Files88790juknis Poskesdes
Files88790juknis Poskesdes
PENGEMBANGAN
DAN PENYELENGGARAAN
POS KESEHATAN DESA
Kementerian Kesehatan RI
2012
POS KESEHATAN DESA
PENANGGUNGJAWAB
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
TIM EDITOR
drg. Rarit Gempari, MARS;
Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes;
drg. Ery Heriyati Zulkifli D, MMR;
Woro Sandra A, SKM;
R. Danu Ramadityo, S.Psi;
dr. Marti Rahayu
Saya berharap dengan tersusunnya Petunjuk Teknis ini dapat mencapai kebijakan
dan sasaran tersebut sebagaimana yang telah ditentukan. Selain itu, juga dapat
meningkatkan upaya pemberdayaan dan pemberian pelayanan kesehatan kepada
seluruh masyarakat, terutama untuk masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan,
dan kepulauan sehingga dapat mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan dan pencapaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Kepada tim penyusun, Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas
kesungguhannya dalam menyelesaikan review buku petunjuk ini. Semoga buku ini
bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan kader di lapangan dan kiranya Allah SWT
senantiasa memberikan bimbingan dan hidayah-Nya kepada kita semua.
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................... 1
B. DASAR HUKUM.................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan
kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumberdaya di bidang
kesehatan. Namun, setiap orang juga tidak luput dari kewajiban-
kewajiban di bidang kesehatan.
A. PENGERTIAN
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya di bidang kesehatan.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (bidan) dan kader
kesehatan.
c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan
pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-
faktor risikonya (termasuk status gizi dan ibu hamil yang
berisiko).
D. FUNGSI POSKESDES
1. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan guna lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko
dan masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
E. PRIORITAS PENGEMBANGAN
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar yang sekaligus menjadi wahana
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan maka prioritas
pengembangannya adalah:
F. MANFAAT
1. Bagi Masyarakat Desa
a. Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini,
sehingga bisa ditangani dengan cepat dan diselesaikan,
sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan
dasar (KIA/KB, peningkatan gizi masyarakat khususnya
balita dan maternal, imunisasi termasuk pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular, upaya
mewujudkan lingkungan sehat, dan pengobatan sederhana
termasuk trauma, didukung dengan penyediaan obat-obat
esensial) serta pengetahuan dan keterampilan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesiapsiagaan
serta penanggulangan masalah kesehatan.
c. Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan yang berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan
strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan
perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
G. PENGORGANISASIAN
Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh
masyarakat yang dalam hal ini kader kesehatan dengan bimbingan
tenaga kesehatan.
1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung
dengan tenaga sebagai berikut.
Forum Desa
PUSKESMAS Siaga Aktif Tk.
Kecamatan
PUSTU
PUSTU
PUSTU
Forum Desa
POSKESDES Siaga Aktif Tk.
Desa
UKBM Lain
Keluarga/
Masyarakat
A. PENDEKATAN INTERNAL
Langkah ini merupakan awal kegiatan, tujuan pendekatan internal
adalah mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa
setempat, sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola
serta membina Poskesdes, dalam upaya untuk meningkatkan
layanan kesehatan bagi masyarakat. Persiapan ini bisa berbentuk
sosialisasi, pertemuan dan pelatihan/orientasi yang bersifat
konsolidasi yang tentunya disesuaikan dengan kondisi setempat.
B. PENDEKATAN EKSTERNAL
Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Poskesdes. Untuk ini, perlu dilakukan berbagai
pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah setempat.
Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan,
terutama adalah daftar masalah kesehatan, data sumber daya, serta
skala prioritas kebutuhan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat. Hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan untuk
penentuan prioritas masalah yang akan ditindak lanjuti, dukungan
dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing-
masing individu/organisasi kemasyarakatan (ormas)/sektor yang
diwakilinya, serta langkah-langkah pemecahan masalah untuk
pengembangan Poskesdes.
E. PEMBENTUKAN POSKESDES
Secara operasional pembentukan Poskesdes dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut.
1. Pemilihan Pengurus dan Kader kesehatan Poskesdes.
Pemilihan pengurus dan kader kesehatan Poskesdes dilakukan
melalui pertemuan khusus para pimpinan, pengelola, dan
tokoh masyarakat serta beberapa wakil masyarakat. Pemilihan
dilakukan secara musyawarah mufakat, sesuai dengan tata
cara dan kriteria yang disepakati, dengan fasilitasi Puskesmas.
Jumlah kader kesehatan untuk setiap Poskesdes minimal 2 (dua)
orang atau disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan
dan kemampuan serta potensi desa setempat.
A. KEGIATAN
Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa yang
dilaksanakan di Poskesdes adalah:
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas
a. Pemeriksaan kehamilan, meliputi pemeriksaan tinggi
fundus uteri, pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran
tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran
tekanan darah serta pendeteksian dini tanda-tanda bahaya
pada kehamilan melalui Program Perencanaan Persalinan
dan Penanganan Komplikasi (P4K).
b. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk mencegah
tetanus pada saat proses persalinan.
c. Pemberian tablet tambah darah (Fe) untuk mencegah
timbulnya anemia/kurang darah.
B. WAKTU PENYELENGGARAAN
Sesuai dengan fungsi Poskesdes sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan guna lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat maka pelayanan dilaksanakan setiap hari.
C. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Poskesdes perlu memiliki tempat pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kegiatan Poskesdes dapat dilaksanakan dengan
memanfaatkan:
1. Gedung Polindes yang ada, yang dikembangkan menjadi
Poskesdes.
2. Sarana gedung yang tersedia, seperti Balai Desa, Balai
Pertemuan Desa, dan lain-lain.
2. Kriteria Teknis
a. Luas bangunan
1) Luas ruangan/bangunan disesuaikan ketersediaan lahan
sambil memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan/
kegiatan dan hal-hal yang berkaitan pemenuhan
kebutuhan, baik perempuan maupun laki-laki, termasuk
ibu hamil, usia lanjut, dan penyandang cacat.
2) Jumlah ruangan dan kebutuhan sarana disesuaikan
dengan jenis pelayanan/kegiatan yang dilaksanakan.
3) Pembangunan Poskesdes yang baru diprioritaskan
menggunakan bahan bangunan yang berasal dari
daerah setempat.
4) Bentuk luar dari Poskesdes dapat disesuaikan dengan
model rumah adat setempat.
b. Denah tata ruang
Rancangan tata ruang/bangunan Poskesdes disesuaikan
dengan fungsi sarana pelayanan kesehatan dan
memperhatikan pemenuhan kebutuhan, baik perempuan
maupun laki-laki, termasuk ibu hamil, usia lanjut, dan
penyandang cacat. Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan
D. PERALATAN POSKESDES
Poskesdes perlu dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut.
1. Peralatan
a. Peralatan Medis disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis
pelayanan yang disediakan.
b. Peralatan non medis disesuaikan kebutuhan, seperti
meubelair, sarana pencatatan, sarana komunikasi, sarana
transportasi, media Komunikasi Informasi Edukasi (KIE),
dan lain-lain.
c. Membuat surat pernyataan untuk tidak mengalihfungsikan
peralatan yang juga ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan dan diketahui oleh Bupati/Walikota.
Pemenuhan peralatan Poskesdes dapat dilaksanakan melalui:
a. Pemanfaatan alat yang telah ada di Polindes.
b. Swadaya masyarakat di bawah pengawasan dan pembinaan
Puskesmas.
2. Obat-obatan
Jenis dan jumlah obat-obatan yang perlu disediakan Poskesdes
sesuai dengan jenis pelayanan yang diselenggarakan, yang
penetapannya berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
Penyediaan obat Poskesdes dapat dilaksanakan dengan:
a. Swadaya masyarakat di bawah pengawasan dan pembinaan
Puskesmas.
b. Bantuan donatur/dunia usaha/swasta dengan pengawasan
dan pembinaan Dinas Kesehatan setempat.
c. Fasilitasi pemerintah (Pusat atau Daerah) melalui
Puskesmas.
1. Tenaga Poskesdes
a. Tugas masing-masing pelaksana sesuai dengan kompetensi,
kemampuan dan kewenangannya.
1) Bidan:
• Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat
F. PEMBIAYAAN
1. Sumber Biaya
Pembiayaan Poskesdes berasal dari berbagai sumber, antara
lain:
a. Masyarakat
1) luran pengguna/pengunjung Poskesdes.
2) luran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat.
2. Pelaporan
Kegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan Poskesdes, tetap harus dilaporkan oleh tenaga
Poskesdes dengan mengacu format pelaporan Puskesmas
3. Petugas Puskesmas
a. Melaksanakan monitoring, pembinaan, dan evaluasi
berkaitan dengan teknis medis (pelatihan, supervisi, dsb).
b. Melaksanakan advokasi kepada pejabat dan kelompok
potensial lainnya.
c. Menggalang informasi kesehatan dari hasil pelaporan.
d. Melakukan fasilitasi pelayanan kesehatan apabila
diperlukan.
4. Camat
a. Mengkoordinasikan seluruh potensi yang ada.
b. Mengupayakan infrastruktur Poskesdes.
c. Menggalang dana untuk operasional Poskesdes serta
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif.
d. Membahas perencanaan Poskesdes bersama dengan forum
desa tingkat kecamatan serta pemangku kepentingan
terkait berdasarkan pelaporan yang disampaikan oleh
forum dan kelurahan siaga aktif tingkat desa.
Buku ini diakui masih banyak kekurangan, dan tidak mungkin dapat
mencakup segala permasalahan dan pemecahannya di lapangan.
Oleh karena itu, akan dilakukan penyempurnaan berdasarkan
pengalaman daerah dalam pembentukan dan pengembangan
Poskesdes dan masukan pihak terkait.