Anda di halaman 1dari 23

TUGAS : SENI BUDAYA

SENI MUSIK

DIBUAT OLEH :

WILDA MEISARO

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 WANGI-WANGI


KABUPATEN WAKATOBI
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Seni Budaya serta rasa keingintahuan  kami  terhadap
kebudayaan Indonesia khususnya seni musik.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik di indonesia.
Manusia hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan yang namanya seni.
Sehingga seni akan terus ada sepanjang manusia di dunia ini ada.
Dengan seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan
perasaan kita untuk peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang
dimasyarakat.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
itu kritik  dan  saran  dari  semua  pihak  yang  bersifat  membangun  selalu  saya
harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Penyusun

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................1
1.3 Manfaat...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian musik...............................................................................3
2.2 pengertian aransemen lagu..............................................................4
2.3 sejarah music di Indonesia...............................................................6
2.4 alat music daerah dan modern......................................................12
2.5 mengapresiasikan seni music.........................................................14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................17
3.2 Saran.................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan
musik karena definisi paling mendasar dari musik itu sendiri adalah merupakan bunyi
yang teratur. Musik sendiri mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan kita
sehari - hari. Mulai dari janin masih di dalam perut sampai saat kita menjadi dewasa
dan tua bisa memanfaatkan musik tersebut. Sehingga tidak heran bila dunia musik
selalu berkembang seiring dengan kebutuhan umat manusia.

Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia.
Sungguh sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai
harganya. Namun dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama
sekali belum pernah mendengar alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah
derasnya industri musik modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.

Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang


khusus dan khas. Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik
permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni
tradisonal itu sendiri mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat
dikenali karakter dan ciri khas masyarakat Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan
santun.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu pengertian seni music ?


2. Apa itu pengertian aransemen lagu ?
3. Kapan sejarah music ?
4. Apa saja alat musik daerah dan modern ?
5. Bagaimana Mengapresiasikan seni music ?

1.3 Tujuan

Dengan dibuatnya makalah seni musik ini , maka kami mempunyai tujuan
sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian seni music


2. Mengetahui pengertian aransemen lagu
3. Mengetahui sejarah music
4. Mengetahui alat musik daerah dan modern
5. Mengapresiasikan seni musik

2
BAB II

3
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Musik

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-bedaberdasarkan


sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga
bermacam-macam :

a. Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.


b. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
c. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan
disajikan sebagai musik.
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik
menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang
gundah,mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. David Ewen
mencatat sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus
sebagaiIlmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik
vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari
segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional. Berikut ini adalah
pengertian dan definisi musik :
 Philip Sheppard => Musik adalah sistem yang unik untuk mengomunikasikan ide
dan emosi
 MasdukI => Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara
musik dan manusia selalu menjadi fokus kajian karena kebudayaan musik adalah
produk konseptual (cognitive) dan perilaku (behavior) masyarakat
 David Ewen => Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi
ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi

4
dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan
terutama aspek emosional
 Schopenhauer => Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta
 Suhastjarja => Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu
konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang
mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang
waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan
 Blacking, 1973 => Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik
merupakan aspek perilaku manusia yang ada di mana – mana
 Adjie Esa Poetra => Musik merupakan bunyi yang teratur, bukan saja bersifat
moral normatif, melainkan juga diakui selaras berdasarkan penghitungan para
ahli ilmu fisika.

2.2 Pengertian Aransemen Lagu

Aransemen adalah kegiatan membuat atau mengubah kompisisi musik yang


didasarkan pada komposisi musik yang telah ada.

Ada tiga jenis aransemen sebagai berikut :

1. Aransmen Vokal
Setiap lagu dapat disusun aransmen khusus vokal, yaitu dalam dua suara, tiga
suara, empat suara. Untuk menyusun aransmen vokal, yang paling mudah adalah
menyusun atransmen lagu dalam dua suara, karena untuk menyusun aransmen lagu
dalam tiga dan empat suara ada banyak persyaratan yang harus diperhatikan.
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan memuaskan, setelah selesai
disusun aransmen lagunya kemusian dicoba untuk dinyanyikan secara bersama-sama,
apabila dirasa kurang baik/memuaskan maka dapat dicoba lagi untuk menyusun

