Anda di halaman 1dari 4

TOURISM DEVELOPMENT PROJECTS

(PROYEK PEMBANGUNAN OBYEK WISATA)

MANGLAYANG ANIMAL GARDEN


(KEBUN BINATANG MANGLAYANG)

The expanse of fields at the foot of Mount Manglayang, Bandung


Regency stretches 500 hectares with an altitude of more than 1,200 M
above sea level is very strategic when the zoo tourist attractions, water
bombs / water parks, a million bird / fruit park and others, because Its
location can be reached from various directions, both from
Ujungberung City, Bandung Regency, Cileunyi City, Bandung Regency,
Lembang City, Bandung Regency and Jatinangor City, Sumedang
Regency. (Hamparan ladang di kaki gunung Manglayang, Kabupaten
Bandung terbentang luas 500 hektar dengan ketinggian lebih dari 1.200 M
dari permukaan laut sangatlah strategis apabila dibangun kawasan obyek
wisata kebun binatang, waterboom/waterpark, taman sejuta burung/buah-
buahan dan lain-lain, sebab lokasinya dapat ditempuh dari berbagai arah,
baik dari kota Ujungberung, Kabupaten Bandung, kota Cileunyi, Kabupaten
Bandung, kota Lembang, Kabupaten Bandung maupun kota Jatinangor,
Kabupaten Sumedang).

The cool mountain air and the splash of water from a clear spring with a
large enough water debit make the tourists sure to feel at home and do
not want to leave the sparkling lights and crowded city of Bandung at
night. This location truly promises natural beauty in the city of Bandung
if it is used as a tourist area in the form of the largest zoo in Indonesia
and the grandest and if possible the type of zoo is above the Singapore
zoo. (Sejuknya udara pegunungan dan gemercik air dari sumber mata air
yang jernih dengan debit air yang cukup besar membuat para tourist
dipastikan betah dan tidak mau meninggalkan gemerlapan lampu-lampu dan
ramainya kota Bandung di waktu malam. Lokasi ini sungguh menjanjikan
keindahan alam dan tidak ada duanya di kota Bandung apabila dijadikan
kawasan wisata berupa kebun binatang terbesar di Indonesia dan termegah
serta jika mungkin type kebun binatangnya di atas kebun binatang
Singapura).

The zoo that will be built on the Manglayang foothill is intended to move
the Tamansari zoo. The Tamansari zoo is in an unfit condition to be
maintained because its location is in the center of Bandung City, the
land is inadequate and the traffic is jammed so that travelers are
reluctant to visit. (Kebun binatang yang akan dibangun di ladang kaki
gunung Manglayang dimaksudkan untuk memindahkan kebun binatang
Tamansari. Kebun binatang Tamansari ini kondisinya sudah tidak layak untuk
dipertahankan sebab lokasinya berada di pusat Kota Bandung, lahannya
kurang memadai dan lalu-lintas yang macet sehingga para pelancong
enggan untuk berkunjung).

The fields around the foothill of Mount Manglayang are fields owned by
the Ministry of Environment and Forestry. This field needs to be
preserved to support water catchment to avoid flooding, especially in
the city of Bandung so that it is not justified to build residential areas.
While the plan to move the zoo around the Manglayang mountain field
has long been the West Java Regional Government hopes that Taman
Sari Zoo will soon move from the center of Bandung, but until now it
has not been implemented because there are no investors willing to
invest in the field of tourism the animal garden. (Ladang di sekitar kaki
gunung Manglayang merupakan ladang milik Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Ladang ini perlu dilestarikan untuk menyangga resapan air
guna menghindari banjir terutama di wilayah kota Bandung sehingga tidak
dibenarkan membangun kawasan pemukiman penduduk. Sedangkan
rencana untuk pemindahan kebun binatang di sekitar ladang gunung
Manglayang tersebut sejak dulu Pemerintah Daerah Jawa Barat berharap
agar Kebun Binatang Taman Sari segera pindah dari pusat Kota Bandung,
namun hingga saat ini belum terlaksana karena belum ada investor yang
bersedia untuk berinvestasi di bidang obyek wisata kebun binatang).

If you are interested, we will prepare the field as an object of a tourist


area with a profit sharing pattern, 30% for the owner of the field and 70%
for investors with a contract period of 30 years and can then be
extended for the next 20 years and so on. However, all financing that
starts from the making of licensing fees, certification, infrastructure,
animal housing, animal procurement, planting of trees is the
responsibility of investors, so that with a revenue sharing pattern it is
expected to save on budget costs and avoid the status of land
ownership for foreign citizens. (Apabila anda berminat, kami akan
mempersiapkan ladang tersebut sebagai obyek kawasan wisata dengan pola
bagi hasil, 30 % untuk pemilik ladang dan 70 % untuk investor dengan masa
kontrak selama 30 tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang untuk masa 20
tahun berikutnya dan seterusnya. Namun segala pembiayaan yang dimulai
sejak pembuatan biaya perijinan, sertifikasi, infrastruktur, rumah hewan,
pengadaan hewan, penanaman pepohonan adalah menjadi tanggungan
investor, sehingga dengan pola bagi hasil demikian diharapkan bisa
menghemat anggaran biaya dan menghindari status kepemilikan tanah bagi
warga negara asing).

If you are interested in investing in the field of tourism in Bandung, we


really hope that you can make a letter of interest (LoI) and an MoU so
that we can prepare to obtain the legality of land ownership from the
competent authority. Thank you for your attention and good
cooperation. (Jika anda berminat untuk berinvesatasi di bidang obyek wisata
di Bandung kami sangat berharap anda dapat membuat surat minat (LoI) dan
MoU agar kami dapat mempersiapkan untuk memperoleh legalitas
kepemilikan tanah dari instansi yang berwenang. Demikian, terima kasih atas
perhatian dan kerjasama yang baik).

Bandung, 2 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai