Anda di halaman 1dari 4

Acara II

Penetapan Tekstur dan Struktur Tanah


Tujuan Praktikum
 Mahasiswa mampu menetapkan kelas tekstur tanah menggunakan data persentase fraksi
tanah (pasir; debu; liat)
 Mahasiswa terampil menggunakan segi tiga tekstur untuk mengkelaskan tekstur tanah
 Mahassiswa mampu melakukan penilaian (assessment) hubungan tekstur tanah dengan
sifat tanah yang lain: (kemampuan tanah menahan air dan permeabilitas) berdasarkan data
yang tersedia
 Menilai secara kualitatif tekstur tanah (kasar halusnya tanah) berdasarkan penampilan dua
gambar profil tanah

Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimilikinya. Sifat fisik
tanah, salah satunya yaitu mengenai tekstur tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif
dari komposisi
fraksi penyusun tanah.

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (dalam persen) fraksi-fraksi pasir-debu dan lempung.
Tekstur tanah penting kita ketahui, oleh karena komposisi ketiga fraksi butir –butir tanah tersebut
akan menentukan sifat-sifat fisika, fisika-kimia, dan kimia tanah. (Bailey, 1984). Menurut
Pandutama dkk (2003), tekstur tanah yaitu perbandingan relatif berbagai ukuran partikel
(sparasi/fraksi) dalam tanah, dinyatakan dalam %. Sparasi/fraksi tanah adalah pasir (sand), debu
(salt), dan lempung (clay). Tekstur tanah dapat diperoleh dengan membandingkan rasio
presentase pasir, debu dan lempung yang terkandung dalam tanah menggunakan segitiga tekstur
(Moya and Perezz, 2007).

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya dari fraksi tanah halus. Berdasar atas perbandingan
banyaknya butir-butir pasir, debu, liat maka tanah dikelompokkan kedalam beberapa kelas
tekstur. Dalam klasifikasi tanah tingkat famili kasar halusnya tanah ditunjukkan dalam kelas
sebaran besar butir yang mencakup seluruh tanah.

Berikut ini merupakan data yang dihimbun dari beberapa sampel tanah yang diambil dilahan
kering kabupaten dompu,yang akan kita tentukan kelas tanah nya menggunakan segi tiga tekstur.

Tabel: Data fraksi partikel tanah dari tiga sampel tanah (top soil) yang diambil di lahan
Kering Kabupaten Dompu

Fraksi partikel tanah (%)


Sampel Pasir (Sand) Debu (Silt) Liat (Clay)
tanah
I. Tambora 60 25 15
II. Monta 35 30 35
III. Pajo 20 25 55
Berdasarkan data fraksi partikel tanah dari tiga sampel tanah yang diambil dilahan kering
kabupaten dompu, dapat ditentukan kelas tekstur tanah menggunakan segi tiga tekstur
(USDA) ,yaitu pada sampel tanah Tambora memiliki kelas tekstur Lembung berpasir (Sandly
Loam), sampel tanah monta memiliki kelas tekstur lembung berliat( Clay loam),dan sampel
tanah pajo memiliki kelas tekstur liat( Clay).

Tanah-tanah bertekstur liat ukuran butirnya lebih halus dibandingkan tanah pasir yang
ukuran butirnya lebih kasar.dari hasil penentuan kelas tanah dari data diatas dapat diurutkan
kelas tanah yang bertestur halus hingga yang kasar, tanah yang temasuk kategori halus yaitu
pada sampel tanah pajo yang memiliki kelas tanah liat,lalu kelas yang agak halus yaitu pada
sampel tanah monta yang memiliki kelas tanah lembung liat,dan yang terakhir kelas agak kasar
yaitu tanah pada sampel daerah tambora dengan kelas lempung berpasir.
Tanah bertekstur liat ukuran butirnya lebih halus, maka setiap satuan berat mempunyai
luas luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur
hara tinggi. Tanah yang bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur
kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit
menyerap (menahan) air dan unsur hara.berdasarkan kelas tanah pada data diatas,tanah pada
daerah pajo memiliki kemampuan tinggi untuk menahan air dibandingkan tanah pada daerah
monta yang memiliki kemampuan sedikit lebihtinggi dari tanah pada daerah tambora tambora.

Permeabilitas tanah adalah daya lolos air dalam tanah, yang dinyatakan dalam mL per jam. Sifat
ini
berkaitan erat dengan struktur tanah, tekstur tanah, bahan organik tanah, dan pencucian unsur
hara
tanah.
Tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah, karena berkaitan dengan kemampuan
tanah meloloskan air. Misalnya tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air
dalam tanah. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal,
ruang pori dan luas permukaan adsorbsi. Semakin halus teksturnya akan makin deras luas
permukaan adsorbsi sehingga semakin besar kapasitas simpan airnya, hasilnya berupa
peningkatan kadar dan ketersediaan air tanah.

Penentuan tekstur tanah dapat ditentukan dengan metode analisis kualitatif, dengan
mengamati secara visual penampilan profil tanah sehingga dapat diketahui tingkat kehalusan
dan kekasarannya. Hal ini disebabkan karena penentuan tekstur tanah merupakan perbandingan
fraksi tanah yang meliputi kandungan liat, debu, dan pasir dalam suatu massa tanah yang
memiliki bentuk partikel yang berbeda-beda.
Berikut di sajikan beberapa profil tanah dari daerah Nangakara, ( Entisols) di Kaki
Pegunungan Tambora Dompu dan Profil Tanah (Vertisol) daerah tadah hujan di Kecamatan
Praya Barat.
A. Profil Tanah daerah Nangakara, B.Profil Tanah (Vertisol) daerah tadah hujan
( Entisols) di KakiPegunungan di Kecamatan Praya Barat
Tambora Dompu

Pada profil tanah gambar A, ordo tanah entisol , Entisol mempunyai kadar lempung dan
bahan organik rendah, sehingga daya menahan airnya rendah, struktur remah sampai berbutir dan
sangat sarang, hal ini menyebabkan tanah tersebut mudah melewatkan air dan air mudah hilang
karena perkolasi. Entisol mempunyai sifat fisik dan kimia yang kurang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Tanah ini umumnya bertekstur pasir sehingga struktur lepas, porositas aerasi besar dan
permeabilitas cepat. Selain itu kadar lempung dan bahan organic rendah, menyebabkan kapasitas
menahan air dan unsur hara rendah, agregasi lemah, kemantapan agregat rendah.

Pada profil tanah gambar B,merupakan ordo tanah Vertisol ,Kejenuhan basa yang tinggi,
KTK yang tinggi, tekstur yang relatif halus, permeabilitas yang rendah dan pH yang relatif tinggi
dan status hara yang tidak seimbang merupakan karakteristik Vertisol. Tanah Vertisol termasuk
kelas tekstur lempung yangmempunyai warna abu kehitaman, dengan kandungan lempung lebih
dari 30% pada horizon permukaan sampai kedalaman 50 cm yang didominasi jenis lempung
montmorillonit sehingga dapat mengembang dan mengerut.

Berdasarkan hasil pengamatan visual pada kedua profil tanah tersebut,serta menjelasan
yang melengkapinya,dapat diketahui tanah yang memiliki tekstur lebih halus yaitu pada profil
tanah vertisol pada daerah tadah hujan dikecamatan Praya Barat.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.Tekstur tanah dapat diartikan sebagai perbandingan relatif
(proporsi) dari komposisi fraksi-fraksi penyusun tanah, yaitu pasir (sand), debu (silt), dan
lempung (clay).
2.Metode yang digunakan adalah metode segi tiga tekstur (USDA) dan metode kualitatif.
Hasil pengamatan berupa tanah , tanah Entisol
termasuk kelas tekstur geluh pasiran, tanah Vertisol kelas tekstur
berupa lempung,

Anda mungkin juga menyukai