SKRIPSI
DEVIA INDRIATI
NIM TK 151129
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
DEVIA INDRIATI
NIM TK 151129
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana
program S.I Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari
bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. Serta usaha-
usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini
banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi.Tetapi berkat kerja keras,
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, utuk
itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, Selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I. Selaku pembantu Dekan I Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil, S.Ag. Selaku pembantu Dekan II Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
5. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd. Selaku pembantu Dekan III
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
ABSTRAK
Nama : DEVIA INDRIATI
NIM : TK151129
Judul : Perencanaan Strategis Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
PENGESAHAN ......................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
ABSRACT.................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 61
B. Saran ......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok masalah yang akan
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi?
2. Bagaimana kendala perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala perencanaan strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota
Jambi.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui perencanaan strategikdalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
b) Untuk mengetahui kendala dan penghambat dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
c) Untuk mengetahui solusi dan pendukung dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
a) Kegunaan Teoritis
Memberi wawasan secara teoristik terhadapperencanaan strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota
Jambi.
b) Kegunaan Praktis.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1) Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu
(S1) dalam jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2) Sebagai bahan masukan /kontribusi bagi pihak yang terkait terhadap
perencanaan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
3) Untuk memperdalami ilmu pengetahuan yang telah penulis terima dari
dosen pembimbing di jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Manajemen Strategis
Manajemen Strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi,
implementasi strategi, serta evaluasi dan pengendalian. Manajemen strategis
menekankan pada pengamatan dan kesempatan (opportunity), ancaman
(threat) lingkungan dipandang dari sudut kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Variabel-variabel internal dan eksternal yang paling penting
untuk perusahaan dimasa yang akan datang disebut faktor strategis dan
diidentifikasi melalui analisis SWOT. Manajemen Strategis dikembangkan
dalam empat tahap, mulai dari perencanaan keuangan dasar ke perencanaan
berbasis peramalan yang biasa disebut perencanaan strategis menuju
manajemen strategis yang berkembang sepenuhnya, termasuk implementasi,
evaluasi, dan pengendalian (Mulyasa, 2007, hlm. 217-218)
Ansof berpendapat bahwa manajemen strategis adalah suatu pendekatan
yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan
organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan
meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat organisasi
(sekolah) menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.
Pendekatan yang sistematis untuk melakukan perubahan menjadi hal penting
dalam manajemen Strategik harus di pastikan bahwa tujuan akan dicapai.
Oleh karena itu para pemimpin sekolah menggunakan pendekatan yang
sistematis dalam menyusun strategi program sekolah (Syaiful Sagala, 2013,
hlm. 129).
Definisi lain tentang manajemen strategis adalah perencanaan berskala
besar (disebut perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsip), agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam
usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional untuk menghasilkan
barang atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas,dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategis) dan berbagai
sasaran (Tujuan Operasional) organisasi (Nawawi, Hadari, 2003, hlm. 149).
Manajemen strategis diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala
besar dalam arti mencangkup seluruh komponen di lingkungan sebuah
organisasi yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis (RENSTRA)
yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional (RENOP), yang kemudian
dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
Manajemen strategis adalah suatu proses perencanaan yang disusun dan
ditentukan oleh seorang pimpinan, yang jika dikaitkan dengan pendidikan
berarti kepala sekolah yang dapat dibantu oleh tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan lainnya sehingga apa yang direncanakan dapat dicapai secara
efektif dan efisien (Alam Syamsul, 2017, hlm. 17)
4. Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan adalah sebagai salah satu pilar pengembangan sumber
daya manusia yang sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional .
Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan
pendidikan yang berkualitas pada masa kini, pendidikan yang berkualitas
hanya akan muncul apabila terdapat lembaga pendidikan yang berkualitas.
Upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan titik strategi dalam upaya
menciptakan pendidikan yang berkualitas ( Mulyasa, 2007, hlm.216).
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai andil yang
cukup besar terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Perkembangan
dan kemajuan sekolah dapat dilihat dari kinerja kepala sekolah yang
profesional serta kepala sekolah tersebut mampu memanfaatkan sumber daya
yang ada secara efektif dan efisien. Melihat peran dan tugas kepala sekolah
yang beranega ragam tersebut kepala sekolah dihadapkan pada tantangan
untuk melaksanakan pendidikan yang terencana dan tertata serta
berkesinambungan dalam mengembangkan mutu pendidikan. Untuk itu dapat
dilakukan dengan cara seorang kepala sekolah mempunyai visi yang jelas dan
terarah (Azizah,dkk,2016. hlm 208).
Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah mempunyai tujuan untuk
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah melalui kegiatan pelaksanaan
program sekolah. Mutu pendidikan bersifat dinamis dan dapat ditelaah dari
berbagai sudut pandang. Kesepakatan tentang konsep mutu dikembalikan
pada acuan rumusan atau rujukan yang ada seperti kebijakan pendidikan,
proses belajar mengajar, kurikulum, sarana prasarana, fasilitas pembelajaran
dan tenaga kependidikan sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak yang
berkepentingan. Mutu pendidikan tidak saja ditentukan oleh sekolah sebagai
lembaga pengajaran, tetapi juga disesuaikan dengan apa yang menjadi
pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang
seiiring dengan kemajuan zaman(Sagala Syaiful, 2013, hlm. 170).
Ukuran sekolah yang bermutu dari kacamata pengguna/penerima
manfaat, pada umumnya sebagai berikut:
a. Sekolah memiliki akreditasi A.
b. Lulusan diterima di sekolah terbaik.
c. Guru yang profesional, ditunjukkan dengan hasil Uji Kompetensi Guru
(UKG) dan kinerja guru baik.
d. Hasil Ujian Nasional (UN) baik.
e. Peserta didik memiliki prestasi dalam berbagai kompetisi.
f. Peserta didik memiliki karakter yang baik.
Sekolah yang bermutu dalam kacamata pemerintah harus memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai berikut: Lulusan yang cerdas dan
komprehensif, Kurikulum yang dinamis sesuai kebutuhan zaman, Proses
pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan mengembangkan kreatifitas
siswa, Proses pembelajaran dilengkapi dengan sistem penilaian dan evaluasi
pendidikan yang andal, sahih, dan memenuhi prinsip-prinsip penilaian, Guru
dan tenaga kependidikan yang profesional, berpengalaman, dan dapat
menjadi teladan, Sarana dan prasarana yang digunakan lengkap dan sesuai
dengan kearifan lokal, Sistem manajemen yang akurat dan handal serta
Pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien (Mucktiany,dkk, 2015, hlm.
2-3).
Mutu merupakan suatu bentuk atau gambaran mengenai sebuah
organisasi atau lembaga atas kualitas yang diberikan oleh pihak produsen
kepada konsumen, artinya bahwa suatu organisasi atau lembaga dapat
mengelola dengan baik suatu organisasi atau lembaga untuk mencapai mutu
baik pada input, proses, maupun outputnya, sehingga organisasi atau lembaga
harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggannya. Dari hubungan
inilah suatu lembaga dapat dikatakan sebagai lembaga yang bermutu
(Azizah,dkk,2016. hlm 209).
Pengertian mutu secara umum mengandung makna derajat (tingkat)
keunggulan suatu produk berupa hasil kerja atau upaya baik barang maupun
jasa. Di konteks pendidikan pengertian mutu mengacu pada proses
pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu
terlibat berbagai input, seperti bahan ajar (kognitif, afektif, dan
psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana
prasarana sekolah, dukungan administrasi dan sumber daya lainnya serta
penciptaan suasana yang kondusif. Mutu dalam konteks hasil pendidikan
mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu
tertentu. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement)
dapat berupa hasil tes kemampuan akademis dan non akademis bahkan
prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat di pegang seperti
disiplin, keakraban, saling menghormati, dan kebersihan (Suryosubroto,
2010, hlm. 210)
Mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara
operasional dan efisien terhadap komponen- komponen yang berkaitan
dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen
tersebut menurut norma/standar yang berlaku. Mutu pendidikan mengacu
pada masukan, proses, luaran, dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat
dari berbagai sisi yaitu pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumber
daya manusia ,seperti kepala sekolah,guru, staf tata usaha dan siswa. kedua,
memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku-
buku ,kurikulum, prasarana,sarana sekolah dan lain-lain. ketiga, memenuhi
atau tidaknya kriteria masukan perangkat lunak seperti peraturan, struktur
organisasi,dan deskripsi kerja. keempat, mutu masukan yang bersifat harapan
dan kebutuhan,seperti visi, motivasi, ketekunan, dan cita-cita (Sudarwan,
2008, hlm.53).
Mutu proses pembelajaran mengandung makna bahwa kemampuan
sumber daya sekolah mentransformasikan beragam jenis masukan dan situasi
untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu dari peserta didik. Dilihat dari
hasil pendidikan, mutu pendidikan dipandang bermutu jika mampu
melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakulikuler pada peserta didik yang
dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program
pembelajaran tertentu.
Dari deskripsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan
adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif dan
efisien untuk melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada
peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau
menyelesaikan program pembelajaran tertentu. Mutu pendidikan bukanlah
upaya sederhana, melainkan suatu kegiatan dinamis dan penuh tantangan,
pendidikan akan terus berubah seiring dengan perubahan zaman yang
melingkarinya sebab pendidikan merupakan buah dari zaman. oleh karena
itu,pendidikan senantiasa memerlukan upaya dalam perbaikan dan
peningkatan mutu sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan
kehidupan masyarakat.
Joseph M.juran disebut bapak mutu berpandangan tentang mutu adalah:
Meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir, Perbaikan mutu
merupakan proses berkesinambungan,bukan program sekali jalan, Mutu
memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator,
Pelatihan massal merupakan prasyarat mutu, Setiap orang di sekolah mesti
mendapatkan pelatihan (Yamin& Maisah 2010, hlm. 29).
Indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Hasil akhir pendidikan.
b. Hasil langsung pendidikan, hasil langsung inilah yang dipakai sebagai
tolak pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan. misalnya
tes tertulis, daftar cek, anekdot, skala rating,dan skala sikap.
c. Proses pendidikan.
d. Instrumen input, yaitu alat berinteraksi dengan raw input (siswa).
e. Raw input dan lingkungan (Minarti Sri, 2016, hlm. 336).
B. Studi Relevan
Berdasarkan penelurusan yang penulis lakukan bahwa beberapa
penelitian yang berkaitan dengan perencanaan strategis telah di teliti beberapa
peneliti sebelumnya yaitu:
1. Dwi Astuti dengan judul penelitian “Implementasi Perencanaan Strategis
Dalam Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik di Madrasah Aliyah
Dinniyah Putri” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi
:observasi,wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu
implementasi perencanaan strategis di MA Diniyyah putri lampung sudah
bagus meliputi perencanaan renstra,pelaksanaan renstra,dan evaluasi
renstra. Membentuk pemrakarsa pembuatan renstra,mengkaji berbagai
peraturan dan kebijakan peningkatan mutu pendidik,menciptakan visi misi
& nilai-nilai madrasah,dan menganalisis SWOT sesuai kondisi sekolah.
melaksanakan rapat dan pelatihan. serta mengevaluasi program dan
kegiatan yang dilakukan selama setahun kedepan.
2. R Yuhani'ah dengan judul penelitian “Perencanaan Strategik Mutu Sumber
Daya Manusia di STAI Ma'arif Lampung Tengah”. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
triangulasi data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian
ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
Renstra STAI Ma‟arif Rencana Strategik (Renstra) di STAI Ma‟arif
Kalirejo, merumuskan visi, misi dan tujuan, menganalisis
pasar, menganalisis SWOT, merencanakan operasional,
kebijakan dan perencanaan mutu, merumuskan biaya mutu dan
yang terakhir mengevaluasi.
3. Syamsul Alam dengan judul penelitian” Implementasi Perencanaan
Strategis Dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 2
Jeneponto Kabupaten Jeneponto” Pendekatan Deskriptif, teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
triangulasi data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian
ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian
Renstra di SMAN 2 Jeneponto sudah bagus dalam pengembangan sarana
dan prasarana sesuai dengan perencanaan menggunakan metode Analisis
SWOT yakni melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimiliki sekolah.
Atas dasar penusuran kajian empirik yang peniliti lakukan
menunjukkan bahwa secara subtansi memiliki perbedaan yang signifikan
dengan peneliti yang sebelumnya. Artinya secara keseluruhan penelitian
mempunyai kajian yang berbeda dengan penelitian diatas. Namun demikian ,
pada sisi Konsep tidak menutup kemungkinan memiliki persamaan
pendekatan .
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sumber data
Lofland dalam Lexy L Moleong (2004, hlm. 157) Sumber data adalah
kata kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan.
Dalam hal ini subjek dari mana data dapat diperolehyaitu:
a. Sumber data berupa manusia yakni kepala sekolahdan guru serta siswa
di sekolah.
b. Sumber data berupa dokumentasi, foto kegiatan, arsip dokumentasi resmi
yang berhubungan dengan kegiatan dalam perencanaan strategis yang
dilakukan disekolah
A. TEMUAN UMUM
1. Sejarah Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTsN ) 2 Jambi merupakan salah satu
lembaga pendidikan setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ).
Keberadaan MTsN 2 Kota Jambi adalah sebagai salah satu upaya pemerintah
dalam hal ini Kementerian Agama untuk memacu Madrasah Tsanawiyah
khususnya di Kota Jambi agar kelak dapat sama-sama maju dan berprestasi
seimbang dengan SMP dalam Kota Jambi, bila perlu dapat mengunggulinya.
Dan disatu sisi, salah satu modal MTsN 2 adalah sekolah umum yang berciri
khas Islam, disinilah letak kelebihan dan keunggulan dari sekolah-sekolah
lain.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam perkembangannya keberadaan
MTsN 2 Jambi yang secara resmi dikukuhkan menjadi MTsN 2 Jambi oleh
Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI pada tanggal, 14 Maret 1998,
secara bertahap senantiasa dilakukan pembenahan dan perbaikan, baik pada
aspek tertib administrasi Kepala Madrasah dan guru, tertib administrasi
keuangan, tertib administrasi perlengkapan, tertib administrasi
kepegawaian/ketenagaan, administrasi proses belajar mengajar, praktikum
dan lain sebagainya.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir perkembangannya
menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti, baik pada jumlah siswa
yang mendaftar maupun perolehan NEM setiap tahun.Akan tetapi bila
dianalisa lebih mendalam perbandingan antara beban kerja MTsN 2 dengan
jumlah tenaga yang tersedia satu sisi dirasa telah mencukupi tenaga guru mata
pelajar agama ( PAI ), akan tetapi pada sisi lain terjadi kekurangan khususnya
pada mata pelajaran tertentu. Dalam kondisi seperti itu upaya untuk
mewujudkan madrasah yang berprestasi secara simultan tetap diupayakan
peningkatannya.
Kepala Sekolah dari Madrasah Negeri Kota Jambi keMadrasah Negeri 2 Kota
Jambi Berdasarkan Tahun Berdirinya :
1. DRS. MAHMUD AK TAHUN : 1979 – 1981
2. DRS. H.A. RAZAK HAZZUL TAHUN : 1981 – 1984
3. DRS. LUKMAN HAKIM TAHUN : 1984 – 1990
4. DRS. A. SOMAD HS TAHUN : 1990 – 1992
5. DRS. KAMALUDDIN BASRI TAHUN : 1992 – 1998
6. DRS. H. SATRIA TAHUN : 1998 – 2002
7. DRA. AISYAH TAHUN : 2002 – 2008
8. H.M. AMAN, S.Ag. TAHUN : 2008 – 2012
9. DRS. IMTAZMONA TAHUN:2012 –SEKARANG
Secara umum Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi dapat
dilihat pada tabel Berikut:
Tabel 4.1 profil madrasah
a. Visi Madrasah
Bertaqwa, Berakhlak Mulia dan Unggul Dalam Prestasi
b. Misi Madrasah
1) Memberdayakan organisasi yang berakhlak mulia
2) Meningkatkan kualitas professional kerja, budi pekerti dan profesi
3) Meningkatkan hubungan kerjasama orang tua, masyarakat dan murid
4) Meningkatkan kinerja dan pelayanan
5) Menciptakan lingkungan yang beriman, indah menyenangkan, aman
dan nyaman.
c. Tujuan
1) Memberikan pelayanan yang maksimal pada siswa-siswi, wali murid
dan masyarakat.
2) Meningkatkan mutu pendidikan.
3) Membentuk siswa-siswi yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT.
4) Menjadikan madrasah pusat kegiatan handal dan bermutu.
5) Penampilan madrasah yang indah.
Sebagai umpan balik dari itu semua MTsN 2 Kota perlu menunjukkan
prestasi-prestasi kredibilitas dengan peningkatan perencanaan kinerja, sasaran
program, maupun sumber daya organisasi MTsN 2 Kota Jambi yang lebih
tinggi yang akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Kementerian Agama.
d. Kurikulum
1. PAI - - 10 10 7 - 3
2. Matematika - 1 5 6 6 - -
3. PPKN - - 1 1 - - 1
4. IPA - - 5 5 4 1 -
5. IPS - - 5 5 5 - -
SAMBUNGAN
6. B. Indonesia - - 6 6 6 - -
7. B. Inggris - - 5 5 5 - -
8. B. Arab - - 3 3 3 - -
9. Penjaskes - - 2 2 2 - -
11. M u l ok - - 2 2 - - 2
12. BK - - 5 5 5 - -
1 TIK/PRA 1 1 1 3 3
3. KARYA
J u m l ah 1 3 51 55 45 1 9
Catatan. Data pada tabel 4.3 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kualifikasi pendidikan guru pada
MTsN 2 Kota Jambi sebagai berikut :
a. Guru yang berpendidikan S1 sebanyak 38 orang (69%) dan Pendidikan
D1/D3 sebanyak 1 orang (3%). Dan Pendidikan S2 sebanyak 15 orang
(28%). Dan sekarang yang melanjutkan ke S3 sebanyak 1 orang.
b. Guru Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 45 Orang (73,1%) dan
Dinas Pendidikan sebanyak 1 Orang (7,7%) dan guru honorer (GTT)
sebanyak 8 orang (19,1%).
Tabel 4.4 Nama Tenaga Pendidik dan Pendidik
NO NAMA NIP PANGKAT JABATAN
Gol/ TMT
Ruang
1 2 3 4 5 6
1 Drs. Imtazmona 195909231986031003 IV/A 01/10/2001 Kepala
Madrasah
2 Dra. Hertati 196704011992032003 IV/A 01/04/2004 Guru
3 Drs. Huzairin 196212141985031003 IV/A 01/10/2004 Waka
Humas
4 Drs. Sahdanur 196303231994021001 IV/A 01/10/2004 Guru
(SAMBUNGAN)
5 Drs. Khairul 196606191994011002 IV/A 01/10/2004 Guru
Rahman
6 Dra. Syariati 196311101995022001 IV/A 01/04/2006 Guru
7 Drs. Edison 196504161995021001 IV/A 01/04/2006 Guru
8 Heri Yulistuti,S.Pd 196807241997032002 IV/A 01/04/2007 Guru
9 Emiwarni, S.Pd 196005161982032002 IV/A 01/04/2008 Guru
10 Yurlesni, S.Pd.I 196104301987032001 IV/A 01/04/2008 Guru
11 Mangamar,S.Pd.I 196411101991031005 IV/A 01/04/2008 Waka
Kesiswaan
12 Dra. Nurhaida 196611051997032001 IV/A 01/04/2008 Guru
13 Suryani,S.Pd 196904061999032002 IV/A 01/04/2008 Guru
14 Rosmiyenti,S.Pd 196812251996032003 IV/A 01/10/2008 Guru
15 Dra. Jeany Eva 196910201999032001 IV/A 01/10/2008 Guru
Krisna
16 Muhammad 197601031999031005 IV/A 01/10/2008 Guru
Arif.S.Ag
17 A.H. 196811031999031002 IV/A 01/04/2009 Waka
Muktabari,S.ag Sarana
Prasarana
18 Amir 196801211994121001 IV/A 01/04/2009 Waka
Mahmud,S.Pd Kurikulum
19 Irwan,S.Pd 197307161999031001 IV/A 01/04/2009 Guru
20 Syarifah 197305091999032001 IV/A 01/10/2009 Guru
Aisyah,S.Pd
21 Silmiyah 197404041999032004 IV/A 01/10/2009 Guru
Chatib,S.Ag
22 Lismasari 196910021998032002 IV/A 01/10/2010 Guru
Dewi,S.Pd
23 Ahmad 196701061999031002 IV/A 01/10/2010 Guru
Zarkasi,S.Pd
24 Darkasi,S.pd 197407261999031001 IV/A 01/04/2010 Guru
25 Juhriyah,S.Pd 196805072000122001 IV/A 01/10/2010 Guru
26 Salmah, S.Pd. '197207111995122001 IV/A 01/10/2010 Guru
27 Desi Karlina,S.Pd 197412311999032006 IV/A 01/04/2011 Guru
28 Saripah Sakinah, 196504262001122001 IV/A 01/10/2018 Guru
S.Ag
29 Damairi, M.Pd. 197011112005011002 IV/A 01/04/2011 Guru
30 Drs. Asrul, M.Pd.I. 196506061998031004 IV/A 01/04/2015 Kaur TU
31 Tien Kartina,S.Pd 197601112003122003 III/D 01/04/2011 Guru
32 Hendra Adi Sakti, 196512112005011004 III/D 01/04/2011 Guru
M.Pd.
33 Mimiyati, RM, 196710182005012003 III/d 01/04/2013 Guru
SPD
34 Epa Susanti,S.Pd 197708152005012008 III/D 01/10/2014 Guru
(SAMBUNGAN)
35 Pitriati, S.Pd. 197803042005012009 III/D 01/10/2015 Guru
36 Yena 198009282005012008 III/D 01/04/2015 Guru
Saptariana,S.Pd
37 Susilawati, S.Ag 197412231994032001 III/D 01/10/2015 Guru
38 Nove Dalas, M.Pd. 198002212006042025 III/D 01/04/2017 Guru
39 Eni Misyetiowati, 198209052006042019 III/D 01/04/2017 Guru
M.Pd
40 Rabi'ah 198201192006042025 III/c 01/10/2013 Guru
Salim,S.Pdi.
41 Muslim, S.Ag. 197711102007011027 III/C 01/10/2016 Peg.TU
42 Zainidar, S.Pd.I 196508071987032002 III/C 01/04/2077 Peg.TU
43 Riswansyah, S.Pd 197004272006041006 III/C 01/08/2017 Guru
44 Rahmah,S.Pd 197609032006042021 III/C 01/10/2015 Guru
45 Khuzaimah, S.Pd.I 197607062007102002 III/c 01/04/2019 Guru
46 Azikri, S.Pd.I 197810092007101004 III/c 01/04/2019 Guru
47 Elizar, S.Pd.I 197404062009102001 III/B 01/10/2015 Guru
48 Nofitri Yani,S.Ag 197711232011012001 III/B 01/10/2016 Guru
49 Martha 198403172009011009 III/B 01/10/2016 Guru
Wahyudi,A.Md
50 Furna Mustita 197602071998022001 II/D 01/10/2011 Peg.TU
51 Sutiono, SE 197501292009101001 II/d 01/04/2018 Peg TU
52 Abdul Rahim 197202262014111004 II/A 01/11/2014 Peg TU
53 Muhammad Jamil 196802122014111002 I/C 01/11/2014 Peg TU
Isba
Catatan. Data pada tabel 4.4 berasal dari tata usaha MTSN 2 Kota Jambi
6. Keadaan Peserta Didik
Siswa adalah sarana kependidikan yang dididik, diarahkan, diberikan
ajaran nama-nama dan bermaca-macam ilmu pengetahuan serta keterampilan.
Siswa merupakan unsur yang esensial pendidikan yang harus ada dalam
pengajara, ada guru tidak ada siswa tentunya kegiatan pembelajaran tidak
terlaksana. Siswa MTS Negeri 2 Kota Jambi berjumlah 1063 orang, yang
terbagi menjadi 27 robel pada tahun 2018. Daftar Keadaan Siswa/i MTS
Negeri 2 Kota Jambi dari masa ke masa sebagai berikut:
Tabel 4.5 Robel Siswa
No Kls Jlh Siswa 2003/2004 Jlh. Siswa 2004/2005
Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. I 6 114 146 260 6 134 119 253
2. II 7 125 141 266 6 97 140 237
3. III 5 80 97 177 6 117 141 258
18 319 384 703 18 348 400 748
Sambungan
No Kls Jlh Siswa 2006/2007 Jlh. Siswa 2007/2008
Robel Lk Pr Jlh Robel Lk Pr Jlh Ket.
1. VII 6 110 116 226 6 116 139 255
2. VIII 6 133 128 261 6 119 125 244
3. IX 6 127 123 250 6 133 122 255
18 370 367 737 18 368 386 754
1. Mengadakan rapat kepala madrasah bersama guru, staf dan seluruh guru
karyawan dan komite madrasah bersama-sama untuk membahas
program yang akan dilaksanakan,
2. Melakukan analisis sasaran dan merumuskan sasaran didasarkan pada
visi, misi, dan tujuan sekolah,
3. Melakukan analisis SWOT (strenght, weakness, opportunity, threat),
dengan cara menganalisis segala sesuatu yang berkaitan dengan
program yang akan dijalankan oleh sekolah agar pelaksanaannya dapat
dilakukan secara maksimal dan lebih memberikan dampak positif bagi
peserta didik khususnya dalam menunjang mutu pendidikan di sekolah
baik secara akademik maupun nonakademik.
4. Sosialisasi program kepada orang tua peserta didik, dengan
membicarakan alokasi pelaksanaan program dan alokasi biaya yang
dibutuhkan dalam melaksanakan program,
5. Melakukan perbaikan dan pembaharuan yang berhubungan dengan
fasilitas sekolah sesuai dengan dana yang dimiliki oleh pihak sekolah,
6. Meminta partisipasi kepada orang tua peserta didik untuk ikut serta
dalam pealaksanaan program kerja sekolah baik yang bersifat material
maupun non-material.
7. Pemenuhan sarana prasarana sekolah, hal ini dilakukan kepala sekolah
guna untuk menunjang kegiatan peningkatkan mutu pendidikan
disekolah,
8. Pemberian arahan kepada guru maupun peserta didik dalam pengajaran,
hal ini dilakukan kepala sekolah dengan melakukan kunjungan ke
kelas-kelas yang bertujuan untuk melihat bagaimana proses pengajaran
yang dilakukan guru dan peserta didik, selain itu kepala madarasah
yang dibantu oleh para waka memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk terus meningkatkan minat belajarnya di sekolah.
9. Meningkatkan profesionalisme guru, hal ini dilakukan kepala
madarasah guna bersama-sama dengan guru dan karyawan bersama-
sama merumuskan tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh sekolah
secara bersama sama yang dilakukan pada awal tahun ajaran baru atau
awal semester
10. Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis,
sehat, dinamis, dan nyaman, sehingga segenap anggota sekolah dapat
bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja
yang tinggi. (Dokumentasi, MTSN 2 Kota Jambi)
A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Penelitian Perencanaan Strategis Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2
Kota Jambi , Peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Perencanaan yang disusun mengacu pada 8 standard pendidikan serta
visi, misi, dan tujuan madrasah. Karena pencapaian kualitas tersebut
tidak terlepas dari visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan
serta menjadi acuan utama dalam membangun sekolah agar mampu
tercapai dengan baik. Visi kepala madrasah akan sangat menentukan ke
arah mana lembaga pendidikan itu dibawa, karena apabila kepala
madrasah tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan
melaksanakan tugasnya sebagai rutinitas sehari-hari, tanpa tahu
kemajuan apa yang harus ia capai dalam kurun waktu tertentu.
2. Kendala dalam peningkatan mutu pendidikan Dalam hal ini secara
khusus peneliti merumuskan ada 2 kendala yang ada dalam Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi yaitu dalam hal Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Anggaran pembiayaan Program.
3. Solusi pada kendala peningkatan mutu yaitu melakukan kerjasama
dengan LSM serta lembaga pemerintahan. Perbaikan yang terus menerus
(kontinue). Hal ini dilakukan kepala sekolah untuk membantu
mengurangi biaya yang digunakan untuk pendanaan dalam menjalankan
program sekolah yang menunjang mutu pendidikan, melakukan kegiatan
pendidikan untuk peningkatan profesionalisme guru seperti MGMP,
studi banding, workshop, seminar, melakukan kerjasama dengan SMP,
SMA Negeri yang ada di Kota Jambi. Hal ini dilakukan kepala sekolah
dengan tujuan untuk menjalin kerjasama baik dalam penerimaan peserta
didik baru maupun peningkatan kualitas guru melalui MGMP yang
dilakukan antar guru mata pelajaran maupun antar sekolah.
B. Saran
Beberapa saran dan rekomendasi yang dapat penulis sampaikan
berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Kepada Madrasah
Dalam usaha upaya meningkatkan mutu pendidikan , serta dalam
rangka mencapai visi dan misi, sebaiknya madrasah:
a. Mengadakan diskusi/rapat, pelatihan, seminar pendidikan, studi
banding dalam pengembangan kompetensi profesional keguruan
secara bertahap.
b. Mengadakan supervisi pelaksanaan program / kegiatan yang akan
dilakukan baik dari segi pembelajaran, prestasi akademik dan
prestasi non akademik dalam proses pendidikan yang kontinue.
c. Menambah sarana dan prasarana serta fasilitas sumber belajar
lainnya.
d. Menganjurkan pada tahap penyelesaian solusi bukan hanya pada
memberikan pengertian tetapi juga menciptakan sumber daya
melalui pelajaran kewirausahaan atau pengembangan siswa seperti
kesenian-kesenian yang dapat menghasilkan. Membuat perubahan
paradigma yang harus dilakukan secara bersama-sama (team work)
antara kepala madrasah, guru dan karyawan dan semua unsur
pendidikan, sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang
sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja khususnya
lingkungan kerja pendidikan. Oleh karenanya yang harus dilakukan
adalah perbaikan yang berkesinambungan berkaitan dengan
komitmen dan proses komitmen. Komitmen terhadap kualitas
dimulai dengan pernyataan dedikasi pada misi dan visi bersama,
semua persiapan untuk mewujudkan visi tersebut. Perbaikan yang
berkesinambungan terhadap hambatan/ kendala dengan
menemukan sebuah keputusan yang tepat untuk solusi.
2. Kepada pengajar
a. Guru mengikuti diskusi/rapat, pelatihan, seminar pendidikan, studi
banding serta belajar mandiri dalam pengembangan kompetensi
profesional keguruan secara bertahap.
b. Membentuk kelompok kerja guru sebagai sarana komunikasi agar
bisa mensharing pengalaman dalam proses belajar mengajar.
3. Kepada Peneliti yang akan datang
Peneliti yang akan datang diharapkan jika penelitian mengenai proses
perencanaan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan , supaya
dikaji secara mendalam lebih lanjut berbagai macam metode
penelitian yang lain agar diperoleh penemuan-penemuan baru
sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak lembaga pendidikan demi
terlaksananya pendidikan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR INFORMAN
(CURRICULUM VITAE)
1. SD tahun tamat : SDN 159 IX Ds. Suka Maju Kec. Mestong Kab.
Muaro Jambi, Tahun 2009
2. MTS tahun tamat : MTS SA’ADATUL ABADIYAH Kuala Tungkal
Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2012
3. MA tahun tamat : MAS AS’AD Olak Kemang Seberang Kota
Jambi, Tahun 2015