Anda di halaman 1dari 93

OPENING

MC/HOST
Afifa Yulfina, S.Gz, RD
Dietisien RSUD Dr. Soetomo Surabaya
MC / HOST
SUSUNAN ACARA

1. OPENING HOST
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Doa
4. Sambutan Ketua AsDI Koordinator Wilayah Surabaya
5. Materi 1
6. Tanya Jawab Materi 1
7. Materi 2
8. Tanya Jawab Materi 2
9. Presentasi Product + Quiz
10. Penutup
TATA TERTIB WEBINAR

1. Peserta wajib Menghidupkan Mode Camera


2. Tidak ada Absen / Tanya Jawab di Chat Room
3. Proses Tanya Jawab dilakukan melalui pengisian Link
Q&A yang ada pada Link Webinar & Chat Room
4. Menggunakan Pakaian Rapi Selama Webinar
1. Peserta yang berhak mendapat E-SERTIFIKAT adalah peserta yang
memenuhi semua ketentuan dibawah ini:
a. Sudah melakukan Registrasi Awal
b. Mengikuti Webinar dengan akumulasi catatan durasi Login Zoom minimal 60 menit
c. Sudah melakukan Evaluasi
d. Menggunakan email yang sama (tidak ada kesalahan ketik email) pada ketiga hal
tersebut (Registrasi, Zoom & Evaluasi)
E-SERTIFIKAT 2. E-Sertifikat dapat di download secara mandiri pada Link Webinar
Paling Cepat 1 Jam setelah mengisi Evaluasi
3. Mohon untuk memeriksa kebenaran email peserta pada Link
Webinar
4. Panitia hanya akan melayani apabila ketiga email sudah benar
TANYA JAWAB 1. Klik Link Q&A pada Chat Room / Link Webinar
2. Ketik Nama dan Instansi Penanya dan
Pertanyaan ditujukan kepada siapa
3. Ketikkan Pertanyaan Lengkap dan jelas
4. Like Pertanyaan yang ada, apabila anda ingin
pertanyaan tersebut dijawab oleh Narasumber.
5. Like terbanyak akan ditampilkan pada Layar.
LAGU
INDONESIA RAYA
MOHON POSISI SIKAP SEMPURNA
DOA
PEMBACA DOA
Iskak, AMd. Gz.
Dietisien RSUD Dr. Soetomo Surabaya
PEMBACA DOA
SAMBUTAN
KETUA ASDI KORWIL SURABAYA
Eko Dwi Martini, DCN.,RD.
Dietisien RSUD Dr. Soetomo Surabaya
KETUA ASDI KORWIL
SURABAYA
PROFESI

Adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk


1. menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

2. Profesi Gizi adalah suatu pekerjaan dibidang gizi yg dilaksanakan berdasar


suatu keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yg diperoleh
melalui pendidikan yg berjenjang, memiliki kode eyik dan bersifat melayani
masyarakat.
PROFESIONAL
Adalah orang yang mempunyai profesi/pekerjaan purna waktu
1. dan hidup dalam pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu
keahlian yang tinggi.

2. Juga yang hidup mempraktekan suatu keahlian tertentu yang


menuntut keahlian, contohnya AHLI GIZI
PELAYANAN GIZI
❑ SUATU UPAYA MEMPERBAIKI , MENINGKATKAN GIZI, MAKANAN, DIETETIK MASAYARAKAT,KELOMPOK ,
INDIVIDU ATAU KLIEN YG MERUPAKAN SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YG MELIPUTI PENGUMPULAN,
PENGOLAHAN, ANALISIS, SIMPULAN, ANJURAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GIZI, MAKANAN DAN
DIETETIK DALAM RANGKA MENCAPAI STATUS KESEHATAN OPTIMAL DALAM KONDISI SEHAT ATAU SAKIT.
AHLI GIZI
❑ MERUPAKAN TENAGA KERJA PROFESIONAL YANG MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN PRINSIP KODE ETIK
MELAKUKAN TUGAS ATAS DASAR:

❑ KESADARAN DAN RASA TANGGUNG JAWAB PENUH AKAN KEWAJIBAN TERHADAP BANGSA DAN NEGARA.

❑ KEYAKINAN PENUH BAHWA PERBAIKAN GIZI MERUPAKAN SALAH SATU UNSUR PENTING UNTUK MENCAPAI
DERAJAT KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT.

