MENGALAMI MUMPS
RAUDAH 102016006
ANDREAS FELIX LEONARDO 102019067
APRICYLIA GLORIA E L 102019081
HERTIAWAN WIJAYA 102019095
MELINDA AGUSTIN 102019100
DIYAH MULIANI F 102019108
IDA AYU KADE G P 102019151
SKENARIO 11
• Identifikasi istilah = -
• Rumusan Masalah = Seorang anak dengan bengkak dileher.
• Hipotesis = Anak tersebut mengalami infeksi gondongan.
ANAMNESIS
• Hemoglobin = 12 g/dl
• Hitung Jenis
• Hematokrit = 37 %
• Basofil = 1%
• Leukosit = 7ribu/ul
• Eosinofil = 2%
• Trombosit = 280ribu/ul
• Batang = 2%
• Eritrosit = 5,5juta/ul
• Segmen = 30%
• MCV = 90 fL
• Limfosit = 60%
• MCH = 30 pg
• Monosit = 5%
• MCHC = 35 g/dl
DIFFERENT DIAGNOSIS (DD)
• Mumps (WD)
• Purulensi parotitis
• SLE (Lupus Eritematosus Sistemik)
• Limfadenitis Tuberculosis (TB)
PURULENSI PAROTITIS
• Pada data-data yang didapat diatas menurut dokter untuk diagnosis kerja
dikatakan bahwa anak laki-laki umur 5 tahun tersebut terkena infeksi
gondongan atau mumps.
MUMPS/ GONDONGAN
• Penyakit virus yang menular dan pernah menjadi penyakit masa kanak-kanak yang
sangat umum pada umur 5-9 tahun.
• Gondongan = penyakit menular melalui percikan ludah, lendir dari mulut dan hidung,
dekat dengan orang gondongan.
• Gejala = prodromal sakit kepala, demam beberapa hari, kelelahan, anoreksia, malaise,
nyeri saat makan makanan asam.
• Biasanya = sering sembuh sendiri dengan pemulihan penuh 1-2 minggu.
LANJUTAN MUMPS/ GONDONGAN
• Gondongan = RNA paramyxovirus untai tunggal. Hanya ada satu serotipe virus
gondongan yang diketahui.
• Di dalam lapisan ganda lipid ini terdapat neuraminidase virus dan protein fusi untuk
pengikatan sel dan masuknya virus.
• Kompleks fusi ini = target utama antibodi penawar virus.
• Virus itu sendiri = virus stabil yang tidak dapat digabungkan. Jadi ini membuat
pergeseran antigenik tidak mungkin terjadi.
• Ketidakmampuan dlm pergeseran genetik ini membuat vaksinasi untuk memberikan
kekebalan jangka panjang pd individu.
• Pada virus gondongan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet.
EPIDEMIOLOGI
• Gondongan = endemik di seluruh dunia dengan wabah endemik yang terjadi kira-kira
setiap 5 thn di wilayah yg tidak divaksinasi.
• Gondongan ini juga merupakan infeksi pada anak.
• Penyakit ini = anak berusia 5-9 tahun (insiden tertinggi), 80% yg berumur dibawah 15
tahun.
• Pd anak kurang dari 5 tahun, gondong umumnya dapat menyebabkan infeksi saluran
napas atas tanpa pembesaran parotis.
LANJUTAN EPIDEMIOLOGI
• Virus gondongan = gejala prodromal seperti demam 37,8oC-39,4oC, malaise, sakit kepala,
mialgia, dan anoreksia yg segera diikuti oleh parotitis pada hari-hari berikutnya.
• Gondongan = manifestasi paling umum dari virus yang terjadi lebih dari 70%
infeksi. Pembengkakan parotis biasanya bilateral, unilateral bisa.
• Pembengkakan parotis muncul di area antara daun telinga dan sudut mandibula
(sakit). Nyeri saat makan makanan asam (khas).
• Peradangan kelenjar paling sering muncul maksimal pd hari 1-3, tetapi kemudian mereda
dlm 1 minggu.
• Sialadenitis = komplikasi yang sering terjadi pada parotitis.
TATALAKSANA
• Pada tahun 2018, CDC merekomendasikan agar individu skrg harus menerima dosis
ketiga (misalnya, mahasiswa).
• Pencegahan dgn vaksinasi = tindakan pengendalian yg paling praktis dan efektif.
• Vaksin gondongan = virus hidup yg dilemahkan. Tidak diberikan kepada wanita hamil.
• Wanita harus menunggu 4 minggu setelah vaksinasi MMR jika ingin hamil.
• Individu yg menderita reaksi alergi dan mereka yg mengalami imunosupresi yang
signifikan bukanlah kandidat untuk vaksinasi.
PROGNOSIS
• Untuk pasien gondongan sangat baik, untuk ensefalitis dapat pemulihan yang
baik dan ketulian juga jarang terjadi. Kecuali pada keadaan tertentu seperti
saat kehamilan dapat terjadi keguguran.
KESIMPULAN