Email: redhana.undiksha@gmail.com
Abstract: This research investigates the effect of the method of green chemistry
practicum on student learning outcomes. The study used a quasi-experimental
research with non-equivalent pre-test post-test control group design. The population
of the study was all students of mathematics and natural sciences of senior high
schools in Bali Province. For the aim of the study, the research took two parallel
classes, consisting of 40 students each, from one of the senior high schools. One
class as a control group was taught by a method of conventional chemistry
practicum and another as an experimental group was taught by a method of green
chemistry practicum. The results show that the method of the green chemistry
practicum is more effective than that of the conventional practicum in improving
student learning outcomes.
Keywords: green chemistry practicum, conventional
chemistry practicum, learning outcomes, reaction rate
382
383
konvensional, juga tidak bisa terbebas masuk ke saluran air bawah tanah.
dari bahaya yang dapat ditimbulkan Limbah ini bergabung dengan saluran
oleh penggunaan bahan-bahan kimia. air bawah tanah dan muncul sebagai
Larutan Pb(NO3)2 yang digunakan sumber atau mata air. Sumber atau
dalam praktikum hukum kekekalan mata air inilah yang digunakan sebagai
massa mengandung logam berat sumber air minum oleh penduduk.
timbal. Jika logam berat ini sampai Dengan demikian, limbah kimia ini
masuk ke dalam tubuh manusia akan memasuki tubuh mahluk hidup,
(termasuk siswa dan guru), logam ini termasuk manusia. Selain itu, limbah
dapat toksik terhadap sistem kimia ini akan diserap oleh akar-akar
reproduksi, sistem saraf pusat, sistem tanaman dan akan diakumulasikan di
saraf tepi, darah dan ginjal talam tubuh tanaman. Melalui sistem
(ScienceLab.com, 2013b: 1). rantai dan jaring-jaring makanan,
Sementara itu, larutan KI toksik limbah ini akan memasuki tubuh
terhadap kelenjar tiroid hewan sebagai konsumen, termasuk
(ScienceLab.com, 2013c: 1). manusia.
Hampir semua laboratorium kimia Limbah kimia yang dibuang ke
SMA tidak memiliki lemari asap. lingkungan ini menyebabkan
Lemari asap ini digunakan untuk lingkungan mengalami pencemaran.
mentransfer larutan yang Tanah, air, dan udara akan tercemar
menghasilkan uap atau gas beracun. oleh limbah kimia berbahaya.
Selain itu, lemari asap juga digunakan Tercemarnya lingkungan ini
untuk melangsungkan reaksi-reaksi menyebabkan biota yang ada di
kimia yang menghasilkan gas-gas lingkungan mengalami kematian dan
beracun. Lemari asap memiliki beberapa flora dan fauna akan punah.
cerobong yang menuju ke atmosfir Air bersih dan udara bersih tidak
untuk membuang uap atau gas-gas ditemukan lagi, demikian juga dengan
beracun. Pada corong lemari asap tanah. Akibatnya, lingkungan menjadi
dipasang kipas (blower) untuk tidak lestari. Lingkungan yang tidak
menyedot uap atau gas beracun yang lestari ini menyebabkan generasi
dihasilkan dari reaksi-reaksi kimia atau mendatang tidak dapat memenuhi
larutan yang mudah menguap. kebutuhan hidupnya (Kerr, 2007: 96;
Limbah yang dihasilkan dari Ravichandran, 2011: 130). Dengan
metode praktikum kimia konvensional kata lain, pembangunan berkelanjutan
tidak diolah terlebih dahulu sebelum tidak dapat dicapai.
dibuang ke lingkungan karena Untuk mengurangi bahaya yang
umumnya sekolah tidak memiliki ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia
sistem pengelolahan limbah khusus. yang digunakan dalam metode
Akibatnya, limbah kimia ini akan praktikum kimia konvensional
nomor 3 pada suhu 50 oC; (3) letakkan amati gelembung yang terjadi dan
larutan Na2S2O3 di atas kertas yang catatlah waktu yang diperlukan. Pada
telah diberi tanda silang; (4) masukkan pengaruh katalis terhadap laju reaksi,
10 mL larutan HCl 2 M ke dalam prosedur praktikum kimia hijau adalah
masing-masing gelas kimia; dan (5) (1) siapkan 2 buah gelas kimia,
catat waktu reaksi mulai saat HCl kemudian masukkan 25 mL larutan
dimasukkan sampai tanda silang pada H2O2 3% ke dalam masing-masing
kertas tidak terlihat lagi. Pada gelas kimia; (2) tambahkan 5 mL
pengaruh suhu terhadap laju reaksi, ekstrak hati ayam ke dalam gelas
prosedur praktikum kimia hijau adalah kimia nomor 1, sedangkan dalam gelas
(1) ambil 5 mL larutan vitamin C dan kimia nomor 2 tanpa ditambahkan
campurkan dengan 5 mL larutan ekstrak hati ayam; dan (3) amati
iodium, kemudian tambahkan lagi gelembung yang terjadi dan catat
dengan 30 mL aquades. Beri label A waktu terbentuknya gelembung.
pada larutan tersebut; (2) siapkan Sementara itu, instrumen
larutan B dengan menambahkan 30 penelitian yang digunakan berupa tes
mL aquades ke dalam 15 mL larutan hasil belajar. Sebelum digunakan, tes
hidrogen peroksida 3% dan 3 mL hasil belajar divalidasi terlebih dahulu
larutan kanji; (3) tempatkan larutan A oleh dua orang ahli (dosen) dan
dan B di dalam penangas es sampai seorang praktisi (guru) mengenai isi,
suhu 15 oC; (3) setelah didinginkan, bahasa, dan desain. Tes hasil belajar
tuangkan larutan A ke dalam larutan yang telah divalidasi oleh ahli dan
B; (4) mulailah catat waktu segera praktisi ini diuji coba untuk
setelah kedua larutan bercampur menentukan validitas, daya pembeda,
sampai ada perubahan warna; dan (5) dan tingkat kesukaran butir soal serta
ulangi percobaan dari prosedur nomor reliabilitas tes. Uji coba tes hasil
(1)-(5), namun pada prosedur nomor belajar dilakukan kepada 93 orang
(3) gantilah suhu 15 oC dengan suhu siswa di sekolah yang sama, namun di
30 oC. kelas XII. Analisis butir tes
Pada pengaruh katalis terhadap menggunakan program microsoft
laju reaksi, prosedur praktikum kimia excel. Kategori validitas, daya
konvensional adalah (1) siapkan 3 pembeda, dan tingkat kesukaran butir
gelas kimia, kemudian masukkan 25 soal serta reliabilitas tes menggunakan
mL larutan H2O2 5 % ke dalam kriteria yang dikembangkan oleh
masing-masing gelas kimia; (2) Measurement and Evaluation Center
tambahkan 10 tetes larutan NaCl 0,1 M (2003: 1-2). Analisis butir tes
dalam gelas kimia nomor 2; (3) menghasilkan bahwa keempat puluh
tambahkan 10 tetes larutan FeCl3 0,1 butir soal yang diuji coba semuanya
M dalam gelas kimia nomor 3; dan (4) valid (nilai r-hitung berkisar antara
Tabel 1. Statistik pra-tes dan pasca-tes untuk kelompok kontrol dan eksperimen
Levene
Tes Deskripsi df1 df2 Sig.
Statistic
Pra-tes Based on Mean 0,222 1 78 0,639
Based on Median 0,174 1 78 0,677
Based on Median and
0,174 1 77,469 0,677
with adjusted df
Based on trimmed mean 0,203 1 78 0,654
Pasca-tes Based on Mean 0,218 1 78 0,642
Based on Median 0,309 1 78 0,580
Based on Median and
0,309 1 77,812 0,580
with adjusted df
Based on trimmed mean 0,207 1 78 0,650
belajar siswa.
Uji Hipotesis
Dengan telah dipenuhinya uji asumsi, uji hipotesis menggunakan statistik
Anakova dapat dilanjutkan. Ringkasan hasil uji hipotesis menggunakan statistik
Anakova dapat dilihat pada Tabel 6.
Type III
Mean
Source Sum of df F Sig.
Square
Squares
Pra-tes 42,518 1 42,518 2,511 0,117
Metode 34,13
577,954 1 577,954 0,000
9
katalis terhadap laju reaksi, bahan- adalah enzim katalase yang terdapat
bahan yang digunakan adalah larutan dalam hati ayam. Enzim katalase ini
H2O2 3% dan hati ayam. Hati ayam membantu penguraian H2O2 menjadi
sering dikonsumsi oleh masyarakat H2O dan O2. Reaksi yang terjadi dapat
sebagai sumber lemak dan protein. dituliskan sebagai berikut (Kimbrough,
Akan tetapi, pada metode praktikum Magoun, & Langfur, 1997: 210).
