Makalah Perencanaan Bisnis Kel.2nEW
Makalah Perencanaan Bisnis Kel.2nEW
KELOMPOK 2
OLEH
JENY ADOE 1903020108
I KOMANG K.A NUGRAHA 1903020192
ROSWITA A.WAHYU 1903020156
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis yang
dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Aspek - aspek dalam studi
kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang keadaan objek tertentu, yang
dilihat dari fungsi - fungsi bisnis.
Secara umum analisis kelayakan terbagi menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek sosial, dan aspek finansial. Menurut Subagyo (2007), pembagian dan
pengkajian aspek - aspek dalam studi kelayakan terbagi menjadi dua bagian yaitu aspek primer
dan aspesekunder.
Aspek primer merupakan aspek yang utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek
primer ini ada dalam semua sektor usaha yang terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, serta aspek ekonomi dan
keuangan. Aspek sekunder adalah aspek pelengkap yang disusun berdasarkan permintaan
instansi / lembaga yang terkait dengan objek studi, yaitu aspek analisis mengenai dampak
lingkungan dan aspek sosial. Pembuatan biopelet sebagai sumber energi biomasa kelapa sawit
dilihat dari studi eksperimental merupakan studi kelayakan dengan 2 menggunakan metode
Break Event Point ( BEP ) yaitu kondisi suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak
menderita kerugian atau jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya. Penelitian ini
dilakukan karena penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, untuk mengetahui
keuntungan / kerugian yang didapat dalam pembuatan biopelet dan dari segi usaha, pembuatan
biopelet sangat menguntungkan. Pembuatan biopelet dapat dimanfaatkan untuk keperluan
sumber energi terbarukan baik oleh perkebunan kelapa sawit, untuk industri bahan bakar
biomassa, maupun untuk memenuhi keperluan energi rumah tangga. Karena kandungan energi
biomassa cukup tinggi, yaitu sekitar 4000 – 5000 kkal/kg. Biopelet yang dihasilkan berasal dari
bahan baku utama yaitu pelepah kelapa sawit dan tandan kosong, dan bahan perekat tapioka.
Pembuatan biopelet dengan menggunakan bahan baku pelepah dan tankos karena bahan baku
yang digunakan mudah didapat, proses pembuatannya sederhana dan ramah lingkungan.
B. Perumusan Masalah
Berisi tentang inti permasalahan penelitian, yaitu : Bagaimana studi kelayakan usaha
pembuatan biopelet dari biomassa kelapa sawit dengan menggunakan metode Break Event
Point ( BEP ) untuk menganalisis sejauh mana banyaknya jumlah unit yang 3 diproduksi atau
sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui studi kelayakan usaha pembuatan biopelet dari bahan baku pelepah kelapa
sawit dan tandan kosong.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah referensi pembaca agar mengetahui pemanfaatan limbah untuk pembuatan biopelet
serta kajian biaya yang digunakan dalam pembuatan biopelet.
2. Memberikan pengetahuan tentang biomassa sebagai energiterbarukan.
3. Dapat memperkaya pengetahuan dan melatih diri serta mengembangkan pemahaman dan
kemampuan berfikir melalui penulisan ilmiah dengan menerapkan pengetahuan yang diperoleh
selama belajar di STIPAP jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan ( TPHP )
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah
suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang,
menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat
yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha
mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting
dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian.
Ketika akan melakukan studi ini, ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis. Kelima
bidang tersebut yakni:
1. Deskripsi pasar,
2. Deskripsi bisnis,
3. Teknologi yang diperlukan,
4. Detail mengenai finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut,
5. Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju.
Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada dasarnya
aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis
studi kelayakan dilakukan, antara lain:
Dalam aspek hukum, poin-poin yang dianalisis yakni izin lokasi, surat tanda daftar
perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha perdagangan (SIUP),
dan lain-lain.
Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan
berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni
potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di industri
tersebut, dan lain-lain.
4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang
harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu pembangunan
maupun pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek manajemen memiliki
cangkupan yang sangat luas.
Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan ikut ke dalam
kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga finansial perusahan.
5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum
membangun sebuah bisnis. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan bisnis
Anda berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang harus
dilakukan jika Anda ingin melakukan perencanaan bisnis yang matang.
Fitur ini berfungsi untuk membuat perencanaan dalam bentuk angka atas akun kelompok
L/R (Pendapatan dan Beban) untuk periode tertentu di masa yang akan datang. Anda bisa
mencoba fitur ini dengan menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui
Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk
mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik
waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu.
Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan berhasil.
Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos medan yang tidak
diketahui tanpa petunjuk apa pun.
Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pebisnis karena bisa mengakibatkan bisnis yang
didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan studi ini pebisnis bisa mengetahui terlebih
dahulu apakah bisnis yang didirikan kedepannya dapat berlanjut atau tidak, sehingga membantu
pebisnis mengambil keputusan.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Ketika merintis sebuah usaha, pebisnis yang melakukan studi kelayakan, keberjalanan
bisnisnya akan berbeda dengan pebisnis yang tidak melakukan studi kelayakan. Hal ini
dikarenakan ada banyak manfaat yang akan didapatkan dengan melakukan studi kelayakan
bisnis. Beberapa manfaat tersebut adalah:
Dengan melakukan analisis studi kelayakan, pebisnis dapat memperkecil risiko yang
dapat terjadi pada perusahaan, baik itu risiko yang bisa dikendalikan maupun risiko yang tidak
dapat dikendalikan. Akibatnya, apabila perusahaan merugi, kerugian yang diterima tidaklah
besar.
Dari hasil analisis tersebut, pebisnis dapat lebih mudah melakukan perencanaan ke
depannya. Tidak hanya itu, berkat analisis kelayakan yang dilakukan, pebisnis bisa
merencanakan kegiatan yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Dampaknya, pelaksanaan bisnis menjadi lebih mudah untuk direalisasikan dan semua
program juga akan menghasilkan keuntungan.
Selain pengawasan dari internal, sebuah perusahaan juga mendapat pengawasan dari eksternal.
Melalui hasil analisis studi kelayakan, pihak berwenang akan lebih mudah melakukan
pengawasan dengan berpedoman pada laporan analisis tersebut.
5. Mempermudah Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak dapat dipungkiri jika pebisnis terkadang
menemui masalah dan penyimpangan. Agar masalah tersebut tidak menjadi semakin besar,
pebisnis harus dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat.
Hal tersebut dapat terwujud apabila sebelumnya pebisnis melakukan studi kelayakan.
Informasi dan laporan hasil dari analisis tersebut bisa digunakan sebagai dasar menentukan aspek
mana yang menjadi masalah. Kemudian, pebisnis pun bisa mengambil langkah untuk
menyelesaikan masalah tersebut secara tepat
Kesimpulan
Studi kelayakan bisnis merupakan salah satu hal yang penting dilakukan ketika
mendirikan perusahaan. Dengan melakukan studi kelayakan ini, pebisnis dapat terhindar dari
banyak kemungkinan buruk yang melanda perusahaan.
Tidak hanya itu, studi kelayakan juga bisa meningkatkan peluang perusahaan untuk
mempertahankan eksistensi dan kesuksesannya. Jadi, pebisnis sebaiknya tidak lagi ragu untuk
melakukan studi kelayakan bisnis agar perencanaan usaha Anda lebih matang.