Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN PEMBELAJARAN MADRASAH


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Dosen:
Dr. H. Abd Muhith, S. Ag., M.Pd.I

Disusun Oleh:
Nur Ilhami
Ahmad Azkal Azkiya’
Mahya Aliya

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah tentang Manajemen Kurikulum.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Manajemen Kurikulum
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jember, 03 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Manajemen Pembelajaran ........................................................................ 3
B. Perencanaan Pembelajaran ....................................................................... 5
C. Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................................... 6
D. Evaluasi Pembelajaran ............................................................................. 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia.
Dengan pendidikan, manusia dapat memperoleh apa yang dia cita-citakan dan
impikan. Pendidikan pula dapat meningkatkan daya pikir seseorang dengan
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, teknologi yang selalu berkembang
dari zaman ke zaman. Dalam membahas pencapaiaan tujuan pendidikan,
secara filosofis perlu juga di pertanyakan: materi apa yang di ajarkan,
bagaimana mengerjakannya, dan bagaimana cara menentukan bahwa tujuan
pendidikan telah tercapai. Hal ini berkaitan dengan kurikulum.1
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah, memutuskan bahwa
penetapan kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006 meliputi mata pelajaran
umum sedangkan penetapan kurikulum 2013 meliputi mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai,
tujuan, kompetensi dasar, materi standar dan hasil belajar serta cara yang di
gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.2 Jadi semua hal yang
menjadi tujuan pendidikan tertuang dalam kurikulum yang diterapakan suatu
lembaga pendidikan. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan dapat dilihat dari
keberhasilan pelaksanaan kurikulum yang ditetapkan di sekolah tersebut.

B. RUMUSALAH MASALAH
Konsep keseluruhan manajemen kurikulum dan pembelajaran

1
Tejo narsoyo reksoatmodjo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
(bandung: Refika Aditama 2010), hlm.23.
2
Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala
Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.22.

1
C. TUJUAN
Mahasiswa memahami konsep keseluruhan manajemen kurikulum dan
pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Pembelajaran
Manajemen pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan
pembelajaran. Secara bahasa (etimologi) manajemen berasal dari kata kerja
“to manage” yang berarti mengatur, (Hikmat, 2009). Adapun menurut istilah
(terminologi) terdapat banyak pendapat mengenai pengertian manajemen
salah satunya menurut George R. Terry, dalam Hasibuan (2007) mengartikan
manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perncanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk
menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan SDM dan sumber
daya lainnya.
Manajemen pembelajaran dapat didefinisikan sebagai usaha mengelola
lingkungan belajar dengan sengaja agar seseorang belajar berprilaku tertentu
dalam kondisi tertentu. Jadi, menajemen pembelajaran terbatas pada satu
unsur manajemen sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi
seluruh komponen system pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang
lebih luas dan besar secara regional, nasional, bahkan internasional,
(Mulyasa, 2012).
Berdasarkan pengertian pembelajaran dan manajemen pembelajaran
diatas dapat disimpulkan bahwa konsep manajemen pembelajaran sebagai
proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan
dengan proses membelajarkan peserta didik (orang yang belajar) dengan
mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan.
Beberapa bagian terpenting dari manajemen pembelajaran tersebut antara
lain:
1. Penciptaan lingkungan belajar
2. Mengajar dan melatihkan harapan kepada peserta didik
3. meningkatkan aktivitas belajar

3
4. Meningkatkan disiplin peserta didik. Rancangan tugas ajar diperlukan
pula dalam penyusunan materi dalam wilayah psikomotrik, rancangan
tugas ajar wilayah kognitif, serta rancangan tugas ajar wilayah afektif.

Sanjaya (2006: 98) mengucap bahwa yang dimaksud sistem adalah satu
kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal,
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mendampingi apa yang
dituturkan Sanjaya tentang pengertian sistem, disini akan diuraikan bahwa
yang dimaksud dengan “sistem” adalah suatu komponen yang berkaitan dan
saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya, untuk menciptakan
hasil yang optimal dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan.

Adapun karakteristik sistem, menurut paham Sanjaya (2006) terdiri dari


tiga hal, seperti tertulis pada kalimat berikut ini:

1. Setiap sistem tentu memiliki tujuan. Tidak akan pernah ada yang namanya
sistem tanpa adanya tujuan yang akan diraih dalam proses pembelajaran.
Semakin jelas tujuan, mak akan semakin mudah menentukan pergeakan
sistem.

2. Sistem selalu mengandung suatu proses. Proses ini adalah sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan pembelajaran yang tentunya dalam kegiatan itu
tersirat adanya tujuan.

3. Proses kegiatan dalam sistem, selalu melibatkan berbagai komponen atau


unsur-unsur tertentu. Karenanya sistem tidak berjalan dan melangkah
sendiri ke peraduan pembelajaran, tetapi butuh balutan dari berbagai
komponen yang mengikat, sebagai selendang penyempurna sistem.

Dari ketiga karakteristik tersebut, tidak lagi bisa berpaling, tidak dapat
lagi lari dari kenyataan bahkan tidak akan mampu lagi untuk mengukir
kalimat yang lain, selain berucap bahwa sistem merupakan proses untuk
mencapai tujuan melalui komponen-komponen yang menghimpit dan
menderanya dalam lautan kegiatan pembelajaran. Karenanya, andaikan

4
komponen-komponen itu bergerak sesuai dengan fungsinya dalam genggaman
jari-jemari jiwa guru, maka akan melangkah pasti pada tujuan yang akan diraih
dengan sempurna.

Kehadiran sistem dalam dunia pendidikan, bukan sesuatu yang tanpa


makna, bukan pula sesuatu hal yang tak berguna bagi perkembangan
pembelajaran. Justru adanya sistem ini sebagai landasan untuk merangkai
perencanaan dalam proses pembelajaran. Dengan sistem itu maka proses
pembelajaran akan merangkak dan berdiri tegar di antara hiruk-pikuknya
nada-nada sumbang dalam pencapaian hasil pembelajaran dalam kancah
pendidikan. Melihat kenyataan ini, sistem bukan sesuatu yang menakutkan,
tetapi hal yang sangat menguntungkan bagi perkembangaan pembelajaran.

Menurut Sanjaya (2006: 78) tentang keuntungan dari sebuah sistem,


seperti nampak dalam rangkaian tulisan berikut ini:

1. Melalui sistem yang maang, guru akan terhindar daari keberhasilan untung-
untungan dalam hasil pembelajaran. Dengan demikian pendekatan sistem
memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan proses pembelajaran,
karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.

2. Melalui sistem yang sistimetis, setiap guru dapat menggambarkan


berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi, sehingga dapat
menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.

3. Melalui sistem, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam


memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk tercapainya
tujuan.

B. Perencanaan pembelajaran
1. Konsep pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses terjadinya interaksi antara
pelajaran dan pengajar dalam mencapai upaya pembelajaran, yang
berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka suatu waktu tertentu

5
pula. Proses pembelajaran berlangsung melalui tahapan- tahapan persiapan
(desain pembelajaran), pelaksanaan (kegiatan belajar mengajar), yang
melibatkan pengajar dan siswa, berlangsung dalam kelas dan luar kelas
dalam suatu waktu dalam upaya mencapai tujuan kompetensi (kognitif,
efektif dan ketrampilan) selanjutanya dirumuskan dalam tujuan-tujuan
pembelajaran.
2. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses
belajar mengajar. Secara optimal strategi pembelajaran adalah prosedur
dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan
bagi siswa untuk memudahkan melakukan kegiatan belajar secara efektif
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Suatu strategi pembelajaran
merupakan suatu sistem penyeluruh yang terdiri dari lima variabel yakni
tujuan pembelajaran, meteri pelajaran, metode dan teknik mengajar,
siswa/mahasiswa, guru/kependidikan lainnya dan logistik/unsur penunjang.

C. Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Mulyasa (2010: 100) Pelaksanaan pembelajaran dalam
implementasi kurikulum meliputi:
1. Pre test (tes awal)
Fungsi pre test adalah untuk menjajagi proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan, yaitu menyiapkan peserta didik dalam proses belajar,
mengetahui tingkat kemajuan peserta didik, mengetahui kemampuan awal
peserta didik.
2. Proses
Proses merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan proses
pembelajaran dengan merealisasikan tujuan-tujan belajar melalui modul
dan sumber-sumber yang ada. Dalam proses ini guru perlu mengembngkan
pengalaman belajar yang kondusif, tidak hanya menekankan nilai kognitif,
namun juga psikomotor, dan efektif yang di manifestasikan alam perilaku
sehari-hari.

6
3. Post test
Pelaksanaan pembelajaran di akhiri dengan post test. Fungsi post
test adalah mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan, dan sebagai bahan acuan untuk
melakukan perbaikan terhadap komponen- komponen pembelajaran dan
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

D. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Para ahli


memberikan pengertian yang beragam tentang pengertian evaluasi dikaitkan
dengan kurikulum. Ada ahli yang memberikan pengertian evaluasi secara
terbatas pada evaluasi hasil pencapaian kurikulum yang juga sering disebut
dengan evaluasi hasil belajar. Misalnya tyler memberikan pengertian evaluasi
berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat perubahan bapada hasil belajar
(behavior) ruang lingkup evaluasi yang dikemukakan tyler memang sangat
terbatas jika dilihat dari perkembangan bidang kajian ini pada saat sekarang.
Meskipun demikian pengaruh tyler masih sangat kuat dan banyak usaha evaluasi
yang hanya memusatkan perhatian pada pencapaian hasil belajar semata. Hasil
belajar tersebut umumnya di ukur dengan tes, Sukiman (2013: 29).

Evaluasi pembelajaran bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan


program pendidikan untuk siswa dan strategi bagaimana program itu harus
dilaksanakan. Penilaian kurikulum penting dilakukan bukan sekedar untuk
untuk mengetahui baik tidaknya suatu kurikulum dalam upaya mengubah
kurikulum, tetapi juga untuk mengetahui sarana, sumber, dan kemampuan
para pelaksana, pembina kurikulum disekolah. Hal yang kedua jauh lebih
penting, sebab bagaimanapun baiknya kurikulum tanpa kemampuan para
pelaksananya maka hasil pendidikan tidak akan optimal. Evaluasi belajar
dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir suatu
pendidikan, benchmarking,dan penilaian program.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pembelajaran sebagai proses mengelola yang meliputi
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan
pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan
peserta didik (orang yang belajar) dengan mengikutsertakan berbagai
faktor di dalamnya guna mencapai tujuan.
Beberapa bagian terpenting dari manajemen pembelajaran tersebut
antara lain: (a) penciptaan lingkungan belajar; (b) mengajar dan
melatihkan harapan kepada peserta didik; (c) meningkatkan aktivitas
belajar; (d) meningkatkan disiplin peserta didik. Rancangan tugas ajar
diperlukan pula dalam penyusunan materi dalam wilayah psikomotrik,
rancangan tugas ajar wilayah kognitif, serta rancangan tugas ajar wilayah
afektif.
Dalam perencanaan pembelajaran terdapat konsep dan strategi
pembelajaran. Dalam konsep pembelajaran proses pembelajaran
berlangsung melalui tahapan- tahapan persiapan (desain pembelajaran),
pelaksanaan (kegiatan belajar mengajar), yang melibatkan pengajar dan
siswa, berlangsung dalam kelas dan luar kelas dalam suatu waktu dalam
upaya mencapai tujuan kompetensi (kognitif, efektif dan ketrampilan).
Sedangkan dalam strategi pembelajaran adalah prosedur dan
metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi
siswa untuk memudahkan melakukan kegiatan belajar secara efektif dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran dalam
implementasi kurikulum meliputi pre test, proses, post test.

8
DAFTAR PUSTAKA

E Mulyasa, 2012. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan


Implementasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Hasibuan, 2007. Manajemen; Dasar, Pengertian, dan Masalahal, PT. Bumi
Aksara, Jakarta.

Hikmat, 2009. Manajemen Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung.


Mulyasa. 2010. Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan: kemandirian
guru dan kepala sekolah, Jakarta: Bumi aksara.
Mulyasa. 2010. Kurikulum Berbasis Kompetensi konsep, Karakteristik dan
Implementasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses
Pendidikan). Jakarta: Kencana.

Sukiman. 2013. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik Pada Perguruan


Tinggi. fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta: yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai