Anda di halaman 1dari 23

Konsep Dasar Statistik

di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan &Indikator
Pelayanan Rumah
Sakit

By: Upi

1
• Adalah statistik yang menggunakan dan
mengolah sumber data dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit untuk
menghasilkan informasi, fakta, dan
pengetahuan berkaitan dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
• Adalah ilmu terapan (applied science)
metode statistik untuk mengukur atau
menggambarkan kegiatan rumah sakit

2
Menurut Huffman,
• Statistik RS merupakan salah satu fungsi
yang sangat penting dari suatu RS
• Rekam medis sebagai sumber data utama
yang digunakan dalam statistik RS
• Petugas rekam medislah yang
bertanggung jawab pada pengumpulan,
analisa, intepretasi dan presentasi dari
data statistik RS

3
Mendapatkan informasi yang berguna, misalnya :
• Mengetahui alasan pasien datang berobat
• Biaya yang dibutuhkan untuk pelayanan terhadap pasien
• Kualitas dari pelayanan yang diberikan
• Berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pihak penentu
akreditasi
• Berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pihak
penanggung biaya pelayanan
• Penentuan prioritas pelayanan
• Mengelola keberagaman layanan dokter spesialis
• dsb

4
1. Perbandingan keadaan atau
performance RS antara kondisi sekarang
dan sebelumnya
2. Petunjuk untuk perencanaan
pengembangan masa depan RS
3. Menilai penampilan kerja para petugas
medis dan non medis RS
4. Penganggaran RS
5. Riset

5
Informasi dari statistik RS digunakan untuk
berbagai kepentingan antara lain:
• Perencanaan, pemantauan pendapatan
dan pengeluaran dari pasien oleh pihak
manajemen RS
• Pemantauan kinerja medis
• Pemantauan kinerja non medis

6
• Data rekam medis menjadi sumber data
penyusunan laporan kegiatan RS, yg diperoleh
dari unit :
– TPPRJ/ Bagian pendaftaran
– URJ/ Poliklinik
– UGD
– TPPRI
– URI/ bangsal
– IPP/ penunjang
– URM (assembling, koding/ indeksing, filing)

7
• Sumber data primer : data yang diperoleh dari
proses pengumpulan yang dilakukansendiri
langsung dari sumber datanya 🡪 Rekam
medis
• Sumber data sekunder : data yang diperoleh
dari institusi yang telah mengumpulkan datanya,
jadi tidak langsung dikumpulkan dari sumber
data, meliputi :
– Indeks penyakit, indeks operasi, indeks pasien, dsb
– Hasil sensus pasien
– Aktifitas dalam unit kerja/ unit pelayanan
8
Register Sensus Harian Rekapitulasi
(RJ, RI, (RJ, RI, GD) harian
GD, dll)

Rekapitulasi
RL bulanan (RP1)

(Rekapitulasi Laporan)

9
• Manajemen RS
• Unit keperawatan
• Organisasi pelayanan kesehatan lain
• Peneliti pelayanan kesehatan
• Badan pengelola akreditasi
• Pemerintah
• Lembaga pendidikan tenaga kesehatan
• Dsb

10
Rumah Sakit

Unit Rekam Medis


Pengambilan
Dokumen RM keputusan oleh
pimpinan
Statistik RS : (direktur/
- Pengumpulan data manajer)
- Pengolahan data
- Penyajian data
- Analisa data

Evaluasi

11
12
 Indikator atau tolok ukur suatu
pelayanan RS  dipakai untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu,
dan effisiensi pelayanan rumah sakit
 Indikator-indikator di rumah sakit
menggunakan sumber data yaitu sensus
harian, untuk pelayanan rawat inap 
sensus harian rawat inap
Indikator rawat inap di rumah sakit =
1. BOR (Bed Occupation Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur) :
Huffman (1994) = “the ratio of patient
service days to inpatient bed count days in a
period under consideration”
Depkes RI (2005) = Prosentase
pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu
Indikator rawat inap di rumah sakit =
1. BOR (Bed Occupation Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur) : memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Nilai parameter BOR yang ideal menurut
Depkes RI (2005) = 60 – 85%
BOR = (jumlah hari perawatan rumah
sakit/ (jumlah tempat tidur X jumlah hari
dalam satu periode) X 100%
Indikator rawat inap di rumah sakit =
2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-
rata lamanya pasien dirawat) :
Huffman (1994) = “the average
hospitalization stay of inpatient discharge
during the period under condiseration”
Depkes RI (2005) = rata-rata lama rawat
seorang pasien.
Indikatorrawat inap di rumah sakit =
2. AVLOS (Average Length of Stay =
memberikan gambaran tingkat efisiensi dan
gambaran mutu pelayanan, bila diterapkan
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal
yang perlu pengamatan lebih lanjut.
Nilai AVLOS menurut Depkes (2005) = 6 – 9
hari
rumus AVLOS = jumlah lama dirawat /
jumlah pasien keluar (hidup+mati)
Indikator rawat inap di rumah sakit =
3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) :
Depkes (2005) = rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya.
TOI = menggambarkan tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur.
Nilai ideal (Depkes, 2005) = 1 – 3 hari
rumus TOI = (jumlah tempat tidur X Periode) –
Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup+mati)
Indikatorrawat inap di rumah sakit =
4. BTO ( Bed Turn Over = Angka
perputaran tempat tidur ) :
Huffman (1994) = “..the net effect of
changed in occupancy rate and length of
stay”
Depkes (2005) = frekuensi pemakaian
tempat tidur pada satu periode tertentu
Indikator rawat inap di rumah sakit =
4. BTO ( Bed Turn Over = Angka
perputaran tempat tidur ) :
Nilai ideal dalam 1 tahun untuk 1 tempat
tidur dipakai 40 -50 kali
Rumus = jumlah pasien keluar (hidup +
mati) / jumlah tempat tidur
Indikator rawat inap di rumah sakit =
5. NDR (Net Death Rate) =
Depkes RI (2005) =angka kematian 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar.
Indikator yang memberikan gambaran
mutu pelayanan di rumah sakit.
rumus : NDR = (jumlah pasien mati > 48
jam/ jumlah pasien (hidup+mati) X 1000 ‰
Indikatorrawat inap di rumah sakit =
6. GDR (Gross Death Rate) =
Depkes RI (2005) = angka kematian
umum untuk setiap 1000 penderita
keluar
rumus = (jumlah pasien mati seluruhnya
/ pasien keluar (hidup+mati) ) X 1000 ‰
23

Anda mungkin juga menyukai