Laporan Praktikum 5
Laporan Praktikum 5
BIOLOGI DASAR
Oleh :
NIM : 160210101074
Kelompok : 02
UNIVERSITAS JEMBER
2017
I. JUDUL
Keanekaragaan Organisme Hewan dan Tumbuhan
II. TUJUAN
II.1Mahasiawa dapat menjelaskan struktur morfologi hewan invertebrata dan
vertebrata.
II.2Mahasiswa dapat menjelaskan struktur morfologi beraneka ragam
tumbuhan dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.
III. DASAR TEORI
Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia dan dikenal
sebagai Negara megabiodiversity Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut
merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna dan
mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar pembangunan
nasional serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan baik pada
masa kini maupun pada masa yang akan datang (Suhartini, 2009). Selain itu
Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki cakupan luas yang bervariasi,
dari yang sempit hingga yang luas, dari yang datar , berbukit serta bergunung,
dimana didalamnya hidup flora, fauna dan mikrobia yang sangat beranekaragam
(Triyono, 2013 : 65).
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati
tertinggi di dunia (mega biodiversity) yang merupakan aset berharga untuk
menunjang pembangunan di Indonesia. Daerah intertidal adalah wilayah pesisir
dengan variasi faktor lingkungan yang terbesar dengan jenis habitat utama yaitu
pantai berpasir, berlumpur dan berbatu. Di daerah ini hidup berbagai jenis
organisme aquatik termasuk oyster (bivalvia, Mollusca). Kerang oyster memiliki
cangkang kasar dan tidak beraturan. Oyster yang melekatkan diri pada benda-
benda keras cenderung mengikuti bentuk permukaan benda-benda tersebut (Silulu
et al, 2013: 145).
1. Alat
a. Mikroskop
b. Loupe
c. Papan dan alat seksio
2. Bahan
a. Udang (cambarus sp.)
b. Ikan mas (cyprinus carpio)
c. Preparat awetan alga
d. Tumbuhan lumut daun
e. Tumbuhan paku-pakuan
f. Tumbuhan biji terbuka (Pinus sp.)
g. Tumbuhan berbiji tertutup monokotil (rumput teki)
h. Tumbuhan berbiji tertutup dikotil (pacar air)
4.2 Skema kerja
1. Mengamati morfologi hewan.
Menggambar bahan.
b. Lumut.
Menggambar bahan.
V. HASIL PRAKTIKUM
No Gambar Keterangan
.
1. Gambar : Udang (Cambarus sp.)
1. Antena
2. Mata
3. Rostrum
4. Antenula
5. Thoraks
6. Kaki jalan
7. Abdomen
8. Kaki renang
9. Telson
10. Uropoda
2 Gambar : Ikan mas (cyprinus carpio)
1. Mulut
2. Cekung hidung
3. Mata
4. Tutup ingsan/spercullum
5. Sisik
6. Sirip punggung/Pina dorsalis
7. Sirip dada/Pina thoracalis
8. Sirip perut/Pina abdominalis
9. Sirip anus/Pina analis
10. Sirip ekor/Pina caudalis
VI. PEMBAHASAN
Hewan kedua yang kami jadikan objek pengamatan adalah ikan mas (
Cyprinus carpio ). Pada ikan mas, teramati beberapa bagian tubuh mulai dari
depan sampai belakang. Bagian bagian tersebut diantaranya ; bagian kepala ,
badan dan bagian ekor. Bagian kepala terdiri dari mulut ( rimaoris ), mata
( organofisum ), tutup insang ( operkulum ), hidung ( fovea nasalis ). Sedangkan
bagian badan terdiri atas sirip dada ( cauda pectoralis ), sirip perut ( cauda
abdomenalis ), sirip pungung ( cauda dorsalis ), sirip anus ( cauda analis ), sirip
ekor ( cauda ), kloaka, gurat sisi dan sisik. Untuk bagian ekor sendiri hanya
terdapat sirip ekor.
Pada bagian kepala, mulut ikan mas terletak di tengah dan berbentuk
seperti mulut manusia. Fungsi dari mulut adalah untuk makan dan juga sebagai
tempat masuknya air. Air yang masuk melalui mulut selanjutnya diserap
oksigenya dan digantikan dengan CO2 . prosesnya dinamakan difusi dan
berlangsung di bagian insang. Mata atau organofisum pada ikan terletak di bagian
depan samping. Mata ikan menghadap samping dan berada di bagian atas mulut.
Mata ini berfungsi sebagai alat indera dalam melihat mangsa atau predator. Tutup
insang ( operculum ) merupakan bagian dari insang yang berada di bagian luar.
Fungsi dari operculum ini adalah untuk melindungi insang sebagai organ
respirasi. Operculum ini bertekstur keras dan licin.
Pada bagian badan ikan terdapat berbagai macam sirip dan bagian bagian
lainnya. Sirip dada atau cauda pectoralis merupakan sirip pada ikan mas yang
terletak di bagian dada di dekat operculum. Sirip ini berfungsi saat ikan berenang.
Bentuk sirip dada lebih besar dari pada sirip lainya kecuali sirip punggung. Sirip
perut ( cauda abdomenalis ) merupakan sirip yang bentuknya lebih kecila dari
sirip dada.
Sirip perut ini juga berfungsi dalam melancarkan gerakan ikan dalam air.
Sirip punggung atau cauda dorsalis merupakan sirip ikan yang terletak di bagian
punggung ikan. Sirip ini memiliki duri. Sirip punggung sendiri hanya ada satu
memanjang dari badan bagian depan sampai pertengahan. Sedangkan sirip sirip
lainya berpasangan kanan dan kiri.
Sirip punggung berfungsi memecah air yang dilalui ikan saat berenang.
Sehingga pergerakan ikan lebih cepat. Sirip anus ( cauda analis ) adalah sirip ikan
yang letaknya di sekitar anus. Sirip ini memiliki ukuran paling kecil dibandingkan
sirip sirip lainnya. Fungsi dari sirip anus ini juga sama , yaitu mempermudah
pergerakan ikan. Sirip ekor merupakan sirip ikan yang bentuknya sama dan
tersusun secara vertikal, yaitu atas dan bawah. Sirip ekor ini bentuknya seperti
daun waru dan berfungsi sebagai alat belok disaat ikan berenang.
Kloaka atau muara dari tiga saluran. Pada ikan mas, kloaka terletak di
sekitar sirip anus ( cauda analis ). Kloaka ini merupakan muara dari saluran
pencernaan, saluran kelamin dan saluran urine. Linea lateralis merupakan garis
memanjang yang terlihat dibagian badan ikan diantaranya sisik sisiknya. Linea
lateralis ini pada ikan bisa disebut sebagai indera ke enam dikarenakan linea
lateralis tersebut memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap rangsangan di
sekitar tubuh ikan. Selanjutnya adalah sisik. Sisik pada ikan berbentuk bulat
kurang sempurna. Sisik ikan tersusun rapi menutupi seluruh permukaan badan.
Sisik ikan ini bersifat licin dan berfungsi melindungi tubuh ikan.
Pada praktikum ini pengamatan alga hanya diberi tahu secara sekilas saja
dengan menunjukkan gambar pada mikrosko. Bagian-bagian alga memiliki
dinding sel, kloroplas,dan sitoplasma. Berikut klasifikasi alga:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Chlorophyta
Subdivision : Chlorophytina
Class : Ulvophyceae
Order : Ulvales
Family : Ulvaceae
Genus : Ulva Linnaeus
Species : Ulva lactuca Linnaeus
Pengamata tumbuhan yang kedua yaitu pada tumbuhan lumut daun
( Pogonatum sp. ) karena lumut daun ini mudah ditemukan dan mudah dipelajari.
Bagian tumbuhan yang sering kita lihat warna hijau dan sering kita sebut sebagai
lumut adalah bagian saat gametofitnya. Sebenarnya ada 2 macam gametofit yaitu
gametofit jantan dan gametoft betina namun sulit dibedakan. Pada pengamatan
terlihat struktur morfologi lumut daun yaitu : Rhizoid, merupakan modifikasi dari
akar yang juga memiliki fungsi mirip seperti akar. Karena lumut belum memiliki
akar sejati sehingg Rhizoid ini berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh
(subtrat) serta menyerap air dan unsur hara. Terkadang rhizoid juga berfungsi
sebagai pelekatan tumbuhan lumut pada tempat tumbuhnya (di batu,tembok,tanah
dll).
Batang yang biasa disebut seta ini yang dimiliki oleh tumbuhan lumut
daun adalah batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal, karena tidak
mempunyai pembuluh xylem dan floem, seta bagian bawah mempunyai fungsi
sebagai tempat melekatnya daun. Seta juga berfungsi untuk mengangkat kapsul
ke atas, sehingga spora yang akan dikeluarkannya mudah tertiup angin dan
tersebar ke mana-mana. Batang ini tidak bercabang dan tidak beruas pula.
Daun tumbuhan lumut mempunyai bentuk yang sangat kecil dan sempit.
Organ ini juga hanya sebagai modifikasi daun saja, yang mempunyai fungsi
sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan. Sporogonium/kotak spora :
sporagium ini berfungsi untuk tempat terjadinya pembelahan meiosis dan untuk
pembentukan spora, oleh karena itu sporangium ini berisi banyak spora.
Kapsul dilindungi oleh kaliptra. Kapsul berfungsi mentup spora agar tidak
jatuh saat belum matang. Sporangiofor/spora : yaitu hasil dari perkembang biakan
sel ovum (arkegonium) dan sel sperma (anteridium).
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streoptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Subclass : Funariidae
Order : Funariales
Family : Funariaceae
Genus : Funaria
Spesies : Funaria sp.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streoptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Traceophyta
Subdivision : Polypodiophytina
Class : Polypodiopsida
Subclass : Polypodidiae
Order : Polypodiales
Family : Pterydaceae
Genus : Pteris L.
Spesies : Pteris sp.
Pengamatan yang keempat yaitu pada tumbuhan berbiji terbuka
(Pinophyta) dengan menggunakan bahan pinus (Pinus sp). Tumbuhan pinus
mempunyai akar tunggang yang berfungsi menopang tubuh tumbuhan, karena
umumnya tumbuhan paku memiliki diameter batang yang lumayan besar.sehingga
dapat kokoh berdiri. Batang tumbuhan ini sudah mempuyai berkas angkut xylem
dan floem, serta sudah mengalami pertumbuhan sekunder. Memiliki bentuk daun
menyerupai jarum sebagai tempat fotosintesis. Strobilus berfungsi sebagai tempat
penghasil sel kelamin. Sel kelamin jantan pada strobilus jantan dan strobilus
betina pada strobilus betina. Strobilus jantan biasanya terletak di ujung
apical/batang dan berbentuk kuncup sedangkan strobilus betina biasanya terletak
di ujung aksiler/ ketiak daun dan berbentuk agak mekar/besar. Keberadaan
strobilus jantan di atas strobilus betina ini dimaksudkan agar saat pembuahan, sel
kelamin jantan dapat jatuh di bagian strobilus betina. Fungsi dari bentuk yang
lebar pada strobilus betina adalah untuk menangkap sel kelamin yang dikeluarkan
strobilus jantan.
Karakteristik tanaman pinus ini adalah umumnya memiliki akar tunggang
karena pada hasil pengamatan tidak menunjukkan akarnya. Batang umumnya
berkambium, tumbuh tegak lurus, bercang-cabang. pinus juga memiliki daun yang
sempit, tebal, dan sedikit kaku. Biji telanjang yang tumbuh pada permukaan dari
megasporofil(daun buah). Bunga sesungguhnya belum ada. Sporofil terpisah-
pisah dan membentuk strobilus jantan dan strobilus betina dalam 1 rumah.
Tumbuhan selanjutnya adalah pinus yang merupakan salah satu contoh
tumbuhan berbiji terbuka. Berikut ini adalah klasifikasi dari pinus
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streoptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Traceophyta
Subdivision : Spermatophyta
Class : Pinopsida
Subclass : Pinidae
Order : Pinales
Family : Pinaceae
Genus : Pinus L.
Spesies : Pinus merkusii
Tumbuhan selanjutnya adalah tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi dua yaitu yang mempunyai satu
daun lembaga (monokotil) dan mempunyai dua daun lembaga (dikotil). Untuk
tumbuhan monokotil diwakili oleh rumput teki.
