Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MAQASHID AL-SYARIAH SEBAGAI TUJUAN EKONOMI

ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi Islam

Dosen: Wahyu Akbar, S.E.Sy.,M.E.

Oleh:

Muhammad Kamal Saputra (2114140225)

Alfera Rahima (2114140223)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

1443 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Segala puji semata hanya milik Allah SWT, yang berkat qadrat dan iradat-
Nya, serta shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
yang berjuang dalam mengembangkan ajaran agama islam. Selanjutnya penulis
sampaikan, bahwa dapat disusunnya makalah ini sedemikian rupa, tidak lepas dari
peran peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh
rasa ta’dzi penulis mengucapkan terima kasih danpenghargaan setinggi-tingginya
tentunya dengan iringan doa semoga apa yang telah diberikan semuanya
mendapatkan balasan dari Allah SWT tentunya sesuai dengan amal ibadahyang
diniatkan. Kemudian tidak lupa penulis sampaikan,sebagai hamba yang dhoif dan
penuh kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, disamping itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya,dengan mengharap ridho Allah SWT, penulis berharap semoga


makalah ini dapat bermanfaat dalam meniti perjalanan beraqidah menuju jenjang
kehidupan akhirat,dan semoga makalah inipula dapat berperan sebagaimana
mestinya.

Palangka Raya, 20 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN...............................................................................................5
D. METODE PENULISAN..............................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Maqashid Al-Syariah Sebagai Tujuan Ekonomi Islam...............................................9
BAB III.......................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................10
KESIMPULAN............................................................................................................10
SARAN......................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Maqadhih syariah merupakan suatu tujuan menuju syariah atau jalan menuju
sumber pokok kehidupan yaitu Allah SWT. Menurut Al-Syatibi, sesungguhnya
syariat itu bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia maupun
di akhirat. Jadi, maqashid syariah itu merupakan sebuah konsep dalam
menetapkan hukum untuk kemaslahatan bersama bagi semua manusia baik di
dunia maupun di akhirat. Kemaslahatan yang dimaksud yaitu dalam segala aspek
kegiatan yang dijalankan oleh manusia itu sendiri.

Penerapan maqashid syariah dapat dilihat dari keterkaitan maqashid syariah


dalam kehidupan masyarakat terutama dalam kegiatan perdagangan atau sering
dikenal dengan jual beli. Perdagangan merupakan suatu bentuk kegiatan bisnis
penjualan kembali suatu barang tanpa adanya perubahan teknis dalam barang
tersebut. Perdagangan atau jual beli merupakan suatu bentuk bisnis bertemunya
langsung antara penjual dan pembeli mengenai suatu objek atau barang tertentu.

Urgensi konsep maqashid syariah dalam kegiatan perdagangan atau jual beli
yaitu untuk tidak menimbulkan kecurangankecurangan dalam transaksi jual beli
tersebut, yaitu jelasnya kesepakatan antara penjual dan pembeli yang didasari atas
suka sama suka. Setiap kesepakatan jual beli harus adil, tidak mendzalimi pembeli
dengan cara yang dilarang dalam Islam, dan harus berkomitmen dengan
kesepakatan. Hal ini merupakan hal dasar atas jadi atau tidaknya jual beli
tersebut.Jadi, konsep maqashid syariah sangatlah diperlukan dalam kegiatan
muamalah khususnya perdagangan atau jual beli.
B. RUMUSAN MASALAH

Rumasan Masalah adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Maqashid Al-Syariah?

2. Apa Peran Maqashid Al-Syariah dalam ekonomi islam?

3. Bagaimana Urgensi konsep Maqashid Al-Syariah dalam kegiatan

perdagangan atau jual beli?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan Penulisan makalah adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian dari Maqashid Al-Syariah

2. Mengetahui konsep Huquq Maqashid Al-Syariah dan maslahahnya

3. Mengetahui peran dan signifikansi Maqashid Al-Syariah dalam Ekonomi

Syariah

D. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang di gunakan dalam pembuatan Makalah adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka

2. Mengakses Situs Internet (Jurnal dan Artikel)


BAB II

PEMBAHASAN

A. Maqashid Al-Syariah Sebagai Tujuan Ekonomi Islam


1. Konsep Huquq, Maqashid Al-Syariah, dan Maslahahnya

Telah ditegaskan sebelumnya bahwa dalam melakukan ijtihad

guna menghadapi berbagai situasi, maka maslahat harus dijadikan

prioritas utama, karena ia merupakan tujuan pokok syariah

(maqashid al-syariah). Dengan merujuk kepada maslahat, maka

fiqih atau produk ijtihad yang lainnya dapat disesuaikan, sesuai

dengan kemaslahatan masyarakat. Penegasan tentang hal ini adalah

penting, karena syariah memuat prinsip-prinsip umum sebagai

strategi dasar yang dapat diaplikasikan dalam berbagai kasus dan

keadaan. Di samping itu, syari’at juga menawarkan konsep

fleksibelitas, karena di dalam al-Qur’an tidak ditemukan ketentuan

dan materi yang bersifat detail. Dengan landasan berpikir seperti

ini, sebenarnya syari’at dapat memberikan kontribusinya bagi

kemaslahatan masyarakat tanpa berbenturan dengan norma dan

nilai-nilai yang lain.

Semua ulama mengakui bahwa tujuan akhirnya hukum Islam


adalah maslahah. Akan tetapi karena semua ulama mempunyai
pemikiran yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya
tentang maslahah dari sebuah aturan, maka keadaan yang seperti ini
sangat terbuka bagi munculnya subjektivisme pemahaman.Oleh
karena itu, untuk kepentingan penderivasian maslahat ke dalam
sebuah hukum yang konkrit sekaligus untuk pengembangannya,
ada baiknya diperhatikan perjenjangan norma-norma hukum Islam.

Menurut teori ini, ada tiga level norma hukum diantara nya sebagai
berikut
a. Norma-norma dasar atau nilai-nilai filosofis (al-qiyam al-
asasiyyah),
b. Norma antara (tengah) yang digunakan sebagai perantara (alat)
untuk mencapai tujuan-tujuan hukum
c. Norma hukum konkrit (al-ahkam al-far’iyyah) sebagai aplikasi
dari dua norma sebelumnya.

2. Definisi dan Ruang Lingkup Maqashid Syariah

Secara bahasa maqashid syari’ah terdiri dari dua kata yaitu


maqashid dan syariah. Maqashid berarti kesengajaan atau tujuan,
maqashid merupakan bentuk jama’ dari maqsud yang berasal dari
suku kata Qashada yang berarti menghendaki atau memaksudkan.
Maqashid berarti hal-hal yang dikehendaki dan dimaksudkan.
Sedangkan Syari’ah secara bahasa berarti ‫در المواضع‬BB‫اء الي تح‬BB‫الم‬
artinya Jalan menuju sumber air, jalan menuju sumber air dapat juga
diartikan berjalan menuju sumber kehidupan. Manfaat maqashid
syari'ah yaitu membantu mengetahui hukum yang bersifat umum
maupun parsial, memahami nash-nash syar'i secara benar dalam
tataran praktek, membatasi makna lafadz yang dimaksud secara benar,
menjadi rujukan oleh para mujtahid dan membantu mujtahid mentarjih
hukum yang terkait dengan perbuatan manusia. Maqasid Syariah
adalah tujuan-tujuan hukum dan rahasia-rahasia yang dimaksudkan
oleh Allah swt untuk kemashlahatan umat di dunia dan akhirat.
Kemashlahatan bagi umat dan menghilangkan kemudharatan adalah
salah satu tujuan disyariatkan hukum dimuka bumi ini.

3. Peran dan Signifikansi Maqashid Al-Syariah dalam ekonomi islam.


Maqashid syariah menduduki posisi yang sangat penting dalam
merumuskan ekonomi syariah, menciptakan produk-produk perbankan
dan keuangan syariah. Pengetahuan maqashid syariah menjadi syarat
utama dalam berijtihad untuk menjawab berbagai problematika
kehidupan ekonomi dan keuangan yang terus berkembang. Maqashid
syariah tidak saja diperlukan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan
ekonomi makro(moneter, fiscal ; public finance), tetapi juga untuk
menciptakan produk-produk perbankan dan keuangan syariah serta
teori-teori ekonomi mikro lainnya. Maqashid syariah juga sangat
diperlukan dalam membuat regulasi perbankan dan lembaga keuangan
syariah.
Tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan syariat
Islam(maqashid al-syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat(falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat
(hayah thayyibah).
Menghidupkan kembali ekonomi Islam yang telah sekian lama
terkubur dan nyaris menjadi sebuah fosil, merupakan lahan ijtihadi.
Ini artinya bahwa dituntut kerja keras (ijtihad) dari para Ekonomi
Muslim untuk mencari nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an
dan Sunnah yang terkait dengan ekonomi. Untuk selanjutnya nilai-
nilai ideal tersebut diderivasikan menjadi teori-teori ekonomi yang
kemudian dapat dijadikan rumusan di dataran praksis.

4. Beberapa contoh Penerapan Maqashid al-Syariah dalam Eknomi


Islam
Tidak adanya tambahan dana dari utang piutang contohnya apabila
seseorang meminjamkan dana 10 juta maka wajib baginya membayar
10 juta tanpa ada tambahan nilai hutang walaupun peminjam tidak
mampu membayar hutang tapat waktuya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasaan di atas dapat di simpulkan bahwa:


1. Maqashid Syariah adalah matlamat-matlamat yang ingin dicapai
oleh syariah syariah demi kepentingan umat manusia.
2. Peran Maqashid Syariah dalam merumuskan Ekonomi Syariah
menciptakan produk-produk perbankan dan keuangan syariah.
3. Urgensi konsep Maqashid syariah dalam kegiatan perdagangan
atau jual beli yaitu untuk tidak menimbulkan kecurangan-
kecurangan dalam transaksi jual beli, jelasnya kesepakatan antara
penjual penjual dan pembeli yang didasari atas suka sama suka.

SARAN

Bagi pelaku Ekonomi Islam, hendaknya dalam melaksanakan


seluruh aktivitas bisnisnya senantiasa mengacu pada Maqashid
Syariah, sehingga prosedur dan teknik akad yang digunakan terhindar
dari unsur Maysir, Gharar, Riba, Bahaya, Najis, dan Tadlis. Dengan
demikian, maka kedua belah pihak yang bertransaksi dapat
menerimanya dengan kerelaan tanpa ada yang terzalimi, dan
memperoleh ketenangan hati tentang status hukumannya(mubah)
karena sesuai dengan kehendak Syariat(Allah dan Rasul-Nya)
DAFTAR PUSTAKA

Suganda, A. (2020). Urgensi dan Tingkatan Maqashid Syari’ah dalam

Kemaslahatan Masyarakat. Jurnal At-Tadbir: Media Hukum Dan

Pendidikan,

https://ejournal.staisyamsululum.ac.id/index.php/attadbir/article/view/2

8#:~:text=Manfaat%20maqashid%20syari'ah%20yaitu,yang%20terkait

%20dengan%20perbuatan%20manusia.

Drs. H. Saefudin, SH., MH. (2021). Peran Maqashid Syariah dalam

pengembangan sistem ekonomi islam. Artikel Pengadilan: Pengadilan

Tinggi Agam semarang.

https://www.pta-semarang.go.id/artikel-pengadilan/199-peran-

maqashid-syari-ah-dalam-pengembangan-sistem-ekonomi-islam

Ubbadul Adzkiya (2020) . Analisis Maqashid Al-Syariah dalam

Sistem Ekonomi Islam dan Pancasila. Jurnal Ekonomi Syariah

Indonesia

Anda mungkin juga menyukai