Anda di halaman 1dari 2

Alvito Heryas Pranagian

10020007
Petroleum Engineering

Minyak bumi sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak Abad Pertengahan. Saat
melawan armada Portis, orang Aceh menyalakan bola api dengan minyak bumi. Perkembangan
minyak dan gas bumi modern di Indonesia dimulai pada tahun 1871 dengan pemboran pertama
dilakukan oleh pengusaha Belanda Jan Reerink di Desa Maja, Majalengka, Jawa Barat. Namun
hasilnya tidak sesuai, dan akhirnya ditutup. Sumber minyak pertama ditemukan di Indonesia
pada tahun 1883, yaitu ladang minyak A.G. Telaga Tiga Belanda dan Telaga Said dekat
Pangkalan Brandan. Zeijlker. Setelah penemuan ini ditemukan penemuan lain yaitu Pangkalan
Brandan dan Telaga Tunggal. Penemuan Zeijlker di ladang minyak Telaga Said menjadi ibu
kota pertama perusahaan minyak bumi (sekarang dikenal sebagai Shell). Pada saat yang sama,
di Kota Cepu di Jawa Tengah, Minyak Hitam dekat Muara Enim di Sumatera Selatan, dan
Riam Kiwa di Wilayah Sanga-Sanga di Kalimantan juga menemukan ladang minyak Ledok.

Pada akhir abad ke-19, terdapat 18 perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
Sebuah perusahaan bernama Koninklijke Petroleum Maatschappij didirikan pada tahun 1902,
yang kemudian bergabung dengan Perusahaan Pengangkutan dan Perdagangan Shell untuk
membentuk Perusahaan Minyak Asia atau Perusahaan Minyak Shell. Pada tahun 1907, Grup
Shell yang dibentuk oleh perusahaan minyak Bataafsche Petroleum Maatschappij dan Anglo
Saxon didirikan. Ada juga perusahaan di Jawa Timur saat itu, yaitu Dordtsche Petroleum
Maatschappij, namun diambil alih oleh B.P.M. Pada tahun 1912, perusahaan minyak Amerika
mulai masuk ke Indonesia. Standard Vacuum Petroleum Maatschappij. pertama. Perusahaan ini
memiliki cabang di Sumatera Selatan yang diberi nama Nederlandsche Koloniale Petroleum
Maatschappij, yang diubah menjadi P.T setelah Perang Kemerdekaan. Stanvac Indonesia.
Perusahaan menemukan ladang minyak Pendopo pada tahun 1921 yang merupakan ladang
minyak terbesar di Indonesia saat itu

Untuk bersaing dengan perusahaan Amerika, pemerintah Belanda mendirikan


perusahaan gabungan antara pemerintah dan B.P.M. Itu adalah Nederlandsch Indische Aardolie
Maatschappij. Dalam perkembangan selanjutnya setelah Perang Dunia II, perusahaan berganti
nama menjadi P.T. Permindo dan menjadi P.T. Pertamina pada tahun 1968.
Pada 1920, dua perusahaan Amerika baru bergabung, yaitu Standard Oil of California dan
Texaco. Kemudian, kedua perusahaan tersebut mendirikan Nederlandsche Pasific Petroleum
Mij pada tahun 1930 dan mengubahnya menjadi P.T. Caltex Pacific Indonesia, sekarang P.T.
Chevron Pacific Indonesia. Perusahaan melakukan eksplorasi skala besar di Sumatera bagian
tengah, dan menemukan lapangan minyak Sebangga pada tahun 1940, disusul lapangan
minyak Duri pada tahun 1941. Pada tahun 1944, tentara Jepang menemukan ladang minyak
Minas yang sangat besar di area konsesi perusahaan, dan Caltex mengebornya lagi pada tahun
1950
Pada tahun 1935 untuk mengeksplorasi minyak bumi di daerah Irian Jaya dibentuk
perusahaan gabungan antara B.P.M., N.P.P.M., dan N.K.P.M. yang bernama Nederlandsche
Nieuw Guinea Petroleum Mij dengan hak eksplorasi selama 25 tahun. Hasilnya, ladang minyak
Kramono ditemukan pada tahun 1938, disusul ladang minyak Wesian, Mogoi dan Saylor.
Namun, karena hasil yang dirasa tidak berarti, akhirnya diserahkan kepada SPCO yang
kemudian diambil alih Pertamina pada tahun 1965. Pasca Perang Kemerdekaan di era revolusi
fisik 1945-1950, pemerintah Indonesia mengambil alih semua instalasi minyak bumi. Pada
tahun 1945 dan 1954, menjadi Perusahaan Minyak Nasional Rakyat Perusahaan Eksplorasi
Minyak Sumatera Utara. Permina dari Kolonel Ibnu Sutowo pada tahun 1957 kemudian
menjadi P.N. Pomina pada tahun 1960. Pada tahun 1959, N.I.A.M. Dikonversi menjadi P.T.
Permindo, dan pada akhir tahun 1961 diubah menjadi P.N. Pertamina lagi. Pada saat itu juga
didirikan Perusahaan Produksi Minyak Republik Indonesia di Jawa Tengah dan Jawa Timur
yang kemudian berganti nama menjadi P.N. Permigan diambil alih oleh P.N. setelah 1965.

Pada tahun 1961, konsensi perusahaan asing dihapuskan dan diganti dengan sistem
kontrak karya. Pada tahun 1964, penyerahan SPCO kepada P.M. Permina. 1965 merupakan
momen penting, karena dengan P.N. memperoleh seluruh aset B.P.M.-Shell Indonesia menjadi
sejarah baru perkembangan industri perminyakan Indonesia. Pada tahun itu, Perm ina
menandatangani kontrak bagi hasil yang menetapkan seluruh wilayah Indonesia sebagai
wilayah konsesi PN. Perusahaan asing Permina dan P.N. Vitamin hanya dapat bertindak
sebagai kontraktor untuk mendistribusikan hasil produksi minyak bumi tanpa membayar
royalti. Sejak 1967, P.N. Eksplorasi skala besar telah dilakukan di darat dan lepas pantai.
Pertamin dan P.N. Permina dan kontraktor asing. Pada tahun 1968, Pertamin dan P.N. Permina
bergabung menjadi P.N. Pertamina dan menjadi satu-satunya perusahaan minyak nasional.
Pada tahun 1969 ditemukan sebuah ladang minyak lepas pantai yang diberi nama ladang
minyak Arjuna di dekat Pengkukan, Jawa Barat. Tak lama kemudian, Pertamina menemukan
ladang minyak Jatibarang. Sekarang, perusahaan minyak kebanggaan kami sedang
mempersiapkan diri menjadi perusahaan internasional.

Daftar Pustaka
1. Industrimigas. 2012. Oil and Gas History in Indonesia.
http://www.industrimigas.com/2012/01/sejarah-perkembangan-industri-migas-di.html ,
di akses pada senin, pukul 12.00

Anda mungkin juga menyukai