Anda di halaman 1dari 42

 

MAKALAH

Aplikasi Theory Nolla J. Pender 


Diajukan dalam Rangka Memenuhi
Memenuhi Tugas Mata
Mata Kuliah Sains dalam
Keperawatan

Dosen Pengampu:
Irna Nursanti,SKp.,M.Kep.,Sp.M
Nursanti,SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
at

Disusun oleh:
Yoga Ginanjar
NPM: 2017980085

MAGISTER
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017

i
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah “Model  Konseptual Keperawatan Nolla J. Pender (Model Promosi
Kesehatan)”” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Penulis juga
Kesehatan)
 berterima kasih pada Dosen mata kuliah Sains yang telah menugaskan pembuatan
makalah ini dan membimbing penulis dalam menyusun
me nyusun makalah.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan penulis tentang “Model
“Model Konseptual Keperawatan Nolla
J. Pender (Model Promosi Kesehatan)”.
Kesehatan) ”. Penulis
 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis
harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
 perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
se mpurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
maupun orang yang ikut membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, Desember 2017

Penulis

 
ii
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................


................................................................
...................................
............. i
KATA PENGANTAR ............................................
..................................................................
...............................
......... ii
DAFTAR ISI ............................................
..................................................................
............................................
........................
.. iii
BAB 1 PENDAHULUAN .........................................
...............................................................
............................
...... 1
A.  Latar Belakang ...........................................
..................................................................
......................... 1
B.  Tujuan Penulisan............................................
................................................................
.................... 2
C.  Ruang Lingkup ..........................................
.................................................................
......................... 2
D.  Metode Penulisan ...........................................
...............................................................
.................... 3
E.  Sistematika Penulisan ...........................................
........................................................
............. 3
BAB II PEMBAHASAN ...........................................
.................................................................
............................
...... 4
A.  Sejarah Nolla J. Pender ............................................
.........................................................
............. 4
B.  Promosi Kesehatan ...........................................
............................................................
................. 5
C.  Paradigma Keperawatan ...........................................
....................................................
......... 7
D.  Model Promosi Kesehatan Nolla J. Pender .......................
....................... 11
E.  Penjelasan Model HPM Pender .........................................
......................................... 16
BAB III APLIKASI KASUS BERDASARKAN KONSEP …………… 26 

A.  Gambaran Kasus ...........................


.............. .........................
..........................
.........................
.......................
.............. 26

B.  Pengkajian Kasus …………………………………………….


…………………………………………….   26

BAB IV ANALIS TEORI DENGAN KASUS…………………………..  35


A.  Kelebihan Teori ………………………………………………
………………………………………………   35
B.  Kekurangan Teori …………………………………………….
…………………………………………….   36

BAB V PENUTUP..........................................
................................................................
.......................................
................. 37
A.  Simpulan ............................................
..................................................................
...................................
............. 37
B.  Saran...........................................
..................................................................
...........................................
.................... 37

iii 
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Teori keperawatan adalah sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan
 berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan
atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang
melibatkan perawat di dalamnya.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
 pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Salah satu tujuan
 pokok pembangunan kesehatan adalah peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah kesehatan sederhana terutama
melalui upaya peningkatan, pencegahan dan penyembuhan. Hal ini sesuai
dengan prilaku masyarakat yang di harapkan dalam Indonesia Sehat yaitu:
 bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
resiko terjadinya penyakit dan melindungi dari ancaman penyakit serta
 berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Tujuan itu akan dicapai antara lain melalui peningkatan dan pemantapan
upaya k/esehatan. Hidup sehat merupakan
merupakan kebutuhan
kebutuhan dan
dan tuntutan yang
semakin meningkat, walaupun pada kenyataannya derajat kesehatan
masyarakat Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Sementara itu
 pemerintah telah mencanangkan Indonesia Sehat, yang merupakan paradigma
 baru yaitu paradigma sehat, yang salah satunya menekankan pendekatan
 promotif dan preventif dalam mengatasi permasalahan kesehatan di
masyarakat. Terjadinya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanan
kesehatan dari model medikal yang menitikberatkan pada pelayanan diagnosis
diagnosis
dan pengobatan ke paradigma sehat yang lebih holistik yang melihat penyakit
dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan.
pelayanan. Perubahan
 paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran dan


