Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Informatika dan Bisnis

PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH MENGGUNAKAN
FRAMEWORK ITPOSMO

Tati Mardiana
Komputerisasi Akuntansi
Staf Pengajar Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Bandung
(AMIK BSI Bandung)
Jl. Karapitan No. 98 Bandung
http://www.bsi.ac.id
tati.ttm@bsi.ac.id, tati.mardiana@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to present a project management planning of the of the local
financial accounting information system (SIMAKDA) overall by using the framework
ITPOSMO. The methodology used in this study based on the PMI process group. For
data analysis used framework ITPOSMO, Work Breakdown Structure (WBS) and
Microsoft Project software to design the project scheduling and cost estimates. First step
in research is collect the data, primary and secondary data. This is done by using the
method of field studies and literature study. Literature study carried out by studying
books and liteatur related to research themes, whereas the field study conducted by the
study of documents and interviews of the parties associated with the project SIMAKDA.
The results of the study was a project can be run in accordance with the schedule and
budget that has been determined and the Regional Financial Information System can be
implemented properly. SIMAKDA Implementation is expected to increase the area of
financial management so that the regional development goes well in order to improve
public welfare Banjar area, East Kalimantan.

Keywords : project, local financial, SIMAKDA, ITPOSMO, WBS.

1. PENDAHULUAN sumber-sumber ekonomis daerah secara


Akibat krisis moneter pada tahun mandiri dan bertanggung jawab.
997, Pemerintah berusaha untuk Pemberian otono mi daerah diharapkan
melakukan reformasi di berbagai bidang. agar pemerintahan daerah dapat
Salah satunya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
memberikan kewenangan luas, nyata sehingga pembangunan di daerah
dan bertanggung jawab kepada daerah berjalan seiring dengan pembangunan
secara proposional untuk mengelola pusat.

59
Jurnal Informatika dan Bisnis

Pengelolaan sumber-sumber mengembangkan Sistem Informasi


ekonomi berkaitan erat dengan Akuntansi Keuangan Daerah
pengelolaan keuangan daerah termasuk (SIMAKDA) yang akan memudahkan
kabupaten atau kotamadya. Lahirnya dalam penatausahaan keuangan daerah
Undang-Undang (UU) seperti yaitu UU dan penyusunan Laporan Keuangan
nomor 17 Tahun 2003 dan UU nomor 1 Daerah, yang meliputi : Laporan
Tahun 2004 menjadi dasar dalam Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
pengelolaan keuangan Negara. Peraturan Arus Kas dan catatan atas laporan
tersebut menyatakan bahwa Pemerintah keuangan yang dibutuhkan Pemda
Daerah (Pemda) harus Kabupaten. Proyek SIMAKDA
mempertanggungjawabkan pengelolaan diharapkan memberikan tingkat
keuangannya kepada Dewan Perwakilan akuntabilitas yang lebih baik karena
Rakyat Daerah (DPRD) yang telah dapat menyajikan laporan Keuangan
diperiksa oleh Badan Pemeriksa daerah secara akurat, handal dan tepat
Keuangan (BPK). Laporan Keuangan waktu. Hal ini sejalan dengan prinsip
disusun dan disajikan sesuai dengan PP good governance di bidang pengelolaan
24 tahun 2005 tentang Standar keuangan daerah.
Akuntansi Pemerintahan (Abdul Hafiz, Sejauh ini, pada umumnya tingkat
2009). Disamping undang-undang dan keberhasilan proyek Teknologi
peraturan pemerintah tersebut, ada Informasi (TI) masih rendah. Beberapa
Peraturan Menteri Dalam Negeri contoh kesulitan atau kegagalan dalam
(Kepmedagri) Nomor 13 tahun 2006 implementasi TI dapat dilihat, misalnya
tentang pedoman pengelolaan keuangan dari studi yang dilakukan, Standish
daerah (pengganti dari Kepmendagri Group Study (CHAOS) menemukan
Nomor. 29 tahun 2002) yang telah bahwa pada 1995 hanya 16,2% proyek
direvisi oleh Permendagri Nomor 59 TI yang sukses, sementara lebih dari
Tahun 2007 (Haryono, 2011). Semua 31,1 % proyek TI dibatalkan sebelum
peraturan tersebut pada intinya proyek rampung (Standish Group,
menginginkan adanya transparansi dan 1995). Studi yang sama juga yang
akuntabilitas dalam pengelolaan dilakukan Conference Board Kanada
keuangan daerah. terhadap 117 perusahaan pada 2001
Berdasarkan Siaran Pers BPK yang menunjukkan, 40% proyek TI
Tahun 2008, Laporan Keuangan gagal, dan 25% proyek TI melebihi
Pemerintah Daerah (LKPD) dalam tiga budget (Rahmad dan Zaitun, 2008). Di
tahun terakhir secara umum masih Indonesia, Siskomdagri (Sistem
buruk. Hal ini dapat dilihat dari Komunikasi Departemen Dalam Negeri)
persentase LKPD periode 2004-2007 yang diluncurkan sekitar 1995-an
yang mendapatkan opini Wajar Tanpa merupakan salah contoh proyek e-
Pengecualian (WTP) semakin berkurang government yang mengalami kegagalan
dari 7% pada tahun 2004 menjadi 5% meskipun telah didukung dana miliaran
pada tahun berikutnya dan hanya 1% rupiah.
pada tahun 2006 dan 2007. Sebaliknya, Faktor kegagalan proyek adalah
LKPD dengan opini Tidak Memberikan tidak dilaksanakannya manajemen
Pendapat (TMP) semakin meningkat proyek TI termasuk implementasi e-
dari 2% pada tahun 2004 menjadi 17% government dengan tepat dan belum
pada tahun 2007 dan pada periode yang memenuhi harapan. Hal ini disebabkan
sama opini Tidak Wajar (TW) naik dari karena berbagai faktor antara lain:
3% menjadi 19% (Hafiz Tanjung, 2009). penggalian kebutuhan bisnis dan user
Guna mengatasi kondisi tersebut, (requirement) yang kurang lengkap,
Pemerintah Daerah (Pemda) kurangnya keterlibatan user dalam

60
Jurnal Informatika dan Bisnis

pengembangan sistem, kurangnya terkait baik pengembang maupun


sumberdaya manusia proyek, harapan pemiliki proyek serta kurangnya
(ekspektasi) yang berlebihan dari pengendalian kualitas pekerjaan.
pemilik proyek (project owner) terhadap Berdasarkan permasalahan di atas maka
kapabilitas sistem yang dibangun, tujuan penelitian ini adalah menyajikan
kurangnya dukungan dari eksekutif atau perencanaan manajemen proyek
manajemen perusahaan pemilik proyek, SIMAKDA secara menyeluruh dengan
buruknya komunikasi antara pihak-pihak menggunakan framework ITPOSMO.

2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam struktur pemerintahan


2.1. Manajemen Keuangan Daerah daerah, satuan kerja (SKPD) merupakan
Manajemen keuangan daerah entitas akuntansi yang mempunyai
adalah mencari sumber-sumber kewajiban melakukan pencatatan atas
pembiayaan dana daerah melalui potensi transaksi-transaksi pendapatan, belanja,
dan kapabilitas yang terstruktur melalui aset dan selain kas yang terjadi di
tahapan perencanaan yang sistematis, lingkungan satuan kerja. Proses
penggunaan dana yang efisien dan pencatatan tersebut dilakukan oleh
efektif serta pelaporan tepat waktu Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan
(Akbar, 2002). Fungsi manajemen Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD)
terbagi atas tiga tahapan utama yaitu : dan pada akhir periode dari catatan
perencanaan, pelaksanaan, dan tersebut PPK SKPD menyusun laporan
pengendalian (pengawasan). Oleh keuangan untuk satuan kerja
karena itu fungsi manajemen keuangan bersangkutan (Hafiz Tanjung, 2009).
daerah terdiri dari unsur-unsur Pada SKPKD yang dapat berupa
pelaksanaan tugas yang terdiri dari : Badan Pengelola Keuangan Daerah
a. Pengalokasian potensi sumber- (BPKD) pencatatan transaksi-transaksi
sumber ekonomi daerah; akuntansi diklasifikasikan menjadi dua
b. Proses Penyusunan Anggaran yaitu :
Pendapatan Dan Belanja Daerah; a. Transaksi-transaksi yang dilakukan
c. Tolok ukur kinerja dan oleh SKPKD sebagai satuan kerja
Standarisasi; yaitu mencatat transaksi-transaksi
d. Pelaksanaan Anggaran yang sesuai keuangan dalam melaksanakan
dengan Prinsip-prinsip Akuntansi; program dan kegiatan pada bagian
e. Laporan Pertanggung Jawaban atau biro yang ada pada BPKD.
Keuangan Kepala Daerah; dan b. Transaksi-transaksi yang dilakukan
f. Pengendalian dan Pengawasan oleh SKPKD sebagai pemerintah
Keuangan Daerah. daerah untuk mencatat transaksi-
Dalam rangka mewujudkan tata transaksi keuangan seperti
kelola pemerintahan yang baik (good pendapatan yang berasal dari dana
government governnace), pemerintah perimbangan dan pendapatan hibah,
terus melakukan berbagai upaya belanja bunga, belanja subsidi,
perbaikan dalam pengelolaan keuangan belanja hibah, belanja bantuan
daerah. Salah satu cara yang ditempuh sosial, belanja bagi hasil, belanja
adalah dengan mengeluarkan dan bantuan keuangan, dan belanja
menyempurnakan perangkat peraturan tidak terduga, serta penerimaan
perundangan tentang pengelolaan pembiayaan dan pengeluaran
keuangan negara dan daerah. pembiayaan daerah.
Pada akhir tahun penyusunan
2.2. Akuntansi Keuangan Daerah laporan keuangan pemerintah daerah

61
Jurnal Informatika dan Bisnis

dilakukan dengan cara Proyek merupakan serangkaian


mengkonsolidasikan laporan keuangan kegiatan yang dilaksanakan dalam
dari setiap SKPD dengan laporan jangka waktu terbatas dan dengan
keuangan SKPKD yang prosesnya alokasi sumber daya tertentu untuk
dikerjakan oleh fungsi akuntansi menghasilkan produk atau jasa yang
SKPKD. Laporan keuangan yang unik sesuai dengan standar yang telah
dihasilkan dari pencatatan transaksi ditentukan (Davidson, 2002:9). Sistem
keuangan pada SKPD berupa : Neraca, Informasi memiliki fungsi menghasilkan
Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan informasi-informasi yang dibutuhkan
atas Laporan Keuangan. Sedangkan pihak user. Komponen yang termasuk
pada tingkat SKPKD laporan keuangan sistem informasi meliputi infrastruktur
yang dihasilkan dari pencatatan hardware, software dan ketersediaan
transaksi keuangan berupa : Neraca, sumber daya manusia bidang TI.
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Proyek sistem informasi mencakup
Arus Kas dan Catatan atas Laporan sebagian atau keseluruhan dari
Keuangan. rangkaian aktivitas rekayasa
pembangunan sistem informasi. Contoh-
2.3. Proyek Sistem Informasi contoh proyek sistem informasi antara
lain :

Proyek sistem informasi untuk 2.4. Manajemen Proyek


mendukung pelaksanaan pemilu, proyek Manajemen proyek adalah
pembangunan infrastruktur e- penerapan pengetahuan, ketrampilan,
government di kabupaten Takalar, alat bantu dan teknis-teknis pada
Proyek pengembangan sistem CRM aktivitas-aktivitas proyek agar
(Customer Relationship Management) di persyaratan dan kebutuhan proyek
PT Garuda, proyek pembangunan sistem terpenuhi (Heryanto dan Totok, 2009:
e-business pada PT. Global Jaya, dan 27). Manfaat yang dapat diperoleh
lain-lain. dengan adanya manajemen proyek
Beberapa perbedaan karakteristik proyek antara lain:
sistem informasi dibandingkan dengan a. Efsiensi baik dari sisi biaya, sumber
proyek bidang lain adalah sebagai daya maupun waktu.
berikut: b. Monitoring dan evaluasi terhadap
a. Memiliki tujuan untuk kemajuan proyek menjadi lebih
menghasilkan produk yang bersifat baik sehingga proyek dapat sesuai
intangible seperti perangkat lunak, dengan scope, biaya, sumber daya
database, jaringan yang sulit untuk dan waktu yang telah ditentukan.
mengukur nilai manfaat dari produk c. Meningkatkan kualitas produk
tersebut. yang dihasilkan.
b. Melibatkan teknologi yang sangat d. Meningkatkan produktivitas dari
cepat usang, karena perkembangan masing-masing tim.
yang sangat cepat. e. Dapat meminimalisir risiko yang
c. Membutuhkan beragam sumber mungkin terjadi.
daya manusia dengan keahlian dan f. Kondisi intenal tim proyek yang
kompetensi yang beragam. lebih baik.
d. Ukuran yang dijadikan standar sulit g. Meningkatkan semangat, tanggung
dibakukan, karena sulit mengukur jawab serta loyalitas tim terhadap
kualitas yang dimengerti berbagai proyek dengan memberikan
pihak secara seragam. penugasan yang jelas kepada
masing-masing anggota tim.

62
Jurnal Informatika dan Bisnis

Setiap proyek memiliki tujuan proyek dan semakin lama waktu


khusus, didalam proses pencapaian yang diperlukan untuk
tujuan tersebut ada tiga faktor pembatas menyelesaikan proyek maka akan
yang harus dipenuhi yang dikenal semakin besar biaya suatu proyek.
dengan Trade-off Triangle atau Triple Idealnya, suatu proyek yang baik
Constrain (Heryanto dan Totok, 2009: adalah proyek yang dapat selesai tepat
29), yaitu: waktu (time), sesuai dengan budget yang
a. Lingkup (scope) telah direncanakan sebelumnya (cost)
Scope atau lingkup proyek dan lingkup pekerjaan yang disetujui
membahas jenis dan batasan- (scope) sesuai dengan kualitas yang
batasan yang ada pada sebuah diharapkan atau ditentukan sebelumnya
proyek yang menjadi acuan dalam (quality).
menyusun pekerjaaan proyek yang Kerangka kerja (framework)
lebih detail dan menentukan waktu memberikan strukur dasar untuk
pengerjaan proyek. memahami manajemen proyek
b. Waktu (Time) berdasarkan sembilan area pengetahuan
Merupakan lamanya waktu yang manajemen proyek. Dimana
diperlukan untuk menyelesaikan stakeholders memiliki tujuan atau
sebuah proyek. Semakin lama suatu harapan yang dituangkan dalam sebuah
proyek dikerjakan, maka semakin proyek. Seorang Manajer Proyek akan
besar biaya operasional proyek memimpin dan mengelola proyek
yang dibutuhkan. tersebut. Pengelolaan proyek meliputi
c. Biaya (Cost) kegiatan yang sesuai dengan area
Merupakan komponen biaya pengetahuan manajemen proyek yang
proyek. Komponen ini juga saling menggunakan peralatan (tools), teknik
terkait dengan dua komponen dan metode terkait untuk mencapai
sebelumnya (produk dan waktu) tujuan yang diharapkan oleh
karena semakin besar lingkup stakeholder.

Sumber : Heryanto dan Totok, 2009:27

Gambar 1. Kerangka Kerja (Framework) Manajemen Proyek

2.5. Framework ITPOSMO


Seringkali terjadi adalah dikembangkan pertama kali oleh
kesenjangan yang lebar antara realitas Richard Heeks (2003) (Arief, 2008).
yang sekarang dihadapi dengan Framework ITPOSMO terdiri atas
rancangan sistem informasi yang delapan aspek yang sangat berpengaruh
dimaksudkan untuk mengubah keadaan. dalam menyebabkan kegagalan pada
Konsep kesenjangan atau lebih dikenal proyek-proyek e-government di negara
dengan framework ITPOSMO berkembang, yaitu: Informasi

63
Jurnal Informatika dan Bisnis

(Information), Teknologi (Technology), yang ada dengan desain dari sistem yang
Proses (Processes), Objektif dan Nilai akan dibangun, pertimbangan utama dari
(Objectives and Values), Staf dan framework ini adalah bahwa semakin
Keahlian (Staffing and Skills), Sistem besar kesenjangan antara realita dan
Manajemen dan Struktur Organisasi desain maka semakin besar resiko
(Management Systems and Structures) bahwa proyek tersebut akan gagal. Jika
dan Sumber daya yang lain (Other kesenjangan tersebut dapat diperkecil
Resources). Pada konsep ini dilakukan maka resiko kegagalan dari suatu proyek
pengukuran kesenjangan antara realita e-Government dapat dikurangi.

Sumber : Heeks, 2003 : 4


Gambar 2. Framework ITPOSMO

3. METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan pada data, baik data primer maupun data
penelitian ini berdasarkan PMI process sekunder. Hal ini dilakukan dengan
group (Heryanto dan Totok, 2009:49- menggunakan metode studi lapangan
56) yaitu inisiasi dan perencanaan dan studi pustaka. Studi pustaka
proyek. Untuk analisis data digunakan dilakukan dengan cara mempelajari
framework ITPOSMO, Work buku dan literatur yang berhubungan
Breakdown Structure (WBS) dan dengan tema penelitian, sedangkan studi
software Microsoft Project untuk lapangan dilakukan dengan cara studi
merancang penjadwalan proyek dan dokumen dan wawancara terhadap
estimasi biaya. Langkah awal dalam pihak-pihak yang terkait dengan proyek
penelitian ini adalah mengumpulkan SIMAKDA.

64
Jurnal Informatika dan Bisnis

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 6. mengurangi item biaya pembelian


4.1. Inisiasi Proyek software komersial dengan
Inisiasi proyek memberikan menggunakan software open
gambaran global sebuah proyek yang source.
akan dikerjakan. Gambaran global ini 7. Meminimalkan human error.
biasanya berisi ruang lingkup, tujuan 8. Efisiensi waktu.
proyek, waktu proyek, biaya proyek, dan
informasi umum lainnya yang C. Indikator Kinerja Utama
dituangkan ke dalam bentuk dokumen Indikator kinerja utama atau key
definisi proyek yang akan menjadi performance indicator (KPI) yang
bahan pegangan dan acuan dalam digunakan untuk mengukur keberhasilan
perencanaan manajemen proyek. proyek SIMAKDA terhadap sasaran
organisasi, antara lain :
1. Rata-rata waktu yang dibutuhkan
A. Tujuan Proyek untuk menyelesaikan laporan
Proyek ini diharapkan akan keuangan maksimal 1 bulan sejak
membantu memudahkan penyelenggara berakhirnya tahun anggaran.
pemerintah dalam penatausahaan 2. Laporan keuangan dapat diterima
keuangan daerah dan penyusunan 100 % tanpa syarat dalam 2 tahun.
Laporan Keuangan Daerah yang 3. Jumlah temuan audit internal < 10.
transparan dan akuntabel kepada 4. Jumlah waktu yang dibutuhkan
masyarakat, DPRD dan Pemerintah sejak terbitnya laporan keuangan
Pusat, yang meliputi : Laporan Realisasi yang disetujui, dan rinciannya
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas untuk diketahui publik ≤ 7 hari.
dan catatan atas laporan keuangan yang 5. Persentase berbagai laporan
dibutuhkan Pemda Kabupaten/Kota. akuntansi dan keuangan tambahan
diselesaikan tepat waktu ≥ 90%.
B. Metode atau Pendekatan Proyek
Solusi yang ditawarkan dari D. Ruang Lingkup Pekerjaan (Scope
proposal ini untuk mengatasi masalah- of Work)
masalah yang selama ini timbul dari Untuk menentukan ruang lingkup
sistem akuntansi keuangan daerah yaitu : pekerjaan pada suatu proyek digunakan
1. Menyajikan laporan keuangan framework ITPOSMO agar semua
daerah tanpa syarat dan asset pekerjaan terdefinisi sejak awal dan
management yang mencerminkan tidak ada yang terlewat. Aspek yang
keadaan yang sesungguhnya. dibahas pada pada penelitian ini hanya
2. Software sistem dibuat berbasis pada aspek informasi, teknologi, proses,
web sehingga dapat diakses melalui staf, dan manajemen karena telah
internet. dianggap mewakili aspek yang lainnya.
3. Pengembangan software 1. Informasi
menggunakan metode object Proyek SIMAKDA ini
oriented (software akuntansi menghasilkan informasi keuangan
keuangan daerah) dan metode daerah yang berguna untuk
incremental (software web perencanaan, pengelolaan,
publikasi). pengendalian keuangan pemerintah
4. Mengurangi penggunaan media (aset, hutang, dan ekuitas dana),
kertas (paper less). seperti:
5. Membantu ketidaktersediaan a. Laporan SKPD meliputi:
sumber daya manusia (SDM) Neraca Daerah, Laporan
akuntansi yang cukup di Pemda. Realisasi Anggaran (LRA)

65
Jurnal Informatika dan Bisnis

Daerah sebelum konversi, Buku Besar (BB) per kegiatan,


LRA Daerah setelah konversi, Laporan BB belanja Pemda,
Neraca saldo, Buku Besar dan Laporan Buku Bantu Kas
Laporan Jurnal. Penerimaan dan Pengeluaran,
b. Laporan SKPD meliputi: Laporan Triwulan dan Laporan
Neraca SKPD, LRA SKPD per Sub Dinas.
sebelum konversi, LRA setelah d. Language (SQL) untuk
konversi, Neraca Saldo, Buku mengeluarkan data-data dari
Besar dan Laporan Jurnal. sistem melalui script SQL.
c. Laporan Pendukung meliputi:
Laporan Semester, Laporan

Interface ini penting karena auditor pengadaan server, software,


umumnya meminta data-data dan peripheral jaringan dan
pendukung yang belum tersedia di uninterruptible power supply
menu laporan sehingga dapat (UPS), instalasi server dan
dikeluarkan melalui perintah SQL. perangkat.
Pekerjaaan yang akan dilakukan 3) Langganan bandwith Internet,
untuk menghasilkan informasi desain keamanan aplikasi
tersebut, antara lain: penayangan data dan tender
1) Pengembangan format data dan pengembangan aplikasi
template laporan dari penayangan data.
kecamatan dan SKPD. 3. Proses
2) Pengembangan format laporan Deliverable yang berkaitan dengan
data daerah. proses untuk menghasilkan
3) Pengembangan susunan informasi keuangan daerah
direktori. meliputi: penyajian laporan
2. Teknologi keuangan daerah kepada publik
Teknologi yang digunakan untuk melalui web, pengaturan grup untuk
membangun sistem informasi mengatur hak akses terhadap
akuntansi keuangan daerah modul, Standar Operasional
Kabupaten Banjar, Kalimantan Procedure (SOP) pengiriman
timur secara garis besar dapat laporan, SOP untuk penayangan
dibagi ke dalam beberapa bagian data dan Surat Keputusan (SK)
berikut: Bupati untuk kewajiban mengirim
a. Keamanan infrastruktur laporan elektronik secara periodik.
Intranet. Pekerjaan yang dilakukan berkaitan
b. Sistem operasi server untuk dengan proses adalah
file server. pengembangan SOP, merancang
c. Jaringan Internet. user, group user dan hak akses
d. Keamanan aplikasi group, melakukan replikasi
penayangan data. database ke web server, melakukan
Pekerjaaan yang akan dilakukan testing unit menyeluruh dan stress
untuk menghasilkan teknologi testing dan diskusi group terkait SK
tersebut, antara lain: Bupati.
1) Membuat aplikasi dekstop dan 4. Staf dan keahlian
website Dalam mengelola keuangan daerah
2) Desain Intranet, tender harus memiliki staf yang terlatih
pembangunan Intranet, untuk menggunakan sistem operasi

66
Jurnal Informatika dan Bisnis

server, mengirim laporan, (MOU) dengan Bank, sosialisasi ke


menayangkan data, memelihara Ekeskutif Kecamatan dan SKPD
jaringan dan sebagai administrator dan Sosialisasi ke masyarakat untuk
server. Oleh karena itu perlu data daerah
dilakukan pelatihan-pelatihan
seperti pelatihan sistem operasi E. Asumsi
server, pelatihan pengiriman Definisi proyek di atas dengan
laporan, pelatihan penayangan data, asumsi sebagai berikut:
pelatihan pemeliharaan jaringan 1. Pemilik proyek, manajer proyek
dan pelatihan sebagai administrator dan tim proyek sudah ditetapkan.
server. 2. Anggota tim proyek adalah SDM
5. Sistem Manajemen dan struktur yang memiliki kompetensi sesuai
Agar proyek SIMAKDA dapat dengan kebutuhan proyek.
diimplementasikan maka 3. SDM sudah tersedia sesuai dengan
dibutuhkan dukungan dari spesifikasi dari proyek yang akan
manajemen berupa kerjasama dikerjakan.
dengan dinas-dinas lain dan Bank, 4. Untuk pemeliharaan di luar dari
seminar sosialisasi untuk eksekutif waktu yang telah ditetapkan maka
dan leaflet untuk masyarakat. dikenakan biaya perawatan.
Pekerjaan yang harus dilakukan 5. Untuk kerusakan dari sisi
untuk memperoleh dukungan dari infrastruktur jaringan merupakan
manajemen adalah membuat tanggung jawab vendor dari
memorandum of understanding perangkat tersebut.

4.2. Jadwal Proyek perawatan sistem serta 18 hari untuk


Jadwal proyek disusun berdasarkan persediaan waktu tambahan perubahan
struktur rincian pekerjaan (work pekerjaan dan pertemuan. Total waktu
breakdown structure) yang berisikan yang disediakan untuk pembangunan
daftar pekerjaan atau tugas-tugas yang proyek ini, mulai dari pembukaan
akan dikerjakan dalam sebuah proyek. proyek sampai penutupan proyek adalah
Untuk mengerjakan proyek 110 hari. Adapun rincian kegiatan
pembangunan SIMAKDA ini diperlukan proyek secara lengkap beserta durasi
waktu untuk membangun sistem, waktu yang diperlukan dapat dilihat
ditambah 20 hari kerja untuk pada tabel 1.
pendampingan dan 30 hari kerja untuk

Tabel 1. Jadwal Proyek SIMAKDA

GUGUS TUGAS (TASK) TANGGAL TANGGAL


WBS DURASI PREDECESSOR
PROYEK MULAI SELESAI
Inisiasi Proyek dan 01/09/11 20/09/11
1 18 hari
Perencanaan Proyek
01/09/11 06/09/11
1.1 Membuat Project Charter hari
01/09/11 01/09/11
1.1.1 Diskusi dengan pemilik proyek 1 day
02/09/11 02/09/11
1.1.2 Diskusi dengan Tim Proyek 1 day 1.1.1
05/09/11 06/09/11
1.1.3 Dokumentasi Project Charter 2 hari 1.1.2
Membuat Software Project 07/09/11 20/09/11
1.2 14 hari
Manajemen Plan (SPMP)

67
Jurnal Informatika dan Bisnis

07/09/11 09/09/11
1.2.1 Membuat Scope of Work 4 hari 1.1.3
Membuat Struktur Rincian 12/09/11 15/09/11
1.2.2 5 hari 1.2.1
Pekerjaan
16/09/11 20/09/11
1.2.3 Membuat Jadwal Proyek 3 hari 1.2.2
Membuat Perencanaan Sumber 16/09/11 19/09/11
1.2.4 2 hari 1.2.2
Daya
Membuat Rencana Anggaran 16/09/11 20/09/11
1.2.5 5 hari 1.2.2
Biaya
Membuat Perencanaan 16/09/11 19/09/11
1.2.6 2 hari 1.2.2
Komunikasi
Membuat Perencanaan 16/09/11 19/09/11
1.2.7 2 hari 1.2.2
Pengadaan
Membuat Perencanaan 16/09/11 19/09/11
1.2.8 2 hari 1.2.2
Perubahan
16/09/11 19/09/11
1.2.9 Membuat Perencanaan Risiko 2 hari 1.2.2
16/09/11 19/09/11
1.2.10 Membuat Perencanaan Kualitas 2 hari 1.2.2
20/09/11 14/10/11
2 Analisa dan Desain 19 hari
Membuat Software
2.1 Requirement Spesification 13 hari 20/09/11 06/10/11
(SRS)
20/09/11 20/09/11
2.1.1 Diskusi dengan Manajemen 1 day 1.2.10
21/09/11 21/09/11
2.1.2 Diskusi dengan User 1 day 2.1.1
Diskusi Menentukan Format 22/09/11 22/09/11
2.1.3 1 day 2.1.2
Laporan dari SKPD

Tabel 1. Jadwal Proyek SIMAKDA (lanjutan)

GUGUS TUGAS (TASK) TANGGAL TANGGAL


WBS DURASI PREDECESSOR
PROYEK MULAI SELESAI
Membuat Activity Diagram
2.1.4 5 hari 2.1.3
Proses Bisnis 23/09/11 29/09/11
2.1.5 Membuat Use Case Diagram 3 hari 30/09/11 04/10/11 2.1.4
Membuat Dokumentasi Analisa
2.1.6 2 hari 2.1.5
dan Desain Sistem 05/10/11 06/10/11
Membuat Software Design
2.2 16 hari
Description (SDD) 23/09/11 14/10/11
2.2.1 Membuat ERD 3 hari 07/10/11 11/10/11 2.1.6
2.2.2 Membuat Class Diagram 3 hari 12/10/11 14/10/11 2.2.1
Membuat Activity Diagram
2.2.1 3 hari 2.1.5
Fungsional 05/10/11 11/10/11
2.2.7 Membuat Desain Interface 2 hari 05/10/11 07/10/11 2.1.5
2.2.8 Membuat Struktur Navigasi 2 hari 05/10/11 06/10/11 2.1.5
2.2.9 Membuat Desain Web 3 hari 07/10/11 11/10/11 2.2.8
2.2.10 Membuat Desain Report 3 hari 23/09/11 27/09/11 2.1.3
2.2.11 Membuat Desain Arsitektur 2 hari 05/10/11 06/10/11 2.1.5
Membuat SOP Aplikasi
2.2.12 2 hari 2.2.9
SIMAKDA 12/10/11 13/10/11
2.2.13 Dokumentasi Desain Software 3 hari 07/10/11 11/10/11 2.2.11
3 Coding 60 hari 12/10/11 03/01/12

68
Jurnal Informatika dan Bisnis

3.1 Coding Software Akuntansi 60 hari 12/10/11 03/01/12 2.2.13


3.2 Coding Software Web Publikasi 45 hari 12/10/11 13/12/11 2.2.13
3.3 Dokumentasi Program 3 hari 14/12/11 16/12/11 3.2
4 Testing Program 12 hari 19/12/11 03/01/12
4.1 Melakukan Testing Unit 3 hari 19/12/11 21/12/11 3.3
4.2 Integrated & Performance Test 5 hari 22/12/11 28/12/11 4.1
4.3 Membuat Laporan Perbaikan 2 hari 29/12/11 30/12/11 4.2
Membuat Dokumentasi Testing
4.4 2 hari 4.3
Program 02/01/12 03/01/12
Pengadaan Infrastruktur
5 28 hari
(Computer Network + Other) 07/10/11 15/11/11
5.1 Pengadaan Perangkat Keras 20 hari 07/10/11 03/11/11 2.2.11
5.2 Pengadaan Jaringan Intranet 20 hari 07/10/11 03/11/11 2.2.11
5.3 Pengadaan Internet 20 hari 07/10/11 03/11/11 2.2.11
5.4 Konfigurasi (Service + Security) 5 hari 04/11/11 10/11/11 5.3

Tabel 1. Jadwal Proyek SIMAKDA (lanjutan)

GUGUS TUGAS (TASK) TANGGAL TANGGAL


WBS DURASI
PROYEK MULAI SELESAI PREDECESSOR
5.5 Performance Test 3 hari 11/11/11 15/11/11 5.4
6 Deployment 5 hari 16/11/11 21/11/11
6.1 Konfigurasi Sistem 3 hari 16/11/11 17/11/11 5.1
6.2 Replikasi 2 hari 18/11/11 21/11/11 5.3

7 Pelatihan SDM 12 hari


11/11/11 25/11/11
7.1 Pelatihan SysAdmin linux 3 hari 5.5
11/11/11 15/11/11
Pelatihan Network
7.2 3 hari 5.5
Administrator 11/11/11 15/11/11
7.3 Pelatihan Web Master 3 hari 5.5
11/11/11 15/11/11
Pelatihan Database
7.4 3 hari 5.5
Administrator 11/11/11 15/11/11
Pelatihan Pembuatan Report
7.5 2 hari 5.5
Generator 11/11/11 14/11/11
Pelatihan Penggunaan
7.6 4 hari 6.2
Aplikasi 22/11/11 25/11/11
7.8 Pendampingan 20 hari 7.6
28/11/11 23/12/11

8 Maintenance 30 hari 7.6


28/11/11 06/01/12

4.3. Perencanaan Sumber Daya personil yang dibutuhkan,


Manusia mendokumentasikan peranan dan
Pada tahapan ini, Manajer Proyek tanggung jawab seseorang dalam proyek
mengidentifikasi kualifikasi dan jumlah (roles and responsibility) dan membuat

69
Jurnal Informatika dan Bisnis

relasi pertanggungjawaban (berupa dan tanggung jawab masing-masing


laporan,koordinasi atau kerja sama) personel atau kelompok dengan
tugasnya baik secara formal maupun mengacu pada form penugasan tim
informal. Kualifikasi dan jumlah proyek (project team assignment).
personil yang dibutuhkan pada proyek
SIMAKDA terdiri dari satu orang 4.4. Rencana Anggaran Belanja
Project Manager, dua orang System Proyek
Analist, satu orang Database Designer, Rencana anggaran belanja (RAB)
dua orang Java Dekstop Programmer, proyek SIMAKDA dihitung berdasarkan
dua orang Web Developer, satu orang resources leveling dengan tujuan agar
Web Designer, satu orang Dokumentasi, dapat mengetahui waktu pelaksanaan
satu orang Form/Report Designer, satu proyek dan besarnya kebutuhan akan
orang Consultant Director, satu orang sumber daya tenaga kerja. Resource
Chief Engineer, satu orang Quality leveling dilakukan dengan bantuan
Assurance, satu orang Technical program Ms. Project.
Support dan enam orang Trainer. Peran

Tabel 2. Rencana Anggaran Belanja Proyek

Deskripsi Aktivitas Global Jumlah Hari Estimasi Biaya

Inisiasi Proyek dan Perencanaan Proyek 14 hari Rp17.000.000

Analisa dan Desain 19 hari Rp22.575.000

Coding 60 hari Rp52.950.000

Testing Program 12 hari Rp8.575.000

Pengadaan Infrastruktur (Computer Network + Other) 28 hari Rp128.950.000

Deployment 4 hari Rp2.700.000

Pelatihan SDM 11 hari Rp6.150.000

Pendampingan 20 hari Rp7.000.000

Maintenance 30 hari Rp13.500.000

Biaya Cetak Dokumentasi Rp21.000.000

Biaya Cadangan Operasional Rp30.000.000

Biaya Cadangan Tidak Terduga Rp20.000.000


Total Biaya Rp330.400.000

4.5. Perencanaan Pengadaan menjabarkan barang yang dibutuhkan,


Manajer proyek membuat waktu suatu barang dibutuhkan, dan
perencanaan pengadaan barang yang proses pengadaan. Prosedur pengadaan

70
Jurnal Informatika dan Bisnis

barang pada proyek pemerintah dimulai 2. Mendistribusikan materi


dari proses mengajukan request for pertemuan, agenda serta informasi
proposal dan request for quote kepada lokasi dan waktu.
vendor. Kemudian vendor mengirim 3. Setiap anggota tim proyek
surat penawaran harga. Selanjutnya bertanggung jawab untuk
diadakan diskusi untuk menentukan melakukan persiapan, hadir dan
vendor yang memberikan penawaran berpartisipasi aktif dalam
barang dengan kualitas baik dan harga pertemuan.
rendah. Vendor yang terpilih akan 4. Pemimpin pertemuan dan fasilitator
dipanggil untuk mengikuti tes kelayakan memastikan pertemuan dapat
vendor. Apabila dinilai layak maka berjalan pada jalurnya dan efektif,
dibuat berita acara pemesanan barang sehingga tujuan pertemuan dapat
sesuai dengan spesifikasi barang dan tercapai.
waktu yang seperti yang tercantum pada 5. Pemimpin pertemuan menunjuk
kontrak kerjasama. seseorang sebagai notulen untuk
membuat dokumentasi pertemuan
4.6. Perencanaan Komunikasi dan mendistribusikannya dengan
Perencanaan komunikasi tepat.
menjabarkan kebutuhan komunikasi 6. Pada saat pertemuan membahas
reguler antar anggota tim yang terlibat kemajuan proyek, aktivitas yang
dalam pengerjaan proyek SIMAKDA. akan segera dilakukan dan
Perencanaan komunikasi meliputi pembahasan ulang kontrol
kegiatan pertemuan dan pelaporan. perubahan (change control review).
Persiapan yang harus dilakukan sebelum
dilaksanakan pertemuan, antara lain: 4.7. Perencanaan Perubahan
1. Mendistribusikan agenda Dalam suatu proyek, ada
pertemuan, selambat-lambatnya kemungkinan terjadinya permintaan
sehari sebelumnya. Pembahasan perubahan. Untuk mengantisipasi hal
topik berdasarkan urutan tersebut maka pelu disusun suatu
prosedur. Prosedur untuk mengontrol
kepentingan, dimulai dengan topik
perubahan dalam suatu proyek (changes
yang mudah dan setiap topik control procedure), adalah:
diberikan alokasi waktu.
1. Setiap modifikasi yang telah persetujuan terhadap perubahan
disetujui, ataupun perubahan pada pada jadwal.
jadwal dan biaya proyek harus Sedangkan prosedur pengajuan
mengacu pada prosedur berikutnya. perubahan, sebagai berikut:
2. Pengajuan perubahan dapat berasal 1. Suatu perubahan dapat diajukan ke
dari setiap anggota tim apabila manajer proyek melalui komunikasi
diperlukan, terutama untuk formal (pertemuan reguler) ataupun
perubahan yang akan non fomal (melalui bentuk
mempengaruhi jadwal dan ruang komunikasi lainnya).
kerja. 2. Mengisi CRF sebagai usulan
3. Persetujuan pada form permintaan perubahan.
perubahan atau changes request Setelah perubahan diajukan ke
form (CRF) menunjukkan manajer proyek, perubahan pekerjaan
dapat dimulai. Manajer proyek akan

71
Jurnal Informatika dan Bisnis

mengubah jadwal proyek atau rencana Manajer proyek mengidentifikasi


kerja untuk mengakomodasi perubahan risiko yang mungkin terjadi dan
yang telah disetujui dan merencanakan strategi untuk menangani
mempresentasikannya dalam pertemuan risiko tersebut. Metode yang digunakan
kemajuan proyek untuk disetujui. untuk mengidentifikasi risiko dapat
Selanjutnya, manajer proyek akan menggunakan framework COBIT 4.1.
menandatangani CRF apabila perubahan Tabel 3 menunjukkan strategi yang
telah selesai dilakukan. mungkin untuk mengantisipasi risiko-
risiko yang mungkin terjadi.
4.8. Perencanaan Risiko
Tabel 3. Hasil Analisis Risiko Proyek SIMAKDA

Strategi Untuk Mengantisipasi


No Risiko Frekuensi Dampak
Risiko
Interoperabilitas dengan sistem
Mengusulkan membuat IT Plan dan
lain untuk mendapatkan
1. Rendah Tinggi dikerjakan oleh Ttm proyek untuk
informasi bisnis menjadi lebih
kemudahan integrasi
sulit
SDM tidak memiliki Pemilihan SDM yang memenuhi
2. kompetensi dalam bidang Rendah Tinggi kualifikasi dan memiliki keinginan
akuntansi untuk belajar yang tinggi
Umumnya terdapat Resistensi Dikeluarkan SK disertai dengan job
3. Rendah Tinggi
terhadap sistem baru description yang rinci
Menawarkan masa pendampingan
Kesenjangan yang terlalu tinggi
4. Rendah Tinggi diperpanjang dengan dikenakan biaya
antara SDM & sistem
tambahan
Tidak ada standar harga yang
jelas, terutama untuk software
Kontrak harus dikonsultasikan kepada
5. khusus aplikasi sehingga Rendah Tinggi
auditor
cenderung menjadi sasaran
auditor
Poses pelelangan lama dan
mungkin terjadi pemenang Harus dibuat standar pemenang
6. Tinggi Sedang
dengan harga rendah tapi dengan kualitas tinggi
kualitas rendah
Database yang digunakan pada
sistem tidak dapat memproses Melakukan tuning pada database
7. Sedang Tinggi
transaksi per detik sebanyak setiap periode entri
yang diharapkan
Data hilang akibat usia Disiapkan back up online, penyediaan
8. Tinggi Tinggi
peralatan atau faktor lain hardware cadangan dan SOP

Tabel 3. Hasil Analisis Risiko Proyek SIMAKDA

Strategi Untuk Mengantisipasi


No Risiko Frekuensi Dampak
Risiko
mengorganisasi ulang tim proyek
Staf sakit pada saat-saat kritis yaitu dengan memberdayakan SDM
9. Sedang Tinggi
proyek yang intensitas pekerjaan sudah
menurun
Infrastruktur jaringan tidak
Dilakukan pemeriksaan secara teratur
berfungsi dengan baik dan
10. Sedang Tinggi dari infrastruktur dan Monitoring data
laporan keuangan terlambat
yang sudah diproses
akibat data belum dientri

72
Jurnal Informatika dan Bisnis

4.9. Perencanaan Kualitas tidak ada yang terlewat. Selain itu,


Untuk menjamin kualitas produk Manajer Proyek juga membuat
yang akan dihasilkan maka manajer perencanaan meliputi: perencanaan
proyek melakukan perencanaan kualitas, kebutuhan SDM, perencanaan
meliputi: Mengidentifikasi dan pengadaan infrastruktur TI, perencanaan
mengkomunikasikan kriteria kualitas kebutuhan komunikasi, perencanaan
dengan para stakeholders. perubahan dan perencanaan risiko untuk
a. Mengembangkan dan mengendalikan pelaksanaan proyek
mengkomunikasikan persyaratan- sehingga proyek dapat berjalan sesuai
persyaratan kualitas dengan para dengan jadwal dan budget yang telah
stakeholders. ditentukan dan Sistem Informasi
b. Membuat daftar hal-hal yang harus keuangan Daerah dapat
dilakukan dalam rangka memenuhi dimplementasikan dengan baik.
kualitas proyek berupa quality Penerapan SIMAKDA diharapkan
checklist. dapat meningkatkan pengelolaan
Pada tahap pelaksanaan proyek, keuangan daerah sehingga pembangunan
Manajer proyek mereview sistem daerah berjalan dengan baik dalam
pengelolaan kualitas dan dimodifikasi rangka meningkatkan kesejahteraan
secara terus menerus dengan cara : masyarakat daerah Banjar, Kalimantan
menentukan objek pengontrolan, Timur.
Menentukan unit yang akan diukur,
(dianalisis), menentukan performance DAFTAR PUSTAKA
yang optimal dari proses pekerjaan yang Akbar, Bahrullah. 2002. Fungsi Manajemen
telah dilakukan, mengembangkan ide Keuangan. Boklet Publikasi BPK,
untuk meminimalisir akar, penyebab No.87 Bulan Oktober. Jakarta: BPK..
permasalahan, mengoptimalkan Arief, Muhammad. 2008. Kesenjangan:
Faktor Utama Penyebab Kegagalan
penggunaan tools yang diperlukan
Proyek E-Government. e-Indonesia
dalam melakukan peningkatan mutu, Initiative 2008 (eII2008) Konferensi
menciptakan peluang-peluang dan dan Temu Nasional Teknologi
kesempatan untuk peningkatan mutu. Informasi dan Komunikasi untuk
Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta.
5. KESIMPULAN [http://iatt.kemenperin.go.id/tik/fullpa
Proses perencanaan manajemen per/fullpaper26_Muhammad_Arief_
proyek SIMAKDA memperhatikan BPPT.pdf]. (diakses tanggal 1
batasan-batasan seperti ruang lingkup Desember 2011).
pekerjaan, jadwal proyek dan anggaran Davidson, Jeff. 2002. Manajemen Proyek :
Menguasai Keahlian Yang Anda
biaya. Untuk menentukan ruang lingkup
Perlukan Dalam 10 Menit.
pekerjaan pada suatu proyek digunakan Yogyakarta : Andi.
framework ITPOSMO agar semua
pekerjaan terdefinisi sejak awal dan
Hafiz Tanjung, Abdul. 2009. Akuntansi, KemandirianAudit. Seminar Nasional
Transparansi dan Akuntabilitas Aplikasi Teknologi Informasi h.123-
Keuangan Publik (Sebuah 128.[journal.uii.ac.id/index.php/Snati/
Tantangan). article/view/2184/2010]. (di akses
http://www3.hafizkonsultan.com/arti tanggal 27 November 2011).
kel/file_artikel/Sistem%20Akuntansi Heryanto, Imam dan Totok Triwibowo.
%20Keuangan%20Daerah.pdf]. 2009. Manajemen Proyek Berbasis
(diakses tanggal 1 Desember 2011). Teknologi Informasi : Mengelola
Haryono, Kholid.2011. Pengembangan Proyek Secara Sistematis
Sistem Informasi Akuntansi Daerah Menggunakan Microsoft Project.
Yang Berorientasi Pada Jakarta : Informatika.

73
Jurnal Informatika dan Bisnis

Heeks, Richard. 2003. Most Initiative 2008 (eII2008) Konferensi


eGovernment-for-Development dan Temu Nasional Teknologi
Projects Fail: How Can Risks be Informasi dan Komunikasi untuk
Reduced?. Institute for Development Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta.
Policy and Management. [http://iatt.kemenperin.go.id/tik/fullpa
[http://unpan1.un.org/intradoc/groups per/fullpaper237_Muhammad_Rahma
/public/documents/NISPAcee/UNPA d.pdf]. (diakses tanggal 5 Desember
N015488.pdf]. (diakses tanggal 1 2011).
Desember 2011). Standish Group. 1995. The Chaos Report
Rahmad, Muhammad dan Zaitun A. B. 1995. United States : The Standish
2008. Studi Kasus Implementasi Group International, Inc.
Teknologi Informasi dan Komunikasi [www.projectsmart.co.uk/docs/chaos-
(TIK) pada UKM Dengan Sumber report.pdf ]. (diakses tanggal 5
Daya Terbatas. . e-Indonesia Desember 2011).

74

Anda mungkin juga menyukai