Rumput Teki (Cyperus rotundus) dan Rumput Teki Rawa (Kyllinga
monocephala) memiliki perbedaan mulai dari tempat habitatnya yang berbeda
Cyperus rotundus habitatnya di daratan yang kering sedangkan Kyllinga
monocephala di daerah rawa-rawa dan tinggi dari rumput ini cenderung
menjulang tinggi. Untuk perbedaan terhadap bunganya Cyperus rotundus
menyebar sedangkan Kyllinga monocephala bunganya hanya berada di pucuk-
pucuk saja.
Akar rumput teki memiliki akar serabut, berfungsi sebagai penyerap air
dan mineral dari dalam tanah. Akar ini menjalar di bawah tanah . Terdapat pula
gelondong gelondong akar yang merupakan persimpangan akar. Tanaman ini
tidak kokoh seperti tanaman Pinophyta sebelum nya yang memiliki akar
tunggang. Akar ini kadang membentuk stolon.
Batang merupakan bagian antara akar dan daun. Batang ini menjalar di
dalam tanah. Ada juga batang yang menjulang ke atas. Batang yang menjalar di
dalam tanah ini berbentuk silinder kecil dan berwarna cokelat. Sedangkan batang
yang menjulang ke atas di tutupi oleh daun yang berwarna hijau.
Bunga, terdapat pada ujung apical. Berfungsi sebagai alat perkembang
biakan karena rumput teki tidak memiliki buah dan biji.
Karakteristik tumbuhan angiospermae ini adalah habitatnya herba, semak,
perdu/pohon, dan memiliki bunga tunggal. Memiliki bunga sesungguhnya. Daun
pipih melebar dengan tulang daun yang beragam. Daun : Daun pada rumput teki
juga terbagi menjadi dua bagian. Yaitu daun yang melindungi batang dan daun
yang berada di bagian bawah bunga. Daun yang melindungi batang ini bentuknya
menjarum dan memanjang ke atas dari permukaan tanah. Fungsinya adalah
sebagai tempat fotosintesis. Sedangkan daun yang melindungi bunga (daun
brakhteral) merupakan daun yang berada di bagian bawah bunga. Selain sebagai
pelindung bunga, daun ini juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streoptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Traceophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteranae
Order : Ericales
Family : Balsaminaceae
Genus : Impatiens L.
Spesies : Impatiens balsamina
VII.PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Struktur morfologi udang (Cambarus sp.) terdiri atas: Kepala dan dada
(cephalothorax), Tubuh (abdominalis), Ekor (mandibula), Sepasang
antena panjang, Sepasang antena pendek, Mata (organon fisus), Rostrum
(moncong), Kaki jalan (8 pasang), Kaki renang (5 pasang), Lubang
respirasi, Sternum (sekat-sekat), Uropodia, dan Telson.
Struktur morfologi ikan mas (Cyprinus Carpio) teriri dari : Kepala
(caput), Badan (truncus), Ekor (cauda), Mulut (rima oris), Mata (organon
fisus), Hidung (fofea nasalis), Tutup insang (operculum), Gurat sisi (line
lateralis), Sirip punggung (pinae dorsalis), Sirip perut (pinae
abdominalis), Sirip anus (pinae analis), dan Sirip ekor (pinae caudalis)
2. Struktur Morfologi Tumbuhan Lumut (Funaria sp.) terdiri atas :
Rhizoid, Batang, Daun, dan Sporogonium.
Struktur Morfologi Tumbuhan Paku (Pteris sp.) terdiri atas : Akar,
Batang, Daun, Sorus, dan Sporangium.
Struktur Morfologi pinus (Pinus sp.) terdiri atas : Batang, Daun, dan
Strobilus jantan.
Struktur morfologi tumbuhan monokotil Rumput Teki (Cyperus
rotundus L) terdiri atas : Akar, Batang, Daun, Bunga, Brachtea (daun
dekat bunga) Struktur morfologi tumbuhan dikotil pacar air (Impatiens
balsamina L.) terdiri atas : Akar, Batang, Daun, Bunga. Bagian-bagian
bunga terdiri dari: Buah dan Biji.
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIAN