Anda di halaman 1dari 6

Tips: Dua Belas Prinsip Dasar Desain Produk

Produk digital yang baik tidak lahir begitu saja. Ada tahapan yang harus dilalui
dalam melakukan desain produk. Co-founder Gibbon Wouter de Bres
dalam laman blog miliknya menceritakan prinsip dasar desain produk yang
ia dan timnya gunakan. Prinsip yang mungkin juga bisa Anda pakai untuk
mendesain produk Anda. Di bawah ini dua belas prinsip desain produk dari
Wouter.

Tentukan masalah

Desai digital selalu dibuat untuk memecahkan sebuah masalah. Memahami


masalah secara menyeluruh sangat penting untuk merancang solusi yang
baik. Ketika membahas produk dan desain secara internal usahakan selalu
mendefinisikan masalah terlebih dahulu sebelum mengusulkan sebuah solusi.
Pastikan Anda benar-benar melakukan penelitian terkait masalah sebelum
Anda memutuskan untuk membuat solusi.

Hasilkan nilai lebih dari sebuah kesederhanaan

Kesederhanaan adalah kunci untuk sebuah pengalaman pengguna yang luar


biasa. Buatlah fitur lebih sedikit dan membuat mereka bekerja dengan baik.
Tampilkan beberapa elemen lebih sedikit dengan menggunakan tampilan
yang sederhana untuk mengurangi beban kognitif. Berani mengatakan tidak
untuk mencegah memudarnya fungsi utama.

Performa desain

Desain yang baik adalah mampu membantu perusahaan untuk mencapai


tujuan bisnisnya. Sebuah desain dikatakan berhasil ketika konversi dan
keterlibatan semakin terukur baik. Pengetahuan kinerja produk adalah kunci,
mereka harus mudah diakses untuk semua orang di perusahaan untuk
membuat semua orang memahami masalah mana yang layak untuk
dipecahkan.

Upayakan untuk selalu konsisten

Konsisten di sini terkait dengan tata letak, elemen desain, typografi dan


interaksi untuk mengurangi beban kognitif bagi pengguna. Kekonsistenan
Anda bisa memberikan dampak pada kekonsistenan pengalaman pengguna.
Jadi itu mengapa konsisten sangat diperlukan.

Fokus pada pengguna, pada satu tindakan utama


pada suatu waktu

Anda harus membuat produk Anda benar-benar mudah digunakan pengguna


sesuai dengan kebutuhan utama mereka. Anda harus membantu melindungi
fungsi utama produk Anda dengan tidak membuat pengguna terbebani
dengan elemen-elemen “pengganggu”. Ingat bahwa antarmuka pengguna
diproses oleh otak pengguna, semakin banyak elemen itu artinya semakin
tinggi beban kognitif pengguna untuk memproses antarmuka tersebut.

Meminimalkan proses input yang dilakukan pengguna

Proses memasukan data atau input membutuhkan banyak waktu. Selalu


berusaha untuk mengurangi proses ini dalam produk Anda. Karena mereka
semua pasti menginginkan kesederhanaan dan kemudahan. Semua demi
pengalaman pengguna yang lebih baik.

Gunakan bahasa yang pas untuk pengguna Anda

Pemilihan bahasa dari pengguna bisa membantu untuk memperjelas dan


memudahkan pengguna, termasuk dengan pemilihan kata. Mendeskripsikan
sesuatu bisa lebih mudah dimengerti jika kita menggunakan bahasa sehari-
hari dari pengguna.

Membuat keputusan bagi pengguna

Ini lebih ke konsep rekomendasi. Jangan terlalu takut untuk membuat


keputusan bagi pengguna Anda. Ingat semakin sederhana langkah yang
diambil pengguna itu berarti sebuah kemudahan yang diberikan. Terlalu
banyak memberikan pilihan bagi pengguna itu hal yang tidak baik. Bantu
mereka dengan memilihkannya.

Desain hirarki visual yang kuat

Ada banyak cara untuk membuat hirarki visual dalam desain, posisi, ukuran,
warna, dan ruang. Tentukan hirarki visual yang ketat dalam setiap desain.
Jangan biarkan elemen, aksi, atau fitur untuk bersaing mendapatkan
perhatian dari pengguna, Anda harus tentukan.

Tata letak elemen

Cara termudah untuk mencapai keseimbangan visual adalah dengan


menyelaraskan elemen dan desain struktur dengan grid yang jelas. Ini akan
lebih mudah bagi pengguna untuk memproses antarmuka.

Jangan kejar efek “WOW”

Desain produk yang berhasil adalah yang mampu memecahkan masalah atau
memenuhi kebutuhan pengguna. Usahakan tidak untuk mengejar efek
“WOW”. Desain produk yang efektif dan menyenangkan adalah desain yang
menimbulkan reaksi semacam “Tentu saja, ini sangat jelas”.

Desain untuk selalu berubah


Tidak ada desain produk yang selesai, akan selalu ada perkembangan. Baik
itu dari pembaruan atau peningkatan maupun masukan dari pengguna. Fitur
secara dinamis akan selalu berkembang seiring dengan iterasi evaluasi
kinerja. Jadi persiapkan untuk selalu berubah.

TERTARIK UNTUK MENJADI DESAINER


PRODUK?

Pernahkah anda membayangkan bagaimana sebuah pesawat yang begitu besar dapat terbang di udara?
Bagaimana sebuah roket dapat terbang tinggi hingga menembus atmosfer bumi menuju luar angkasa?
Bagaimana sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dapat berdiri kukuh walaupun diterpa angin
yang begitu kencang? Bagaimana benda-benda yang ada di sekitar kita seperti komputer, televisi, handphone,
mobil, dan speaker, dapat kita gunakan dengan mudah? Engineering adalah jawaban dari semua teka-teki
tersebut. Lalu apakah itu engineering? Engineering adalah penerapan ilmu pengetahuan alam yang
diaplikasikan ke dalam kehidupan kita untuk mempermudah kita dalam melakukan
kegiatan. Engineering mampu mengatasi permasalahan yang ada di sekitar kehidupan kita sehari-
hari. Engineering juga mempunyai kontribusi yang besar untuk kemajuan pembangunan suatu negara [1].
Demikian pula kontribusi besar engineering yang dibutuhkan dalam dunia desain produk, sehingga saat ini
muncul adanya Product Design Engineering dimana ia menjadi salah satu ilmu yang mempelajari tentang
sebuah desain produk yang mengedepankan fungsi secara engineering dan sekaligus juga mempelajari aspek
keindahannya secara sinergi.
Profesi desainer produk yang berbasis pada bidang keilmuan teknik atau  Engineering di Indonesia pada saat
ini merupakan suatu profesi yang belum umum, namun hal itu bukan berarti bahwa prospek kerja sebagai
desainer produk sangat kecil. Seorang desainer produk dapat menjadi seorang konsultan desain, perancang
mainan, atau bahkan menjadi seorang entrepreneur. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus mengetahui
definisi dasar mengenai desain produk.
Desain produk atau product design sendiri terdiri dari dua kata yakni “desain” yang berarti seni terapan atau
suatu hasil dari tindakan kreatif dan “produk” yang berarti suatu barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.
Adapun definisi dari desain produk menurut para ahli seperti W.J. Stanton yang telah diterjemahkan oleh DR.
Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, yaitu:
“Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di
dalamnya masalah warna, harga nama baik perusahaan, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik
serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan keinginannya” [2].
Desain menurut W.J. Stanton yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto, yaitu:

“Desain adalah ragam khusus dari sebuah bentuk atau penampilan dalam seni, produk atau ikhtiar” [3].
Selain itu, pendapat Yus R. Hadjadinata (1995:18) tentang definisi desain produk menyatakan bahwa:

“Product design berhubungan dengan bentuk dan fungsi. Design mengenai bentuk berhubungan dengan
perencanaan dan penampilan dari product tersebut. Sedangkan design mengenai fungsi berhubungan dengan
bagaimana product tersebut dapat di gunakan” [4].
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain produk adalah proses rancang bangun dari suatu
produk yang akan dibuat.
Lalu apa maksud dan tujuan dari desain produk itu sendiri? Pada umumnya maksud dan tujuannya adalah
untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil
produksi yang sesuai dengan keinginan konsumen serta untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Maksud dari desain produk, antara lain:

 Untuk menghindari kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
 Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
 Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang akan dibuat.
 Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang akan dibuat.
 Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih
perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari desain produk itu sendiri, adalah:

 Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
 Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
 Untuk membuat produk yang ekonomis dengan menggunakan bahan baku dan biaya yang
terjangkau tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut [5].
Untuk membuat suatu produk dibutuhkan langkah yang tepat untuk memperkecil tingkat kegagalan yang
mungkin terjadi, berikut adalah langkah-langkah desain produk yang tepat

Sumber : Reid & Sanders [6]

Step 1: Pengembangan Ide (Idea Development)


Ide produk muncul melalui riset pasar dengan cara mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan
mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Suatu solusi dari masalah yang tengah dihadapi oleh 
konsumen juga dapat menjadi ide produk.

Step 2: Penyaringan Produk (Product Screening)


Pada tahap ini tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama,
seperti keuangan, pemasaran, dan operasi. Salah satu teknik yang digunakan adalah break-even analysis.
Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.
Step 3: Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut diuji,
dan hasil pengujian digunakan untuk mengubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan merevisi dan
membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga mendapatkan hasil
yang diinginkan.

Step 4: Desain Akhir (Final Design)


Merupakan tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, instruksi
pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta pengaturan
produksi lainnya [6].

Namun hal yang tidak kalah penting untuk menjadi seorang desainer produk adalah kreativitas yang tinggi,
pemahaman yang luas akan suatu hal yang sedang booming, dan kejelian dalam melihat suatu hal yang
dibutuhkan atau diinginkan oleh masyarakat. Dengan demikian maka desain produk jika dilengkapi dengan
engineering maka akan menjadi memghasilkan banyak desainer handal serta memiliki 
inovasi engineering yang bermanfaat untuk membantu manusia dengan sentuhan keindahan desain yang
unggul.
Kontributor : Aditya Widhi Wiratama (PDE Semester 2 2016/2017)

Anda mungkin juga menyukai