Anda di halaman 1dari 4

EKMA4565

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4565/Manajemen Perubahan
Tugas :3

No. Soal
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Telkom, Organisasi Pembelajar


Telkom telah memasuki bisnis telekomunikasi di era kompetisi sehingga seluruh sendi aktivitas bisnis
dituntut untuk lebih mampu merespon kompetisi tersebut secara efektif. Telkom telah mencanangkan
visi untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat, sehingga untuk
mewujudkannya diperlukan penyelarasan budaya korporasi dan kepemimpinan transformasional guna
mengkondisikan respon seluruh komponen organisasi pada model perilaku yang selaras dengan nilai-
nilai inti yang disesuaikan dengan strategi korporasinya sehingga mampu mensinergikan seluruh upaya
pencapaian tujuan secara efektif.

Visi TELKOM yaitu to become a leading InfoCom player in the region. TELKOM berupaya untuk
menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan
akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

TELKOM memiliki misi memberikan layanan one stop InfoCom services with excellent quality
and competitive price and to be the role model as the best managed indonesian corporation
dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

TELKOM mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya
manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. Untuk itu diperlukan kerangka budaya baru
perusahaan yang disesuaikan dengan nuansa kompetisi yang dihadapi Telkom serta diberlakukan
sebagai landasan bagi proses transformasi budaya secara menyeluruh. The Telkom Way memberikan
pemahaman atas konsepsi budaya perusahaan agar diperoleh kesamaan persepsi serta keseragaman
pola pengembangannya. Pengembangan Budaya Korporasi di Telkom adalah untuk menggugah
kesadaran seluruh komponen organisasi tentang pentingnya budaya korporasi dalam memelihara daya
tahan dan mensinergikan daya saing, terbentuknya keselarasan budaya perusahaan dengan strategi
perusahaan dan terbangunnya competitive advantage melalui penguatan nilai-nilai yang telah
dirumuskan dalam budaya korporasi The Telkom Way.

Sejalan dengan pengembangan budaya perusahaan mulai tahun 2003, Telkom juga telah melakukan
restrukturisasi internal dengan membangun pola kepemimpinan transformasional dan melakukan
penyesuaian kompensasi kepada segenap karyawannya, dua hal yang diyakini mampu memberikan
stimulan bagi pengembangan sumber daya manusia dan tujuan perusahaan. Untuk melaksanakan
strategi perusahaan dalam mencapai dan menjaga sustainable growth, upaya pemenangan persaingan
dikondisikan melalui pendekatan customer centric sehingga perlu dilakukan perubahan yang
fundamental dalam pengorganisasian dan pengendalian aktivitas bisnis perusahaan pada seluruh unit
bisnis.

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)


Knowledge yang dibicarakan di sini bukanlah sain atau ilmu pengetahuan dikutip dari Munir (2008)
menyatakan bahwa “Pengetahuan adalah keseluruhan kognisi dan ketrampilan yang digunakan oleh
manusia untuk memecahkan masalah.” Definisi yang lebih mengarah menjelaskan bahwa pengetahuan
adalah “informasi yang terstruktur dan terpakai secara merata dan digunakan untuk memberikan arahan
agar terjadi proses transformasi (proses kerja) yang efisien dan efektif, sekaligus informasi itu pula
dibutuhkan untuk pengendalian hasil yang dikutip dari Tjakraatmadja & Lantu (2006). Faktor efektif

1 dari 4
EKMA4565

menjadi amat menentukan dan suatu informasi dapat menjadi pengetahuan jika memiliki kapasitas untuk
melakukan tindakan atau memecahkan masalah secara efektif.

Perkembangan perekonomian ke arah globalisasi yang diindikasikan dengan perkembangan pesat


dalam teknologi informasi dan teknologi komunikasi, membawa dampak pada pentingnya
pengembangan sumber daya manusia atau karyawan yang berbasis pengetahuan (knowledge based
worker) untuk kmenunjang setiap aktivitas dalam organisasi. Hal ini dikarenakan perkembangan
teknologi menuntut penguasaan teknologi untuk diaplikasikan dalam aktivitas organisasi, sehingga dapat
diperoleh manfaat dari teknologi tersebut. Di sisi lain, globalisasi telah mengubah pandangan
masyarakat bisnis dunia menjadi knowledge society dan membawa dampak pada berkembangnya
persaingan berbasis pengetahuan (knowledge based competition).