5
aransmen lagu tersebut hingga pada akhirnya diperoleh hasil yang sangat
memuaskan.
2. Aransmen Instrumen
Dalam menyusun arransmen instrumen sangat berbeda dengan aransmen
vokal. Untuk menyusun aransmen instrumen kita harus menyesuaikan dengan alat-
alat musik yang dipergunakan. Semakin lengkap alat musik yang kita pergunakan,
semakin banyak pula kemungkinan variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun
aransmen instrumen, kita harus berpedoman pada pengetahuan ilmu harmoni dan
akord.
Bagian-bagian dari suatu aransmen musik dikenal dengan istilah Partituur
(Belanda), Partitura (Italia), Part (Inggris), Parte (Perancis). Dan dalam aransmen
instrumen, kebanyakan partitur dimainkan bergantian tugas, sedangkan dalam
aransmen vokal pada umumnya semua partitur umumnya berbunyi bersamaan.
3. Aransmen campuran
Yang dimaksud aransmen campuran adalah campuran aransmen vocal dan
instrumen. Teknik yang dilakukan adalah menggabungkan dua jenis arransmen yang
telah ada. Dalam aransmen campuran pada umumnya yang ditonjolkan adalah
vokalnya, sedanglan instrumennya berfungsi untuk pengiring dan memeriahkan,
sehingga pertunjukan yang disajikan bertambah sempurna. Untuk mengendalikan
keseimbangan dalam menampilkan aransmen yang telah disusun diperlukan adanya
seorang pemimpin yaitu seorang dirigen atau conductor.

Cara Penulisan Aransemen


1. Memiliki pengetahuan praktis tentang tehnik vocal.
2. Memiliki pengetahuan tentang teori musik yang memadai
3. Memiliki keterampilan solfegio (pendengaran musical) yang memadai
4. Memiliki pengetahuan tentang ilmu harmoni yang memadai

6
Stuktur Aransemen
1. Intoduksi, yaitu melodi awal sebelum memasuki lagu
2. Lagu pokok
3. Interlude, adalah selingan musik di tengah lagu
4. Coda (bagian akhir / penutup)

Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengaransemen Sebuah Lagu


1. Keseimbangan
2. Ekonomis
3. Fokus
4. Keragaman

Langkah-Langkah Mengaransemen
1. Memilih dan menentukan lagu yang akan kita aransemen
2. Menganalisis syair
3. Menetapkan bentuk aransemen
4. Mencari dan menentukan progresi akor
5. Menentukan irama, tempo, tangga nada, dan dinamika yang sesuai
6. Membuat sketsa dan menyusun aransemen

2.3 Sejarah Musik Di Indonesia.


Sejarah dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di
Indonesia dijabarkan sebagai berikut :
1. Musik Pop
Sejarah musik pop di indonesia diawali oleh hadirnya sebuah band yang
bernama Koes Plus. Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari
kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock

7
‘n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran
politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di
Indonesia.
Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi
( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu
Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota
tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat
sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita
tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Dengan adanya tuntutan dari produser perusahaan rekaman maka group-group
lain yang “seangkatan” seperti Favourites, Panbers, Mercy’s, D’Lloyd menjadikan
Koes Plus sebagai “kiblat”, sehingga group-group ini selalu meniru apa yang
dilakukan Koes Plus, pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan
pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya.
“Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan
menggeser popularitas Beatles”.
Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu
Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus.
Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja
yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu
ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.
2. Musik Rock
Musik rock di Indonesia mulai menjejak pada tahun 1970-an. Dan
kemunculannya pun tidak bisa dilepaskan dari para pionir mulai dari Giant Step, God
Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy, Super Kid, Terncem, AKA/SAS, Bentoel, hingga
Rawe Rontek.
Tapi sebelum tahun 1970-an, sebenarnya sudah ada sebuah band bernama The
Rollies, yakni grup band beraliran jazz rock yang dibentuk di Bandung dan menjadi
kebanggaan Kota Kembang pada tahun 1967, bahkan sempat populer hingga awal

8
1980-an. Para personelnya terdiri dari Bangun Sugito (vokal), Uce F. Tekol (bas),
Jimmy Manoppo (drum), Benny Likumahuwa (trombon), Delly Joko Arifin
(keyboards/vokal), Bonny Nurdaya (gitar), dan Teungku Zulian Iskandar (saksofon).
The Rollies adalah kelompok rock tertua Indonesia dan termasuk grup yang paling
sering mengalami bongkar pasang pemain. Dalam perjalanannya, grup yang telah
merintis ke dunia rekaman pada tahun 1967 ini sempat menjadi grup papan atas yang
disegani penonton Bandung, Jakarta, Medan, dan Malang. Banyak yang menganggap
The Rollies sebagai peletak dasar band rock Indonesia yang telah memberikan
kontribusi bagi musik Indonesia masa kini.
3. Musik Jazz
Ketika jazz mulai dikenal di awal 1900an, jazz yang kental dengan unsur
march, ragtime, dance-hall music di seputaran New Orleans, maka di tanah air jazz
juga dikabarkan masuk di waktu yang sama. Pada tahun 1920, tercatat ada band di
bawah pimpinan seorang musikus yang nasionalis, Wage Rudolf Supratman, Black &
White. Band tersebut terbentuk dan bermain di kota Makasar.
Pada seputaran tahun tersebut, jazz di Indonesia pada jaman sebelum
kemerdekaan memang dimainkan oleh musisi Indonesia juga Belanda. Pergerakan
lain juga terjadi dalam skala kecil di beberapa kota besar di Jawa, semisal di Jakarta
dengan terbentuknya Melody Makers yang ditokohi Jacob Sigarlaki. Waktu itu Jacob
didukung musisi lain seperti Bootje Pesolima, Hein Turangan, Nico Sigarlaki hingga
Tjok Sinsu.
Melody Makers berdiri di era 1930an, sementara di tahun 1940an Hein Turangan
kemudian juga membentuk grup sendiri bernama Jolly Strings di Jakarta. Di era 40an
tersebut sudah muncul pula seorang kritikus jazz bernama Harry Liem, yang aktif
menulis di Jazz Wereld. Setelah selesainya Perang Dunia kedua, Harry Liem pindah
ke Amerika dan tetap meneruskan karir penulisan jazznya di sana. Nick Mamahit di
pertengahan 1950an sempat merilis album Sarinande, yang mana Nick pada piano
didukung Bart Risakotta (drums) dan Jim Espehana (bass). Album tersebut dianggap
sebagai tonggak rekaman musik jazz di tanah air.

9
Di tahun 1967, Indonesia All Stars sempat muncul mengagetkan di ajang
Berlin Jazz Festival. Saat itu grup tersebut, yang konon berlatih susah payah dengan
segala bentuk keterbatasan saat itu, terdiri dari Bubi Chen (piano), Jopie Chen (bass),
Jack Lesmana (gitar), Benny Mustapha Van Diest (drums) dan Maryono (saxophone).
Mereka menyodorkan “jazz Indonesia” seperti komposisi ‘Djanger Bali’ dan ‘Ku
Lama Menanti’ (disingkat KLM, menjadi “ucapan penghargaan dan terima kasih”
bagi dukungan perusahaan penerbangan Belanda, KLM untuk keberangkatan grup
tersebut).
Dalam kesempatan itu, Bubi Chen mendapatkan respon sangat positif dari
para penulis jazz internasional. Ia lantas disebut sebagai pianis jazz terbaik di Asia,
selain digelari sebagai “Art Tatum of Asia”. Namun penampilan grup Indonesia All
Stars juga mendapatkan sambutan sangat hangat dari penonton.
Perlu diketahui Art Tatum bisa disebut salah satu pianis jazz terbesar yang
pernah ada. Pianis yang karena gangguan katarak sejak kecil, hingga nyaris buta
kedua matanya, tercatat sempat menghasilkan sekitar 13 album solo. Ia dikenal luas
lewat trionya bersama Tiny Grimes (guitar) dan Slam Stewart (bass) di tahun 1943.
Tatum yang meninggal dunia di tahun 1956, pernah membuat Charlie Parker yang
masih remaja mau menjadi tukang cuci piring di clubs dimana Tatum bermain, untuk
bisa terus menyaksikan dan mendengar permainan Tatum.
Kemudian di tahun 1970 dalam kesempatan Expo’70 di Jepang, tampil pula
kolaborasi pianis Mus Mualim dan violis Idris Sardi. Mereka mencengangkan pula
penonton saat itu lewat sodoran konsep “jazz timur”nya pula, antara lain dengan
memainkan ‘Es Lilin’.
Di sekitar saat Indonesia All Stars bermain di Berlin, sempat juga diedarkan
album Djanger Bali yang dimainkan lewat kolaborasi Indonesia All Stars bersama
pemusik jazz Amerika, Tony Scott. Ada beberapa repertoar yang mengandung unsur
musik tradisi Nusantara dalam album tersebut, tapi mereka tidak memainkannya
dengan menyertakan peralatan musik tradisi. Karena bebunyian musik tradisi diwakili

10
oleh petikan gitar Jack Lesmana atau pola tiupan saxophone Maryono yang
mengadaptasi pola glissando musik karawitan sunda.
Pada tahun 1976, dalam acara bertajuk Jazz Masa Dulu dan Kini, 30-31 Mei
1976 muncullah musisi belia. Dia bermain piano masih di atas pangkuan Broery
Marantika, dengan kaki belum dapat menyentuh pedal. Dialah musikus masa depan,
Indra Lesmana. Di waktu itu pula, Jack Lesmana memperkenalkan kakak-beradik
yang disebut musisi jazz sangat berbakat yang datang dari Surabaya, Oele dan Perry
Pattiselanno.
Pementasan Jazz Masa Lalu dan Kini itu kemudian direkam dan dirilis ke
publik. Merupakan rekaman live pertama di tanah air saat itu. Dalam rekaman
tersebut, seperti juga dalam pementasannya, tampil para musisi papan atas seperti
Bubi Chen, Benny Likumahuwa, Didi Tjia, Benny Mustapha, Abadi Soesman,
Margie Segers, Rien Djamain, Broery Marantika. Termasuk pula Indra Lesmana dan
kakak-beradik, Oele dan Perry Pattiselanno.
Di akhir 1970-an, tepatnya di 1978, berdirilah kafe yang lantas menjadi salah
satu tempat trendy terpenting pergerakan jazz di era 80an, Green Pub, di gedung
Djakarta Theatre di pusat kota Jakarta. Waktu itu yang tampil dalam grup yang
memakai nama Gold Guys sebagai formasi perdana adalah Armand (kibor), Djoko
Waluyo Haryono (gitar), Dicky Prawoto (bass), Karim Suweilleh (drums) dan
Embong Rahardjo yang kerap digantikan Maryono (saxophone). Vokalisnya waktu
itu adalah Jackie Bahasoean, vokalis jazz yang datang dari Surabaya.
Selain Chaseiro yang sejatinya pada rekamannya lebih ke bentuk pop dengan
sedikit aroma jazz, muncul pula musisi muda lain Fariz Rustam Munaf. Fariz merilis
album yang lumayan tebal unsur jazz rocknya yaitu Sakura di tahun 1978. Fariz
adalah wakil figur muda dari lingkungan SMA selain Uce dan Rezky di atas, yang
tampil ke permukaan meramaikan pergerakan jazz Indonesia. Walau pada waktu itu,
Fariz lebih dipandang sebagai musisi dan penyanyi pop. Fariz disusul kelak oleh
Addie MS juga Raidy Noor.
4. Musik Keroncong

11
Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki hubungan historis
dengan sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado. Sejarah keroncong di
Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16,di saat kekuatan Portugis mulai
melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari musik yang dimainkan para budak
dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta Maluku. Bentuk awal musik ini
disebut moresco, yang diiringi oleh alat musik dawai.Dalam perkembangannya,
masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta
beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini
sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung
Malaya.Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian
meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang
sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga
sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan
dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga
sekarang. Sejarah Keroncong dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu :
1. Keroncong Tempo Doeloe (1880-1920) Berlangsung sejak kedatangan Bangsa
Portugis ke Indonesia sekitar tahun 1600-an tetapi baru berkembang sebagai
Musik Keroncong pada akhir Abad XIX (ditemukan Ukulele di Hawai pada
tahun 1879[1] hingga sekitar setelah Perang Dunia I (sekitar 1920). Pada waktu
itu disebut dengan lagu-lagu STAMBOEL: Stamboel I, Stamboel II, dan
Stamboel III dengan standar lagu panjang 16 birama. Contoh lagu stb i potong
padi, stb i nina bobo, stb i soleram, dsb.; contoh lagu stb ii jali-jali, stb ii si
jampang, dlsb.; dan contoh lagu stb iii kemayoran (hanya ini yang ada). Masa ini
Keroncong berkembang sejak dari desa Toegoe (Cilincing Jakarta sekarang),
kemudian hijrah ke Kemayoran dan Gambir, sehingga tidak heran kalau cengkok
dan irama menjadi cepat dan lincah. Banyak kelompok musik pada masa ini
(seperti Lief Indie) yang memainkan lagu stamboel selain komedi stamboel itu
sendiri.

12
2. Keroncong Abadi (1920 – 1959) Berlangsung sejak setelah Perang Dunia I
(1920) hingga setelah Kemerdekaan (1959). Pada waktu hotel-hotel di Indonesia
dibangun seperti Hotel Savoy Homan dan Hotel Preanger di Bandung, jaringan
Grand Hotel di Cirebon, Yogyakarta, Sala, Madiun, Malang, dsb., di mana pada
hotel-hotel tersebut diadakan musik dansa, maka lagu Keroncong mengikuti
musik dansa asal Amerika, terutama dengan panjang 32 birama (Chorus: Verse-
Verse-Bridge-Verse atau A-A-B-A). Pada masa ini dikenal dengan 3 jenis
Keroncong, yaitu: Langgam Keroncong, Stambul keroncong, dan Keroncong
Asli. Contoh lagu Lg Bangawan Sala, Lg tirtonadi, lg di bawah sinar bulan
purnama, lg sala di waktu malam; stb rindu malam, stb jauh di mata, stb dewa-
dewi; kr purbakala, kr sapulidi, kr moresko. pada waktu itu juga lahir langgam
jawa: yen ing tawang (1935). pada perjalanan juga menjadi terkenal oleh
penyanyi waljinah (1963). pada masa ini keroncong berpindah ke sala, sehingga
dengan irama yang lebih lambat dan lemah gemulai. Pada Pekan Raya (Yaar
Beurs) di Sala penyanyi legendaris adalah Miss Any Landauw dan Abdullah,
sedangkan pemain biola legendaris asal Betawi adalah M. Sagi.
3. Keroncong Modern (1959-sekarang) Pada tahun 1959 Yayasan Tetap Segar
Jakarta pimpinan Brijen Sofyar memperkenalkan KERONCONG POP atau
KERONCONG BEAT, yaitu sejalan dengan perkembangan musik pop pada
waktu itu dengan pengaruh ROCK ‘n ROLL dan BEATLES. Lagu-lagu
Indonesia, Daerah maupun Barat diiringi dengan Keroncong Beat. Misalnya NA
SO NANG DA HITO (Batak), AYAM DEN LAPEH (Padang), PILEULEUYAN
(Sunda), dsb, Pada tahun sekitar 1968 di daerah Gunung Kidul Yogyakarta
musisi Manthous memperkenalkan apa yang disebut CAMPURSARI, yaitu
keroncong dengan gamelan dan kendang. Selain itu juga dipakai instrumen
elektronik seperti bass guitar, electric bass, organ, sampai juga dengan saxophon
dan trompet. Musisi yang gencar memainkan Campursari adalah Didi Kempot:
Stasiun Balapan, Tanjung Emas, Terminal Tirtonadi, dsb.

13
2.4 Alat Musik daerah dan Modern

1. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara
tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian
barat. Alat musik ini dibuat daribambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda
kebanyakan adalah salendro dan pelog. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung
Warisan Budaya Lisan dan Non bendawi Manusia dari UNESCO sejak November
2010.

2. Sasando
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal
dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal
katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi.
Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk
sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu
pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana
senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu.
Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan
senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari
semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan
tempat resonansi sasando.

3. Rebana

14
Rebana (Bahasa Jawa: Terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih.
Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk
ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan
Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya,
gambus, kasidah dan hadroh. Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan
rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang.
Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung
kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa,
terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-
hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.

4. Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan
interval sempurna kelima.Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga
biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada
yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam
keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada
kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut
fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional (lihat di bawah).
Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain biola
(pebiola), atauviolinis (bahasa Inggris: Violinist – bedakan dengan violis atau pemain
viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.

5. Drum
Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang
direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga
digunakan dari bahan lain, misalnyaplastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan

15
memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani,Bodhrán, Ashiko, snare drum,
bass drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.
Dalam musik pop, rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit
atau drum set, yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-
tom, bass drum, cymbal, hi-hat, dan kadang ditambah berbagai alat musik drum
listrik. Orang yang memainkan drum set disebut “drummer”.

2.5 Mengapresiasikan Seni Musik.

A. Pengertian Apresiasi Seni Musik


Apresiasi seni musik didalamnya mengandung tiga unsur seni dalam
berapresiasi yaitu karya seni, aktivitas penciptaan,dan aktivitas penghayatan seni.
Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Secara
etimologi apresiasi berasal dari kata asing ”Appreciation” (inggris), ”appreciatia”
(belanda) dan “appreciatus” (latin), yang berarti (latin), yang berarti menghargai.
Pada umumnya persoalan apresiasi itu sendiri di antaranya adalah memberikan
penilaian dan penghargaan.
Seni musik adalah sebuah hasil karya yang di wujudkan dalam bentuk suara.
Seni musik merupakan gagasan isi hati yang dicetuskan dan dikeluarkan secra teratur
dan indah dalam bentuk bahasa bunyi yang dapat dihayati oleh pendengarnya.

B. Aspek – aspek Musik


Yang membentuk dari pada sebuah musik yang dapat kita dengan enak
adalah:
• Suara
Teori musik di jelaskan bagaiman suara tersebut bisa ditangkap dalam benak
pendengaran. Dalam musik gelombang suara bisanaya dibahas tidak dalam panjang
gelombang maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek dasar suara

16
dalam musik di jelaskan pada tala, durasi, intensitas dan timbre
• Nada
Suara dapat dibagi kedalam nada yang memiliki tinggi nada atau frekuensi
dan jarak nada atau amplitudo. Perbedaan antara dua nada di sebut dengan interval.
Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda – beda.
• Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tangga birama menunjukan jumlah hitungan dalam
ketukan.
• Notasi
Notasi merupakan gambaran tertulis atas musik baik angka maupun simbol.
• Melodi
Melodi adalah rangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dibunyikan
secara individual.
• Harmoni
Harmoni adlah sebuah kejadian dua atau lebih yang tinggi nadanya berbeda
dibunyikan bersamaan dan hasilnya enak di dengar.

C. Peran dan manfaat seni music


Secara umum seni musik berperan sebagai media pendidikan dalam
mengembngkan kemampuan dasar fisik, sosial, emosi, cipta, estetika dan bakat
seseorang. Hal ini dapat terpacu untuk menumbuhkan daya berfikir kreatif, berusaha
dan menjawab tantangan serta memecahkan masalah yang dihadapi.

D. Macam seni music


Ungkapan perasaan manusia yang dikelurkan dalam bentuk suara di sebut
Vokal. Ungakapan melalui media disebut instrumental. Maka hal ini bisa dibagi
menjadi tiga macam musik:
a. Musik vokal, yaitu musik yang dibunyikan dengan suara manusia

17
b. Musik instrumen, yaitu musik yang dibunyikan dengan alat/peralatan
c. Musik campuran, yaitu campuran/penggabungan antara vokal dan instrument

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan musik karena definisi
paling mendasar dari musik itu sendiri adalah merupakan bunyi yang teratur.
2. Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan
sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang
3. Aransemen adalah kegiatan membuat atau mengubah kompisisi musik yang
didasarkan pada komposisi musik yang telah ada.
4. Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana
atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi,
pengiring tari, dan sarana ekonomi.

18
5. Apresiasi seni musik didalamnya mengandung tiga unsur seni dalam berapresiasi
yaitu karya seni, aktivitas penciptaan,dan aktivitas penghayatan seni.

3.2 Saran
Tidak ada saran pada pembuatan makalah kali ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://contoh-karya-tulis.blogspot.in/2014/07/contoh-tentang-makalah-seni-
musik.html?m=1
http://musikbagiandarisastra.blogspot.in/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html?
m=1
Wikipedia. 2012. Keroncong. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Keroncong.
Wikipedia. 2012. Musik Pop. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Musik_pop.
Wikipedia. 2012. Jazz. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Jazz.
http://isranpanjaitan.wordpress.com/2009/06/06/sejarah-jazz-indonesia/
Awindarto. 2012. Perkembangan musik jazz di Indonesia dari masa ke masa. [online].
http://awindarto.wordpress.com/2012/06/26/perkembangan-musik-jazz-di-indonesia-

19
dari-masa-ke-masa/.
https://id-id.facebook.com/nl.records/posts/10151593081690211
http://contoh-karya-tulis.blogspot.com/2014/07/contoh-tentang-makalah-seni-
musik.html

20

Anda mungkin juga menyukai