Anda di halaman 1dari 26

ANAK 5 TAHUN

MENGALAMI MUMPS
RAUDAH 102016006
ANDREAS FELIX LEONARDO 102019067
APRICYLIA GLORIA E L 102019081
HERTIAWAN WIJAYA 102019095
MELINDA AGUSTIN 102019100
DIYAH MULIANI F 102019108
IDA AYU KADE G P 102019151
SKENARIO 11

• mahasiswa hanya diberikan foto anak dengan leher yang membengkak


IDENTIFIKASI ISTILAH, RUMUSAN MASALAH,
HIPOTESIS

• Identifikasi istilah = -
• Rumusan Masalah = Seorang anak dengan bengkak dileher.
• Hipotesis = Anak tersebut mengalami infeksi gondongan.
ANAMNESIS

• Usia anak 5 thn


• Keluhan = trauma -, demam + (3 hari lalu dan hilang timbul), leher
bengkak (mulai 1 hari yg lalu), sakit telinga -, nyeri saat makan
asam, sakit perut -, lemas, pusing, imunisasi tidak lengkap, tidak
ada keterangan pernah kontak dgn ps mumps.
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran = Compos mentis,


• Keadaan umum = sakit ringan
• TTV = suhu 37,8⁰C, RR = 22x/menit, nadi = 90x/menit
• Kepala dan leher = kelenjar parotis dextra tampak membesar, teraba
hangat, nyeri tekan -, kelenjar parotis sisnistra -.
• Toraks : pergerakan dada simetris, retraksi sela iga -, suara nafas vesikuler,
ronki -, wheezing -
• Abdomen : tampak datar, supel, organomegaly -
• Genitalia eksterna : Testis tidak tampak edema
• Ekstremitas : akral hangat, CRT 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG : PEMERIKSAAN DARAH RUTIN

• Hemoglobin = 12 g/dl
• Hitung Jenis
• Hematokrit = 37 %
• Basofil = 1%
• Leukosit = 7ribu/ul
• Eosinofil = 2%
• Trombosit = 280ribu/ul
• Batang = 2%
• Eritrosit = 5,5juta/ul
• Segmen = 30%
• MCV = 90 fL
• Limfosit = 60%
• MCH = 30 pg
• Monosit = 5%
• MCHC = 35 g/dl
DIFFERENT DIAGNOSIS (DD)

• Mumps (WD)
• Purulensi parotitis
• SLE (Lupus Eritematosus Sistemik)
• Limfadenitis Tuberculosis (TB)
PURULENSI PAROTITIS

• Biasanya = neonatus, orang tua/ yg lemah terhadap penyakit sistemik.


• Kelenjar yg diserang = kelenjar parotis.
• Menyebabkan = bentuk abses dan terlibat dgn kelenjar submandibular.
• Disebabkan = Staphylococcus aureus.
• Pada pemeriksaan lanjut = nanah dr dasar mulut (dpt diinsisi/ drainase)
• Leukositosis (18.000 /ul) dgn neutrophil 80 %.
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (SLE)

• SLE = umumnya mengalami penurunan system imun


• Karena = disfungsi dr system imun intrinsic sendiri/ pengobatan imunnosupresif
lainnya.
• SLE (anak) = penyakit autoimun yang sulit dideteksi karena keterlibatan multisystem.
• Pemeriksaan lanjut = yakin SLE adl terjadi pembentukan antinukleat autoantibody
(ANA) sebesar 95 % lebih.
• ANA + harus dilakukan observasi untuk lebih menyakinkan. ANA - adl kemungkinan
besar bukan SLE.
LIMFADENITIS TUBERCULOSIS (TB)

• Limfadenitis TB = salah satu penyakit infeksi bakteri sistemik.


• Disebabkan = infeksi granulomatosa kronik.
• Infeksi = oleh Mycobacterium TB.
• Pemeriksaan lanjut = LED meningkat 20 mm/jam.
• Terapi digunakan obat anti-tuberculer yang disarankan oleh WHO.
WORKING DIAGNOSIS (WD)

• Pada data-data yang didapat diatas menurut dokter untuk diagnosis kerja
dikatakan bahwa anak laki-laki umur 5 tahun tersebut terkena infeksi
gondongan atau mumps.
MUMPS/ GONDONGAN

• Penyakit virus yang menular dan pernah menjadi penyakit masa kanak-kanak yang
sangat umum pada umur 5-9 tahun.
• Gondongan = penyakit menular melalui percikan ludah, lendir dari mulut dan hidung,
dekat dengan orang gondongan.
• Gejala = prodromal sakit kepala, demam beberapa hari, kelelahan, anoreksia, malaise,
nyeri saat makan makanan asam.
• Biasanya = sering sembuh sendiri dengan pemulihan penuh 1-2 minggu.
LANJUTAN MUMPS/ GONDONGAN

• Disebabkan = oleh virus Rubula dan anggota keluarga paramyxoviridae


• Menyebabkan = pembengkakan leher/ pipi bagian bawah.
• Gondongan = satu-satunya penyebab epidemik parotitis.
• Mayoritas kasus gondongan = pada akhir musim dingin dan awal musim semi.
ETIOLOGI

• Gondongan = RNA paramyxovirus untai tunggal. Hanya ada satu serotipe virus
gondongan yang diketahui.
• Di dalam lapisan ganda lipid ini terdapat neuraminidase virus dan protein fusi untuk
pengikatan sel dan masuknya virus.
• Kompleks fusi ini = target utama antibodi penawar virus.
• Virus itu sendiri = virus stabil yang tidak dapat digabungkan. Jadi ini membuat
pergeseran antigenik tidak mungkin terjadi.
• Ketidakmampuan dlm pergeseran genetik ini membuat vaksinasi untuk memberikan
kekebalan jangka panjang pd individu.
• Pada virus gondongan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet.
EPIDEMIOLOGI

• Gondongan = endemik di seluruh dunia dengan wabah endemik yang terjadi kira-kira
setiap 5 thn di wilayah yg tidak divaksinasi.
• Gondongan ini juga merupakan infeksi pada anak.
• Penyakit ini = anak berusia 5-9 tahun (insiden tertinggi), 80% yg berumur dibawah 15
tahun.
• Pd anak kurang dari 5 tahun, gondong umumnya dapat menyebabkan infeksi saluran
napas atas tanpa pembesaran parotis.
LANJUTAN EPIDEMIOLOGI

• Pada pembesaran kelenjar parotis setelah 9 hari terkena infeksi.


• Didaerah dengan empat musim, parotitis endemik terutama terjadi pada
musim dingin dan musim semi.
• Namun penyakit ini tetap dapat ditemukan sepanjang tahun.
PATOFISIOLOGI

• Manusia = satu-satunya inang alami untuk gondongan virus.


• Virus = masa inkubasi variabel 7 hingga 21 hari.
• Individu paling menular 1-2 hari sebelum timbulnya gejala.
• Replikasi primer meningkatkan viremia yang menyebabkan peradangan
sistemik pada kelenjar ludah, testis, ovarium, pankreas, kelenjar susu, dan
sistem saraf pusat (SSP).
MANIFESTASI KLINIS/ GAMBARAN KLINIS

• Virus gondongan = gejala prodromal seperti demam 37,8oC-39,4oC, malaise, sakit kepala,
mialgia, dan anoreksia yg segera diikuti oleh parotitis pada hari-hari berikutnya.
• Gondongan = manifestasi paling umum dari virus yang terjadi lebih dari 70%
infeksi. Pembengkakan parotis biasanya bilateral, unilateral bisa.
• Pembengkakan parotis muncul di area antara daun telinga dan sudut mandibula
(sakit). Nyeri saat makan makanan asam (khas).
• Peradangan kelenjar paling sering muncul maksimal pd hari 1-3, tetapi kemudian mereda
dlm 1 minggu.
• Sialadenitis = komplikasi yang sering terjadi pada parotitis.
TATALAKSANA

• Gondongan = penyakit jinak yang sembuh sendiri.


• Perawatan adalah perawatan suportif untuk setiap gejala yang muncul. Obat analgesik
dan kompres dingin/ hangat untuk pembengkakan parotis akan bermanfaat.
• Tidak ada manfaat yang terbukti untuk penggunaan glukokortikoid dan drainase bedah
parotitis gondongan.
• Pertimbangkan suntikan lumbal terapeutik untuk meredakan sakit kepala yang
berhubungan dengan meningitis aseptik akibat infeksi virus gondongan.
KOMPLIKASI

• Paling sering pd anak dr penyakit gondongan = ensefalitis.


• Manifestasi klinis 10% yg lebih sering terjadi pd anak laki (3-5x) dari pd
perempuan.
• Ensefalitis dpt terjadi sebelum dan sesudah ataupun tanpa ada
pembengkakan kelenjar parotis.
• Awal = gejala nyeri kepala ringan, kemudian muntah, gelisah, suhu tubuh naik
(hipertermia), gangguan kesadaran dan kejang.
LANJUTAN KOMPLIKASI
• Ketulian terjadi karena neuritis pada saraf pendengaran penderita.
• Biasanya terjadi unilateral dan jarang terjadi pada bilateral 1:15.000 penderita.
• Penyebab utama tuli saraf unilateral yg kehilangan pendengaran bisa sampai
permanen.
• Pankreatitis dgn gejala sering nyeri abdomen dari ringan sampai berat. biasanya diikuti
dengan pusing, mual, muntah, demam tinggi, menggigil, dan lesu = gejala tanda
pankreatitis akibat gondongan.
• Gejala => membaik dalam 3-7 hari dan dpt sembuh sempurna.
• Komplikasi akibat gondongan masih banyak lagi seperti sindrom Guillain barre,
tiroiditis, mastitis, polyneuritis, orkitis, pneumonia, dan arthritis.
PENCEGAHAN

• Praktik yg umum = memberikan vaksin gondongan sebagai bagian dr MMR.


• Vaksin diberikan dlm 2 dosis dgn anak paling sering menerima dosis 1 sekitar usia 1
tahun dan dosis ke 2 biasanya diberikan antara usia 4-6 tahun.
• Kekebalan pasca vaksinasi sekitar 80% setelah dosis pertama dan 90% setelah dosis
kedua.
LANJUTAN PENCEGAHAN

• Pada tahun 2018, CDC merekomendasikan agar individu skrg harus menerima dosis
ketiga (misalnya, mahasiswa).
• Pencegahan dgn vaksinasi = tindakan pengendalian yg paling praktis dan efektif.
• Vaksin gondongan = virus hidup yg dilemahkan. Tidak diberikan kepada wanita hamil.
• Wanita harus menunggu 4 minggu setelah vaksinasi MMR jika ingin hamil.
• Individu yg menderita reaksi alergi dan mereka yg mengalami imunosupresi yang
signifikan bukanlah kandidat untuk vaksinasi.
PROGNOSIS

• Untuk pasien gondongan sangat baik, untuk ensefalitis dapat pemulihan yang
baik dan ketulian juga jarang terjadi. Kecuali pada keadaan tertentu seperti
saat kehamilan dapat terjadi keguguran.
KESIMPULAN

• Pembesaran kelenjar parotis unilateral pada anak laki-laki umur 5 tahun


didapatkan diagnosis banding dengan purulensi parotitis, lupus eritematosus
sistemik (SLE), limfadenitis tuberculosis (TB) dan banyak lainnya. Pada
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat ditetapkan diagnosisnya
bahwa anak tersebut menderita mumps atau gondongan. Mumps ini juga
terdapat banyak komplikasi dari yang ringan sampai yang berat maupun
mengancam nyawa penderita.
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai