k3 Jsa Emboh Ra Reti
k3 Jsa Emboh Ra Reti
NASKAH PUBLIKASI
Publikasi Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Job Safety Analysis
Ilmiah (JSA) terhadap Angka Kecelakaan Kerja pada Karyawan PT. Indo
Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
Oleh:
ABSTRAK
Job Safety Analysis (JSA) merupakan metode yang mempelajari suatu pekerjaan
untuk mengidentifikasi bahaya dan potensi insiden yang berhubungan dengan
setiap langkah, dan digunakan untuk mengembangkan solusi yang dapat
menghilangkan dan mengkontrol bahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menilai risiko pekerjaan terhadap kecelakaan kerja pada karyawan PT. Indo
Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar menggunakan Job Safety
Analysis (JSA).
Metode penelitian adalah metode penelitian deskriptif analitik. Populasi
penelitian ini adalah semua karyawan dari divisi Electrick Maintenance,
Mechanic Maintenance, General Affairs, Utility, dan Environment yaitu sejumlah
135 orang. Metode penentuan besar sampel menggunakan quota sampling, jumlah
sampel sebesar 21 responden. Lalu setelah tiap divisi mendapat jatah sampel maka
dilakukan pencuplikan pada tiap divisi dengan menggunakan simple random
sampling.
Analisis data dimulai dari penilaian risiko yang diperoleh dari estimasi tingkat
keparahan yang diakibatkan oleh risiko bahaya di kelima divisi.
Hasil analisis dari Job Safety Analysis didapat kategori risiko tinggi, sedang dan
rendah. Meskipun perusahaan telah melakukan penilaian risiko dan melakukan
pengendalian risiko, namun masih saja terjadi kecelakaan kerja. Ini karena
kesadaran dari pekerja tentang pentingnya safety pada saat bekerja masih kurang.
Perusahaan hanya melakukan pemberian training tentang K3 untuk supervisor
saja, sedangkan tenaga kerja mendapatkan training tentang pengoperasian mesin
pada saat menjadi tenaga kerja baru.
Kata Kunci : Job Safety Analysis, kecelakaan kerja, identifikasi potensi bahaya,
penilaian risiko
ABSTRACK
Job Safety Analysis (JSA) is a method of studying a job to identify hazards and
potential incidents associated with each step, and is used to develop solutions that
can eliminate and control hazards. The purpose of this study was to assess the
risk of occupational accidents at work of employees of PT. Indo Acidatama Tbk.
Pecan, Kebakkramat, Karanganyar using the Job Safety Analysis (JSA).
The research method was descriptive analytic. The population of these studies are
all employees of the division Electrick Maintenance, Maintenance Mechanic,
General Affairs, Utility, and Environment that some 135 people. Method of
determining the sample size in this study using a quota sampling with a sample
size of 21 respondents. Furthermore, after each division gets a small sample, the
sampling performed at each division, using simple random sampling.
Data analysis starts from a risk assessment derived from estimates of the severity
of the risk posed by hazards in the parts division Electrick Maintenance,
Maintenance Mechanic, General Affairs, Utility, and Environment.
The results of the analysis obtained does Job Safety Analysis risk assessment,
including risk categories of high, medium and low. Although PT. Indo Acidatama
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar has conducted a risk assessment and
perform risk control, there remains a work accident. This is due to the awareness
of workers about the importance of safety at work is still lacking. Also the
company only did the provision of K3 for supervisor training course, while
workers receive training on the operation of the machine at the time into a new
workforce.
belum pernah melakukan penilaian risiko menyajikan hasil analisa checklist dan
pekerjaan menggunakan metode Job Safety kuisioner dalam bentuk tabel atau presentase.
Analysis (JSA). Oleh karena itu, penulis sangat
tertarik untuk melakukan penelitian tentang HASIL PENELITIAN
penilaian risiko pekerjaan di tempat kerja di 1. Hasil JSA
PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Dari penelitian mengenai Penilaian
Kebakkramat, Karanganyar dengan Risiko Pekerjaan dengan Job Safety
menggunakan metode Job Safety Analysis ini. Analysis (JSA) terhadap Angka
Kecelakaan Kerja pada Karyawan PT.
TUJUAN PENELITIAN Indo Acidatama Tbk. Kemiri,
1. Tujuan Umum Kebakkramat, Karanganyar, didapat
Untuk menilai risiko pekerjaan hasil yang akan ditampilkan pada tabel
terhadap kecelakaan kerja pada 1 sampai 5. Di dalam tabel akan
karyawan PT. Indo Acidatama Tbk. dijelasakan mengenai uraian kegiatan
Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar pada tiap divisi, potensi bahaya yang
dengan menggunakan Job Safety terdapat pada tiap tahapan pekerjaan,
Analysis (JSA). risiko yang mungkin terjadi pada tiap
2. Tujuan Khusus tahapan pekerjaan, tindakan
a. Untuk mengidentifikasi potensi pengendalian yang sudah dilakukan dari
bahaya yang ada di PT. Indo Acidatama pihak perusahaan, juga rekomendasi
Tbk. Kemiri, Kebakkramat, dari peneliti untuk melengkapi tindakan
Karanganyar. pengendalian yang telah dilakukan oleh
b.Untuk menilai risiko kecelakaan kerja perusahaan.
yang terjadi di PT. Indo Acidatama Tbk.
Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.
b. Untuk menganalisis
pengendalian risiko kecelakaan
kerja dengan hierarki of control
sesuai dengan sistem
perusahaan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan
adalah metode penelitian deskriptif analitik
yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi tentang suatu gejala
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya pada suatu penelitian yang dilakukan.
Penelitian deskriptif analitik juga dapat
digunakan untuk menggambarkan gejala dan
peristiwa yang ditemukan di lapangan
(Arikunto, 2005).
Dalam penelitian deskriptif analitik ini
peneliti ingin menggambarkan hasil dari
penilaian dengan Job Safety Analysis (JSA)
terhadap angka kecelakaan kerja dan
Bersambung...
Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
4
Publikasi Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Job Safety Analysis (JSA) terhadap Angka Kecelakaan Kerja
Ilmiah pada Karyawan PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
bahaya yang
berisiko
2 Check regulator, sumber bau, ¾ Pinggiran ¾ Terpeleset ¾ Bekerja sesuai dengan SOP ¾ Berhati-hati pada saat
feed untuk evaporator kolam licin ¾ Terjatuh ¾ Harus ada WP sebelum melakukan pengecekan di
melakuakan pekerjaan. lokasi yang dekat dengan
¾ Pemakaian sepatu boots untuk kolam/lagoon.
pekerja
3 Melarutkan nutrisi chemical ¾ Angkat ¾ Cidera ¾ Tersedia alat bantu (troli) untuk ¾ Pada saat mengangkut
gamping angkut yang ¾ Nyeri mengengkut karung berisi karung harus dengan posisi
salah pinggang chemical gamping. yang benar dan beratnya
disesuaikan dengan standar
berat yang diperkenankan.
4 Memasukkan nutrisi chemical ¾ Bahan kimia ¾ Luka pada ¾ Penggunaan pakaian berlengan ¾ Selain mengenakan pakaian
gamping berbahaya kulit panjang. berlengan panjang,
¾ Panas sebaiknya juga
menggunakan sarung tangan
untuk melindungi dan
mengurangi dampak apabila
terkena chemical gamping.
5 Check pH, suhu, dan ¾ Lokasi licin ¾ Terpeleset ¾ Bekerja sesuai dengan SOP ¾ Berhati-hati pada saat
Bersambung...
pengambilan sampel ¾ Terjatuh ¾ Harus ada WP sebelum melakukan pengecekan di
melakuakan pekerjaan. lokasi yang dekat dengan
¾ Pemakaian sepatu boots untuk kolam/lagoon.
pekerja
Bersambung...
Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
6
Publikasi Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Job Safety Analysis (JSA) terhadap Angka Kecelakaan Kerja
Ilmiah pada Karyawan PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar
4 Proses pemotongan besi ¾ Bising ¾ Penurunan Belum ada tindakan pengendalian ¾ Pemotongan dapat dilakukan
fungsi dengar untuk masalah kebisingan di tempat atau ruangan
khusus yang telah diberi
peredam suara.
¾ Apabila tidak mingkin
rekomendasi diatas, maka
penggunaan ear muff pada
saat proses pemotongan besi
bagi pekerja yang memotong
juga pekerja yang berada di
sekitar lokasi pemotongan
besi dapat mengurangi risiko
penurunan fungsi
pendengaran
5 Memindahkan besi yang sudah ¾ Angkat ¾ Cidera ¾ Terdapat alat bantu seperti troli ¾ Mengangkat dengan posisi
terpotong angkut yang ¾ Nyeri untuk mengangkut besi. yang benar dan disesuaikan
salah pinggang ¾ Menggunakan baju berlengan dengan berat besi, apabila
¾ Bekas ¾ Tergores panjang. tidak dapat diangkat secara
potongan ¾ Terpotong manual lebih baik
besi tajam menggunakan alat bantu
untuk mengurangi beban
kerja.
