Anda di halaman 1dari 3

CARA ISOLASI dan MEMBUAT

BIBIT FUNGI Fo
Fungi atau Jamur atau cendawan adalah mahluk hidup yang tidak berkloropil dan
berkembang biak secara heterotrof. Dapat hidup secara parasit, saprofit atau patogen. Orang
Indonesia sering membuat istilah yang salah kaprah, seperti menyebut nama fungi
(cendawan) untuk fungi yang berukuran mikroskopis yang tidak membentuk tubuh buah,
sementara untuk fungi yang membentuk tubuh buah atau yang dengan mudah dilihat oleh
mata, orang menyebutnya sebagai jamur.

Sebelum mempunyai kultur murni suatu bibit jamur, maka kita harus melakukan
isolasi janur yang berasal dari alam. Tentunya jamur yang akan dibuat bibitnya adalah jamur
yang bisa dimakan (Edible mushroom). Banyak jamur yang tumbuh di alam yang bisa
dimakan (edible mushroom). Seperti jamur Merang (Volvariella volvacea), Jamur Kuping
(Auricularia auricula judae), Jamur paha ayam (Coprinus comatus), jamur tauge (enoitoke),
jamur Champignon (Agaricus sp), jamur Tremellalles, Jamur Tiram (Pleurotur sp), Jamur
hitam di bawah pohon mlinjau yang seperti kentang hitam. Untuk isolasi jamur, terlebih
dahulu harus dibuat medium PDA (Potato Dekstrose Agar).

Alat dan Bahan untuk pembuatan Medium PDA

Alat untuk membuat Medium PDA dan NA relaif sama

a. Botol Kultur dan Tutup


b. Gelas ukur
c. HMPS (kompor listrik) atau Hot Plate Magnetic Stirer
d. Autoclave
e. Beker glass
f. Timbangan analitis
g. Karet, kapas

Bahan bahan medium PDA


 Potato/kentang 200 gr
(Kupas kulitnya, cuci, potong dadu, baru ditimbang 200 gr)
 Dextrose 10 gr
 Aquades 1 liter
 Agar agar (untuk media padat), tanpa agar agar (jika membuat media
cair)
1. Prosedur Pembuatan Media PDA

1.) Kentang dikupas dan dicuci lalu dipotong-potong kecil berukuran 0,5 cm3 .
2.) Timbang potongan-potongan kentang sampai berat 200 gr, kemudian rebus
dengan 800 ml aquades sampai mendidih.
3.) Ekstrak kentang (air rebusan) dipisahkan dengan kain saring atau dengan
saringan halus yang dilapisi 1-2 lapis kapas.
4.) Kemudian ditambahkan 10 gr dektrose, 15 gr agar-agar dan aquades sampai
volume keseluruhan 1 liter.
5.) Larutan campuran bahan bahan dipanaskan kembali sambil diaduk terus-
menerus secara manual atau menggunakan stirer sampai agar-agar menjadi
jernih.
6.) Medium langsung dimasukkan ke dalam botol botol kultur sebanyak 20 ml
kemudian botol ditutup rapat.
7.) Medium dalam botol kultur disterilkan dengan menggunakan autoclave pada
suhu 121 oC 15 psi selama 30 menit.
8.) Matikan autoclave, turunkan suhu sampai tekanan 0oC dan keluarkan medium
yang sudah disterilisasi dari autoclave
10) Saat masih panas, medium diletakkan dengan dengan posisi miring (30 0C – 40
o
C) sampai medium dingin dan memadat.
11) Kemudian medium disimpan dalam tempat pendingin sebelum digunakan.

Prosedur kerja :

1. Ambil fungi dari alam.


2. Potong bagian perakarannya yang kotor yang biasanya digunakan untuk
menempel pada materi kayu atau tanah atau media lain.
3. Cuci permukaan fungi dengan air mengalir
4. Sterilisasi dengan alkohol 75 % selama 1 menit. Bilas dengan akuades steril
selama 3 kali.
5. Jamur dipotong - potong pada cawan petri dan masukkan dalam medium
PDA.
6. Inkubasi atau simpan pada suhu kamar. Setelah muncul miselium putih
disubkultur atau dipindah tanam ke medium PDA yang baru. Sampai murni.
7. Kultur murni ini disebut bibit Fo.
Ambil fungi dari alam

Sterilisasi dengan alkohol dan


bilas akuades steril

Tanam pada media PDA

Inkubasi/ 7-15 hari

Disubkultur sampai diperoleh bibit murni


(berupa miselium berwarna putih)

Bibit disimpan dalam almari


pendingin sebagai bibit Fo

Gambar 1. Skema tata cara isolasi Fungi dari alam

Anda mungkin juga menyukai