❑ TEKAD BULAT UNTUK MENYUMBANGKAN TENAGA DAN PIKIRANNYA UNTUK TERCAPAINYA MASYARAKAT
ADIL DAN MAKMUR.
PERAN AHLI GIZI
Pelaku tata laksana asuhan/pelayanan gizi klinik.
1. Pengelola pelayanan gizi di masyarakat.
2. Pengelola tata laksana/asuhan/pelayanan gizi RS.
1.
3. Pengelola sistem penyelenggaraan makanan institusi/makanan massal
4.
(bencana).
5. Pendidik/penyuluh/pelatih/ konsultan bidang Gizi
6.
7. Pelaksana penelitian Gizi.
9.
8. Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wira usaha.
Berpartisipasi bersama tim kesehatan dan lintas sektoral.
Pelaku praktik kegizian yang bekerja secara profesional dan etis
TERIMA KASIH

SEMOGA
BERMANFAAT
FOTO BERSAMA
MOHON “ON CAMERA”
SESI ILMIAH
PERKENALAN MODERATOR
F.X. Wahyurin Mitano, SKM, RD
Dietisien RSUD Dr. Soetomo Surabaya
MODERATOR
CV. Moderator
F.X. Wahyurin Mitano, SKM, RD
CONTACT PENDIDIKAN PEKERJAAN
Malang, 16 Februari1965 Akademi Gizi Malang - 1987 ● 1987 - Sekarang Instalasi Gizi RSUD dr.
wahyurin16@gmail.com Soetomo Surabaya
FKH Unair Surabaya 2001 ● Supervisor PKRS RSUD dr. Soetomo Surabaya
081330667434 ● Team Sport Clinic RSUD dr. Soetomo
Surabaya
● Anggota Akreditasi RS RSUD dr. Soetomo
Surabaya
Yudha Haryono,dr.Sp.S (K)
Prinsip Nutrisi Pada Pemulihan
Kognitif Pasca Stroke
NARASUMBER 1
CV. Narasumber
Yudha Haryono,dr.Sp.S (K)

CONTACT PENDIDIKAN PEKERJAAN


4 Oktober 1965 Medical School University Airlangga 1990 Functional Medical Staff Neutologist University
Jalan Gubeng Airlangga II No. 36 Airlangga - RSUD Dr. Soetomo 2007 - Now
Neurologist University Airlangga 2002
Surabaya
0818522252
MATERI
NARASUMBER 1
Webinar ASDI, 22 Oktober 2021

Prinsip Nutrisi pada Pemulihan


Kognitif Pasca Stroke
PENDAHULUAN
✔ Penyebab kematian No 2 didunia setelah jantung

Stroke : ✔ Penyebab kecacatan no 1 didunia

Angka kejadian (Incidensi & Prevalensi)


▪Dunia : 15 jt / tahun, 1/3 meninggal, sisanya cacat
permanen (stroke forum 2015)

Rata2 usia yang tertua : ≥ 60th


JENIS STROKE :
1 Hemoragik ( ICH, SAH, IVH )

2 Iskemik ( Trombotik, Emboli )

MEKANISME :
Iskemia & Hemorogik Pasokan darah/ makanan berkurang

Iskemik
infebral

penumbra daerah target terapi


SEL2 OTAK
1 Neuron 2 Gria

Polar “head”
containing
phosphate

Nonpolar “tail”
containing
hydrocarbon

Kandungan terutama mithocondria Sel Otak

1. Protein – Asam Amino


2. Lemak
3. Oksigen
Ref : Neuroscience 4 ed 2016
KLINIS STROKE :
▪ Motorik : - Kelumpuhan
▪ Sensorik : - Porestesi, Hipoestesi, dll
▪ Otonom : - Inkontinensia
▪ Saraf Kranial : - Disartria
- Difagia
▪ Fungsi Luhur : - Gangguan Memory
(Kognitif Mental) - Afasia (gangguan bahasa)
- Ganggunan Fungsi lainnya

Tergantung Lokasi, Luas Stroke


FAKTOR2 RISIKO STROKE :

Cerebro-C
ardio
Vascular

Dyslipi
demia
(High
Choles
terol)
MANAGEMEN

STROKE : KEDARURATAN PENYAKIT NEUROLOGI

Terapi Akut :
1. ▪Respon metabolik pada injuri akut 🡪 fase2
▪Golden periode (< 6 jam)
2 Terapi Pencegahan (Secondary Prevention)
.
- Antiplatelet, Anti Cogulan

Infark Hemorogis
- Kendalikan Faktor Resiko
- Pola Hidup
- Pola makan/ Nutrisi
- Latihan Fisik & Mental Kognitif
- Kendalikan Stress
NUTRISI
Inprinsip :
▪Perbaikan membrane phospholipid Sel Otak
▪Meningkatkan plastisitas Sel Otak

Neuroprotection & Neurorepeir


(Neuroregeneration)
CHOLINE
sebagai Neurorepeir & Neuroprotection

▪ Choline dari Asam Amino


Fungsi : membagikan struktur kerja sel2, sintesa DNA, mengangkut
kolesterol hati, detoksis menjaga fungsi system saraf, jantung, hati

Brain Plasticity :

Ref : 1. The medican Journal of Clinical Nutrition 2011


2. Brain Sciences Journal 2013
JURNAL
Makanan yang mengandung Cholin :

▪ Daging & Hati Sapi


▪ Hati Ayam, Dada Ayam
▪ Telur
▪ Kacang Kedelai, Kacang Polong
▪ Minyak Ikan, Ikan Salmon
▪ Susu & Yogurt
▪ Brokoli
▪ Biji Bunga Matahari
▪ Jamur
▪ Bayam
▪ Alpukat
Asupan Cholin Orang Dewasa :

550 mg / hr
max 3.500 mg / hr
425 mg / hr

▪ Wanita Hamil
▪ Lansia (OK Defisiensi Cholin)
Kelebihan Asupan Cholin Lansia
(Jarang) :
▪Bau Badan
▪Vomit
▪Hipofensi
▪Hiperhidrosis
KESIMPULAN :

1 Stroke adalah kedaruratan penyakit saraf : Golden Periode

2 Serangan stroke merusak sel2 otak yang terkena yang


menyebebkan kecacatan & kematian tinggi

3 Penumbra iskemik adalah target terapi

4 Kesehatan sel otak membutuhkan protein tinggi Asam Amino


Cholin

5 Cholin sebagai Neuroprotectant & Neurorepair


(NeuroRegeneration)
SALAM SEHAT
TERIMA KASIH
TANYA JAWAB 1. Klik Link Q&A pada Chat Room / Link Webinar
2. Ketik Nama dan Instansi Penanya dan
Pertanyaan ditujukan kepada siapa
3. Ketikkan Pertanyaan Lengkap dan jelas
4. Like Pertanyaan yang ada, apabila anda ingin
pertanyaan tersebut dijawab oleh Narasumber.
5. Like terbanyak akan ditampilkan pada Layar.
Penyerahan E-Sertifikat
Septiana Ambarwati,S.Gz
Studi Kasus Manajemen Asuhan Gizi
Pada Pasien Stroke
NARASUMBER 2
CV. Narasumber
Septiana Ambarwati,S.Gz

CONTACT PENDIDIKAN PEKERJAAN


Ponorogo, 28 September 1991 D3 POLTEKKES KEMENKES Yogyakarta
RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2015 -
septianaambarwati155@gmail.com S1 Gizi Universitas Airlangga Surabaya Sekarang
089619689750
MATERI
NARASUMBER 2
Studi Kasus
Penatalaksanan
diet pasien stroke
01
Gambaran Kondisi
Pasien stroke dan
pemberian nutrisinya
Gambaran Kondisi Pasien Stroke
Gangguan Kesadaran Gangguan dalam pemenuhan
Kesulitan Mengunyah dan asupan nutrisi, penurunan nafsu
makan, resiko mengalami
Menelan makanan(disfagia) aspirasi
Kelemahan Anggota tubuh,
seperti tangan, kaki Tidak bisa memenuhi
Demensia, PSD asupan nutrisi secara
mandiri

Beresiko mengalami malnutrisi


REKOMENDASI PEMBERIAN DIET

Pasien dengan gangguan kesadaran/tidak bisa menelan diberi makanan


dalam bentuk cair melalui NGT
Pasien disfagia yang masih bisa makan per oral, diberikan makanan dalam
bentuk cair, saring, lunak sesuai kondisi pasien
Bentuk makanan segera ditingkatkan jika kondisi pasien membaik
Pasien dengan penurunan produksi saliva dapat diberikan makanan yang
berkuah, bersaus/lembab
Jenis diet tergantung penyakit penyerta
Pemberian bahan makanan yang mengandung Vitamin B2, B6, B9, B12 ,
Vitamin C, vitamin E dan kolin dianjurkan.
REKOMENDASI PEMBERIAN DIET

