Pbao Haris Jamaludin
Pbao Haris Jamaludin
KELAS: KPI5A
NIM: 12305183019
Profesi terbesar kedua setelah petani adalah pengrajin tahu. Menurut informasi, industri
tahu sudah ada sejak lama, yaitu sebelum kemerdekaan. Saat ini produk tahu Brenggolo tidak
hanya dikenal di Kabupaten Kediri saja, tetapi juga tersebar luas di kabupaten lain, seperti Blitar,
Nganjuk dan lain lain.
Industri tahu menghasilkan banyak limbah padat dan cair yang dapat mengganggu
lingkungan. Namun dengan adanya instalasi pengolahan air limbah maka limbah cair tersebut
diolah kembali menjadi biogas yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga oleh para
pengrajin di sekitar pabrik.
Model pembangunan desa Brenggolo yang inovatif menuntut pentingnya komunikasi dan
peran tidak hanya para penyelenggara pemerintahan di tingkat desa (Kades dan Badan
Permusyawaratan Desa), tetapi juga elemen masyarakat lainnya, terutama kaum muda. dan
kelompok UKM yang mendominasi kegiatan ekonomi. Peran stakeholder lain yang tidak kalah
pentingnya adalah sinergi antara SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri dan
peran perguruan tinggi dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Salah satu upaya untuk lebih mendorong perekonomian lokal adalah dengan mendorong
pembangunan di tingkat desa berdasarkan kearifan lokal, potensi sumber daya dan keunikan.
Desa-desa yang mampu menggunakan sumber dayanya dengan berbagai cara telah tumbuh
menjadi desa yang inovatif.
Model inovasi akan berhasil jika ada partisipasi dan koordinasi yang baik dari semua
pemangku kepentingan, misalnya Para pihak, rukun tetangga (RT), subarea, subarea, SKPD
terkait hal-hal yang dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa advokasi adalah salah satu
bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Partisipasi pemerintah dapat dicapai dengan bermitra dengan pihak ketiga seperti
perguruan tinggi (PT), organisasi masyarakat sipil, UKM dan pemangku kepentingan lainnya.
Tugas pihak ketiga adalah melakukan analisis untuk mengetahui dan memetakan kondisi sosial
masyarakat dan UKM yang ada di masyarakat.
Kegiatan ditujukan untuk peluang lokal yang ada dan memperkuat komunitas lokal.
Program-program tersebut diatur di hulu (sarana dan prasarana, perbaikan tanaman, dll.) Hilir
(pengolahan, pemasaran, dll.). Bentuk pemasaran juga harus dibahas dalam musyawarah desa.