Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI PELAYANAN PRIMA PERPUSTAKAAN

(Studi Kasus Pelayanan Prima Perpustakaan


Universitas Bung Hatta Padang)

Sumartonor

A. Pendahuluan Realita rrrnunjukkan persoalan perpustakaan


yang sering ditemukan berkisar pada 1)
Pelayanan prima adalah hrntutan. Tuntutan, bagaimana menarik minat pengunjung untuk
karena setiap orang dalam memenuhi segala mau berkunjung he perpustakaan. Persoalan
keinginannya menghendaki mendapatkan ini merupakan hal yang klasik bagi
pelayanan yang prima. Tuntutan untuk selalu ini
pengembangan perpustakaan. Apalagi hal
mendapatkan pelayanan prima adalah bagian bila dikaitkan dengan kenyataan bahwa
integral yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat kita yang masih rendah minat
kehidupan manusia. Selain itu, pelayanan prima bacanya semakin menambah peherjaan
juga telah menjadi kebutuhan setiap organisasi. rumah (PR) yang membutuhkan perhatian
Artinya, pelayanan prima merupakan asset ekstra.
perusahaan atau organisasi dalam menjaga Persoalan hedua adalah bagaimana cara
atau memelihara kelangsungan hidupnya. melayani pemakai perpustakaan dengan baik.
Dengan demikian, dapat disebutkan bahwa Persoalan ini terkait dengan sejauhmana para
pengabaian terhadap pelayanan prima akan pustakawan atau orang-orang yang terkait
berdampak pada kesehatan organisasi atau memiliki ketrampilan atau kemampuan
perusahaan. berkomunikasi yang baik. Berdasarkan hasil
Organisasi, lembaga, atau pun perusahaan survei kepuasan pemakai yang dilakuhan oleh
apa pun bidang yang dikelola secara UPT Perpustakaan Universitas Bung Hatta
kondisional membutuhkan sentuhan pelayanan ditemukan bahwa pemakai membutuhkan/
prima yang komprehensif. Pelayanan prima mengharapkan staf yang mampu menanan:l<an
telah rnenghadirhan dinamisasi yang kepercayaan kepada pemakai, peduli dengan
menyebabkan manusia tidak han5ra sebagai kebutuhan pemakai, selalu ramah, selalu siap
subjek, tetapi juga sebagai objek sasaran. Saat merespon pertanyaan pemakai, memahami
ini konsentrasi kebutuhan pelayanan prima kebutuhan pemakainya, dan dapat diandalkan
tidah hanya didominasi oleh perusahaan yang dalam menyelesaihan masalah-masalah
bersifat human oriented seperti, rumah sakit, layanan pemakai.
hotel, restoran, atau supermarket tetapi juga Persoalan ketiga adalah Bagaimana
dibutuhkan oleh perpustakaan. menciptakan suasana yang nyaman dan
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga hondusif bagi pengunjung. Kenyamanan dan
yang berfungsi sebagai jantung sebuah suasana bersahabat (kondusifl adalah harapan
perguruan tinggi menjadi bagian yang juga yang diinginkan oleh pengunjung. Suasana
tidak terpisahkan dengan pelayanan prima. yang nyaman dan bersahabat seperti sikap
Tidak dapat dipunghiri bahwa pelayanan prima pegawai yang baik, lampu penerang yang
menjadi tuntutan dalam pengembangan memadai, sirhulasi udara yang baik, jumlah
perpustahaan. Dengan hata lain, pelayanan atau koleksi buku yang cukup adalah indikator
prima menjadi indikator keberhasilan sebuah implementasi dari pelayanan prima.
perpustakaan (selain fahtor SDM, sarana, dan Persoalan heempat adalah bagaimana
prasarana). memperluas jaringan. Perluasan jaringan
1 Samartono adalah Dosen Komunikasi FISIPOL Universitas Ekasakti Padang

