Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
OLEH
UMMU SA’ADAH
813 814 375
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PGSD KABUPATEN LAMONGAN
APRIL, 2009
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)
EKSAK
OLEH
UMMU SA’ADAH
813 814 375
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PGSD KABUPATEN LAMONGAN
APRIL, 2009
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Matematika sebagai persyaratan mengikuti Mata Kuliah di
UNIVERSITAS TERBUKA di SDN Keting.
Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam
menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ).
Dalam penyusunan ini tidak lsepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari
lingkungan UT, Supervisor, DIKNAS, dan SDN Keting. Oleh karena itu saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. Sugiran selaku pengelolah UT di Kabupaten Lamongan
2.Dra. Retnayu Prasetyanti S, M.si selaku dosen pembimbing
3. Sugeng Irianto, S.Pd. selaku kepala SDN Keting
4. Istrini, S.Pd selaku teman sejawat
5. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya Penelitian ini
Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai
pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan
ini bermanfaat.
UMMU SA’ADAH
NIM : 813 814 375
ABSTRAK
Metode yang digunakan oleh setiap guru beraneka ragam, salah satunya
adalah metode penemuan/inkuiri terhadap pelajaran atau materi yang di pelajari
untuk menambah dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi dalam dua siklus
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi dalam dua
siklus. Masing-masing siklus terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu: (1) Rencana
Perbaikan, (2) Pelaksanaan Perbaikan, (3) Pengumpulan Data, (4) Refleksi.
Penelitian dilakukan di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten
Lamongan, dengan jumlah siswa kelas IV sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 7
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Hasil penelitian pada sebelum siklus menunjukkan siswa masih belum
menguasai materi terutama dalam menentukan simetri lipat bangun datar, dalam
pengerjaannya memperoleh nilai ketuntasan 40% sedangkan pada siklus I
pencapaian hasil ketuntasan 46,6%, pada siklus II mencapai ketuntasan 93,3% ini
membuktikan bahwa setelah menggunakan metode inkuiri siswa aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil penelitian tersebut tampak jelas bahwa dengan menggunakan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar Matematika Siswa SDN
Keting, terutama dalam mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar.
SISTEMATIKA LAPORAN PKP
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ………………………………... ii
SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN PKP ..... iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1, Nama dan jenis kelamin siswa
Tabel 1.2. Nilai prestasi siswa siklus I
Tabel 1.3, Hasil pengamatan kegiatan guru siklus I
Tabel 1.4, Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I
Tabel 1.5, Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II
Tabel 1.6, Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II
Tabel 1.7. Nilai prestasi siswa siklus II
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang
tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan
masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya
dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu
untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu
adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah
dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dkeluarkan UU SISDIKNAS no 2
tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya
kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP.
Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung
pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan
pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi
masalah tersebut.
Di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan ditentukan
ketuntasan minimal untuk pelajaran Matematika adalah 60 keatas. Sedangkan
siswa dikatakan belum berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 60.
Metode penemuan pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk
mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi
matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus
tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu
generasi dari apa yang mereka temukan sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan/inkuiri
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika?
2. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
matematika dengan menggunakan metode penemuan /inkuiri?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan
metode inkuiri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada pelajaran matematika
2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa
terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
inkuiri
3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode inkuiri
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang
efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelass sekaligus dapat memecahkan permasalahan
pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga
menjadi guru yang professional.
2. Siswa
Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif
dan dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama
dalam memecahkan masalah.
3. Lembaga
Bagi lembaga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
informasi tentang salah satu topik dan cara pembelajaran matematika pada
siswa SD dengan metode inkuiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Metode Inkuiri
Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan
suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi
matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus
tertentu.
Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau datemukan sebelumnya
namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam
metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam
kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode
penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Penemuan Murni
Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang
menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para
siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau
relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng
menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak
mendapat bimbingan guru.
2. Penemuan Terbimbing
Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang
materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada
kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa
petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa
sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus
sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan
metode inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses
bahan belajarnya.
2. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk
mendapatkan pengalaman belajarnya.
3. Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar yang tidak ada habisnya.
4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK).
Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru
menginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran lebih
baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing
siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengumpulan Data
4. Pefleksi
Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah:
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan
masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga
dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan
2. Tindakan atau Pelaksanaan
Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya
untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati
hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman
sejawat
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan
hasil.
4. Refleksi (analisis dan interpretasi)
Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat
melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang
telah dilakukan.
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar Observasi
Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
2. Lembar Aktifitas Siswa
Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran
3. Angket Respon Siswa
Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa
terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran
sebagai berikut :
1. Rencana perbaikan pembelajaran
2. Lembar kerja siswa.
Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi
pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa
dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :
- Tes hasil belajar
Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya
perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode penemuan
untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa
dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%)
sebagai berikut :
daya serap = jumlah nilai yang benar x 100%
jumlah soal
datanya dapat dilihat pada tabel terlampir.
- Hasil daya serap siswa dapat diketahui.
Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 14 siswa, sedang
yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 1 siswa.
- Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :
Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas = 14 x 100 % = 93,3%
15
Siklus I
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan masalah dan lembar penilaian
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan
guru dalam proses pembelajarn
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah:
a. Lembar pengamatan kepada siswa
b. Lembar pengamatan kegiatan guru
c. Lembar tes
4. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
5. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran
b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk
mengungkapkan pendapat masih rendah.
c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
Jenis-jenis data adalah sebagai berikut :
a. Data korelatif berupa :
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja
siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa
dan guru dalam proses pembelajaran
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-
langkah yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
4. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode
pembelajaran
b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian
untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.
c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
b. Jenis data
- Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan
- Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa
4. Refleksi
- Menganalisis aktifitas siswa
- Menganalisis hasil belajar siswa
- Menyusun laporan
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru
mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses
pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa
untuk bertanya bertambah dan antusias menaingkat dan menyenangkan.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I
Tidak
No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang
pernah
1 Siswa memperhatikan √
penjelasan atau pertanyaan
2 Siswa terdorong √
menggunakan kemampuan
berfikir kritis (menganalisis
dan menguraikan masalah)
3 Siswa terdorong √
menggunakan kemampuan
berfikir kreatif
4 Siswa belajar dalam keadaan √
antusias dan gembira
5 Terjadi interaksi siswa √
dengan siswa
6 Terjadi interaksi siswa √
dengan guru
7 Siswa mempunyai √
kesempatan untuk
mengemukakan pendapat
8 Siswa berbicara dan √
berbagai
pengalaman(bekerjasama)
9 Siswa aktif dalam √
pembelajaran
10 Siswa melakukan refleksi / √
berfikir kembali tentang apa
yang dipelajari
ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu, dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Tidak
No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang
pernah
A. Kegiatan awal
1. Membangkitkan minat siswa √
2. Mengkomunikasikan tujuan √
pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah √
kontekstual
2. Menekankan pada pemecahan √
masalah
3. Guru menggunakan alat peraga √
yang cocok
4. Penjelasan atau demonstrasi √
(pemodelan) guna melakukan
dengan jelas, sederhana dan
mudah dimengerti.
5. Guru membimbing dan √
memperhatikan siswa
6. Aktifitas belajar berlangsung √
dalam suasana menyenangkan.
7. Memperhatikan dan √
menghargai ide atau pendapat
siswa
8. Guru memberikan √
penghargaan kepada siswa.
9. Guru melakukan √
refleksi/berfikir kembali
tentang apa yang diajarkan.
C. Kegiatan akhir
1. Membuat kesimpulan materi √
yang diajarkan.
2. Guru mengadakan penilaian √
ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Tabel 1.5
Hasil Kegiatan Pengamatan Guru Siklus II
Tidak
No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang
pernah
A. Kegiatan awal
1. Membangkitkan minat siswa √
2. Mengkomunikasikan tujuan √
pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah √
kontekstual
2. Menekankan pada √
pemecahan masalah
ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
2. Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:
a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena
pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.
b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru
memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.
c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding
siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3%
Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II
100
90 93,3 %
80
70
60 46,6%
50 40,6%
40
30
20
10
A. Simpulan
Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan
(inkuiri) dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa
2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan metode
penemuan mengalami peningkatan
3. Aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif dapat muncul dan berkembang
4. Dengan menggunakan metode penemuan dapat melatih dan mendorong
siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode
kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan
pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang
aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui metode penemuan yang
mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode
pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic
Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon.
Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur
Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
Ditjen DIKTI.
Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas,
Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru
Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI.
Lampiran I
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa:
Nama : ISTRNI, S. Pd
NIP : 131031 037
Tempat Mengajar : SDN Keting
Guru kelas : VI
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 (Pemantapan
Kemampuan Profesional/ PKP)
III. Indikator
- Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar
- Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun
V. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan
- Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan
pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa.
- Memberikan pre-test
b. Kegiatan Inti
- guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri atas 3 siswa
- Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi
panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap kelompok
- Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat yang
dibentuk oleh bangun-bangun tersebut
- Guru memberi kesempatan pada kelompok lain untuk berdiskusi dan
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas
- Masing-masing kelompok melaporkan hasil temuannya
c. Kegiatan Akhir
- Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan dan membuat
rangkuman materi
- Memberikan tes tertulis
- Membahas hasil tes
- Perbaikan dan pengayaan
VI. Metode
- Tanya jawab
- Kelompok
- Diskusi
- Inkuiri
A B C
D E F
G
H I
J
10