Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN & LAPORAN KASUS

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM


MUSKULOSKLETAL PADA KASUS OSTEOATHRITIS”

Disusun Oleh:

1). Yoga Aditya Pratama (27)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SMK YARSI MATARAM

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Makalah laporan pendahuluan dan laporan kasus dengan judul Osteoathritis di setujui pada
tanggal: 25 –September- 2020.

Hari/tgl : Jumat, 25 –September- 2020

Tahun: 2020

Mengetahui,
Guru Mapel IPPD

(Zuhdi, S.Kep, Ners, CWCCA)

DAFTAR IS
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................………..iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan Laporan.......................................................................................…….

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Definisi..............................................................................................................................
B. Anatomi & Fisiologi........................................................................................………......
C. Etiologi.............................................................................................................................
D. Klasifikasii........................................................................................................................
E. Patofisiologi......................................................................................................................
F. Manifestasi Klinis ............................................................................................................
G. Pemeriksaan Penunjang.....................................................................................................
H. Pencegahan…………………………….…….…………………………........................

I. Penanganan…………………………………………………………………………......

J. Komplikasi……………………………………………………………………………..

BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN.........................................................................


A. Pengkajian.........................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................
C. Rencana Asuhan Keperawatan..........................................................................................
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya, kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan tepat pada waktunya.

Makalah ini berjudul Keperawatan Gawat Darurat Penyakit Jantung Koroner (PJK), kami
susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing. Selain itu juga, makalah
ini diharapkan mampu menjadi sumber pembelajaran bagi kita semua untuk mengerti metode
penelitian serta dalam keperawatan.

Makalah ini dibuat dengan meninjau beberapa sumber dan menghimpunnya menjadi
kesatuan yang sistematis. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang menjadi sumber
referensi bagi kami. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang terkait
dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Kami dari tim penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan pada
manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti pengaturan makanan (diet),
menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit jantung
koroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan. Masalah utama pada penyakit jantung
koroner adalah aterosklerosis koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi secara
bertahap yaitu penebalan dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap sebagai proses
pasif karena sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada dinding arteri (Yuet Wai
Kan, 2000).

Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-negara maju dan
dapat juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan duina (WHO) telah
mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan epidemi modern dan
tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa jika insiden PJK mencapai nol
maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9% (Shivaramakrishna. 2010).

Gambaran kasus di atas menunjukkan pentingnya penyakit ini yang belum mendapat
perhatian mengenai besarnya resiko seseorang, ketidakmampuan, hilangnya pekerjaan, dan pada
saat masuk rumah sakit. Pada dekade sekarang sejak konferensi klinis terakhir oleh New York
Heart Association atau asosiasi kesehatan New York menyatakan subjek ini, dari sejumlah loka
karya telah mengeluarkan informasi baru yang penting mengenai penyakit ini, cara pencegahan
dan kontrol. Hal ini dinyatakan dalam besarnya perubahan yang jelas secara klinis dari PJK dan
banyaknya faktor yang mungkin relevan, besarnya jumlah pasien yang ikut, kelompok yang akan
termasuk dalam semua kasus PJK yang timbul pada populasi umum dengan karakteristik jelas.

Penyakit Jantung Koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena
penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya.
PJK merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah baik di
negara maju maupun negara berkembang. Di USA setiap tahunnya 550.000 orang meninggal
karena penyakit ini. Di Eropa diperhitungkan 20-40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita
PJK. Hasil survei yang dilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevalensi PJK di
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat
dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke
penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan degeneratif.
B.  Rumusan Masalah

Bagaimana Konsep penyakit jantung koroner  (PJK)  ?

Bagaimana Konsep Askep penyakit jantung koroner  (PJK)  ?

C.  Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui  Konsep penyakit jantung koroner  (PJK) 

Untuk mengetahui  Konsep Askep penyakit jantung koroner  (PJK) 


BAB II

PEMBAHASAN

1.      Definisi

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh
penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung.
Penyempitan arteri koroner dimulai dengan terjadinya atherosclerosis (kekakuan arteri) maupun
yang sudah terjadi penimbunan lemak (plaque) pada dinding arteri koroner, baik dengan gejala
klinis maupun tanpa gejala (Fitriani, 2011).

Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit jantung iskemik adalah penyakit jantung
yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyempitan tersebut dapat disebabkan
antara lain aterosklerosis, berbagai jenis arteritis, emboli koronaria, dan spasme. Oleh karena
aterosklerosis merupakan penyebab terbanyak (99%) maka pembahasan tentang PJK pada
umumnya terbatas penyebab tersebut (Majid, 2007).

Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan
atau sumbatan pada liang arteri koroner oleh karena proses atherosclerosis. Pada proses
atherosclerosis terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi sejak usia
muda sampai usia lanjut (Valentina, 2008).  

Penyakit Jantung Koroner adalah keadaaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara


kebutuhan otot jantung atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah
coroner ( Huon, 2005).

B. ANATOMI FISIOLOGI

2.      Etiologi

Secara spesifik, faktor- faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner
menurut Suharjo (2008) adalah:

a.       Berusia lebih dari 45 tahun (bagi pria).

Sangat penting bagi kaum pria mengetahui usia rentan terkena penyakit jantung koroner.

b.      Berusia lebih dari dari 55 tahun atau mengalami menopause dini sebagai akibat operasi
(bagi wanita).

Wanita yang telah mengalami menopause secara fisiologis ataupun secara dini (pascaoperasi)
lebih kerap terkena penyakit jantung koroner apalagi ketika usia wanita itu telah menginjak usia
lanjut.

c.       Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.


Riwayat penyakit jantung dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang
tidak normal, dalam artian terdapat kebiasaan yang buruk dalam segi diet keluarga.

d.      Diabetes.

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah,
namun karena kondisi komplikasi ke jantung mereka.

e.       Merokok.

Merokok telah disebut-sebut sebagai salah satu faktor resiko utama penyakit jantung
koroner.Kandungan nikotin di dalam rokok dapat merusak endotel pembuluh darah sehingga
mendukung terbentuknya timbunan lemak yang akhirnya terjadi sumbatan pembuluh darah.

f.       Tekanan darah tinggi.

Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding
pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya atherosclerosis coroner yang
merupakan penyebab penyakit jantung coroner.

g.      Kegemukan (obesitas).

Obesitas bias merupakan manifestasi dari banyaknya lemak yang terkandung di dalam tubuh.
Seseorang yang obesitas lebih menyimpan kecenderungan terbentuknya plak yang merupakan
cikal bakal terjadinya penyakit jantung koroner.

h.      Gaya hidup buruk.

Gaya hidup yang buruk terutama dalam hal jarangnya olahraga ringan yang rutin serta pola
makan yang tidak dijaga akan mempercepat seseorang terkena penyakit jantung kororner.

i.        Stress.

Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa bila menghadapi situasi yang tegang, dapat
terjadi aritmia jantung yang membahayakan jiwa

D. KLASIFIKASI

Menurut Huon Gray (2002:113) penyakit jantung koroner

diklasifikasikan menjadi 3, yaitu Silent Ischaemia (Asimtotik), Angina

Pectoris, dan Infark Miocard Akut (Serangan Jantung). Berikut adalah

penjelasan masing-masing klasifikasi PJK:


a. Silent Ischaemia (Asimtotik)

Banyak dari penderita silent ischaemia yang mengalami PJK tetapi

tidak merasakan ada sesuatu yang tidak enak atau tanda-tanda suatu

penyakit (Iman, 2004:22).

b. Angina Pectoris

Angina pectoris terdiri dari dua tipe, yaitu Angina Pectoris Stabil

yang ditandai dengan keluhan nyeri dada yang khas, yaitu rasa

tertekan atau berat di dada yang menjalar ke lengan kiri dan

Angina Pectoris tidak Stabil yaitu serangan rasa sakit dapat timbul,

baik pada saat istirahat, waktu tidur, maupun aktivitas ringan. Lama

sakit dada jauh lebih lama dari sakit biasa. Frekuensi serangan juga

lebih sering.

c. Infark Miocard Akut (Serangan Jantung)

Infark miocard akut yaitu jaringan otot jantung yang mati karena

kekurangan oksigen dalam darah dalam beberapa waktu. Keluhan

yang dirasakan nyeri dada, seperti tertekan, tampak pucat

berkeringat dan dingin, mual, muntah, sesak, pusing, serta pingsan

(Notoatmodjo, 2007:304).

E. PATOFISIOLOGI

Penyakit jantung koroner merupakan respons iskemik dari miokardium yang di sebabkan
oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau tidak permanen.Oksigen di perlukan
oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan
untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 70 % oksigen.Banyaknya oksigen yang di
perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO2), yang
dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung.

Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap peningkatan tuntutan
tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi untuk menekan volume darah ke
sekat-sekat jantung.Pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial, suplai darah
tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi.Keadaan adanya obstruksi letal maupun
sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai glikolisis aerobic berupaya
memenuhi kebutuhan oksigen.

Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat sebagai
predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung.Hipokromia dan asidosis laktat
mengganggu fungsi ventrikel.Kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding segmen iskemik
menjadi hipokinetik.

Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan cardiac out put,
peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan pada arteri
pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung.

Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria (permanen atau
semntara), lokasi serta ukurannya.Tiga menifestasi dari iskemi miocardial adalah angina
pectoris, penyempitan arteri koronarius sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark atau
obstruksi permanen pada arteri koronari (Jan, 2005).

F. MANIFESTASI KLINIS

Anda mungkin juga menyukai