1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat mengetahui tentang anemia pada
remaja putri.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran/siswi:
a. Dapat menjelaskan pengertian anemia menurut bahasanya sendiri
b. Dapat menyebutkan minimal 4 faktor yang dapat menyebabkan anemia
c. Dapat menyebutkan minimal 4 tanda dan gejala anemia
d. Dapat menyebutkan minimal 2 dampak anemia bagi remaja
e. Dapat menyebutkan minimal 3 faktor yang mempengaruhi kadar hb remaja putri
f. Dapat menyebutkan minimal 3 pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif
3. Metode
Metode yang digunakan, yaitu:
a. Ceramah
b. Diskusi (tanya jawab)
4. Media
Adapun media yang digunakan, yaitu:
a. Leaflet
b. Mikrofon
5. Pelaksanaan kegiatan
N Rangkaia Wakt Kegiatan Media
o n u Penyuluh Sasaran
. Kegiatan
1 Pembukaa 5 a. Memberi Menjawab salam
. n menit salam Menyimak
b. Memperkenalk mendengarkan
an diri
c. Menjelaskan
tujuan
2 Pelaksana 10 a. Menjelaskan
. an menit tentang materi
penyuluhan,
diantaranya: Menyimak dan
Pengertian Memperhatikan
Leaflet
Anemia Menyimak dan
Faktor
penyebab
Anemia
Tanda dan
gejala Anemia
Dampak
Anemia Bagi
Remaja
b. Faktor Yang
Mempengaruhi
Kadar Hb
Remaja Putri
c. Pengaruh
Anemia
Terhadap
Kemampuan
Kognitif
3 Penutup 15 a. Membuka sesi Bertanya dan
. menit tanya jawab menjawab
b. Menyimpulkan Memperhatikan
c. Memberi salam Menjawab salam
6. Evaluasi
Jenis evaluasi yang digunakan setelah memberikan penyuluhan yaitu memberikan post tes
dalam bentuk Tanya jawab lisan tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan.
Adapun pertanyaan yang diberikan untuk mengevaluasi, yaitu:
a. Apa pengertian Anemia?
b. Sebutkan faktor penyebab Anemia?
c. Sebutkan tanda dan gejala Anemia ?
d. Sebutkan dampak anemia bagi remaja ?
e. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Hb remaja putri ?
f. Sebutkan pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif ?
LAMPIRAN MATERI
Anemia Pada Remaja
A. Pengertian Anemia
Secara definisi, anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh sehingga kebutuhan besi untuk eritropoesis tidak cukup yang
ditandai dengan gambaran sel darah merah yang hipokrom mikrositik, kadar besi serum dan
saturasi (jenuh) transferin menurun, mampu ikat besi total (TIBC) meninggi dan cadangan
besi dalam sumsum tulang dan tempat lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali (Gultom,
2003).
Anemia pula merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan
kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau lisis (destruksi)
sel darah merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,2002).
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah
eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006). Menurut
Ahmad Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan di mana level Hb rendah
karena kondisi patologis. Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998) Anemia adalah suatu
penyakit di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.