 

fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan


 penyakit baik di rumah sakit
s akit maupun tatanan pelayanan kesehatan yang lain
l ain
dilakukan oleh perawat.
Perubahan paradigma pelayanan kesehatan dari kuratif ke arah promotif
dan preventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nolla. J Pender
dengan menghasilkan sebuah karya fenomenal tentang “Health Promotion
Model “atau model promosi kesehatan. Model ini menggabungkan
menggabungkan 2 teori yaitu
teori nilai harapan (expectancy value) dan teori kognitif sosial (social
( social cognitive
theory) yang konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya
 promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan
ekonomis (Alligood, 2014). Makalah ini akan mencoba membahas tentang
model promosi kesehatan dari Nolla J. Pender serta komponen paradigma
keperawatan tentang model promosi kesehatan.

B.  Tujuan Penulisan


1.  Tujuan umum
Memperoleh gambaran Nursing Theories dari Model Promosi
Kesehatan dari Nolla J. Pender dalam lingkup pelayanan keperawatan.  
2.  Tujuan khusus
1.  Mahasiswa mampu mendeskripsikan Sejarah Nolla J. Pender
2.  Mahasiswa mampu mendeskripsikan Model Promosi Kesehatan
 Nollaa J. Pender.
 Noll Pend er.
3.  Mahasiswa mampu mendeskripsikan Model Promosi Kesehatan
 Nolla
 Nol la J.
J . Pender
Pe nder dalam
dal am lingkup
lin gkup komponen paradigma.

C.   Ruang Lingkup Penulisan


Pembahasan makalah ini dibatasi pada pembahasan tentang Model.
Promosi Kesehata
Ke sehatan
n dan lingkup komponen
komponen paradigma model promosi kesehatan.
D.   Me
Meto
tode
de Penul isan
Makalah ini disusun dengan melakukan studi pustaka dari berbagai
referensi melalui buku referensi dan internet.


 

E.  Sistematika Penulisan


BAB I: Pendahuluan meliputi : Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan,
Sistematika Penulisan.
BAB II : Pembahasan
BAB III : Aplikasi Kasus Berdasarkan Teori
BAB IV : Analis Teori Dengan Kasus
BAB V : Penutup


 

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah Nolla J. Pender

Teori model konseptual Nolla J. Pender dilatar belakangi oleh adanya


suatu bentuk pergeseran paradigma, dimana pergeseran paradigma ini terjadi
dalam suatu bentuk pemberian pelayanan kesehatan yang menitikberatkan
 pada paradigma kesehatan dan keperawatan yang lebih holistik dalam
memandang sebuah penyakit dan berbagai gejala penyebabnya, bukan sebagai
fokus pelayanan kesehatan saja. Pada perubahan paradigma inilah yang
menjadikan perawat sebagai posisi kunci dalam berbagai peran dan fungsinya
dalam melakukan pelayanan kesehatan. Hampir semua lapisan dibidang
 pelayanan kesehatan dalam melakukan pelayanan promosi dan preventif
(pencegahan) kesehatan dilakukan oleh para perawat. Oleh karena adanya
 promosi dan preventif kesehatan yang cenderung dilakukan dan diupayakan
oleh perawat inilah lahir sebuah teori dan model konseptual dari Nolla J.
Pender yang berjudul “ Health Promotion Model “ atau model promosi
kesehatan. 
 Nolla J. Pender lahir pada tanggal 16 Agustus
Agustus 1941 di Lansing,
Lansing,
Michigan. Ketertarikan pada keperawatan bermula dari Nolla J. Pender berusia
7 tahun, pada saat mengamati para perawat yang sedang memberi asuhan
keperawatan pada bibinya di rumah sakit. Keinginannya untuk memberikan
 perawatan
 perawatan kepada orang lain dikembangkan
dikembangkan melalui pengalaman
pengalaman dan pendidikan
pendidikan
yang ia yakini sebagai profesi yang menolong orang lain.
Pada tahun 1962 meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya
diterima bekerja di unit bedah RS Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di


 

Universitas State Michigan di East Lansing, dan gelar MA pada bidang


 pertumbuhan
 pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan di Universitas
Universitas Michigan
Michigan di raih pada tahun
1965. Gelar Ph.D di bidang psikolog dan pendidikan diraih tahun 1969 dari
Universitas North Western di Evanston. Illinois.
Pernihakannya dengan Albert Pender seorang asisten professor
professo r di bidang
 bisnis dan ekonomi
ekonomi memberikan
memberikan inspirasi
inspirasi menghasilkan
menghasilkan sebuah tulisan
tulisan tentang
keperawatan dalam perspektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender
mempublikasikan model konseptual kesehatan preventif. Dasar studinya adalah
 bagaimana
 bagaimana individu
individu membuat
membuat keputusan
keputusan tentang perawatan kesehatan mereka
sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi faktor-
faktor yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang
diperlukan individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun
ta hun 1982, edisi pertama
 promosi
 promosi kesehatan dalam praktek keperawatan dipublikasikan
dipublikasikan dengan konsep
 promosi
 promosi optimal tentang kesehatan dan perlunya
perlunya pencegahan
pencegahan penyakit. Model
 promosi
 promosi kesehatan pertama kali diterbitkan
diterbitkan tahun 1987 dan mengalami
mengalami revisi
tahun 1996.

B.  Promosi Kesehatan


Menurut WHO promosi kesehatan meliputi mendorong gaya hidup yang
lebih sehat, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, memperkuat
tindakan masyarakat, mengorientasikan kembali pelayanan kesehatan dan
membangun kebijakan public yang sehat. Kesehatan individu dan keluarga
ditandai dengan efektifnya dalam komunitas, lingkungan dan masyarakat
dimana mereka perlu hidup. Perawat mengerti dan memikirkan usaha
 peningkatan derajat kesehatan. Dan telah menetapkan skema
skema untuk
untuk upaya
upaya
 pening
 peningkata
katan
n deraj
derajat
at keseh
kesehatan
atan::
1.  Kesehatan individu
Individu berperan dalam penentuan status kesehatan mereka sendiri.
Peningkatan derajat kesehatan individu itu pada tingkat membuat keputusan
 pribadi
 pribadi dan praktek
praktek.. Setiap
Setiap derajat
derajat pening
peningkata
katan
n harus
harus memper
mempertimb
timbang
angkan
kan
dalam formulasi kesehatan nasional melalui usaha peningkatan derajat
kesehatan.


 

2.   Kesehatan keluarga
Keluarga berperan dalam perkembangan dan kepercayaan kesehatan
dan tindakan kesehatan. Masing-masing keluarga mempunyai sebuah karakter
yang berbeda, nilai, peran, dan kekuatan struktur. Gaya orang tua dan
lingkungan keluarga dapat memberikan kesehatan atau sebaliknya. Lebih
 banyak perhatian harus diberikan kepada
kepada perkem
perkemban
bangaa
gaan
n strateg
strategii untuk
untuk
meningkatkan derajat kesehatan keluarga.
3.   Kesehatan komunitas
Berdasarkan pendapat dune, kesehatan kelompok yang baik
 perilaku
 perila ku mampu
mamp u memperba
memperbaiki
iki kondis
kondisii k
kehid
ehidupa
upan
n kelu
keluarg
argaa dan
dan kelomp
kelompok.
ok.
4.   Kesehatan lingkungan.
Tingkat dari kesehatan lingkungan yang baik berefek luas ke individu,
keluarga, dan komunitas dapat sampai kepotensi optimal mereka. Kesehatan
lingkungan yang baik adalah manifestasi dalam keharmonisan dan
keseimbangan diantara dua manusia disekeliling mereka.
5.  Keseh
Kesehatan
atan masyarakat.
Sebuah masyarakat yang baik adalah semua anggota masyarakat
mempunyai standar hidup menemukan kebutuhan dasar manusia dan
mengajak dalam beraktifitas yang cepat kepotensi mereka. Sebuah masyarakat
yang baik adalah anggota masyarakat yang mau membantu dan
 bertangg
 bertanggung
ungung
ung jawab
jawab untu
untuk
k keseha
kesehatan
tan..
Teori pemahaman untuk promosi kesehatan & proteksi kesehatan
1.  Theory Of Reasoned Action & Theory Of Planned Behavior
Teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah suatu kemauan dibawah
kontrol bukan sebagai hambatan untuk menunjukkan perilaku. Kepercayaan
merupakan class dari pondasi dalam struktur konseptual, dengan
memperhatikan perilaku. Model ini memperhatikan
memperhatikan prediksi
prediksi dan bergantian,
bergantian,
sehingga perilaku mengikutinya.
2.  Social Cognitive Theory (Self-Efficacy)
Teori kognitif sosial adalah sebuah pendekatan teori yang
menjelaskan perilaku manusia. Dengan perspektif individu merupakan
adanya suatu kekuatan pada dirinya bukan control yang otomatis pada


 

stimulus eksternal. Perilaku manusia menerangkan adanya kejadian secara


timbal balik pada tindakan yang menentukan adanya interaksi dengan yang
lainnya. Persepsi self-efficacy adalah mempertimbangkan salah satu
kekuatan untuk menyelesaikan sebuah tingkatan penampilan dalam
 perilaku yang
yang spesifik.
3.  The Theory Of Interpersonal Behavior
Sebuah model perilaku meliputi afektif dan psikologis dalam
kekuatan yang menerangkan perilaku ini merupakan factor yang
memberikan perhatian dalam model-mode
model-modell perilaku lainnya.
lainnya.
4.  Cognitive Evaluation Theory
Motifasi manusia adalah dasar dari sebuah susunan dalam
kebutuhan psikologisnya: dari penentuan dirinya, kompetensi dan hubungan
interpersonal. Menentukan dirinya dan motivasi intrinsic (IM) adalah
konsep utama dalam teori. Motivasi intrinsic adalah energi dalam
kebutuhan dalam dirinya dan hubungan dalam kompetensi untuk nilai
 perilaku personal.
5.  The Interaction Model Of Chen Health Behavior
Model interaksi kesehatan klien berfokus pada karakteristik, klien
dan factor eksternal pada klien untuk menyediakan keterangan secara
komprehensif pada tindakan langsung terhadap pengurangan resiko dan
 promosi kesehatan.
kesehatan.

C.  Paradigma Keperawatan


Paradigma keperawatan menggabungkan konsep orang, lingkungan,
kesehatan, dan keperawatan (Alligood 2014). Konsep-konsep ini secara
independen signifikan, namun interlaced untuk membentuk sebuah model dari
disiplin keperawatan. Mengingat interpretasi yang unik dari setiap konsep,
 pemanfaatan teori keperawatan tertentu bergantung pada pandangan dunia.
dunia. 
Konsep manusia adalah multidimensi dan menggabungkan sosial
ekonomi, budaya, biologis, dan psikologis varians. Pengalaman hidup
membentuk kemampuan seseorang untuk mengatasi tantangan serta
kemampuan mereka untuk meramalkan konsekuensi dari perilaku ini. Setiap


 

orang memiliki pandangan yang unik dari dunia karena nuansa luar biasa yang
telah dibuat, kepribadian dan persepsi mereka. 
Hubungan antara orang dan lingkungan mereka dapat memiliki
 pengaruh yang signifikan pada kesehatan mereka.
mereka . Akses ke makanan bergizi,
 paparan bahaya kesehatan, dan perilaku pribadi berisiko adalah pengamatan
dilihat dalam pengaturan klinis. Dampak yang kurang mudah terlihat termasuk
situasi hidup, norma-norma budaya/masyarakat, dan sistem dukungan sosial. 
Konsep kesehatan dianggap sebagai keadaan pikiran yang mungkin ada
meskipun kehadiran penyakit kronis atau penyakit. Kesehatan diukur pada
kontinum di mana periode penyakit dapat menggoyahkan kemampuan
seseorang untuk mempertahankan homeostasis. Oleh karena itu, di saat krisis,
 penekanan ditempatkan pada proses penyakit. Namun, status kesehatan
seseorang dapat meningkat selama krisis sebagai perilaku mereka berubah,
menciptakan perbaikan ditandai dalam perasaan mereka secara keseluruhan
kesejahteraan. Defisit perawatan kesehatan baik dapat diperburuk atau dibantu
oleh unsur-unsur dari komponen lainnya. 
Perawat memainkan peran penting dalam memfasilitasi kemampuan
 pasien untuk mengenali dan mencapai keseimbangan dalam hidup. Untuk
mendukung klien dalam usaha ini perawat harus mengidentifikasi apa yang
 berharga untuk klien dalam jangka pendek sambil membantu klien dalam
mengembangkan tujuan jangka panjang. Memberdayakan klien dengan
 pengetahuan dan memberikan intervensi perawat khusus melibatkan
kolaborasi dan introspeksi. 
 Nolla J. Pender pada tahun 1982 dalam upaya untuk menjelaskan
 bagaimana orang melihat kesehatan mereka dan
dan bagaimana latar belakang dan
kekuatan lingkungan tindakan pribadi langsung; akhirnya, fungsinya adalah
untuk memprediksi potensi perilaku kesehatan yang positif untuk kelompok
individu atau (Sakraida 2014). Promosi kesehatan di mana-mana dalam
keperawatan. Oleh karena itu, model ini dapat diterapkan dalam arti luas.
 Namun, hal itu dapat diterapkan pada tingkat individu sedangkan akuntansi
untuk pengalaman sosial budaya yang unik untuk menjelaskan fenomena
 perilaku mempromosikan kesehatan (Kearney-Nunnery, 2008). Pender


 

merevisi model ini terakhir pada tahun 2006 untuk lebih meningkatkan
kegunaannya dalam mengembangkan intervensi keperawatan dalam
mempromosikan kesehatan (McCullagh, 2013). Revisi menekankan peran
 bahwa harapan memiliki dalam memprediksi kemanjuran intervensi
keperawatan dan meningkatkan status kesehatan klien (Ho, Berggren &
Dahlborg-Lyckhage, 2010). 
HPM membagi proposisi utama dalam tiga kategori utama:
karakteristik individu dan pengalaman, kognisi perilaku spesifik dan
mempengaruhi, dan hasil perilaku (Kazer & Fitzpatrick, 2012). Penentu utama
lebih dikategorikan dalam proposisi ini untuk memprediksi perilaku
mempromosikan kesehatan. Kognisi perilaku spesifik diidentifikasi sebagai
manfaat yang dirasakan tindakan, hambatan untuk bertindak, self-efficacy,
aktivitas terkait mempengaruhi, pengaruh interpersonal, dan pengaruh
situasional (Sakraida 2014). Komitmen seseorang untuk sebuah rencana
tindakan, serta tuntutan dan preferensi bersaing selanjutnya diukur untuk
memprediksi hasil (McCullagh, 2013).
McCullagh (2013) menegaskan bahwa inti dari HPM didasarkan pada
teori-teori perilaku manusia, yang menganalisis dinamika motivasi pribadi;
yang paling berpengaruh adalah teori sosial-kognitif (SCT) dan teori
kepentingan (EVT). Hambatan tindakan yang bisa dikembangkan untuk
tindakan keperawatan tetapi sangat tergantung pada kesiapan untuk bertindak
oleh pasien (Stark, Chase, & DeYoung, 2010). Apakah aktual atau yang
dirasakan, hambatan untuk tindakan mungkin termasuk "waktu,
ketidaknyamanan, kesulitan perilaku, serta biaya personal" (Stark et al., 2010).
tuntutan attentional seperti kemampuan untuk multitask dan memproses
informasi baru, serta tuntutan afektif, yang mencakup reaksi emosional
terhadap stres, kesepian, dan kerugian harus dipertimbangkan karena dapat
membatasi perilaku promosi kesehatan, terutama pada populasi lanjut usia
(Stark et al., 2010). Menurut McGuire & Anderson, hambatan yang dirasakan
diidentifikasi sebagai faktor yang paling dominan yang mempengaruhi
 perilaku promosi kesehatan.


 

Asumsi utama dari teori ini fokus pada unsur-unsur paradigma yang
Pender gambarkan yakni:

1.  Manusia
Manusia sebagai makhluk holistik yang berusaha untuk
mewujudkan sebuah negara yang optimal dari aktualisasi diri dengan
menggunakan atribut bawaan dan eksistensial untuk beradaptasi dengan
lingkungan dan mencapai keseimbangan (Sakraida 2014). Isyarat ini
sementara membimbing seseorang menuju negara yang sejahtera sepanjang
kontinum melalui jalur yang paling resistensi. Meskipun manusia tersebut
dipandang sebagai diri regulator independen, penyedia layanan kesehatan
 berpengaruh dalam memprovokasi perubahan gaya hidup dengan peran-
 pemodelan dan memberikan wawasan (Sakraida 2014). HPM ini didorong
oleh persepsi klien keberhasilan; apakah perilaku akan menghasilkan hasil
yang diinginkan tergantung pada upaya yang dilakukan dan tingkat
kesulitan.
Manusia dalam model promosi kesehatan mengacu pada individu
yang merupakan fokus utama dari model pender ini, setiap orang memiliki
karakteristik pribadi yang unik dan pengalaman yang mempengaruhi
tindakan selanjutnya. Diakui bahwa individu belajar perilaku kesehatan dari
keluarga dan comunity, sehingga model mencakup komponen untuk
 penilaian dan intervensi pada keluarga dan comunity tingkat serta pada
tingkat individu.
Konsep Pender tentang manusia tersebut adalah jumlah dari
 pengalaman dan kategori atribut pribadi termasuk
te rmasuk biologis, psikologis, dan
 pengaruh sosial budaya (Sakraida 2014). Lebih khusus, Pender mencari
 pandangan yang paling komprehensif dan optimis manusia dan
mendefinisikan status kesehatan sebagai keadaan halus keseimbangan
antara masing-masing orang dan atau lingkungannya (McCullagh, 2013).
Orang berusaha untuk pertumbuhan dan kemampuan beradaptasi dalam
lingkungan hisor nya.

10 
 

2.  Lingkungan
Lingkungan dalam teori Pender ini didefinisikan
didefinisikan sebagai pengaruh
interpersonal dan situasional, bukan kekuatan statis.
stat is. Lingkungan mengacu
 pada keadaan fisik, interpersonal, dan ekonomi di mana orang hidup.
Kualitas lingkungan tergantung pada tidak adanya zat beracun,
ketersediaan makanan dan sebagainya.
3.  Sehat
Model Pender ini memandang kesehatan sebagai keadaan makhluk
yang bervariasi dalam tingkat sepanjang kontinum, yang dipengaruhi oleh
 pengubah internal dan eksternal. "Pender mendefinisikan kesehatan
sebagai aktualisasi potensi manusia yang melekat dan diperoleh melalui
 perilaku yang diarahkan pada tujuan, perawatan diri yang kompeten, dan
hubungan yang memuaskan dengan orang lain untuk menjaga integritas
struktural dan harmoni "(McCullagh, 2013).
4.  Perawat
Dalam model Pender ini perawat memainkan peran utama dalam
memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada klien untuk
mempromosikan self-efficacy, yang dibuat lebih efektif bila kepercayaan
 praktisi dirasakan dalam keterampilan nya sendiri/ pengetahuan yang luas.
Tujuan utama dari perawat adalah untuk membantu orang dan bisa merawat
diri sendiri.

D.  Model Promosi Kesehatan Menurut Nolla J. Pender


1.  Pengertian Teori Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model/HPM) 
Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi
manusia dengan lingkungan fisik dan interpesonalnya dalam berbagai dimensi.
Model ini mengintegrasikan teori nilai harapan (Expectancy-value) dan teori
kognitif sosial (Social Cognitive Theory) dalam perspektif keperawatan manusia
dilihat sebagai fungsi yang holistik. Bagan RPM dapat dilihat sebagai
 berikut:  

Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender


Faktor persepi kognitif Factor modifikasi Partisipasi dlm perilaku

11 
Persepsi control kesehatan Karakteristik demografi
Mene
Meneta
ta ka
kan
n erilak
erilaku
u
 

Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender

Sumber : Tommey dan Alliod, 2006. Nursing Theorist and


a nd Their Work
Philadelphia,. Mosby

2.  Komponen Teori Model Promosi Kesehatan


Adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai berikut
a.  Teori Nilai Harapan (Etpectancy-Value Theory)
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan
ekonomis. Seseorang akan mulai bertindak dari perilakunya akan tetap
digunakan dalam dirinya, ada 2 hal pokok yaitu :
1)  Hasil tindakan bernilai positif
2)  Pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang
diinginkan.

 b.  Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)

12 
 

Teori model interaksi yang meliputi Iingkungan, manusia dan


 perilaku yang
yang saling mempengaruhi.
mempengaruhi. Teor
Teorii ini menekankan
menekankan pada:
1)  Pengarahan diri (self direction)
2)  Pengaturan diri (self regulation)
3)  Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy).
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan
dasar:
1)  Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai
 petunjuk
 petunjuk untuk
untuk tindakan yang akan datang.
2)  Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian yang akan muncul
dan
da n merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu
3)  Belajar dari pengalaman orang lain. Menetapkan peraturan untuk
generasi dan mengatur perilaku melalui observasi tanpa perlu
melakukan trial dan error
4)  Pengaturan diri menggunakan standar internal dan reaksi evaluasi
diri untuk memotivasi dan mengatur perilaku, mengatur lingkungan
eksternal untuk menciptakan motivasi dalam bertindak.
5)  Refleksi diri, berpikir tentang proses pikir seseorang dan secara
aktif memodifikasinya.
Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui observasi
dan refleksi
refl eksi diri. Kepercayaan
Kepercayaan diri terdiri dari :
1)  Pengenal diri (self atribut)
2)   Evaluasi diri (self evaluation)
3)  Kemajuan diri (self efficacy).
Kemajuan diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
tindakan-tindakan tertentu yang berkembang melalui pengalaman,
 belajar dari pengalaman
pengalam an yang lain persuasi verbal dan respons badaniah
terhadap situasi tertentu. Kemajuan diri merupakan fungsi dari
kemampuan (capability) yang berlebihan yang membentuk kompetensi dan
kepercaya
kepercayaan
an diri.
diri. Kemajuan
Kemajuan adalah konstruksi sentral dari HPM.

3.  Asumsi dari Model Promosi Kesehatan

13 
 

a.   Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana


mereka dapat mengekspresikan keunikannya.
 b.   Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya,
termasuk penilaian terhadap kemampuannya.
c.   Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan
mencoba mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
d.   Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
perila kunya.
e.   Individu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang
kompleks, berinteraksi dengan lingkungannya secara terus menerus,
menjelmakan lingkungan yang diubah secara terus menerus.
f.   Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal
yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
g.   Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah
 penting untuk perubahan
perubahan perilaku.
4.  Proposisi Model Promosi Kesehatan
a.  Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi
kepercayaan dan perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
 b.  Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka
mengharapkan keuntungan yang bernilai bagi dirinya.
c.  Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan
melakukan tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku
nyata.
d.  Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk
melakukan tindakan dan perbuatan dari perilaku.
e.  Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan
 pada perilaku kesehatan spesifik.
f.  Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat
menambah hasil positif.
g.  Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan
 perilaku, maka kemungkinan menambah
menambah komitmen untuk bertindak.

14 
 

h.  Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model


 perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat
mendukung perilaku yang sudah ada.
i.  Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber
interpersonal yang penting yang mempengaruhi, menambah atau
mengurangi keinginan untuk berperilaku promosi kesehatan.
 j.  Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau
mengurangi keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi
kesehatan.
k.  Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih
memungkinkan perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk
 jangka waktu yang lama.
l.  Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan
 perilaku yang diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang
sedikit dan kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia.
m.  Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang
diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih
suka pada perilaku yang diharapkan.
n.  Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal
dan lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.

15 
 

E.  Penjelasan Model HPM Pender 

Kerangka Konseptual Model Promosi Kesehatan


Hasil Perilaku
Sifat2 & Pengalaman Perilaku Spesifik
Individu Pengetahuan dan Sikap

Keuntungan2 dari
tindakan yang dirasakan
Kebutuhan bersaing
segera (control rendah)
Hubungan dengan Penghambat2 untuk & Pilihan2 (Kontrol
perilaku sebelumnya bertindak yang dirasakan tinggi

Kemajuan diri

Tindakan yang terkait


Faktor Pribadi; Komitment pd Metode
biologi,psikologis, yang mempengaruhi
Rencana Perilaku
social budaya Tindakan Promosi
Pengaruh hubungan
interpersonal (klg,
kelompok, provider),
norma dukungan dan
model

Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan;
estetika

Revisi Model Promosi Kesehatan (Pender, N.J, Murdaugh, C.L., & Parsons, M.A
(2002). Promosi kesehatan dalam praktik keperawatan dikutip dart Tomey & Alligood
(2006) hal 458.

A.  Karakteristik dan pengalaman individu


1.  Perilaku sebelumnya
Perilaku sebelumnya mempunyai pengaruh langsung atau tidak
langsung dalam pelaksanaan perilaku promosi kesehatan, yaitu:

16 
 

a.  Pengaruh langsung dari perilaku masa lalu terhadap perilaku


 promosi kesehatan saat ini dapat menjadi pembentuk kebiasaan yang
yang
mempermudah seseorang melaksanakan perilaku tersebut secara
otomatis.. 
otomatis
 b.  Pengaruh tidak langsungnya adalah melalui persepsi pada self
pada  self
efficacy,, manfaat, hambatan dan pengaruhi aktivitas yang muncul
efficacy
dari perilaku tersebut. Pengaruh positif atau negatif dari perilaku
 baik sebelum saat itu ataupun setelah perilaku tersebut dilaksanakan
dilaksanakan
akan dimasukan kedalam memori sebagai informasi yang akan
dimunculkan kembali saat akan melakukan perilaku tersebut di
kemudian waktu. Perawat dapat membantu pasien membentuk suatu
riwayat perilaku yang positif bagi masa depan dengan memfokuskan
 pada tahap perilaku tersebut. Membantu pasien bagaimana
mengatasi rintangan dalam melaksanakan perilaku tersebut dan
meningkatkan level/kadar efficacy
efficacy   dan pengaruh positif melalui
 pengalaman yang sukses dan feed
dan feed back yang positif.
2.  Faktor personal
Faktor personal meliputi aspek biologis, psikologis dan
social budaya. Faktor 
 – faktor
faktor ini merupakan prediksi dari perilaku yang
didapat dan dibentuk secara alami oleh target perilaku.
a.  Faktor biologis personal
Termasuk dalam faktor ini adalah umur, indeks massa tubuh, status
 pubertas, status menopause, kapasitas aerobik, kekuatan, kecerdasan
atau keseimbangan.
 b.  Faktor psikologis personal
Varibel yang merupakan bagian dari faktor ini adalah harapan diri,
motivasi, kemampuan personal, status kesehatan, dan definisi sehat
c.  Faktor social kultural
Faktor ini meliputi suku, etnis, pendidikan, dan status ekonomi

17 
 

B.  Perilaku spesifik pengetahuan dan sikap (behaviour-spesific


sikap (behaviour-spesific cognitionsand
affect)  
affect)
1.  Manfaat tindakan ( perceived
 perceived benefits of actions)
actions)
Rencana seseorang melaksanakan perilaku tertentu tergantung
 pada antisipasi terhadap manfaat atau hasil yang akan dihasilkan.
Antisipasi manfaat merupakan representasi mental dan konsekuensi
 perilaku positif berdasarkan teori expecting value. 
value. 
2.  Hambatan tindakan yang dirasakan ( perceived
 perceived barriers to actions) 
actions)  
Hambatan yang diantisipasi telah secara berulang terlihat
terli hat dalam
 penelitian empiris, mempengaruhi intensitas
intensit as untuk terli
terlibat
bat dalam suatu
 perilaku yang nyata dan perilaku actual yang dilaksanakan. Dalam
hubungannyaa dengan perilaku promosi kesehatan, Hambatan-hambatan
hubunganny
ini dapat berupa imaginasi maupun nyata. Hambatan ini terdiri atas:
 persepsi mengenai ketidaktersediaan, tidak menyenangkan, biaya,
kesulitan atau penggunaan waktu untuk tindakan-tindakan khusus.
Hambatan-hambatan ini sering dilihat sebagai suatu blocks, rintangan
dan personal cost dari perilaku yang diberikan.
Hilangnya kepuasan dalam menghindari atau menghilangkan
 perilaku-perilaku yang merusak kesehatan seperti merokok atau makan
makanan tinggi lemak untuk mengadopsi perilaku/gayahidup yang lebih
sehat juga dapat menjadi suatu halangan. Halangan ini biasanya
membangunkan motivasi untuk menghindari perilaku-perilaku yang
diberikan. Bila kesiapan untuk bertindak rendah dan hambatan tinggi
maka tindakan ini tidak mungkin terjadi. Jika kesiapan untuk bertindak
tinggi dan harnbatan rendah kemungkinan untuk melakukan tindakan
lebih besar. Barier tindakan seperti yang dilukiskan dalam HPM
mempengaruhi promosi kesehatan secara langsung dengan bertindak
sebagai locks terhadap tindakan
t indakan seperti penurunan komitmen untuk
merencanakan tindakan.

3.  Kemajuan diri (perceived self efficacy) 


efficacy) 

18 

Anda mungkin juga menyukai