Anda di halaman 1dari 1

A.

    Pengertian Ghadab
Ghadab (pemarah) artinya sifat seseorang yang mudah marah. Setiap melihat atau
menghadapi persoalan kehidupan yang tidak disukai sekecil apapun langsung marah. Setiap
orang memang dikarunia oleh Allah SWT gejala emosional seperti senang, susah, geli, dan
marah. Dengan demikian pada dasarnya setiap orang bisa marah, namun karena marah dapat
menimbulkan berbagai akibat negatif, maka Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan agar
kita dapat menahan marah tersebut. Disamping kita diperintahkan untuk menahan marah, kita
juga dilarang memancing kemarahan orang lain.

B.     Tingkatan-Tingkatan Ghadab
1.      Tingkatan Rendah
Sikapnya tidak kelihatan marah, sehingga orang lain sulit untuk menilai. Karena,
gejolak marahnya yang telah menyebar ditutupi oleh sifat yang tenang
2.      Tingkatan Sedang
Sikap marahnya kelihatan, tetapi masih dapat dikendalikan oleh akal. ia marah sesuai
dengan kadar masalah yang sedang dihadapi
3.      Tingkatan Tinggi
Sikap marahnya cepat kelihatan, karena marahnya berlebihan. Marah semacam ini
sulit dikendalikan oleh akal, karena sikapnya sudah dikendalikan oleh nafsu. Orang yang
memiliki sifat marah tingkatan tinggi disebut pemarah.

C.    Bahaya-Bahaya dari Sifat Ghadab


1.      Dapat menghilangkan keseimbangan hati, akal dan petunjuk
2.      Wajah akan nampak lekas lebih tua
3.      Nafsunya mudah dikendalikan oleh syaitanirrajiim
4.      Dijauhi orang lain
5.      Dapat menambah dosa dan mengurangi amal baik manusia
6.      Dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, karena dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam
perbuatan-perbuatan dosa besar.
Lawan dari sifat marah adalah sifat sabar. Sabar itu termasuk akhlakul karimah. Dan Allah
SWT sangat mencintai orang yang bersifat sabar dalam kehidupannya. Sebagaimana Firman
Allah SWT yang artinya: "...Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu
lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan
orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." ( QS. Ali-'Imraan :
134)
D.    Contoh Perilaku Ghadhab
1.      Pak guru marah pada saat diberitahu bahwa tulisan dan jawaban beliau ada yang salah.
2.      Seorang teman mudah marah ketika diberitahu bahwa perilakunya telah menunjukkan
kesalahan di depan umum.
3.      Kakak memarahi adiknya ketika bajunya ditumpahi minuman yang akan disuguhkan
kepadanya.
E.     Cara Menghindari Ghadhab
1.      Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan sedang berdiri, maka berusaha duduk.
Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika sedang duduk, maka berusaha tiduran atau
berbaring sambil membaca istighfar. Karena kemarahan itu bagaikan bara api yang hanya
dapat dipadamkan dengan air. Sikap duduk dari berdiri dan berbaring dari duduk adalah
bagian dari airnya berperilaku.
2.      Apabila sedang marah, maka berwudulah. Karena berwudu dengan air yang suci dan
mensucikan, akan mampu mensucikan semua tindakan yang kurang suci, seperti kemarahan.
3.      Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan yang selalu
membangkitkan amarah.

Anda mungkin juga menyukai