kimia hijau ini yang dipentingkan
Katalase
2H2O2(aq) 2H2O(l) + O2(g)
Di pihak lain, pada metode konsentrasi, bahan-bahan yang
praktikum kimia konvensional, bahan- digunakan adalah pita magnesium dan
bahan kimia yang digunakan adalah larutan HCl. Bahaya yang dapat
bahan-bahan kimia sintetik produksi ditimbulkan oleh logam magnesium
industri. Bahan-bahan kimia ini adalah iritasi pada mata, kulit, paru-
berbahaya bagi mahluk hidup. Selain paru, dan bahkan dapat merusak
itu, bahan-bahan kimia ini sulit saluran pencernaan (ScienceLab.com,
diuraikan oleh mikroorganisme yang 2013f: 1). Sementara itu, larutan HCl
ada di lingkungan sehingga bahan- toksik terhadap ginjal, hati, membran
bahan ini dapat mencemari mukus, saluran pernafasan atas, kulit,
lingkungan. mata, sistem peredaran darah, dan
Pada metode praktikum kimia mata (ScienceLab.com, 2013a: 1).
konvensional untuk mempelajari Reaksi yang terjadi antara logam
pengaruh luas permukaan dan magnesium dan larutan HCl adalah
praktikum pengaruh katalis terhadap plastik atau kaleng bekas ini dapat
laju reaksi pada metode praktikum menghemat anggaran praktikum kimia.
kimia konvensional, katalis yang Pengembangan praktikum kimia
digunakan FeCl3, sedangkan pada hijau juga telah dilakukan sebelumnya
praktikum kimia hijau katalis pada pembuatan asetanilida, reaksi
bersumber dari hati ayam, yaitu enzim trans-stilbena, reaksi Diels-Alder,
katalase. Sebagai perbandingan, harga sintesis asam adipat, dan sintesis
FeCl3 per lima gramnya sebesar biodiesel (Chandrasekaran et al, 2009:
Rp9.772,76 (Sigma-Aldrich, 2015: 1), 11-42). Travis et al (2003: 1032) juga
sedangkan harga hati ayam per lima telah berhasil menggunakan oxone
gramnya hanya sekitar Rp200,00. (campuran KHSO5, KHSO4, dan
Dengan demikian, ada penghematan K2SO4 dalam air) dalam
biaya praktikum. dimetilformamida untuk reaksi
Dengan mudahnya diperoleh oksidasi aldehid aromatik menjadi
bahan-bahan dalam metode praktikum asam karboksilat. Penggunaan oxone
kimia hijau, siswa dapat mencoba sebagai oksidator pada reaksi ini
praktikum di rumah masing-masing sangat menguntungkan karena reaksi
dan dapat juga mengulanginya berlangsung dalam air atau campuran
beberapa kali sehingga siswa dapat air-etanol dan produk mengendap pada
melakukan pengamatan terhadap proses pendinginan sehingga mudah
proses praktikum dengan lebih cermat. dipisahkan. Selanjutnya, Yamada,
Hal ini juga memotivasi siswa untuk Torri, dan Uozumi (2009: 5)
belajar kimia. menggunakan oxone untuk siklisasi
Ketiga, metode praktikum kimia oksidatif alkenol. Beyond Benign
hijau juga dapat dilaksanakan dengan WHODK EHUKDVLO ³PHQJKLMDXNDQ´
barang-barang gelas/plastik atau praktikum kimia untuk topik-topik (1)
kaleng bekas. Hal ini disebabkan oleh asam-basa dan pH, (2) katalis dan
bahan-bahan yang digunakan dalam oksigen, (3) entalpi pembakaran, (4)
metode praktikum kimia hijau tidak kesetimbangan/principle LeChatelier,
bereaksi dengan alat-alat dari bahan (5) eksoterm dan endoterm, (6) uji
plastik atau logam. Penggunaan nyala dan spektra emisi, (7) mol, atom,
barang-barang gelas/botol plastik atau dan gram, (8) kelarutan, dan (9)
kaleng bekas dapat mengurangi sublimasi. 3DGD ³SHQJKLMDXDQ´
pembuangan limbah plastik ke praktikum pergeseran kesetimbangan
lingkungan sehingga pencemaran kimia, Beyond Benign (2014)
tanah oleh barang-barang bekas platik menggunakan bahan-bahan amilum,
atau kaleng bekas dapat dikurangi. air teh, dan asam asetat.
Penggunaan barang-barang gelas/botol Uraian di atas menjelaskan kepada
kita betapa pentingnya