Untuk merespon perubahan tersebut, diperlukan pengelolaan pengetahuan yang baik dan benar di
dalam organisasi sehingga efektifitas dan kinerja organisasi dapat dioptimalkan. Pengetahuan
merupakan salah satu bentuk intangible asset yang sangat berperan dalam persainga yang dialami
organisasi. Semakin tinggi tingkat pengetahuan karyawan dalam organisasi, maka semakin mudah
untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. Manajemen pengetahuan sebagai proses dimana
organisasi mengumpulkan aset pengetahuan (knowledge asset) dan menggunakannya untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif.

Dengan pengembangan pengetahuan yang dimiliki, karyawan akan mengetahui atau memahami apa
yang dibutuhkan untuk mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Ketika organisasi melakukan
investasi yang besar terhadap usaha mengumpulkan aset pengetahuan (knowledge asset), maka
organisasi harus dapat mengetahui seberapa besar dampak dari implementasi manajemen
pengetahuan terhadap kinerja organisasi dan yakin bahwa apa yang dilakukan organisasi dalam rangka
mengumpulkan aset pengetahuan sejalan dengan visi dan misi organisasi. Oleh karena itu,
pengetahuan ditempatkan secara strategis sebagai salah satu syarat pentingbbagi kemajuan perilaku
karyawan yang juga berdampak pada kinerja organisasi

Manajemen Pengetahuan di Telkom


Secara umum, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk telah menerapkan manajemen pengetahuan. PT
Telekomunikasi Indonesia, Tb adalah perusahaan publik yang berlatar belakang perusahaan negara
(Badan Usaha Milik Negara–BUMN). PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga merupakan salah satu
perusahaan yang menerapkan manajemen pengetahuan yang cukup berkembang dengan baik. Hal ini
dibuktikan dengan diterimanya penghargaan berupa MAKE (Most Admired Knowledge Enterprises) oleh
sebuah organisasi konsultan, yaitu Dunamis (pemegang lisensi Stephen Covey di Indonesia), yang
memberikan penghargaan tahunan bagi perusahaan di Indonesia yang dianggap terbaik dalam
penerapan manajemen pengetahuan.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki sasaran visi dan misi yang ingin dicapai. Untuk mencapai
sasarannya, perusahaan merancang suatu strategi. Strategi perusahaan merupakan salah satu fondasi
yang harus tetap diacu dalam implementasi setiap inisiatif-inisiatif suatu organisasi, termasuk di
dalamnya inisiatif implementasi manajemen pengetahuan.

Pengetahuan merupakan aset kunci agar suatu perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang
kontinu. Keunggulan kompetitif tersebut diperoleh dari dampak implementasi manajemen pengetahuan
terhadap kinerja organisai di berbagai bidang, diantaranya bidang operasi dan pelayanan, bidang
pengembangan kompetensi inti, bidang pemeliharaan ketersediaan pengetahuan, dan bidang inovasi
dan pengembangan produk. Oleh karena itu, pengelolaan dalam suatu perusahaan dalam menciptakan
nilai bisnis dan keunggulan kompetitif dapat dilakukan dengan mengoptimalkan proses penciptaan,
pengkomunikasian, dan pengaplikasian semua pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian
tujuan perusahaan.

Proses makro manajemen pengetahuan TELKOM yaitu:


1. Knowledge Acquisition
Proses akuisisi terjadi ketika para eksekutor proses bisnis utama perusahaan (perencanaan strategis,
pengembangan produk dan layanan, serta operasi infrastruktur dan layanan) sadar bahwa mereka perlu
mempelajari pengetahuan tertentu. Akuisisi pengetahuan terjadi ketika proses interaksi antara eksekutor
(knowledge buyer) dengan knowledge source (knowledge seller) berlangsung dengan efektif yang
ditandai dengan mengalirnya pengetahuan dari knowledge source ke knowledge buyer. Knowledge

2 dari 4
EKMA4565

source ini berasal dari brainware/knowledge worker (human capital). Proses bisnis berupa inovasi yang
muncul dari konsumen dan eksternal perusahaan.

2. Knowledge Sharing
Knowledge sharing melibatkan komponen knowledge worker aplikasi distribusi dan kolaborasi. Forum
dalam knowledge sharing dibagi menjadi dua, yaitu forum formal dan forum informal. Forum formal yaitu
pertemuan rutin yang dilaksanakan untuk membahas performansi unit, performansi operasional, serta
inisiatif strategis perusahaan. Media yang digunakan dalam knowledge sharing berupa online (Kampiun,
intranet/portal, dan e-learning) dan offline (forum, rapat, team, buletin, informal meeting, patriot pagi,
counseling and coaching, dan training).
3. Knowledge Utilisation
Ukuran keberhasilan dari pengetahuan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menjalankan proses bisnis
perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Knowledge creation terjadi ketika karyawan memperoleh
ide-ide baru yang muncul saat karyawan menerapkan pengetahuan yang tersedia.

Pembelajaran Organisasi
Secara general konsep organisasi pembelajar dapat diartikan sebagai kemampuan suatu organisasi
untuk terus menerus melakukan proses pembelajar (self-learning) sehingga organisasi tersebut memiliki
kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon beragam perubahan yang muncul (Tjakraatmadja &
Lantu, 2006). Dalam konteks riil, tema tentang learning organization ini diyakini telah menjadi satu jurus
jitu untuk berkelit dari kekalahan suatu persaingan bisnis dan yang harus dilakukan untuk membangun
learning organization yang tangguh adalah dengan membangun iklim dialog dan knowledge sharing
yang kuat. Elemen ini penting sebab proses pembelajaran tidak akan pernah bisa berlangsung jika tidak
ada komitmen yang kokoh diantara para karyawan apapun levelnya.

Untuk bertukar gagasan dan pengetahuan baik secara formal maupun melalui proses informal learning
(pembelajaran informal). Proses pembelajaran informal layak disebut sebab berdasarkan riset kegiatan
ini memiliki peran yang amat signifikan dalam mengembangkan kemampuan belajar organisasi dan
bahkan acap lebih efektif dibanding proses formal learning di antara para karyawan bisa berlangsung
lebih terpadu. Di sini peran knowledge management menjadi amat kritikal, sebab melalui mekanisme
inilah proses pembelajaran dan akumulasi pengetahuan yang tersebar diantara segenap karyawan bisa
dikelola secara efektif dan didisain agar selaras dengan arah strategi perusahaan. Tentu saja proses
penumbuhan learning organization yang solid tidak bisa hanya berlangsung semalam. Tapi jika mampu
benar-benar diwujudkan, maka fantansi tentang hadirnya taman impina bisa menjadi kenyataan. Itulah
taman tempat setiap individu bisa terus belajar bergerak membangun peradaban yang agung nan mulia.

Menurut Tjakraatmadja & Lantu (2006) organisasi sejatinya sangat mirip dengan manusia. Bukankah
pada hakekatnya organisasi adalah sekumpulan manusia dengan tujuan, sistem, struktur dan kultur
tertentu, agar organisasi berkembang dan memiliki keunggulan kompetitif, organisasi mesti memiliki otak
yang cemerlang atau memiliki IQ (Intelligence Question) yang tinggi. Untuk memperoleh IQ yang tinggi
terdapat dua persyaratan yaitu: (1) mempunyai tradisi sebagai organisasi pembelajaran (learning
organization); (2) mempunyai kemampuan untuk mengelola pengetahuan (knowledge management)
dengan baik. Dalam organisasi pembelajaran (learning organization), komitmen dan kapasitas belajar
ditumbuhkan secara berkesinambungan bagi seluruh anggota di tiap tataran organisasi. Salah satu
contoh yang menerapkan pendekatan ini adalah Honda dan Samsung. Organisasi pembelajaran
memungkinkan organisasi merubah informasi menjadi pengetahuan yang berharga (valued knowledge)
yang akan meningkatkan kemampuan organisasi. Boleh dikatakan, organisasi pembelajaran merupakan
wadah dengan sistem tertentu yang memungkinkan anggota organisasi untuk terus belajar sehingga
dapat meningkatkan kemampuannya.

Telkom sebagai Organisasi Pembelajar


PT. Telkom merasakan tantangan besar dalam menghadapi dinamika dan kompleksitas lingkungan
bisnis yang menuntut peran yang lebih besar dalam pembelajaran organisasinya. Organisasi yang
menerapkan keunggulan mengharuskan organisasi belajar secara terus menerus dan
mentransformasikan diri pada lingkungan organisasi. Dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat perusahaan dituntut secara terus- menerus dan mampu melakukan perbaikan terhadap sumber
daya dan modal intelektual atau kapabilitas yang dimiliki perusahaan, karena sumber daya dan modal
intelektual perusahaan merupakan fondasi dan pilar strategi dalam perusahan, tanpa sumber daya dan
modal intelektual yang unggul perusahaan akan menghadapi banyak permasalahan dalam menghadapi
persaingan di pasar. Keunikan sumber daya dan kapabilitas perusahaan apabila dikelola dan

3 dari 4
EKMA4565

dimobilisasi dengan baik dan tidak dimiliki oleh kompetitor lain akan menghasilkan keunggulan kompetitif
yang sustainable/berkelanjutan dalam perusahaan yang mampu memenangkan persaingan dalam
pasar. Hasil kajian Astuti, Hendri and Nim (2011) menyimpulkan bahwa pembelajaran organisasi dan
modal intelektual menpunyai korelasi kuat, berpengaruh signifikan dan positif; pengaruh Pembelajaran
Organisasi terhadap Keunggulan Bersaing mempunyai korelasi kuat, berpengaruh signifikan dan positif;
sedangkan pengaruh Modal Intelektual terhadap Keunggulan Bersaing mempunyai berkorelasi kuat,
berpengaruh signifikan dan positif. Dalam perhitungan analisis korelasi parsial dan simultan diperoleh
hasil bahwa bahwa pengaruh secara parsial lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh simultan pada
Pembelajaran Organisasi dan Modal Intelektual.

Sumber: Andria dan Trisyulianti (2011); Sugandi (2011); Astuti, Hendri and Nim, (2011)

Pertanyaan:
1. Jelaskan karakteristik pengembangan organisasi/organization development (OD) pada Telkom!

2. Berdasarkan kasus di atas, jelaskan shared vision dari Telkom sebagai organisasi pembelajar!

3. Berdasarkan informasi pada kasus di atas, disebutkan bahwa:


Dalam organisasi pembelajaran (learning organization), komitmen dan kapasitas belajar ditumbuhkan
secara berkesinambungan bagi seluruh anggota di tiap tataran organisasi. Salah satu contoh yang
menerapkan pendekatan ini adalah Honda dan Samsung. Organisasi pembelajaran memungkinkan
organisasi merubah informasi menjadi pengetahuan yang berharga (valued knowledge) yang akan
meningkatkan kemampuan organisasi. Boleh dikatakan, organisasi pembelajaran merupakan wadah
dengan sistem tertentu yang memungkinkan anggota organisasi untuk terus belajar sehingga dapat
meningkatkan kemampuannya.
Dari deskripsi tersebut, berikan simpulan!

4. Berdasarkan kasus di atas, berikan simpulan tentang pentingnya knowledge management sebagai
bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sebuah organisasi/perusahaan, lebih-lebih jika organisasi
tersebut adalah organisasi yang berbasis pengetahuan seperti Telkom. Lengkapi jawaban dengan
memberikan ulasan pelaksanaan knowledge management di Telkom.

4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai