Askep Thypoid
Askep Thypoid
H DENGAN THYPOID
DI RUANG RINRA 1 RSUD HAJI
MAKASSAR 2021
OLEH :
SULHANDIKA
14420202091
CI LAHAN CI INSTITUSI
(________________) ( ________________)
A. DATA UMUM
1. IdentitasKlien
a. Na m a : Ny.“H”
b. Umu r : 36 tahun
c. Tanggal lahir : 10/10/1984
d. Alamat : jl. Teluk umar 9 no. 10
e. Pekerjaan : IRT
f. Pendidikan : SD
g. Agama : islam
2. IdentitasPenanggung
a. Nama : Abdul syamad
b. Alamat : jl. Teluk umar 9 no. 10
c. Hubungab dengan klien : suami istri
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
demam
2. Riwayat keluhan utama
Dirasakan sejak 1 hari yang lalu, Klien mengeluh demam di sertai nyeri
kepala serta nyeri pada extremitas
3. Riwayat penyakit :
a. Provokatif : nyeri
b. Quality : tajam
c. Region : kepala
d. Severity : Skala 5
e. Timing : Hilang timbul
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami Saat kecil / kanak-kanak : asma
Riwayat perawatan : pernah masuk rumah sakit 2019
Riwayat operasi : tidak pernah di operasi sebelumnya
Riwayat pengobatan : tidak ada pengobatan yang khusus
2. Riwayat alergi : klien tidak ada riwayat alergi
3. Riwayat immunisasi : lengkap
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
II 65
III
36
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
............ : Tinggal serumah dengan klien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
Generasi I : Kakek dan nenek pasien dari ayah dan ibu pasien telah meninggal
dunia karena lanjut usia
Generasi II : Ayah klien sudah meninggal dan pernah mengidap penyakit yang
sama dengan klien dan ibu klien masih hidup.
Generasi III : klien merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara, klien mengatakan
anak ke-3 juga pernah mengalami penyakit yang sama denga
klien
E. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola koping : pasien mengatakan bisa menerima keadaan
penyakitnya dan menyerahkanya kepada allah
2. Harapan pasien: pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa
beraktivitas seperti semula.
3. Konsep diri : pasien mengatakan masih sangat bersyukur dan dapat
menerima penyakitnya
4. Adaptasi : pasien mampu beradaptasi dengan lingkugan rumah sakit
5. Aktiftas social : selama mengalami perawatan pasien tidak dapat mengikuti
aktifitasnya
6. Hubungan dengan keluarga: pasien mengatakan sangat akrab dengan anggota
keluarganya
7. Bahasa yang digunakan : pasien menggunakan bahasa Indonesia
F. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
a. Sebelum MRS : pasien mengatakan nafsu makannya baik, pasien makan
3× sehari, tidak ada makanan pantangan, dan porsi makanan dihabiskan
b. Setelah MRS : pasien mengatakan nafsu makannya baik, pasien makan
3× sehari, dan porsi makanan dihabiasakan
2. Minum
a. Sebelum MRS : Pasien mengatakan bisanya minum 6-8 gelas /hari
dengan jenis air putih.
b. Setelah MRS : Pasien mengatakan pasien minum air putih ½ aqua botol
yang besar atau sekitar 12erf ± 800-1000 cc/hari.
3. Tidur
a. Sebelum MRS : Pasien mengatakan pola tidur pasien sangat baik,
pasien tidak memiliki gangguan tidur atau penyulit tidur
b. Setelah MRS : pasien mengatakan pola tidurnya tidak terganggu
4. Eliminasi fekal / BAB
wajah
Inspeksi:
1. wajah simetris kiri dan kanan
2. Ekspresi wajah nampak murung/pucat
3. Warna kulit sama dengan sekitarnya
Mata
Inspeksi
1. Nampak simetris antara kiri dan kanan
2. Gerakan bola mata dapat bergerak kesegala arah
3. Tidak menggunakan alat bantu kaca mata.
Palpasi:
a. Tidak ada nyeri tekan
Hidung
Inspeksi:
1. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
2. Tidak tampak adanya sekret/cairan
3. Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
4. Tidak tampak adanya polip
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.
Telinga
Inspeksi:
1. Bentuk telinga simetris kiri/kanan
2. Tidak tampak adanya cairan
3. Tidak tampak adanya peradangan
4. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
Leher
Inspeksi:
1. Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe
2. Warna kulit sama dengan sekitarnya
3. Tekanan vena jugularis tidak meningkat
4. Tidak ada kaku kuduk.
Palpasi:
a. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid
b. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe
c. Tidak ada nyeri tekan
Dada dan paru
Inspeksi:
1. Bentuk dada simetris kiri dan kanan
2. Warna kulit sama dengan sekitarnya
3. Tidak nampak adanya benjolan/tumor
4. Frekwensi nafas 20x/menit
5. Irama pernafasan ikut gerak nafas
Abdomen
Inspeksi:
1. Perut nampak datar
2. Warna kulit sama dengan sekitarnya
3. Tidak nampak adanya massa/tumor
Genetaliadananus
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan.
Ekstrimitas Atas dan bawah
Inspeksi:
Tidak nampak adanya oedema
Tidak nampak adanya atrofi/hypertrofi
Warna kulit sama dengan sekitarnya.
Palpasi:
1. Terdapat nyeri tekan
2. Tidak teraba adanya massa
3. Kekuatan otot 4(ROM)
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium tanggal 26 – 4 – 2021
Nama : Ny. H
Ruangan : UGD
No. RM : 282436
Tanggal Pemeriksaan : 2021/04/26
b. Posisi semifowler
2. Pengobatan
a. Ranitidin : injeksi/12 jam
b. Metocloframide 1 amp/12 jam
c. Paracetamol 3x1 tab
KLASIFIKASI DATA
Tanda-tandavital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 38,7
RR : 20x/menit
ANALISA DATA
Pengkajian nyeri
Provokatif : nyeri
Quality : tajam
Region : kepala
Severity : Skala 5
Timing : Hilang
timbul
Merangsang
pelepasan
perogen oleh leukosit
Hipotalamus
Merespon dengan
meningkatkan suhu
tubuh
Demam thypoid
Hepertermi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
N DIAGNOSA
KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL TINDAKAN
O KEPERAWATAN
HASIL
1 Nyeri akut Setelah Manajemen nyeri
berbubungan dilakukan Observasi
dengan agen Tindakan 1. Indentifikasi lokasi, 1. Untuk mengetahui skala
pencedera keperawatan karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas, durasi dan nyeri
fisiologis selama 1x24 jam kualitas,intesitas nyeri 2. Agar dapat menilai tingkat nyeri
diharapkan 2. Identifikasi skala nyeri 3. Untuk mengetahui kondisi apa
tingkat nyeri 3. Identifikasi factor yang saja yang dapat memperberat atau
berkurang memperberat dan memperingan memperingankan nyeri klien
dengan kriteria nyeri 4. Untuk meringankan atau
hasil: Terapeutik mengurangi nyeri sampai pada
a. Keluhan 4. Berikan teknik nonfarmakolgis tingkat yang dapat diterima pasien
nyeri untuk mengurangi rasa nyeri 5. Agar dapat mengetahui tindakan
menurun ( mis. TENS, hypnosis, yang akan dilakukan dan
akupresur, terapi music, mengetahui kualitas nyeri yang
biofeedband, terapi pijat, dirasakan klien
aromaterapi, teknik imajinasi 6. Agar dapat mengurangi nyeri
terbimbing, kompres air yang dirasakan klien
hangat/dingin, terapi bermain) 7. Memperjelas artilukasi verbal
Edukasi
5. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
6. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
2 Hipertermi Setelah Manajemen hipertermia 1. Untuk mengetahui penyebab
berhubungan dilakukan Obeservasi hipertermia
dengan keperawatan 1. Identifikasi penyebab hipertermia 2. Untuk memantau perkembangan
meningkatnya selama 3x24 2. Monitor suhu tubuh suhu
metabolisme suhu jam pasien 3. Monitor komplikasi akibat 3. Untuk mengcegah terjadinya
tubuh. menunjukkan hipertermia komplikasi hipertermia
suhu tubuh Terapeutik 4. Untuk mengurangi peingkatan suhu
dalam batas 1. Sediakan lingkungan dingin tubuh
normal 2. Basahi dan kipasi permukaan 5. Untuk memberikan rasa nyaman
KH: tubuh pada pasien
TTV dalam Edukasi
batas normal. 1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan
dan electrolit intravena, jika
perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX Hari/ Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi
1 Senin Manajemen nyeri S : klien mengatakan masih merasakan nyeri
26/04/2021 Observasi kepala
09:30 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, O : - klien Nampak meringis
frekuensi, kualitas,intesitas nyeri - skala nyeri : 5
2. Identifikasi skala nyeri A : Nyeri belum teratasi
3. Identifikasi factor yang memperberat dan P : Lajutkan intervensi
memperingan nyeri 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik,
Terapeutik durasi, frekuensi, kualitas,intesitas nyeri
4. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk 2. Identifikasi skala nyeri
mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS, 3. Identifikasi factor yang memperberat
hypnosis, akupresur, terapi music, dan memperingan nyeri
biofeedband, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres air
hangat/dingin, terapi bermain)
Edukasi
5. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika
perlu
2 15 Manajemen hipertermia S: klien mengatakan masih demam
Obeservasi O: TD : 120/80 mmHg
4. Identifikasi penyebab hipertermia Nadi : 84x/menit
5. Monitor suhu tubuh Suhu : 38,7
6. Monitor komplikasi akibat hipertermia RR : 20x/menit
Terapeutik A: hipertermia belum teratasi
3. Sediakan lingkungan dingin P: Lanjutkan intervensi
4. Basahi dan kipasi permukaan tubuh 1. Identifikasi penyebab hipertermia
Edukasi 2. Monitor suhu tubuh
2. Anjurkan tirah baring 3. Monitor komplikasi akibat
Kolaborasi hipertermia
Kolaborasi pemberian cairan dan electrolit
intravena, jika perlu