Anda di halaman 1dari 56

PT.

ERA TATA BUANA


GtiltnlL t0ITnrcroS
Jalen Gunru M.r6t No
& tr{cfitEgx0 cotsutrAxt
9AT.tp (026?)231462 c!.ut @vrer
cERlrllcrTo| No &r t6 600e
INFORMASI UMUM

Pokje ULP :Pekerjaan Kontruksi ll (Wilayah ll) Provinsilawa Barat LILP


iawa Ba rat
Nama Paket i Penggantian jembatan gantung Cijambe
Waktu Pelaksanaan :76 hari kalender
Masa Pemeliharaan :720 hari kalender

GAMBARAN UMUM PROYEK

Pekerjaan Penggantian jembatan gantung Cijarnbe merupakan paket pekerjaan darisatuan


Kerja Pelaksnaan Jalan nasional Wilayah ll Provinsi lawa Barat Kementerian pekerjaan
lJmum Direktorat lenderal Bina Marga. Sumber dana untuk membiaVai pekeriaan tersebut
adalah APBN Tahun Anggaran 2017.pekerjaan ini dilaksanakan akibat dari terputusnya
jembatan €ijambe akibat Banjir bandang Garut, Selasa (2019/2016) silam selain m€netan
35 korban jiwa, 19 hilang, memporakporandakan ratusan rumah penduduk juga
menghancurkan jembatan Cijambe, Desa Sindanglaya, Kecamatan Karrngpawitan, Rabu
l,2119/2]t6l sekitar pukul 01.00 WlB. jembatan Cijambe menghubunqkan Ke.amatan
Karangpawitan dengah Banyuresmi, dibanguh tahun 2010 bahtuah dari Negara
Swedia..sementara ini sudah dibangun jembatan sementara, namun warga setempat
saat akan me,intas lebih memilih mehggunakan rakit. Alasahhya, mereka merasa
was-was dan takut jatuh

Jembatan sementara yang menghubungankan


Kecamata.l Karangpawitan dengan Baryures.ni

KONDISI EXISTINC
LINGKUP PEKERIAAN

Pekerjaan utama yang ditanganisesuai dengan DokLrmen Pelelangan lDaftar Kuantitas dan
Harga serta Gambar) yaitu Uraian singkat pekerjaan: Meliputi pembangunan Bangunan
Bawah (pondasi) dan Pemasangn Bangunan Atas Jembatan Gantung Garut yang berlokasi
dikabupaten Garut Provinsi .lawa Barat dengan bentang 60 meter dan oprit 140
meterdengan total panjang penanganan 200 M.

MASA PETAKSANAAN

Jadwal waktu pelaksanaan untuk semua item pekerjaan adalah selama 76 (tujuh puluh
enam) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mu ai Kerja (SPM() Untuk
memehtihl jadwal pelaksanaan tersebut maka harus disusun urutan pekerjaan sesuai dari
awal kegiatan sampai akhir pelaksanaan secara sistematis. ladi dalam penyusunan jadwal
pelaksanaan harus disesuaikan dengan tahapan pekerjaan, serta waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan tersebut. Selain itu volume atau
kuantiias dari masing masing pekerjaan juga harus diperhitungkan karena akan
berpengaruh kepada jumlah tenaga yang diperlukan, jenis dan kapasltas alat yang akan
dipergunakan serta jadwal pengiriman bahan material yang diperlukan.

LOKASI PE(ERJAAN

''!.
1

JAWA BARAT

KAB.GARUT
\)_
PI.Ei"ii,,"-":'
PENGENDATIAN TEKNIS LAPANGAN

Dalam melaksanakan pengendalian Teknis, sebelum - Selama - Sesudah pelaksanaan


pekerjaan mengacu pada :

a. Dokumen Kontrak Pekerjaan , terdiri atas :

Surat Perjanjian Pekerjaan pemborongan antara Penyedia Jasa dan Kontraktor


Pelaksana yang memuat didalamnya daftar kuaniitas dan harga, gambar kontrak,
spesifikasi tekhis, tata cara pembayaran dah pengukuran, addendum kontrak ijika
ada) dan rujukannya y3itu peraturan teknis konstruksi dan pengadaan barang
konstruksi.

b. Field Engineering (FE)/ Rekayasa Lapangan :

Field Engrneering merupakan kegiatan rekayasa lapangan dengan melakukan


pengukuran dan perhitungan bersama, penge€ekan kesiapan lahan, proses
pengesahan lustifikasi Teknis, Shop Drawing, Proses usulan dan persetujuan material
konstruksi, Qualiiy Control Plan, T;me Schedule (Kurva-S), Test lnspection. Proses
persetetujuan barang/ bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.

c. ManajemenPeiaksanaanPekerjaan
Manalemen pelaksanaan pekerjaan ini dikelola oleh tim manajemen proyek yang
teadiri dari personil inti, Tim Manalemen proyek membuat rancangan urutan
pekerjaan mengacu pada denah pertahapan yang ada di dalam dokumen kontrak.
UntLrk selanjulnya berdasar pada urutan pelaksanaan pekedaan tersebut dlbuat
metode kerja sesuai dengan item pembayaran pada daftar kuantitas dan harga.
Dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang efektif dan efisien
berdasarkan kondisi yang ada dengan tetap mengendalikan resiko selama
pelalsaraan pekerjaan h',rgga selesar.

PengatLrran Lokasi
Xegiatan inimerupakan penataan penempatan peralatan, bahan dan tehaga
yang disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang
dit€rapkan.

ii. Urutan Pekerjaan


Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan
dilapangan dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi /
demobilisasi tenaEa, alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada
saat dibutuhkan.

iii. Metode Kerja


Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja
secara rincisesuai dengan persyaratan teknis konstruksidan persyaratan lain
yang dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode ke.ia ini dimaksudkan
untuk rrenentukan kepediran alet, material dan tena8a untuk mencapai
suatu targ€t produktivitas yang telah dirancang dan juga berfrngsi untuk
tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk mem€nuhi target
komitmen kontrak

iv. Rencana Kendali Mutu iQuality control Planl


Ljntuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerlaan sesuai dengan yang
dipersyaratkar maka dibuatlah pedoman pengendalian mutL pekerjaan
yaitu Rencana Kendali Mutu (Quolity Contrcl PlanJ yang dimulai dari proses
keeialan pembu:tan shop drawihg, proses pengadaan dan rnobilisasi
material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana terampil.

v. Keselamatan dan Kesehatan Kerja {K 3)


K€amanan dan keselamatan baik tenaga ker a proyek maupun pihak Iain
harus dijamin yaitu dengan mengadakan ieam K-3 proyek-

d. P€ngendalian Waktu
Berdasarkan metode kerja yang telah dipilih mak: baik keteraturan, produktivitas
dan keperluan alat, bahan dan tenaga dapat dikendalikan sehingga wakiu yang
telah dirancangjuga secara otomatis dapat dikerda ikan dengan benaf.

Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan (PHO/FHo)


Sesuai dengah ketentuan didalam dokumen leang maupun dokunen kontrak
maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan
persYaratan teknisnya.
Tahapan serah terima pekeriaan :

PEMELIHARAAN

Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHo maka selu.uh tanS8ung lawab telah
diserahkan kepada pemilik proyek dan kontra<tor pelaksana dibebaskan dari
segala macam tuntutan-

f. Sosialisasi dan Koordinasi


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor bersama - sama konsultan
pengawas dan pemilik pekeriaan treserta instansi terkait melakukan sosialisasi
kepada masyarakat setempat agar masyarakat bisa nremaharni kegiatan yang
akan dllaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya koriflik alau persepsi
- persepsi negatif dari masyarakat-

Metode Sosialisasi dan Koordinasi


Masyarakat di Sekitar Lokasi Pekerjaan
1.1. Sosialisasi melalui media surat kabar khususnya ocal, selain daripada itu
dapat dilak!kan melalui tatap muka langsung di lokasi provek dengan
melibatkan tokoh masyarakat setempat, perangkat desa atau kecamatan.

1.2_ Hari pertemuan dipllih pada hari dimana masyarakat kurang melakLlkan
aktivitas sehari - hari dan diinformasikar 7 (tuiuh) hari sebelum acara

' z__
Pl tiii r ''i''c:" '
sosialisasi dimulai, tempatnya di balai pertemuan ditingkat l(ecamatan aiau
di Balai Desa, dengan kata lain terrpat arara sosialisasi harus mudah dicapai
tanpa menggunakan kendaraan, sehingga masyarakat dapat hadir untuk
mendengarkan penjelasan.

1.3. Sosialisasi mengenai pengadaan Material Pekerjaan, AIat Kerja, dan lokasi
pekerjaan

7_4_ Dukun8an masyarakat ak€n diminta secara tertulis pada saaat itu ju8a, yang
ditandatanganioleh Kepala Desa atas nama masyarakat.

1.5. Masyarakat akan diberi kesempatan seluas - luasnya untuk menyampaikan


pendapat atau pandangannya pada acara sosialisasi tersebut.

1.6. Apabila terjadi pertentangan/perbedaan pendapat akan diselesaikan secara


musvawarah dan mufakat dengan melibatkan berbagai unsur terkait,
termasuk tokoh masyarakat.

ii. Pada Saat Pelaksanaan / Pengaturan La{u Lintas/ Manajemen Lalu Linias
Secara urnum, pekerlaan dilaksanakan sebagai berikut:

2_1_ Pengaturan Lalu Lintas


2.1-1. Koordinasi dengan pihak yang berwenang
Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan melakukan koord;nasi
dengan pihak DLLAIR dan kepolisian sektor setempat atau baglan
keamanan , sehingga diharapkan kelancaran lalu lintas tetap terjaga,
demikian pula halnya pada saat mobilisasi/ demobilisasi peralatan-

2.1.2. Petugas Bendera


Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan
pelaksanaan yang mengganggu arus laiu lintas, tertrtama pada
keluar masukjalan akses kerja.

2.1-3- Rambu Rambu Lalu Lintas


Rambu lalu lintas dengan material, bentuk dan dimensi mengacu
pada speksifikasl teknis dan gambar kerja dibust dengan jumlah dan
jenis sesuai dengan dokumen pelelangan dan kebutuhan di
lapangan.Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia
dibantu dengan alat pendukung lainnya seperti palu, Sergaji, dll.
Rambu - rambu lalu lintas ini dipasang pada lokasi pekerjaan yang
bersinggungan dengan lokasi existing / kepentingan publik /
pengguna jalan-

PI Ll.' ',' '


Pehguasaan LaPangah

Umum

Pekerjaan secara !mum se€ara Garis Besar Adalah memungkinkan selama tahapan
pelaksanaan terjadi perubahan terhadap hal- hal sebagai berikut i
. Metode Pelaksanaan yang akan diterapkan
. Sumber daya
. Estimasiwaktupelaksanaansampaiselesai

Faktor yang dapat mengubah jadwal pe,aksanaan konstruksi (Per item pekerjaan tidak
merubah masa pelaksanaan terkontrak) antara lain :

. Tambahan detail metode pelaksanaan yang dilakukan setelah design gambar kerja
selesaiselurLrhnya
. Umpan balik dari pemberi kerja dan konsultan pengawas
. Kondisiaktuallapangan

GAMBAR RENCANA
FOTO KONDISI EXISTING

Lokasl Dukungan Alat Dar Bahan

Untuk memenuhi kebutuhan material Batching Plant yans memiliki jarak 5,6 Km dengan iokasi
pekerjaan. Dengan asumsi jarak ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan waktu 14 menit
terhrdap lokasi pehanganan, maka kondisi dan kualitas Betoh yang dikirim melalul rute tersebut
memenuhisyarat dan kondisi materia I Beton yang dapatdiS€lar pada lokasj pekerjaan.

ffi
lrl-"i/
PLEMffTgU{rlA
DAFTAR ITEM PEKERJAAN

DIVIS' 1. UMUM

1. Mobilisasi
2. Pengamanan Lingkungan hidup
3. Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan
4. Manajemen Mutu

DIVISI 3. PE(ERJAAN TANAH

1. Galian Struktur dengan kedalaman 0 2 meter


2. TimbLrnan Pilihan dari s!mber galian
3. PenyiapanBadan.lalan
DIVISI 4. PELEBAMN PERrcRASAN DAN BAHU IAI.AN

1. lapis PondasiAgregat Kelas S

DIVISI 5. PERKERASAN AERBUTIR

1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A


2, Perkerasan Beton Semen
3. Lapis Pondasi bawah beton kurus

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAI.

1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi


2. Lapis Perekat - Aspal Cair
3. Laston Lapis Aus (AC-WC)
4. Laston Lapis Antara (AC-BC)

DIVISI 7. STRUKTUR

1- Beton mut! sedarg fc'30 Mpa


2. Beton mutu sedang fc'zs Mpa
3. Beton mutu sedang fc'20 MPa
4. Baja Tulangan U 32 Ulir
5. Pemasangan Jembatan Rangka
6. Pengangkutan bahan jembatan
7. Tiang Bor Beton diameter 600 mm
8. Pengujiah p€mbebananDinamis j€nis PDA pada tiang ukuran /diameter 600mm
9. Pengujian keutuhan Tiang dengan PIT (Pile lntegrated Test)
10. Pasangan Batu
11. Papan Nama lembatan
12. Pipa Drainase Baia diameter 75 mm
DAFTAR 9ENA]ATA MI]{IMAI. T'TAMA

No. Jenis Kapasitas Jurnlah

Batching
I Plant
60 M3/Jam 1.OO

Truck
2 Mixer 5M3 4.OO

Bore Pile 150 t{P


3 2.OO
Machine
Concrete
4 Vibrator 5.5 HP 4.OO

Water
5 3000-4500 L 1.00
Tanker
Watcr
6 t\rmp 7O - lfi) mm l.oo

7 Excavator 80- 140 HP l.oo


Concrete
a Mixer 0.3 - 0.6 M3 4.00

ffi
n ERATB.ElqlA
DAFTAR MATA PEMBAYARAN UTAMA

Sebagai pekerjaan utamaT adalah:

No- Jenis Pekeqjaan Utama


1 Beton mutu sedang fc'=30 Mpa
2 Baja TuLangan U 32 Utir
3 Pemasangan Jembatan Rangka
4 Pengangkutan Bahan Jembatan
Tiang Bor Beton diameter 600
5
mm
6 Pasangan Batu

DAFTAR PEKER'AAN PENUN.IANG / SEMENTAM

Sebagai pekerjaan penunjang/semenlar.r


rsebagai pendukung pekerjaan utama
adalah:

No.
Jenis t'ekerj.r.ur
I'enunjang/Sementiua
I IUobili s:rsi
2 l'eng.im.rn.ut Lingkungan Hi<tup
l'engebor:rn, termasuk Sl'l' diur
3
Laporan
4 lla.najemel lvlutu
Dtvtst 1

1, Mobilisasi

Pekerjaan mobilisasi ini akan segera dilakukan setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja
(sPMK)daridireksi pekerjaan (ementeaian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat. Adapun ltem
yang akan dimobilisasi diantaranya adalah I

. Peralatan Pelaksanaan Proyek


. Tenaga Kerja
. Pembuatan Direksi Kit
. Barak/Tempat Ting€al
. Gudang
. Dll

Pada pekeriaan mobilisasi inijuga dilakukan :

Pekeriaan Survev LapanP3h

Pekerjaan suruey lapangan ini dilaksanakan untuk mengetahui ientang kenungkinan adanya
kendala-kendala di proyek yanS akan dapat m€nggangg! pelaksanaan pekerjaan baik secara
langsung maupun tidak lEngsung.

Pekerjaan Pengukuran dan site Planning

sebelum pelaksanaan pekeriaan fisik, perlu dilakukan pengukuran ulang bersama antara
Kontraktor, Direksi Lapangan dan l(onsultan, dengan menggunakan alat ukur (Theodolite dan/atau
Waterpass). Dimana pada pengukuran tersebut akan ditentukan titik Bench Mark {BM) untuk
dijadikan patokan dalam menentukan titik, te.utama y3ne berhubungan dengan ketinggian
permukaan. Pekerjaan ini juEa dilaksanakan untuk mengetahui : Batas Pekerjaan, Layout dan
(ondisiLapangan

penee€ekan Perhitunean Kuantitas pekeriaan {Field Enqineerins/Rekavasa LaDanaan)

penge€ekan Kuantitas (Rekayasa Lapanganl akan dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
dengan melaksanakan kegiatan englneering, yaitu mLllai dari survey bersama dengah pihak Direksi
Lapan8an dan Konsultan. Dari survey tersebLlt akan dapat diketahui quantity/volume pekerjaan
yang tepat- Apabilts terdapat perbedaan quantity yang dihitunB dengan quantity yang tercantum
dikontrak, maka Gs akan menyampaikan kepada Direksi lapangan dan mengaiukan usulan
perubahan quantity dimakud untuk mendapat tanggapan dan atau persetujuan dari Direksi
tapangan. Pengecekan perhituhgan quantity dimaksud tetap akan dilakukan selama
berlangsungnya proyek aga r qu antiiy pekerjaa n yang dilakukan dapatdipertangBungiawabk:n.

PenEecekan ketersedian fasilitas untuk menuniana pekerlaan {Air, Listrik, dll)

l(egiatan ini dilakukan untuk melakukan pengecekan maupun pefiasangan fasilitas saraana dan
prasarana yang akan digunakan selama proses pekerjaan berlangsung
Pengamanan tingkungan Hidup

Pada tahap pra konstruksi


Kegiatan pra konstruksi dalam hal ini pengadaan tanah dan pemindahan penduduk harus
didukung dengan data yang lengkap dan akurat tentang lokasi, luas, jenis peruntukan sena
kondisi pehduduk yang memiiiki atau menempatitanah yang dibebaskan tersebut.
Ketentuan-ketentuan yang rincitentang masalah pembebasan tanah dalam RKL dan RPL
harus dapat digunakan dan dimahfaatkan sebagaiacuan dalam pelaksanaan pembebasan
tanah tersebut.
Pada tahap konstruksi.
(eSiatan pada tahap ini merupakah pelaksanaan fisik kohstruksisesuaidengan gambar dan
syarat'syarat teknis yang telah dirumuskan dalam kegiatan perencanaan teknis,
Kegiatan penBelolaan lingkungan yang tercakup pada tahap ni meliputi penerapanl
Metode konstruksi, spesifikasiserla persyaratan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang
terlait dengan peranganan oanpal pFnting.
Penerapan Standard Operation Procedure yang mengacu pada dampak lingkungan.
Tata cara penilaian hasil pelaksanaan pen8elolaan lin8kun8an dan tindak lanjutnya.
Sedangkan penerapan pada tahap ini mencakup :
Pemantauan pelaksanaan konstruksi agar sesuai dengan gambar dan spesifikasj teknis yanE
telah m€ngikuti kaidah lingkungan.
Penerapan dan pelaksanaan uji €oba operasional.
Penilaian hasilpelaksanaan pengelolahan lingkunSan dan pemantauan lingkunSan untuk
masukan bagi penyempurnaan peLaksanaan.

3. Penteboran termasuk SPT dan Laporan

Pen8ujuan dilapangan berguna untuk mengetahui karaktertanah dalam mendukung beban pondasi
den8an tidak dipenSaruhi oleh kerusakan kerusakan.
Peralatan:
. Alat UijiSPT
. Alat Bantu

Uji Penetrasi Standar (sPT)


Uji Penetrasi Standar dilakukan karena sulitnya memperoleh contoh tanah tak terganggu pada
tanah granuier. Pada peneujian ini, sifat-sifat tanah ditentukan dari pengukuran kerapatan relative
secara langsung dilapangan. Pengujian untuk mengetahui nilai kerapataan relative yang sering
digunakah adalah Uji Penetrasi Standar atau disebut UjiSPT (Stahdar PenetrasiTest)

Teknik Pengeboran
Teknik pemboran yang baik merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan hasil ujisPT yang
baik. Teknik pemboran yang umum dlgunakan adalah teknik bor bilas (wosh borirg), teknik bor inti
lcorc dri ingl dan bor ulir (ouget boringl. Peralatan yang digunakan pada masing-masing teknik
pemboran harus mampu menghasilkan lubang bor yang bersih LJntuk memastikan bahwa uji SPT
dilakukan pada tanah yan€ relatii tidak terganggu

Bila digunakan teknik bor bilas maka mata bor yang digunakan harus mempunyaijalan air melalui
samping mata bor dan bukan melalui ujung mata bor Apa bala air yanB dapompakan melalui batang
pancang kedasar lubang keluar dari ujung mata bor maka aliran alr dari ujung mata bor tersebut
dapat mengakibatkan terjadinya pelunakan\ganSuan pada dasar lubang bor, yang pada gilirahrya
;kan menghasikkan nilai N yang lebih rendah dari pada yang seharusnya

Pt ERA TA rA Eii, rii,'t


lsian Laporan yang harus ada adalah :
1. tokasi
2. Tanggal pemboran sampai di elevasi pengujian
3. Tanggaldan waktu dim!lainya pengujian SPT
4. Nomor lubang bor
5. Kedalaman muka air tanah
6. Diameter lubane bor
7. cara pengeboran dan ukuran casing (bila
diperlukan)
8. Kedalaman dasar bor
9. Kedalaman dasar caslng
10. Kedalaman rnuka air atau lumpur boir di dalam lubang bor pada saat uji sPT dilakukan
11. Jenis palu SPT dan metoda penjatuhannya
12. Ukuran dan berat batangyangdigunakan untuk ujiSPT
13. Tjn8gijatuh palu
14. Kedalaman penetrasi awal akibat berat sendiri rangkaian alat
15. Perlawanan penetrasi tahap awal dan perlawanan penetrasi uji sPT (3 kali per 150 rnm)
16. Deskripsitanah sebagaimana diperoleh dalam tabung SPI
17. Catatan pengamatan men8enai kestabilan lapisan yang diuji, atau hambatah yang dialami
selama proses pengujian yang akan sangat membantu dalam menginterprestasi hasil
pensujian
18. Hasil kalibrasi, bila ada. (catatan: kalibrasi harus dilakukan pada setiap alat dan juga pada
personel yang mengoperasikan peralatan tersebut

4, Managemen muiu
Pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses produksi baik SDM,
material, peralatan, sarana kerja, proses dan subkontraktor den8an rincian sebagai berikut :

a. sDM (Sumber Daya Man!sia)

- Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman dalam bidangnya
- Meiakukan kegiatan pelatihan, pelaporan seca.a berkala

b. Material

- Memilih Supplier dengan kualitas material yang baik


- Melakukan Kegiatan Pengujiar
- Menyusun SOP terkait cara penyimpanan, perawatan maupun penggunan material
- Memeliki sistem iadwal yang baik dalam evaluasi dan pelaporan.

c, Peralaian

- Melakukan lnventaris terhadap peralatan yang akan digunakan


- Melaklkan pengetesan dan pengujian peralatan yang akan digunakan
- Memliki operator Alat yang berpengalaman
- Adarya soP terkait penyediaan bahan bakar, suku cadanS, servis rutin
- Adanya Monitoring dan Pelaporan

d. Proses Pekerjaan

- lVelakukan Pekerjaan sesuai dengan metodologi atau soP yang lelah ditentukan

L
PIERAfu,',
Bahan Materitsl yanB akan di8unakan yang didapat dari suppiier {pihak ketiga) harus
selalu dilengkapi dengan JoB MIX sesuai dengan komposisiyang dipersyaratkan
Untuk Pekerjaan Aspal maka dilakukan pengetesan awal (Trial Mix) pada lokasi
pekeriaan seguai dengan arahan direksi pekerjaan.
Setiap pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan Request For Wo*, Request For
Check dan Uji Kualitas Mutu Pekerjaan
Adanya Proses Monitoring dan Pelaporan secara berkala.

E
@@
@@
@ Srldus Roda fl laie.M ,{tdu
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

1. Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter

Lingkup pekerjaan galian strukt!r mencakup penggalian, penanganan/ pembuangan atau


penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari lokasi galian untuk pembuatan struktur
jembatan atau sekitarnya yang diperlukah untuk menyelesaikan pekerjaan. Material galian yang
baik akan di uji untuk memenuhi syarat bahan timbunan. Jika hasil yang diapat tidak sesuai, maka
hasil galian akan dibuang ke lokasi atau tempat yang lelah ditentukan. Pekerjaan ini diperlukan
untuk pembuatan pondasj dan atau struktur jembatan bawah jembatan atau
pekerjaan stabilisasi
lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan konstruksi umumnya untuk
pembentukan profil dan penampang sesuai dengan spesifikai dan memenuhi garis, ketinggian
dan penampang melintang yang ditunjuk dalam gambar.

Adapun tahapeh p€ngerjaah dalam pekerjaan iniadalah:

1- Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dilapangan, antara lain:


Excavator
Alat ukur
Giant breaker Iuntukgalian batu bekasjalanan yang amblas]
Dump Truck dan

2. Membersihakan area yang akan digali, ini dilakukan agar pada saat penggalian, tanah terbebas
dari pipa kabei {PlN, Listrik atau PAM dll) yang akan menghambat pengerjaan pekerjaan ini.
3. lika minimnya aksesdilapangan saatpeng€rjaan, maka diperlukan pembuatanjalan akses
4. Melakukan proses pengukuran kedalaman, agar dalam galian sesuai dengan kebutuhan yang
diingankan.
5. Jika dalam proses penggalian ditemukan mata air, maka harus dibu:tkan alur agar air bisa
mengalir deml menjaga lokasipekerjaan agartetap kering
5. Pekerjaan galian dilakukan hingga mencapai level yan8 sesuai dengan gambar rencana yang
telah disetujui Tanah bekas galian harus diangkut den8an Dump Truck ke lokasi pembuangan
yang telah ditentukan dan disepakati agar lokasitetap bersih dan terjaga
2. Timbunan Pilihan d ari su mber galian

Bahan - bahan :

- MateialTimbunan

Peralatan :

Tenaga Kerja
- Excavator
;
- Dump Truck
- l,iandor - l\,4otor Grader
- Pekeia - Vibro Roller
- Tukang - Waler Tank
- Alal Eantu

Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan


bahan timbunan meliputi Timbunan Pilihan yang berasal dari sumber galian, pada tanah dasar
yang telah disiapkan Sehingga sesuai 8aris, kelandaian, dan dimensi sesuai dengan yanB telah
ditetapkan pada gambar.

Tahapan Pekeriaan:

1. Penentuan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun


2- Excavator menggalidan memuat tanah kedalam DumpTruck
3. Material timbunan dimuat kedalam Dump Truck dah diangkut kelokasi pekerjaan.
4, Penghamparan dan perataan material dengan menS8tlnakah rnotor grader
5. Setelah penghamparan material di padatkan menSSunakan Vibratory Roller
6. Selama pemadatan berlangsunS, dilakukan penyiraman air menggunakan WaterTank Truck.
7. Selarna pemadatan seke ompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan menSgunakan alat bantu.
8. Diadakan pen8ujian kepadatan untuk mehgetahuihasilpelaksanaan pekerjaan
9. Setelah mencapai syarat yang ditentukan maka pekerjaan dirapikan
10. Perapian dan perawatan hasil pekerjaan
3. Penyiapan Badan.lalan

Pekerjaan ini termasuk ke8iatan pemadatan Can perapihan area yang telah digali sebelum
selanjutnya dihamparkah material agregat alao material lain yang dibutuhkan pada lokasi
pekerjaan.

Peralatan yang digunakan i


Tenaga l(erja :
. Motor Grader
. Vibro Roller - Mandor
. Alat Eantu - peker.ia

Llraian Pekerjaan:
. Permukaan area hasil Flian diratakar dengan menggunakan Motor grader sesuai
dengan level atau kemiringan yang disyaratkah oleh diGksi pekerjaan
. Setelah didapat level dan elevasi hasil perataan dengan menggunakan moto. Erader,
maka permukaan area tersebut selanjutnya dipadatkan menggunakan Vibro Roller
. Proses perataan dan pemadatan badan jalan dibantu oleh para pekeda dengan
menggunakan alat bantu

q&'.,*
aggr.g.rE cL* I {d otl. ar:!o!..r

,ffi*

PI ERATAiA
DIVISI 4. PETEBARAN PER(IRASAN DAN EAHU IATAN

1. Lapis Pondasi Agregat l(elas S

Bahanr Peraiatan:
PENGHAMPARAN
. Agregat Kelas s
. DumpTruck
Tenaga Kerja : . Motor Grader
. . Tandem Roller
t\,landor
. Pekerla
. Alat Bantu
. Tukang

FFRAPIHAN

uraian Pekerjaan :

1. Memproduksi matelial sesuai yang ditentukan dalam spesifikasi Yaitu mengenai ukuran,
gradasinya dan persyaratan teknis lainnya.

2. Campuran terdiri dari agregat kasar dan aeregat halus prodJksi mesin pernecah latu dengan
perbandingan sesuai spesifikasi.

3- Material dipersiapkan dan ditampung di Base Camp kemud an dimuat ke dalam Dump Truck

dan diangkut kelokasi pekerjaan untuk dihampar'

4. Penyiapan lokasi pekerjaan Yang akan dihampar agregat.

5. Material yang datang kelokasi pekerjaan cjihampar dam dibeltuk menggunakan lvotor Gr3d€r
sesuai ketebalan yanB disYaratkan.

6. Dipadatkan menggunakan Vibratory Roller hingga dicapai kepadatan yang disyaratkan sesuai

spesifikasi.
_ank
7, Selama pemadatan berlangsung, dilakukan penyiraman air menggunakan Water Truck'

8. Selama pemadatan sekelompok pekerja aGn merapikan tepi hamparan daln leve permukaan

menSgunakan alat bantu.

9. Dilakukan pengujian untuk meng€tahui kepadatan hasil hamparan materlal.

10. Perapian dan perawatan hasil pekerjaan.


DIVISI 5. PERKERASAN BERBUIIR

(elas A
1. Lapis Pondasi Agregat
Bahan: Peralatan:

Agregat (elas A
. DumpTruck
. Motor Grader
. Tandem Roller

. WaterTank Truck
. Alat Bantu

Tenaga Keria I

- Mandor
- Pekerja

Uraian:

P€kerjaan ini dilaksanakan untuk pekerjaan lapis pondasi. Metode kerja dar;
pekerjaah ihi adalah sebagai berikut:

. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan


kepada direksi untuk disetuiui.

. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu pengujian


material {Qualitycontrol) Agreg6t kelas A yang akan digunakan dan pada saat
pelaksanaan sesuai Spesifikasi Teknik yanE disyaratkan-

. Material Agregat Kelas A dicampur di Base camp dengan menggunakan wheel


loader dengan komposisi ses!ai Quality control yang telah disetujui kemudian
material A8regat A dibawa ke lokasi pekerjaan men8Sunakan dump truck

. Material Agregat kelas A dihampar dengah Motor Grader dan atat bantu, dan
dengan ketebalan padat sesuaiSambar rencana.
. Hamparah pondasi agregat disiram air dengan menS8unakan Water TankTruck

(sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller.

. selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan


level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan d€ngan


test Sand Cone unt!k mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknis.

Pt EM Ti.-,, A E!/,ili
2. PERKERASAN BETON SEMEN

Persiapan :

Contoh material untuk pekerjaan beton diajukan ke Direksi untuk mendapat persetujuannYa.
Adapun kriteria material beton harus memenuhi pe6yaratan minimum seba8aiberikut :
' Air; harus bersih dari kotoran seperti minyak, 8aram, dan bahan-bahan organik
. Semen; sesuai kualitas untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
. Agregat kasar (kerlkil); ukuran butiran sesuai hasil job mix design dan persyaratan teknis
yanE ditentukan.

sebelum mulai pekerjaan beton, rencana campuran beton harus dilaksanakan oleh team
laboratorium ltr,al m,x design) dengan contoh materialyang akan dipakaitelah mendapat
persetujuah Direksi. Dari hasil mix design tersebut dengan persetujuan direksi dipakai
sebagai dasar campuran beton untuk konstruksi dilapan8an-
. Setelah pengukuran, pematokan, dan penentuan elevasi r€ncana jalan se esai dikerjakan
sesuai dengan gambar t(erja, tahap pekerjaan sebelumnya sudah diterima oleh Dir€ksa
Pekeriaan, maka dilakukah pembersihan badan jalan yang akan dikerjakan dari kotoran-
kotoran, termasuk pembersihan/perataan badan jalan dari gundukan tanah yang
men!npuk di badan dan pinggirjalan.
. Demi untuk meniaga konsistensi campuran, kemudahan kecepatan pelaksanaan, serta
kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka digunakan beton ready mix.

Urutan Kerja I

. Euat bekisting/mal terbuat dari kayu dan muhiplek yang kuat dan kokoh dengan model
empat perse8i panjang berdasarkan ukuran plat seperti gambar rencana, ukuran ketebalan
mal melantang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang jalan normal jalan sesuai
gambar rehcana, sedangkan ukuran ma memanjang mengikuti ketinggian pada kedla
ujunB mal melintang.
. Baglan tengah mal sambungan mai melintane dibuat lubang sebagai tempat memasang
dowel/ruii.
. Pada sisi mal sambungan rnemanjang dibuat lubang sebaEal tempat memasang tie bar.
. Pemasangan mal kotak ini dilakukan diatas jalan existing hanya pada satu sisi jalan saja
sehin8ga baBian atau sisijalan lainnya dapat dilewati oleh kendaraan ringan dengan model
papan catur (nanti setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus
dapat dilewati oleh tru.k mixer sewaktu melakukan pengecoran.
. setelah pemasahSan kotak mal selesai dilakukan maka :

- Pernasangan/penggelaran plastik dengan maksud seba8ai breaker diatas agar tidak


lerjadi perlekatan antara lalan lama dan plat beton. Piastik inijuga dilekatkan pada mal
kotak slab dah secara rapat.
- Pemasan8an dowel/ruji pada mal melintang dan tie bar (batang pen8ikat) pada mal
memanjang dengan jalan memasukan ke dalam lobang yang sudah tersedia pada dinding
mal meiintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap
bidarg mal melintang sebelum penSe€oran dilakukan. Demikian pula kedua sisi mal
mernanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lur!s
terhadap b,dang mal memanjang-
yang benar maka
Seteah mal, dowel dan tie bar, serta plastic berada dalam posisi
pengecoran segera akan dilakukan.
(mal) y'ng telah
Beton Readymix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak
dipadatkan
d siapkan laiu diratakan se€ara manual kemudian selanjutnya diratakan dan
d€ngan menggunakan alat balok bervibrator yang system operasinya bergerak di atas
bolak
rnat mernanlang (s.panjang mal memanjang)yang ditarik dengan tenaga manusia
balik denSan lintasan sebanyak yang ditentukan.

Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat baiok bervibrator tersebut
seiain
meratakan juga bergetar sehingga terladi pemadatan.
pada kotak yang ketiga
Kotak yang pertama di cor kemudian pengecoran dilanluikan
(satu kotak diantaranya kosong).

Sete13h slab beton selesai dipadatkan, maka plat beton tersebut ditutupi dengan atap
plastik untuk men8hindari sin.r matahari secara langsung yEne dapat membuat beton
mengering tadak se€ara alamiah, juga untuk mencegah terjadinva retak rambut
Pembuat:n alur (groovlng) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan
s€tengah mengeras t3 _ 4jam ses!dah pengecoran.
Pada hari kedua setelah pengecoran seiesai, dilakukan proses curing dengan menggelar
karung goni diatas pltst beton dan disiram dengan air 3 kal' sehari selama 1 minggu'

Pada hari k€tiga setelah pengecoran maka mal (bekisting) samping dibuka
dilanjutkan
dengan pemasangar mal memanjang {samping)tanpa memasang mal melintang karena
pial beton Vang sudah dicor berfungsi sebagai mal melirtang
Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar/memasang
plastik jalan lama.
(emudian sebagai pemisah antara dua p at beton (yang sudah dicor dengan yang akan
dicor) dilekatka; gabus ataLl styro foam dengan tebal 0,5 .m uniuk membentuk
deletasr
(celah) untuk muai dan susut beton

DemikianLah system pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisijalan dan diselesalkan
sesuai dengar panjang rencana ialan itu.

Seteah pengecoran pada sisi kiri seles:i sesuai dengan paniang


jalan rencana'
pemasangan mal {bekisting) pada sisi kanan jalan tersebut dilanjutkan lagi' Hanya laja
plat beton
mal memaniane pada salah satu sisi tidak diperlukan lagi karena sudah ada
yang telah dicor. Pengecoran dilanjutkan dengan memakai system yang sama
gabus (styro
Kemudian pada saat akan dilakukan pengecoran, disisipkan/dilekatkan
yang akan dicor)
foam)diantara kedua plat beton lantara plat beton lama dan yang barLl
pada sisi/sambungan memanjang agar tidak terjadi Lekatan dan membuat dilatasi (celah)
untuk muai susut Plat beton.

PIER,AIA;;I]-
3. I,APIS PONDASI BAWAH BETON XURUS

Masa Persiapan:

Contoh material untuk pekerjaan beton diajukan ke Direksi untuk mendapat persetujuannya.
Adapun Krlteria material beion harus memenuhi persyaratan minirnum sebagai berikut :
. Air; harus bersih dari kotoran seperti minyak, garam, dan bahan-bahan orSanik
semen ; sesuai kualitas untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
t' Pasir; gradasi baik, bebas dari kotoran sepertitanah liat, lanau, sampah dan bahan organik
lairhya.
r Agregat kasar (kerikil), ukuran butiran sesuai hasil job mix design dan persyaratan teknis
yanS ditentukan.
Sebelum mulai pekerjaan beton, rencana campuran beton herus dilaksanakan oleh team
laboratorium (triel mix design) dengan contoh materialyang akan dipakai telah mendapat
persetujuan Direksi. Dari hasil mix desiSn tersebut dengan persetujuan direksi dipakai
sebagai dasar campuran beton untuk konstruksi dilapangan.
. Setelah pengukuran, pematokan, dan pehentuan elevasi rencana jalan selesai dikerjakan
sesuai dengan gambar kerla, tahap pekerjaan sebelumnya sudah diterima oleh Direksi
Pekerjaan, maka dilakukan pembersihan badan jalan yang akan dikerjakan dari kotoran-
kotoran, termasuk pembersihan / perataan badan ralan dari gundukan tanah yang
menumpuk dibadan dan p nggirlalan.
. Demi untuk meniaBa konsistensi campuran, kemudahan kecepatan pelaksanaan, serta
kebersihan pekerjaan dan terjaminnya mutu beton maka digunakan beton ready mix.

Pelaksanaan:

lJntuk kelancaran pekerjaan pengBelaran lapis pondasi bawah beton kurus, seluruh lebar
jalan harus ditutup (arus lalu lintas dialihkan).
Kemudian dilakukan penentuan/penyesuaian elevasi rencana ketinggian lapis pondasi
bawah beton kurus berdasarkan hasilpenSukuran dan pematokah.
Setelah itu badan jalan dibasahi/disiram dengan air terlebih dahulu agar tidak t€rjadi
penverapan air semen dari lapis pondasi bawah beton kurus yang akan diSelar.
talu pasang bekisting meljntan8 dengan ukuran selebar l jalur lalu lintas d,lakukan serta
memperhatikah panjang lahan pengecoran yanB disesuaikan den8an kemampuan kerja pe.
hari berdasarkan kepasitas truck mixer.
oilakukan pengecoran dengan hatihati agar dihasilkan kondisi akhir permukaan lapis
pondasi bawah beton kurus yang rata dan bagus.
Ketebalan lapis pondasi bawah beton kurus yang digelar harus rata dan ketebalannya sama
karena bukan berfungsi sebagai leveling permukaan yang sudah ada tetapi sebaSai lantai
kerja perkerasan beton semen-
Setelah pengecoran lap;s pondasi bawah beton kurus selesai dikerjakan maka dilakukanlah
p oses cur ng dengan rnenggelar la.ung 8oni.

PT, ERI I
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

1. tapis Resap Pengikat - Aspal EMULSI


.lenis Pekerjaan : Lapis Resap Pengikat
- Aspal Emulsi
No. Mata Pembayaran | 6.1(1)(b)
Satuan Pembayaran : Liter
Tenaga Kerja:
Pekerja
Mandor
Material:
AspalEmulsi
Peralatan:
Aspal Distributor, Compressor, Alat Bantu

lapis Resap Pehgikat harus dlsemprot hanya pada permukaan yang kering atau mendekati kering,
tidak boleh dilaksanakan pada saet angir kencang, hujan atau akan turun huian-Sebelum
pelaksanaan kontraktor melakukan pengujian terlebih dahulu dengan sampel materialyang akan
dipakaidan disetujui Direksi Pekerjaan- Periksa semua peralatan yang akan dipakai, dan pastikan alat
berfungsidengan baik.pekerjaan dilakukan sedernikian rupa sehingga masih rnemungkinkan
lalulintas satu jalur ianp3 merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanya menimbulkan
gangguan yang minimal bagi lrlu lintas.Bangunan dan benda lain di sekltar tempat kerja h;rus
dilindungiagartidak menjadikotor karena per€ikan aspal.sebelum penyemprotan aspaldimulai,
permukaan harus dibersihkan den8an memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi
keduanya. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar_benar bersih,
penyampuan tambahan harus dikerjakan dengan sikat Yang kaku.Pembersihan dilakukan melebihi
20 cm daritepi bidanE vang akan disemprot.

Urutan Keria:

Batas p€rmukaan yang akar disemprot harus ditandai dengan benang atau cal.
Penyemprotan dilakukan dengan batang penyemprot dengan campuran yang diperintahkan.
Apabila penyemprotan dengan distributor kurang praktis di daerah Yang sempit, atas persetujuan
Direksi Pekerjaan peny€mprotan dapat dilakukan dengan hand sprayer'
Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspalharus satu lajur atau setengah lebar
jalan dan harus ada bagian yanE tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm sepanjanB sisi sisi lajur
yang bersebelahan. sambungan memanjang selebar 20 cm iniharus dlbiarkan terbuka dan tidak
boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasan penyemprotah di Iajur yang bersebelahan
telah selesai dilaksanakan. Demikian pula lebar yang disemprot harus !ebih lebar dari lebar yang
ditetapkan.
Lokasi awal dan akhir harus dilindungi dengan bahan yang .ukup kedap Penyemp.otan harus
dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan pelindung tersemprot, dengan demikian
seluruh noselbekerja dengan benarpada seluruh bidangjalan yang akan disemprot.

()
nrmti;.- ;r
2. Lapl3 Perekat - fupal cair

Sebelum Laston Lapis Aus {AC-WC) dlhampar, uhtuk merekatkan ahtara existing der€an hotmlx
baru, digunakan bahan lapis perekat y3ng disemprotkan dengan m€nggunakan aspal spEyer. Bahan
lapis perekatjuga digunakan untuk merekatkan antara laston tapisAntara (AC_BC) dah Laston rapis
Aus (AC-WC)

Pdrynr'ocdr trr.ad€r Txk co.r d9


Arrhn[ SprdNr /Dtsurbmm

Bahan yang diEunakan j Tenaga Ke.ja :

- Mandor
- Peke4a

Peralatan yanB diSunakan :

. Asphalt Distributor
. Compressor

t,raian Pekerjaan:

. Sebelum melakukan pekerjaan harus diblat request dan diserahkan kepada di€ksi untuk
disetuiui.
. Permukaan yang akan dilepas dibersihkan dari debu dan kotoran dengan air Compressor.
. Bahan dasar berupa aspal dan *erosene dicampur dengan komposisi sesurai sp.sifikasi dan
dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
. Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Spayer ke atas permukaan yang akan
dilapisi.
. Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjran.
4. Larton Lapis AUS (AC-WC)

T€stKomposisi

Bahan : Tenaga Keda :

- Agregat Lolos screen2 ukuran ( 9.5 ' 19,0) - l\y'andor


- Agregat Lolos screen2 ukuran ( 0 5) -
_
Peke{a
- Aspal

. Wheel Loader

. Genset
. Dump Truck
. Asphalt Finisher
. Tandem Roller
. P. Tyre Roller
. Alat Bantu

men€akup pencampuran material hotmix Laston Lapis


ini Aus (AC WC) di unit
Pekerjaan
penghamparan dan pemadatan' baik diatas pondasi
O"n."rprrrn Aspat (AMP), transportasi,
dengan spesifikasi
maupun diatas permukaan ialan lama yang telah disiapkan sesuai

L)
PI,EM+A,Ar-jjji
Tahapan Pekerjaan:

a. P€kerjaah persiapan
b. Pengukuran dan pematokan
c. Mengajukan contoh material yang akan digunakan benkut sumber material serta hasil test
materialtersebut.
d. Membuat Rumus Ran€angan Campuran (0MF)
e. Pembltan Trial Mix di AMP dan dilapangan
f. Pengadaan lVaterial
g. Mobilisasi alat dan tenaga kerja
h- Pembaruan & pengaiuran Lalu Lintas

Setelah Rumus Rancangan Campuran (DMFI dibuat maka dilanjutkan dengan membuat Rumus
Perbandingan Campuran {Ji/f) di laboratoriurn / unit AMP dan Trial lapangan sampai dengan
mendapat persetujuan dari Direksi LapanBan-

1. Mixing dan Pemeriksaan Hotmix

Pencampuran aspal dilaksanakan di Llnit AMP. Komposisi pencampuran sesuai dengan hasil
.lob Mix Formula (JMF) yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.5uhu sewaktu
pencampuran di Unit AMP antara 150 - 16Os C atau sesuai instruksi D,reksi
LapanBan.Sebelum diangkut ke lapangan menggunakan Durnp Truck, Hotmix diperiksa dan
ditimbang dahulu, dari setiap Truck diambil contoh benda uji untuk di ekstraksi
diLaboratorium.

2. Pembersihan Lokasi
. Pekerjaan persiapan alrt dan tenaga
. Lapisan kotoran yang tidak bisa hilang dengan kompressor dibersihkan dengan manual.
. Pembersihan lahan dilakukan sebelum pelapisan Lapis Perekat, hal lni dilakukan uhtuk
membersihkan lahan dari kotoran dan material l€pas yang ada diatas lahan yang akan
dikerjakan.
. Setelah dilakukan pembersihan lahan, dilakukan pemberian tanda pada existing sebagai
batas tahapan pelapisan Lapls Perekat.
. Tahap pertama dilakukan derisisidalam dan kedua dilakukan pada sisiluar. dst

3. Pehyemprotan Prime Coat /Tack Coat


. Setelah pembersihan lahan dilakukan pehyemprotan Prime Coat yang langsung diatas
agregat dan Tack Coat djatas Asp3l Lama atau Baru, pekerjaan ini dilakukan dengan
menBgunakan Asphalt Sprayer.
. Selama pelaksanaan pekerjaan pelapisan Prime Coat dan Tack Coat dilakukan pengetesan
ketebalan Prime Coat atau Ta€k Coat dengan menggunakan Paper Test yang dilakukan
setiap jarak 35 m.

HaulinE/AnBkutan
Setelah Dump Truck sel€sai ditimbang, material Campuran Aspal harus ditutup dengan
terpal. Penutupan dengan terpal tersebut untuk meniaga suhu agar dapat dipertahankan
dan Lnt.rk merghirdar terkena air apabila l-Jjar.
lumlah kendaraan Dump Truck untuk mengangkut Campuran Aspal disesuaikan dengan
kapasitas produksi AMP, jarak angkut serla kondisi diperjalanan, kondisi di lapangan dan
s€hedule pelaksanaan. Suhu pemasokan dara Dump Truck ke Aspal Finisher antara 11Os C

s/d 1s0-6 c.

5. Paving/Penghamparan
. Penghamparan dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan seperti I Rambu- rambu,
penSaturan lalLr lintas, peralatan, tenaga kerja dan patok batas penShamparan telah
siap di lapangan dan lokasi telah dihampar lapis perekat coatinS, suhu antara 125e c -
145e C
. Penghamparah dimulai dari lajur yanS lebih rendah menuju ke lajur yang lebih tinggi,
apabila pekerjaan tersebut lebih darisatu lajur.
. Perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur yang satu dengan lajur yang
bersebelahan pada setiap hari penghamparan dibuat seminimal mungkin.
. Pehghamparan dilaksanakan pada siang hari pada kondisi cuaca terang / baik dan
apabila drlaksanakan pada malam hari maka disediakan lampu penerangan secukupnva.
. Ketebalan hamparan diatur pada alat Asphalt Finisher sesuai dengan ketebalan yan8
ditentukan. Apabila tebal hamparan lebih darlsatu lapis meka toleransi ketebalen harus
memenuhi persyareten dalam Spesifikasi.
. LJntuk mengetahui kerataan permukaan hasal hamparan, maka permukaan diukur
dengan mistar lurus panlang ! 3.00 mryang diletakan diatas sumbu jalan, perbedaan
setiap dua titik pada penampang melintang tidak lebih dari 5 mm atau yang disyaratkan
dalam spesifikasi.

6.
setelah Campuran Aspal dihampar dan seluruh permukaan dinyatakan rata dan tidak
segregasi atau cacat maka selanjutnva dilakukan pemadatan,

Tahapan pemadatan:
Pemadatan awal (Break Down) :

Den8an Roda Baja / Tandem Roller, jurnlah lintasan setiap titk perkerasan adalah 2

lintasan, suhu antara 125e C - 145e C

Pemadatan ke dua :

DenBan alat pemadat roda karet, jumlah lintasan disesuaikan dengan hasiL percobaan /
trialdilapangan, suhu pada pemadatan kedua antara 100sc - 125ec.
Pemadatan ke ti8a lakhiri :
Dengan alat pemadat Roda Baja tanpa penggetar / vibrator.Pemadatan pada sambungan
melintang antara campuran aspel lama den8an yanS baru men8gunakan alat pemadat
Roda Baja/Tandem Roller atau alat pemadat lain yang diseiujui Direksi Pekerjaan.lJntuk
men8h,ndari penggeseran sewaktu pemadatan, maka setiap akhir melintang dan tepi
hamparan diberi kaso dengan ketebalan disesuaikan.
dengan tebal ren€ana.Sewaktu pemadatan, alat pemadat selalu dabasahi dengan air
secukupnva. Pemadatan dimulai dari tempat sambunSan memanjan8 kemudian dar, tepi
luar selanjutnya pemadatan dilekukan sejajar dengan sumbu jaian berurutan menuju ke
arah sumbu jalan- lJntuk super elevasi di tikungan dimulai daritempat terendah menuju
ke arah yang lebih tinggi.
Ke€epatan alat pemadat :

- lJntuk roda baja maximum 4 km/jam


- untuk roda karet maximum 10 km/jam

Pengendalian Mutu
Pengarnbilan benda uji dilakukan di unit pencampuran aspal{AMP) dan di lokasipekeriaan.
Proses pengujian sesuai dengan yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Pen8ambilan behda
ujidilapangan dengan cara di Core dengan memakai mesin Bor 0 4" atau sesuai
kebutuhan, dengan maksud uhtuk mengetahui ketebalan,apisan dibandingkan den8an
tebal rencana dan benda tersebut selanjutnya diekstraksi lebih lanjut di
uji
laboratorium.Pengambilan benda uji inti (core) minimal dua titik pengujian setiap
penampang melintang per lajur atau sesuai instruksj Direksi Pekerjaen. Toleransi eleva(i
permukaan untuk penampang melintang dari setiap lajur lalulintas, dilaksanakan
minimum tiga titik yang diukur melintang setiap 12,50 meter memanjaflg Hasil pengujian
pengendalian mutu dilaporkan secara tertulis setiap hari produksi kepada Direksi
Pekerjaan

Pt Ei..
5. LASTOI'I I.APIs ANTARA (AC-BC}

Bahah: Tenaga Kerja I

. Agregat Lolos screen2 ukuran ( 9 5 - 19,0) - Mandor


. _
Agregat Lolos s.reen2 ukuran ( 0 5) - Pekeria

Peralatan :

. WheelLoader

. Genset
. DumpTruck
. Asphalt Finisher
. Tandem Roller
. P. Tyre Roller
. Alat Bahtu

PlEMli:"E.iiiiA
Pekerjaan ini mencakup pencampuran material hotmix Laston lapis Antara (AC-BC) di unit
pencampuran Aspal (AMP), transportasl, penghamparah dan pemadaiah, baik diatas pondasi

maupun diatas permukaan jalan lama yan8 telah disiapkan sesuai dengan Spesifikasi.

Tahapan Pekeriaan:

Pekerjaan persiapan
Pengukuran dan pematokan
Mengajukan contoh material yang akan di8unakan berikut sumber material serta hasil test
materialtersebut.
Membuat Rumus RancanSan campuran {DMF)
Pembutan Trial Mir diAMP dan dalapangan
Pengadaan Material
Mobilisasialat dan tenaga kerja
Pembaruan & pengaturan Lalu Lintas

Setelah Rumus Rancangan Campuran (DMF) dibuat maka dilanjutkan denSan membuat Rumus
Perbandin8an Campuran (JL4F) di laboratorium / unit AMp dan Trial lapan8an sampai dengan
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

Mixing dan Pemeriksaan Hotmix

Pencampuran aspal dilaksanakan di llnit AMP. (omposlsi pencampuran sesuai dengan hasillob
Mix formula (lMF) yang telah disetujui oleh oireksi Lapangan.Suhu sewaktu pencampurah di
Unit AMP antara 150 - 160e C atau sesuai instruksi Direksi lapangan,Sebelum diangkut ke
lapanSan menggunakan Dump Truck, Hotmir diperiksa dan ditimbang dahulu, dari setiap Truck
daambjl contoh benda uji untuk di ekstraki ditaboratorium.

Pembersihan Lokasi
. Pekerjaan persiapan alat dan tenaga
. tapisan kotoran yang tidak bisa hilang dengan kompressor dibersihkan dengan manual.
. Pembersihan lahan dilakukan sebelum pelapasan tapis Perekat, hal ini dilakukan untuk
membersihkan lahan dari kotoran dan material lepas yang ada diatas lahan yang akan
dikeriakan.
. setelah dilakukan pembersihan lahan, dilakukan pemberian tanda pada existing sebagai
bates tahapan pelapisan Lapis Perekat.
. Tahap pertarna dilakukan darisisidalam dan kedua dilakukan pada sisi luar. dst

Pehyemprotan Prime coat / Tack Coat


. setelah pembersihan lahan dilakukan penyemprotan Prime coat yang langsung diatas
aSregat dan Tack Coat diatas Aspal [ama atau Baru, pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan Asphalt Sprayer.
. Selama pelaksanaan pekerjaan pelapisan Prime coat dan Tack Coat dilakukan pen8etesan
ketebalan Prime Coat atau Tack Coat dengan menggunakan Paper Test yang dilakukan
setiap jarak 35 m
Hauling/Angkutan
Setelah Dump Truck selesai ditimbang, material Campuran Aspal harus ditutup dengan terpal.
Penutupan dengan terpaltersebut untuk menjaga suhu agar dapat dipertahankan dan untuk
menghindari terkena air apablla hujan.
Jumlah kendaraan Dump Truck untuk mengangkut Campuran Aspal disesuaikan dengan
kapasitas produksi AMP, jarak angkut serta kondisi diperjalanan, kondisi di lapangan dan
schedule pelaksanaan. Suhu pemasokan dari Dump TrLrck ke Aspal Finisher aniara 1100 C s/d
150s c.

Pav,nglPenghamparan
. Pen8hamparan dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan sepeati i Rambu- rambu,
pengaturan lalu lintas, peralatan, tenaga kerja dan patok batas penghamparan telah
slap di lapangan dan lokasitelah dihampar lapis perekat coating, suhu aspal antara 125e
c - 14sa c.
. Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuJu ke lajur yang lebih tinggr,
apabila pekerjaan tersebut lebih darisatu lajur.
. Perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur yang satu dengan lajur yang
bersebelahan pada setiap hari penghamparan dibuat semlnimal mungkin.
. Penghamparan dilaksanakan pada siang hari pada kondisi cuaca terang / baik dan
apabila dilaksanakan pida maiam hari maka disediakan lampu penerangan secukupnya.
. Ketebalan hamparan diatur pada alat Asphalt Finisher sesuai den8an ketebalan yang
ditentukan. Apabila tebal hamparan lebih darisatu lapis maka toleransi ketebalan harus
Temenuh.pe.svaratan dala rr Speslf kasi.
. Untuk mengetahui kerataan permukaan hasil hamparan, maka permtrkaan diukur
dengan mistar lurus pahjang 13.00 ml yang diletakan diatas sumbu jalan, perbedaan
setiap dua titik pada penampang melintarg tidak iebih dari 5 mm atau yang disyaratkan
dalam spesifikasi.

Pemadatan
setelah Campuran Aspal dihampar den seluruh permukaan dinyatakan rata dan tidak
segre8asi atau cacat maka selanjutnya dilakukan pemadatan.

Tahapan pemadatan :

. Pemadatan awal {Break Down) :


Dengan Roda Baja / Tandem Roller, jumlah lintasan setlap titik perkerasan adalEh 2
lintasan, suhu antara 125s C - 145e C

. Pemadatan ke dua ;

Dengan alat pemadat roda karet, iunlah lintasan disesuaikan dengah hasil percobaan
/ trial dilapangan, suhu pada pemadatan kedua antara 100eC - 125sC.
. Pemadatan ke tiga (akhir) :

Oengan alat pernadat Roda Baja tanpa penggetar / Vibrator.Pemadatan pada


sambungan melintang antara campuran aspal lama dengan yang baru men88una*an
alat pemadat Roda Bajafandem Roller atau alat pemadat lain yang disetujui Direksi
Pekerjaan.lJntuk menghindari pengSeseran sewaktu pemadatan, maka setiap akhir
melintang dan tepi hamparan diberi kaso dengan ketebalah disesuaikan.
dengan tebal rencana.Sewaktu pemadatan, alat pemadat selalu dibasahi dengan air
secukupnya. Pemadatan dimulai dari tempat sambungan memanjang kemudian dari
tepi luar selaniutnya pemadatan dilakukan sejajar dengan sumbu jalan berurutan
menuju ke arah sumbu jalah. lJntuk super elevasi di tikungan dimulai dari tempat
terendah menuju ke arah yang lebih tinggi.
Kecepatan alat pemadat :

- Untuk roda baia maximum 4 km/jam


- Uhtuk roda karet maximum 10 km/jam
Pengendaliah Mutu
Pengambilan benda uji dilakLrkan di Lrnit pencampuran aspal (AMP) dan di
lokasipekerjaan. Proses pengujian sesuai dengan yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Pengambilan benda uji dilapangan den8an cara dl Core dengan memakai mesih Bor 0
4" atau sesuai kebutuhan, dengan maksud untuk mengetahui ketebalan lapisan
dibandingkan dengan tebal rencana dan benda uji tercebut selanjutnya diekstraksi
lebih lanjut di laboratorium.Pengambilan benda uji inti (core) minimal dua titik
pengujian setiap penampang melintang per lajur atau sesuai instruksi Direksi
Pekerjaan. Toleransi elevasi permukaan untuk penampang mellntane dari setiap lajur
lalulintas, dilaksanakan minimum ti8a titik yang diukur melintang setiap 12,50 meter
memanjang. Hasil pengujian pengendalian mutu dilaporkan secara tertulis setiap harl
produksi kepada Direksi Pekerjaan

PT. EM TT iA TlIi i,:T


DIVISI 7. STRUKTUR

1. Beton mutu sedangfc'3o MPa

Mengerjakan beton bertulang sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui garis elevasi,
kelandaian dan bentuk dimehsinya. Peker.iaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk
pengecoran beton, pen'rbuatan lantai kerja, pemeliharaan, pengerinBan, atau tindakan lain
agar tempat yahg akan di cor beton siap saat akan dilaksanakan.

Bahan yang d gunakan : Teraga Ker,a :

. Semen - Mahdor
. Pasir Beton - Pekerja
. AEregat Kasar - Tukang
. (ayu Perancah
. Paku

Uraian Pekerjaan :

a. Komposisi / Campuran Eeton

. Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir kerikil / batu pecah, air seperti
sesuai dengan spesifikasi
. untuk mutu campuran yang direncanakan, diketemukan dari percobaan-
percobaan campuran untuk memenuhi kekuatah karakteristik yang
diisyaratkan, banyaknya semen tiap m3 beton menyesuaikan job mix formula.

b. Mengaduk
. Bahan yang dipergunakan Pc, pasir dan Agregrat kasar dengan perbandingan
volume yang didapat dari hasil Mix Design dan harus mencapai kuat desak
minimum sesuai yang diisyaratkan.
. Bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk
beton sedikitnya 1,5 menit sesudah semua bahan kecuali untuk air dalam jumlah
yang penuh ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila mesrn
pengaduk berkapasitas lebah besar.
. Penyampuran dentan tangan dimunBkinkan apabila pada lokasi- lokasi tertentu
mesin pengaduk tak mungkin digunakan menurut pahdahgan direksi.

c. cetakan (Kayu Perancah / Bekisting)

. Kayu yang digunakan sebagai bahan cetakan adalah kayu Kelas lll yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga mendapatkan kekuatan yang maksimum dan untuk
acuan menggunakan kayu papan,
. cetakan harus sesuai dengan berbagai bentuk, bidang, batas dan ukuran beton
yang diinginkan sebagaimana pada gambar atau sepertiyang ditetapkan direksi.
. Perrrukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air.

PtEili.
Semua cetakan yang diban8Un harus kuat, alat dan usaha yang sesuai dan cocok
untuk membuka cetakan tanpa merusak perrnukaan dari permukaan beton yang
telah selesai harus tersedia.
Semua cetakan harus betul-betul teLiti dan aman pada kedudukannya sehingga
dicegah pengembangah atau gerakan lain selama penuangan beton Penyangga
beton harus bersandar pada pohdasi yang baik sehing8a tidak akan ada
kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan pengecoran.

d. Pengecoran

. Beton dicor setelah semua cetakan, baja tulangan beton, pemasangan instalasi
yang harus ditanam, penyekatnya dan pengikatan selesai dan disetujui oleh
Direksj Pekerjaan.
. Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan belon harus sedemikian, sehingga
beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa
ketempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang dapat
menyebabkan perubahan nilai Slump.
. Semua permr.tkaan cetakan pada tempat pengecoran beton, lantai kerja harus
bersih da.igenangah air, reruntuhan atau bahan lepas.
. Pengecoran tidak boleh dilakukan selama hujan deras atau lama sehingga
menyebabkah spesi terpisah dariAgregat kasar.
. Ember yang digunakan untuk menuangkan beton harus ember yang mudah
diangkat/ diletakan dengan alat-alat lainnya.
. setiap Lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan yang mungkin
sehingga bebas dari kantong - kantong kerikil dan menutup rapat pada semua
permukaan beton dari cetakan dan materialyang diguhakan.
. Pemadatan beton dilakukan dengan menggunakan alat penBgetar tipe
immersion beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran permenit.

Pengujian Beton

. Kontraktor harus melakukan tes beton sesuai dengan prosedur yang


diisyaratkan oleh Direksi Pekerjaan.
. Penyedia .iasa harus meLakukan SIump Test pada waktu menuangkah beton.
Slump test harus lebih darj 50 mm dan tidak boleh lebih dari 100 mm.
. Percobaan beton dari bahan batu dankandungan air harus dilakukan sesuai
prosedur stahdar, khusus untuk beton kubus dibentuk cetakah 150 mm kubus.
. Kontraktor harus membuat catatan - catatan pengujian untuk tiap penBujian.

Pemelihaan beton

. Beton dipelihara dengan menyiram dengan air secukupnya sampai benton


mencapai kuat tekan yg disyaratkan.
. Pembongkaran Bekisting setelah beton rnencapai kuat tekan minimal 75%.

(r
7.
2. BETON MUTU SEDANG FC,2O MPA

Mengerjakan beton bertulang sesuai dengan gambar kerja yang telah disetuiua Saris elevasi,
kelandaian dan bentuk dimensinya. Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk
pengecoran beton, pembuatan lantai kerja, pemelaharaan, pengeringan, atau tindakan lain agar
tempat yang akan dicor beton slap saat akan dilaksanakan-

Bahen yang di BUnakan :


Tenaga Keqa :

. Semen . t\,landor
. Pasir Beton . Peke{a
. Agregat Kasar . Tukang
. Kayu Perancah

Uraian Pekerjaan l

Komposisi / Campuran Beton


Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir kerikil / batu pecah, air seperti sesuai
dengan spesifikasi
Untuk mutu campuran yang direncanakan, diketemukan dari percobaan percobaan
campuran untuk memenuhi kekuatan karakteristik yang diisyaratkan, banyaknya
semen tiap m3 beton menyesuaakan job mix formula.

b. Men8aduk

Bahan yane dipergunakan Pc, pasir dan Agregrat kasar dengan perbandingan volume
yang didapat dari hasil Mix Design dan harus mencapai kuat desak minimum sesuai
yang diisyaratkan.
Bahan pembentuk beton harus dicampur dan diad!k dalam mesin pehgaduk beton
sedikitnya 1,5 menit sesudah semua bahan ke€uali untuk air dalam jumlah yang penuh
ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih
besar.
Penyampuran dengan tangan dimungkinkan apabila pada lokasi - lokasi tertehtu mesin
penCaduk tak mungkin digunakan menurut pandangan direksi.

cetakan (Kayu Perancah / Bekisting)

. Kayu yang digunakan sebagai bahan cetakan adalah kaYu Kelas lll yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga mendapatkan kekuatan yang maksimum dan untuk acuan
menggunakan kayu papan.
. Cetakan harus ses[rai dengan berbagai bentuk, bidanS, batas dah ukuran beton yang
diinginkan sebagaimana pada Sambar atau sepertiyang ditetapkan direksi.
. Permukaan yang rata daribeton adalah yang dikehendakipada bagianjaian air.
. Semua cetakan yang dibangun harus kllat, alat dan usaha yang sesuai dan cocok untuk
membuka cetakan tanpe merusak permukaan dari permukaan beton yanE telah selesai
harus tersedia.
. Semua cetakan harus betul-betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga dicegah
pengembangan atau gerakan lain selama penuangan beton Penyangga beton harus
bersandar pada pondasi yan8 baik sehinSga tidak akan ada kemun8kinan penurunan
cetakan selama pelaksanaan pengecoran,

I
d. Pengecoran

Beton dicor setelah semue cetakan, baja tulangan beton, pemasangan instalasi yahg
harus ditanam, penyekatnya dan pengikatan selesai dan disetuiui oleh Direksi
Pekerjaan.
Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian, sehingga beton
dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibalva ketempat pekerjaan
tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang dapat menyebabkan perubahan
nilaiSlump.
S€mua permukaan cetakan pada tempat pengecoran beton, lantai kerja harus bers'h
darigenangan air, r€runtuhan atau bahan lepas.
Pengecoran tidak boleh dilakukan selama hujan deras atau Iama sehingga menYebabkan
spesi terpisah dariAgregat kasar-
Ember yang digunakan untuk menuangkan beton harus ember yang rrudah diangkat/
diletakan denBan alat_alat lainnya.
Setiap Lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan yang mungkin sehingga bebas
dari kantong - kantong kerikil dan menutup rapat pada semua permukaan beton dari
c€takan dan material yang digunakan.
Pemadatan beton dilakukan dengan menggunakan alat penggetar tipe immersion
beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran permenit.

Peneujian Beton
(ontraktor melakukan tes beton sesual dengan prosedur yang diisyaratkan oleh
DireksiPekerjaan.
Penyedia j!sa harus melakukan slump Test pada waktu menuangkan beton' Slump
test harus lebih dari 50 mm dan tidak boleh lebih derl 100 mm.
Percobaan beton dari bahan batu dankandungan air harus diiakukan sesuai
p'osedur
standar, khusus untuk beton kubus dibentuk cetakan 150 mm kubus'
. Kontraktor harus membuat catatan - catatan pengujian untuk tiap pengujian'

Pemelihaan beton

. Beton dipelihara denean menyiram dengan air secukupnya sampai benton mencapai
kuat teken vg disyaratkan.
. Pembongkaran Bekisting setelah beton mencapai kuat tekan minimal 75%'

Pl ERATA,i Ellllir
3. BAJATULANGAN U32 ULIR

Merupakan baja tulangan befituk ulir dengan baF mutu sedanS dan keras yang memil[(i tegangan
leleh karekteristik 3.200 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup penEadaan dan pemasanlgan baja tulangan
pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan 6ambar.

Bahan:

. gaja Tulangan U32 ulir


. Kawat Beton

lJraian Pekeriaan

Pengaluan Kesiapan Keria

Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesahan dan diagram pembengliokan harus
disediakan oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan dari direksi laFngan, dan
tidak ada bahan yang boleh dipesan tersebut dan diagram pembengkoLkan disetuiui.
Persetujuan atas Daftar Pesanan dan Diagram Pembengkokan dalam segda hal tidak
membebaskan kontraktor atas tanggung ja wa b nya daridaftar dan diagram tarsebut.

PT. ERAIATA tU;:\


KondisiTempat Kerja & Perlindungan Bahan
1. Tulangan disimpan di tempat kerja dalam ikatan, diberi iabel dan ditandai dengan label
logam yang menunjukan ukuran batang panjang dan informasilainnya sehubungan
dengan tanda yang dituhjukah pada diagram tulangan.
2, Eaja iulangan di tempatkan ditempat yang baik sedemikian untuk mencagah distorsi,
kontaminasi, korosi atau kerusakan,

Pembengkokan Baja Tulangan

1. Baja Tulangan dipotong dan dibengkokan sesuai ukuran dan gambar rencana, dengan
menggunakan alat bantu.
2. Bilamaha terjadi kesalahan membengkokan baja tulangan, batang tulangah tidak boleh
dibengkokan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan direksi pekerjaan atau yang
sedemikian akan merusak atau melemahkan bahan.
3. Sambungan dan persilangan diikat dengan menggunakan kawat ikat baja.

Pek€rjaan dilakukan secara manualdengan urutan pekerjaan sebagai berikut :


1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian
rupa sesuai dengan Sambar kerja, dan setiap pertulan8an diikat dengan menggunakan
kawat beton.
2. Peralatan yang di8unakan adalah : alat bantu

PI EMTA,A OUi,IIA
4. BETON MUTU RENDAH FC'10 MPA

Mengerjakan beton bertulang sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui garis el€vasi,
kelandaian dan bentrk dimensinya. Pekerjaan ini mencakup penyiapan tempat kerja untuk
pengecoran beton, pembuatan lantai kerja, pemeliharaan, pengeringan, atau tindakan lain agar
tempat Vang akan di cor beton siap saat akan dilaksanakan.

Bahan yang digunakan :


Tenaga Kerja :

. Semen . Ivandor
. Pasir Beton . Pekerja
. Agregat Kasar . Tukang
. KaYu Perancah

Uraian Pekerjaan:
(omposisi / Campuran Betoh

Beton harus dibentuk darisemen Portland, Pasir kerikil/ batu pe.ah) air sepertisesuai
dengan spesifikasi
lJntuk mutu campuran yang direncanakan, diketemukan dari percobaan percobaan
campuran untuk memenuhi kekuatan karakteristik yang diisyaratkan, banYaknya
semen tiap m3 beton menyesuaikan job mix formula.

b. Mengaduk

. Bahan yang dipergunakan Pc, pasir dan Agregrat kasar dengan perbandingan volume
yang didapat dari hasil Mix Desi8n dan harus mencapai kuat desak minimum sesuai
yang diisVaratkan.
. Bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton
sedikitnya 1,5 menit sesudah semua bahan kecuali untuk ak dalam jumlah yang penuh
ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih

. Penyampuran dengan tangan dimungk;nkan apabila pada okasi- lokasiiertentu mesin


penead!k tak mungkih digunakan menurut pandangan direksi.

cetakan (Kayu Perancah / Bekisting)

. Kayu yang digunakan seba8ai bahan €etakan adalah kayu Kelas lll yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga mendapatkan kekuatan yang maksimum dan untuk a€uan
menggunakan kayu papan.
. Cetakan harus sesuai dengan berbagai bentuk, b;dang, batas dan ukuran beton yang
dlinginkan sebagaimana pada Sambar atau sepertiYang ditetapkan direksi
. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air.
. Semua cetakan yang dibangun harus kuat, alat dan usaha yang sesuai dan cocok untuk
membuka €etakan tanpa merusak permukaan dari permukaan beton yang telah selesai
harus tersedia,
. Semua cetakan harus betul-betul teiiti dan aman pada kedudukannya sehingga dicegah
pengembangan atau gerakan lain selama penuangan beton Penyangga belon harus
bersandar pada pondasa yang baik sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan
cetakan selama pelaksanaan pengecoran.
d

. Beton dicor setelah semua cetakan, baja tulangan beton, pemasangan instalasi yang
harus ditanam, penyekatnya dan penglkatan selesai dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
. Alat-alat yang digunakan untuk penganBkutan beton harus sedemikian, sehingga beton
dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ketempat pekerjaan
tanpa adanya pemisahan dan k€hilangan bahan yang dapat menyebabkan perubahan
nilaiSlump.
. Semua permukaan cetakan pada tempai pehg€coran beton, lantai kerja harls bersih
darigenangan air, reruntuhan atau bahan lepas,
. Pengecoran tidak boleh dilakukan selama hujan deras atau lama sehingga menyebabkan
spesi terpisah dariAgregat kasar.
. Ember yang digunakan unt!k menuangkan beton harus ember yang mudah diangkat/
dil€takan dengan alat-alat lainnya.
. Setiap Lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan yang mungkin sehin8ga bebas
dari kantong - kantong kerikil dan menutup rapat pada semua permukaan beton dari
cetakan dan material yang digunakah.
. Pemedatan beton dilakukan dengan menggunakan alat penggetar tipe immersion
beroperasi dengan ke€epatan palinE sedikit 7000 putaran permenit.

Pengujian Beton

. Kontraktor melakukan tes beton sesua; dengan prosedur yang diisyaratkan oleh
DireksiPekerjaan.
. Penyedia jasa harus melakukan Slump Test pada waktu menuangkan beton. Slump
test har!s lebih dari 50 rnm dan tidak boleh lebih dari 100 mm.
. Percobaan beton dari bahan batu dankandungan air harus dilakukan sesuai prosedur
standar, khusus untuk beton kubus dibentuk cetakan 150 mm kubus.
. Kontraktor harus membuat €atatan - catatan pengujian untuk tiap pengujian,

Pemelihaan beton

. Betoh dipelihara dengan menyiram den8an air secukupnya sampai benton mencapar
kuat tekan yg disyaratkan.
. Pembongkaran Bekisting setelah beton mencapai kuat tekan minimal 75%.
5. PEMASANGAN JEMsATAN RA GKA

Jenis Pekerjaan : Pemasa nga n .,embata n Rangka


No. Mata Pembayaran | 1.5.1
Satuan Pembayaran :Kg

Tenaga (erja :
. Pekerja
. TukanS

Material:
. Kayu Perancah

Peralatan i
. Crane On Track
. Alat Bantu
Sebelum memulai langkah pertema, demi kelancaran pekerjaan dianjurkan untuk
mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh sebagai berikut :
. Bongkar petipeti packing dan cocokan isi peti dengan packing list yang terlampir.
. Periksa semua bahan yang perlu disediakan dilapangan-
. Siapkan semua alat bantu yang diperlukan
. Saca buku pedomah secara menyeluruh untuk mendapatkan gambaran cara
pemasangan
. Periksa mur baut sesuai ukurannya masing-masing, dan pisahkan men u rut jenisnya.

Apabala segala sesuatunya telah siap, selanjutnya ikutilah prosedur berikut ini :

2,1.I.ANGKAH MENYIAPKAN PONDASI DAN BLO( ANG(Ufl.

Sebelum memulai peker.iaan bangunan bawah jembatan, perlu dipertimbangkan beberapa


hal dalam menempatkan jembatan gantung dan kaitahnya dengan medan yang dijurnpai
dilapangan.
- Arah jembatan dlusahakan tegak lurus dengan aliran sungai
' Letakkan bangunan bawah blok angkur pada bagian tanah yan8 sudah stabil.
- Jarak bangunan bawah daritepi sungai harus cukup aman terhadap erosi atau tanah
longsor dengan jarak +5,00 meter dari bibir sungal. Pada saat pengecoran blok angkur
utama, harus diperhatikan sudut kemiringan batang as waltermur utama yaitu 21,80 derajat
terhadap bidang mEndatar.

2.2.LANGKAH MERA(IT & MENDIRII(AN PORTAL


Sebelum rnehdirikan menara atau kolom perlu dipersiapkan alat-alat bantu seperti box
bantu, sling, tacle dan seba8ainya, selanjutnya ikuti prosedur sebagai berikut :
1. Cor anSkur portal pada banSunan bawah .
2. Dirikan box bantu
3. Dirikan kaki portalatau menara pada angkurnya
4. PasanS batang pengaku
S. Lanjutkan menyambung kaki menara atau portal ke segmen berikutnya.
6. KencanBkan semua baut yang ada.
7 Pasang dudukkan kabel ( sadel/ roller)

2.3, LANGKAH MENARIK KABEL UTAMA


1. Kuncikan ujung kabel utama pada blok angkur.
2. Tarik ujunB kabel ke seberang sun8ai dengan bantuan sellng yang dibentang.
3. Naikan kabelke atas sadelatau dudukkan kabel dan pasangtutupnya.
4. Pasang ujung kabel ke blok angkur ujung yang satunya
5. Stel kabel utama denSan pesediaan resistan atau persediaan lenturan kabelsebelum
dan sesudah dibebani

2,4, LANGKAH MEMASANG HANGER UTAMA DAN GIRDER


- Buatlah tangga gantung dari tambang atau bambu dan pasanS pengait pada
ujungnya-
- Gantungkan tangga pada kabel utama dan tall erat erat
- PasanB hanger utarna
- Pasang ngkur uju ng je mbatan
a

- stel rangkaian batang bawah


- stel batanS vertikal ke batang bawah sekaligus pasangkan plat buhul
- Stel batanB melintang dan pagar,
Stel rangkaian batang bawah, batan8 vert;kal dan batahg melintang lersebut dengan
hanger utama.
- Stel batan8 ran8kaian atas ke rangkaian yang sudah tergantung tersebut, sekaligus
batang tegak sandaran.
- Pasang batang-batang diagonal dan kencangkan semua baut.
Lanjutkan pada segmen berikutnya dangan langkah awal merangkai batang bawah
terlebih dahulu
- Pelaksanaan pemasanSan dapat dilakukah dari dua arah ata! dara kedua ujung
jembatan Kencangkan semua baut

2,5,LANGKAH MEMASANG RAITLING DAN STEL KELENGKUNGAN

Setelah struktur jembatan terpasang, maka langkah selanjutnya sdalah memasang batang
sandaran (railling), stel kelengkungan dengan menggunakan walfer mur utama.

2,6. LANGKAH MEMASANG KABEL ANGIN


- Bentangkan kabel ahgln dan tarik keseberang sungai
- Pasang ikatan angin pada kabelangina
Kencangkan kabel an8in kanan-kiri

2.7.LANG(AH MEMASANG PAPAN LANTAI JEMBATAN

Sebagai langkah leGkhir dari pelaksanaan pemasangan jembatan gantung ina adalah
pemasanBan papan lantai jembatan-

III, PEMERIKSMN DAN TESTING


Setelah perakitah dan pemasangan jembatan selesai dianjurkan untuk m€ngadakan
pemeriksaan dan penSetesan sede.hana sebagai berikut :
1. Periksa kemball ukuran'ukuran jembatan yang jelas, buat daftar penyimpangan
penyimpangan yang terjadi, kemudian dibuat gambar jembatan terpasang {fu Built
Drawing). Dokumen ini disimpan baik-baik rnungkin akan berguna dikemudian hari.
2. Periksa kembali kekencangan baut maLrpun klem klem kabel.
3. Periksa kabel utama apakah telah berada pada kedudukan kabel (sadel) dengan
tepat dan lumasilah dengan gemuk untuk mengurangi keausan akibat gesekan.
4. Periksa k€mbali elevasij€mbatan dan atur sesuaielevasiy€ng direncanakan
5- Periksa goyangan jembatan, den8an mengecek kekencangan ikatan angina
5. Cat kembalibagian-baBian yang lecet akibat pelaksanaan pemasangan.
7. Adakan uii pembebanan sederhana dengan uji beban 350 kE/m2.

IV,PEME!IHARAAN
Pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur jembatan, menjaga tetap berlungsrnya
jernbatan sesual dengan yang diharapkan. Pemeliharaan rutin ju8a dimaksudkan untuk
mengetahui kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang dapat menimbulkan bahaya.
Pemeliharaan yang bersifat pencegahan adalah untuk menjaga agar tidak dibebani diluar
batas yang dirinkan, beban maksimum yang diijinkan pada jemba$n ini adalah 350 kg/m2
luas lantai. Walaupun kemungkinan terjadinya keci, perlu diketahui bahwa jembatan
gantung tidak dapat menerama beban-beban hentakan secara bersamaan dan terus menerus
dengan irama tetap. Sebagai contoh tidak dibenarkan ada sekelompok orang melakukan
baris-berbaris diatas jembatan. Pemeliharaan rutin disarankan pada hal-hal tersebut di
bawah ini

1, Pencegahan kerusakan karat,


Periksa secara rutin semua waltermur beik waltermLrr kabel utama, waltermur
hanger utama, waltermur kabel angin maupun waltermur ikatan angin, lumasilah baut
bautnya dengan Bemuk agar tidak berkarat. Pemberian gemuk pada sepanjang kabel harus
dilakukan sebelum g€muk terkelupas.
- Pengecatan kembali secara bertahap terhadap komponen yang perlu dicat, jangan
sampai ada permukaan yang tidak tertutup cat.

2. Pencegahan terlepasnya mur-mur sangat pentinB. Nlur baut perlu diperiksa secara rutin
dan lecangkan bila ada yang kendor, bala mur sudeh aus adakah pergantian mur baut.

3. Penggantian komponen yahg rusak.


- Gantilah papan lantaiyang rusak/lapuk
- Cepat ganti mur baut yang sudah kendor dratnya atau rusak.

4. Pemeliharaan tanah dan lingkungan jembatan .

- Periksa kondisi tanah pada pondasi, perubahan letak pondasi berarti tidak kuatnya
tanah dasar,
Periksa kemungkinan tanah longsor atau erosi yang dapat mempengaruhi kestabilan
pondasi.
Pemasangan struktur jembatan rangka baja harus diukur untuk pembayarandalam jumlah
total kilograrn struktur baja yang selesai dikerjakan di tempatdan diterima oleh Direksi
Pekerjaan. Berat masing-masing komporen harusdiambil dari gambar kerja dan daftar
komponen darj pabrik pembuat jembatan. Berat total struktur yang diukur untuk
pembayaran harus dihitung sebagai berat semua komponeh masing-masing baja yahg
digu.Iakan dalam pema-sangan s uktur akhir, termasuk bagian,bagian baja fabrikasi, pelat,
perletakan jembatan semi permanen, baut, mur, ring dan pengencang lainhya, dan
lantaipra-fabrikasi Iainnya, bilamana lantai ini termasuk dalam rancangan. Beratkomponen
baia yang digunakan selama operasi pemasangan yang bukanberasal dari bagian struktur
akhir, termasuk komponen dan perlengkapanuntuk struktur rangka pengimban& rangka
penjangkaran, kerangka pendonS krak, ujung peluncur, aol perakit dan seienisnva tidak
boleh dimasukkandalam berat yang diukur untuk pembayaren.Bilaman lantai kayu
disebutkan dalam gambar pelaksanaan atau oleh DireksiPekerjaan, berat perlengkapan
perangkat keras untuk lantai kayu tidak bolehdimasukkan dalam pengukuran untuk
pemasan8an.

6. PENGANGKUTAN SAHAN JEMBATAN

Tenaga Kerja untuk untuktimbunan pilihan

- Pekerja
- Tukang
- Mandor

Bahan-Bahan yang dibutuhkan

Peralatan fang dibutuhkan

- Trailer 1
- Trailer 2
" Crane 1
- crane 2
- crane 3

Pengangkutan dan pengiriman dari semua bahan yang disediakan oleh Pemilik diangkut

menggunakan tuck trailer harus diukur dan dibayar. Penguku.an dan pembayaran tersebut

harus merupakan kompensasi penuh kepada Kontraktor untuk p€meriksaan dah pencatatan

seluruh bahan pada sat! depot penyimpanan yan8 disebutkan dalam dokumen lelang atau

lebih, untuk pengangkutan dan pengiriman bahan ke lokasi pekerjaan, termasuk semua
operasi pemuatan dan penanganan selama pengangkutan, dan untuk pengemtalian
komponen yan8 hanya digunakan untuk sementara dalam kondisi yang baik ke depot
penyimpanan yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemasangan struktur
jembatan rangka baja selesai.

PT. ERA i/. i i'li'"


^
7, TIANG BOR BETON DIAMETER 6OOMM
Jenis Pekerjaan Tlant 8or Beton Diameter 500 mm
:

No. Mata Pembayaran | 7.16(19) b


Satuan Pembayarah : Ml

Tenaga Kerja :
. pekeria
. Tukang
. Mandor

Material :
. Beton K-2S0
. Baja Tulangan
. chasinS

Pelalatan :
. Bore Pilp
. Concrete Pump
. Alat Aantu

Tlant bor harus dirancah& dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yanS
dipe ukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanah akibat
pemancangan tanpa keruaakan. Tiang pancang seti empat harus mempunyai sudut sudut
yan8 ditumpulkar. Pipa pancang berongga (hollow piles) harus digunakah bilahaha
panjang tiang yanE diperlukan melebihi dari biasanya.
Baja tulangah harus dlsediakan untuk menahan tegangan yang terjad, alibat
penSah8katan, penyusunan dan penSanSkutan tianS pahcanS maupuh tegangan yang
terjedi akibat pemancanSan dan beban-bebah yang didukunt. Selimut beton tidak boleh
kurang dari yan8 dipersyaratkan.

. Penyambungan
Penyambungan tiang pancanB harus dihindarkan bilamana memungkinkan. Eilamana
penyambungan tlang pancang tidak dapat dihindarkan, Penyedla Jasa harus menyerahkan
metode penyambungan k€pada Direki Pekerjaan untuk mendapet persetujuan. Tidak ada
pekeriaan penyambungan tiang pancang sampai metode penyambungan disetuiui seaara
tertulis dari Direksi Pekerjaan.

. Perpanlangan Tiang bor


Perpanjangan tiang pancang beton pracetak dilaksanakan dengan penyambungan
tumpang tindlh (overlap) baja tulangan. Eeton pada kepala tlang pancang akan dipotong
hingga baia tulangah yang t€rtihggal mempunyal pahjahg nlnimum 40 kali diameter
tulangan.
Perpanjangan tl6ng pancahg beton harus dilaksanakan dengan m€nggunakan baja
tllangan Vang sama (mutu dan diafteternya) seperti prda tiang pancang yang akan
diperpanjang- Baia spiral harus dibuat dengan tutnpang tihdlh sepanjang mlnimum 2 kali
lingkaran penuh dan baja tulangan memanjang harus mempunyai tumpang tindih
minimum 40 kali diamete..
Bilamana perpahlangan melebihi 1,50 m, acuan harus dibuat sedemikian hingga thggi
jatuh pengecoran beton tak melebihi 1,50 m.
sebelum pengecoran beton, kepala tiang pancang harus dibersihkan dari selnue bahan
lepas atau pecahan dan kotoEn lain, dibasahi sampai merata dan diberi adukan semen
yant tipis, Mutu beton yant digunakah sekurant-kurangnya harus betoh dengan fc'35
MPa atau K-400. Semen yang diBunakan harus dari mutu yang sama denSan yang dipakai
pada tiarg pancang yang akan dlsambun& kecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Peke.iaan.
Acuan tidak boleh dibuka sekurang-kuGngnya 7 hari set€lah pengecoran atau setelah
beton men.apal kuatt6kan mlhimum yang disyaratkah. PerpahJangan tiahg pancang harus
dirawat dan dilindungi dengan cara yang sama seperti tiang pancang yang akan
disambung. Bilamana tianS panaang akan diperpaniahg setelah operasi pemancangan,
kepala tiang pancang direncanakan tertanam dalam pur (pile.ap), maka perpaniangan
baja tulanBan yang diperlukan harus sepertiyang dltunjukkan dalam Gambar,
Bilamana tadak dlsebutkah dalam Gambar, maka paniang tumpang tandih baia tulanSah
harus minimum 40 kali diameter untlk tulangan memanjang, kecuali diperintahkan lain
oleh Dlreksi Pekerjaan.

. Sepatu Tlanc bor


Tiang pancan8 harus dilengkapi dengan sepatu yang datar atau mempunyai sumbu yang
sama (co-axial), Jlka dipancang masuk ke dalam atau menembus lenls tanah sepertl batu,
kerikil kasa., tahah liat dengan berangkal, dan tanah jenis lainnya yang mungkin dapat
merusak uiung tiar8 pancang beton. Sepatu tersebut dapat terbuat dari baia atau besi
tuah8. untuk tahah liat atau pasi. yanS aeragam, sepatu tersebut dapat ditiadakan. Luas
urung sepatu harus sedemikien rupa sehingga tegangen dalam beton pada bagian tiang
pancang ihi maslh dalam batesyang aman sepertiyan8 disetujuloleh Oireksi Pekerjaah.

. Pehbuatah dan Perawatan


TianS pancang dlbuat dan dirawat sesuai dengan ketentuan. Waktu yang diijinkan untuk
memlndahkan t,ang pan.ang harus dltentukan dad hasil uii minimum 3 buah benda uji
yang telah dibuat dari campuran yang sama dan dirawat dengan cara yang sama seperli
tiang pancang tersebut. Tiang pancanS tersebut dapat dipindahkan bilamana pengujian
kuat tekan menunjukkan suatu nilai kekuatan rata-rata yang mewakili yang lebih besar
dari tegangan yang teriadi pada tiang pancang pada saat dipindahkan, ditambah dampak
dihamls vahg dlperkirakan dah dikalikan dengan faktor keamanan, semuanya harus
berdasarkan pe.setujuan dari Direksi Pekerjaan.
Ruas tiang pancanE yang akan teaekspos untuk pemancanSan yaitu tiang-tiang ranSka
p€ndukunB, harus diselesaikan. Tiang pancang tidak boleh dipancang sebelum berumur
pallng sedikit 28 hari atau
telah mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan. Acuan sampint dapat dibuka
minimum 24 jam idelah pengecoran beton atau setelah beton mencapai kekuatan
minlmum yang dlsyaratkah, tetapi seluruh tiang panaang tidak boleh digeser dalam waktu
minimum 7 hari setelah pengecoran beton, atau
setelah beton mencapal kekuatan mlnlmum yaht disvaratkan sebagaimana yang
diperihtahkan oleh Di.ekri Pek€riaan. Perawatan harus dilaksanakan lninimum selama 7
hari setelah dico. atau sampai beton nencepai kekuetan minimum yang disyaratkan
dengan mempertahankan tiang pancang dalam kondisi basah selama iangka waklu
ters€but,
Selama operasi pengangkatan, tiang pancang harus didukung pada titik seperempat
panjangnya atau sebagairhana yang dipe.intahkah oleh Direksi Pekeriaah. Bilamana tian8
pencang tersebut akan dibuat 1,5 m lebih panjang dari pada panjang yang disebut&en
dalam Gambar, Direksi Pekerjaan akan memed.tahkan menggunakan baia tulangan
dengan diameter Yang lebih besar dan/atau memakai tiang pan€ang dengan ukuran yan8
Iebih besar darivans dituniukkan dalam 6ambar.
Setiaptiang harus ditahdaidengan tanggal pen8ecoran dah paniang, ditulis denganjelas di
dek3t kepala tiang pancang.
Pehyedia Jasa dapat mehggunakan semen yang cepat mehgeras untuk membuat tiang
pancang bila disetuiui oleh Direksi Peke.jaan' Penyedia lasa harus memberitahu secara
tertulis kepada Oireksi Pekeriaan atas penggunaan ienls dan pabrik pehbuat semen yang
diusulkan. Semen yang demikian tidak boleh digunakan sebelum disetujui oleh Oireksi
Pekerjaan. Periode dan ketentuan perlindungan seb€lum pemancangan harus
sebagaimaha yang diperlntahkan oleh Direksi Pekerjaan.

. Pengupasan Kepala Tiahg bor


Beton harus dikupas sampai pada elevesi Yang sedemikian sehingga beton yan8 tertinggal
akan masuk ke dalam pur (pile cap) sedalam 50 mm sampai 100 mm atau sebagaimana
dituniukkan di dalam Gambar. Untuk tiang pancang beton bertulan& baja tulangan yang
tertinggal setelah pehgupasan harus cukup panjang sehingga dapat diikat ke dalam pile
6ap dengah baik seperti yang ditunjukkan dalam Ga.nbar. untuk tieng pancang beton
pGtegan8, panjang kawat prategan8 yang tertinggal setelah pen8opasan harus
dimasukkan ke dalam pile 6ap sedalam 50 mm sampai 100 mm. Penjangkaran ihi harus
dilengkapi, jika perlu, dengan beja tulangan yang di cor kedalam bagian atas tiang
pancang. Sebagai atternatif, p€ngikatan daPat dlhasilkan dengan baja tulangan lunak yang
di cor ke dalam bagian atas dari liang pancang pada saat petnbuatan. Pengupasan tiang
pancang beton harus dilakukan dengan hati_hati untuk mencegah teriadinya pecah atau
kerusakah lainnya pada sisa tianS panEang. Setiap beton yang retak atau cacat harus
dipotong dan dipelbaiki dehgan beton baru yang direkatkan sebagaimana mestinya
dengan beton yang lafia. sisa bahan potongah tiang pancEn& Yang menurut pendapat
Direksi pekedaan, tidak p€rlu d,amahkan, harus dibuang sampai diterima oleh Direksi
Pekerjaan
lenis Pekerjaan r Pengujian Pembebanan Dlnamis Jenis PDA (Plle Oriving Anali2er)
pada Tiah8 ukuran / diameter 600 mm
No, Mata Pembayaran : 7.5 {271 b
Satuan Pembayahn :8!ah

Tenaga Xerja :
Pekerja
Mandor

Material :

Crane
Alat Bantu

1. DayaDukln8Al6ial Tiang
Penentuan daya dukung aksial tiang didasarkan pada karakterlstik dari pantulEn
gelombanB yang diberikan oleh reaksitanah (lengketan dan tahenan ujung)
2. Keutuhan Tiang
Kerusakan pada pondasi tiang dapat terjadi karena bebe.apa hal antara lain pada saat
pengangkatan tlahg atau selama pemancangan tiang, Keflrsakan Ini dapat dldeteksi
den8an PDA dengan berdasarkan 'F' (gaya) dan '\I' (kecepatan) yang terekam dari
Belombang selama pe.ambatannya sepaniang tian& lokasi dari kerusakan dapat dideteksi
dan luas penampang sisa darltiang dapat diperkirakan
3. Efisiensi Ehergi Yang Ditransfer
PDA dapat mengukur energi pemancangan aktual yang ditransfer selama pengujian.
Karena berat palu pancang dan tingai.iatuh pal! pahcanS dapat diketahui, mala etisiensi
energi yang ditransfer iuga dapat dihilung. Perelatan yang dibutuhkan untuk tes PDA

Alat Pile DrivinS Analyrer ( PDA ),


Dua (2) strain transducer
oua {2) accelerometer
Kabel PenghubunE. Per.latan dapat dimasukkan dalam kotak perjalanan yang cukup kuat.
Setiap set PDA dan perlengkapannya membutuhkan satu atau dua kotak yang herukuran
sekitar 600mm x 5O0 mm x400 mm dengan berat sekitar 30 kg.
Prosedur Pengujian Tes PDA
Pengujian dinamis tiang didasarkan pada ahalisis gelombanB satu dimensi yang t€rjadi
ketlka tlang dipukul oleh palu. Regangan dan percepatan selama pemancahgah dlukur
menggunakan strain transducer dan accelerometer. Dua buah strain transducer dan dua
buah accelerometer dipasang pada b.gian ates dari tiang yang diuii (kira-kira 1,S x
diameter dari kepala tiang). Pemasan8an kedua instrumeht Fada setlap pengukuran
dimakudkan untuk menjamin hasil rekaman yang baik dan pengukuran tambahan iika
salah satu instrument tidak beke.Ja dengan baik. PenSukuran direkam oleh PDA dah
dianalisis dengan Case Method yanS sudah umum dikenal berdasa*an teoai gelombang
srtu dimensi,
Persiapan Pehgujian Tes PDA
Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tlang, apabila kepala tiang sama rata
permukaan tanah,
Pengeboran lubang kecil pada tiarg untuk Pemasangan str.in transducer dan
accele,ometer.
Pemasangan lnstfumen
Penguilan dihamis dilaksenakan untuk mempetkihkan dayadulung akial tiang' l(atena
itu, pemasangan instrumentdilalukan sedemiklan ropa sehihgga pengaruh lentur
selamapenguiian dapat dihilangkan sebanyak mungkln. untuk ituyang herus dilakukan
pada pemasanSan instrumen adalah Srain transduce. harus dipasang pada gads netral
dan aaaelerometer
pada lokasi berlawanan secala diametral serta posisi dari palu pancang han s tetak lurus
tethadap gads straintransducet
lnformasi Yang Dipedukan Dalan Tes PoA
Gembar yang menunrukkan lokasi dan identrfikasi tiant,
Tanggal pemancangan,
Panjanttlang dan luas penampang tlang,
P.niang tiahg tertanaln.
Waktu Pengujian Tes PDA
Pengujian PDA daFat dllakukan selama pemancangan untuk memonltori perkembangah
daya dukunStiang seialan dengan semakin dalamnya tiang masuk ke dalam tanah, klheria
daai sistem pemancangan atau memohitor tegangan pada iaat pemancangan yang
ekstrim. Tetapi umumnya tes PDA digunakan untuk menentukan daya dukung jangtG
pantangtiang pondasi. Untuktujuah ihi, penSuiian PDA sebaiknya dilakukan beberapa hail
setelah pemanaangah, set€lah gaya lengketan tanah mulai bekerja.
Jenis Pekerjaan : Penguiiah Keutuhan Tieng d€ngan Pile lntegrated Test (PlT)
No, Mata Pembayaran :7.16 (28)
Satuan Pembayarah : guah

Tenaga Keria :
Pekeria
Tukane
Mandor

Material :

Peralatah i
Alat Bantu

Keutuhan tiang deri pondasi sahgatlah penting untuk meyakinkan menahan beban dari
gedung atau struktur diatasnya. Fenomena seperti pembersihah beton, penyempitan,
ronga dan retak sangatlah sering di tiang bor. tntuk tiang pancang kelebihan tekanan
pada saat pemancangan juga dapat menyebabkan keretakan dan kerusekan pada tiang
yang di pan.ang. Maka dari itu harus ada suatu usaha untuk memastikan setiap tiang yang
di parcang atau dibuat di lokasi ha.us bebas dari cacat selama pelakanean.
Pile lntegrity Test {PlT) adalah test tidak merusal dengan persamaan Eelombang dikenal
sebagai beban kejut atau test pantulan gelombang sonic, atau iegangan rendah dinamik
test. Penguiian men8Sunakan satu atau due accelerometers untuk tiang pondasi, dan
menggunakan palu kecil unluk memukulnya" PIT menampilkan kurva yang
mengungkapkan perubahan signifikah dalam pehampeng yang mungkin ada sepanjah8
tiah8.
Program PIT-W digunakan umtuk memproses dara dah menghasilkan laporan, sementara
program PIT-S mensimulesikan hasil PIT dan melakukan persamean signal untuk
menghasilkan bentuk tiah8.
Semua alat PIT berdasarkan tenaga baterai, diopetasikan dengan layar sehtuh dan
termasuk perubahan data secara cepat dan iiin program standar PIT'W Semua didasari
oleh ASTM D5882-07 dan banyak kode dan spesifikasi

persiapan Pengujian/ Testing Prepatlon


Untuk persiapan tiang pengujian yang diperlukan adalah I
Pembersihan tiang dariair dan lumur yang bercampur didalam beton.
Perataah kepala tiahg henggunakah gurinda di beberapa lokasi kepala tiahg.
Piie test Preparation:
Cleaning pile rrom water, and mud from wlthin the pile heads.
Flatten the pile head in sevetal spots.

Pelaksanaah PenBujia n/ Testing Execution


Acc€lerometer diletakkan pada petmukaan yang rata teasebut dengan menggunakan
bahan per€ket / Attach a.celeromete. on a tlat surface by usingwax
Lakukan beberapa pukulan dengsn menSgunakan palu / Do several blows using special
hand held hammer until consistant aignalare obtained
Data-data yang konsistensi kemudian dirata-ratakan /Average out the consistnat signals

Pl EMI
Kl6ttltasi / da.tftdtlon

l@* . Tld.k ad. Lrulakan pad. tLht uil


ThGr. ls no dcfu oll te3tilrt plle

99 - 8l!,6 . Ad. k6ru.akan rlng.n tetad tidak m€4urantl d.yi dlkong abl.l
Th.re ic sm.ll dctcct but wlll not rcduG! axlal c.peclty

79 - 60ra = Ada keo..kan p.d. tian& apabla lntin dltumlan hatus .da p.rialk n dan
pertlmbantsh
Thara is dafact on Dlla, necd to repala aDd exkaconsldciation lf ttc pile la to be
usad

@* = ll.nt Ru..k dan tH.k dlrckomend..lkan unhrk dEumkan


Plh h bfolch and not recommlhdld for uslnt thl5 pll.

ffi
PI EM TAIfEUIN-A
8. PASATIGAT{ BATU
Pekerjaan ini merupakan pasanSan batu sebagai dinding penahan tanah yan€ dikerjakan
sesuai dalam gambar dan spesifikasi yang telah ditentulGn sesuai dengan irEtruksi dari
konsultan pengawas dan Direksi Pekerjaan.

Bahan I Tenaga Kerja :

. Batu Belah
. Semen - Pekerja
- Tukant

Peralatan yang digunakan :

. concrete mixer
. Water Tanker
. Alat Bantu

lJraian Pekerjaan :

. Pengajuan request den8an disertai gambar kerja kepada (onsultan Pengiawas den oireksi
Pekerjaan
. Setelah mendapatkan ijin dari konsultan Pengawas dan Direki Pekeriaan, fim Survey
melakukan staking out dan pemasangan bowplank di lokasi pekerjaan
. Kemudian dilakukan penggalian dengan hengguhakan alat atau tenaga oran8, selanjutnya
tanah bekasgallan diblang pada area pembuan8an

Pr. tlt X:it


-:..,::;
Setelah penggalian dalakukan sesuai den8an elevasi yang dibutuhkan, tahap selanjutnya
adelah pemasan8an batu den melakukan pembentukan profiluntuk pasangan
Menentukan komposisi campuran bahan semen, pask dan air dicampur dan dladuk menjadi
beton dengan menggunakan concrete mixer sesuaiden8ah kuattekah yahg disyaratkan.
Setelah penghamparan adukan dilakukan pemasangan batu.
Batu sebelum dipasang terlebih dahulu dibersihkan dan dibasahiseluauh permukaannya.
Pekerjaan pengisian rongga rongga
Pekerjaan pemasangan tali air
Pekerjaan plesteran dan acian untuk kepala pasangan batu.

9. Papan ilama lernbatan

Fungsi utama dari papan nama jembatan adalah sebagai sumber informasi kepada
pengguna jalan mengenai nama , lokasi mengenai jembata n tersebut.

Bahan:

. lMarrner
. Adukan Serfien

Peralatan:

. Alat bantu

Uraian Pekerjaan:

. Marmer papah nama jembatan yah8 akan dikerjakan disiapkan dilapangan


. Marmer harus di pasang seksama sesuai dengan dimensi, letak dan gambar kerja
yang telah disetujui oleh 0ireksi.
. Pemasangan marmer den8an adukan semen
. Penyelesaian dan perapihan setelah dilakukan pemasangan

10. PIpa Drainase Baja diameter 75 mm

Tenaga (erja

- Pekerja
- Tukang
- Mandor

Bahan-Bahan yang dibutuhkan

' Pipa Paro!s


- Semen PC

Peralatan yanB dibutuhkan

Alat bantu
Pipa drainase ini adalah pipa pemb!angan air hujan yanE terleatk pada lartaijembatar kearah bawah yang
diameternya minimum 75 mm, den8an bahan baja galvanis panlang pipa cucuran 25 cm lebih panjng dari

bagian baweh terstruktur.

Merupakan salah satir komponen yang ada pada sepanjang lantailembatan untuk membuang air
dari lantaitanpa mengehai elemen lain. Bahan Pipa Baja yang digunakan dengah menggunakan Pipa

Baja diameter 75 mm. Penyambungan plpa baja menggunakan lem khusus sesuai spesifikasi dari
pabrik pembuat baja.

Pemasangan harus sesrai dengan ketinggian dan lokasi fanS ditunjukan dalam gambar rencana.

Panjang pipa cu€uran harus melebihi 200 mm dari bagian elevasi terbawah dari struktur utama

bangunan atas.

PENUTUP

Demikah uraian metode kerja dan metode pelaksanaen ihi kami buat. Uraian ini akan menjadi

acuan bagipara personil kami dalam melakanakan pekerjaah ini.

Setelah keselur!han pekerjaah selesal dan dapat diterima oleh direksi pekerjaan, maka dapat

mengajukan permohonan PHO.lika keseluruhan pek€rjaan telah dapat diterima maka PHO dapat

dilaksanakan dan pekerjaan selesai.

Garut, 2 Oktober 2017


PI ERA TATA BUANA

TAIAEUii],{

Anda mungkin juga menyukai