¾ Menggunaan APD seperti
sarung tangan untuk
mengurangi risiko terkena
bekas potongan besi yang
tajam.
Environment mempunyai potensi bahaya yang (23,8%) mengganggap tidak. Ini menjadi salah
dapat menyebabkan kecelakaan kerja sebanyak satu perbedaan persepsi yang dapat
21 orang (100%) dari 21 responden dan mengakibatkan sebagian orang menyepelekan
responden yang menganggap kecelakaan safety pada saat bekerja karena mereka
tersebut tinggi sebanyak 16 orang (76,12%). menganggap bahwa risiko kecelakaan kerja di
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tempat mereka bekerja tidak tinggi.
dengan tenaga kerja bahwa alat atau mesin yang
digunakan untuk bekerja memiliki risiko Tabel 13. Distribusi frekuensi responden
kecelakaan tinggi. berdasarkan “anggapan alat dan bahan
Hasil wawancara dengan salah satu yang digunakan pada saat bekerja
tenaga kerja di bagian Mechanic Maintenance, mempunyai risiko tinggi terhadap
pekerja menceritakan bahwa memang pekerjaan kecelakaan kerja” di lingkungan kerja
di bagian mechanic maintenance memiliki risiko di Divisi Electrick Maintenance,
tinggi, dimana mesin dan peralatan yang Mechanic Maintenance, General
digunakan adalah peralatan yang tajam karena Affairs, Utility, dan Environment PT.
digunakan untuk memotong besi. Juga pada saat Indo Acidatama Tbk. Kemiri
pengelasan dan memotong besi dapat Kebakkramat, Karanganyar tahun 2014
menimbulkan percikan bunga api dan berisiko
mengakibatkan kebakaran. Jawaban Jumlah Persentasi (%)
Disamping itu, kondisi lingkungan kerja Ya 16 76,2
di bagian mechanic maintenance menimbulkan Tidak 5 23,8
suara bising terutama pada saat pekerjaan Total 21 100,0
menggerenda atau memotong besi dan kondisi Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
suhu lingkungannya panas. Tenaga kerja yang masih ada beberapa pekerja yang menganggap
bekerja tidak memakai APD untuk telinga bahwa alat dan bahan yang mereka gunakan
sehingga risiko akan terjadinya penurunan tidak memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan
fungsi dengar atau ketulian sangat besar. kerja. Sebanyak 16 orang (76,2%) menganggap
alat dan bahan yang mereka gunakan saat
Tabel 12. Distribusi frekuensi responden bekerja memiliki risiko tinggi terhadap
berdasarkan “anggapan bahwa risiko kecelakaan kerja. Namun ada 5 orang (23,8%)
kecelakaan di tempat kerja tinggi” di menganggap bahwa alat dan bahan yang mereka
Divisi Electrick Maintenance, gunakan tidak memiliki risiko tinggi terhadap
Mechanic Maintenance, General kecelakaan kerja. Hal ini juga dapat
Affairs, Utility, dan Environment menyebabkan pekerja menyepelekan safety
PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri pada saat bekerja, karena mereka menganggap
Kebakkramat, Karanganyar tahun bahwa alat dan bahan yang mereka gunakan
2014 tidak mempunyai risiko tinggi terhadap
kecelakaan kerja.
Jawaban Jumlah Persentasi (%)
Ya 16 76,2
Tidak 5 23,8
Total 21 100,0
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 16
orang (76,2%) dari 21 responden menganggap
bahwa risiko kecelakaan di tempat kerjanya
adalah tinggi, sedangkan sisanya 5 orang
Tabel 14. Distribusi frekuensi responden Berdasarkan hasil wawancara dengan tenaga
berdasarkan “anggapan alat dan mesin kerja bahwa sebagaian besar tenaga kerja yang
sudah diberi pengaman atau pelindung” sering mengalami kecelakaan kerja adalah
di lingkungan kerja di Divisi Electrick tenaga kerja yang bekerja di bagian mechanic
Maintenance, Mechanic Maintenance, dan electric maintenance serta mengalami
General Affairs, Utility, dan cedera baik cedera ringan maupun berat.
Environment PT. Indo Acidatama Tbk.
Kemiri Kebakkramat, Karanganyar Tabel 16. Distribusi frekuensi responden
tahun 2014 berdasarkan “anggapan penyebab
kecelakaan karena lingkungan kerja
Jawaban Jumlah Persentasi (%) yang tidak aman” di Divisi Electrick
Ya 14 66,7 Maintenance, Mechanic
Tidak 7 33,3 Maintenance, General Affairs, Utility,
Total 21 100,0 dan Environment PT. Indo Acidatama
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui Tbk. Kemiri Kebakkramat,
bahwa 14 orang (66,7%) dari 21 responden Karanganyar tahun 2014
mengatakan bahwa alat atau mesin kerja yang
berbahaya sudah diberi pelindung atau Jawaban Jumlah Persentasi (%)
pengaman. Sedangkan 7 orang (33,3%) Ya 7 33,3
mengatakan bahwa alat atau mesin kerja yang Tidak 14 66,7
berbahaya belum diberi pelindung atau Total 21 100,0
pengaman. Memang pada kenyataanya, pada Berdasarkan tabel diatas 7 orang
saat peneliti melakukan observasi ke lapangan, (33,3%) dari 21 responden menjawab bahwa
beberapa mesin memang ada yang belum diberi penyebab kecelakaan kerja adalah karena
pelindung atau pengaman sebagaimana lingkungan kerja yang tidak aman, dan 14 orang
mestinya agar tidak membahayakan pekerja. (66,7%) menjawab tidak. Hal ini menunjukkan
bahwa memang penyebab kecelakaan kerja
Tabel 15. Distribusi frekuensi responden bukan hanya karena tempat kerja yang tidak
berdasarkan “pengalaman kecelakaan aman.
kerja yang terjadi” di Divisi Electrick
Maintenance, Mechanic Tabel 17. Distribusi frekuensi responden
Maintenance, General Affairs, Utility, berdasarkan “anggapan penyebab
dan Environment PT. Indo Acidatama kecelakaan kerja karena perilaku
Tbk. Kemiri Kebakkramat, tenaga kerja tidak aman” di Divisi
Karanganyar tahun 2014 Electrick Maintenance, Mechanic
Maintenance, General Affairs, Utility,
dan Environment PT. Indo Acidatama
Jawaban Jumlah Persentase(%) Tbk. Kemiri Kebakkramat,
Ya 21 100 Karanganyar tahun 2014
Tidak 0 100
Total 21 100,0 Jawaban Jumlah Prosentasi (%)
Menurut tabel di atas responden yang Ya 9 42,9
pernah mendengar atau mengetahui peristiwa Tidak 12 57,1
kecelakaan kerja sebanyak 21 orang (100%) dan Total 21 100,0
responden yang tidak pernah mendengar Menurut tabel diatas 9 orang (42,9%)
sebanyak 0 orang (0%) dari 21 responden. dari 21 responden beranggapan bahwa
bahwa sebanyak 19 orang (90,5%) dari 21 Tabel 28. Distribusi frekuensi responden
responden mengatakan bahwa perusahaan telah berdasarkan “kenyamanan
menyediakan Alat Pelindung Diri, dan sisanya penggunaan APD” di Divisi Electrick
sebanyak 2 orang (9,5%) beranggapan bahwa Maintenance, Mechanic
perusahaan belum menyediakan Alat Pelindung Maintenance, General Affairs, Utility,
Diri. Pada saat melakukan observasi di dan Environment PT. Indo Acidatama
lapangan, memang perusahaan sudah Tbk. Kemiri Kebakkramat,
menyediakan Alat Pelindung Diri, hanya saja Karanganyar tahun 2014
masih ada beberapa yang belum lengkap dan
sesuai dengan peruntukannya.
Jawaban Jumlah Persentase(%)
Tabel 26. Distribusi frekuensi responden Ya 19 90,5
berdasarkan “anggapan kondisi Tidak 3 9,5
Alat Pelindung Diri” di Divisi Total 21 100,0
Electrick Maintenance, Mechanic Menurut tabel-tabel di atas responden
Maintenance, General Affairs, selalu menggunakan APD saat bekerja sebanyak
Utility, dan Environment PT. Indo 19 orang (90,5%) dan responden yang kadang-
Acidatama Tbk. Kemiri kadang memakai APD sebanyak 3 orang (9,5%)
Kebakkramat, Karanganyar tahun dari 21 responden. Berdasarkan hasil observasi
2014 dan wawancara dengan tenaga kerja bahwa
APD yang disediakan dan wajib dipakai saat
Jawaban Jumlah Persentase (%) bekerja yaitu seragam dan sepatu boots.
