Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERDAGANGAN
VISI
EKSISTING Mewujudkan Magelang sebagai sentra (pusat) distribusi barang dan jasa yang unggul
· Kegiatan ekonomi pada pasar tradisional
sudah mengalami penurunan seperti pada MISI
Pasar Gotong-royong dan Rejowinangun Pengoptimalan sarana perdagangan yang sudah ada dan pengembangan pusat-pusat
(akibat dari proses rehabilitasi yang cukup perdagangan pada embrio ekonomi baru pada kawasan-kawasan strategis kota
lama) dan adanya pusat-pusat pelayanan
baru pada daerah perbatasan (Mis: pasar
Tegalrejo) KEBIJAKAN
· Penataan sarana ekonomi masih sangat · Kota Magelang memiliki prasarana ekonomi yang memadai dan dapat menjangkau
kurang, terutama untuk aktivitas parkir dan seluruh kota
bongkar muat barang · Kota Magelang memiliki fokus pengembangan sarana ekonomi secara tematik (zona-
· Pelayanan perdagangan skala regional zona)
dirasa masih sangat minim seperti pusat · Kota Magelang memiliki sebuah pusat perdagangan (trade center) dengan skala
grosir, pasar swalayan, dsb pelayanan regional seperti Mall Besar, Pusat Grosir, dsb
· Masih minimnya aktivitas pedagangan · Di Kota Magelang terdapat aktivitas perdagangan skala 24 jam, misalnya dengan
dengan pelayanan 24 jam pengembangan kawasan pecinan menjadi area PKL (pusat kuliner malam hari)
STRATEGI
· Pengembangan sarana perdagangan skala regional dengan mengedepankan kenyamanan, keamanan dan kelengkapan fasilitas bagi
pengunjung
· Penataan, peningkatan dan pengembangan fasilitas perdagangan dengan memperhatikan kelengkapan pendukung seperti tempat parkir
yang aman dan nyaman, aktivitas bongkar muat yang tidak menganggu trafic jalan, dsb
· Pengfokusan arah pengembangan sarana prasarana ekonomi baik itu jenis, skala pelayanan, zona peruntukan, dan sebagainya.
· Pengembangan kawasan menjadi pusat kuliner malam hari yaitu pada Jl. Jenggolo dengan menutup akses dari Jl. Pajajaran s/d Jl. Pajang
Gambar 3.1
Strategi Pengembangan Sektor Perdagangan Kota Magelang
VISI
Menjadikan Magelang sebagai pusat pelayanan kesehatan skala regional
MISI
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang handal dan profesional
EKSISTING
· Rumah sakit yang tersedia masih dengan
pelayaan Tipe B KEBIJAKAN
· Belum ada memiliki industri farmasi/herbal dsb · Adanya Rumah Sakit dengan Pelayanan Tipe A
· Tenaga medis masih kurang · Magelang memiliki industri farmasi/herbal untuk pelayanan skala lokal
· Fasilitas pendukung seperti RS Bersalin, ataupun tingkat regional
Puskusmas Pembantu, dsb, dirasa masih kurang · Pengembangan tenaga medis yang handal dengan spesialis khusus,
· Skala Pelayanan kesehatan yang ada cenderung seperti spesialis paru, jantung, THT, bedah, dsb
msdih pada tingkat skala lokal Kota Magelang · Pengembangan Pusksemas 24 jam, klinik jaga, dokter praktek, dsb
(Kawasan Masatandur dan sekitarnya) · Pelayanan Kesehatan di Kota Magelang dapat melayani Skala
Regional (Kawasan Purwomanggung dan sekitarnya)
STRATEGI
· Peningkatan jenis pelayanan (Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Radiologi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Rehabilitasi
Medik, dsb)
· Peningkatan jasa kesehatan yang murah dan dapat dijangkau sampai dengan masyarakat lingkungan terkecil seperti penyedian Balai
Kesehatan, Bidan, dsb
· Pengembangkan industri farmasi/herbal dengan skala pelayanan regional ataupun internasional
· Peningkatan kemampuan dan keahlian tenaga medis melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
· Peningkatan Managemen (pemasaran) terkait jasa pelayanan kesehatan seperti dengan ISO standart mutu pelayanan kesehatan
· Peningkatan status (mutu akademik) sekolah pendidikan pada jenjang strata yang lebih tinggi (Sekolah Tinggi Kesehatan)
Gambar 3.2
Strategi Pengembangan Sektor Kesehatan Kota Magelang
VISI
Kota Magelang Sebagai Pusat Pendidikan Terpadu/Pendidikan Tinggi
MISI
Menjadikan Kota Magelang menjadi daerah tujuan utama di bidang
EKSISTING pendidikan (formal, informal dan non formal)
· Kota Magelang memiliki beberapa sekolah unggulan
seperti sekolah militer, ataupun sekolah dengan standar KEBIJAKAN
internasional · Upaya menarik pelajar dari wilayah Purwomanggung dan sekitar dengan
· Kota Magelang memiliki beberapa universitas dan cara pemfokusan mata pelajaran sekolah kejuruan di bidang otomotif,
akademi (bertaraf nasional/Akademi Militer) seperti perhotelan, sekolah olahragarestoran (tataboga) dan peningkatan kualitas
AKMIL, SECABA, UNTID, UMM, AKATIRTA, dll belajar mengajar (kurikulum berbasis internasional).
· Kota Magelang memiliki beberapa sekolah kesehatan · Penambahan fasilitas pendukung kegiatan pendidikan seperti
seperti AKPER Bina Karya Nusantara dan AKPER perpustakaan umum, toko buku/pusat grosir buku, Elektronik/IT yang
Keperawatan Jiwa, serta Akademi melayani seluruh wilayah Purwomanggung dan sekitar
STRATEGI
· Pengembangan kualitas fasilitas pendidikan untuk menarik pelajar dari wilayah Purwomanggung dan sekitar
· Pengembangan balai latihan kerja dan pusat pelatihan tenaga kerja terampil yang siap digunakan terutama di bidang otomotif (untuk menyuplai
tenaga kerja PT. Armada dan karoseri lain), bidang perhotelan dan restoran untuk mendukung Kota Magelang sebagai kota jasa
· Penambahan fasilitas pendukung kegiatan pendidikan berupa perpustakaan umum, sekolah khusus olahraga, toko yang khusus menyediakan
alat tulis, buku pelajaran, buku umum, dsb, agar masyarakat di Purwomanggung dan sekitar cukup terlayani kebutuhan di Kota Magelang
Gambar 3.3
Strategi Pengembangan Sektor Pendidikan Kota Magelang
VISI
Terwujudnya ruang hunian kota yang aman dan nyaman serta manusiawi
EKSISTING
MISI
· Perumahan yang ada cenderung menempati
Menyedikan ruang permukiman kota yang sehat, nyaman huni, aman dari bencana dan
ruang kosong yang perkembangannya tidak
tidak merusak lingkungan
teratur (sporadis) karena keterbatasan lahan
· Masih banyak perumahan yang menyalahi aturan,
seperti tidak sesuai dengan IMB, permukiman
KEBIJAKAN
dibantaran sungai, permukiman tanpa
· Kota Magelang memiliki Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang sehat dan murah
memperhitungkan building coverade, dsb
(terjangkau masyarakat kalangan bawah)
· Penyediaan sarana prasarana penunjang
· Berkembangnya lokasi perumahan-perumahan baru pada kawasan-kawasan non
perumahan masih sangat terbatas, terutama pada
produktif kota dengan pengaturan sesuai standart pembangunan perumahan
masyakat pinggiran kota seperti penyediaan
· Terpenuhinya sarana prasarana pendukung kegiatan permukiman/perumahan seperti
sarana persampahan, ruang terbuka/ruang
tersedianya sarana persampahan terpadu, tersedianya ruang bermain anak, dsb
bermain anak, dsb
STRATEGI
· Pengembangan Rumah Susun Bersama untuk memenuhi kebutuhan pelayanan perumahan yang sehat, murah dan terjangkau oleh semua
kalangan, khususnya kalangan masyarakat kelas bawah
· Penertiban ijin mendirikan bangunan, baik pada bangunan yang sudah berdiri ataupun dalam proses pembangunan
· Penyediaan sarana prasarana pendukung kegiatan perumahan dengan standart pelayanan yang sesuai dengan aturan teknis perkotaan, seperti
pemenuhan pelayanan persampahan, kesehatan, perdagangan, pendidikan, ruang bermain, dsb
Gambar 3.4
Strategi Pengembangan Sektor Permukiman Kota Magelang
VISI
Terwujudnya perkembangan kota pariwisata yang berbudaya
MISI
Menjadikan Kota Magelang menjadi daerah tujuan wisata MICE (Meeting,
Incentive, Conference and Exhibition) di Jawa Tengah
EKSISTING
· Belum adanya cluster wisata
· Wisata budaya seperti bangunan kuno cenderung KEBIJAKAN
kurang terangkat (kurang dikenal) · Adanya pengaturan cluster wisata secara terpadu
· Belum optimalnya penataan/pengembangan terkait · Terangkatnya bangunan kuno sebagai wisata bersejarah yang
dengan wisata yang ada di Kota Magelang (seperti bernilai seni tinggi
Wisata religi) · Berkembangkan wisata religi secara terpadu disertai dengan
· Wisata alam masih terabaikan, padahal sangat pengembangan fasilitas penunjang
berpotensi untuk dikembangkan · Berkembangnya Wisata alam yang tetap disertai dengan
kelestarian lingkungan
STRATEGI
· Penataan dan pengembangan sektor kepariwisataan melalui penyusunan studi kepariwisataan (Penyusunan Rencana Induk Pariwisata)
· Pengembangan Event-event wisata khusus seperti lomba-lomba terkait pengenalan seni budaya yang ada di Kota Magelang seperti jatilan,
ketoprak, keroncong, sendratari dsb pada kawasan-kawasan bersejarah dengan pengenalan produk wisata yang ada di Kota Magelang,
secara intensif dan berkesinambungan
· Pengembangan wisata militer dan ketangkasan seperti wisata museum.
· Peningkatan sarana penunjang wisata seperti rumah makan (pusat-pusat kuliner), pusat oleh-oleh, penginapan, travel perjalanan dsb
· Pengembangan sekolah-sekolah yang berbasis wisata
· Pengembangan kawasan rekreasi alam, disekitar kawasan Sungai Progo (sekitar kawasan hotel Puri Asri/kyai Langgeng) dan Elo, seperti
arum jeram, outbond, dsb yang dilengkapi dengan fasilitas home stay, villa, hotel dan sebagainya untuk menangkap view sungai dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan pada kawasan lindung (sempadan sungai, dan sebagainya)
· Pengembangan wisata religi seperti Makam Kyai Tuk Songo, Tuk Drajat dan Makam di lokasi Gunung Tidar
Gambar 3.5
Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kota Magelang
VISI
Tewujudnya kawasan khusus pengembangan sektor informal kota
MISI
EKSISTING Menyediakan kawasan untuk pengembangan sektor informal kota sebagai
· Lokasi PKL sebagai salah satu sektor wahana alternatif
informal masih menyebar diseluruh sudut sebagai wahana baru rekreasi kota yang aman, nyaman dan bernilai jual
kota tanpa ada pengaturan secara rinci
· Belum ada lokasi khusus terkait
pengembangan sektor informal KEBIJAKAN
· Sangat minimnya kawasan kota yang hidup · Adanya pengaturan terkait sektor informal
24 jam · Kota Magelang memiliki kawasan khusus pengembangan sektor informal
· Belum ada sanksi yang tegas bagi pelangar · Kota Magelang memiliki kawasan khusus yang hidup 24 jam
· Adanya payung hukum yang tegas terkait masalah sektor informal
STRATEGI
· Penetapan kawasan khusus untuk pengembangan sektor informal sebagai sarana rekreasi belanja :
1. Siang hari :
Pengembangan kawasan PKL di Kelurahan Kemirirejo sebagai pusat grosir (aneka makanan ringan, dan pernak-pernik) yang disertai dengan
ketersedian area parkir, serta pedestrian ways yang aman dan nyaman.
2. Malam hari :
Pengembangan kawasan PKL di Jl. Jenggolo sebagai pusat kuliner/jajanan malam di Kota Magelang (seperti : Kya-kya Kembang Jepun
Surabaya)àDengan memperdagangkan makanan khas dan unggulan Magelang dan sekitarnya
Pengembangan kawasan PKL di Kawasan Armada Estate sebagai pusat kuliner malam di bagian utara Kota Magelang
· Penertiban kawasan alun-alun kota dari aktivitas PKL liar dan mengembangkan kawasan tersebut sebagai kawasan khusus publik seperti
Olahraga, Taman Bermain, Konser Musik, dsb
Gambar 3.6
Strategi Penetapan Ruang Kegiatan Sektor Informal
Kota Magelang
2. Maju
Mewujudkan Kota Magelang sebagai daerah yang
unggul dan berdaya saing baik secara fisik maupun non fisik
dengan dukungan potensi sumber daya manusia yang
berperadaban, cerdas, dinamis, serta berwawasan luas yang
secara sadar senantiasa melakukan peningkatan dan
3. Profesional
Dalam rangka menciptakan pelayanan jasa secara
efektif, efisien dan bersih harus didukung dengan aturan
dan prosedur baku yang transparan dan akuntabel serta
dilaksanakan oleh SDM aparat pemerintah yang kompeten,
yakni menguasai bidang tugas dan fungsi masing-masing,
memiliki integritas yang tinggi, senantiasa bersikap
independen dan objektif, serta berorientasi kepada
penciptaan hal-hal baru (inovatif) yang dapat memberikan
nilai tambah bagi kemajuan daerah. Sumber daya manusia
aparatur pemerintah yang profesional akan dicapai melalui
upaya yang difokuskan pada penciptaan pemerintahan yang
bersih dan profesional dengan peningkatan kapasitas dan
responsif aparatur yang didasarkan pada nilai-nilai
kebenaran dan berkeadilan.
4. Sejahtera
Pelaksanaan pembangunan daerah di Kota Magelang
diarahkan bagi terpenuhi dan tercukupinya kebutuhan
manusia baik materiil maupun spiritual secara adil dan
merata demi terwujudnya kemakmuran dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat Kota Magelang secara layak dan
bermartabat dalam suasana yang aman, damai, dan
tenteram.
5. Mandiri
Suatu kondisi daerah yang ditandai dengan
perkuatan dan peningkatan perekonomian kerakyatan
melalui optimalisasi seluruh potensi daerah secara benar,
sadar, dan bertanggungjawab yang didukung oleh sikap
ketidaktergantungan, kedewasaan, berdayaguna, dan peran
serta aktif masyarakat dalam mewujudkan ketahanan
ekonomi masyarakat ditengah pemberlakuan pasar bebas
era globalisasi.
Daerah dan masyarakat Kota Magelang yang lebih
mandiri akan dicapai melalui upaya yang difokuskan pada
peningkatan pembangunan pelayanan perkotaan dengan
pengembangan budaya daerah disertai dengan peningkatan
peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan
mengedepankan aspek kemandirian.
6. Berkeadilan
Peningkatan pembangunan di segala aspek secara
adil, merata, dan tidak ada diskriminasi dalam bentuk
apapun baik antarindividu, gender, maupun wilayah dengan
prioritas bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya
yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah
yang disertai dengan peningkatan pengembangan paham
kebangsaan, kualitas keimanan, dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh lapisan masyarakat.