Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


DENGAN PROTEKSI BANJAR DINAS UNTUK MENCEGAH KREDIT
MACET PADA BUMDes KARYA SARI DESA PAKISAN KECAMATAN
KUBUTAMBAHAN

Luh Lestari1, Lulup Endah Tripalupi2, Iyus Akhmad Haris3

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:liilalestari0893@gmail.com1, lulup_tripalupi@yahoo.com2 ,
iyus.haris@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian internal dan efektivitas
sistem pengendalian internal dengan proteksi banjar dinas dalam mencegah kredit macet
pada BUMDes Karya Sari desa Pakisan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi
dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
pengendalian internal pada BUMDes Karya Sari cukup baik. Hal ini dilihat dari analisis
kelima unsur sistem pengendalian internal dimulai dari lingkungan pengendalian, aktivitas
pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, dan pengawasan kinerja.
Sedangkan efektivitas sistem pengendalian internal dengan proteksi banjar dinas dalam
mencegah kredit macet cukup efektif dengan rata-rata persentase sebesar 86,83%.

Kata kunci: banjar dinas, BUMDes, efektivitas, sistem pengendalian internal.

Abstract
This study aims to determine the internal control system and effectiveness of internal
control system with banjar dinas protection in preventing bad loans at the village-owned
enterprises of Karya Sari at Pakisan village. This type of research is qualitative
descriptive research. Data was collected by interview and documentation method using
qualitative analysis. The results showed that the internal control system on village-owned
enterprises of Karya Sari is good enough. This is seen from the analysis of the five
elements of the internal control system starting from the control environment, control
activities, risk assessment, information and communication, and supervision of
performance. While the effectiveness of internal control system with banjar dinas
protection in preventing bad loans is quite effective with the average percentage of
86.83%.

Keywords: banjar dinas, village-owned enterprises, effectiveness, internal control system

PENDAHULUAN kemiskinan. Hal tersebut tertuang dalam


Pemerintah Provinsi Bali telah visi Program Bali Mandara Jilid II, yang
melakukan beberapa upaya melalui strategi dijabarkan lebih lanjut dalam Dokumen
dan kebijakan dalam peningkatan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
kesejahteraan dan pengurangan Daerah (SPKD). Sejalan dengan kebijakan

116
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

tersebut, sejak tahun 2012, Pemerintah diimplementasikan oleh dewan direktur


Provinsi Bali mengembangkan perusahaan, manajemen dan personil
Program/Kegiatan Gerakan Pembangunan lainnya, yang didesain untuk menghasilkan
Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu penilaian rasional sebagai upaya mencapai
Mandara menjadi wadah bersama sasaran pengendalian serta memberikan
masyarakat pedesaan dalam membangun jaminan yang wajar” (Husein, 2005: 121).
diri dan lingkungannya secara mandiri dan Lima komponen dalam model pengendalian
partisipatif. COSO (Committee of Sponsoring
Pengendalian internal adalah Organizations) adalah lingkungan
seperangkat kebijakan dan prosedur untuk pengendalian, aktivitas pengendalian,
melindungi asset dan kekayaan penaksiran resiko, informasi dan
perusahaan dari segala bentuk tindakan komunikasi, serta pengawasan (Diana dan
penyalahgunaan, menjamin tersedianya Setiawati, 2011).
informasi akuntansi yang akurat dan Menurut Handoko (2000) efektivitas
memadai, serta memastikan seluruh merupakan hubungan antara output dengan
ketentuan hukum dan kebijakan tujuan, semakin besar kontribusi
manajemen telah dipatuhi sebagaimana (sumbangan) output terhadap pencapaian
mestinya oleh setiap karyawan. tujuan, maka semakin efektif organisasi,
Menurut (Johnshon, 2003 : 373), program atau kegiatan. Efektivitas berfokus
“sistem pengendalian internal mempunyai pada outcome (hasil), program, atau
ruang lingkup yang sangat luas, tidak saja kegiatan yang dinilai efektif apabila output
mencakup kegiatan akuntansi dan yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan
keuangan, tetapi sangat luas sampai pada yang diharapkan. Efektivitas berfokus pada
setiap aspek operasi perusahaan”. outcome (hasil), program, atau kegiatan
Sedangkan menurut Mulyadi (2001), sistem yang dinilai efektif apabila output yang
pengendalian intern meliputi struktur dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang
organisasi, metode dan ukuran-ukuran diharapkan. Menurut Kurniawan (2005:
yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan 109) efektivitas adalah kemampuan
organisasi, mengecek ketelitian dan melaksanakan tugas, fungsi (operasi
keandalan data akuntansi, mendorong kegiatan program atau misi) dari pada
efisiensi dan mendorong dipatuhinya suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak
kebijakan manajemen. adanya tekanan atau ketegangan diantara
Menurut (Halim, 2001:197), bahwa, pelaksanaanya. Berdasarkan penjelasan
“struktur pengendalian internal adalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa
rangkaian proses yang dijalankan entitas, efektivitas adalah ukuran yang menyatakan
yang mana proses tersebut mencangkup seberapa jauh target atau sasaran yang
kebijakan dan prosedur sistematis, telah dicapai dalam suatu program,
bervariasi dan memiliki tujuan utama”. kegiatan atau organisasi.
Dengan adanya sistem pengendalian Efektivitas akan mengukur rasio
intern, membuat segala aktivitas dapat keberhasilan sistem pengendalian internal
dikontrol dengan baik karena sistem yang diterapkan pada BUMDes Karya Sari
pengendalian intern merupakan kebijakan dalam mencegah kredit macet. Semakin
dan struktur sebagai tambahan terhadap besar rasionya, maka akan semakin efektif
pengendalian sistem akuntansi yang telah sistem pengendalian internal yang
diciptakan oleh manajemen dengan diterapkan. Standar minimal resiko
keyakinan bahwa tujuan perusahaan akan keberhasilan adalah 90% - 100%.
tercapai. Oleh karena itu, BUMDes Karya Menurut UU No. 6 Tahun 2014
Sari harus merancang sistem pengendalian tentang desa, Pasal 67 bab VI, desa berhak
internal dalam memberikan kredit. mengatur dan mengurus kepentingan
Menurut Committee of Sponsoring
masyarakat berdasarkan hak asal-usul,
Organizations (COSO) “pengendalian
adat istiadat, dan nilai sosial budaya
internal diartikan sebagai suatu sistem,
struktur atau proses yang masyarakat desa. Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) adalah lembaga usaha desa

