Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

ETIKA PROFESI
(Dekadensi Moral Era Digitalisasi)
Dosen : Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom., MOS.

Kelompok 4:
Rafael Eggy Priambodo 16420200011
Roswita Diniyah 18420200008
Muhammad Fajrudin Fatwa 19420200007
Fadhil Deivan Rashendriya 19420200008

DESAIN PRODUK
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS DINAMIKA
SURABAYA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu kemajuan dan perkembangan teknologi pada era digital saat ini
sangat berdampak pada kehidupan manusia, era digital memberi banyak manfaat seperti
mempermudah komunikasi, mengetahui perkembangan jaman, mempermudah mendapat
informasi dan lain lain.
Selain pengaruh positif perkembangan teknologi juga membawa pengaruh negatif pada
beberapa pengguna terutama di era digitalisasi yang khususnya dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi secara bijak, salah pengaruh negatifnya yaitu dekadensi / penurunan
moral.

B. Rumusan Masalah
Lunturnya moralitas penerus bangsa juga banyak disebabkan oleh kemajuan teknologi di era
digitalisasi, semakin banyaknya pengguna gadget yang menyalahgunakan perkembangan
teknologi di era digital seperti tersebarnya pornografi, berita hoax, kecanduan gadget,
munculnya budaya asing yang membuat budaya lokal semakin lama hilang merupakan awal
dari lunturnya moralitas generasi penerus bangsa.

C. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh kemajuan teknologi di era digitalisasi terhadap moral
2. Menyikapi kemajuan teknologi secara bijak
3. Mencari solusi atas terjadinya dekadensi moral di era digitalisasi
BAB 2
PEMBAHASAN

Kemajuan zaman di bidang teknologi sangat berpengaruh pada moralitas kehidupan


generasi bangsa di masa yang akan datang . Pornografi termasuk salah satu masalah yang sangat
berpengaruh pada dekadensi moral di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Contoh kasus
pornografi yang ada di Indonesia yaitu kasus pornografi anak berbasis cyber, Pelaku melalui akun
skype-nya membuat konten (foto dan video) tentang pornografi anak dan mentransmisikan gambar
dan video yang bermuatan kesusilaan atau pornografi anak di bawah umur. Menjadi sorotan, sebab
pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandung dan keponakannya sendiri, dan
disiarkan secara live streaming serta disebarkan ke grup Whatsapp dan Telegram lintas
internasional. Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak mengutuk dengan keras
kejadian pornografi anak ini. Ini merupakan kasus cyber pornografi anak terbesar kedua di
Indonesia yang berhasil diungkap. Apalagi kasus ini dilakukan oleh orang terdekat yakni ayah
kandung, dimana orangtua seharusnya melindungi anak malah melakukan kejahatan seksual.
Diperlukan upaya bersama untuk mencegah agar tidak terjadi kembali, tidak hanya
pemerintah tapi keluarga, pendidik, masyarakat dan anak juga berperan. Kemen PPPA
menghimbau agar rekan sebaya anak, keluarga, dan masyarakat agar lebih peduli terhadap
lingkungan di sekitar anak. Meminimalisir tindak prilaku pornoseksual yang menyimpang dengan
cara tidak menonton maupun mengakses situs porno dapat berdampak besar pada moral, secara
tidak disadari menonton video pornografi dapat mengakibatkan pelanggaran HAM dan merupakan
suatu tindak kejahatan.
BAB 3
KESIMPULAN

Keluarga menjadi benteng utama moral seseorang karena sifat dan sikap seseorang
tergantung pada bagaimana seseorang dididik, dengan lingkungan yang baik setidaknya dapat
meminimalisir terjadinya dekadensi moral di era digital, menggunakan kemajuan teknologi secara
bijak (tidak menyebar hoax, menyaring informasi yang ada, memilah milah budaya asing yang
berdampak negatif) merupakan solusi dari masalah menurunnya moral generasi penerus bangsa
yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai