Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

HUBUNGAN Body Mass Index (BMI) DENGAN KEJADIAN


DYSMENORRHEA PRIMER PADA SISWA SMK AK ABDURRAB
PEKANBARU TAHUN 2017

Yogi Hermawan

Latar Belakang : Prevalensi dysmenorrhea di dunia masih tinggi yaitu sekitar 50%
mengalami dysmenorrhea primer, sedangkan Prevalensi dysmenorrhea di Indonesia
masih tinggi yaitu sekitar 64,25%. Para peneliti sebelumnya telah melakukan
penelitian antara hubungan BMI (Body Mass Index) terhadap dysmenorrhea primer.
Beberapa peneliti menyatakan ada hubungan antara BMI dengan dysmenorrhea dan
peneliti lain menyatakan tidak ada hubungan. Kondisi pada SMA AK sedikit berbeda
dengan SMA pada umumnya dikarenakan waktu belajar yang lebih lama dan juga
ditambah praktikum yang sering terpapar dengan bahan-bahan kimia.
Tujuan : Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan status BMI tidak normal
yaitu underweight, overweight, dan obesitas dengan kejadian dysmenorrhea primer
pada siswa SMA AK.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan
126 siswi sebagai responden penelitian dan menggunakan random sampling. Untuk
mengetahui status BMI (Body Mass Index) pada siswi maka diukur tinggi badan dan
berat badan, sedangkan untuk mengetahui dysmenorrhea pada siswa maka diberikan
kuesioner. Pada penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan mencari hubungan
BMI dengan kejadian dysmenorrhea dan menghitung ratio prevalence untuk
mengetahui seberapa besar BMI dapat menyebabkan dysmenorrhea primer.
Hasil Penelitian : Pada penelitian ini terdapat hubungan antara BMI tidak normal
dengan kejadian dysmenorrhea primer dengan p value 0,015 dan PR: 1,58 sehingga
dapat diartikan bahwa siswa dengan BMI tidak normal 1,58 kali lebih tinggi
mengalami dysmenorrhea primer dibandingkan dengan BMI normal.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara BMI yang tidak normal
dengan kejadian dysmenorrhea primer pada siswa SMK AK Abdurrab Pekanbaru
Riau.

Keyword : Body Mass Index (BMI), dysmenorrhea primer, obesitas, overweight,


underweight.

xii
ABSTRACT

RELATION Body Mass Index (BMI) WITH DYSMENORRHEA PRIMARY


EVENTS AT STUDENTS SMK AK ABDURRAB PEKANBARU IN 2017

Yogi Hermawan

Background: The prevalence of dysmenorrhea in the world is still high at around


50% experiencing primary dysmenorrhea, the prevalence of dysmenorrhea in
Indonesia 64.25%. Researchers have previously conducted a study between BMI
(Body Mass Index) relationship to primary dysmenorrhea. Some researchers claim
there was a relationship between BMI with dysmenorrhea and other researchers
stated no relationship. SMA AK Pekanbaru a little different from general SMA
because have long time study and has some chemical practice.
Objective: In this study to determine the relationship of abnormal BMI status that is
underweight, overweight, and obesity with the incidence of primary dysmenorrhea in
SMA AK Abdurrab Pekanbaru.
Methods: This research is a cross sectional study using 126 students as research
respondents and using random sampling. To know the status of BMI (Body Mass
Index) on the student then measured height and body weight, while to know
dysmenorrhea at student then given questionnaire. In this study used chi-square test
by looking for BMI relationship with dysmenorrhea incidence and calculate ratio
prevalence to find how much BMI can cause primary
Results: there was a relation between abnormal BMI and primary dysmenorrhea
with p value 0,015 and prevalence rate (PR) : 1,58 that mean women with an
abnormal BMI 1,58 times are at higher to get primary dysmenorrhea than women
who have normal BMI (normoweight).
Conclusion: There was a significant correlation between abnormal BMI and the
incidence of primary dysmenorrhea in students of SMA AK Abdurrab Pekanbaru
Riau.

xiii
Keyword : Body Mass Index (BMI), dysmenorrhea primer, obesitas, overweight,
underweight.

xii

Anda mungkin juga menyukai