Anda di halaman 1dari 8

1.

Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang


mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu
mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media display dan realia seperti gambar, diagram, dan foto maupun
peristiwa/kegiatan tertentu dalam proses pembelajaran di kelas pada dasarnya
mempunyai beberapa fungsi dan pentingnya untuk menggunakan tersebut seperti
meningkatkan motivasi belajar, melaksanakan pembelajaran sesuai konteks, dan
menanamkan kebiasan-kebiasaan tertentu untuk mendorong siswa lebih memahami
arti pentingnya media display dan realia.

Salah satu sumber belajar yang juga berfungsi sebagai media adalah media display.
Dalam dunia pendidikan, media yang dapat disajikan dalam bentuk gambar atau
benda aslinya dan dipajang atau dipamerkan disebut media display. Media Display
termasuk dalam kelompok media yang tidak diproyeksikan (nonprojected media).
Contoh untuk media display seperti papan tulis, papan lembar balik (flip chart),
papan rekat (colth board), papan bulletin (bulletin board) dan papan magnetic.

Dalam bidang pendidikan, kata realia diartikan sebagai semua objek dari kehidupan
nyata yang dibawa kedalam situasi pembelajaran. Kata realia menunjuk kepada
benda tiga dimensi dari kehidupan nyata, baik yang buat oleh manusia (peninggalan
sejarah, alat-alat rumah tangga, alat pertukangan) atau benda yang sudah ada
secara alamiah (seperti hewan, tumbuhan, batu-batuan) (Marisa,dkk. 2014).

Benda nyata (real thing) merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaannya,
karena kita tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya. Yang
dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian informasi
yang berupa benda atau obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami
perubahan yang berarti.

Sebagai obyek nyata, realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan
pengalaman langsung kepada pengguna. Oleh karena itu, realia banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru.
Realia mampu memberikan arti nyata kepada hal-hal yang sebelumnya hanya
digambarkan secara abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual.
(http://soaldankuncijawabanbloggerpekolingan.blogspot.com/2013/05/pengertian-
definisi-media-nyata-realia.html).

Mengingat begitu besarnya peran media dalam pembelajaran makalah ini


diharapkan dapat membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai
media pembelajaran dan karakteristiknya dan dimafaatkan dalam untuk kita
mengajar untuk kedepannya.
 

1. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Khusus

Mahasiswa/i dapat memahami dan mengerti tentang Pemanfaatan Media Display


dan Realia dalam Pembelajaran.

2. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui tentang Pemanfaatan Media Display dalam
Pembelajaran.
2. Dapat memahami dan mengerti tentang Pemanfaatan Media Realian
dalam Pembelajaran

1. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari III Bab yaitu :

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penulisan dan sistematika


penulisan. Bab II Tinjauan Teoritis yang terdiri dari pengertian media pembelajaran,
Pemanfaatan media display dalam pembelajaran dan pemanfaatan media realia
dalam pembelajaran. Bab III Penutup yang meliputi Kesimpulan, dan Daftar Pustaka.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’,
’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai
atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator dengan istilah
mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang
efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.
Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-
pesan pengajaran(Azhar Arsyad,2010:3).

Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media dapat
dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan
media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran atau alat untuk
membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan
disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu
mengajar (teaching aids). Misalnya

OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda
sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk
memperjelas materi pembelajaran.

1. Media Display dalam Pembelajaran

Media display adalah media yang dalam menyampaikan informasi atau pesan
secara visual semenarik mungkin dan komunikatif sehingga mudah dimengerti.

Yang termasuk kedalam media display adalah chart, grafik, poster, bulletin board,
dan yang sejenis lainnya.

Contoh pengimplementasian pembelajaran menggukan media display dalam


pembelajaran TIK dapat berupa grafik perkembangan teknologi yang terjadi setiap
tahunnya sehingga pada pembelajaran para peserta didik dapat melihat setiap
berapa tahun teknologi mengalami perkembangan yang pesat.

Pada umumnya, media display digunakan untuk jumlah siswa yang tidak terlalu
banyak (maksimal 40 siswa) mengingat ukuran media display berkisar antara 60cm
x 50 cm sampai dengan 160 cm x 120 cm walaupun demikian siswa dapat melihat
lebih dekat secara bergantian.

Untuk menentukan dan memilih atau merencanakan mengembangkan media display


sebagai berikut :

1. Tentukan topic apa yang akan disajikan dalam media display yang akan
digunakan misalnya membahas tentang jenis-jenis makanan.
2. Tentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa setelah mempelajari
topic tersebut
3. Pertimbangkan siapa yang akan di hadapi siswa kelas 2 SD atau siswa kelas
4 SD. Semakin rendah usia siswa, maka semakin nyata bentuk benda yang akan di
gunakan.
4. Tentukan rincian materi yang akan disajikan.
5. Tentukan jenis media display apa yang paling tepat untuk meningkatkan usia
siswa dan materi yang akan dibahas.
6. Tentukkan suasana bentuk peragaan yang akan ditampilkan.

Yang termasuk Media Display adalah Chart, Grafik, Poster, Bulletin Board, dan


sejenisnya.

Chart

Chart adalah gambar grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan misalnya


hubungan kronologis, hubungan jumlah, hubungan hierarki, dan sebagainya. Di
buku, chart biasanya berupa tabel (flowchart), namun jika diperbesar untuk tampilan
klasikal dapat berupa wallchart.

Macam-macam chart antara lain :

1. Chart Organisasi (Organization Chart), yaitu Chart yang memuat hubungan


hierarki (rantai komando) dalam suatu organisasi misalnya perusahan, lembaga
pemerintah, dan lain-lain (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.3).
2. Chart Garis Waktu (Time Line Chart), yaitu Chart yang memuat hubungan
kronologis antara beberapa peristiwa misalnya perkembangan alat transportasi dari
tahun ke tahun (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.4).
3. Chart Klasifikasi (Classification Chart), yaitu Chart yang memuat klasifikasi
atau kategorisasi sesuatu, kejadian atau spesies tertentu, misalnya segitiga
bertingkat rantai makanan ((contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.4).
4. Chart Aliran (Flow Chart), yaitu Chart yang memuat sebuah sekuansa,
sebuah prosedur atau sebuah proses misalnya bagan proses perkembangbiakan
manusia (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.5).
5. Chart Tabulasi (Tabular Chart), yaitu Chart yang memuat angka atau data
misalnya tabel keberangkatan bis kota (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009,
hlm 2.5).

Grafik

Grafik adalah gambar grafis yang menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka.
Maksudnya angka divisualkan dalam suatu bentuk umpamanya bentuk garis,
gambar orang, pohon dan sejenisnya. Macam-macam grafik berdasarkan visual
yang mewakilinya antara lain :

1. Grafik Batang (Bar Graphs), yaitu grafik berupa batang/kotak persegi dengan
lebar sama, dimana tingginya menunjukkan jumlah angka yang diwakilinya (contoh
gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.6).
2. Grafik Gambar (Pictorial Graphs), yaitu grafik berupa gambar sederhana
untuk mempresentasikan sejumlah angka, misalnya gambar orang ((contoh gambar
lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.7).
3. Grafik Lingkaran (Circle Pastel / Pie Pastel), yaitu grafik berupa gambar
sebuah lingkaran yang dibagi sesuai dengan jumlah objek yang dipresentasikan,
dimana setiap bagian mewakili bagian atau prosentase dari keseluruhan bagian.
Misalnya grafik pendapat siswa untuk study tour ((contoh gambar lihat BMP
IDIK4403, 2009, hlm 2.7).
4. Grafik Garis (Line Graphs), yaitu grafik berupa garis pada bidang Cartesius
(vertikal-horizontal). (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.8).

Dalam memilih grafik mana yang akan kita gunakan, kita lakukan pertimbangan
seberapa kompleks informasi yang akan kita sajikan dan bagaimana keterampilan
membaca grafik dari orang yang kita harapkan membacanya.

Poster

Poster adalah gambar yang bersifat persuasif (menarik perhatian) dengan cara
memadukan gambar, warna, tulisan dan kata-kata/kalimat (contoh gambar lihat BMP
IDIK4403, 2009, hlm 2.9).

Bulletin Board

Bulletin Board adalah sebuah bidang datar yang terbuat dari bahan yang tembus
paku payung atau benda tajam lainnya tanpa merusak permukaannya, berisi berita,
pengetahuan, pesan dan sejenisnya yang sifatnya untuk umum/untuk suatu
populasi, bukan untuk sekelompok orang saja. Bulletin Board hampir sama dengan
MADING tetapi lebih sederhana (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm
2.10).

Bulletin Board mengandung 3 unsur yaitu :

1. Dekoratif (pesan didekorasi supaya menarik dilihat),


2. Motivatif (pesan berupa karya siswa untuk memotivasi dirinya/temannya)
3. Instruksional (pesan berupa bahan pelajaran)

(https://susantotutor.wordpress.com/category/media-display/)

Manfaat Media display

1. Papan lembar balik (flip chart)

Papan lembar balik merupakan papan tulis yang ditempeli dengan lembar-lembar
kertas lebar dan disatukan dengan penjepit di ujung atas papan.

Papan lembar balik ini cocok digunakan bila konsep yang dibahas perlu dilihat
berulang-ulang. Dengan papn ini guru tidakperlu berulang kali menulis atau
menggambar karena guru dapat membalik lembaran-lembaran kertas untuk kembali
kepada materi yan sedang dibahas.

2. Papan buletin (bulletin board)

Papan buletin biasanya dibuat dua dimensi dan ditunjukan untuk menyampaikan
materi atau konsep yang bersifat umum, misalnya dengan proses daur ulang
sampah, proses pembuatan kompos dan struktur organisasi.
3. Papan tulis

Media papan tulis ini media display yang sangat sederhana dan banyak dipakai
dalam proses pembelajaran. Papan tulis ada yang berbahan dasar papan untuk
menulis di permukaannya menggunakan kapur tulis dan ada juga yang
menggunakan sepidol khusus yang di sebut white board.

4. Papan pameran /papan peragaan

Papan pameran dapat dibuat dari papan tulis biasa papan yang dilapisi kain flanel
atau papan magnetik ini digunakan untuk menginformasikan ide tentang topik
tertentu yang dapat di pajang yang relatif lama.

5. Pemanfaatan poster, gambar, foto, dan diagram

Pemanfaatan poster, foto dan diagram dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam
pembelajaran berbagai poster atau foto yang terdapat di lingkungan kita.

1. Media Realia dalam Pembelajaran

Benda nyata (real thing) merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaannya,
karena kita tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya. Yang
dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian informasi
yang berupa benda atau obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami
perubahan yang berarti.

(http://info2sejarah.blogspot.com/2013/05/pengertian-definisi-media-nyata-
realia.html)

Sebagai obyek nyata, realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan
pengalaman langsung kepada pengguna. Oleh karena itu, realia banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru.
Realia mampu memberikan arti nyata kepada hal-hal yang sebelumnya hanya
digambarkan secara abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual.

1. Bentuk Realia

Bentuk realia sama dengan benda sebenarnya yang tidak mengalami perubahan
sama sekali dan dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran. Akan tetapi,
kesulitan kadang timbul dalam menghadirkan realia secara utuh yang disebabkan
oleh ukuran yang terlalu besar atau sulit ditemukan di lingkuangan sekitar. Oleh
karena itu, beberapa modifikasi seringkali harus dilakukan.

2. Karakteristik Realia

Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai media informasi yang
paling mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu
menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan
verbal. Dengan berinteraksi langsung dengan realia, diharapkan hal-hal yang kurang
jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Realia memiliki
kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di
dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas.
Realia akan sangat membantu apabila digunakan dalam suatu proses memperoleh
informasi dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman
sendiri atau sering disebut sebagai tujuan kognitif. Dalam proses ini, realia dilibatkan
sebagai suatu obyek nyata yang belum dikenal dan para pengguna akan belajar
untuk mengenalnya. Realia dapat memberikan pengguna pengalaman langsung dan
nyata; pengalaman keindahan yang tidak bisa didapat melalui media lain.

Untuk memungkinkan suatu realia ditampilkan dalam suatu ruangan kadang sangat
sulit karena ukuran yang terlalu besar (contoh: lokomotif, pesawat, mobil), atau
terlalu kecil (contoh: kuman) atau memang tidak memungkinkan untuk ditampilkan
(contoh: bulan). Kadangkala menghadirkan realia dapat berbahaya misalnya
menampilkan ular. Cara mengatasinya dapat menggunakan ular mati yang telah
diawetkan agar pengguna bisa mengamati dengan aman. Dengan jalan ini,
pengguna masih merasakan pengalaman langsung.

3. Pemilihan Realia Untuk Pembelajaran

Sebelum memilih realia yang akan digunakan, Anda harus mempertimbangkan


kemungkinan realia tersebut akan dipegang oleh siswa. Banyak realia yang sangat
rapuh. Oleh karena itu, simpanlah realia yang rapuh dalam kotak pajangan.
Idealnya, pengguna harus dapat menyentuh realia untuk mendapatkan pengalaman
yang tidak mungkin didapat dari media lain. Kalau memungkinkan, realia tersebut
disimpan dalam plastik yang tembus pandang sehingga realia dapat diambil tanpa
takut rusak.

Apabila realia dianggap mahal, atau ruangan yang ada tidak memadai,
perpustakaan dapat memutuskan untuk tidak memiliki realia dalam koleksinya.
Pertanyaan atau permintaan tentang suatu realia dapat dilayani dengan cara
mengarahkan pengguna ke tempat lain yang memiliki realia tersebut, misalnya ke
kebun binatang untuk melihat binatang-binatang yang tidak mungkin ditampilkan di
depan kelas, ke planetarium untuk mengetahui benda-benda ruang angkasa.

(http://soaldankuncijawabanbloggerpekolingan.blogspot.com/2013/05/pengertian-
definisi-media-nyata-realia.html)

 
Manfaat Media Realia dalam Pembelajaran sebagai berikut :

1. Pemanfaatan realia yang sudah tersedia

Pemanfaatan realia yang sudah tersedia tinggal memanfaatkan segala bentuk


benda atau peristiwa asli yang sudah ada, untuk dirangkai menjadi kegiatan
pembelajaran yang bermakna untuk siswa. Contoh pemanfaatan realia : dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang topic ekonomi, guru dapat
menciptakan proses pembelajaran aktif melalui realia dengan mengajak siswa
melakukan praktik belanja ke took atau koperasi sekolah. Siswa di tugaskan secara
kelompok untuk belanja dan mencatat semua pengeluaran dan barang-barang yang
dibeli untuk dilaporkan di depan kelas. Dalam hal ini guru memanfaatkan realia
dalam bentuk peristiwa sesungguhnya yaitu berbelanja di took sekolah.

1. Pemanfaatan realia dengan mendesain

Hal ini dilakukan bila realia yang dibutuhkan sangat sulit untuk dibawa kekelas atau
sulit mengajak siswa untuk melihat langsung benda atau peristiwa sesungguhnya
misalnya ingin memperlihatkan kepada siswa tentang bentuk dan cara kerja
“jantung” dapat menggunakan jantung ayam atau burung yang telah di awetkan.
Pemanfaatan realia dapat digunakan dalam mata pelajaran apapun yang terpenting
adalah media realia pada dasarnya merupakan media pembelajaran yang paling
efektif karena keunggulannya sebagai benda dan peristiwa sebenarnya dimana
pesan tidak direkayasa sehingga siswa dapat menangkap makna yang sebenarnya
dari suatu konsep.

Anda mungkin juga menyukai