1. Seseorang wajib pajak bisa terbebas dari hutang pajak apabila ?
Jawab : Seseorang wajib pajak bisa terbebas dari hutang pajak apabila gaji bulanan tidak mencapai ketentuan PTKP (Penghasilan tidak kena pajak). meski sudah terbebas dari hutang pajak, seseorang wajib pajak tetap harus melaporkan surat pemberitahuan. Selain itu, seseorang wajib pajak bisa terbebas dari hutang pajak apabila wajib pajak sudah meninggal dan tidak memiliki harta warisan. 2. Berikan pendapat saudara terhadap NPWP Pribadi dan NPWP perusahaan ! Apakah perlu kalian membayar pajak Pribadi dan Pajak Perusahaan ? Kenapa ? Jawab : NPWP pribadi adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan Ditjen Pajak untuk orang perorangan. Wajib pajak orang pribadi tersebut membutuhkan NPWP sebagai Kartu identitas resmi untuk transaksi perpajakan seperti hitung, setor, dan lapor pajak pribadi dan tidak ditujukan untuk transaksi perpajakan badan usaha. Sedangkan NPWP perusahaan adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan Ditjen Pajak untuk Perusahaan. Perusahaan wajib memiliki NPWP Agar dapat melakukan seluruh aktivitas perpajakan serta sebagai syarat pendirian perusahaan. Kita wajib membayar pajak pribadi dan pajak perusahaan karena pajak yang kita bayar itu akan digunakan untuk mensejahterakan masyarakat, seperti infrastruktur, subsidi pangan, dan menunjang UMKM. 3. Kondisi seperti apa yang menyebabkan seorang wajib pajak bisa ditagih dengan surat paksa ? Jawab : Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Wajib Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan dan menjual barang yang telah disita. Seseorang wajib pajak bisa ditagih dengan surat paksa apabila jumlah tagihan pajak tidak atau kurang bayar sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran, atau sampai dengan jatuh tempo penundaan pembayaran atau tidak memenuhi angsuran pembayaran pajak. Apabila Wajib Pajak lalai melaksanakan kewajiban membayar pajak dalam waktu sebagaimana ditentukan dalam surat teguran maka penagihan selanjutnya dilakukan oleh juru sita pajak. 4. Pemungutan pajak tentunya ada asas-asas yang harus di patuhi, jelaskan asas-asas tersebut ! Jawab : Asas-asas pemungutan pajak di Indonesia yaitu : a. Asas Kebangsaan Asas ini mengikat dan sebagai prinsip bahwa setiap individu yang lahir dan tinggal di Indonesia, wajib membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia. b. Asas Wilayah Asas ini berlaku berdasarkan pada lokasi tempat tinggal wajib pajak. Analoginyaa, sebagai wajib pajak yang memiliki objek pajak dalam bentuk apapun di wilayah Negara Indonesia, maka wajib mematuhi peraturan perpajakan Indonesia. c. Asas Finansial Berdasarkan asas finansial, pungutan pajak dilakukan sesuai dengan kondisi keuangan (finansial) atau besaran pendapatan yang diterima oleh wajib pajak. d. Asas Yuridis Asas yuridis pemungutan pajak di Indonesia adalah pasal 23 ayat 2 UUD 1945. e. Asas Ekonomis Berdasarkan asas ekonomis, hasil pemungutan pajak di Indonesia harus digunakan sesuai dengan kepentingan umum dan untuk kepentingan rakyat secara menyeluruh. f. Asas sumber Asas sumber merupakan dasar pemungutan pajak sesuai dengan tempat perusahaan berdiri atau tempat tinggal wajib pajak. Jadi, pajak yang dipungut di Indonesia hanya diberlakukan untuk orang yang tinggal dan bekerja di Indonesia. g. Asas Umum Asas pemungutan pajak yang terakhir adalah asas umum. Berdasarkan asas ini, pemungutan pajak di Indonesia didasarkan atas keadilan umum.
Perpajakan Sap 5 (Konsep Dasar PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP), Dasar Hukum DanVariabel-Variabel PPh WP OP, Serta Tata Cara Perhitungan, Penyetoran, Dan Pelaporan PPh WP OP)