117
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

yang dikelola oleh masyarakat dan kredit adalah masyarakat miskin, sehingga
pemerintahan desa, dalam upaya masyarakat miskin mendapat modal dan
memperkuat perekonomian desa dan memiliki peluang untuk membuka usaha
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan sendiri. BUMDes Karya Sari merupakan
potensi desa. BUMDes merupakan suatu salah satu asset dan sumber pendapatan
lembaga keuangan yang mana tujuannya desa sehingga memerlukan pengelolaan
utamanya adalah untuk memberikan yang baik oleh pengurus dan badan
pinjaman kredit kepada masyarakat yang pengawas. Pengawasan kredit yang
membutuhkan untuk menjalankan suatu memadai, baik secara internal maupun
usahanya. Selain itu, BUMDes juga bisa eksternal perlu dimilki oleh BUMDes guna
mendirikan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan
meningkatkan ekonomi masyarakat desa. wewenang oleh berbagai pihak dan praktik-
Oleh karena itu, keberadaan BUMDes praktik keuangan yang dapat
diharapkan mampu menstimulasi dan mempengaruhi kesehatan BUMDes.
menggerakkan roda perekonomian desa. Pemberian kredit merupakan kegiatan
Dinyatakan di dalam undang-undang utama dari BUMDes Karya Sari yang
bahwa BUMDes dapat didirikan sesuai mengandung resiko paling tinggi dan dapat
dengan kebutuhan dan potensi desa. Apa mempengaruhi kesehatan dan
yang dimaksud dengan “kebutuhan dan kelangsungan dari BUMDes Karya Sari.
potensi desa‟‟ adalah kebutuhan “Setiap lembaga yang memberikan fasilitas
masyarakat terutama dalam hal kredit harus melaksanakan pengawasan
pemenuhan kebutuhan pokok; tersedia dan pengendalian terhadap pemberian
sumberdaya desa yang belum kredit” (Hery, 2014:66). Salah satu resiko
dimanfaatkan secara optimal terutama yang paling sering terjadi dalam pemberian
kekayaan desa dan terdapat permintaan
kredit adalah adanya kredit bermasalah
dipasar; tersedia sumber daya manusia
yang mampu mengelola badan usaha atau kredit macet. Untuk menghindari
sebagai asset penggerak perekonomian adanya kredit macet, sangat diperlukan
masyarakat, serta adanya unit-unit usaha adanya pengendalian internal kredit dengan
yang merupakan kegiatan ekonomi warga maksud dapat menjaga pengelolaan
masyarakat yang dikelola secara parsial kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan kurang terakomodasi (Pusat Kajian dan dapat mendorong efisiensi untuk
Dinamika Sistem Pembangunan, 2007). mematuhi kebijakan manajemen.
BUMDes Karya Sari merupakan suatu Berkaca dari pengalaman setiap
badan usaha yang ada di Desa Pakisan lembaga perkreditan Desa Pakisan yang
yang dikelola oleh masyarakat dan selalu mengalami pasang surut dalam
pemerintah desa, dalam upaya permodalan akibat banyaknya
memperkuat perekonomian desa dan permasalahan kredit macet, pengelolaan
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan BUMDes Karya Sari hendaknya harus
potensi desa. Sumber modal dari BUMDes mempertimbangkan terlebih dahulu seluk
Karya Sari berasal dari setengah dana beluk tentang nasabahnya. Pertimbangan
Gerbang Sadu Mandara. Tujuan utama dari tersebut didasarkan atas penilaian yang
dilakukan karena pemberian kredit
program Gerbang Sadu Mandara adalah
merupakan salah satu kegiatan usaha yang
untuk mengentaskan kemiskinan ditingkat
memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi
pedesaan. Pada BUMDes Karya Sari hanya terhadap kesehatan BUMDes. Sering
mampu mempunyai satu unit usaha yaitu terjadi kredit macet dalam perkreditan Desa
usaha simpan pinjam. Hal ini disebabkan Pakisan diakibatkan oleh sikap dari
karena keterbatasan tempat dan lokasi masyarakat sendiri yang kurang kooperatif
BUMDes yang kurang strategis untuk dan hanya menuntut hak saja.
membuka unit usaha lain. Sejalan dengan Untuk mengamankan pinjaman,
tujuan dari adanya BUMDes yaitu untuk penyertaan jaminan sangatlah penting
mengentaskan kemiskinan, maka yang dalam pemberian kredit. Namun dalam
menjadi target atau sasaran dari pemberian praktiknya, BUMDes Karya Sari tidak

118
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

mensyaratkan adanya jaminan dalam Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian


pemberian kredit, mengingat tujuan Internal dengan Proteksi Banjar Dinas
BUMDes sendiri untuk mengentaskan dalam Mencegah Kredit Macet pada Badan
kemiskinan. Calon debitor hanya perlu Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Sari di
melengkapi administrasi dan menyetujui Desa Pakisan‟‟
surat perjanjian kredit. Hal ini menjadikan
BUMDes Karya Sari sangat riskan terhadap METODE
adanya risiko kredit macet, bahkan kredit Penelitian ini termasuk dalam jenis
bermasalah dengan menjadikan nasabah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
kurang bertanggungjawab dalam dilakukan di BUMDes Karya Sari mengenai
membayar kreditnya. Dalam surat analisis sistem pengendalian internal
perjanjian kredit tersebut hanya diatur dengan proteksi banjar dinas dalam
mengenai sanksi sanksi yang akan mencegah kredit macet pada Metode
diberikan jika terlambat membayar ataupun pengumpulan data yang digunakan dalam
tidak membayar angsuran pinjaman. penelitian ini adalah metode wawancara,
Adapun jenis sanksi tersebut meliputi dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah
pengenaan denda dan sanksi adat dan Ketua dan karyawan BUMDes Karya Sari
dinas (tidak mendapat pelayanan di banjar serta Kepala Desa Pakisan. Sedangkan
adat dan dinas serta bantuan sosial lainya). objek penelitian adalah BUMDes Karya
Untuk mencegah terjadinya kredit macet, Sari. BUMDes Karya Sari Desa Pakisan,
BUMDes Karya Sari melibatkan peran Kecamatan Kubutambahan. Jenis data
banjar Dinas. Untuk mengatasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa
permasalahan tersebut, banjar adat yang data primer dan data sekunder.
ada di Desa Pakisan dengan sepakat Efektivitas adalah suatu ukuran
bersama pemerintah desa bersama-sama keberhasilan atau kegagalan dari informasi
berkomitmen untuk mendukung BUMDes dalam mencapai suatu tujuan. Efektivitas
dengan memberikan proteksi bagi BUMDes digunakan untuk mengukur tingkat
Karya Sari dalam menghadapi kolektabilitas kredit dengan tujuan atau
permasalahan kredit macet dengan target yang telah ditetapkan pada BUMDes
membuat aturan-aturan yang mengikat. Karya Sari. Dalam penelitian ini yang diukur
Menurut Surpha (2012), banjar adalah efektivitasnya adalah besarnya target kredit
kelompok masyarakat yang lebih kecil dari tertagih dengan besarnya kredit terealisasi.
n sebagai
desa adat dan menjadi bagian dari desa Rasio efektivitas dirumuska
adat serta merupakan persekutuan hidup berikut.
sosial, baik dalam keadaan senang maupun
susah. Banjar Dinas adalah organisasi =
pemerintah di desa yang
100% (1)
menyelenggarakan fungsi administratif,
seperti mengurus kartu tanda penduduk,
dan lain-lain persoalan kedinasan Berikut ini disajikan tablel kriteria rasio
(pemerintahan). efektivitas.
Dengan melibatkan keberadaan banjar
dinas, pengelolaan BUMDes Karya Sari Tabel 1. Kriteria rasio efektivitas
sangat yakin bisa mencegah terjadinya
kredit macet meskipun dalam pemberian Presentase Kriteria
kreditnya tidak mensyaratkan collateral atau Efektivitas
jaminan kepada debitor. Berdasarkan >100% Sangat Efektif
permasalahan tersebut, terlihat seperti 90 – 100% Efektif
keefektifan dalam mencegah kredit macet 80 – 89% Cukup Efektif
dengan melibatkan banjar dinas. Oleh 60 – 79% Kurang Efektif
sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan <60% Tidak Efektif
penelitian pada BUMDes Karya Sari
dengan mengambil judul penelitian : „‟ HASIL DAN PEMBAHASAN

