Anda di halaman 1dari 66

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING BERBANTUAN EDMODO UNTUK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN ANIMASI KELAS XI MM 1
SMK NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN
2020/2021

Disusun Oleh :
DEA NENARESSA KERLING

PROGRAM PROFESI GURU DALAM JABATAN


BIDANG STUDI TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2020
i
ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan
Edmodo untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Animasi
Kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2020/2021” dengan
baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
Penelitian Tindakan Kelas ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan penyusunan laporan Penelitian
Tindakan Kelas ini. Semoga penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan semoga amal baik, bantuan serta
bimbingan yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT.

Trenggalek, 18 November 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PUBLIKASI ………………………..……………………………………... i


LEMBAR PENGESAHAN ……………….………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………….……………………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………... iv
DAFTAR TABEL ……….……………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN ……………….………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
2. Identifikasi Masalah ………………………………………………………..…... 2
3. Analisis Masalah …………...…………………………………………………... 2
4. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 2
5. Tujuan Penelitian ………………...…………………………………………….. 3
6. Manfaat Penelitian ………………...…………………………………………….. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Tindakan Kelas ……………………………………………………... 4
2. Belajar dan Pembelajaran ………………..…………………………………….. 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian ………………….………………………………………. 10
2. Tempat & Waktu Penelitian…………………………………….……………… 10
3. Subjek Penelitian………………………..……………………………………… 10
4. Data & Sumber Data ………..………………………...………………………... 11
5. Instrumen Penilaian ……………...…………………………………………….. 11
6. Teknik Pengumpulan data ……..………………………………………………. 12
7. Analisis Data & Refleksi ………………………………………………………. 13
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
1. Penelitian Data Siklus I ….…………….………………………………………. 20
2. Penelitian Data Siklus II …………….………………………….……………… 24
3. Penelitian Data Siklus III …………….………………………….……………... 29
4. Pembahasan ……………………………………………………………………………. 34
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 37
2. Saran …………………………………………………………………………… 37
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

2.1 Sintak Model Pembelajaran PBL 7


3.1 Data & Sumber Data 11
Kualifikasi Penerapan PBL & Ketepatan Pengguna Media
3.2 15
Edmodo dalam Kegiatan Pembelajaran
3.3 Kualifikasi Hasil Belajar Bidang Kognitif 16
4.1 Hasil Belajar Siswa Kognitif Siklus I 21
4.2 Distribusi Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus I 22
4.3 Hasil Belajar Siswa Kognitif Siklus II 26
4.4 Distribusi Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus II 27
4.5 Hasil Belajar Siswa Kognitif Siklus III 31
4.6 Distribusi Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus III 32
4.7 Hasil Belajar Siklus I, II, III 34

v
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar & Penjelasan Langkah-langkah PTK 5


3.1 Tahapan Siklus PTK 17
4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I 23
4.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II 27
4.3 Grafik Perbandingan Hasil Evaluasi Perbandingan Siklus I & II 28
4.4 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus III 32
4.5 Grafik Perbandingan Hasil Evaluasi Perbandingan Siklus I, II, III 33
4.6 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 35

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1 RPP Pertemuan 11
2 RPP Pertemuan 12
3 RPP Pertemuan 13
4 Surat Ijin Seminar Penelitian
5 Halaman Pengeshan Seminar PTK
6 Daftar Hadir
7 Barita Acara Seminar PTK
8 Surat Pernyataan Kepala Perpustakaan
9 Dokumentasi Seminar PTK

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar
mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Guru
dituntut untuk bisa sabar dan mempunyai sikap terbuka disamping kemampuan
dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Tugas seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus
memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan
pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan
mengembangkan model pembelajaran. Dalam mengembangkan model
pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang
dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh
karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses
belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.
Pada penelitian tindakan kelas ini dipilih Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Animasi. Mata pelajaran ini merupakan pelajaran yang materinya
dikerjakan secara berdiskusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Model
pembelajaran Problem Based Learning ini merupakan inovasi dalam pembelajaran,
hal ini karena dalam penerapannya kemampuan berpikir siswa dioptimalkan
melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat
memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan. Namun, data di lapangan menunjukkan hasil
yang berbeda. Nilai siswa dalam mata pelajaran Animasi kurang memuaskan. Hal
ini dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam berkreasi dan berimajinasi.
Kreativitas dan imajinasi sangat dibutuhkan dalam mata pelajaran Animasi.
Dalam Animasi kreativitas dan imajinasi digunakan untuk merancang pembuatan
sebuah animasi yang menarik dan menyenangkan. Kurangnya kemampuan
berkreasi dan berimajinasi ini menyebabkan minat belajar siswa berkurang.
1
Kemampuan berimajinasi dapat ditingkatkan dengan suatu proses pembelajaran
yang mengaitkan materi dengan dunia nyata. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
perubahan dalam proses pembelajaran yang ada.
Peneliti disini mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana model ini akan
menciptakan pembelajaran yang tidak kaku dan penuh kerjasama antar siswa serta
melatih kesiapan siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Oleh
karena itu penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Berbantuan EDMODO Untuk Peningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Animasi di Kelas XI MM-1 SMK Negeri 1 Trenggalek”.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi, terdapat permasalahan sebagai berikut :
a) Guru masih mendominasi dalam pembelajaran
b) Kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan
c) Siswa kurang aktif menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru
d) Masih rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan

3. Analisis Masalah
Penyebab keterlibatan hasil belajar kurang sesuai dengan harapan, mungkin akibat :
a) Penggunaan/pemilihan model belajar belum mampu mengaktifkan siswa
dan membuat hasil belajar siswa sesuai dengan harapan
b) Kurangnya pemahaman siswa terkait materi yang disampaikan guru
c) Kurang memanfaatkan fitur yang ada pada media pembelajaran yang
digunakan

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
a) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan
pada mata pelajaran Animasi di kelas XI MM-1 di SMK Negeri 1 Trenggalek?
b) Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning pada mata pelajaran Animasi di kelas XIMM-1 di
SMK Negeri 1 Trenggalek?

2
5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah:
a) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Animasi kelas XI
MM1 di SMK Negeri 1 Trenggalek
b) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Animasi kelas XI
MM1 di SMK Negeri 1 Trenggalek

6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini
adalah:
§ Bagi Siswa :
a) Meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat produk animasi
b) Meningkatkan kreativitas siswa dalam menganalisa pembuatan produk
animasi
§ Bagi Guru :
a) Dapat menyajikan materi pembelajaran berorientasi pada siswa
b) Dapat mengembangkan aktivitas guru dalam menciptakan strategi
pembelajaran di kelas
§ Bagi Sekolah :
a) Dapat meningkatkan mutu Pendidikan di sekolah, khususnya pada KBM

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Penelitian Tindakan Kelas


a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar
sekelompok siswa (Mulyasa, 2011:10). Menurut Arikunto, Suhardjono, Supardi
(2010:3) “Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama”. Penelitian tindakan kelas (classroom action
research) merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan di
kelas (Wiyono, 2007:96). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
bersifat reparatif, artinya penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran agar siswa bisa mencapai hasil yang maksimal.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari permasalahan yang
dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas dan kemudian dilakukan perbaikan
proses pembelajaran tersebut agar siswa mencapai hasil yang diinginkan.

b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan
perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan
mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan
prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan
tercapai (kriteria keberhasilan). Gambar dan penjelasan langkah-langkah penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:

4
Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaa


nnn
Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaa


nn
Pengamatan

Gambar 2.1. Gambar dan penjelasan Langkah-langkah penelitian kelas


1) Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan
Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan,
skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta prosedur
tindakan yang akan diterapkan.
3) Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan
semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-
penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan
cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan
data yang dibutuhkan.
4) Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi
atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan
yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang
terjadi. Bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu
mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari
5
refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat
dilakukan.

2. Belajar dan Pembelajaran


Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagaianya (Sardiman, 2003:20). Belajar sebagai rangkaian
kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah cognitive,
affective, dan psychomotor (Sardirman, 2003: 21).
Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:9) “Belajar adalah suatu
perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsya menjadi lebih baik. Sebaliknya,
bila ia tidak belajar maka responsnya menurun”. Menurut Gagne dalam Dimyati
dan Mudjiono (2009:10) “Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil
belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i)
stimulus yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses cognitive yang dilakukan
oleh pembelajar”.
Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah sebuah
usaha untuk melakukan perubahan dalam kepribadian individu dan perubahan
tersebut tampak dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
individu seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan , keterampilan, pola
pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain.

a. Prinsip-prinsip Belajar
Beberapa prinsip-prinsip belajar yang relatif umum yang dapat dipakai
sebagai dasar dalam upaya pembelajaran menurut Dimyati dan Mujdiono (2009:42-
49) antara lain: (1) perhatian dan motivasi, (2) keaktifan, (3) keterampilan
langsung/berpengalaman, (4) pengulangan, (5) tantangan, (6) balikan dan
penguatan, (7) perbedaan individual

6
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar. Hasil belajar dinyatakan dengan nilai atau angka berdasarkan tes
yang dikembangkan dan diberikan oleh guru. Pada umumnya hasil belajar meliputi
aspek pengetahuan (cognitive), sikap (Affective), dan keterampilan (psychomotor)
Menurut Dimyati dan Mujdiono (2009:20), hasil belajar merupakan suatu
puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.
Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Kedua
dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangn mental tersebut terwujud pada jenis-jenis
ranah cognitive, affective, dan psychomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan saat terselesainnya bahan pelajaran.

c. Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)


Model Problem Based Learning (PBL)atau pembelajaran berbasis masalah
adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses
dimana siswa melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi, yang dapat
berfungsi untuk menambahkan kecakapan dalam analisis, inisiatif dan kritis yang
nantinya akan terbenam pada pola piker siswa.
Boud dan Feletti dalam Rusman (2010) mengemukakan bahwa Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah inovasi yang
paling signifikan dalam pendidikan. Margetson dalam Rusman (2010) mengatakan
bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang
hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif, serta
memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok,
dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding model lain.
Agus Suprijono (2011: 74) langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Sintak Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Fase-fase Perilaku Guru
Fase 1: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

7
Orientasi siswa kepada masalah mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik
penting dan memotivasi siswa untuk terlibat
dalam kegiatan mengatasi masalah
Fase 2: Guru membantu siswa mendefinisikan
Mengorganisasi siswa untuk belajar dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
tersebut
Fase 3: Guru mendorong siswa untuk
Membimbing penyelidikan individual dan mengumpulkan informasi yang sesuai,
kelompok melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Fase 4: Guru membantu siswa merencanakan
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, video dan model serta
membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya.
Fase 5: Guru membantu siswa melakukan
Menganalisis dan mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap
mengatasi masalah penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan.

d. Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Edmodo


Edmodo adalah jejaring sosial terbatas dengan guru sebagai pusatnya.
Murid dapat masuk kedalam sebuah circle di Edmodo hanya apabila diundang oleh
gurunya, karena itu murid tahu bahwa orang-orang yang ada di circle tersebut
hanyalah teman-teman sekelasnya. (Sissy, 2013) Agar suasana di circle Edmodo
tetap kondusif, guru akan menjadi semacam pengawas. Guru dapat memberikan
poin untuk murid pengguna yang pendapatnya bagus dan berguna. Guru juga dapat
memberikan hukuman kepada murid pengguna yang tidak sopan atau mengganggu.
Di Edmodo, tidak boleh ada singkatan-singkatan semacam bahasa SMS atau
twitter. Bahasa yang digunakan harus formal dan jelas. Orang tua murid juga bisa
bergabung di circleEdmodo anaknya.(Laksmi Mahendarti Dwiharja: 2015)
Ketiadaan jarak sebagai dampak dari internet dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu alternatif pembelajaran. Daryanto (2013) menjelaskan bahwa karena sifat
internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan
program-program pendidikan yang disediakan di jaringan internet kapan saja sesuai
dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka
hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di
bidang teknologi komunikasi, multimedia, dan informasi; mendengarkan ceramah,
mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan zaman. Kemudahan akses internet
menjangkau seluruh belahan dunia memungkinkan berbagai inovasi dalam bidang

8
pendidikan, yakni mempermudah koneksi siswa dengan pendidik, salah satunya
dengan memanfaatkan Edmodo.
Edmodo merupakan social network berbasis lingkungan sekolah (school
based environment) yang dikembangkan oleh Nicolas Borg and Jeff O'Hara,
dengan fitur-fitur pendukung proses belajar mengajar. Edmodo dapat diakses bebas
di www.edmodo.com oleh guru, siswa, maupun orang tua siswa. Edmodo telah
banyak digunakan sebagai Professional Development Tools oleh banyak praktisi
pendidikan di U.S, seperti Lia Nielsen dan Marianthe Williams
(www.techlearning.com November 2014).Bila dibandingkan dengan media sosial
Learning Management Systemlainnya, Edmodo memiliki beberapa kelebihan
sebagai berikut: (1) Mirip facebook, mudah digunakan, (2) Closed group
collaboration, hanya yang memiliki group code yang dapat mengikuti kelas, (3)
Free, diakses online, dan tersedia untuk perangkat smartphone ,android dan iphone,
(4) Tidak memerlukan server di sekolah, (5) Dapat diakses dimanapun dan
kapanpun, (6) Edmodo selalu diupdate oleh pengembang, (7) Edmodo dapat
diaplikasikan dalam satu kelas, satu sekolah, antar sekolah dalam satu kota atau
kabupaten, (8) Edmodo dapat digunakan bagi siswa, guru, dan orang tua, (9)
Edmodo digunakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan model sosial
media, learning material, dan evaluasi, (10) Edmodo mendukung model team
teaching, coteacher, dan teacher, (11) Terdapat notifikasi, (12)Fitur badge dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi siswa (Priowirjanto,2013)

e. Animasi
Mata Pelajaran Animasi merupakan pembelajaran yang menekankan pada
kreativitas dan imajinasi terhadap intruksi dan keterampilan dalam praktikum.
Dalam Animasi kreativitas, imajinasi terhadap intruksi, dan keterampilan sangat
berperan aktif dalam perencanaan pembuatan sebuah produk animasi. Jika
kreativitas, imajinasi terhadap intruksi, dan keterampilan masih belum dimiliki
siswa, tentunya siswa akan sulit melaksanakan praktikum karena di dalam
praktikum siswa harus mampu menyelaraskan antara imajinasi terhadap materi
yang sudah dipelajari dalam komponen-komponen praktikum.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pembelajaran kooperatif model
Problem Based Learning (PBL) pada siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif karena
hanya mendeskripsikan tentang keadaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berbantuan Edmodo serta hasil belajar siswa kelas XI MM-1 dengan
standar kompetensi Memahami prinsip dasar Menggambar Latar dan Membuat
Gambar Latar. Pendekatan kualitatif ini bersifat naturalistik karena penelitian ini
memang terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi yang tidak dimanipulasi
keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data
atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya ini dikenal
dengan sebutan “pengambilan data secara alami dan natural.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu “suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama “ (Arikunto, dkk, 2009 : 3).
Penelitian ini dilakukan di dalam konteks kelas yang bertujuan untuk memperbaiki
praktik pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan ketrampilan proses dan
hasil belajar siswa.

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Trenggalek melalui aplikasi Edmodo dalam Pembelajaran daring
dengan strategi Sinkron dan Asinkron.
Waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada
saat jadwal PPL.

3. Subyek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI MM-1 semester ganjil
tahun ajaran 2020-2021 SMK Negeri 1 Trenggalek.

10
4. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer, dimana data
diperoleh secara langsung dari subyek penelitian yaitu siswa kelas XI MM-1 di
SMK Negeri 1 Trenggalek. Adapun penjabaran data dan sumber data pada
penelitian ini yaitu:

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data


No. Aspek yang di Amati Sumber Instrumen Keterangan
Data
1. Pembelajaran model Problem Guru • RPP Selama
Based Learning (PBL) Siswa • Lembar observasi kegiatan
• Lembar Jobsheet pembelajaran

2. Hasil belajar siswa Siswa • Tes Selama


• Dokumen kegiatan
• Rubrik Penilaian pembelajaran

5. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes tulis (tes kognitif), catatan lapangan,
dan dokumentasi.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk pedoman kegiatan
pembelajaran di kelas. Rencana pembelajaran dibuat setiap kompetensi dasar.
2) Tes (aspek kognitif)
Tes yang diberikan disini berupa soal ujian yang digunakan untuk
mengetahui nilai dan hasil belajar siswa dan untuk mengukur sejauh mana
keberhasilan belajar siswa dalam aspek kognitif.
3) Catatan Lapangan
Digunakan untuk melengkapi data yang tidak tercatat dalam instrumen-
instrumen lainnya
4) Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto atau gambar kegiatan siswa
dan kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

11
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara
sebagai berikut : 1) observasi, 2) tes, 3) dokumentasi, dan 4) catatan lapangan.
a. Observasi
Observasi yang dilaksanakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran
dengan penggunaan model Problem Based Learning berbantuan media Edmodo
pada kelas XI MM1, baik pada aktifitas guru dan murid serta pada penilaian hasil
belajar kognitif. Jenis observasi dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur,
yaitu observasi yang pelaksanaannya telah dirancang secara sistematis dengan
menggunakan instrumen lembar observasi. Lembar observasi yang berbentuk skala
likert akan berisi catatan pengamatan pada saat pelaksanaan penelitian yang didapat
selama kegiatan proses pembelajaran di kelas berlangsung. Kegiatan observasi juga
dilaksanakan pada saat pelaksanaan diskusi untuk menilai hasil belajar siswa dalam
bidang psikomotor.
b. Tes
Tes yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes tulis dalam bentuk
Post-test yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Post-test dilaksanakan untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap materi dengan melihat hasil belajar siswa
setelah menggunakan model problem based learning berbantuan media Edmodo.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data yang bersumber dari dokumen-dokumen yang
terdapat pada saat pelaksanaan penelitian berlangsung. Data dokumentasi pada
penelitian ini berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaraan (RPP), video
proses pembelajaran berlangsung sebagai bukti pelaksanaan pembelajaran yang
telah dilakukan., hasil tes siswa, dan hasil observasi selama kegiatan penelitian
berlangsung.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini digunakan untuk melengkapi data yang tidak tercatat
dalam instrumen penilaian lainnya. Catatan lapangan diisi oleh peneliti selama
proses pembelajaran model Problem Based Learning dilaksanakan.

