Kriteria Kesembuhan
Kriteria kesembuhan berdasarkan pemeriksaan dengan mata telanjang, terutama pada
pengobatan masal adalah :
1) Folikel (-)
2) Infiltrat kornea (-)
3) Panus aktif (-)
4) Hiperemia (-)
5) Konjungtiva, meskipun ada sikatri, tampak licin.
Pada kasus individual, kriteria penyembuhan harus ditambah :
1) Pada pemeriksaan fluoresein, yang dilihat dengan slit lamp, menunjukkan tidak ada
keratitis epitelial di kornea.
2) Pada pemeriksaan mikroskopis dan kerokan konjungtiva, tidak menunjukkan adanya
badan inklusi
PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan trakoma untuk mendapatkan konjungtiva dalam keadaan licin
dengan jaringan sikatrik yang minimal. Hal ini dapat dicegah bila pengobatan diberikan
sedini mungkin, sehingga mengurangi kesempatan pembentukan jaringan sikatrik. Kunci
pentalaksanaan trakoma yang dikembangkan WHO adalah strategi SAFE (Surgical care,
Antibiotics, Facial cleanliness, Environmental improvement).
Tindakan Bedah
Pembedahan kelopak mata untuk memperbaiki trikiasis sangat penting pada
penderita dengan trikiasis, yang memiliki resiko tinggi terhadap gangguan visus
dan penglihatan.
Rotasi kelopak mata membatasi perlukaan kornea. Pada beberapa kasus, dapat
memperbaiki visus, karena merestorasi permukaan visual dan pengurangan sekresi
okular dan blefarospasme.
LANJUTAN JAWABAN DI CATATAN
KOMPLIKASI
Ulkus kornea
Terjadi karena adanya destruksi epitel kornea oleh infiltrasi trakoma. Pada stadium
II atau III, dapat terjadi tarsitis, dengan akibatnya timbul penyulit entropion dan
trikiasis. Adanya entropion dengan trikiasis menimbulkan kerusakan kornea yang
dimulai dengan erosi kornea dari bila disertai infeksi sekunder, berubah menjadi
ulkus yang dalam. Ulkus kornea yang terkena infeksi sekunder, kemudian dapat
menimbulkan jaringan parut berupa nebula, makula, leukoma, dan bila terjadi
perforasi kornea menimbulkan leukoma adherens, stafiloma kornea bahkan ptisis
bulbi kalau perforasi kornea di ikuti endoftalmitis, panoftalmitis. Kebutaan dapat
terjadi dapat disebakan oleh karena adanya jaringan parut di kornea yang hebat
sehingga menghalangi cahaya masuk ataupun disebabkan kerusakan seluruh
jaringan mata, sehingga penglihatan tidak dapat kembali lagi.
Xerosis konjungtiva dan epitel kornea
Parut di konjungtiva dalah komplikasi yang sering terjadi pada trakoma dan dapat
merusak kelenjar lakrimalis dan menutupi muara kelejar lakrimal. Hal ini secara
drastis mengurangi komponen air dalam film air mata pre- kornea, dan komponen
mukus film mungkin berkurang karena hilangnya sebagian sel goblet
Ptosis, obstruksi duktus nasolakrimalis, dakriosistitis, dan simblefaron
OBAT TRADISIONAL
Hasil studi saat ini juga menunjukkan bahwa meskipun masyarakat menyadari bahwa
trachoma diobati dengan antibiotik yang dibagikan setiap tahun oleh petugas kesehatan
masyarakat, mereka takut akan efek sampingnya. Sebagian besar masyarakat menggunakan
metode tradisional lainnya seperti rebusan ramuan tradisional, air susu ibu dan air garam serta
mencabut bulu mata untuk mengobati trachoma. Sebuah penelitian yang dilakukan di Guinea
Bissau melaporkan penggunaan pengobatan tradisional seperti mencuci wajah dengan urin;
atau dengan pasta yang dibuat dengan menggiling daun, bunga dan akar pohon lokal; dan
membersihkan mata dengan jus lemon atau cabai giling. Pengobatan tradisional dilaporkan
terus digunakan karena masyarakat memiliki persepsi lokal tentang etiologi dan riwayat
trakoma.