119
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

Sistem pengendalian internal dengan karyawan yang terlambat datang, maupun


proteksi banjar dinas dalam mencegah karyawan yang kurang fokus terhadap
kredit macet pada BUMDes Karya Sari pekerjaannya. Ketua BUMDes juga selalu
sudah dilakukan dengan cukup optimal. Hal mengambil keputusan dengan berpegang
ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang pada nilai-nilai etika meskipun menghadapi
telah dilakukan oleh peneliti dengan pihak keputusan yang sulit. Komitmen terhadap
BUMDes dilihat dari unsur-unsur sistem kompetensi pada suatu organisasi dapat
pengendalian internal yang telah dilihat dari bagaimana manajemen dalam
diterapkan. Dilihat dari hasil evaluasi unsur- merekrut karyawan yang kompeten dan
unsur sistem pengendalian yang sudah dapat dipercaya guna mendorong kreatifitas
dilakukan oleh pihak BUMDes itu sendiri. dan inisiatif dalam menghadapi kondisi
Dimulai dari Lingkungan pengendalian yang yang dinamis.
sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari Pada BUMDes Karya Sari komiten
filosofi manajemen, Dilihat dari filosofi terhadap kompetensi ini sudah dilakukan
manajemen dan gaya operasi, manajemen dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
bertanggung jawab untuk menyusun kode perekrutan karyawan yang dilakukan
etik perusahaan dan memperlakukan setiap langsung oleh Kepala Desa Pakisan.
karyawan dengan adil dan dengan hormat. Kepala Desa Pakisan tidak
Pada BUMDes Karya Sari, ketua BUMDes menyalahgunakan wewenangnya dengan
yang menjalankan peran sebagai manajer merekrut sembarang orang. Komitmen
selalu memberikan contoh perilaku etis terhadap Dewan direksi bertanggung jawab
kepada karyawannya. Beliau selalu datang untuk memilih komite audit yang
tepat waktu dan tegas dalam setiap beranggotakan orang-orang dari luar
pengambilan keputusannya. Setiap perusahaan. Tugas komite audit adalah
karyawan diperlakukan secara adil dan memantau akuntansi perusahaan serta
hormat tanpa membedakan gender dan praktik dan kebijakan laporan keuangan.
status dari karyawan. Para karyawan Pendamping yang merupakan pihak
ditekankan agar selalu ramah dalam dari luar Desa Pakisan ditunjuk langsung
melayani nasabah. Meskipun BUMDes dari pihak Gubernur. Pendamping bertugas
Karya Sari tidak memiliki kode etik yang untuk mendampingi dan mengawasi
disusun secara tertulis, ketua dan praktik-praktik akuntansi pada BUMDes
karyawanya senantiasa untuk selalu Karya Sari. Pendamping merupakan tangan
menjaga nama baik BUMDes Karya Sari kanan dari pemerintah Provinsi Bali yang
dengan memberikan pelayanan yang bertugas untuk mengirim laporan keuangan
optimal terhadap masyarakat Desa fisik langsung kepada Pemerintah Provinsi
Pakisan. Bali. Selain itu, pendamping juga
Komitmen terhadap integritas dan nilai memberikan solusi-solusi atas masalah-
etika dapat dilihat dari kemampuan masalah yang dihadapi oleh BUMDes
manajemen untuk menciptakan budaya Karya Sari. BUMDes Karya Sari sudah
organisasi yang menekankan pada memiliki struktur organisasi yang jelas
integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dengan pembagian tugas yang sudah jelas
atau tidak etis manajer dan karyawan juga. Tugas dan wewenang tersebut
berdampak besar terhadap keseluruhan tertuang dalam Peraturan Desa Pakisan,
pengendalian internal. Hal ini sudah Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten
diterapkan oleh BUMDes Karya Sari Buleleng No 4 Tahun 2012 tentang
dengan melihat budaya organisasi yang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
cukup baik. Dapat dilihat dari tindakan (BUMDes) Desa Pakisan. Kebijakan dan
ketua BUMDes yang proaktif untuk praktik sumber daya manusia meliputi
memastikan bahwa semua karyawannya perekrutan karyawan baru, orientasi
benar-benar sadar akan standar perilaku karyawan baru, pelatihan karyawan,
yang etis dengan memberikan teguran motivasi karyawan, evaluasi karyawan,
kepada karyawan yang menunjukkan promosi karyawan, kompensasi karyawan,
tanda-tanda perilaku tidak etis, misalnya perlindungan karyawan, dan pemberhentian

120
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

karyawan. BUMDes Karya Sari sudah masing-masing banjar dinas dan


melaksanakan kebijakan dan praktik pemerintah desa. Pengawasan kinerja
sumber daya tersebut dengan optimal. Hal karyawan dilakukan oleh ketua BUMDes,
tersebut dibuktikan pada manajemen yaitu dengan memperhatikan cara kerja
BUMDes dengan mengikuti petunjuk teknis karyawanya kemudian mengevaluasi serta
pelaksanaan BUMDes dari Pemerintah mengoreksinya. Supervisi tidak dilakukan
Provinsi Bali, yaitu dengan merekrut secara optimal karena BUMDes Karya Sari
karyawan sesuai dengan jumlah minimal. telah memiliki pemisahan tugas yang jelas
Jumlah minimal karyawan termasuk ketua serta karyawan BUMDes Karya Sari
adalah empat orang, terdiri dari dua memiliki kesadaran penuh akan tugas-
perempuan dan dua laki-laki. BUMDes tugasnya dan selalu menjunjung tinggi nilai-
Karya Sari mengambil jumlah minimal nilai etika dalam organisasi BUMDes.
tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan Akuntansi pertanggung jawaban BUMDes
karyawan karena gaji yang didapatkan Karya Sari dilakukan dengan dua cara,
karyawan sebesar 25% dari laba yaitu dengan mengupload laporan
operasional BUMDes Karya Sari, dimana keuangannya ke website Gerbang Sadu
25% dari laba tersebut akan dibagi Mandara dan memberikan laporan
sebanyak jumlah karyawan dengan porsi keuangan kepada pendamping untuk
sesuai dengan jabatan tanggung jawabnya. diberikan kepada Pemerintah Provinsi Bali.
Karyawan juga dipastikan bekerja dalam Sistem pemberian kredit kepada para
lingkungan kerja yang aman dan sehat calon nasabah pada BUMDes Karya Sari
dengan dibuatkannya sebuah kantor yang masih tergolong sangat sederhana.
nyaman untuk operasional BUMDes Karya Prosedur pemberian kredit diawali dengan
Sari. kedatangan calon nasabah ke BUMDes
Aktivitas pengendalian pada BUMDes Karya Sari yaitu bagian administrasi untuk
Karya Sari sudah tergolong optimal, hal ini meminta Surat Permohonan Pinjaman
dapat dilihat dari setiap dokumen yang (SPP). SPP ini berisikan informasi
dikeluarkan sudah berisi nomor urut cetak mengenai identitas calon nasabah dan
sebagai wujud pertanggung jawaban penanggung, rencana penggunaan dana,
penggunaan dokumen, terdapat pemisahan sumber penghasilan atau pengembalian,
tugas untuk mengurangi peluang karyawan serta jaminan kredit. Data mengenai
melakukan pencurian harta dan setiap jaminan kredit akan dikosongkan karena
transaksi langsung diotorisasi oleh ketua sampai saat ini, semua kredit yang
BUMDes. Ketiga adalah penaksiran risiko. diberikan oleh BUMDes Karya Sari masih
Meskipun penaksiran risiko yang dilakukan belum menggunakan jaminan dengan
oleh pihak BUMDes belum optimal, akan maksud agar tidak memberatkan calon
tetapi ketua dan karyawan BUMDes nasabah. Hal ini berkaitan dengan tujuan
berusaha untuk meminimalisasi agar tidak utama dari BUMDes untuk memberantas
terjadi kredit macet. Selanjutnya untuk kemiskinan di Desa Pakisan. Surat
informasi dan komunikasi, BUMDes Karya permohonan pinjaman akan diotorisasi oleh
Sari selalu menginformasikan dan kelian banjar yang bersangkutan, Kepala
mengkomunikasikan laporan keuangannya Desa, dan Ketua BUMDes. Disetujui atau
kepada Kepala Desa Pakisan dan seluruh tidaknya kredit yang diajukan bergantung
elemen masyarakat desa Pakisan. pada kelian banjar dan kepala Desa. Kelian
BUMDes Karya Sari tidak menjurnal banjar akan menganalisis karakter calon
setiap transaksi yang ada melainkan hanya debitur berdasarkan kehidupan keseharian
mencatat secara sederhana pada list mereka dan kebiasaan calon debitur di
angsuran, drop pinjaman ataupun drop banjar dinas. Apabila calon debitur tidak
bulanan. Dari data tersebut akan dibuatkan memiliki sangkutan utang piutang di banjar
laporan berupa neraca. Setiap akhir dinas, maka surat permohonan kreditnya
periode, BUMDes Karya Sari akan akan disetujui dan ditandatangani. Setelah
menginformasikan laba yang diperoleh dan kelian banjar dinas menyetujuinya, SPP
membagikan sisa hasil usaha kepada akan diteruskan kepada kepala Desa untuk

121
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

dianalisis kelayakannya. Jika calon debitur Administrasi/Rekap akan mencatat


merupakan orang yang rajin bekerja, transaksi pada Drop Pinjaman di Komputer
memiliki karakter yang baik di mata sedangkan bagian kasir/bendahara
masyarakat, dan tidak suka berjudi, maka mencatat transaksi pada Drop Pinjaman
kepala Desa akan menandatangani Surat secara manual. Kemudian debitur akan
Permohonan Pinjaman calon debitur. menerima uang sebesar jumlah kredit yang
Selanjutnya calon debitur akan memberikan disetujui dan debitur akan diberikan sebuah
SPP tersebut kepada Ketua BUMDes untuk Kartu Angsuran untuk mencatat
ditandatangani. Ketua BUMDes akan pembayaran kredit setiap bulannya. Saat
menugaskan sekretaris untuk mencetak pembayaran, debitur mendatangi kantor
Surat Perjanjian Kredit. BUMDes Karya Sari dengan membawa
Tahap selanjutnya adalah mengisi kartu angsuran kemudian bendahara dan
Surat Perjanjian Kredit (SPK) dengan Ketua staf administrasi masing-masing akan
BUMDes sebagai pihak I (pertama) dan mencatat pembayaran tersebut pada drop
peminjam serta penanggungnya menjadi bulanan secara manual dan di komputer.
pihak II (kedua). Dalam SPK ini Efektivitas sistem pengendalian internal
dicantumkan beberapa ketentuan, yaitu dengan proteksi banjar adat dalam
BUMDes Karya Sari memberikan tambahan mencegah adanya kredit macet pada
modal kerja untuk melaksanakan usaha BUMDes Karya Sari akan dinilai dengan
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. membandingkan realisasi kredit dengan
Surat perjanjian kredit ini diotorisasi oleh target kredit tertagih. Tingkat efektivitas
Ketua BUMDes dan juga menyertakan dapat diketahui dengan melakukan
tanda tangan dari pihak II yaitu peminjam perhitungan rasio efektivitas, suatu usaha
dan penanggungnya. Selanjutnya dikatakan efektif apabila proses kegiatan
bendahara akan mengeluarkan kwitansi mencapai tujuan dan sasaran akhir
pengeluaran kredit sebesar jumlah kredit kebijakan. Ringkasan target kredit pokok
yang disetujui sebanyak satu rangkap untuk dan realisasi kredit pokok serta analisis
diarsip oleh BUMDes Karya Sari. Bagian ekektivitasnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Ringkasan list angsuran bulanan BUMDes Karya Sari per Maret 2017 (dalam rupiah)

Banjar Adat Target Kredit Pokok Realisasi Kredit Persentase Kategori


Tertagih pokok
(Rp) (Rp)
Kelandis Rp 16,120,000 Rp 11,768,000 87.02% Cukup Efektif

Mengandang Rp 11,630,000 Rp 9,740,000 83.84% Cukup Efektif

Pakisan Rp 51,514,000 Rp 44,226,000 85.85% Cukup Efektif

Tegehe Rp 66,556,000 Rp 59,487,000 89.37% Cukup Efektif

Sangburni Rp 26,968,000 Rp 24,796,000 91.94% Efektif

Total Presentase Rp 172,788,000 Rp 150,017,000 86.83 % Cukup Efektif

realisasi kredit pokok sebesar Rp.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11.768.000. Setelah dihitung dengan
pada Banjar Dinas Kelandis, BUMDes analisis efektivitas didapatkan hasil yang
Karya Sari menargetkan pokok kredit menunjukkan tingkat efektivitas mencapai
tertagih sebesar Rp. 16.120.000. Dari target 87,02 %. Berdasarkan kriteria penelitian
tersebut pada Banjar Dinas Kelandis, efektivitas yang dipakai acuan peneliti,

122
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

dapat dikatakan bahwa pada Dusun BUMDes Karya sari menargetkan pokok
Kelandis efektivitas sistem pengendalian kredit tertagih sebesar Rp. 26.968.000. Dari
internal dengan proteksi banjar dinas dalam target tersebut pada Banjar Dinas
kriteria cukup efektif, karena tingkat Sangburni, realisasi kredit pokok sebesar
efektivitasnya pada kisaran 80 - 89%. Rp. 24.796.000. Setelah dihitung dengan
Pada Banjar Dinas Mengandang, analisis efektivitas didapatkan hasil yang
BUMDes Karya Sari menargetkan pokok menunjukkan tingkat efektivitas mencapai
kredit tertagih sebesar Rp. 11.630.000. Dari 91,94 %. Berdasarkan kriteria penelitian
target tersebut pada Banjar Dinas efektivitas yang dipakai acuan peneliti,
Mengandang, realisasi kredit pokok dapat dikatakan bahwa pada Banjar Dinas
sebesar Rp. 9.740.000. Setelah dihitung Sangburni efektivitas sistem pengendalian
dengan analisis efektivitas didapatkan hasil internal dengan proteksi banjar dinas dalam
yang menunjukkan tingkat efektivitas
kriteria efektif, karena tingkat
mencapai 83,34 %. Berdasarkan kriteria
penelitian efektivitas yang dipakai acuan efektivitasnya pada kisaran dibawah 90
peneliti, dapat dikatakan bahwa pada - 100%.
Banjar Dinas Mengandang efektivitas
sistem pengendalian internal dengan Pembahasan
proteksi banjar dinas dalam kriteria cukup Dari hasil penelitian yang telah
efektif, karena tingkat efektivitasnya pada dilakukan melalui metode wawancara,
kisaran dibawah 80 - 89%. Pada Banjar BUMDes Karya Sari sudah melaksanakan
Dinas Pakisan, BUMDes Karya Sari sistem pengendalian internal dengan baik.
menargetkan pokok kredit tertagih sebesar Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi
Rp. 51.514.000. Dari target tersebut pada unsur-unsur sistem pengendalian yang
Banjar Dinas Pakisan, realisasi kredit pokok sudah dilakukan oleh pihak BUMDes itu
sebesar Rp. 44.226.000. Setelah dihitung sendiri. Dimulai dari lingkungan
dengan analisis efektivitas didapatkan hasil pengendalian yang sudah cukup baik. Hal
yang menunjukkan tingkat efektivitas ini dapat dilihat dari filosofi manajemen,
mencapai 85,85 %. Berdasarkan kriteria komitmen terhadap nilai-nilai etika dan gaya
penelitian efektivitas yang dipakai acuan
operasi, komitmen terhadap kompetensi,
peneliti, dapat dikatakan bahwa pada
Banjar Dinas Pakisan efektivitas sistem struktur organisasi dan integritas dari
pengendalian internal dengan proteksi Kepala BUMDes dan karyawannya yang
banjar dinas dalam kriteria cukup efektif, sudah berusaha untuk memberikan
karena tingkat efektivitasnya pada kisaran pelayanan yang maksimal kepada
dibawah 80 - 89%. masyarakat desa Pakisan untuk kenyaman
Pada Banjar Dinas Tegehe, BUMDes dan kelancaran aktivitas BUMDes Karya
Karya Sari menargetkan pokok kredit Sari. Kemudian dilihat dari aktivitas
tertagih sebesar Rp. 66.566.000. Dari target pengendalian pada BUMDes Karya Sari
tersebut pada Banjar Dinas Pakisan, sudah tergolong optimal, hal ini dapat dilihat
realisasi kredit pokok sebesar Rp. dari setiap dokumen yang dikeluarkan
59.487.000. Setelah dihitung dengan sudah berisi nomor urut cetak sebagai
analisis efektivitas didapatkan hasil yang wujud pertanggung jawaban penggunaan
menunjukkan tingkat efektivitas mencapai dokumen, terdapat pemisahan tugas untuk
89,87 %. Berdasarkan kriteria penelitian mengurangi peluang karyawan melakukan
efektivitas yang dipakai acuan peneliti, pencurian harta dan setiap transaksi
dapat dikatakan bahwa pada Banjar Dinas langsung diotorisasi oleh ketua BUMDes.
Tegehe efektivitas sistem pengendalian Ketiga adalah penaksiran risiko. Meskipun
internal dengan proteksi banjar dinas dalam penaksiran risiko yang dilakukan oleh pihak
kriteria cukup efektif, karena tingkat
BUMDes belum optimal, akan tetapi ketua
efektivitasnya pada kisaran dibawah 80 -
dan karyawan BUMDes berusaha untuk
89%.
meminimalisasi agar tidak terjadi kredit
Pada Banjar Dinas Sangburni,
macet. Selanjutnya untuk informasi dan
komunikasi, BUMDes Karya Sari
melaporkan laporan keuangannya setiap

123
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

bulan beserta masalah dan hambatan yang para debitur. Adapun persentase tingkat
dihadapi dengan pihak pemerintah desa efektifitas target kredit tertagih dengan
Pakisan. Kemudian yang terakhir adalah realisasi kredit pada lima banjar adat yang
pengawasan kinerja. Pengawasan kinerja ada di Desa Paksian ialah, Dusun Kelandis
karyawan dilakukan oleh ketua BUMDes, (87,02%), Dusun Mengandang (83.84%),
yaitu dengan memperhatikan cara kerja Dusun Pakisan (85.85%), Dusun Tegehe
karyawanya kemudian mengevaluasi serta (89.37%), dan Dusun Sangburni (91.94%).
mengoreksinya. Supervisi tidak dilakukan
secara optimal karena BUMDes Karya Sari SIMPULAN DAN SARAN
telah memiliki pemisahan tugas yang jelas Berdasarkan hasil penelitian yang
serta karyawan BUMDes Karya Sari telah dilakukan pada BUMDes Karya Sari
memiliki kesadaran penuh akan tugas- Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan,
tugasnya. dapat disimpulkan bahwa sistem
Sistem pemberian kredit kepada para pengendalian internal pada BUMDes Karya
calon nasabah pada BUMDes Karya Sari Sari dikatakan cukup baik, karena BUMDes
masih tergolong sangat sederhana. Diawali Karya Sari telah memiliki lingkungan
dengan kedatangan calon nasabah ke pengendalian yang baik, yaitu ketua
BUMDes Karya Sari dengan membawa BUMDes yang memiliki fungsi sebagai
persyaratan yang telah ditentukan. manajer mampu memberikan contoh
Kemudian calon nasabah meminta Surat budaya organisasi yang baik serta
Permohonan Pinjaman (SPP) pada bagian berkomitmen terhadap kompetensi
administrasi. Setelah SPP yang diajukan kerjanya. BUMDes Karya Sari sudah
disetujui oleh Kepala BUMDes Karya Sari, memiliki struktur organisasi, penetapan
calon nasabah diwajibkan untuk mengisi otorisasi, dan pemisahan tugas yang jelas
Surat Perjanjian Kredit (SPK). Surat serta kebijakan praktik sumber daya
perjanjian kredit ini diotorisasi oleh Ketua manusia dalam merekrut karyawannya.
BUMDes dan juga menyertakan tanda Dokumen yang digunakan dalam
tangan dari pihak II yaitu peminjam dan pemberian kredit cukup memadai.
penanggungnya. Selanjutnya bendahara Efektivitas sistem pengendalian internal
akan mengeluarkan kwitansi pengeluaran dengan proteksi banjar dinas dalam
kredit sebesar jumlah kredit yang disetujui mencegah kredit macet pada BUMDes
sebanyak satu rangkap untuk diarsip oleh Karya Sari terbukti cukup efektif, karena
BUMDes Karya Sari. dari total kredit per Maret 2017 sebesar
Berdasarkan penelitian yang telah Rp.322.805.000. Sedangkan yang
dilakukan penulis melalui metode termasuk dalam kategori kredit bermasalah
dokumentasi, proteksi dari banjar dinas sebesar Rp.172.788.000 dari total kredit
sudah cukup efektif dalam mencegah kredit dengan rasio total persentase efektivitas
macet. Efektifitas sistem pengendalian mencapai 87,39%. Dari jumlah kredit
internal dengan proteksi banjar dinas sudah bermasalah tersebut, tidak terdapat kredit
dalam kategori cukup efektif dilihat dari yang termasuk kredit macet, melainkan
perbandingan target pokok kredit dengan kredit kurang lancar dan kredit diragukan
realisasi pokok kredit. Meskipun tidak ada saja.
tingkat efektivitas berada dalam tingkat Temuan ini sejalan dengan teori
sangat efektif atau berada dalam angka efektivitas yang disebutkan oleh Mardiasmo
100%, hal ini disebabkan karena kurang (2002:134) efektivitas adalah ukuran
maksimalnya komunikasi dan kerjasama berhasil tidaknya suatu organisasi
antar pegawai BUMDes dengan pemeritah mencapai tujuannya, walaupun dengan
desa dan kelian banjar adat dalam biaya yang lebih besar karena disini
memberikan pelayanan terhadap para efektivitasnya hanya melihat apakah suatu
debitur. Sanksi yang telah disepakati program atau kegiatan telah mencapai
terkadang dilanggar sendiri oleh pemerintah tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas
desa dan kelian banjar yang bersangkutan merupakan salah satu kriteria yang
karena timbulnya rasa kasihan terhadap digunakan untuk menilai prestasi kerja

124
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 10 No. 1 Tahun 2018

suatu pusat pertanggung jawaban tertentu. Manusia. Edisi II. Cetakan Keempat
Efektifitas merupakan kemampuan untuk Belas. Yogyakarta: BPFE.
memilih tujuan yang tepat atau peralatan Hery. 2014. Pengendalian Akuntansi
yang tepat untuk mencapai tujuan yang Manajemen. Jakarta: PT Fajar
telah ditetapkan, menyangkut bagaimana
melakukan pekerjaan yang benar. Interpratama Mandiri.
Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian
Saran Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Berdasarkan simpulan yang diperoleh Jakarta: Grafindo Persada.
dari hasil penelitian ini, maka dapat Johson, Boyton. 2003. Modern Auditing.
dikemukakan beberapa saran yaitu, Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Penerapan sistem pengendalian internal
Erlangga.
pada BUMDes Karya Sari agar tetap di
pertahankan dan lebih di tingkatkan supaya Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
proses manajemen pada BUMDes dapat Yogyakarta: Andi.
berjalan dengan lancar dan untuk Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi
penaksiran risiko dalam meminimalisir Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Presiden
kredit bermasalah yang masih kurang Republik Indonesia. 2014.
optimal sebaiknya dibuatkan cadangan Undang – Undang Republik Indonesia
kerugian piutang supaya bisa menutup
No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
kerugian piutang yang tidak tertagih dan
proses penyaluran kredit bisa berjalan Jakarta.
lancar. Pusat Kajian Dinamika Sistem
Dalam pemberian kreditnya, pihak Pembangunan. 2007. Buku Paduan
BUMDes bersama dengan pemerintah desa Pendirian dan Pengelolaan Badan
dan prajuru banjar adat agar bisa Usaha Milik Desa (BUMDes).
memberikan pengawasan dan pembinaan
Departemen Pendidikan Nasional:
terhadap usaha yang dimiliki oleh debitur
RTM, sehingga usaha dari debitur ini PP-RPDN.
berjalan lancar dan debitur mampu Surpha, I Wayan. 2012. Seputar Desa
membayar kewajibannya di BUMDes Karya Pakeraman dan Adat Bali. Denpasar:
Sari secara tepat waktu. Bagi peneliti PT. Offset BP Denpasar.
selanjutnya diharapkan mampu
mengembangkan pembahasan lebih
mendalam tentang penerapan sistem
pengendalian internal agar lebih
meningkatkan generalisasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi
Pelayanan Publik. Yogyakarta: BPFE.
Diana, Anastasia & Lilis Setiawati. 2011.
Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Andi.
Halim, Abdul. 2001. Auditing Dasar – Dasar
Audit Laporan Keuangan. Jilid I Edisi
Revisi. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Handoko, Hani. 2000. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya

125

Anda mungkin juga menyukai