44 MANAIERIAL Vol. 6, No. 11, |uli 2OO7 : 44 - 48


dalam bentuk kerjasama adalah kunci Aspek pemahaman konsep pelaynauo
pengembangan perpustakaan. Kerjasama adalah tahapan awal dari hegiatan asistensi
memungkinkan perpustakaan selalu mampu yang bertujuan untu.k memberikan pengetahuan
mengantisipasi ketersediaan buku. Koleksi tentang pelayanan hepada para peserta;
buku-buku terkini adalah daya tarik bagi Menrbehali peserta pentingnya atau manfaat
pengunjung untuk berkenan berkunjung ke pelayanan prima bagi helangsungan hidup
perpustakaan. Salah satu upaya memperluas lembaga; dan 3) Melakukan strategikomunihasi
jaringan adalah dengan bekerjasama dengan Pela5zanan Yang optimal.
took buku atau penerbit. Hal ini ielas akan Aspek pengembangan mempakan tahapan
memberikan dampak yang positif bagi aktualisasi diri yang sehaligus berkaitan erat
pengembangan perpustakaan. dengan peningkatan sumber daya manusia.
UPT Perpustakaan Universitas Bung Hatta Aspek ini diharapkan J- nremberikan gambaran
yang begitu menyadari pentingnya pelayanan yang konkrit apa sesungguhnya yang diharapkan
prima bagi pengembangan perpustakaan oleh pemahai dalam memenuhi kebutuhan
berusaha mengantisipasi dalam bentuk layanannya. 2) menumbuhkan semangat
mempersiapkan SDM dalam memberikan sinergi dan orientasi herja yang mumpuni bagi
pelayanan prinra kepada para pemakainya. pengembangan lembaga. 3) Menumbuhkan
Adanya program ISS-TPSDP dalam bidang kesadaran diri dalam melakukan optimalisasi
pelayanan prima dengan pemanfaatan tenaga pelayanan prima.
ahli adalah salah satu upaya untuh memper- Sedangkan aspek evaluasi adalah sarana
siapkan tenaga-tenaga pustakwan yang infospeksi diri atas kinerja yang telah dilakukan.
mampu menjalankan tugasnya dengan baik Aspek evaluasi bertujuan unhrk menilai progrrun
atau yang mampu bekerja secara optimal dan kerja yang telah dijalankan; hendala apa yang
profesional. dihadapi, dan solusi yang ditawarhan.
Ketiga aspek itu dilakukan dengan metode/
B. Realisasi Kegiatan cara pelatihan, sharing idea, dislrusi, pemecahan
masalah, praktek lapangan. Pelatihan
Perpustakaan Universitas Bung Hatta pelayanan prima diberikan dengan cara
sebagai suatu lembaga yang berada di bawah mengkornbinasikan unsur edukasi dengan
naungan Unir,rcrsitas Bung Hatta menyadari hiburan sehingga terwujudlah dinamika
betul pentingnya pelayanan prima dalam sekaligus mampu menghindari rasa bosau.
meningkatkan citra lembaga. Adanya program Materi pelatihan yang diberikan adalah
ISS-TPSDP UPI Perpustakaan Universitas Bung 1. Motivasi Berprestasi
Hatta dalam bidang Excellent Services adalah 2. Komunikasi Empati
terobosan antisipatif lembaga dalam 3. KomunikasiPersuasi
merealisasikan tuntutan dan kebutuhan 4. Membenfirh laringan Komunikasi
mahasiswa atau pengguna perpustakaan.
Karena itu pemanfaatan tenaga ahli yang Selain ke empat materi tersebut,
mendukung pelaksanaan pelayanan prima pelaksanaan technical assistance juga
memberikan korelasi yang positif. Sebagai membekali peserta dengan teknik presentasi.
realisasi dari adanya pemanfaatan tenaga ahli Alasan pemberian tambahan materi tehnih
ini adalah penyusunan rencana kerja. presentasi kepada peserta didasarkan pada
Sama halnya dengan rencana kerja minggu pemahaman bahwa perpustakaan sebagai
I, dan minggu tr rencana kerja pelayanan prima jantungnya sebuah perguman tinggi sangat
minggu Itr juga terbagi atas 3 aspek, yakni : membutuhkan pengelola yang selain memiliki
1. Aspek Pemahaman Konsep Pelayanan Prima. kemampuan atau pengetahuan perpustakaan
2. Aspek Pengembangan yang mumpuni juga harus memiliki
3. Aspek Evaluasi. kemampuan presentasi yang baik. Sebab,

Komunikasi Pelayanan Prima Perpustakaan (Sumartono) 45


kemampuan presentasi ini menjadi media kondusif untuk melayani lebih dari 7000 orang
promosi lembaga ke stakeholden mahasiswa Universitas Bung Hatta. Belumlagi
Berbeda dengan pembagian jadwal pada Dosen, Mahasiswa di luar Universitas Bung
minggu 1 dan 2 yang membagi waktu 4 hari Hatta atau masyarakat umum yang ingin
untuk tutorial dan 2 hari untuk kunjungan menggunakan jasa perpustakaan. UPT
lapangan, untuk minggu ke-3 peserta diberi Perpustakaan
kesempatan untuk sharing tentang strategi Universitas Bung Hatta memiliki 2 unit
pelayanan prima. perpustahaan. Satu unit berada di kampus Ulak
Realisasi kegiatan menunjukkan bahwa apa Karang (Perpustakaan Pusat). Satu unit lainnya
yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa berada di kampus III Gunung Pangilun (kampus
yang telah direncanakan. Pelatihan pelayanan Fakultas Teknik Industri atau FTI). Khusus
prima sesuai dengan rencana kerja untuk perpustakaan FTI hanya memiliki 3
dilaksanakan untuk 4 hari dapat berjalan pegawai (termasuk kepala perpustakaan EII).
dengan baik. Materi pelatihan lebih ditekankan Hal ini tentu sedikit riskan terutama dalamhal
pada aspek pengendalian emosional. pengawasan. Personil 3 orang tentu tidak
Materi ini sangat hontehstual, sebab cukup untuk melayani pengunjung yang setiap
berdasarkan hasil observasi bahwa harinya berjumlah minimal 100 orang.
pengendalian emosional dalam wujud sikap Apalagi jika salah seorang berhalangan hadir.
dan perilaku menjadi sorotan yang perlu Demikian halnya dengan pegawai di
diperbaiki. Prinsip-prinsip dasar pelayanan perpustakaan pusat juga secara kondisional
prima seperti siakp yang ramah, bersahabat, masih kurang. UPT Perpustakaan Universitas
atau murah senyum belum -optimal Bung Hattayang memiliki gedung yang nregah
dipraktekkan petugas perpustakaan. (representatif) semestinya didukung oleh
Pelatihan dilakukan di salah satu ruangan pegawai yang memadai sehingga pelayanan
perpustakaan yang diikuti oleh semua pegawai dan pengawasan dapat terus dijaga dan
perpustakaan (termasuk kepala UPT ditingkatkan.
Perpustakaan Universitas Bung Hatta). Selain Beranjak dari kendala yang ada, maka
memberikan hand out, tenaga ahli juga solusi yang ditawarkan adalah melakukan
menggunakan media in-focus untuk kerjasama dengan lembaga lainnya terutama
memudahkan peserta memahami konsep- sekolah-sekolah kejuruan yang ada di
konsep dan aplikasi programpelayanan prima. Sumatera Barat. Disadari memang, untuk
Metode pelatihan yang diberikan menambah pegawai yang akan mendukung
merupakan kombinasi dari dialog, pemecahan kelancaran pengembangan perpustakaan
masalah, dan diskusi. Berbeda halnya dengan dibutuhkan anggaran yang besar. Sementara,
aktivitas service excellent diminggu p€rtama, saat ini Universitas Bung Hatta sedang
pelatihan pelayanan prima di minggu kedua melakukan efisiensi tentunya solusi
tidak lagi melakukan person al tutorial.Meskipun penambahan pegawai tidak menjadi relevan.
demikian saat melakukan pelatihan pelayanan Karena itu, jalinan kerjasarna dengan sekolah-
prima perpustakaan universitas Bung Hatta sekolah kejuruan yang terkait seperti jurusan
tetap buka sebagaimana mestinYa. sekretais, perkantoran, atau manajemen
Selanjutnya untuk mewujudkan excellent merupakan solusi yang tepat untuk
services untuk layauan informasi perpustakaan mengantisipasi kekurangan jumlah pegawai.
elektronik ditemukan beberapa kendala atau Inilah wnjud kerjasama win-win advantage.
hambatan sebagai berikut : Pihak perpustakaan terbantu dalam hal
personil, di sisi lain pihak sekolah juga dapat
1. fumlah pegawai yang terbatas menyalurkan siswanya unhrk praktek lapangan
Jumlah pegawai perpustakaan yang tidak (magang).
lebih dari 20 orang secara kondisional kurang

46 MANAIERIAT Vol. 6, No. 11,luli 2OO7 : 44 - 48


2. Latar Belakang Pendidikan menimbulkan problematika dalam komunikasi
Kendala lain yang ditemui adalah bahwa internal.
sebagian besar pegawai tidak memiliki latar Hasil pemantauan lapangan nrenunjuldrau
belakang pendidikan perpustakaan. Memang bahwa masing-masing pegawai sesungguhnya
sec:ua kondisional sebagian besar pegawai memiliki motivasi bekerja yang tinggi dalam
perpustakaan telah memiliki pengalaman kerja memberikan pelayanan bagi para pengguna
sebagai pegawai perpustakaan yang memadai. jasa perpustakaan. Akan tetapi masing-masing
Hanya saja pengalaman tanpa didukung pegawai berkeinginan mengetahui bidang hrgas
pengetahuan yang relevan menyebabkan lainn5,a. Karena itu sistem rolllag yang teratur
inovasi dan kreativitas kurang optimal dan tepat adalah solusi menghindarikejenuhan
dibandingkan dengan jika pegawai memiliki dalam bekerja. Teratur artinya pergantian
pengalaman dan pengetahuan yang bidang tugas minimal 2 tahun sekali. Tepat,
rrnndukung. artinya pergantian didasarkan pada
Selain itu, adanya jargon yang berkembang kemampuan dan latar belakang karahter atau
bahwa perpustakaan adalah "tempat potensi diri misalnya pegawai yang tempramen
pembuangan" menyebabkan secara psikologis tidak serta merta ditempatkan di bagian
mempengaruhi kinerja pegawai dalam pelayanan Dalam pelalsanaannya tidak semua
memberikan pelayanan yang optimal. bagian dapat dilakukan sistem rolling. Sistem
Menghadapi kendala ini sebaiknya pihak ini dapat diterapkan pada bidang tugas yang
Universitas senantiasa mampu bersifat operasional atau tidah membutuhhan
mengantisipasinya dengan cara minimal keahlian khusus (tecltnical skill) seperti bagian
mengirim pegawai perpustakaan mengikuti teknis, bagian tata usaha, bagian pelaSzanan,
pelatihan/kursus/pendidikan perpustakaan atau bagian rumah tangga.
secara berkesinambungan. Atau dapat juga
melakukan semacam MoU dengan universitas 5. PeningkatanKemampuanPresentasi
Iainnya untuk pengembangan perpustakaan. Survei lapangan menunjukkan bahwa
Selanjutnya pihak unirrersitas juga harus kepuasan pengunjung atas pelayanan yang
mampu mengantrsipasi adanya penilaian buruk diberikan juga ditentukan sejauhmana
terhadap perpustakaan dengan cara memilih pengelola perpustahaan (terutama bagian
pegawai-pegawai yang q u alified ant:ttk menjadi pelayanan) mampu mempresentasikan hal-hal
pegawai perpustakaan. Selain itu ketersediaan yang membuat pengunjung merasa senang,
pegawai yang berkualitas tersebut juga harus betah, dan merasa dilayani dengan baik.
didukung oleh kebijakan universitas yang positif Contoh kasus, ketika pengunjr ng mencari buku
terhadap pengembangan perpustakaan. dengan judul tertentu tetapi belum tersedia di
perpustakaan atau sedang dipergunahan oleh
4. Dinamisasi dalam Bekeria pengunjung yang lain saat itu juga pustahawan
Ada kecendrungan bahwa pegawai pada mampu menawarkan judul buku lain Szang
saat tertentu mengalami kejenuhan dalam berkaitan dengan judul buku yang dicari
bekerja. Ini bukan disebabkan kurangnya pengunjung. Melalui teknik presentasi 5rang
motivasi dalam bekerja tetapi lebih disebabkan ramah dan bersabahat pengunjung tetap
kurang optimalnya manajemen dalam memperoleh sesuatu yang berarti.
menerapkan dinamisasi pekerjaan. Artinya, Materi teknik presentasiyang diberikan lebih
kejenuhan bekerja terjadi karena seorang ditujukan pada upaya menumbuhkan
pegawai hanya menjalankan satu bidang tugas kesadaran bahwa pelayanan prima adalah
saja misalnya seorang pegawai bidang rangkaian aktivitas yang diawali dengan
pelayanan bertahun-tahun menjalani tugasnya motivasi berprestasi. Setelah muncul motivasi
di bidang pelayanan saja. Inilah yang berprestasi selanjuhrya ahan tumbuh semangat

Komunikasi Pelayanan Prima perpustakaan (Sumartano) 47


a
berempati dalam berkomunikasi yang merupakan sesuatu yang bersifat
dibarengi den$an kemampuan melakukan berkesinambungan. Tanpa upaya yang
persuasi. Akhirnya bila ketiga hal ini telah berkesinambungan pelayanan prima hanya
dilaksanakan maka dengan sendirinya akan akan menyisakan persoalan-persoalan yang
membentuk jarin gan komunikasi. pada gilirannya dapat merusak citra lembaga
Praktek teknik presentasi dilaksanakan itu sendiri.
dalam 2 tahapan yakni, tahapan pertama Pelayzano prima adalah tuntutan. Artinya,
presentasi yang bersifat individual. Artinya, tuntutan terhadap pelayanan prima telah
masing-masing peserta memberikan opini atau menjadi kebutuhan masyarakat yang tidak
pendapat tentang suatu topik atau dapat dihrnda lagi. Realitas menunjukkan bahwa
permasalahan yang diberikan. Tahap kedua, pelal,nluo prima merupakan embrio bagi
peserta dibagi ke dalam 4 kelompok, di mana keberhasilan suatu lembaga, organisasi, atau
masing-masing kelompok memperoleh perusahaan. Ini berarti bahwa pelayanan prima
kesempatan untuk mempresentasihan dan merupakan aset lembaga yang juga perlu
menjawab persoalan-persoalan yang mendapathan perhatian khusus.
berhubungan dengan strategi pelayanan prima. Perhatian khusus dalam melaksanakan
Kemampuan presentasi ini akan menjadi pelayanan prima sepertinya telah menjadi
nilai plus bagi pustakawan dalam menarik kebutuhan yang tidah dapat ditunda lagi
minat pengunjung untuk datang ke pelaksanaannya. Kenyataan ini begitu disadari
perpustahaan. Selama ini kita menyadari bahwa Universitas Bung Hatta (khususnya Unit
salah satu keengganan orang mengunjungi Pelaksana Tugas atau UPT Perpustakaan
perpustakaan adalah selain persoalan fasilitas Universitas Bung Hatta.
(yang bersifat {isik) juga disebabhan oleh
suasana yang kurang kondusifyang diberikan D Daftar Pustaka
para pustakawan kepada para pengunjung.
Berdasarkan pemahaman ini dapat disebuflran Arifin, Ali, 2005. ViralMarketing on Strategy,
bahwa kemampuan presentasi para Yogyakarta : Penerbit ANDI.
pustakawan adalah paradigma baru pelayanan Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis
prima jasa perpustakaan. Artinya, jika selama Riset Komunikasi, lakarta : Kencana
ini pelayanan perpustakaan lebih Group.
mengedepankan aspek penampilan fisik Mulyana, Deddy, 2006. Pengantar llmu
perpustakaan ke depan bagaimana para Komanikasi, Bandung : Remaja Rosda
pegawai perpustakaan mampu memberikan Karya.
pengalaman yang cerdas kepada para Sugiarto, Endar, 2002. Psikologi Pelayanan
pengunjung menjadi sarana penguatan citra dalam Industri Jasa, Jaharta : Gramedia
lembaga dalam mewujudkan wisata pustaka. Pustaka Utama.
Sumartono, 2002. Komunikasi Rahasia Hidup
C. Penutup .9ukses, Jakarta : Elex Media Komputindo.
Sumartono, 2003. Menialin Komunikasi Otak
Pelayanan prima adalah upaya dan Rasa, Jakarta: Elex Media Komputindo.
meningkatkan atau mempertahankan citra Wasesa, Silih Agung. 2005. Strategi Public
Iembaga. Upaya dimaksud dilakukan secara Relation, Jakarta: Gramedia Pustaka
terus menerus. Ini berarti pelayanan prima Utama.

48 MANAIERIAT Vol. 6, No. 11, fuli 2OO7 :44 - 48

Anda mungkin juga menyukai