Anda di halaman 1dari 3

Novca Wahyutia

182321087
Tugas SPM 13 Oktober 2021

Soal : Apa pentingnya manajemen resiko untuk sistem pengendalian manajemen (SPM)? Jelaskan
jawaban Saudara dengan menggunakan penelitian2 saya yang ada di Research Gate (Sebutkan judul2
penelitian saya yang jadi referensi, minimal 2 judul penelitian). Sebutkan dan jelaskan tahapan dari
manajemen resiko.

Jawab : Secara teori pengertian, Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi
dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Dan Sistem pengendalian manajemen
adalah suatu upaya sistematis yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara
melakukan perbandingan atas prestasi kerja agar sesuai rencana awal dan menciptakan suatu
tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi setiap perbedaan yang menyimpang.

Jadi pentingnya manajemen resiko untuk sistem pengendalian manajemen (SPM) :

Menurut saya manajemen resiko itu penting untuk sistem pengendalian manajemen, karena dapat
menghidari suatu kemungkinan terburuk yang terjadi didalam proses mencapai tujuan perusahaan
dan membuat organisasi sadar akan risiko sehingga risiko dapat dikelola dengan baik.

• Berdasarkan penelitian Mochamad Muslih & Serina Oktavia Marbun (2020) yang berjudul
“The Effect of Risk Management, Firm Age, and Firm Size on the Performance of Banking
Companies Registered in Indonesia Stock Exchange Moderated By Corporate Governance and
Budget as Control Variable”. Dalam hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa manajemen
risiko dengan prob 0,0003 (<0,05) dan ukuran perusahaan dengan prob 0,0002 (<0,05)
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan perbankan. Hal ini menunjukkan
bahwa penerapan manajemen risiko yang baik pada suatu perusahaan akan menghasilkan
dalam kinerja perusahaan yang baik juga. Dengan menerapkan manajemen risiko, segala risiko
terhadap pencapaian tujuan perusahaan dapat diantisipasi lebih awal. Sedangkan jika
manajemen risiko belum diterapkan pada suatu perusahaan maka kinerja perusahaan akan
sulit berkembang. Maka manajemen resiko sangat penting untuk sistem pengendalian
manajemen karena akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan tersebut.

• Berdasarkan penelitian Mochamad Muslih, Daulat Freddy Simanjuntak & Iis Sugianti (2020)
yang berjudul “The Effect of Information Technology Governance and Enterprise Risk
Management on the Performance of State-Owned Enterprises in Non-Public Financial Fields
Moderated by Corporate Governance”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IT Governance
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. ERM berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan. Dalam hubungan ini direpresentasikan dalam matriks tiga dimensi dalam
bentuk kubus. Penggambaran tiga dimensi ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk
fokus pada manajemen risiko perusahaan secara total (COSO ERM, 2004). Dimensi ketiga
adalah strategi perusahaan, operasional, pelaporan, dan tujuan kepatuhan, yang dievaluasi
untuk pertimbangan manajemen risiko. Model komponen risiko terdiri dari lingkungan
internal, penetapan tujuan, identifikasi peristiwa, penilaian risiko, respons risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Tingkat organisasi entitas bisnis
menyebar dari atas ke bawah: entitas, unit bisnis, anak perusahaan, dan divisi.

Sebutkan dan jelaskan tahapan dari manajemen resiko :

1. Identifikasi risiko
Tahapan ini merupakan tahapan mengidentifikasi kemungkinan risiko yang terjadi atas aktivitas usaha.
Membuat identifikasi risiko yang akurat merupakan tahapan paling penting dalam manajemen risiko.
Pada tahapan identifikasi risiko, anda dapat membuat daftar kemungkinan risiko yang dapat terjadi
sebanyak mungkin.
Beberapa cara yang dapat anda gunakan untuk mengidentifikasi risiko diantaranya :

• Survey
• Wawancara
• Brainstroming
• Informasi
• Dll

2. Menganalisa risiko
Tahapan selanjutnya setelah anda melakukan identifikasi risiko adalah melakukan analisa risiko
dengan cara melihat melihat kemungkinan risiko tersebut terjadi dan besarnya kerugian yang
ditimbulkan.
Dengan mengukur risiko tersebut maka anda bisa mengetahui cara untuk mengatasinya risiko
tersebut atau meminimalisai potensi risiko tersebut terjadi.
Untuk menentukan kemungkinan risiko terjadi memang tergolong subyektif dan lebih berdasarkan
pada pengalaman dan intuisi.
Walaupun beberapa risiko dapat diukur tapi memastikan potensi risiko terjadi terbilang sangat sulit.
Sehingga pada tahapan ini sangat penting untuk menentukan risiko yang paling berpotensi terjadi
sehingga kita dapat menentukan risiko yang akan diprioritaskan dalam manajemen risiko.

3. Pengelolaan risiko
Hal yang yang dapat dilakukan oleh pebisnis adalah mengelola meminimalisasi terjadinya risiko
tersebut.

Beberapa cara mengelola risiko :

• Risk avoidance / Risk Mitigation : tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan
potesni risiko. Ketika anda harus melakukan kegiatan tersebut maka anda harus
mempertimbangkan potensi keuntungan atau kerugian yang dapat ditimbulkan.
• Risk reduction : cara untuk mengurangi potensi terjadi risiko atau mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan dari sebuah risiko.
• Risk transfer : memindahkan risiko kepada pihak lain misalkan melalui kontrak asuransi.
• Risk defferal : ketika anda menghadapi potensi risiko yang tidak konstan maka sebaiknya
anda menunda untuk menjalankan sebuah kegiatan hingga saat potensi risiko tersebut
memiliki kemunginan yang kecil terjadi.
• Risk retention : walau beberapa risiko dapat dihilangkan atau dikurangi tapi beberapa risiko
tidak bisa dikurangi atau dihilangkan sehingga harus tetap dihadapi sebagai bagian dari
kegiatan usaha.

4. Penerapan manajemen risiko


Setelah kita menjalankan tahapan-tahapan manajemen risiko diatas maka langkah selanjutnya
adalah implementasi manajemen risiko yang sudah direncanakan.

5. Melakukan evaluasi
Setelah anda mengidentifikasi, menganalisa dan mengimplemenasikan manajemen risiko maka hal
yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan evaluasi terhadap manajemen risiko yang telah
dilaksanakan.
Melakukan evaluasi dan monitering risiko sangatlah penting, mulai dari tahapan identifikasi hingga
implementasi risiko.
Dengan monitoring dan evaluasi ini maka andabisa mengetahui keefektipan sebuah strategi dalam
merespon risiko yang terjadi.
Sehingga ketika risiko tersebut terjadi kembal maka anda dapat merespon dengan cepat untuk
mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai