DISUSUN OLEH :
Andri Ode Pataalamu : F202101157
Desi Kaddrina : F202101133
Herwidayati Nur Rahmadani : F202101162
Nur Ainun Asri : F202101119
Nur Safitri Rahmadani : F202101155
Seftika Jayanti : F202101147
Wa Ode Nurul Umri Aghmaitia : F202101126
Waode Zulmianti : F202101140
S-1 FARMASI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
karuniah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama
islam dengan judul " Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia " tepat pada
waktunya.Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1. Hakikat Manusia ......................................................................................................... 6
2.1.1. Manusia Sebagai Hamba Allah ............................................................................... 8
2.1.2. Sebagai al-Nas ......................................................................................................... 8
2.1.3. Sebagai Khalifah di Bumi........................................................................................ 9
2.1.4. Manusia Sebagai Bani Adam .................................................................................. 9
2.1.5. Sebagai al-Insan ....................................................................................................... 9
2.1.6. Manusia Sebagai Makhluk Biologis ...................................................................... 11
2.2. Martabat Manusia....................................................................................................... 12
2.2.1. Pengertian Martabat Manusia ................................................................................ 12
2.2.2. Martabat Manusia Menurut Kitab Suci ................................................................. 12
2.2.3. Dasar Martabat Manusia ........................................................................................ 13
2.3. Tanggung Jawab Manusia ......................................................................................... 16
BAB III .................................................................................................................................... 18
PENUTUP................................................................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 18
3.2 Saran ......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik,
sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi
hormat) kepadanya. Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan,
dijadikan khalifah (penguasa) di bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala
apa yang ada di langit dan di bumi, semuanya bekerja untuk kepentingan manusia,
dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan batin manusia merupakan makhluk yang
paling menakjubkan, makhluk yang unik multi dimensi, serba meliputi, sangat
terbuka, dan mempunyai potensi yang agung.
Serta merupakan makluk Tuhan yang paling muliah yang mempunyai harkat
dan martabat yang melekat di dalam diri setiap manusia yang harus dilindungi dan
dijujung tinggi oleh Negara dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan kata lain setiap
orang berhak dan wajib diperlakukan sebaigai seorang yang memiliki derajat yang
sama dengan orang lain.
Kewajiban menghormati hak asasi manusia tecermin dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 194 yang berkaitan dengan persamaan krdudukan warga
negara dalam hukum dan pemerintahan, hak untuk mendapat pekerjaan dan
penghidupan yang layak, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak untuk
menegluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan
kepercayaannya, hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran.
Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya, dari
ayat-ayat Al-Qur‟an, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk fungsional
yang bertanggung jawab, seperti yang dijelaskan pada surat al-Mu'minun ayat 115.
Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat tiga penegasan Allah
yaitu [1] manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, [2] manusia diciptakan tidak sia-sia,
tetapi berfungsi, dan [3] manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di
dunia ini, dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada fungsi manusia itu
sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa Yang Dimaksud Dengan Hakikat Manusia?
1.2.2. Apa Yang Dimaksud Dengan Martabat Manusia?
1.2.3. Apa Yang Dimaksud Tanggung Jawab Manusia?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk Mengetahui Lebih Jelas Tentang Hakikat Manusia
1.3.2. Untuk Mempelajari Tentang Martabat Manusia
1.3.3. Untuk Memahami Maksud dari Tanggungb Jawab Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya : “ Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab
(Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga (Al-
Baqarah: 78)
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”. (Al-
Baqarah : 79)
Manusia adalah makhluk yang mulia, kemulian ini bahkan diatakan di beberapa
ayat ayat Al-Quran karena hal tersebut manusia lebih mulia dari malaikat seperti
bagaimana dijelaskan di dalam Al-Quran yang berbunyi :
Artinya : “Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku
telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.” (QS. al-Hijr, 15: 29).
Tafsiran dari ayat ini menjelakan bahwa ketika Allah SWT telah
menyempurnakan bentuknya dengan cara meniupkan ruh kedalam tubuhnya sehingga
ia menjadi hidup; diidhafatkannya lafal ruuh kepada-Nya sebagai penghormatan
kepada Adam yaitu sujud penghormatan dengan cara membungkuk.
Bahkan manusia adalah satu-satunya mahluk yang mendapat perhatian besar dari
Al-Qur‟an, terbukti dengan begitu banyaknya ayat al-Qur‟an yang membicarakan hal
ikhwal manusia dalam berbagai aspek-nya, termasuk pula dengan nama-nama yang
diberikan al-Qur‟an untuk menyebut manusia, setidaknya terdapat lima kata yang
sering digunakan Al-Qur‟an untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan atau ins
atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.
Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik ini laksana suatu permainan yang tidak
pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah
mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum
ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya, bahkan oleh para filsuf
sejak ratusan tahun lalu juga berusaha mendapatkan deskripsi yang betul tentang
hakikat manusia. Mengutip jurnal Hakikat Manusia dalam Perspektif Al-quran tulisan
Afrida (2018), menurut pandangan Plato, hakikat manusia adalah rasio (akal) dengan
hasrat utamanya adalah memperoleh ilmu pengetahuan dan bertugas mengontrol roh
dan nafs, roh yang hasrat pertamanya adalah meraih prestasi, dan kesenangan (nafsu)
yang hasrat utamanya adalah materi.
Pendapat para filsuf Barat seperti Plato-lah yang banyak dikaji. Padahal Alquran
juga memberikan informasi jelas mengenai kemanusiaan. Berikut ini juga adalah
penjabarannya mengutip dari jurnal Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan
Barat karya Siti Khasinah (2013):
2.1.1. Manusia Sebagai Hamba Allah
Allah menciptakan manusia dengan misi agar mereka menyembah dan tunduk
pada hukum-hukum Allah. Hal ini tercantum dalam surat adz-Dzariyat ayat 56
Artinya : “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan agar mereka
beribah kepada-ku”.
Sebagai hamba Allah, manusia wajib menjalankan segala perintah dan
menjauhi larangan-Nya, baik yang menyangkut hubungan dengan Allah atau
hubungan dengan sesama manusia.
"Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang
(biasa) kamu seru, kecuali Dia. Tetapi ketika Dia menyelamatkan kamu ke
daratan kamu berpaling (dari-Nya). Dan manusia memang selalu ingkar (tidak
bersyukur)." (Q.S. al-Isra (17):67),
Bagitu pula perbuatan dosa yang tidak pernah luput dari jangkauan
manusia,yang berbunyi:
3.1 Kesimpulan
Hakikat manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki fitrah,
akal, kalbu, kemauan serta amanah. Manusia dengan segenap potensi (kemampuan)
kejiwaan naluriah, seperti akal pikiran, kalbu kemauan yang ditunjang dengan
kemampuan jasmaniahnya, manusia akan mampu melaksanakan amanah Allah
dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai derajat manusia yang sempurna (beriman,
berilmu dan beramal) manakala manusia memiliki kemaunan serta kemampuan
menggunakan dan mengembangkan segenap kemampuan karunia Allah tersebut.
Martabat manusia adalah harga diri/kedudukan manusia di muka bumi yaitu
sebagai makhuk ciptaan Allah yang paling sempurna dan derajatnya lebih tinggi
daripada makhluk yang lain. Martabat manusia yang paling sempurna dan lebih tinggi
disebabkan karena manusia diberi akal dan hati nurani oleh Allah SWT.
Tanggung jawab manusia adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh
manusia karena kemampuannya dan martabat manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna dan lebih tinggi adalah sebagai hamba/abdi Allah dan khalifah di muka
bumi. Sebagai hamba Allah, tugas utama manusia adalah mengabdi (beribadah)
kepada Allah, menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagai
khalifah Allah manusia memiliki tugas sebagai pemimpin, wakil Allah di muka bumi
untuk mengelola dan memelihara alam.
3.2 Saran
Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai kelebihan dibandingan
dengan makhluk lain, sudah sepatutnya manusia mensyukuri anugrah tersebut dengan
berbagai cara, diantaranya dengan memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri
kita. Kita juga dituntut untuk terus mengembangkan potensi tersebut dalam rangka
mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai makhluk dan khalifah di
bumi. Martabat manusia yang paling sempurna dan lebih tinggi disebabkan karena
manusia diberi akal dan hati nurani oleh Allah SWT. Sebagai hamba Allah, tugas
utama manusia adalah mengabdi (beribadah) kepada Allah, menaati perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Sebagai khalifah Allah manusia memiliki tugas
sebagai pemimpin, wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan memelihara alam.
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/3603/2/1HK09713.pdf
https://pdfcoffee.com/makalah-hakikat-martabat-dan-tanggung-jawab-manusia-pdf-free.html
https://binus.ac.id/character-building/2020/05/makna-tanggung-jawab-dalam-islam/
1 Frans Magnis-Suseno, Berfilsafat dari Konteks, (Jakarta: Gramedia, 1991), Hal. 95 2
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), Hal. 917- 920
3 A. Heuken, Ensiklopedi Gereja, (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Cakra, 2005), Hal. 20
1Konfrensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, (Jogyakarta: Kanisius-Obor,1996), Hal.25
12Alex Lanur, “Tata Keselamatan Dalam Paradigma Pembangunan”, Dalam Frans M. Parera
dan Gregor Neonbasu SVD, (Penyuting), Sinar Hari Esok-Spektrum SDM Pembangunan
Kawasan Timur Indonesia Dari Propinsi NTT, (Jakarta: Funisia, 1997), Hal.331 13J.Riberu
dan Jusman A. Putra, (Penyuting), Pendidikan Kebudayaan,(Jakarta: KWI Bekerja Sama
Dengan BKKBN, 1987), Hal. 206
14George Kirchberger SVD, Antropologi Teologi (Manuskrip), (Maumere: STFK Ledalero,
1997), Hal. 25
15Ibid., Hal. 13 16Frans Magnis-Suseno, Berfilsafat dari Konteks,Op.Cit., Hal.96
7Karl. Heinz Peschke, Etika Kristiani Jilid I (Ledalero: Maumere, 2003), Hal. 269 18Ibid.,
Hal. 264