Anda di halaman 1dari 38

COVID-19:

Vitamin D Alarm

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI


Banyak peneliti dan dokter bergabung
membuat aliansi international untuk
meningkatkan kesadaran pemerintah
pentingnya konsumsi vitamin D
sehingga beban hospitalisasi di rumah
sakit dapat menurun. Pemerintah Inggris
kini mendorong masyrakatnya untuk
mengkonsumsi suplemen Vitamin D
secara rutin.
VITAMIN D

Vitamin D insufficiency affects almost


50% of the population worldwide.

Tathish Nair et al, J Pharmacol Pharmacother 2012 apr-jun;3(2):118-126

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3356951/
Charoenngam and Holick, 2020
Mengapa Vitamin D menyebabkan berbagai penyakit?

Karena terdapat vitamin D reseptor yang:

• Menyebar di seluruh tubuh


• Merupakan nuclear receptors dan factor
transkripsi
• Mengatur aktivasi lebih dari 1000 gen untuk
‘on/off’
• Terdapat polimorfisme sehingga memerlukan
jumlah vitamin D lebih besar
Manfaat Vitamin D

Klasik → Kesehatan Tulang

Non Klasik → Meningkatkan


Daya Tahan Tubuh
Fakta : Sebagian Besar Penduduk Indonesia mengalami
Kekurangan Vitamin D

Rata-rata kadar
Vitamin D
orang
Indonesia < 20
ng/mL
Berapa kadar Vitamin D tubuh anda?

Note : 20 ng/mL setara dengan 50 nmol/L

• Lakukan pemeriksaan agar dapat menentukan dosis yang tepat dengan monitoring dokter

Ref : American Association of Clinical Endocrinologist.2019.Vitamin D deficiency. American College of Endocrinology. 1-14.
Data Klinis terkait COVID-19 dan
Vitamin D
Vitamin D VS Jumlah Kasus dan Studi
Dunia
Tingkat Kematian Pasien Covid-19
Terdapat hubungan signifikan antara kadar vitamin D dan jumlah kasus
COVID-19, terutama kematian yang disebabkan oleh infeksi ini.

Ilie et al., 2020


Status Vitamin D VS Resiko, Tingkat Keparahan dan Studi
Dunia
Tingkat Mortalitas Pasien Covid-19

Status Vitamin D (kadar CRP) berhubungan dengan


pengurangan resiko, penurunan tingkat keparahan
penyakit dan penurunan tingkat mortality (A-CMR) pasien
Covid-19 melalui mekanisme penghambatan badai sitokin.

Ali Daneshkhah et al., 2020


PLOS ONE
Pasien dengan kadar 25( OH ) D > 30 ng/mL memiliki tingkat keparahan dan kematian
yang lebih kecil dibandingkan dengan pasien dengan kadar 25 ( OH ) D < 30ng/mL
N = 235 patients infected with COVID-19

Tabel di atas menunjukkan resiko keparahan


meningkat signifikan bagi pasien dengan
defisiensi kadar 25(OH)D.

Grafik disamping menunjukkan hampir tidak ada


kematian pada pasien dengan kadar 25 (OH)D di
atas 40 ng/mL.

Zhila Maghbooli et al,. 2020


Vitamin D Insufficiency and Deficiency and Mortality from Respiratory Diseases in a
Cohort of Older Adults: Potential for Limiting the Death Toll during and beyond the
COVID-19

N =9548 adults aged 50–75 years from Saarland, Germany

Mortalitas akibat penyakit


pernafasan meningkat 2.1 dan
3 kali lipat pada pasien yang
insufisiensi dan defisiensi
Vitamin D.
Suplementasi Vitamin D3
terbukti juga melindungi dari
COPD dan menurunkan resiko
eksaserbasi akut hingga 61%.

Hermann Brenner, et al. 2020


Vitamin D dan resiko
COVID-19

Dari 191.779 orang Amerika


di 50 negara bagian
menunjukkan bahwa orang
dengan defisiensi Vitamin D
memiliki resiko 54% lebih
tinggi terkena COVID-19
dibandingkan mereka dengan
kadar Vitamin D dalam darah
cukup.

Hollick MJ et al. SARS-CoV-2 positivity


rates associated with circulating 25-
hydroxyvitamin D levels. PLoS ONE
15(9): e0239252
Dari 154 pasien yang dibagi ke dalam 2 group maka terlihat korelasi jelas antara defisiensi vitamin D dengan tingginya
marker inflamasi yang menyebabkan mortalitas.
Jain et al. 2020
Vitamin D dosis tinggi dengan
pemberian agresif 60.000IU/hari pada
pasien positif COVID-19 meningkatkan
kecepatan perolehan hasil PCR yang
negative, dengan diikuti perbaikan
marker inflamasi secara signifikan

Rastogi,et al. 2020


Pemberian suplementasi Vitamin D3
(80.000 IU) sesaat sebelum dan saat
terkena COVID-19 memiliki korelasi kuat
dengan berkurangnya keparahan
COVID-19 dan peningkatan survival rate
berdasarkan jumlah mortalitas dan OSCI
Score (Ordinal Scale for Clinical
Improvement)
Kedua grup pasien diberikan terapi standar berupa
hydroxychloroquine dan antibiotic

N intervention = 57
N comparator = 9

Annweiler et al. 2020


Mekanisme Kerja Vitamin
D dalam COVID-19

1. Immunomodulator
2. Menyeimbangkan
ACE/ACE2 dengan
menekan renin
3. Mengatasi stress
oksidatif
Vitamin D sebagai Immunomodulator
Level Sitokin pada pasien COVID – 19 kritis dan kondisi lainnya

JAMA October 20, 2020 Volume 324, Number 15


Vitamin D sebagai Immunomodulator mencegah cytokine storm

Mohan M, Cherian JJ, Sharma A (2020) Exploring links between vitamin D deficiency and COVID-19. PLOS Pathogens 16(9): e1008874. https://doi.org/10.1371/journal.ppat.1008874
https://journals.plos.org/plospathogens/article?id=10.1371/journal.ppat.1008874
Kerja Vitamin D pada berbagai sel

Khorasanizadeh et al., 2019.


Vitamin D menyeimbangkan ACE/ACE2
Sistem Renin Angiotensin memainkan peranan besar dalam masuknya SARS-CoV-2
dan perjalanan penyakit
Bloch, 2020.
Vitamin D berperan untuk menekan ekspresi renin dan menjaga keseimbangan rasio ACE/ACE2.

Garvin et al. 2020.


Garvin et al. eLife 2020;9:e59177. DOI: https://doi.org/10.7554/eLife.59177
Vitamin D menekan stress oksidatif
Vitamin D berperan penting
dalam stress oksidatif yang
mempengaruhi sistem RAS, di
mana defisiensi Vitamin D
menurunkan kadar glutathione di
dalam sel, di mana glutathione
itu sendiri akan mempengaruhi
Vitamin D Binding Protein (VDBP)

Heras et al. 2020.


Glutathione merupakan mother of antioxidant yang mengatur regenerasi
antioksidan lain

Glutathione merupakan antioksidan


endogen yang sangat kuat dan banyak
berada di paru-paru. Covid-19 di paru
menguragi kadar Glutathione yang
melindungi paru sehingga kadar
Glutathione ini harus dikembalikan agar
fungsi paru berjalan normal kembali.

Spearow & Copeland. 2020. doi:10.31219/osf.io/y7wc2.

• Liebert, et al. GSH is required to recycle Ascorbic Acid in Cultured liver cell lines. Antioxidants & Redox Sinaling. 2001.3(6).
• Montecinos, et al. Vitamin C Is an Essential Antioxidant That Enhances Survival of Oxidatively Stressed in the Presence of Glutathione. The Journal of Biological Chemistry by The American Society for
Biochemistry and Molecular Biology. 2007. 21(282): 15506-15.
• Waly M, et al. Low Nourishment of Vitamin C Induces Glutathione Depletion and Oxidative Stress in Healthy Young Adults. Nutrition Food Science. 2015. 20(3): 198-203.
Turunnya kadar glutathione dalam sel berperan dalam inflamasi di paru-paru

Eur Respir J 2000; 16: 534±554


Kadar glutathione menurun drastic pada kasus COVID-19

Normal 1-10 mmol/L

2 x (2 x 500 mg) Glutathione / hari memperbaiki kondisi dispnea dan gangguan pernapasan.
Glutathione membantu penghambatan mediator inflamasi NF-κB untuk mengatasi "sindrom badai
sitokin" dan respiratory distress syndrome (RDS) pada pasien dengan pneumonia COVID-19.
Horowitz, et al. 2020

Polonikov A. Endogenous deficiency of Glutathione as the most likely cause of serious manifestations and death in COVID-19 patients. 2020. ACS Infectious Disease .
Horowitz et al. Efficacy of glutathione therapy in relieving dyspnea associated with COVID-19 pneumonia: A report of 2 cases. 2020. Respiratory medicine case reports.
Mekanisme Kerja Vitamin
D dalam COVID-19

1. Immunomodulator
2. Menyeimbangkan
ACE/ACE2 dengan
menekan renin
3. Mengatasi stress
oksidatif
Mekanisme Kerja Vitamin D3 dalam mengatasi COVID-19
Vit D Renin

Vit D
ACE ACE 2
SARS-CoV-2 IL-2, IL-6, IL-8,
IL-12, IL-17
TNFα
ROS Vit D & GSH INF-Ƴ
BADAI BADAI NFkβ
th1
BRADIKININ NF - kβ SITOKIN
Hyaluronic acid

Hydrogel Inflamasi eksaserbasi


Gejala COVID-19 lainnya:
Natriuresis
Hipokalemia
Hipotensi Kegagalan pernafasan
Hipermeabilitas
Tujuan Pemberian Vitamin D

• Pada pasien positif COVID-19 :


– Mencegah terjadinya badai sitokin dan badai bradykinin
– Mempercepat pemulihan dan hasil PCR negative

• Pada individu umum :


– Mencegah terkena COVID-19 dengan meningkatkan imunitas tubuh
– Mengatur kerja berbagai gen sehingga dapat mencegah berbagai
penyakit kronis
– Mengoptimalkan kerja sel-sel di dalam tubuh
Sumber Vitamin D
1. Matahari
Sumber utama Vitamin D. Matahari memberikan Pre-
Vitamin D3 yang harus diubah dulu oleh tubuh
menjadi Vitamin D3.

2. Makanan
Misalnya : satu butir telur mengandung ± 40 IU
Vitamin D3
3. Suplementasi
Pasien defisiensi vitamin D harus diberikan dosis minimal 5.000IU/hari sedangkan pemberian
1.000IU/hari digunakan untuk maintenance.

Von Helden, 2015


Rekomendasi Dosis
• Vitamin D mengurangi resiko infeksi Covid-19 : sindrom gangguan pernafasan akut (ARDS), tingkat keparahan dan
komorbiditas penyakit
• Target optimal kadar 25(OH)D berkisar 40-60 ng/mL. Penggunaan disesuaikan kadar vitamin D dalam darah
• Terdapat studi pada kasus COVID-19 dengan pemberian 60.000IU/hari
• Rekomendasi untuk high risk : 10.000 IU/ hari untuk beberapa minggu (6-8 minggu) diikuti dengan 5.000 IU/hari
• Rekomendasi umum untuk pasien COVID-19 di Indonesia : 5.000 IU/hari dan untuk pencegahan 1.000 IU/hari
kecuali bagi mereka yang mengalami defisiensi vitamin D harus diberikan dosis yang lebih tinggi.

Grant et al., 2020


Mahdavi et al., 2020
Rastogie et al., 2020
SUMMARY
1. Kadar vitamin D dalam darah merupakan marker
penting untuk menilai resiko daya tahan tubuh
terhadap COVID-19
2. Vitamin D berperan sebagai immunomodulator,
penyeimbang ACE/ACE2, dan antioksidan
3. Dosis Vitamin D yang dianjurkan disesuaikan dengan
kadar vitamin D di dalam darah, bagi yang defisiensi
disarankan konsumsi 5.000IU/hari.
4. Defisiensi vitamin D menurunkan kadar glutathione di
dalam sel yang mempengaruhi Vitamin D Binding
Protein (VDBP).
5. Vitamin D dan glutathione bekerja secara sinergis
dalam penanganan COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai