Modul Teori Akuntansi Pert.4 - Nurmiati (191011201945)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

MODUL TEORI AKUNTANSI

“ Struktur Dalam Teori Akuntansi”


Modul ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teori Akuntansi
Dosen Pengampu : Jaenal Abidin ,S.Pd., M.Akt

Disusun oleh :
Nurmiati (191011201945)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum .wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Sejarah Perkembangan Akuntansi” tepat
pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
Saya menyadari bahwa modul ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan modul ini di
kemudian hari. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Tangerang , 21 September 2021

Nurmiati

i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Sifat Stuktur Teori Akuntansi......................................................................................2
B. Tujuan Laporan Keuangan..........................................................................................3
C. Sifat Postulat Akuntansi..............................................................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................................18


A. Kesimpulan................................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung
pada pemahamanteknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik
diturunkan. Pengembangan struktur teori akuntansi untuk memberikan justifikasi yang
lebih baik  pada aturan-aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian
yang dilakukan oleh Paton tentang pondasi dasar akuntansi.

B.       RUMUSAN MASALAH
a.    Bagaimana sifat struktur teori akuntansi ?
b.    Apakah tujuan laporan akuntansi ?
c.    Seperti apa sifat postulat akuntansi itu ?
d.   Apa postulat-postulat akuntansi ?
e.    Apakah konsep-konsep teoritis akuntansi ?
f.     Seperti apakah prinsip-prinsip dasar akuntansi ?
g.    Apa saja standar (teknik) dari akuntansi ?

C.      TUJUAN PENULISAN
a.    Untuk mengetahui materi tentang struktur teori akuntansi
b.    untuk memenuhi tugas dari Dosen yang bersangkutan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.      SIFAT STRUKTUR TEORI AKUNTANSI


Pendekatan dan metodologi apa pun yang digunakan dalam penyusunan teori
akuntansi (deduktif atau induktif, normatif atau deskriptif), kerangka acuan yang
dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur
pengembangan teknik akuntansi.
Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen-elemen berikut ini :
1.    Pernyataan tujuan laporan keuangan.
2.    Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
3.    Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis.
4.    Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Empat elemen teori akuntansi yang ada, yaitu:
1.    Postulat akuntansi
2.    Konsep-konsep teoritis akuntansi
3.    Prinsip-prinsip akuntansi
4.    Standar (teknik) akuntansi

B.       TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Berikut adalah rumusan tujuan laporan keuangan yang telah dijabarkan oleh
AAA, APB, dan FASB :
1.    ASOBAT
American Accounting Association (AAA) adalah sebuah organisasi akuntan
pendidik yang bergungsi memfasilitasi dalam pendidikan akuntansi dan memperlajari
serta mengomentari masalah-masalah yang terkait dengan standar akuntansi.
Pada tahun 1966, AAA menerbitkan AStatement of Basic Accounting Theory
(ASOBAT) yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu :

2
a.    Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan menentukan
sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
b.    Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan factor produksi lainnya
secara efektif.
c.     Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (Aktiva).
d.    Memfasilitasi fungsi dan pengendalian social.
2.    APB Statement No. 4
Accounting Principles Board (APB) dibentuk oleh AICPA pada tahun 1959.
Tujuan utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip
akuntansi, menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah
perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam praktek
akuntansi saat itu.
Pada tahun 1970, APB menerbitkan Statement No. 4 yang berjudul “Basic
Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statement Of Business
Enterprises”. Laporan ini berisi tentang tujuan khusus dan tujuan umum laporan
keuangan.
a. Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
b.    Tujuan Umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah :
c.  Memberikan informasi yang terpecaya tentang sumber daya ekonomi (Aktiva) dan
kewajiban perusahaan, dengan maksud :
d.   Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
e.    Untuk menunjukkan posisi keuangan da investasi perusahaan.
f.     Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
g.    Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
h.    Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal
dari kegiatan usaha dalam mencari laba, dengan maksud :
i.      Memberikan gambaran tentang jumlah deviden yang diharapkan pemegang saham.
j.  Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada supplier,
kreditur, pegawai, pemerintah dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk
kepentingan ekspansi perusahaan.
k.   Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi
perencanaan dan pengendalian.
l.      Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang.
m.   Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilakan laba.
n.     Memnerikan informasi lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban. 
o.    Mengungkapkan informasi yang relavan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

3
3.    Trueblood Committee Report
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan,
Presiden AICPA saat itu (Marsall S. Amstrong) pada tahun 1971 membentuk tim
perumus tujuan laporan keuangan, yang dikenal dengan nama Trueblood Committee. Tim
ini pada tahun 1973 berhasil merumuskan tujuan laporan keuangan, yang dimuat dalam
sebuah laporan yang berjudul ”Objectives of Financial Statement”.

Dalam laporan ini dirumuskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah :


a.  Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi
pengambilan keputusan ekonomi.
b.    Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya yang
terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan laporan
keuangan sebagai sumber informasinya mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.
c.   Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk pemakai untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan jumlah,
waktu, dan ketidakpastian lainnya.
d.   Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
e.    Memberikan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemen dalam
memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif dan mencapai tujuan utama
perusahaan.
f.     Memberikan informasi yang factual dan dapat diinterprestasikan mengenai transaksi dan
peristiwa lainnya, yang diharapkan dapat berguna untuk memprediksi, membandingkan,
dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
g.    Memberikan laporan tentang posisi keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
h. Memberikan laporan tentang laba periode (berkala), yang diharapkan dapat berguna untuk
prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba.
i.     Memberikan laporan tentang aktivitas keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
j.      Memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan.

4
k.  Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi yang bukan pencari
laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi aktivitas
pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
l.      Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan social (masyarakat
sekitar).

4.    SFAC No. 1 dan No. 4


FASB merupakan organisasi sector swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB.
Pada tahun 1976, FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang
menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan masalah kontroversi
pelaporan keuangan. Fungsi utama FASB adalah menpelajari masalah akuntansi terkini
dan menetapkan standar akuntansi. FASB juga menerbitkan Statement of Accounting
Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual dimana memungkinkan
untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus.
Pada tahun 1978, FASB menerbitkan SFAC No. 1 yang berjudul “Objectives of
Financial Reporting by Business Enterprises”. Laporan ini memuat tentang rumusan
tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba (profit Organization), yaitu :
a.    Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya dalam
membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit dan lainnya.
b.   Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditur serta
pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari
deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham, dan
pinjaman yang jatuh tempo.
c.    Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan, klaim atas aktiva, dan
pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aktiva dan kewajiban.
d.   Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu periode.
e.  Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendaparkan dan membelanjakan
kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi
modal termasuk deviden dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan tentang factor-
faktor yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
f.  Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan
sumber daya (aktiva) yang telah dipercayakan kepadanya.
g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan
keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

5
Pada tahun 1980, FASB No. 4 yang berjudul “Objectives of Financial
Reporting by Non-Business Organization” . Laporan ini memuat tentang rumusan
tujuan keuangan untuk organisasi yang bukan pencari laba (non-profit organization),
yaitu :
1.   Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi seumber daya (aktiva)
perusahaan.
2.    Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada public.
3.    Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan pembiayaan dan investasi.
4.    Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva), kewajiban, dan kekayaan
perusahaan, serta perubahannya.
5.    Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
6. Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
7.    Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen.

C.      SIFAT POSTULAT AKUNTANSI


Dalam teori akuntansi kita sering dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak
mirip, tetapi mempunyai arti yang berbeda seperti istilah : aksioma, postulat, konsep,
convention, generalization, praktik, prosedur, prinsip, standar, norma, dll. Kebingungan
seperti itu dapat dihindari dengan mempertimbangkan penyusunan struktur teori
akuntansi secara deduktif, proses interaktif di mana tujuan akuntansi menyediakan dasar
untuk postulat dan konsep teoritis dari mana teknik-teknik diturunkan.
1.   Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri
atau disebut juga aksioma yang sudah diterima kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hokum di
suatu tempat dimana akuntansi  itu beroperasi.
2.  Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau
aksioma, juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan, yang menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam ekonomi
bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan.
3.  Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan
konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
4.  Teknik (standar) akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akun-
akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh
entitas akuntansi.

6
D.      POSTULAT – POSTULAT AKUNTANSI
1.    Postulat Entitas (Entity)
Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga atau
perusahaan) yang terpisah dan dibedakan dari pemilik. Menurut konsep ini kita bisa
menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap
perusahaan dianggap sebagai uni akuntansi yang terpisah dari pemiliknya.
Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi objek dan perhatian dari akuntansi
yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan adalah kejadian yang dialami oleh lembaga
atau perusahaan dan bukan merupakan gabungan dengan pribadi pemiliknya. Konsep ini
disebut dengan firm oriented.
Dari sisi lain konsep entity ini dilihat dari kepentingan ekonomi dari beberapa
konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan administrasi lembaga tadi.
Pengertian ini disebut dengan user oriented.
Dalam konsep ini  yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan  adalah
para pemakainya. Informasi apa yang diinginkan pemakai itulah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan . Untuk mengetahui apa yang diinginkan para pemakai laporan, perlu
diketahui :
  Kepentingan para pemakai laporan
  Sifat-sifat dari para pemakai laporan
Contoh yang paling jelas di sini adalah Akuntansi Sosial, Akuntansi Lingkungan,
Akuntansi SDM, dll. Dalam bidang ini yang menjadi dasar bertolak adalah apa yang
diinginkan oleh para pemakai laporan keuangan dan bukan tentang apa maunya teori
akuntansi.

2.    Postulat Kelangsungan Usaha (going concern)


Postulat kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas
akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan aktivitas
yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk
dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas
akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu.
Postulat ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara historical
cost dan book value bukan current value atau liquidation value. Dalam asumsi ini seolah
dinyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan keuangan didasarkan
pada asumsi  bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi atau dijual sehingga nilai dari
asset atau utang dari perusahaan yang akan dibubarkan. Tentu pada kenyatannya, nilai
aset pada perusahaan yang sudah berhenti dan mennunggu akan dibubarkan umumnya
berbeda  atau jauh lebih rendah dari perusahaan yang masih terus beroperasi dan lancar.
Postulat ini juga membenarkan metode alokasi akuntansi seperti pembebanan
7
penyusutan, penyisihan, konsep konservatisme maupun amortisasi selama masa
penggunaannya tau selama perusahaan berjalan.
Postulat going concern ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong agar
manajer bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investor pun dengan
pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya dalam perusahaan
dalam jangka waktu yang lama atau terus  menerus agar ia  mendapatkan value added
dari kinerja perusahaan.

3.    Postulat unit pengukur (Unit Of Measure)


Postulat ini, yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap
transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat ukur
yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini menimbulkan 2
keterbatasan yaitu :
     Akuntansi terbatas pada pemberian informasi dalam satuan moneter tanpa mencatat
informasi non moneter lainnya yang relevan. Sehingga akuntansi dianggap hanya
menginformasikan sebatas : kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-angka
dan berorientasi pada masa lalu.
Informasi non akuntansi dianggap kualitatif, informal, penjelasan, tidak dapat diaudit dan
berorientasi pada masa depan. Namun para ahli pada saat ini teus berupaya agar
informasi yang diberikan oeh akuntansi keuangan dapat memasukkan aspek kualitatif
melalui berbagai instrumen laporan.
  Unit moneter itu sendiri sifatnya berfluktuasi tergantung pada kemampuan daya beli. Pada
kenyataannya, daya beli itu tidak stabil karena termakan oleh inflasi sehingga informasi
keuangan yang disajikannya akan kehilangan relevansi.

4.    Postulat Periode Akuntansi


Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap
ada untuk periode waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi
tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka
pendek. Sebagai tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan pemakai,
postulat periode akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan
perubahan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.
Panjangnya periode waktu dapat bervariasi tetapi hukum pajak penghasilan yang
mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan dan praktik bisnis tradisional,
menggunakan periode normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan
menggunakan periode akuntansi yang terkait dengan tahun kalender, beberapa
perusahaan menggunakan tahun fiskal atau tahun bisnis alami". Bila siklus bisnis tidak

8
berhubungan dengan tahun kalender akan lebih bermanfaat untuk mengakhiri periode
akuntansi ketika aktivitas bisnis telah mencapai titik terendah.

Karena kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, relevan dan sering,
kebanyaka perusahaan juga menerbitkan laporan interim yang menyediakan informasi
keuangan triwulanan atau bulanan. Studi empiris tentang reaksi pasar modal atas
penerbitan laporan interim dan dampaknya terhadap keputusan investasi pemakai
mengindikasikan kegunaan laporan interim. Untuk menjamin kredibilitas laporan interim,
Accounting Principles Board menerbitkan APB Opinion No.28, yang mensyaratkan
laporan interim seharusnya didasarkan pada prinsip akuntansi dan praktik yang sama
dengan yang digunakan dalam pembuatan laporan tahunan.

1. Konsep Teoretis Akuntansi

Konsep teroretis akuntansi ini sebenarnyamenyangkut kepemilikan atau


control terhadap entity akuntansi yang akan dilaporkan sehingga sifat dan jenis
infromasi yang dibuat diarahkan untuk kegunaan atau pemakaian pihak yang
mengontrol perusahaan/ lembaga. Beberapa penulis memberikan beberapa
kemungkinan teori yang dipaki, yaitu sebagai berikut.

a. The Proprietory Theory


Menurut konsep ini entity itu dianggap sebagai agen, perwakilan, wakalah
atau penguasaan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu, proprietor
(pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan dilayani oleh infromasi akuntansi,
yang digambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan. Tujuan utama dari teori ini adalah menentukan dan menganalisis net
worth kekayaan bersih perusahaan yang merupakan hak si pemilik. Dalam teori
ini kesamaan akuntansinya adalah:
Asset- Liabilities = Proprietor’s Equty

Kesamaan ini dibaca: Pemilik memiliki aset dan sekaligus juga


9
mempunyai kewajiban, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan
dikurangi dengan kewajiban perusahaan. Oleh karena itu, teori ini berorientasi
pada Neraca atau Balance Sheet Oriented. Aset dinilai dan neraca disajikan untuk
mengetahui dan mengukur perubahan hak dan kekayaan pemilik, penghasilan dan
biaya dianggapnya sebagai kenaikan dan penurunan harta kekayaan pemilik bukan
dianggap berasal dari investor atau pengambilan pemilik sehingga biaya dan
deviden adalah pengambilan modal.

10
Beberapa istilah akuntansi yang dipengaruhi oleh teori ini adalah seperti
penyajian deviden per share,earning per share, equity method dalam pencatatan
perkiraan investasi pada perusahaan lain, dan lain-lain. Sprague dan Hatfield
merupakan pendukung teori ini.

b. The Entity Theory


Menurut teori ini, entity itu dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha
itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus
dilayani, bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki
kekayaan dan kewajiban perusahaan yang baik kepada kreditor maupun kepada
pemilik. Kesamaan akuntansi menurut teori ini adalah:

Asset = Equities
Asset = Liabilities + Stockholder’s Equity

Aset adalah hak perusahaan, equity (pemilik fiktif) merupakan sumber aset
yang bisa berasal dari kreditor atas pemilik yang merupakan kewajiban entity.
Kreditor dan pemilik sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang merupakan
tempat dimana entity memiliki kewajiban. Walaupun mereka berbeda dalam hal
perlakuan atas income, risiko, pengawasan, dan likuidasi. Laba adalah milik entity
sebelum dibagikan kepada pemilik.
Teori entity ini berorientasi pada income atau income oriented atau income
statement oriented. Pertanggungjawaban pada pemilik dilakukan dengan cara
mengukur presatasi kegiatan dan prestasi keuangan yang ditunjukkan entity atau
perusahaan. Dengan demikian, income adalah merupakan kenaikan equity pemilik
atau kenaikan kewajiban entity kepada pemilik. Setelah dikurangi hak kreditor
kenaikan equity pemilik terjadi setelah deviden dikeluarkan dan laba ditahan tetap
dianggap sebagai hak pemilik entity sampai suatu saat dibagikan. Dalam teori ini
pajak dan bunga pinjaman dianggap sebagai bagian laba untuk pemerintah dan
kreditor. Oleh karena itu, bukan biaya.

11
Beberapa pengaruh teori ini pada metode pencatatan dan penyajian
akuntansi adalah:
1) Penggunaan LIFO dalam menilai persediaan pada masa inflasi, Metode ini
lebih baik dalam penetuan pendapatan daripada FIFO, pada masa inflasi;
2) Penyajian laporan keuangan konsolidasi;
3) Definisi tentang revenue dan expense yang lazim sesuai dengan konsep
ini.

Kalau teori entity menekankan pada penentuan income pada pemilik, teori
Proprietory menekankan pada penilaian aset, maka kedua teori ini mengarah pada
Current Value Accounting bukan Historical Cost Accounting. Paton dan Littleton
merupakan penganut teori ini.

c. The fund Theory


Menurut teori yang di temukan W.Y.Vatter (1959), ini menjadi perhatian
bukan pemilik dan bukan perusahaan, tetapi sekelompok aset yang ada dan
kewajiban yang harus ditunaikan yang disebut fund yang masing-masing pos
memiliki aturan dalam penggunaannya. Dengan demikian, teori fund
menganggap bahwa unit usaha merupakan sumber ekonomi (funds) dan
kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan-pembatasan terhadap penguna
aset atau fund tersebut.
Dengan demikian kesamaan akuntansinya adalah:

Aset = pembatasan aset

Dalam persamaan ini unit akuntansi didefinisikan dalam istilah aset.


Dan pengguna aset ini adalah terbatas. Kewajiban merupakan sesuatu pembatasan
ekonomi secara hukum terhadap pengguna aset. Teori Fund ini memusatkan
perhatian pada harta atau asset centered dalam arti kata menjadi fokus
perhatiannya adalah penggunaan aset yang dibatasi. Teori ini berorientasi pada
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Laporan ini menggambarkan sumber dari

12
mana dana perusahaan dan kemana dana pengguna perusahaan. Umumnya teori
ini berlaku untuk organisasi pemerintahan atau nonprofit (nirlaba).
Karena dalam organisasi seperti ini fokusnya adalah penggunaan aset yang
harus dikontrol sesuai penggunaannya yang ditetapkan oleh parlemen (organisasi
pemerintahan) atau donatur (untuk nirlaba seperti yayasan). Teori ini umumnya di
praktikkan dalam melaporkan keuangan lembaga pemerintahan dan lembaga
nonprofit seperti rumah sakit, universitas, pemerintah pusat, pemerintah kota,
kabupaten, provinsi dan lain-lain. Namun, bukan berarti tidak berguna bagi
perusahaan yang mencari laba seperti untuk Akuntansi Cabang, Sinkin Fund, dan
lain-lain.
d. The EnterpriseTheory
Sejalan dengan kemajuan sosial dan meningkatnya pertanggung jawaban
publik oleh perusahaan, maka konsep teoritis akuntansi juga berubah. Hal ini
terbukti dengan munculnya enterprise theory ini. Sekarang ini perusahaan besar
biasanya harus memperhatikan berbagai kepentingan khususnya kepentingan
masyarakat secara umum. Stakeholders dalam konsep teori ini menjadi pusat
perhatian adalah keseluruhan pihak atau kontestan yang terlibat atau yang
memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan
atau entity. Misalnya pemilik, manajemen, masyarakat, pemerintah, kreditor,
fiskus, regulator, pegawai, langganan, dan pihak yang berkepentingan lainnya.
Dalam teori ini pihak-pihak harus diperhatikan dalam penyajian informasi
keuangannya. Menurut teori ini akuntansi jangan hanya mementingkan informasi
bagi pemilik entity, tetapi juga pihak lainnya yang juga memberikan konstribusi
langsung dan tidak langsung kepada eksistensi dan keberhasilan suatu perusahaan
atau lembaga. Munculnya employee reporting, human resources accounting,
value added reporting, environmental accounting, socio-economic accounting
merupakan fenomena yang sejalan dengan teori enterprise ini.
e. Residual Equity Theory
Sebenarnya ini merupakan bagian dari entity theory atau bisa juga disebut
sebagai gabungan antara entity dan proprietory theory. Menurut Andrew Paton
(1959) yang menjadi sorotan itu adalah residual equity bukan semua pemilik,

13
residual equity itu hanya pemegang saham biasa atau common stockholders.
Residual equity dari pemegang saham umum (common stock) tergambar dari
perusahaan penilai aset, laba, laba ditahan dan perubahan dari pemilik lainnya. Di
luar common stockholders ini dianggap pihak luar yang diperlakukan sebagai
kreditor sehingga rumus kepemilikannya adalah:

Asset – Liabilities – Prefered Equities = Residual Equities

Liabilities dan Prefered Equities stockholders dianggap sebagai specific equities


yang merupakan outsider. Teori dalam situasi khusus misalnya dalam hal
terjadinya likuidasi, residual equities adalah kreditor dan pemegang saham
preferen karena secara hokum mereka yang diutamakan pembayarannya dalam hal
terjadi likuidasi. Kemungkinan jika dana tidak cukup pemegang saham biasa akan
hilang. Dengan memfokuskan perhatian pada residual equity maka penyajian
informasi untuk mengambil keputusan akan lebih mudah dan terfokus untuk
kepentingan pihak ini.
f. Commander Theory
Menurut Lois Goldberg (1965), bukan teori entinity atau proprietory yang
perlu dijadikan sebagai pusat perhatian atau sebagai pemilik perusahaan atau
lembaga, tetapi melihat commander-nya atau mereka yang memiliki kekuasaan
atau wewenang untuk melakukan kontrol ekonomi atau resorsis yang efektif
terhadap suatu lembaga. Penekanan informasi menurut teori ini adalah
pertanggungjawaban atau stewardship. Bagaimana mereka yang dipercayai
mengelola kekayaan yang dimanakah kepadanya.
g. The Investor Theory
Dalam teori yang di kemukakan George Staubus (1961) ini pusat perhatian
kita adalah investor, yaitu mereka yang tergolong pemilik specific equities
(kreditor) dan residual equities (pemegang saham). Sehingga kesamaan
akuntansinya adalah:

Asset = Specific Equities + Residual Equities

14
Specific Equities ini dianggap sama dengan kreditor dan pemegang saham
preferred stock sedangkan sisanya adalah pemegang saham biasa. Teori Investor
ini hamper sama dengan residual equities theory hanya saja perbedaannya kalau
investor theory ini fokusnya adalah para investor. Biasanya kebutuhan investor
adalah untuk peramalan tentang kesanggupan perusahaan untuk mendapatnkan
kas di masa yang akan dating. Menurut Staubus, kas yang akan diterima investor
di masa yang akan datang tergantung pada:
1) Kemampuan perusahaan untuk melakukan pengeluaran kas
2) Keinginan manajemen untuk membayar investor
3) Prioritas pembayaran terhadap klaim investor

Sehingga dalam teori ini peranan laporan arus kas sangat penting untuk
memenuhi kepentingan informasi investor dalam proses pengambilan keputusan.

h. Amanah (Accountibility) atau Ibadah Theory


Teori ini beranggapan bahwa Akuntansi atau laporan keuangan harus bisa
memenuhi kebutuhan dalam menjelaskan kepada semua pihak bahwa entitas telah
memenuhi atau sejauhmana memenuhi tanggung jawabnya kepada Tuhan dan
kepada pihak yang diperintahkan Tuhan sesuai tujuan dan maksud yang
ditetapkan syariat. Di sini laporan keuangan diharapkan dapat menjelaskan
informasi tentang pertanggungjawaban manusia sebagai makhluk yang mendapat
amanah dalam mengerti entitas baik kepada manusia (horizontal) maupun kepada
Allah (vertikal). Teori ini masih dalam tahap perkembangan seiring dengan
munculnya entitas yang dikelola secara syariah. Teori ini yang dipakai Akuntansi
Syariah. Sebenarnya hampir sama dengan enterprice theory, tetapi harus disebut
Islamic Enterprice Theory.

2. Prinsip Dasar Akuntansi


Banyak pihak baik komite maupun perseorangan yang memberikan prinsip
dasar akuntansi tersebut. Antara satu dengan yang lain kadang memiliki

15
perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan beberapa pendapat
tersebut.
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar
yaitu:
a. Dasar Akural
Artinya bahwa dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi
didasarkan pada kejadian atau peristiwa bukan didasarkan pada transaksi
kas.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa enity yang
dimaksud akan terus melanjutkan usahanya, dalam asumsi dasarnya tidak
ada maksud untuk melakukan likuidasi.

APB statement No. 4 memberikan sembilan prinsip dasar akuntansi


sebagai berikut.
1) The Cost Principle
Menurut pendapat ini cost principle atau disebut juga acquisition cost atau
historical cost adalah dasar penilaian yang tepat untuk mencatatperolehan
barang, jasa, biaya, harga pokok, dan ekuitas. Dengan perkataan lain,
setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukaran pada tanggal
perolehan.
APB Statement No. 4 mendefinisikan Cost sebagai berikut.

Cost adalah suatu jumlah tertentuyang diukur dalam bentuk uang dari kas
yang dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan, modal saham yang
dikeluarkan, jasa yang diberikan, atau utang dibebankan sebagai imbalan
dari barang dan jasa yang diterima atau akan diterima.

Cost dapat dibagi: expired dan unexpired. Unexpired cost atau asset adalah
semua yang dibebankan kepada produksi dari penghasil yang akan datang.

16
Expired cost adalah pengurangan dari penghasilan sekarang atau dibebankan
ke laba tahun ini.

Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat nilai
uang/kemampuan daya beli yang tidak stabil sehingga bias terjadi
kemungkinan kesalahan pembaca dalam membaca laporan keuangan yang
disajikan secara cost principle karena harga buku biasanya lebih kecil dari
harga pasar

2) The Revenue Principle


Prinsip ini menjelaskan sifat dan komponen, pengukuran dan pengakuan revenue sebagai
salah satu elemen penyusun laporan laba rugi.

17
BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada pondasi teori akuntansi.
Pondasi ini dibentuk dari elemen-elemen hirarki yang berfungsi sebagai kerangka acuan atau
struktur teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori
akuntansi, rerangka acuan atau struktur teori yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian
elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi.
Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut :
1.    Pernyataan tujuan laporan keuangan
2.    Pernyataan postulat dan konsep teroritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan
     dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari pernyataan tujuan
            3.    Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
                 teroritis.
             4.  Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip
akuntansi

B.       KRITIK DAN SARAN


Dalam penyusunan modul ini, saya sudah berusaha memaparkan dan menjelaskan
materi dengan semaksimal mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan
dalam penyusunannya, baik dari segi materi, maupun penyusunannya. Oleh karena itu, saya
mengharapakan sumbangsih pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya, dan
harapan bagi saya, semoga modul ini dapat memberi manfaat mengenai Struktur Teori
Akuntansi.
Jadi, sebagai saran kami dalam mempelajari Akuntansi harus dengan cara yang teliti
dan baik karena apabila terjadi kesalahan pada pencatatan dapat merugikan perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://indahsariakt.blogspot.com/2016/12/makalah-struktur-teori-akuntansi-teori.html

  Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Teori Akuntansi. Buku I Edisi 5. Salemba Empat: Jakarta.


  Hery. 2009. Teori Akuntansi. Kencana: Jakarta.
  http://wastinmendrofa.blogspot.com/2011/05/elemen-dan-strktur-akuntansi.html
  https://dindaituchdindahoet.wordpress.com
  Wiranyenyen.blogspot.com

19

Anda mungkin juga menyukai