Sumber kolin
Telur, ikan, daging sapi, daging ayam, hati, jamur, sayuran hijau, tiram,
kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang kedelai, susu, bisa juga
mendapat asupan tambahan kolin dari produk susu yang telah difortifikasi oleh
kolin
Syarat Diet
Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB
Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kg BB. Apabila pasien dalam keadaan
gizi kurang protein diberikan 1,2-1,5 gr/kg BB. Apabila disertai
komplikasi Ginjal, protein diberikan rendah yaitu 0,8 gr/kg BB.
Lemak cukup, 20-25% dari kebutuhan total
Karbohidrat cukup, 60-70% dari total kebutuhan (dapat disesuaikan
dengan penyakit dan hasil perhitungan protein dan lemak)
Bentuk dan jenis diet makanan disesuaikan kondisi pasien
TAHAPAN PEMBERIAN DIET STROKE
1.  Fase akut (24 - 48 jam)
Diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada gangguan fungsi
menelan.
Makanan diberikan dalam bentuk cair, bisa cair jernih, cair penuh, cair
kental, maupun dikombinasikan.
Diberikan secara oral atau NGT sesuai dengan keadaan penyakit.
Makanan diberikan dalam porsi kecil

2. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak
mengalami gangguan fungsi menelan (disgafia). Bentuk makanan
disesuaikan dengan kemampuan pasien (cair, saring, lunak atau biasa).
Pemberian diet pasien stroke disfagia

Dapat diminum Tidak Dapat Tidak dapat


diminum melalui
melalui sedotan diminum melalui
sedotan
dan cangkir Dapat diminum sedotan dan
Meninggalkan melalui cangkir cangkir
sisa tipis dibagian Meninggalkan sisa Dapat diminum
agak tebal dibagian
belakang sendok belakang sendok dengan sendok
Pemberian diet pasien stroke disfagia

Perlu modifikasi tekstur makanan

Level 1
Untuk pasien dengan disfagia sedang sampai berat,
terdapat gangguan bicara, gangguan menelan pada fase
oral dan menurunnya kemampuan untuk melindungi jalur
napas.

Diberikan makanan halus dan sangat lembut seperti


puding, puree, maupun makanan saring
Membutuhkan sedikit atau tanpa kemampuan
mengunyah
Contoh makanan yang dianjurkan: kentang tumbuk
dengan saus, yogurt, puding, jus bus dan sayuran,
daging/unggas/ikan diblender/dihaluskan
Diet untuk Disfagia

Level 2
untuk pasien yang memiliki kemampuan mengunyah
dan mengalami disfagia derajat ringan sampai sedang.
makanan dengan tekstur yang lebih padat dari level 1,
tetapi masih memiliki tekstur yang lembut, setengah
padat
membutuhkan kemampuan mengunyah
Buah, sayuran dicincang kecil-kecil kurang dari 1-2
inci ataupun dihancurkan dengan garpu, daging
digiling lembut
menghindari makanan yang kering, kacang-kacangan
dan biji-bijian.
Diet untuk Disfagia

Level 3
Untuk pasien disfagia orofaring ringan
Merupakan makanan transisi untuk diet biasa
Bentuk makanan lunak-padat
Buah-buahan dan sayuran yang keras,
makanan yg lengket, dan kering,
kacang-kacangan dan biji-bijian yang utuh
tidak dianjurkan,
Contoh Bentuk makanan
Contoh bentuk makanan
02
STUDI KASUS
Riwayat Personal

Tn S usia 76 tahun, pensiunan PNS


MRS dengan keluhan kelemahan badan sebelah kanan,
mendadak jatuh tidak bisa berdiri saat sholat, wajah
sebelah kanan tidak bisa digerakkan,merot, bicara pelo,
sadar baik dan dapat diajak berkomunikasi.
RPD Hipertensi sejak 10 tahun yll
Riwayat merokok, tapi sudah berhenti sejak 1 th yg lalu
Diagnosa Medis: Stroke ICH
ASSESSMENT
PEMERIKSAAN FISIK KLINIS

TD : 187/98 Pasien sadar dan dapat


GCS 456 berkomunikasi
Nadi: 87 wajah sebelah kanan tidak bisa
RR: 20 kali/menit digerakkan, Merot, pelo,
suhu: 36 kesulitan membuka mulut
sulit mengunyah makanan
Minum bisa dan tidak tersedak
Skrining Gizi
MNA (Mini Nutritional Assessment)
No Parameter Skor NO Parameter Skor
A Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan
D Apakah pasien mengalami masalah stress psikologis
dalam 3 bulan terakhir disebabkan kehilangan nafsu
atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir?
makan, gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah dan
2 Skor 0 = ya 0
menelan?
Skor 0 = kehilangan nafsu makan berat (severe) Skor 1 = tidak
E Masalah Neuropsikologis
Skor 1 = kehilangan nafsu mmakan sedang
(moderate) Skor 0 = Demensia atau depresi berat
2
Skor 2 = Tidak kehilangan nafsu makan Skor 1 = Demensia sedang (moderate)
B Apakah ada kehilangan berat badan dalam 3 bulan
Skor 2 = tidak ada masalah psikologis
terakhir?
F Nilai Index Masa Tubuh (IMT)? (Berat dalam kg/Tinggi
Skor 0 = kehilangan BB > 3 kg 1 dalam m²)
Skor 1 = tidak tahu
Skor 0 = IMT < 19 kg/m²
Skor 2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg Skor 1 = IMT 19 - 21kg/m² 0
Skor 3 = tidak mengalami kehilangan berat badan
C Kemampuan melakukan mobilitas? Skor 2 = IMT 21 - 23kg/m²

Skor 0 = Terbaring di tempat tidur atau kursi roda Skor 3 = IMT > 23kg/m²
0
Skor 1 = Bisa bangun dari tempat tidur/ kursi roda,
TOTAL SKOR SKRINING :
tapi tidak bisa jalan jauh Sub total maksimal = 14
Skor 2 = Dapat pergi keluar rumah Skor 12-14 = Status gizi Normal 5
Skor 8-11 = Beresiko Malnutrisi
ASSESSMENT
antropometri

% LILA : 71%
LILA : 22 cm Status gizi : kurang
Tinggi lutut : 53 cm
Estimasi TB Berdasarkan TL : 168 cm
Umur : 76 tahun
Estimasi BB Berdasarkan Lila : 51 kg
ASSESSMENT Pemeriksaan Lab

NAMA Hasil Pemeriksaan Nilai normal

ASSESSMENT
PEMERIKSAAN
HB 13,6 13,3-16,6
Albumin 3,12 3,4-5
GDA 94 <200
HBA1C 5,4 <5,7% normal
5,7-6,4% prediabetes
≥6,5 % diabetes
BUN 18 8-18
kreatinin 0,8 0,6-1,3
Kholestrol 148 0-200
HDL 49 40-60
LDL 96 0-99
Trigliserida 47 30-150
Asam urat 3,3 2,6-7,2
Kalium 3,2 3,5-5,1
Na 147 136-145
ASSESSMENT
RIWAYAT MAKAN
Pasien memiliki kebiasaan makan 2-3 kali /hari,

terdiri nasi 5-6 Sdm, terdiri dari 1-2 ptg lauk nabati, lauk hewani 1 ptg, dan sayur
sekitar 1 mangkuk kecil

lauk nabati yang paling sering tahu/tempe 1-2 ptg,


lauk hewani yang paling sering ayam 1 ptg, ikan mujaer 1 ekor sdg, telur 1bh
Sayuran yang paling seperti bayam, kacang panjang , wortel
Buah paling sering pisang 1-2 ptg/minggu

Minum kopi 2-3 cangkir/hari


makanan instan 1-3x/bulan
Jajan gorengan 1-2x/minggu
DIAGNOSA GIZI
NC 1.2
Kesulitan Mengunyah NI 5.4
makanan berkaitan Penurunan kebutuhan NI 5.4
adanya gangguan zat gizi tertentu Peningkatan
neurologi ditandai (Natrium) berkaitan Kebutuhan protein
dengan pasien kesulitan adanya hipernatremi berkaitan adanya
makan dengan tekstur dan hipertensi ditandai hipoalbumin ditandai
dan konsistensi Na: 147 mg/dl Nilai albumin 3,12 g/dl
makanan normal. TD: 187/98 mmHg
implementasi

.
TUJUAN PEMEBERIAN DIET
Memberikan nutrisi secukupnya, untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien, secara bertahap dengan memperhatikan kondisi
dan penyakit pasien.
Membantu meningkatkan status gizi pasien.
Membantu memperbaiki keseimbangan elektrolit pasien
Memberikan pengetahuan mengenai pengaturan dan
pemberian diet pasien.
IMPLEMENTASI
Syarat Diet
Energi diberikan 35 kkal/kg BB
Protein diberikan 1,4 gr/kg BB
Lemak cukup, 25% dari kebutuhan total
Karbohidrat dihitung berdasarkan sisa perhitungan protein dan
lemak.
Natrium diberikan 200-400 mg
Cairan 1500-2000 ml/hari
IMPLEMENTASI
Perhitungan Energi
Energi : 35x51: 1785 kkal
Protein : 1,4x51: 71,4 gram
Lemak : 49,6 gram
Karbohidrat : 263,3 gram

Pemberian diet
Jenis Diet : TETP RG
Rute : oral
Bentuk makanan : Cair
Pemberian: 6 x 250 ml
Jus Buah 1 x 150 ml
IMPLEMENTASI

Pemberian edukasi
Jenis Diet
Tujuan Diet
Syarat dan prinsip pemberian diet
Makanan yang dianjurkan dan yang perlu dibatasi
Pentingnya dukungan keluarga dalam pemberian
nutrisi untuk pasien
MONITORING DAN EVALUASI
MONITORING HASIL PEMERIKSAAN LAB

Nama Pemeriksaan Pemeriksaan


pemeriksaaan awal hari Ke 3
Albumin 3,12 -
Na 147 143
K 3,2 3,8
MONITORING DAN EVALUASI
MONITORING HASIL PEMERIKSAAN FISIK KLINIS

Pemeriksaan Pemeriksaan Hari 1 Hari ke 2 Hari ke 3


Awal
TD 187/98 147/85 140/80 144/90
GCS 456 456 456 456
Nadi 87 86 75 79
RR 20 19 20 20
Suhu 36 36,8 36,3 36

Pada hari ke 3 pasien mengatakan sudah bisa membuka mulut,


namun masih kesulitan mengunyah makanan
MONITORING ASUPAN MAKAN
Hari 1 Hari 2 Hari ke 3

BENTUK PEMBERIAN CAIR CAIR BUBUR HALUS


DIET

RUTE ORAL ORAL ORAL


Jumlah pemberian 6x250 ml 6x250 ml Pagi : Bubur halus
Jus buah Jus buah Susu
Snack pagi : jus Kacang hijau
Makan siang : Bubur halus
pisang
Snack siang :Talam
Susu diit 1x250 ml
Malam : Bubur halus
:Susu diit 1x250 ml
JENIS DIET TETP RG TETP RG TETP RG
MONITORING ASUPAN MAKAN
Hari 1 Hari 2 Hari ke 3

KANDUNGAN GIZI Enegi: 1672,5 Enegi: 1672,5 Energi : 1858,


P: 74,3 P: 74,3 P: 71,6
L:51,7 L:51,7 L:52,9
KH: 255,8 KH: 255,8 KH: 272,8
Na: 411,2 mg Na: 411,2 mg Na: 363, 5
ASUPAN MAKAN PASIEN E: 1600,5 (95,7%) Enegi: 1672,5 (100%)
P: 71,3 (95,9%) E: 1743,1 (93,8%)
P: 74,3 (100%)
L: 49,7 (96,1%) P: 69,6 (97,2%)
L:51,7 (100%) L: 50,9 (96,2%)
KH: 217,8 (97%)
KH: 255,8 (100%) KH:247,8 (90,8)
Na: 387,2 mg
Na: 411,2 mg Na: 321 mg
KESIMPULAN
Pasien dengan diagnosa stroke ICH
memiliki status gizi kurang, mengalami hipertensi,
hipoalbumin dan hipokalemia
Pasien kesulitan membuka mulut dan mengunyah
makanan, namun masih bisa minum, sehingga diberikan
bentuk makanan cair.
Asupan makan pasien Baik
hipokalemia dan hipernatremi sudah tekoreksi
TERIMA KASIH
TANYA JAWAB 1. Klik Link Q&A pada Chat Room / Link Webinar
2. Ketik Nama dan Instansi Penanya dan
Pertanyaan ditujukan kepada siapa
3. Ketikkan Pertanyaan Lengkap dan jelas
4. Like Pertanyaan yang ada, apabila anda ingin
pertanyaan tersebut dijawab oleh Narasumber.
5. Like terbanyak akan ditampilkan pada Layar.
Penyerahan E-Sertifikat
Penyerahan E-Sertifikat Moderator
PRESENTASI PRODUCT
PEPTIBREN
EVALUASI
WEBINAR
CLOSING
MC
Afifa Yulfina, S.Gz, RD
Dietisien RSUD Dr. Soetomo Surabaya
MC / HOST

Anda mungkin juga menyukai