12
7. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi
a. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Analisis ini bertujuan untuk menampung data-data yang diperoleh,
mengungkapakan data-data yang diperoleh dan mencari kembali data-data yang
belum lengkap dan perlu diperbaiki, serta mengetahui hasil yang didapat dari
adanya penelitian tindakan kelas dengan cara observasi pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan
peningkatan yang dicapai. Sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan skala
likert dan rumus untuk mengukur ketepatan dalam melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran dengan penerapan model problem based learning berbantuan media
Edmodo dan mengukur hasil belajar siswa. Berikut adalah penjelasan analisis data
pada penelitian ini:
1) Analisis Data Kualitatif
Analisis data lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian
kualitatif ada tiga tahap yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification. Berikut adalah penjelasannya (Sugiyono, 2011: 246).
• Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah suatu kegiatan penyeleksian, pemfokusan, dan
penyederhanaan data yang dimulai sejak pengumpulan data sampai
penyusunan laporan penelitian,. data yang dimaksud meliputi hasil
observasi, tes, dan catatan lapangan. Kegiatan penyederhanaan data yang
terkumpul dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan
bermakna, yang kemudian disusun lebih sistematis dengan ditonjolkan
pokok-pokok yang penting sehingga lebih tajam tentang hasil pengamatan
dan dapat mempermudah peneliti untuk mencatat kembali.
• Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dilakukan dengan menampilkan data secara jelas dan
mudah dipahami bagi siapa saja yang membacanya baik dalam bentuk
naratif, tabel, grafik atau perwujudan lainnya dari informasi-informasi yang

13
telah diperoleh dari hasil reduksi sehingga dapat diberikan penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan selanjutnya.
• Kesimpulan (Consulusion)
Kesimpulan dilakukan setelah melakukan reduksi data dan penyajian
data. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi atau
gambaran tentang subyek yang diteliti. Dengan adanya kesimpulan data
dapat disajikan lebih jelas.
2) Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif pada penelitian in didapat dari hasil observasi
atau pengamatan observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil
belajar siswa setelah mengerjakan post test di setiap akhir siklus. Kegiatan
observasi merupakan obervasi terstruktur yang akan disajikan dalam lembar
observasi dengan pengukuran menggunakan skala likert.
• Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Problem based
learning dan Ketepatan Penggunaan Media Edmodo dalam Kegiatan
Pembelajaran
Kriteria penilaian keterlaksanaan penerapan model problem based
learning dihitung dengan melihat setiap munculnya indikator pada lembar
observasi dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima kategori.
Menurut Sugiyono (2011: 93) lima kategori pilihan skala likert adalah
sebagai berikut: sangat setuju/selalu (5), setuju/sering (4), kurang
setuju/kadang-kadang (3), tidak setuju/tidak pernah (2), dan sangat tidak
setuju (1). Pengamatan ketepatan keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa
dalam penerapan model problem based learning dan ketepatan penggunaan
media Edmodo sebagai penunjang kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dalam lembar observasi berbeda.
Penghitungan hasil observasi masing-masing indikator dihitung
menggunakan rumus berikut.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Ketercapaian penerapan model problem based learning dan


ketepatan penggunaan media Edmodo sebagai penunjang kegiatan

14
pembelajaran kemudian dibandingkan antara siklus I dan II untuk melihat
keberhasilan tindakan. Kualifikasi keberhasilan tindakan ditunjukkan
dengan keterangan pada table 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kualifikasi Penerapan Model Pembelajaran Problem based learning dan
Ketepatan Penggunaan Media Edmodo dalam Kegiatan Pembelajaran
Konversi Nilai
No.
Rentang Skor Kualitas
1 91 – 100 Sangat baik A
2 80 – 90 Baik B
3 70 – 79 Cukup C
4 < 70 Kurang R
(Sumber: SMK Negeri 1 Trenggalek)

• Hasil Belajar Bidang Kognitif


Hasil belajar siswa yang diperoleh dari bidang kognitif ditentukan
dari perolehan skor nilai post test. Untuk perhitungan hasil belajar pada
bidang kognitif antara siklus I dan siklus II menggunakan rata-rata skor
kelas dari Post-test yang diberikan dan persentase siswa yang melampui
KKM (>=75). Nilai KKM yang ditetapkan untuk Mata Animasi adalah
tujuh puluh lima. Hasil belajar bidang kognitif pada penelitian ini akan
dihitung rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal setiap siklusnya. Menurut
Gantini dan Suhendar (2017: 28), rumus menghitung nilai rata-rata kelas
adalah:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Ketuntasan belajar klasikal menurut Daryanto (2011:191) merupakan


ketuntasan belajar dalam kelas. Kelas dikatakan tuntas apabila dalam suatu
pembelajaran apabila hasil belajar seluruh
siswa yang melampui KKM dalam kelas tersebut mencapai 80%.
Berikut rumus menghitung ketuntasan klasikal:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑎𝑢𝑖 𝐾𝐾𝑀


𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

15
Kualifikasi nilai hasil belajar bidang kognitif siswa dapat dilihat
pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kualifikasi Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif
Konversi Nilai
No.
Rentang Skor Kualitas
1 91 – 100 Sangat baik A
2 80 – 90 Baik B
3 70 – 79 Cukup C
4 < 70 Kurang R
(Sumber: SMK Negeri 1 Trenggalek)

3) Evaluasi dan Refleksi


Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dirancang untuk
mengetahui keefektifitasan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan di
dalam kelas. Refleksi adalah kegiatan untuk mengkaji tindakan perbaikan
yang telah dilakukan, tentang apa yang telah dihasilkan atau yang belum
dituntaskan atas tindakan perbaikan tersebut. Hasil dari kegiatan evaluasi
dan refleksi adalah menentukan tindakan atau langkah lebih lanjut untuk
upaya mencapai tujuan dari penelitian.

b. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan menggunakan dua siklus
yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Tahapan dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat
pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

16
Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaa


nnn
Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaa


nn
Pengamatan

Gambar 3.1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas


(Sumber Arikunto, 2009 :15)

1. SIKLUS I
Pada siklus I tahapan pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Peneliti melaksanakan persiapan tindakan dan waktu pelaksanaan
tindakan. Pada tahap rencana tindakan ini, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar
kompetensi Menerapkan Prinsip Dasar Menggambar Latar
- Menyiapkan bahan ajar yang akan diberikan pada siswa
- Membagi kelas dalam beberapa kelompok
- Menyiapkan lembar penilaian untuk mengukur ranah kognitif
- Menyiapkan lembar penilaian untuk mengukur ranah ketrampilan
- Menyiapkan lembar observasi untuk guru
- Menyiapkan catatan lapangan
- Menyiapkan soal post test siklus I

17
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini , disesuaikan dengan
rancangan pembelajaran yang telah disusun yaitu :
- Kegiatan awal (Dilaksanakan secara Daring Sinkron Menggunakan Google
Meet)
§ Guru memberi salam dan menyapa siswa
§ Guru memberi instruksi kepada siswa untuk berdoa
§ Guru memberikan motivasi dan apersepsi
§ Guru memberikan penjelasan singkat terkait pembelajaran
§ Guru memberikan instruksi untuk mengakses kelas Edmodo
- Kegiatan Inti (Dilaksanakan secara Daring Asinkron Menggunakan
EDMODO)
§ Tahap Mengidentifikasi Masalah
Guru memberikan study kasus yang terkait dengan materi pelajaran dan
secara individu siswa harus berfikir sendiri atau berkelompok mengenai
jawabannya dengan waktu yang diberikan oleh guru pada aplikasi
Edmodo
§ Tahap Menetapkan masalah melalui berfikir tentang masalah dan
menyeleksi informasi-informasi yang relevan
Guru membagi siswa untuk berpasangan secara heterogen dan
berdiskusi secara daring asinkron melalui kelas Edmodo.
§ Tahap Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-
alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang
Siswa secara individu atau berkelompok melakukan pencarian informasi
di internet untuk memecahkan masalah dan menyimpulkan materi yang
diajukan oleh guru.
§ Tahap Melakukan tindakan strategis
Siswa Bersama kelompoknya memecahkan masalah mulai dari
menganalisa prinsip pembuatan gambar latar, dan merancang gambar
latar pada animasi 2 dimensi dengan benar
§ Tahap Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi
yang dilakukan

18
Siswa diminta menyajikan hasil diskusi terkait soal-soal yang telah
diberikan oleh guru dalam bentuk laporan.
- Kegiatan akhir (Dilaksanakan secara Daring Sinkron Menggunakan Google
Meet)
§ Guru memberikan soal post test melalui kelas Edmodo
§ Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai pelajaran
yang sudah dipelajari dan menutup pembelajaran pada siklus I
§ Guru memberi instruksi kepada siswa untuk berdoa
§ Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
c. Tahap Pengamatan Tindakan
Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
dengan model problem based learning berbantuan media Edmodo
berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang
lebih mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran. Proses pengamatan
dilakukan berdasarkan lembar observasi dan catatan reviu video praktik
pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Tahapan refleksi dilakukan untuk melihat proses pelaksanaan
tindakan siklus I dan hasil belajar siswa yang didapat dari hasil pengataman
dan pelaksanaan post test. Kegiatan refleksi tindakan I juga berfungsi untuk
mencari alternatif tindakan untuk mengatasi kekurangan yang akan
diperbaiki pada siklus II dan mempertahankan kelebihan yang sudah ada di
siklus I.

2. SIKLUS II
Kegiatan pada siklus II sama dengan kegiatan siklus I yang terdiri dari
empat tahap yaitu a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan tindakan, c)
pengamatan dan d) refleksi. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan pada
hasil refleksi siklus I dan merupakan perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada
siklus I.
Di dalam tahapan refleksi pada siklus 2 ini kita melihat apakah masih
terdapat permasalahan terkait ketidaktercapainya kriteria keberhasilan
pembelajaran. Jika kriteria keberhasilan pembelajaran tidak tercapai, maka

19
penilitian tindakan kelas harus dilanjutkan ke siklus 3, dan jika tidak maka
penelitian diakhiri sampai di siklus 3.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Penelitian Data Siklus I


Kegiatan penelitian pada siklus I meliputi empat tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai
keempat tahap tersebut.

a. Perencanaan Tindakan Siklus I


Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1) Menyusun RPP siklus I
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
3) Menyiapkan soal-soal post test siklus I
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning
5) Menyiapkan laptop dan koneksi internet untuk melaksanakan Pembelajaran
Daring secara Sinkron dan Asinkron

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Pembelajaran Siklus I dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari rabu 21
Oktober 2020 secara sinkron menggunakan Google Meet dan asinkron
menggunakan Edmodo, dengan rincian sebagai berikut :
1) Kegiatan awal :
Guru memberi salam dan menyapa siswa, kemudian meminta ketua
kelas untuk memimpin doa. Guru memberikan motivasi dan apersepsi. Guru
memberikan penjelasan singkat terkait tujuan pembelajaran. Guru memberikan
instruksi untuk mengakses LMS Edmodo dan meminta siswa untuk melakukan
presensi kehadiran di link yang sudah di share pada kelas Edmodo serta
mendownload Modul dan LKPD yang telah guru unggah di LMS..
2) Kegiatan Inti :

20
Guru menjelaskan pentingnya mempelajari prinsip dasar menggambar
latar dalam Animasi. Kemudian guru menjelaskan skema atau proses
pembuatan gambar latar. Setelah itu guru menjelaskan bagaimana merancang
sebuah gambar latar. Guru memberikan contoh sebuah study kasus yang akan
dibuat gambar latarnya.
Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya terkait materi yang
telah dijelaskan. Setelah itu mengarahkan siswa untuk membuka LKPD yang
ada di Edmodo. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil.
Kemudian guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan siswa sesuai dengan
instruksi yang ada di LKPD. Guru menekankan siswa untuk mengerjakan
tugas diskusi sesuai dengan yang ada pada LKPD dan di unggah pada kantong
tugas pada Edmodo.
3) Kegiatan Inti :
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyimpulkan tentang
materi pembelajaran hari ini dan guru mengulang kembali kalimat kesimpulan
dari siswa serta menegaskan apa saja yang harus di perhatikan dalam
merancang sebuah gambar latar. Kemudian guru menyampaikan ke siswa
untuk mengerjakan soal pos test yang sudah diunggah di Edmodo sesuai
dengan batas waktu yang telah disepakati.
Guru menutup pertemuan kali ini dengan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
terimakasih serta meminta siswa untuk menjaga kesehatan di masa pandemi
sekarang ini.

c. Pengamatan Siklus I
Pengamatan Siklus I dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung. Pengamatan yang dilakukan berdasarkan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) dan hasil belajar melalui ranah kognitif dan ranah
ketrampilan.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus I
NO NAMA NILAI
1 ALBERT FERDIAN RAFIMIA SAPUTRA 70
2 ALDI KURNIAWAN 70
3 AMALIA RIZQI HIDAYAH 90

21
4 AMINATUL AFIFATIL KHUSNA AMIRUL A 80
5 AMPUH KURNIAWAN 70
6 ANAN MOLYONO 80
7 ANDO RAUDATUL RAHMAT 60
8 ANNISAA LESTARI HIDAYAH 80
9 APRILIA SEPTI WULANDARI 80
10 ARYA AKA PRATAMA 50
11 ARYA DAVA ESAFAREL 70
12 ARYO CHASBULLOH 100
13 AULIA FIRDA SYAFIRA 70
14 BARID BALIGHUL HAQQI 90
15 BASASAN HAIKAL ROSYAD 90
16 BAYU AJI WIBOWO 50
17 BAYU SAPUTRA 60
18 CARRYN DWINTA PRASTYANING TYAS 70
19 DESWINTA DEWI PRIMITASARI 90
20 DEVITA ANGGUN PERMADANI 70
21 DITA KHOIRUNJANNAH 80
22 DITA SELVIANA PUNGKI 80
23 DUTA AKBAR PUTRA FIRMANSYAH 70
24 ERIKA SILVI OKTAPIA 80
25 ERIS APRILIA ROSYDAH 90
26 FATAHILAH MAULANA TAUFIQI 70
27 FIRDAUS GALIH SASMITO 50
28 GALANG ARDHI PRAKOSO 50
29 GALIH RANU SAPUTRO 80
30 HARFAN YOGA PRATAMA 70
31 IQBAL GUNTUR YANUAR 50
32 KRISNA ALDI ARBILLA 70
33 KUNNA LAILA FAUZIYAH 90
34 LOVISTA SISIKIRANA SWISTI 80
Rata-rata Kelas 73,5
Tuntas >= 75 16 Tabel 4.2
Belum Tuntas <75 18
Distribusi Hasil
Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus I
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase
1 91 – 100 7 21%
2 80 – 90 9 26%
3 70 – 79 11 32%
4 < 70 7 21%

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑎𝑢𝑖 𝐾𝐾𝑀


𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 1 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

16
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 1 = × 100% = 𝟒𝟕, 𝟏%
34

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa hasil belajar kogintif siklus I nilai rata-rata
kelas 73,5 dan yang belum tuntas 18 siswa sedangkan yang tuntas 16 siswa dengan
daya serap klasikal 47,1%.

22
GRAFIK KETUNTASAN SIKLUS I

53%
54%
52%
50%
47%
48%
46%
44%

Tidak Tuntas <75 Tuntas >=75

Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I

d. Refleksi Siklus I
Refleksi merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang telah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi perlu dilakukan perbaikan rencana awal,
perbaikan yang perlu dilakukan antara lain:
1) Guru kurang memberikan motivasi yang lebih pada siswa untuk lebih
bersemangat dalam kegiatan pembelajaran
2) Guru terlalu lama menjelaskan materi sehingga membuat pembelajaran yang
berikutnya yaitu tahap mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang dan
tahap melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan menjadi kurang maksimal.
3) Terdapat beberapa siswa yang masih bingung dalam mengeksplorasi ide
mereka menentukan masalah yang sering dihadapi di kehidupan sehari – hari
dan dipadukan dengan permasalahan yang diberikan oleh Guru.
4) Kebanyakan siswa masih pasif dan belum berani mengungkapkan pendapat
saat diskusi kelas maupun saat mempresentasikan tugas mereka.
Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada siklus 2
guru melakukan perbaikan-perbaikan, yaitu memberikan semangat kepada siswa
yang kurang bersemangat dan kurang berusaha secara maksimal untuk memahami
materi yang diajarkan, memberikan nasehat untuk tidak rendah diri harus percaya
diri, yakin akan kemampuan diri sendiri pada dasarnya manusia mempunyai
23
kemampuan asalkan kita mau berusaha sekuat tenaga, memberikan dan
memperlihatkan metode semenarik mungkin agar dalam proses pembelajaran siswa
tidak merasa bosan, pada waktu akhir penjelasan, penelitian seharusnya
menanyakan kepada siswa apakah ada yang belum mengerti dari penjelasan tadi,
serta diadakan tanya jawab sehingga guru tahu siapa saja siswa yang belum paham
atas materi yang telah dijelaskan, mengalokasikan dengan tepat, sehingga siswa
yang mengungkapkan pendapat lebih banyak dan lebih maksimal dalam diskusi,
pada saat pembelajaran siklus 1 guru kurang maksimal dalam memberikan
bimbingan kepada siswa yang kurang kemampuannya, untuk melihat sekaligus
memberikan bimbingan secara maksimal kepada siswa sehingga siswa lebih berani
untuk memberikan pertanyaan, penelitian akan berusaha untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami konsep dengan memberikan penjelasan
materi-materi yang akan lebih mudah dipahami siswa serta memberikan contoh-
contoh yang lebih banyak lagi kepada siswa yang kurang serius pada saat proses
pembelajaran berlangsung maupun untuk belajar dirumah, diberi nasihat untuk
terus belajar selagi ada kesempatan untuk bertanya kepada guru atau teman yang
lebih pandai.
Hambatan-hambatan diatas merupakan hasil dari pengamatan guru pada
pertemuan siklus 1, diadakan pengamatan dengan teliti, data terlampir pada
lampiran.

2. Penelitian Data Siklus II


Melihat kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I, maka peneliti
harus melakukan upaya yang lebih untuk memberpaiki Tindakan pada siklus II.
Kegiatan peneliti pada siklus II meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenaik keempat tahap
berikut :

a. Perencanaan Tindakan Siklus II


Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1) Menyusun RPP siklus II
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru

24
3) Menyiapkan soal-soal post test siklus II
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning
5) Menyiapkan laptop dan koneksi internet untuk melaksanakan Pembelajaran
Daring secara Sinkron dan Asinkron

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Pembelajaran Siklus II dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari Rabu,
28 Oktober 2020 secara sinkron menggunakan Google Meet dan asinkron
menggunakan Edmodo, dengan rincian sebagai berikut :
Guru memberi salam dan menyapa siswa, kemudian meminta ketua kelas
untuk memimpin doa. Guru memotivasi siswa bahwa hasil postest pada pertemuan
sebeluman memuaskan. Guru memberikan penjelasan singkat terkait tujuan
pembelajaran. Guru memberikan instruksi untuk mengakses LMS Edmodo dan
meminta siswa untuk melakukan presensi kehadiran di LMS serta mendownload
Modul dan LKPD yang telah guru unggah di kelas Edmodo.
Guru menjelaskan pentingnya mempelajari prinsip dasar menggambar latar
dalam Animasi. Kemudian guru menjelaskan skema atau proses pembuatan gambar
latar. Setelah itu guru menjelaskan bagaimana merancang sebuah gambar latar
dalam Animasi. Guru memberikan contoh sebuah study kasus yang akan dibuat
gambar latarnya. Beberapa siswa sangat memperhatikan penjelasan guru. Beberapa
siswa sudah berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Guru juga memancing
siswa dengan beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa sudah benar-
benar paham terhadap materi yang disampaikan. Guru mengarahkan siswa untuk
membuka LKPD yang ada di Edmodo. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok kecil. Kemudian guru menjelaskan tugas yang harus diselesaiakan oleh
siswa. Guru menekankan siswa untuk melakukan diskusi melalui Edmodo dan aktif
dalam diskusi. Ketika siswa melakukan diskusi, guru memantau dan ikut dalam
kegiatan diskusi tersebut. Guru juga menyampaikan untuk pengumpulan tugas
diskusi dalam bentuk video presentasi kelompok, lalu video hasil presentasi
tersebut di unggah pada kantong tugas pada Edmodo sebelum deadline yang
ditentukan.

25
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyimpulkan tentang materi
pembelajaran hari ini dan guru mengulang kembali kalimat kesimpulan dari siswa
serta menegaskan apa saja yang harus di perhatikan dalam merancang gambar latar.
Kemudian guru menyampaikan ke siswa untuk mengerjakan soal pos test yang
sudah diunggah di Edmodo sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
Guru menutup pertemuan kali ini dengan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
terimakasih serta meminta siswa untuk menjaga kesehatan di masa pandemi
sekarang ini.

c. Pengamatan Siklus II
Pengamatan Siklus II dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung dan melalui video pratik pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan
berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti selama proses
pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan hasil
belajar melalui ranah kognitif.
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus II
NO NAMA NILAI
1 ALBERT FERDIAN RAFIMIA SAPUTRA 80
2 ALDI KURNIAWAN 80
3 AMALIA RIZQI HIDAYAH 90
4 AMINATUL AFIFATIL KHUSNA AMIRUL A 80
5 AMPUH KURNIAWAN 80
6 ANAN MOLYONO 90
7 ANDO RAUDATUL RAHMAT 70
8 ANNISAA LESTARI HIDAYAH 80
9 APRILIA SEPTI WULANDARI 80
10 ARYA AKA PRATAMA 60
11 ARYA DAVA ESAFAREL 70
12 ARYO CHASBULLOH 100
13 AULIA FIRDA SYAFIRA 90
14 BARID BALIGHUL HAQQI 90
15 BASASAN HAIKAL ROSYAD 100
16 BAYU AJI WIBOWO 80
17 BAYU SAPUTRA 80
18 CARRYN DWINTA PRASTYANING TYAS 70
19 DESWINTA DEWI PRIMITASARI 90
20 DEVITA ANGGUN PERMADANI 90
21 DITA KHOIRUNJANNAH 100
22 DITA SELVIANA PUNGKI 80
23 DUTA AKBAR PUTRA FIRMANSYAH 80
24 ERIKA SILVI OKTAPIA 80
25 ERIS APRILIA ROSYDAH 100
26 FATAHILAH MAULANA TAUFIQI 70
27 FIRDAUS GALIH SASMITO 60
28 GALANG ARDHI PRAKOSO 60

26
29 GALIH RANU SAPUTRO 80
30 HARFAN YOGA PRATAMA 80
31 IQBAL GUNTUR YANUAR 70
32 KRISNA ALDI ARBILLA 70
33 KUNNA LAILA FAUZIYAH 100
34 LOVISTA SISIKIRANA SWISTI 90
Tabel 4.4
Rata-rata Kelas 81,4
Tuntas >= 75 25 Distribusi Hasil
Belum Tuntas <75 9
Belajar Siswa
Bidang Kognitif Siklus II
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase
1 90 – 100 12 35%
2 80 – 89 13 38%
3 70 – 79 6 18%
4 < 70 3 9%

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑎𝑢𝑖 𝐾𝐾𝑀


𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 2 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
25
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 1 = × 100% = 73,5%
34

Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
telah mencapai ≥ 75 berjumlah 25 siswa atau 73%. Hasil evaluasi siklus I dari 16
siswa ( 47% ) dan pada siklus II menjadi 25 siswa atau 73%. Pada siklus II ini
jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan 25 siswa, secara klasikal adalah (
73,5% ).

GRAFIK KETUNTASAN SIKLUS II

74%
80%

60%
26%
40%

20%

0%

Tidak Tuntas <75 Tuntas >=75

Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II

27
GRAFIK PERBANDINGAN HASIL EVALUASI
PEMBELAJARAN SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2
Tuntas >=75 Tidak Tuntas <75

74%

53%
47%

26%

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

d. Refleksi Siklus II
Dari hasil proses pembelajaran dan hasil belajar siswa siklus 2, serta
menyeleksi pada siklus 1. Hal-hal yang sudah dicapai adalah :
1) Siswa lebih berani mengungkapkan pendapat pada menjawab apa yang
ditanya oleh guru.
2) Dengan menggunakan LKPD siswa lebih terarah dalam menyelesaikan
tugas diskusi secara mandiri.
3) Dilihat dari hasil evaluasi meningkat walaupun tidak terlalu tinggi
kenaikannya dari 47% menjadi 73%. Pada siklus 2 ini berarti untuk
ketuntasan belajar siswa sudah tercapai peningkatannya mencapai 26%.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, menunjukkan bahwa beberapa
kekurangan yang ditemui oleh guru pada siklus I, sudah ada beberapa perbaikan
dan peningkatan pada siklus II walaupun evaluasi hasil belajar belum meningkat
hingga 80% dan harus dilanjutkan pada siklus III. Dari hasil evaluasi yang
dilakukan pada siklus II ini guru perlu melakukan perbaikan lagi supaya hasil
belajar bisa lebih maksimal. yaitu dengan memberikan semangat kepada siswa
yang kurang berusaha secara maksimal untuk memahami materi yang diajarkan,
memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik supaya siswa tidak merasa
bosan. Memberikan refleksi serta menanyakan kepada siswa apakah ada yang
belum mengerti dari penjelasan yang telah disampaikan.

28
Hambatan-hambatan diatas merupakan hasil dari pengamatan guru pada
pertemuan siklus II, diadakan pengamatan dengan teliti, data terlampir pada
lampiran.

3. Penelitian Data Siklus III


Melihat belum maksimalnya peningkatan hasil belajar siswa yang ditemukan
pada siklus II, maka peneliti harus melakukan upaya yang lebih untuk memberpaiki
Tindakan pada siklus III. Kegiatan peneliti pada siklus III meliputi empat tahap
yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian
mengenaik keempat tahap berikut :
a. Perencanaan Tindakan Siklus III
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :
1) Menyusun RPP siklus III
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
3) Menyiapkan soal-soal post test siklus III
4) Menyiapkan soal diskusi untuk penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning
5) Menyiapkan laptop dan koneksi internet untuk melaksanakan Pembelajaran
Daring secara Sinkron dan Asinkron

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III


Pembelajaran Siklus III dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari
Rabu, 11 November 2020 secara sinkron menggunakan Google Meet dan
asinkron menggunakan Edmodo, dengan rincian sebagai berikut :
Guru memberi salam dan menyapa siswa, kemudian meminta ketua
kelas untuk memimpin doa. Guru memotivasi siswa bahwa hasil postest pada
pertemuan sebelumnya semakin meningkat baik. Guru memberikan penjelasan
singkat terkait tujuan pembelajaran. Guru memberikan instruksi untuk
mengakses LMS Edmodo dan meminta siswa untuk melakukan presensi
kehadiran di LMS serta mendownload Modul dan LKPD yang telah guru
unggah di kelas Edmodo.

29
Guru menjelaskan pentingnya mempelajari prinsip-prinsip dasar
animasi dalam Animasi. Kemudian guru menjelaskan 12 prinsip dasar dalam
animasi. Setelah itu guru menjelaskan bagaimana penerapan 12 prinsip animasi
dengan benar. Guru memberikan contoh video animasi yang menerapkan 12
prinsip dasar amimasi. Siswa terlihat sangat memperhatikan penjelasan guru
dan sudah berani bertanya serta mengemukakan pendapat. Guru juga
memancing siswa dengan beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa
sudah benar-benar paham terhadap materi yang disampaikan. Guru
mengarahkan siswa untuk membuka LKPD yang ada di Edmodo. Guru
membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil. Kemudian guru
menjelaskan tugas yang harus diselesaiakan oleh siswa. Guru menekankan
siswa untuk melakukan diskusi melalui Edmodo dan aktif dalam diskusi.
Ketika siswa melakukan diskusi, guru memantau dan ikut dalam kegiatan
diskusi tersebut. Guru juga menyampaikan untuk pengumpulan tugas tersebut
di unggah pada kantong tugas Edmodo sebelum deadline yang ditentukan.
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyimpulkan tentang
materi pembelajaran hari ini dan guru mengulang kembali kalimat kesimpulan
dari siswa serta menegaskan apa saja yang harus di perhatikan dalam
pembuatan animasi dengan menerapkan 12 prinsip dasar animasi. Kemudian
guru menyampaikan ke siswa untuk mengerjakan soal pos test yang sudah
diunggah di Edmodo sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
Guru menutup pertemuan kali ini dengan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
terimakasih serta meminta siswa untuk menjaga kesehatan di masa pandemi
sekarang ini.

c. Pengamatan Siklus III


Pengamatan Siklus III dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung dan melalui video pratik pembelajaran. Pengamatan yang
dilakukan berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dan hasil belajar melalui ranah kognitif.

30
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus III
NO NAMA NILAI

1 ALBERT FERDIAN RAFIMIA SAPUTRA 80

2 ALDI KURNIAWAN 80

3 AMALIA RIZQI HIDAYAH 90

4 AMINATUL AFIFATIL KHUSNA AMIRUL A 80

5 AMPUH KURNIAWAN 80

6 ANAN MOLYONO 90

7 ANDO RAUDATUL RAHMAT 70

8 ANNISAA LESTARI HIDAYAH 80

9 APRILIA SEPTI WULANDARI 80

10 ARYA AKA PRATAMA 60

11 ARYA DAVA ESAFAREL 80

12 ARYO CHASBULLOH 100

13 AULIA FIRDA SYAFIRA 90

14 BARID BALIGHUL HAQQI 90

15 BASASAN HAIKAL ROSYAD 100

16 BAYU AJI WIBOWO 80

17 BAYU SAPUTRA 80

18 CARRYN DWINTA PRASTYANING TYAS 80

19 DESWINTA DEWI PRIMITASARI 90

20 DEVITA ANGGUN PERMADANI 90

21 DITA KHOIRUNJANNAH 100

22 DITA SELVIANA PUNGKI 80

23 DUTA AKBAR PUTRA FIRMANSYAH 80

24 ERIKA SILVI OKTAPIA 80

25 ERIS APRILIA ROSYDAH 100

26 FATAHILAH MAULANA TAUFIQI 80

27 FIRDAUS GALIH SASMITO 70

28 GALANG ARDHI PRAKOSO 70

29 GALIH RANU SAPUTRO 80

30 HARFAN YOGA PRATAMA 80

31 IQBAL GUNTUR YANUAR 80

32 KRISNA ALDI ARBILLA 80

33 KUNNA LAILA FAUZIYAH 100

34 LOVISTA SISIKIRANA SWISTI 90

Rata-rata Kelas 83,5

Tuntas >= 75 30

Belum Tuntas <75 4

31
Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar Siswa Bidang Kognitif Siklus III
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase
1 90 – 100 12 35%
2 80 – 89 13 38%
3 70 – 79 6 18%
4 < 70 3 9%

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑎𝑢𝑖 𝐾𝐾𝑀


𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 2 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
30
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 1 = × 100% = 88,2%
34

Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
telah mencapai ≥ 75 berjumlah 30 siswa atau 88%. Hasil evaluasi siklus I dari 16
siswa tuntas ( 47% ) dan pada siklus II menjadi 25 siswa atau 73%. Pada siklus III
ini jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan 30 siswa, secara klasikal adalah
(88,2%).

GRAFIK KETUNTASAN SIKLUS III

88%
100%
80%
60%
40% 12%
20%
0%
Tidak Tuntas <75 Tuntas >=75

Tidak Tuntas <75 Tuntas >=75

Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus III

32
GRAFIK PERBANDINGAN HASIL EVALUASI
PEMBELAJARAN SIKLUS 1, 2 DAN SIKLUS 3
Tuntas >=75 Tidak Tuntas <75

88%
74%

53%
47%

26%
12%

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I, II dan Siklus III

d. Refleksi Siklus III


Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis data pada siklus III yang
dilaksanakan pada 11 November 2020 dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning berbantuan Edmodo sudah berjalan dengan baik. Hasil
evaluasi belajar siswa telah mengalami kenaikan pada kriteria ketuntasan belajar.
Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus III ini adalah 30 siswa dan yang
tidak memenuhi KKM adalah 4 siswa, dengan persentase ketuntasan belajar 88,2%.
Hal ini dapat terlihat dari :
1. Diskusi kelas berjalan cukup lancar
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam menyampaikan materi
3. Hasil belajar siswa pada siklus III ini mengalami peningkatan yang baik, hal
ini disebabkan siswa mampu mengerjakan soal dengan baik, memanfaatkan
waktu dengan sebaik mungkin saat mengerjakan tes.
Berdasarkan hasil refleksi siklus III, menunjukkan bahwa beberapa kekurangan
yang ditemui oleh peneliti pada siklus I dan II, sudah mengalami perbaikan pada
siklus III setelah penerapan model Problem Based Learning maka penerapan
model Problem Based Learning berbantuan Edmodo untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada kelas X MM-1 mata pelajaran Animasi di SMK Negeri 1
Trenggalek dianggap sudah cukup berhasil dan dihentikan sampai pada siklus III.

33
4. PEMBAHASAN
Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, II, dan
III telah dilakukan pengambilan data dengan evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar siswa menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
berbantuan Edmodo.
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata pelajaran
Animasi di kelas XI MM1 SMKN 1 Trenggalek, terdapat adanya peningkatan hasil
belajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
berbantuan Edmodo. Berikut merupakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
pada siklus I, II, dan III :

Tabel 4.7 Hasil Belajar siswa siklus I, II, dan III


NO NAMA SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

1 ALBERT FERDIAN RAFIMIA SAPUTRA 70 80 80

2 ALDI KURNIAWAN 70 80 80

3 AMALIA RIZQI HIDAYAH 90 90 90

4 AMINATUL AFIFATIL KHUSNA AMIRUL A 80 80 80

5 AMPUH KURNIAWAN 70 80 80

6 ANAN MOLYONO 80 90 90

7 ANDO RAUDATUL RAHMAT 60 70 70

8 ANNISAA LESTARI HIDAYAH 80 80 80

9 APRILIA SEPTI WULANDARI 80 80 80

10 ARYA AKA PRATAMA 50 60 60

11 ARYA DAVA ESAFAREL 70 70 80

12 ARYO CHASBULLOH 100 100 100

13 AULIA FIRDA SYAFIRA 70 90 90

14 BARID BALIGHUL HAQQI 90 90 90

15 BASASAN HAIKAL ROSYAD 90 100 100

16 BAYU AJI WIBOWO 50 80 80

17 BAYU SAPUTRA 60 80 80

18 CARRYN DWINTA PRASTYANING TYAS 70 70 80

19 DESWINTA DEWI PRIMITASARI 90 90 90

20 DEVITA ANGGUN PERMADANI 70 90 90

21 DITA KHOIRUNJANNAH 80 100 100

22 DITA SELVIANA PUNGKI 80 80 80

23 DUTA AKBAR PUTRA FIRMANSYAH 70 80 80

24 ERIKA SILVI OKTAPIA 80 80 80

25 ERIS APRILIA ROSYDAH 90 100 100

26 FATAHILAH MAULANA TAUFIQI 70 70 80

27 FIRDAUS GALIH SASMITO 50 60 70

28 GALANG ARDHI PRAKOSO 50 60 70

34
29 GALIH RANU SAPUTRO 80 80 80

30 HARFAN YOGA PRATAMA 70 80 80

31 IQBAL GUNTUR YANUAR 50 70 80

32 KRISNA ALDI ARBILLA 70 70 80

33 KUNNA LAILA FAUZIYAH 90 100 100

34 LOVISTA SISIKIRANA SWISTI 80 90 90

NILAI TERTINGGI 100 100 100

NILAI TERENDAH 50 60 60

RATA-RATA 73,5 81,4 83,5

JUMLAH SISWA TIDAK TUNTAS 18 9 4

JUMLAH SISWA TUNTAS 16 25 30

PERSENTASE KETUNTASAN (%) 47% 74% 88%

GRAFIK PERSENTASE KETUNTASAN


Tuntas >=75

88%
74%

47%

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Gambar 4.6 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar


siswa pada siklus I yaitu 47% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa.
Dalam pelaksanaan siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan sehingga
dilanjutkan pada siklus II dengan persentase hasil belajar siswa mencapai 74%
dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa, kemudian dilanjutkan ke
siklus III dengan hasil belajar mencapai 88% dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 30 siswa.
Dari hasil data yang diperoleh dari siklus I, II, dan III, dapat diketahui
bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based learning berbantuan Edmodo
pada mata pelajaran Animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I

35
sebesar 47%, pada siklus II meningkat menjadi 74%, kemudian pada siklus III
meningkat menjadi 88%, sehingga dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
ketercapaian kriteria keberhasilan penelitian hasil belajar siswa telah tercapai.

36
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata
pelajaran Animasi kelas XI MM1 sudah berjalan lancar. Hal ini ditandai
dengan peningkatan keaktifan siswa yang sebelumnya cenderung pasif setelah
diterapkan model pembelajaran ini mulai mengalami peningkatan dalam
keaktifannya di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung.
b. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Edmodo
pada mata pelajaran Animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah
diadakan tindakan siklus I, II dan siklus III. Sebelum diadakan penelitian nilai
rata-rata siswa sangat rendah yaitu sebanyak 18 siswa belum tuntas, sedangkan
16 siswa tuntas belajar. Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami sedikit
peningkatan, yaitu nilai rata-rata kelas 81,4 dan daya serap klasikal 73,5% dan
yang belum tuntas 9, kemudian dilanjutkan ke siklus III dan mengalami
peningkatan yang lebih baik lagi, yaitu dengan nilai rata-rata kelas 83,5 dan
daya serap klasikal 88,2% dengan kriteria tuntas belajar sebanyak 30 siswa.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, beberapa saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
a. Bagi Sekolah
Bagi sekolah yang ingin menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam memberikan
inovasi untuk peningkatan pelaksanaan pembelajaran yang ada di kelas namun
perlu dipertimbangkan kriteria mata pelajaran sebaiknya mata pelajaran
tersebut sesuai karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning
b. Bagi Guru

37
Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran ini diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal yaitu , (a) untuk memperhatikan dalam
penggunaan waktu agar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b)
guru memilih materi yang sesuai karakteristik model pembelajaran Problem
Based Learning (c) peran guru sangat dibutuhkan untuk memberi pengarahan
pada siswa, agar siswa lebih percaya diri sehingga berdampak pada hasil
belajar siswa yang menjadi lebih baik. Dengan beberapa pertimbangan tersebut
diharapkan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
c. Bagi Siswa
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada saat model pembelajaran
Problem Based Learning perlu meningkatkan keaktifan dalam bertanya
maupun berpendapat agar lebih memahami materi dan bisa menjadi inovasi
pembelajaran siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

38
DAFTAR PUSTAKA

Eva Fahrudin, Muhamad Rohmani, 2016. PENERAPAN METODE E-LEARNING


MENGGUNAKAN EDMODO DI SMK GEMA BANGSA
UNTUKMENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DIBIDANG
IPTEK
http://repository.ut.ac.id/6532/1/TING2016ST2-11.pdf
Roviquez, 2014. Pembelajaran Online Menggunakan Edmodo.
https://rofiquez.wordpress.com/2014/08/08/pembelajaran-online-
menggunakan-edmodo/
“Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning”. tripven.com.
16 Oktober 2019. 12 Oktober 2020.
https://www.tripven.com/problem-based-learning/

39
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 TRENGGALEK


Kompetensi Keahlian : Multimedia
Mata Pelajaran : Animasi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Memahami Prinsip Dasar Menggambar Latar
Alokasi Waktu : 6 x 30 menit (Pertemuan 11)

A. Kompetensi Dasar
3.7 Memahami prinsip dasar menggambar latar
4.7 Membuat gambar latar

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melihat dan mempelajari video, peserta didik mampu :
3.7.1 Menganalisis pengertian gambar latar dalam animasi dengan benar
3.7.2 Menguraikan prinsip-prinsip gambar latar dalam animasi 2D dengan
benar
4.7.1 Merancang gambar latar (storyboard) dalam animasi dengan benar

C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Sumber
Alokasi Bahan/Refe
Langkah-langkah Pembelajaran Metode Media
Waktu rensi
PENDAHULUAN :
- Guru mengucapkan salam kepada
peserta didik
- Guru meminta peserta didik untuk
memimpin doa
- Guru memberikan motivasi serta
apersepsi pembelajaran, terkait
kehidupan sehari-hari
- Guru memberikan instruksi kepada Pembela PC,
peserta didik untuk membuka LMS
jaran Laptop,
dan menjelaskan teknis dalam Internet,
pembelajaran daring Smartp
15 menit Youtube
- Guru mengingatkan peserta didik sinkron hone,
untuk tidak lupa melakukan presensi dan Edmod
di link yang sudah dibagikan di kelas asinkron o
Edmodo
https://docs.google.com/forms/d/e/1
FAIpQLSfYPXGy8cS10PT7xMsU
DqwLGSlPLN5ZNTEzMX3Jl11Zp
VhZSA/viewform?usp=pp_url

- Peserta didik mengakses LMS yang


telah ditentukan (Edmodo)
KEGIATAN INTI :
Fase 1 : Orientasi peserta didik pada
masalah :
- Peserta didik mengakses materi dan
video pembelajaran tentang prinsip
dasar menggambar latar yang sudah
dibagikan di kelas Edmodo,
https://www.youtube.com/watch?v=l
Q0UUybMmbQ

https://www.youtube.com/watch?v=
yxfVMkd5Qac

- Peserta didik mengamati video


pembelajaran yang sudah dibagikan
di kelas Edmodo

Fase 2 : Mengorganisasikan peserta


didik untuk belajar
- Guru membagi siswa dalam
kelompok kecil untuk berdiskusi
secara daring menggunakan grup
kelompok di kelas Edmodo 150
- Peserta didik berdiskusi, menit
menganalisis, menguraikan dan
menuliskan prinsip-prinsip gambar
latar secara mandiri

Fase 3 : Membimbing penyelidikan


individu maupun kelompok
- Peserta didik melakukan pencarian
informasi di internet untuk
memecahkan masalah dan
menyimpulkan materi yang diajukan
- Guru membimbing peserta didik saat
melakukan penyelidikan individu
melalui diskusi pada grup kelompok
di kelas Edmodo

Fase 4 : Mengembangkan dan


menyajikan hasil karya
- Peserta didik bersama kelompoknya
memecahkan permasalahan yang
berkaitan dengan permasalahan yang
diajukan pada materi prinsip dasar
menggambar latar dengan berdiskusi
secara daring melalui grup kelompok
Edmodo masing-masing setelah
mencari tambahan informasi di
internet.
- Peserta didik bersama kelompoknya
merancang dan mendesain sebuah
gambar latar berupa storyboard di
buku sketsa

Fase 5 : Menganalisis dan


mengevaluasi proses pemecahan
masalah
- Melalui Edmodo guru meminta
peserta didik untuk menyajikan hasil
kelompok dan mengunggahnya
dengan penuh tanggung jawab
PENUTUP :
- Guru dan peserta didik menarik
kesimpulan pembelajaran
- Guru memberikan penguatan
terhadap penarikan kesimpulan
- Guru memberikan informasi
mengenai pembelajaran yang akan 15 menit
datang
- Guru meminta peserta didik untuk
memimpin doa
- Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan mengucapkan
salam

D. Teknik Penilaian
Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan
Teknik Observasi Tes Tulis Portofolio
Instrumen Lembar Observasi Uraian Lembar Penilaian Portofolio

Kepala Trenggalek,
SMK Negeri 1 Trenggalek Guru Mata Pelajaran

SUHARYATI, M.Pd DEA NENARESSA K, S.Pd


NIP: 19640925 199003 2 008 NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 TRENGGALEK


Kompetensi Keahlian : Multimedia
Mata Pelajaran : Animasi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Membuat Gambar Latar dalam Animasi 2D
Alokasi Waktu : 6 x 30 menit (Pertemuan 12)

E. Kompetensi Dasar
3.7 Memahami prinsip dasar menggambar latar
4.7 Membuat gambar latar

F. Tujuan Pembelajaran
Setelah melihat dan mempelajari video, peserta didik mampu :
3.7.1 Merumuskan prinsip-prinsip gambar latar dalam animasi 2D dengan
benar
4.7.1 Membuat gambar latar dalam animasi 2D dengan benar
4.7.2 Mendemonstrasikan fungsi gambar latar dalam animasi 2D dengan
benar

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Sumber
Alokasi Bahan/Refe
Langkah-langkah Pembelajaran Metode Media
Waktu rensi
PENDAHULUAN :
- Guru mengucapkan salam kepada
peserta didik
- Guru meminta peserta didik untuk
memimpin doa
- Guru memberikan motivasi serta
apersepsi pembelajaran, terkait
kehidupan sehari-hari Pembela PC,
- Guru memberikan instruksi kepada
jaran Laptop,
peserta didik untuk membuka LMS Internet,
dan menjelaskan teknis dalam daring Smartp
15 menit Youtube
pembelajaran sinkron hone,
- Guru mengingatkan peserta didik dan Edmod
untuk tidak lupa melakukan presensi asinkron o
di link yang sudah dibagikan di kelas
Edmodo
https://docs.google.com/forms/d/e/1
FAIpQLSfYPXGy8cS10PT7xMsU
DqwLGSlPLN5ZNTEzMX3Jl11Zp
VhZSA/viewform?usp=pp_url
- Peserta didik mengakses LMS yang
telah ditentukan (Edmodo)

KEGIATAN INTI :
Fase 1 : Orientasi peserta didik pada
masalah :
- Peserta didik mengakses materi dan
video pembelajaran tentang
“Tutorial membuat baground statis
dan dinamis” yang sudah dibagikan
di kelas Edmodo,
https://www.youtube.com/watch?v
=Oa_pMlCjwhM

“Tutorial membuat pergantian


baground siang dan malam”
https://www.youtube.com/watch?v
=DmHGzzAVqlM

“Tutorial membuat orang berjalan”


https://www.youtube.com/watch?v
=VVfbaxTUI38

150
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta menit
didik untuk belajar
- Guru membagi siswa dalam
kelompok kecil untuk berdiskusi
secara daring menggunakan grup
kelompok di kelas Edmodo
- Peserta didik berdiskusi,
merumuskan prinsip-prinsip gambar
latar secara berkelompok

Fase 3 : Membimbing penyelidikan


individu maupun kelompok
- Peserta didik melakukan pencarian
informasi di internet untuk
memecahkan masalah dan
menyimpulkan materi yang diajukan
- Guru membimbing peserta didik saat
melakukan penyelidikan individu
melalui diskusi pada grup kelompok
di kelas Edmodo
Fase 4 : Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
- Peserta didik bersama kelompoknya
membuat gambar latar menggunakan
Adobe Flash sesuai dengan
rancangan/desain yang telah dibuat
sebelumnya

Fase 5 : Menganalisis dan


mengevaluasi proses pemecahan
masalah
- Peserta didik Membuat video
demonstrasi gambar latar yang telah
dibuat menggunakan Adobe Flash
secara berkelompok kemudian
diunggah di Edmodo
- Guru membantu peserta didik
melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap aktivitas pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh peserta
didik.
PENUTUP :
- Guru dan peserta didik menarik
kesimpulan pembelajaran
- Guru memberikan penguatan
terhadap penarikan kesimpulan
- Guru memberikan informasi
mengenai pembelajaran yang akan 15 menit
datang
- Guru meminta peserta didik untuk
memimpin doa
- Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan mengucapkan
salam

H. Teknik Penilaian
Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan
Teknik Observasi Tes Tulis Portofolio
Instrumen Lembar Observasi Uraian Lembar Penilaian Portofolio

Kepala Trenggalek,
SMK Negeri 1 Trenggalek Guru Mata Pelajaran

SUHARYATI, M.Pd DEA NENARESSA K, S.Pd


NIP: 19640925 199003 2 008 NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 TRENGGALEK


Kompetensi Keahlian : Multimedia
Mata Pelajaran : Animasi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Memahami Prinsip-prinsip Dasar Animasi
Alokasi Waktu : 6 x 30 menit (Pertemuan 13)

I. Kompetensi Dasar
3.8 Memahami prinsip-prinsip dasar animasi
4.8 Mengaplikasikan prinsip-prinsip animasi dalam produksi

J. Tujuan Pembelajaran
Setelah melihat dan mempelajari video, peserta didik mampu :
3.8.1 Menganalisis fungsi prinsip-prinsip dasar animasi dengan benar
3.8.2 Menguraikan fungsi prinsip-prinsip dasar animasi dengan benar
4.8.1 Mengaplikasikan prinsip-prinsip animasi dalam produksi animasi 2D
dengan benar

K. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Sumber
Alokasi Bahan/Re
Langkah-langkah Pembelajaran Metode Media
Waktu ferensi
PENDAHULUAN :
- Guru mengucapkan salam kepada
Guru mengucapkan salam kepada
peserta didik
- Guru meminta peserta didik untuk
memimpin doa
- Guru memberikan motivasi serta
apersepsi pembelajaran, terkait
kehidupan sehari-hari Pembela PC,
- Guru memberikan instruksi kepada jaran Laptop,
peserta didik untuk membuka LMS daring Smartp Internet,
dan menjelaskan teknis dalam 15 menit Youtube
sinkron hone,
pembelajaran dan Edmod
- Guru mengingatkan peserta didik asinkron o
untuk tidak lupa melakukan presensi
di link yang sudah dibagikan di kelas
Edmodo
https://docs.google.com/forms/d/e/1
FAIpQLSfYPXGy8cS10PT7xMsU
DqwLGSlPLN5ZNTEzMX3Jl11Zp
VhZSA/viewform?usp=pp_url
- Peserta didik mengakses LMS yang
telah ditentukan (Edmodo)

KEGIATAN INTI :
Fase 1 : Orientasi peserta didik pada
masalah :
- Peserta didik mengakses materi dan
video pembelajaran tentang
“Penerapan 12 prinsip animasi” yang
sudah dibagikan di kelas Edmodo,
https://www.youtube.com/watch?v=
uDqjIdI4bF4
“Penerapan 12 Prinsip animasi part-
1”
https://www.youtube.com/watch?v=
VexGx4BZMy0
“Penerapan 12 Prinsip aimasi part-
2”
https://www.youtube.com/watch?v=
VcI3xPW_I_Y

Fase 2 : Mengorganisasikan peserta


didik untuk belajar
- Guru membagi siswa dalam 150
kelompok kecil untuk berdiskusi menit
secara daring menggunakan grup
kelompok di kelas Edmodo
- Peserta didik berdiskusi,
menganalisis, dan menuliskan
prinsip-prinsip dasar animasi secara
berkelompok

Fase 3 : Membimbing penyelidikan


individu maupun kelompok
- Peserta didik melakukan pencarian
informasi di internet untuk
memecahkan masalah dan
menyimpulkan materi yang diajukan
- Guru membimbing peserta didik saat
melakukan penyelidikan individu
melalui diskusi pada grup kelompok
di kelas Edmodo

Fase 4 : Mengembangkan dan


menyajikan hasil karya
- Peserta didik bersama kelompoknya
Mengaplikasikan prinsip-prinsip
animasi dalam produksi animasi 2D

Fase 5 : Menganalisis dan


mengevaluasi proses pemecahan
masalah
- Peserta didik Membuat video
demonstrasi pengaplikasian 12
prinsip-prinsip animasi yang telah
dibuat menggunakan Adobe Flash
secara berkelompok kemudian
diunggah di Edmodo
- Guru membantu peserta didik
melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap aktivitas pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh peserta
didik.
PENUTUP :
- Guru dan peserta didik menarik
kesimpulan pembelajaran
- Guru memberikan penguatan
terhadap penarikan kesimpulan
- Guru memberikan informasi
mengenai pembelajaran yang akan 15 menit
datang
- Guru meminta peserta didik untuk
memimpin doa
- Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan mengucapkan
salam

L. Teknik Penilaian
Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan
Teknik Observasi Tes Tulis Portofolio
Instrumen Lembar Observasi Uraian Lembar Penilaian Portofolio

Kepala Trenggalek,
SMK Negeri 1 Trenggalek Guru Mata Pelajaran

SUHARYATI, M.Pd DEA NENARESSA K, S.Pd


NIP: 19640925 199003 2 008 NIP. -
DOKUMENTASI SEMINAR PTK

Anda mungkin juga menyukai