Ya 18 85,7
Tidak 3 14,3 Tabel 29. Distribusi frekuensi responden
Total 21 100,0 berdasarkan “anggapan bahwa APD
Menurut tabel diatas sebanyak 18 orang menjamin mencegah kecelakaan
(85,7%) dari 21 responden menganggap bahwa kerja” di Divisi Electrick
Alat Pelindung Diri yang disediakan dari Maintenance, Mechanic
perusahaan dalam kondisi yang baik, Maintenance, General Affairs, Utility,
sedangakan yang mengaggap tidak baik hanya dan Environment PT. Indo Acidatama
sebesar 3 orang (14,3%) saja. Hal ini Tbk. Kemiri Kebakkramat,
membuktikan bahwa sebenarnya perusahaan Karanganyar tahun 2014
telah menyediakan Alat Pelindung Diri dengan
kondisi yang baik untuk pekerjanya. Jawaban Jumlah Persentase (%)
Ya 16 76,2
Tabel 27. Distribusi frekuensi responden Tidak 5 23,8
berdasarkan “penggunaan APD” Total 21 100,00
Menurut tabel diatas 16 orang (76,2%)
dari 21 responden menganggap bahwa Alat
Jawaban Jumlah Prosentase(%) Pelindung Diri dapat menjamin mereka dari
Ya 19 90,5 kecelakaan kerja. Sedangkan sisanya sebanyak
Tidak 2 9,5 5 orang (23,8%) menganggap bahwa Alat
Total 21 100,0 Pelindung Diri belum tentu dapat menjamin
mereka dari kecelakaan kerja. Boleh saja
beranggapan seperti itu, namun penggunaan
APD tetap saja menjadi upaya pencegahan dari
II PT. Petrokimia Gresik Jawa Timur. Lintas Solusi Prima. 2008. Job Safety Analysis.
[Laporan Khusus]. Surakarta: Fakultas Jakarta.
Kedoteran Universitas Sebelas Maret.
Mulya, Adi. 2008. Penyebab Kecelakaan Kerja.
Baja, Sanggar Sarana. 2000. Job Safety Jakarta.
Analysis. Jakarta : PT. Sanggar Sarana
Baja. Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Bennet N.B Silalahi dan Rumondang B.Silalahi,
1995. Penyebab Terjadinya Pambudi,2013.http://www.suaramerdeka.com/v
Kecelakaan Kerja. Jakarta. 1/index.php/read/cetak/2012/10/05/201
105/KepesertaanJamsostek-di-Jateng-
Febriana. 2010. Identifikasi Bahaya dan 1.891-Perusahaan diakses pada 15 Mei
Penilaian Risiko pada Proses Kerja di 2014 pukul 00.05 WIB.
Area Washing UT Reman Jakarta PT.
UNITED TRACTOR Tbk, Cakung Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012
Jakarta Timur. [Tugas Akhir]. tentang Sistem Manajemen
Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Firmansyah. 2010. Penerapan Identifikasi Puspitasari. 2010. Hazard Identifikasi dan Risk
Bahaya Dan Penilaian Resiko Assesment Dalam Upaya Mengurangi
departemen plant area pelaci PT. Bukit Tingkat Risiko di Bagian Produksi PT.
Makmur Mandiri Utama Area Kerja BINA GUNA KIMIA UNGARAN
Marunda Graha Mineral Kalimantan SEMARANG. [Tugas Akhir] Surakarta:
Tengah. [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Universitas Sebelas Maret
Kedoteran Universitas Sebelas Maret.
Ridley, J. 2008. Kesehatan dan Keselamatan
Fitriana. 2007. Identifikasi Potensi Bahaya dan Kerja. Surabaya : Airlangga.
Penilaian Risiko Kebisingan Di Pada
Sahab, Syukri.1997. Manajemen Keselamatan
Proses Operation di Area Grinding Di
Kerja. Jakarta.
PT. Newmont Nusa Tenggara.
[Skripsi]. Surakarta: FK UNS Soehatman, Ramli. 2009. Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Harrianto, Ridwan. 2010. Buku Ajar Kesehatan
OHSAS 18001. Jakarta : PT. Dian
Kerja. Jakarta: ECG
Rakyat.
Heinrich, H.W, dalam Tarwaka. 2008. Soehatman, Ramli. 2010. Pedoman Praktis
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Risiko Dalam Perspektif
Manajemen Implementasi K3 Di K3 OHS Risk Management. Jakarta :
Tempat Kerja. Surakarta : Harapan PT. Dian Rakyat.
Press
Suma’mur, 2009. Hygiene Perusahaan dan
Herawan. 2012. Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta
http://mia.staff.uns.ac.id/2011/07/11/te : Sagung Seto.
mpat-kerja-potensi-bahaya/ diakses
pada 15 April 2014 pukul 10.17 WIB. Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Manajemen Implementasi K3 Di