Kelompok 2 L.keuangan Syariah
Kelompok 2 L.keuangan Syariah
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Firdaus Alqisahara (19010310768)
Rahmah (19010310784)
Dosen pengampu :
Dr. Abdiansyah Linge, M.A
Mata kuliah:
Lembaga Perekonomian Umat
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga makalahini dapat selesai dengan baik
dan tepat waktu.Oleh karena itu penyusun pada kesempatan ini mengucapkan
rasa terima kasih kepada Dosen Pengampu Ekonomi Islam yang sekaligus
menjadi Pembimbing dalam penyusunan makalah ini sehingga penyusun dapat
menyeselesaikan makalah ini
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Bapak Dr.
Abdiansyah Linge, M.ADosen Pengampu Mata Kuliah Lembaga Prekonomian
Umat Islam Semester 5 Institut Agama Islam Negeri Takengon.Penyusun
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penyusun butuhkan. Penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A.Latar Belakang.....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah................................................................................................2
C.Tujuan Masalah....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
B. Perkembangan dan Kelembagaan Bank Syariah
.................................................................................................................................4
C. Pasar Uang antarbank Syariah (PUAS
.................................................................................................................................7
D.Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia.
8
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
Kesimpulan..............................................................................................................13
Daftar Pustaka.........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. .Pengertian Bank Syariah
2. Perkembangan dan Kelembagaan Bank Syariah
3. Pasar Uang antarbank Syariah (PUAS)
4. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia
5. Tujuan Masalah
1. Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentanglembagaKeuangan
Syari'ah
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Islam Yang
diharapakan mahasiswa baik masyarakat umum dapat memahaminya
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Perbankan Syariah
Bank pada dasarnya adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari
masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata lain melaksanakan
fungsi intermediasi keuangan. Dalam sistem perbankan di Indonesia terdapat
dua macam sistem operasional perbankan, yaitu bank konvensional dan bank
syariah. Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis
Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun),
kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung
gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram. Selain itu, UU Perbankan
Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan fungsi sosial
dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu menerima dana
yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi
wakaf (wakif).
7
1. Pasar uang antarbank yang tidak dibenarkan menurut syariah yaitu pasar uang
antarbank yang berdasarkan bunga.
2. Pasar uang antarbank yang dibenarkan menurut syariah yaitu pasar uang
antarbank yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3. Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip Syariah adalah kegiatan transaksi
keuangan jangka pendek antarpeserta pasar berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
4. Peserta pasar uang sebagaimana tersebut dalam butir 3. adalah: a. bank
syariah sebagai pemilik atau penerima dana
b. bank konvensional hanya sebagai pemilik dana
Ketentuan Khusus pasar uang antarbank
1. Akad yang dapat digunakan dalam Pasar Uang Antar bank berdasarkan
prinsip Syariah adalah:
a. Mudharabah (Muqaradhah)/ Qiradh b. Musyarakah
c. Qardh
d. Wadi’ah
e. Al-Sharf
2. Pemindahan kepemilikan instrumen pasar uang sebagaimana tersebut dalam
butir 1.
menggunakan akad-akad syariah yang digunakan dan hanya boleh
dipindahtangankan sekali.
D. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia
2
7 Abbas Mirakka, Executive Director, International Monetary Fund Washington, USA, Progress and Challenges
of lslamic Banking, Review of Islamic Economics, Vol.4 No.2 (1997).
9
negara diperlukan adanya kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang
akan dipakai untuk menentukan kebijakan tersebut.
Implementasi kebijaksanaan dapat dipandang sebagai suatu proses
melaksanakan keputusan kebijaksanaan. Daniel A. Mazmanian dan Paul A.
Sabatier, sebagaimana dikutip oleh Solichin Abdul Wahab, yang menjelaskan
makna implementasi ini dengan pernyataan :
”memahami apa senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku
atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan, yakni
kejadian kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya
pedoman-pedoman kebijaksanaan negara, yang mencakup baik usaha-usaha
untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat atau
dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian”
Proses implementasi kebijaksanaan itu sesungguhnya tidak hanya menyangkut
perilaku badan-badan administrasi yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan program yang menimbulkan ketaatan pada diri kelompok
sasaran, melainkan pula menyangkut jaringan-jaringan kekuatan-kekutan
politik, ekonomi dan sosial yang langsung atau tidak langsung dapat
mempengaruhi perilaku dari semua pihak yang terlibat, dan yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap dampak; baik yang diharapkan (intended) maupun yang
tidak diharapkan (negative effects).
Selanjutnya, dalam implementasi pengembangan bank syariah, bank Indonesia,
pemerintah telah menentukan sasaran pengembangan perbankan syariah melalui
4 (empat) tahap pencapaian pengembangan syariah secara nasional. Tahapan
tersebut adalah sebagai berikut :
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal, Cetakan Kelima, PT
Asdi Mahasatya, Jakarta 2006.
14
Fatwa Dewan Syari'ah nasionalno: 37/dsn-mui/x/2002,
http://www.scribd.com/doc/68479980/37-Pasar- Uang-Antarbank-Berdasarkan-
Prinsip- Syariah
15