasarana pembelajaran
belum memadahi. Gedung yang belum memenuhi kebutuhan dan perlu
rehabilitasi. (Dokumentasi, MTSN 2 Kota Jambi)

Peluang MTsN 2 Kota Jambi yang perlu mendapat perhatian dan


ditindaklanjuti adalah : Perhatian Kementerian Agama terhadap
pembiayaan pendidikan cukup memadai. Masyarakat sekitar memberi
dukungan dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban Madrasah.
Terdapat adanya forum MGMP/BK Kluster dan MKKS. Suasana
lingkungan yang relatif kondusif dan agamis. Orang tua/ wali siswa yang
aspiratif terhadap kebijakan-kebijakan Madrasah. Dukungan dan
kerjasama alumni untuk memajukan Madrasah. (Dokumentasi, MTSN 2
Kota Jambi)
Memperhatikan dari kondisi geografis Madrasah, kekuatan
Madrasah, kelemahan serta peluang Madrasah, maka MTsN 2 Kota Jambi
memiliki harapan besar untuk mencapai tujuan pendidikannya dengan
melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program
pengembangan Madrasah yang dikelola secara matang dan
bertanggungjawab. Berdasarkan analisis kondisi Madrasah tersebut MTsN
2 Kota Jambi menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Pengembangan Kurikulum 2013 untuk memberi kesempatan pada
peserta didik agar :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memahami dan menghayati
serta mengamalkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh.
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,
serta kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta
kesadaran hidup sehat
5. Meningkatkan kepekaan, kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan hidup bermasyarakat,
berguna untuk orang lain
6. Membangun menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan
7. Memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradaban dunia. (Dokumentasi, MTSN 2 Kota Jambi)
Observasi yang dilakukan pada tanggal 30 April 2019 dalam
pelaksanaan program atau kegiatan di madrasah tsanawiyah negeri 2 kota
jambi belum sesuai dengan daftar perencanaan yang ada karena melihat
masih terdapat beberapa keterlambatan. Keterlambatan tersebut dapat
disebabkan oleh pembinanya yang datang terlambat maupun peserta didik
itu sendiri.

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Amir


Mahmud,S.Pd Selaku Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Kota Jambi:

“Setiap awal tahun ajaran baru kepala madrasah, bersama dengan


guru, staf, komite, serta orang tua peserta didik berkumpul untuk
membahas program yang dilaksanakan oleh madrasah, apabila
program-program telah tersusun dengan baik, langkah berikutnya
yaitu menentukan jumlah anggaran yang akan dipakai dalam
pelaksanaan program-program sekolah, membentuk tim kerja dan
koordinator pengembang mutu madrasah membuat program kerja
perbidang, koordinaditaor tim pengembang mutu melakukan
sekolah melakukan kunjungan kelas. Adanya kunjungan kelas
tersebut kepala madrasah akan mengetahui dimana letak kendala
yang dialami guru maupun peserta didik dalam proses belajar di
kelas, peningkatan profisionalisme guru ” (Wawancara, 30 April
2019)

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Drs.


Huzairin Selaku Waka Humas Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota
Jambi:

“Setiap awal tahun ajaran baru dan kenaikan kelas diadakannya


rapat bersama orang tua siswa maupun komite sekolah dengan
pihak sekolah yaitu kepala madrasah, bersama dengan guru, staf,
komite, serta orang tua peserta didik berkumpul untuk membahas
beberapa program ataupun masalah serta solusi yang menjadi
sebuah keputusan bersama,menjalin kerja sama yang baik kepada
mereka”. (Wawancara, 30 April 2019)

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi mengupayakan agar


para guru selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, dengan
cara kepala sekolah aktif mengikutkan dirinya mupun guru dalam berbagai
acara pendidikan. Acara tersebut dapat berupa pendidikan dan pelatihan
bagi guru, seminar pendidikan, workshop, studi banding, adanya
pembinaan khusus bagi peserta didik yang berprestasi.
Kepala Madrasah mengkoordinasikan peserta didik yang
berprestasi berdasarkan bidang studi yang ditekuni peserta didik tersebut
tergantung berkompeten sesuai dengan bidang studinya, koordinasi
dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum guna menentukan muatan
program yang akan dilakukan sesuai dengan program kerja sekolah yang
berhubungan dengan kurikulum, perencanaan alokasi waktu pelaksanaan
dan anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan dan
pembaharuan fasilitas sekolah, mengomunikasikan program kerja sekolah
kepada seluruh warga sekolah maupun orangtua peserta didik untuk ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaannya. Kepala Madrasah memberikan
pendekatan kepada seluruh waka dan majelis guru dengan menggunakan
pendekatan kekeluargaan. Tujuan agar tercipta suasana kekeluargaan di
sekolah sehingga program-program di sekolah akan terlaksana dengan
mudah.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi juga berusaha untuk
memenuhi kebutuhan sarana prasarana sekolah sesuai dengan
perkembangan teknologi, selain itu pihak madrasah berusaha untuk
memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik dengan baik agar
peserta didik mendapatkan layanan pendidikan maupun informasi sesuai
dengan yang diharapkan, layanan tersebut diwujudkan melalui pemenuhan
sarana prasarana untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam sekolah
sehingga peserta didik maupun seluruh melaksanakan tugas yang telah
diberikan kepala warga sekolah dapat belajar dan bekerja di sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan produktif.
(Observasi, 30 April 2019)
Observasi yang dilakukan pada tanggal 3 Mei 2019 melihat
pembinaan khusus untuk peserta didik, hal ini Strategi madrasah dalam
peningkatan mutu pendidikan yaitu pemenuhan sarana prasarana sekolah.
Kepala madrasah berupaya untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana
di sekolah terutama dalam hal kegiatan belajar mengajar di sekolah,
dilakukan secara insidental agar pelaksanaan belajar mengajar di sekolah
dapat mencapai tujuan pembelajaran serta menunjang hasil belajar peserta
didik, penetapan standard pencapaian nilai untuk mencapai mutu
pendidikan. Mutu pendidikan dapat diukur dari hasil yang diperoleh baik
itu dalam bidang akademik maupun non akademik, pemberian arahan
kepada guru maupun peserta didik.

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Amir


Mahmud,S.Pd Selaku Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Kota Jambi:

“Dalam bidang akademik ada pembinaaan dari bidang yang


diminati siswa dan yang berprestasi seperti bimbingan LCC
(Lomba Cerdas Cermat), Olimpiade- olimpiade, dan untuk khusus
kelas XI ( Sembilan) sebelum akan di adakan UAMBN ( Ujian
Akhir Madrasah Berbasis Nasional) dan UNBK (Ujian Nasional
Berbasis Komputer) madrasah mengadakan proses pembelajaran
tambahan di waktu lain demi menyukseskan ujian tersebut. Dalam
bidang non akademik dilaksanakan pada hari jum’at, sabtu, dan
minggu adanya ekstrakulikuler”. (Wawancara, 30 April 2019)

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan pula oleh bapak


Mangamar,S.Pd.I Selaku Waka Kesiswaan Madrasah Tsanawiyah Negeri
2 Kota Jambi:

“Kegiatan yang dilakukan di madrasah ini cukup banyak di dalam


bidang ekstrakulikuler yang diikuti oleh para peserta didik
diantaranya Osis, Pramuka, Drum Band, PMR, Barzanji, Karate,
Silat, Gerak Jalan, Olahraga seperti Volly, Badminton dan
sebagainya. Setiap tahunnya di rencanakan bersama bagaimana
jadwal nya sehingga tidak bentrok kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh para pembina masing-
masing pada setiap kegiatan yang telah dijadwalkan masing-
masing. Dari kegiatan ini nampaknya Alhamdulillah ada di dalam
Setiap perlombaan yang di adakan di sekitaran kota jambi dan
tingkat nasional mendapat kejuaraan atau piala-piala. Setiap
Kegiatan peserta didik yang ingin mengikuti harus melalui
pendaftaran dahulu dan kita bagi peserta didik nya dengan sesuai
pada bakat masing-masing jadi peserta didik sendiri yang
menentukan akan mengikuti kegiatan apa. Peserta didik boleh
mengikuti dua kegiatan asalkan jadwalnya tidak tumburan.
Kegiatan yang diwajibkan madrasah yang harus diikuti seluruh
peserta didik adalah pramuka. Kita memantau dan mengevaluasi
sampai dimana perjalanannya dalam kegiatan itu berjalan dari
tahun ke tahun sehingga jika ada kendala bisa dapat di atasi
secepatnya” (Wawancara, 3 Mei 2019)

2. Kendala Perencanaan Strategis dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi

Setiap Kegiatan / Program yang akan dilakukan maka salah satunya


tentu terdapat kendala baik itu dalam hal masalah kecil, sedang maupun
besar. Dalam hal ini secara khusus peneliti merumuskan ada 2 kendala
yang ada dalam Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi yaitu dalam
hal Sumber Daya Manusia (SDM) dan Anggaran pembiayaan Program.

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Sutiono,


SE Selaku Tata usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi:

“Kendala yang ada juga dalam bentuk sebuah anggaran


pembiayaan dari program/kegiatan yang akan dibuat atau diadakan
di sekolah, apalagi dalam hal Sarana dan prasana serta
kegiatan/program lainnya, dana dari pemerintah telah di atur semua
dari atas dan terkadang proposal juga belum semua nya turun.
dalam sarana prasarana upaya yang baru akan di rencanakan
pembuatan laboraturium di sini dan mungkin juga beberapa ruang
kelas dikarenakan banyaknya peserta didik,” (Wawancara, 30 April
2019)
Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Amir
Mahmud,S.Pd Selaku Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Kota Jambi:

“Kendala dalam peningkatan mutu pendidikan yaitu Sumber Daya


Manusia (SDM) pola pikir dari guru, karyawan, maupun peserta
didik yang berbeda berbeda dan jarang sekali sama sehingga sedikit
sulit untuk diajak berpartisipasi” (Wawancara, 30 April 2019)

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan pula oleh bapak


Mangamar,S.Pd.I Selaku Waka Kesiswaan Madrasah Tsanawiyah Negeri
2 Kota Jambi:

“Kendala dalam peningkatan mutu pendidikan yaitu Sumber Daya


Manusia (SDM) pola pikir peserta didik. Madrasah berupaya
merubah pola pikir peserta didik yang merasa sudah puas karena
diterima di sekolah, dilakukan kepala sekolah agar peserta didik
dapat terus meningkatkan prestasinya di sekolah sehingga dapat
meningkatkan mutu sekolah, kurang profesionalnya tenaga
pendidik. Perlunya adanya peningkatan untuk melanjutkan ke S2
bagi guru yang masih muda, selain itu pendidik kurangnya kreatif
dalam menggunakan metode untuk kegiatan mengajarnya”
(Wawancara, 3 Mei 2019)

3. Solusi Untuk Mengatasi Kendala Perencanaan Strategis dalam


Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Kota Jambi.
Setiap kendala yang ada tentu ada pula solusi terbaik yang
diadakan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi Solusi pada kendala
peningkatan mutu yaitu melakukan kerjasama dengan LSM serta lembaga
pemerintahan. Kegiatan/program dilakukan secara terus menerus
(Kontinue) . Hal ini dilakukan untuk membantu mengurangi biaya yang
digunakan untuk pendanaan dalam menjalankan program sekolah yang
menunjang mutu pendidikan, melakukan kegiatan pendidikan untuk
peningkatan profesionalisme guru seperti MGMP, studi banding,
workshop, seminar, melakukan kerjasama dengan SMP, SMA Negeri yang
ada di Kota Jambi.Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjalin
kerjasama baik dalam penerimaan peserta didik baru maupun peningkatan
kualitas guru melalui MGMP yang dilakukan antar guru mata pelajaran
maupun antar sekolah.

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Amir


Mahmud,S.Pd Selaku Waka Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Kota Jambi:

“ Dalam mengatasi kendala Kami melakukan perbaikan secara


terus menerus (kontinue) sehingga kami sedikit demi sedikit dapat
memperbaiki apa yang dianggap kurang baik sebelumnya, dan juga
kami tidak pantang menyerah dan cepat berputus asa , kami
mencari akar dari sebuah masalah (problem) dan kami mengadakan
rapat bagaimana solusi terbaik yang akan kami ambil dalam
menyelesaikan masalah tersebut ” (Wawancara, 30 April 2019)

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan oleh bapak Sutiono,


SE Selaku Tata usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi:
“Dalam mengatasi kendala Kami melakukan perbaikan secara terus
menerus. Anggaran itu kan jika tidak dapat di dalam tahun ini maka
kami Revisi kembali pada tahun depannya apa yang kira-kira di
permasalahkan oleh pemerintah khususnya di Kemenag karena ini
madrasah negeri” “(Wawancara, 30 April 2019)

Sebagaimana hasil penelitian yang dijelaskan pula oleh bapak


Mangamar,S.Pd.I Selaku Waka Kesiswaan Madrasah Tsanawiyah Negeri
2 Kota Jambi:

”kami memberikan pengertian kepada peserta didik bahwa


kegiatan/program yang diadakan oleh madrasah ini penting untuk
madrasah dan khususnya untuk peserta didik itu sendiri sehingga
akan banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman yang sangat
bermakna bagi diri peserta didik, kami juga memberikan
pengawasan bukan hanya kepada peserta didik saja tetapi kepada
para pembina juga sehingga kerjanya juga berkesinambungan,
kemudian dibuat lah jadwal yang telah diatur sebelumnya
“(Wawancara, 3 Mei 2019)
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Penelitian Perencanaan Strategis Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2
Kota Jambi , Peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Perencanaan yang disusun mengacu pada 8 standard pendidikan serta
visi, misi, dan tujuan madrasah. Karena pencapaian kualitas tersebut
tidak terlepas dari visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan
serta menjadi acuan utama dalam membangun sekolah agar mampu
tercapai dengan baik. Visi kepala madrasah akan sangat menentukan ke
arah mana lembaga pendidikan itu dibawa, karena apabila kepala
madrasah tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan
melaksanakan tugasnya sebagai rutinitas sehari-hari, tanpa tahu
kemajuan apa yang harus ia capai dalam kurun waktu tertentu.
2. Kendala dalam peningkatan mutu pendidikan Dalam hal ini secara
khusus peneliti merumuskan ada 2 kendala yang ada dalam Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi yaitu dalam hal Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Anggaran pembiayaan Program.
3. Solusi pada kendala peningkatan mutu yaitu melakukan kerjasama
dengan LSM serta lembaga pemerintahan. Perbaikan yang terus menerus
(kontinue). Hal ini dilakukan kepala sekolah untuk membantu
mengurangi biaya yang digunakan untuk pendanaan dalam menjalankan
program sekolah yang menunjang mutu pendidikan, melakukan kegiatan
pendidikan untuk peningkatan profesionalisme guru seperti MGMP,
studi banding, workshop, seminar, melakukan kerjasama dengan SMP,
SMA Negeri yang ada di Kota Jambi. Hal ini dilakukan kepala sekolah
dengan tujuan untuk menjalin kerjasama baik dalam penerimaan peserta
didik baru maupun peningkatan kualitas guru melalui MGMP yang
dilakukan antar guru mata pelajaran maupun antar sekolah.
B. Saran
Beberapa saran dan rekomendasi yang dapat penulis sampaikan
berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Kepada Madrasah
Dalam usaha upaya meningkatkan mutu pendidikan , serta dalam
rangka mencapai visi dan misi, sebaiknya madrasah:
a. Mengadakan diskusi/rapat, pelatihan, seminar pendidikan, studi
banding dalam pengembangan kompetensi profesional keguruan
secara bertahap.
b. Mengadakan supervisi pelaksanaan program / kegiatan yang akan
dilakukan baik dari segi pembelajaran, prestasi akademik dan
prestasi non akademik dalam proses pendidikan yang kontinue.
c. Menambah sarana dan prasarana serta fasilitas sumber belajar
lainnya.
d. Menganjurkan pada tahap penyelesaian solusi bukan hanya pada
memberikan pengertian tetapi juga menciptakan sumber daya
melalui pelajaran kewirausahaan atau pengembangan siswa seperti
kesenian-kesenian yang dapat menghasilkan. Membuat perubahan
paradigma yang harus dilakukan secara bersama-sama (team work)
antara kepala madrasah, guru dan karyawan dan semua unsur
pendidikan, sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang
sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja khususnya
lingkungan kerja pendidikan. Oleh karenanya yang harus dilakukan
adalah perbaikan yang berkesinambungan berkaitan dengan
komitmen dan proses komitmen. Komitmen terhadap kualitas
dimulai dengan pernyataan dedikasi pada misi dan visi bersama,
semua persiapan untuk mewujudkan visi tersebut. Perbaikan yang
berkesinambungan terhadap hambatan/ kendala dengan
menemukan sebuah keputusan yang tepat untuk solusi.
2. Kepada pengajar
a. Guru mengikuti diskusi/rapat, pelatihan, seminar pendidikan, studi
banding serta belajar mandiri dalam pengembangan kompetensi
profesional keguruan secara bertahap.
b. Membentuk kelompok kerja guru sebagai sarana komunikasi agar
bisa mensharing pengalaman dalam proses belajar mengajar.
3. Kepada Peneliti yang akan datang
Peneliti yang akan datang diharapkan jika penelitian mengenai proses
perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan , supaya
dikaji secara mendalam lebih lanjut berbagai macam metode
penelitian yang lain agar diperoleh penemuan-penemuan baru
sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak lembaga pendidikan demi
terlaksananya pendidikan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2011), Al-Qur’an Al Karim.


Akdon,(2011), Strategic Management For Educational Management (Manajemen
Strategik Untuk Manajemen Pendidikan),Bandung:Alfabeta.
Allison Michael & Kaye Jude, (2005), Perencanaan Strategis Bagi Organisasi
Nirlaba, Jakarta:Media Grafika.
Azizah.A & Sobri,A.Y, (2016), Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan, Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 25, No 2: 208–
214
Alam.Syamsul,(2017),Implementasi Perencanaan Strategis Dalam
Pengembangan Sarana Dan Prasarana Di SmaNegeri 2 Jeneponto
Kabupaten Jeneponto, Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan KeguruanUin
Alauddin Makassar.
Hunger. David.J & Wheelen. Thomas.L, (2003), Manajemen Strategis,
Yogyakarta:Andi.
Kompri, (2017). Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah:Pendekatan Teori
Untuk Praktek Profesional,Jakarta:Kencana.
Moleong J Lexy, (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:Pt Remaja
Rosdakarya.
Mucktiany.A,Sani.R.A,&Pramuniati,I, (2015). Penjaminan Mutu Sekolah,
Jakarta:Bumi Aksara
Mulyasa, (2015). Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta:Bumi
Aksara.
Mulyasa, (2009). Manajemen Berbasis Sekolah,Bandung:Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, (2007), Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Minarti Sri, (2016). Manajemen Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Moh. Saifulloh,Zainul M, & Hermanto , (2012)Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan Di Sekolah, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 5 No. 2.
Nawawi, Hadari, (2003),Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan, Yogyakarta: Gadjah Mada university Press.
Priansa,D.J &Somad.R, (2014), Manajemen Supervisi Dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Jakarta:Alfabeta
Rivai, Veithzal & Sylviana Murni, (2010). Education Management,
Jakarta:Rajawali Pers
Rohiyat, (2010). Manajemen Sekolah;Teori Dasar Dan Praktik,Dilengkapi
Dengan Contoh Rencana Strategis Dan Rencana Operasional,
Bandung:Pt Refika Aditama,
Rojak A.I, (2017). Implementasi Perencanaan Strategis Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Madrasah Swasta (Studi Multisitus Di Ma An-Nur
Bululawang Dan Ma Almaarif Singosari Kabupaten Malang), Tesis.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Shulhan,M,&Soim, (2013). Manajemen Pendidikan Islam Strategi Dasar Menuju
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam, Yogyakarta:Teras.
Suryosubroto,B, (2010). Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta
Salusu,J,(2006). Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik Dan
Organisasi Non Profit, Jakarta:Grasindo.
Sagala Syaiful, (2013). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan, Bandung:Alfabeta.
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Sudarwan Danim, (2008), Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Yogjakarta:
PustakaPelajar.
Sudarwan Danim,(2007).Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Sugiyono, (2017). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta.
Tim Penyusun, (2018). Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Wibowo.A, (2013), Akuntabilitas Pendidikan Upaya Meningkatkan ,Utu Dan
Citra Sekolah, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Website MTSN 2 Kota Jambi, mtsn2kotajambi.mdrsh.id/
Yamin Martinis & Maisah, (2010).Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta:Gaung
Persada.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul : Perencanaan Strategis Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di


Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
A. Pedoman Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi penelitian
serta mencatat hal-hal yang berkenaan dengan manajemen
strategis/perencanaan strategis. Adapun alasan penulis memilih metode
observasi karena penulis ingin mengetahui terlebih dahulu lokasi dan hal yang
berkaitan dengan masalah penelitian.
1. Perencanaan Strategis Sekolah.
2. Keadaan Kegiatan dan Program di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota
Jambi.
B. Pedoman Wawancara
1. Waka Kurikulum/Waka Humas/Waka Sarpras/Waka Kesiswaan
a. Perencanaan strategis apa saja yang dilakukan oleh sekolah dalam
rangka peningkatan mutu di lembaga pendidikan ini?
b. Bagaimana persiapan untuk menyusun kegiatan dan program yang ada
di sekolah ini sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan?
c. Bagaimana usaha sekolah dalam memperoleh prestasi sekolah yang
bermutu?
d. Apa Visi dan Misi MTSN 2 Kota Jambi ?
e. Bagaimana Kebijakan dan strategi apa yang ditempuh sekolah dalam
rangka mewujudkan visi tersebut?
f. Dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, kebijakan program dan
strategi apa yang dilakukan sekolah?
g. Apa saja kendala dalam perencanaan strategis dalam meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah?
h. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala yang ada dalam
perencanaan strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah?
i. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah dalam
hal:
Pembelajaran?
Prestasi akademik?
Prestasi nonakademik?
j. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dalam hal
pembelajaran, prestasi akademik dan non akademik, apakah sekolah
melibatkan guru, peserta didik, penjaga,orang tua siswa dan komite
sekolah?
k. Bagaimana peran kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah dari segi:
Perencanaan program peningkatan mutu pembelajaran?
Kapan penerapan strategi ini dilaksanakan?
Pembiayaan program peningkatan mutu pembelajaran?
Evaluasi program peningkatan mutu pembelajaran?
2. Tata Usaha
3. Siswa
4. Masyarakat
C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah berdirinya
2. Letak Geografis
3. Visi dan Misi
4. Struktur Organisasi
5. Keadaan Guru, Pegawai/Staff
6. Keadaan Siswa
7. Keadaan Sarana dan Prasarana
8. Keadaan program kegiatan
9. Foto-foto kondisi sekolah
10. Website Sekolah
11. dan lain sebagainya
DOKUMENTASI KEGIATAN

Wawancara dengan WAKA KURIKULUM

Wawancara dengan WAKA HUMAS


Wawancara dengan WAKA KESISWAAN

Wawancara dengan Pegawai tata usaha


Penghargaan yang telah di raih MTSN 2 Kota Jambi
Gerbang Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi

Masjid Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi


Lapangan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi

Ruangan Kepala Sekolah


Gerakan Pramuka Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi
DAFTAR RESPONDEN

No Nama Jabatan Keterangan


1 Drs. Imtazmona Kepala Sekolah Dokumentasi,
Observasi

DAFTAR INFORMAN

No Nama Jabatan Keterangan


1 Amir Mahmud, S.Pd Waka Kurikulum Wawancara,
Dokumentasi
2 Mangamar, S.Pd.I Waka Kesiswaan Wawancara
3 Drs. Huzairin Waka Humas Wawancara
4 AH. Muktabari,S.Ag Waka Sarana dan Wawancara
Prasarana
5 Sutiono, SE Tata Usaha Wawancara,
Dokumentasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Devia Indriati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tgl lahir : Suka Maju, 04 Oktober 1997

Alamat : Desa Suka Maju KM.13 Kecamatan Mestong

Kabupaten Muaro Jambi

Alamat Email : viaindri221@gmail.com


No Kontak : 082378537404

Pengalaman – pengalaman Pendidikan Formal

1. SD tahun tamat : SDN 159 IX Ds. Suka Maju Kec. Mestong Kab.
Muaro Jambi, Tahun 2009
2. MTS tahun tamat : MTS SA’ADATUL ABADIYAH Kuala Tungkal
Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2012
3. MA tahun tamat : MAS AS’AD Olak Kemang Seberang Kota
Jambi, Tahun 2015

Pengalaman Organisasi : HMJ MPI Tahun 2017

Motto Hidup : Jadilah Diri Sendiri (Kun Anta)

Anda mungkin juga menyukai